1. Sebagai calon guru anda dibekali beberapa teori belajar yang dapat dijadikan sebagai
dasar dalam mengembangkan proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa
dalam belajar. Berbagai ahli telah meneliti tentang bagaimana manusia belajar , sehingga
ditemukan berbagai macam teori.
a. Beberapa ahli Behaviroristik telah meneliti tentang belajar pada binatang, apakah
menurut anda hasil peneltian tersebut dapat diteapkan pada manusia , jika ya
mengapa dan bagaimana?
➔ Para ahli psikologi telah banyak melakukan penelitian tentang teori-teori belajar.
Berbagai teori belajar telah tercipta sebagai hasil kerja keras dari penelitian.Kritikan
terhadap teori-teori belajar yang sudah ada dan dirasakan mempunyai kelemahan
selalu dilakukan oleh para ahli. Teori-teori belajar yang baru pun hadir kehidupan,
mengisi lembaran sejarah dalam dunia pendidikan. Memasuki abad ke-19 para ahli
psikologi mengadakan penelitian eksperimental tentang teori belajar, walaupun pada
waktu itu para ahli menggunakan binatang sebagai objek penelitian. Penggunaan
binatang sebagai objek penelitian didasarkan pada pemikiran bahwa apabila binatang
yang kecerdasannya dianggap rendah dapat melakukan eksperimen teori belajar,
maka sudah dapat dipastikan bahwa eksperimen itu pun dapat berlaku bahkan dapat
lebih berhasil pada manusia, karena manusia lebih cerdas daripada binatang. Di
antara ahli psikologi yang menggunakan binatang sebagai objek penelitiannya adalah
Thorndike (1874-1949) yang terkenal dengan teori belajar classical conditioning yang
menggunakan anjing sebagai binatang uji coba. Skinner (1904) yang terkenal dengan
teori belajar operant conditioning, menggunakan tikus dan burung merpati sebagai
binatang uji coba. Namun, perlu disadari bahwa setiap teori selalu tersimpan
kelemahan di balik kelebihannya. Bagi pemakai teori-teori belajar diharapkan
memahami kelemahan dan kelebihan teori-teori belajar yang ada agar dapat
mengusahakan apa yang seharusnya dilakukan dalam perbuatan belajar.
Menurut saya metode ini bisa saja dilakukan dengan mempertimbangkan hal
bahwa apabila binatang yang kecerdasannya dianggap rendah dapat melakukan
eksperimen teori belajar, maka sudah dapat dipastikan bahwa eksperimen itu
pun dapat berlaku bahkan dapat lebih berhasil pada manusia, karena manusia
lebih cerdas daripada binatang. Namun, juga perlu mempertimbangkan
kelemahan yang ada pada metode tersebut.
c. Apakah teori belajar Humanistik menghargai siswa sebagai pembelajar jika demikian
apa penjelasan anda tentang hal tersebut?
Pendekatan humanistik memfokuskan pada hasil afektif yang lebih mengutamakan betapa
pentingnya isi dari proses belajar. Tujuan utama para pendidik adalah membantu peserta
didik untuk mengembangkan dirinya, maksudnya ialah membantu individu untuk mengenal
diri mereka sendiri guna membantu menemukan bakat dan mewujudkan melalui potensi-
potensi yang ada dalam diri tiap individu. Pada teori humanistik memiliki tujuan yang mulia
yaitu untuk “memanusiakan manusia” dalam hal ini teori ini dianggap berhasil apabila peserta
didik memahami lingkungan sekitarnya serta dirinya sendiri. Untuk mencapai keberhasilan
yang sempurna tidak diperoleh peserta didik secara instan namun mengutamakan proses
yang lambat laun peserta didik akan memperoleh hasil yang sempurna. Teori humanistik
melihat bahwa proses belajar yang berusaha memahami sudut pandang pelaku bukan
pengamat. Jadi dalam teori humanistic ini benar-benar menghargai siswa sebagai pembelajar.
Maka, teori belajar humanistik merupakan teori belajar dan pembelajaran yang
mengutamakan memanusiakan manusia serta diharapkan mampu untuk mengembangkan
potensi diri.
2. Berbagai pendekatan pembelajaran telah anda pelajari dan anda kaji terkait dengan
bagaimana sebuah pendekatan atau model diterapkan pada proses kegiatan
pembelajaran sesuai dengan materi prodi anda
Buatlah proses pembelajaran yang menyenangkan , mengajak siswa aktif dan mudah
pahahami, aktif dan tidak membosakan.
Buatlah 2 pendekatan pembelajaran yang anda terapkan sesuai prodi anda masing
masing dengan Langkah-langkah sebagai berikut , mengapa anda memilih pendekatan
tersebut, apa alasannya terkait dengan prodi anda ?
Pendekatan konsep
Pendekatan Keterampilan
Alasan : Hakikat ilmu Kimia mencakup dua hal, yaitu Kimia sebagai produk dan Kimia sebagai
proses. Kimia sebagai produk meliputi sekumpulan pengetahuan yang terdiri atas fakta-fakta,
konsep-konsep, dan prinsip-prinsip kimia. Kimia sebagai proses meliputi keterampilan-
keterampilan dan sikap-sikap yang dimiliki oleh para ilmuwan untuk memperoleh dan
mengembangkan pengetahuan Kimia. Keterampilan-keterampilan tersebut disebut
keterampilan proses, dan sikap-sikap yang dimiliki para ilmuwan disebut sikap ilmiah. Oleh
karena itu, pembelajaran kimia tidak boleh mengesampingkan proses ditemukannya konsep-
konsep Kimia. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk menjelaskan konsep-konsep kimia
ditempuh dengan “pendekatan proses”. Dalam “pendekatan proses” pendekatan
pembelajaran didasarkan pada anggapan bahwa ilmu kimia itu terbentuk dan berkembang
akibat diterapkannya suatu proses, yang dikenal dengan metode ilmiah, dengan menerapkan
keterampilan-keterampilan proses Sains, yaitu mulai dari menemukan masalah hingga
mengambil keputusan. Dalam perkembangan selanjutnya pendekatan ini lebih dikenal
dengan Pendekatan Keterampilan Proses.