Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nevi Nandasari

Kelas : PAI IIIA


Matkul : UAS Teori Pembelajaran

1. Jelaskan oleh saudara tentang teori pembelajaran behavioristic? Sebutkan beberapa ahli di
bidang tersebut?
Jawab: Teori Behavioristik adalah teori yang mempelajari perilaku manusia. Perspektif
behavioral berfokus pada peran dari belajar dalam menjelaskan tingkah laku manusia dan
terjadi melalui rangsangan berdasarkan yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif
hukum-hukum mekanistik. Menurut Thorndike (1911), Ivan Petrovich Pavlov John B.

2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam teori pembelajaran? Kemudian bagaimana pendapat


saudara tentang teori pembelajaran tersebut ?
Jawab:
Teori Belajar Behaviorisme, Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan
oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori
ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah
pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran
behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil
belajar.
Teori Belajar Kognitivisme Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir
sebagai protes terhadap teori perilaku yang yang telah berkembang sebelumnya. Model
kognitif ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses infromasi dan
pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan
hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini
menekankan pada bagaimana informasi diproses.
Teori Belajar Humanistik Dalam teori humanisme lebih melihat pada sisi
perkembangan kepribadian manusia. Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana
dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif. Kemampuan positif ini yang disebut sebagai
potensi manusia dan para pendidik yang beraliran humanisme biasanya menfokuskan
pengajarannya pada pembangunan kemampuan yang positif.Kemampuan positif tersebut
erat kaitannya dengan pengembangan emosi positif yang terdapat dalam domain afektif.
Emosi merupakan karateristik yang sangat kuat yang nampak dari para pendidik beraliran
humanisme. Dalam teori pembelajaran humanistik, belajar merupakan proses yang dimulai
dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia. Dimana memanusiakan manusia
di sini berarti mempunyai tujuan untuk mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, serta
realisasi diri orang yang belajar secara optimal.
Teori Belajar Konstruksivisme Pembelajaran konstruktivistik adalah pembelajaran
yang lebih menekankan pada proses dan kebebasan dalam menggali pengetahuan serta
upaya dalam mengkonstruksi pengalaman. Dalam proses belajarnya pun, memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan gagasannya dengan bahasa sendiri, untuk
berfikir tentang pengalamannya sehingga siswa menjadi lebih kreatif dan imajinatif serta
dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Teori pembelajaran merupakan landasan terjadinya suatu proses belajar yang menuntun
terbentuknya kondisi untuk belajar. Memahami teori belajar pendidikan yang berkembang
dibangsa kita akan menghasilkan peserta didik yang berkualitas dan mampu membentuk
manusia indonesia seutuhnya.

3. Dalam pembelajaran PAI, jika materi pembahasannya adalah “Beriman Kepada Allah swt”
teori pembelajaran apa yang tepat di terapkan, Dan kenapa teori tersebut yang diterapkan?
Jawab: Teori Konigtif karena kognitif ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik
memproses infromasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan
kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang
telah ada. Model ini menekankan pada bagaimana informasi diproses.

4. silakan saudara buat langkah-langkah pada proses pembelajaran berlangsung? Atau


kegiatan belajar mengajar yang saudara lakukan?
Jawab: Langkah-langkahPembelajaran
I. KegiatanPendahuluan Dalamkegiatanpendahuluan,guru:
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran
Menyiapkanpesertadidiksecarapsikisyaitupada awalpertemuangurudanpeserta didik di
kelas guru membuat mental peserta didik agar siap untuk mengikuti proses belajar mengajar.
Ketika awal memasuki kelas guru dapat bersikap ramah dan memberikan senyuman kepada
peserta didik yang akan membuat peserta didik merasa nyaman pada guru yang akan
mengajarnya serta dengan berpenampilan sopan akan membuat peserta didik merasa senang
ketika mengikuti proses belajar mengajar yang akan berlangsung. Namun bukan dengan
penampilan yang acakacakan seperti berambut panjang serta bersikap galak ketika baru
masuk kelas karena hal tersebut dapat membuat proses belajar mengajar tidak dapat
berlangsungefektifkarenapesertadidikmerasategangatautakutdenganguruyang
demikian.

b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya


denganmateriyangakandipelajari
Dalam kegiatan pendahuluan guru dapat memberikan pretest kepada peserta
didik.Namundalampertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam pretes ttersebut harus
berkaitan dengan materi yang akan dipelajari, halinikarenadenganpretest guru dapat
mengetahui sampai sejauh mana pengetahuan yang telah diketahui oleh peserta didik
tehadap materi yang akan dipelajari. Setelah dianalisis pertanyaan-pertanyaan dalam pretest
akan dapat diketahui hal-hal seperti pertanyaan mana yang dapat dijawab oleh seluruh
peserta didik atau pertanyaan mana yang tidak bisa dijawab oleh seluruh peserta didik serta
pertanyaan yang hanya dapat dijawab oleh beberapa peserta didik saja. Sehingga dengan
begitu guru dapat melewati beberapa materi yang sudah diketahui peserta didik untuk
mengefisienkan waktu dan guru juga dapat menekankan pembelajarannya terhadap materi
yang belum dikuasai oleh peserta didik serta dengan begitu guru juga dapat menyuruh
peserta didik yang sudah mengusai materi untuk menjelaskan atau mengajari peserta didik
lain yang belum mennguasai materi tersebut. Contoh seperti dalam pelajaran geografi yang
akan mempelajari tentang atmosfer guru dapat membuat soal pretest seperti, jelaskanlah
lapisanlapisan atmosfer dari lapisan terbawah sampai lapisan paling atas? Jika seluruh
peserta didik sudah mampu mendeskripsikan dengan sangat baik mengenai lapisan paling
bawah dari atmosfer tersebut, guru dapat melewati materi
tersebutdanmemulaidarilapisanyangberikutnyapadakegiataninti.
c. .Menjelaskantujuanpembelajaranataukompetensidasaryangakandicapai
Tujuan pembelajaran terdapat dalam indikator, tujuan pembelajaran atau
kompetensidasaryangakandicapaipentingdijelaskanolehgurukepadapeserta didik dalam
kegiatan pendahuluan. Tujuan pembelajaran penting untuk guru dijelaskan karena dengan
begitu peserta didik akan mengetahui materi yang harus dikuasai atau dicapainya. Dalam
tujuan ini guru tidak menjelaskan sejelasjelasnya atau guru hanya menjelaskan gambaran
secara umum dari materi yang akan dipelajari, hal ini karena tujuan pembelajaran akan
dijelaskan secara mendalam di kegiatan inti. Contohnya dalam pembelajaran geografi
mengenai atmosfer, pada kegiatan pendahuluan dalam menjelaskan tujuan pembelajaran
guru dapat memulai dengan memberikan konsep mengenai atmosfer dan memberikan
pemahaman secara umum hal-hal yang nantinya akan dibahas dalam lapisan atmosfer
tersebut, serta guru juga harus menjelaskan mengenai
materiyangwajibuntukpesertadidikkuasai.
d. Menyampaikancakupanmateridanpenjelasanuraiankegiatansesuaisilabus
Pada kegiatan pendahuluan guru juga perlu untuk menyampaikan cakupan materi yang akan
dipelajari. Cakupan materi yang disampaikan oleh guru akan membuat peserta didik
mengetahui batasan mengenai sampai sejauh mana materi yang akan dipelajari dalam proses
pembelajaran. Batasan ini akan menjadikan peserta didik tidak belajar diluar materi yang
telah ditentukan sehingga peserta didik dapat memanfaatkan waktu yang dimiliki sebaik-
baiknya. Contohnya dalam pembelajaran geografi dikelas IX pada semester 2, cakupan
materiyangakandipelajariyaituhanyaatmosfersaja,sehinggadengandiketahui cakupan
materinya tersebut peserta didik tidak sampai mempelajari seperti litosfer atau materi yang
lainnya dan akan membuat peserta didik dapat memfokuskan pembelajarannya terhadap
atmosfer serta peserta didik dapat mencari materi terkait atmosfer atau menyiapkan buku-
buku yang tepat yang berisimateriyangakandibahas
II. KegiatanInti
a.Eksplorasi
Dalamkegiataneksplorasi,guru:
1) Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema
materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambangjadigurudananakdidikbelajaranekasumber
2) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran,
dansumberbelajarlain.
3) Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta
didikdenganguru,lingkungan,dansumberbelajarlainnya.
4) Melibatkanpesertadidiksecaraaktifdalamsetiapkegiatanpembelajaran.
5) Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, ataulapangan.
b.Elaborasi
Dalamkegiatanelaborasi,guru:
1) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-
tugastertentuyangbermakna
2) Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain
untukmemunculkangagasanbarubaiksecaralisanmaupuntertulis
3) Memberikesempatanuntukberpikir,menganalisis,menyelesaikanmasalah,
danbertindaktanparasatakut
4) Memfasilitasipesertadidikdalampembelajarankooperatifdankolaboratif
5) Memfasilitasi peserta didik berkompetensi secara sehat untuk
meningkatkanprestasibelajar
6) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisanmaupuntertulissecaraindividualmaupunkelompok
7) Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan kriasi; kerja individual maupunkelompok
8) Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta
produkyangdihasilkan
9) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaandanrasaper cayadiripesertadidik.
III. c.Konfirmasi
Dalamkegiatankonfirmasi,guru:
1) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat,maupunhadiah
2) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplo rasi dan elaborasi peserta didikmelaluiber
bagaisumber
3) Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalamanbelajaryangtelahdilakukan
4) Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna
dalammencapaikompetensidasar.
IV. .KegiatanPenutup
V. Dalamkegiatanpenutup,guru:
a. Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulanpelajaran
b. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakansecarakonsistendanterprogram
c. Memberikanumpanbalikterhapatprosesdanhasilpembelajaran
d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program
pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas
individumaupunkelompoksesuaidenganhasilbelajarpesertadidik
e. Menyampaikanrencanapembelajaranpadapertemuanberikutnya.
VI. .Alat/Bahan/SumberBelajar
Alat yang digunakan yaitu alat yang mendukung pembelajaran yang dilakukan/alat yang
mendukung materi saat itu, begitu pula dengan bahan dan sumber belajar. Seperti LCD, alat-
alat praktikum, buku-buku pelajaran, lembar kerjasiswadansebagainya.
VII..Penilaian
ProsedurPenilaian
Sikap dinilaidengan keaktivan pesertadidik dikelas, rubriknyayaitu pesertadidik bertanya,
menanggapi, dan menjawab. Peserta didik dinilai dari berapa sering siswa mengajukan
pertanyaan-pertanyaan, menanggapi masalah yang sedang dihadapi, serta menjawab
pertanyaan yang diajukan dari guru maupun peserta didik lain dan juga dapat dinilai dari
keseriusann peserta didik dalam menjawab, menanggapi, dan menjawab suatu permasalahan
agar peserta didik tidak hanya asal-
asalanbicarasertaprilakupesertadidikdidalamkelas,jikaseringmembuat
kericuhanmakapesertadidikyangbersangkutandapatdiberinilaimin.
Pengetahuan dan Pemahaman Konsep dinilai dengan melakukan evaluasi dalam bentuk
pertanyaan baik secara lisan maupun tertulis, secara objektif maupun
esai.Siswayangberhasilmenjawabpertanyaandengantepatdiberikannilaiyang bagus, siswa
yang menjawab hampir mengenai maksud dari jawaban di beri nilai sedang, dan siswa yang
menjawab dengan salah diberi nilai yang jelas karena guru harus menilai secara objektif.
Namun nilai dari tugas-tugas yang dikerjakan
denganbaiksertakeaktifansiswadikelasdapatmembantunilaisiswatersebut
Praktik dinilai dengan peserta didik mengikuti kegiatan praktikum dengan sungguh-
sungguh serta laporan yang dibuat dikerjakan dengan baik. Kehadiran peserta didik juga
dapat mempengaruhi penilaian dalam praktikum jika peserta didik mengikuti dengan penuh
dapat diberi nalai plus untuk membantu nilai hasil laporanpraktikumyangdibuatnya.

5. Jelaskan oleh saudara teori pembelajaran kognitivisme dan sibernitik? Sebutkan ahli di
teori pembelajaran tersebut berserta bagaimana pemikirannya?
Jawab:
Teori Belajar Kognitivisme Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir
sebagai protes terhadap teori perilaku yang yang telah berkembang sebelumnya. Model
kognitif ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses infromasi dan
pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan
hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini
menekankan pada bagaimana informasi diproses. Peneliti yang mengembangkan teori
kognitif ini adalah Ausubel, Bruner, dan Gagne. Dari ketiga peneliti ini, masing-masing
memiliki penekanan yang berbeda. Ausubel menekankan pada apsek pengelolaan
(organizer) yang memiliki pengaruh utama terhadap belajar. Bruner bekerja pada
pengelompokkan atau penyediaan bentuk konsep sebagai suatu jawaban atas bagaimana
peserta didik memperoleh informasi dari lingkungan.
Teori Belajar Sibernetik Sibernetik merupakan bentuk kata serapan dari kata
‘Cybernetic’ yakni sistem control dan komunikasi yang memungkinkan feedback atau
umpan balik. Kata ‘cybernetic’ yang selanjutnya ditulis dengan kata sibernetik berasal dari
bahasa Yunani yang berarti pengendali atau pilot. Bidang ini menjadi disiplin ilmu
komunikasi yang berkaitan dengan mengontrol mesin komputer. Dalam implementasinya,
teori belajar sibernetik dikembangkan oleh beberapa tokoh, di antaranya Landa, Pask dan
Scot.
a. Landa, Proses berpikir algoritmik, yaitu proses berpikir linier, konvergent dan lurus
menuju ke satu target tertentu. Contoh; kegiatan menelpon, menjalankan mesin
mobil dan lain-lain.
b. Pask dan Scot, Cara berpikir menyeluruh adalah berpikir dengan cenderung
melompat ke dalam, langsung ke gambaran lengkap sebuah sistem
informasiContohnya, saat melihat lukisan, bukan detaildetail yang diamati terlebih
dahuu, melainkan seluruh lukisan itu sekaligus, baru sesudah itu ke bagian-bagian
yang lebih kecil.

Anda mungkin juga menyukai