Anda di halaman 1dari 4

TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

TUGAS LAPORAN INDIVIDU

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran
Semester 2 Tahun 2023

Dosen Pengampu: Uun Hariyanti, M.Pd., Ph.D.

Disusun Oleh:
Nama : Amelia Vega
NIM : 225150600111021

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TERKAIT PENUGASAN

1. Membuat summary terkait materi teori belajar.


2. Menjelaskan implementasi materi teori belajar berdasarkan artikel/jurnal [Connection].
3. Menjelaskan tentang bagaimana penulis mengimplementasikannya di kelas ketika
mengajar [Prediction].

1. SUMMARY
Teori behavioristik adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi
antara stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang
dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai
hasil interaksi stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat
menunjukkan perubahan tingkah laku. Sebagai contoh, anak belum dapat berhitung perkalian.
Walaupun ia sudah berusaha giat, dan gurunya sudah mengajarkannya dengan tekun, namun
jika anak tersebut belum dapat mempraktikkan perhitungan perkalian, maka ia belum dianggap
belajar. Karena ia belum dapat menunjukkan perubahan perilaku sebagai hasil belajar
(Shahbana, Farizqi, dan Satria 2020).
Teori belajar kognitif berbeda dengan teori belajar behavioristik, teori belajar kognitif
lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya (Bahruddin, dkk. 2012: 87). Para
penganut aliran kognitif mengatakan bahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara
stimulus dan respon. Tidak seperti model belajar behavioristik yang mempelajari proses belajar
hanya sebagai hubungan stimulus dan respon, model belajar kognitif merupakan suatu bentuk
teori belajar yang sering disebut sebagai model perceptual.
Teori belajar konstruktivisme adalah sebuah teori yang memberikan kebebasan
terhadap manusia yang ingin belajar atau mencari kebutuhannya dengan kemampuan
menemukan keinginan atau kebutuhannya tersebut dengan bantuan orang lain, sehingga teori
ini memberikan keaktifan terhadap manusia untuk belajar menemukan sendiri kompetensi,
pengetahuan, atau teknologi dan hal lain yang diperlukan guna mengembangkan dirinya sendiri.
Menurut teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Proses
belajar dianggap berhasil jika siswa telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri.
Dengan kata lain, siswa telah mampu mencapai aktualisasi diri secara optimal. Teori
humanistik cenderung bersifat eklektik, maksudnya teori ini dapat memanfaatkan teori apa saja
asal tujuannya tercapai.

2. CONNECTION

A. Teori Behavioristik
Langkah-langkah yang dilakukan oleh guru dalam mengimplementasikan teori belajar
behavioristik pada pembelajaran yaitu:
a. Guru mengenali tujuan, melakukan analisis terhadap pembelajaran, mengidentifikasi
karakteristik kemampuan awal pembelajaran, menetapkan indikator, melakukan
pengembangan materi, serta melakukan pengembangan strategi, metode, media,
kegiatan waktu pembelajaran.
b. Melakukan pengamatan terhadap stimulus apa yang dapat diberikan.
c. Menganalisis serta memahami tanggapan siswa.
d. Memberikan penguatan (reinforcement) baik positif maupun negatif.
e. Mengevaluasi dengan maksud mengetahui kekurangan yang ada.

B. Teori Kognitivisme
Dalam perkembangan setidaknya ada tiga teori belajar yang bertitik tolak dari teori
kognitivisme ini yaitu: teori perkembangan Piaget, teori kognitif Brunner dan teori bermakna
Ausubel. Proses belajar terjadi menurut pola tahap-tahap perkembangan tertentu sesuai dengan
umur siswa. Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap:
a. Asimilasi (penyesuaian) sifat asli yang dimiliki dengan sifat lingkungan sekitar.
b. Akomodasi, penyesuaian mata untuk menerima bayangan yang jelas dari objek berbeda.
c. Equilibrasi. Proses belajar lebih ditentukan oleh karena cara kita mengatur materi
pelajaran bukan ditentukan oleh umur siswa.

C. Teori Konstruktivisme
Pandangan konstruktivis tentang pembelajaran berpendapat bahwa siswa tidak datang
ke kelas dengan kepala kosong tetapi tiba dengan banyak ide yang terbentuk dengan kuat.
Dalam pandangan konstruktivis, siswa tidak boleh lagi menjadi penerima pasif pengetahuan
yang diberikan oleh guru dan guru tidak lagi menjadi pemasok pengetahuan dan manajer kelas.
Dari perspektif ini, belajar adalah proses memperoleh pengetahuan baru, yang aktif dan
kompleks. Ini adalah hasil dari interaksi aktif dari proses kognitif utama. Ini juga merupakan
interaksi aktif antara guru dan siswa, dan siswa mencoba memahami apa yang diajarkan dengan
mencoba menyesuaikannya dengan pengalaman mereka sendiri (Wing, W., & Mui, S, 2002).

D. Teori Humanisme
Penerapan teori humanisme lebih menunjuk pada spirit selama proses pembelajaran
yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran guru dalam pembelajaran humanisme
adalah menjadi fasilitator bagi para peserta didik dan guru memberikan motivasi, kesadaran
mengenai makna belajar dalam kehidupan peserta didik. Guru memfasilitasi pengalaman
belajar kepada peserta didik dan mendampingi peserta didik untuk memperoleh tujuan
pembelajaran. Peserta didik berperan sebagai pelaku utama yang memaknai proses pengalaman
belajarnya sendiri. Diharapkan peserta didik memahami potensi diri, mengembangkan potensi
dirinya secara positif, serta meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif.

3. PREDICTION

A. Teori Behavioristik
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, teori behavioristik mengutamakan pengukuran,
sebab pengukuran merupakan hal yang penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan
tingkah laku (Nahar 2016). Oleh karena itu, penulis akan mengaplikasikan teori berupa
pembentukan perilaku siswa dengan menggunakan cara pembiasaan disertai dengan
penggunaan reinforcement ataupun hukuman yang dapat meningkatkan kualitas karakter siswa.

B. Teori Kognitivisme
Dalam kegiatan pembelajaran, penulis akan merancang metode ajar di mana penulis
akan memberikan dasar-dasar dari materi yang diajarkan untuk pengembangan peserta didik,
lalu memantau dan menjelaskan alur pengembangan materi yang telah diberikan. Dengan
menerapkan teori kognitif ini maka penulis dapat memaksimalkan ingatan yang dimiliki oleh
peserta didik untuk mengingat semua materi-materi yang diberikan, karena pada pembelajaran
kognitif salah satunya menekankan pada daya ingat peserta didik untuk selalu mengingat akan
materi-materi yang telah diberikan.

C. Teori Konstruktivisme
Pada teori konstruktivisme, penulis akan menekankan proses pembelajaran yang
generatif, pertanyaan, atau strategi penyelidikan. Penulis juga menerapkan instruksi
berorientasi penyelidikan langsung untuk mempromosikan pengetahuan konseptual anak-anak
dengan membangun pemahaman sebelumnya, keterlibatan aktif dengan konten subjek, dan
aplikasi untuk situasi dunia nyata seperti praktikum atau eksperimen.

D. Teori Humanisme
Menurut teori humanisme, diperlukan inisiatif dan keterlibatan penuh dari siswa
sendiri supaya mereka dapat mengalami belajar eksperiensial (eksperiential learning). Dalam
praktiknya, teori humanistik ini cenderung mengarahkan siswa untuk berpikir induktif,
mementingkan pengalaman, serta membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif dalam
proses belajar. Adapun penulis akan memperhatikan bagaimana perkembangan siswa dalam
mengaktualisasikan dirinya, pemahaman-pemahaman terhadap dirinya, serta realisasi diri.

DAFTAR RUJUKAN

Shahbana, Elvia Baby, Fiqh kautsar Farizqi, dan Rachmat Satria. 2020. IMPLEMENTASI
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DALAM PEMBELAJARAN. Jurnal Serunai
Administrasi Pendidikan. https://doi.org/10.37755/jsap.v9i1.249.

Nurhadi. 2020. TEORI KOGNITIVISME SERTA APLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN.


Jurnal Edukasi dan Sains. https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/edisi.

Perni, Ni Nyoman. 2018. Penerapan Teori Belajar Humanistik Dalam Pembelajaran. Adi
Widya: Jurnal Pendidikan Dasar 3. https://doi.org/10.25078/aw.v3i2.889.

Nurfatimah. 2019. IMPLEMENTASI TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME DALAM


PEMBELAJARAN SAINS. Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan.
https://journal.uny.ac.id/index.php/humanika/article/view/29274.

Anda mungkin juga menyukai