Dosen Pengampu:
Dr.Rochiyati Murningsih, S.E., M.P
Disusun Oleh:
Kelompok 4
1. WAHID PUTRO NUGROHO 15.0102.0001
2. MIMIN SAPUTRI 15.0102.0047
3. ERMA PRAMUDIYANTI 15.0102.0087
4. ARI SUPARWATI 15.0102.0226
Perdagangan internasional mempunyai arti yang sangat penting bagi suatu negara, tak
terkecuali bagi Indonesia. Melalui perdagangan internasional dapat diraih banyak manfaat,
baik manfaat langsung maupun tidak langsung. Manfaat langsung dari perdagangan
internasional diantaranya adalah dengan adanya spesialisasi, suatu negara dapat mengekspor
komoditi yang ia produksi untuk dipertukarkan dengan apa yang dihasilkan negara lain
dengan biaya yang lebih rendah. Negara akan memperoleh keuntungan secara langsung
melalui kenaikan pendapatan nasional dan pada akhirnya akan menaikkan laju output dan
pertumbuhan ekonomi. Manfaat tidak langsung dari perdagangan internasional diantaranya
adalah (1) Perdagangan internasional membantu mempertukarkan barang-barang yang
mempunyai pertumbuhan rendah dengan barang-barang luar negeri yang mempunyai
kemampuan pertumbuhan yang tinggi, (2) Sebagai sarana pemasukan gagasan, kemampuan,
dan keterampilan yang merupakan perangsang bagi peningkatan teknologi, dan (3)
Perdagangan internasional memberikan dasar bagi pemasukan modal asing. Jika tidak ada
perdagangan internasional, modal tidak akan mengalir dari negara maju ke negara sedang
berkembang (Jhingan, 2003). Semua transaksi perdagangan internasional yang terjadi di
suatu negara, terangkum dalam neraca perdagangan (trade balance)yang terdiri dari
komponen ekspor dan impor barang dan jasa.
Dalam sebuah negara pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah capaian yang menjadi
prioritas utama. Negara akan melakukan berbagai macam cara dan strategi ekonomi yang
dapat menunjang tercapainya tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut. Pertumbuhan ekonomi
tersebut akan menjadi gambaran akan tingkat kesejahteraan dan kemakmuran bagi setiap
warga Negara yang mendiami Negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu
indikator dari kemajuan ekonomi suatu negara. Menurut Kuznets, pertumbuhan ekonomi
adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk
menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya (Todaro,2000 dan Smith, 2003).
Investasi merupakan faktor penting dalam memberikan kontribusi yang besar terhadap
proses pembangunan ekonomi atau pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi maka sangat diperlukan kegiatan kegiatan proses
produksi (barang dan jasa) di semua sektorsektor ekonomi, yang akan terciptanya
kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat meningkat, sehingga pertumbuhan ekonomi
akan tercipta.
II. PEMBAHASAN
A. PERDAGANGAN INTERNASIOANL
1. Volume Perdagangan
Pada Tahun 1990 sebuah tonggak sejarah tercapai ketika volume
perdagangan internasional untuk barang-barang dan jasa diukur dalam nilai dolar
sekarang melampaui $4 Triliun. Sebelas tahun kemudian terdapat kemerosotan
ekonomi, perdagangan internasional untuk barang dan jasa mencapai $7,6 Triliun.
Nilai dolar ekspor total dunia pada tahun 2001 lebih besar dari produk nasional
bruto dari setiap negara di dunia kecuai Amerika Serikat. Seperempat dari sesuatu
yang tumbuh atau dibuat di dunia sekarang diekspor, suatu ukuran lain betapa
signifikannya perdagangan internasional. Dari $7,6 Triliun jumlah perdagangan
internasional barang-barang dan jasa pada Tahun 2001 ini nilai ekspor barang
dagangan adalah sebesar $6,2 Triliun 20 kali lebih besar dan 31 tahun
sebelumnya. Memang besar inflasi bertanggung jawab atas sebagian besar
peningkatan perdagangan ini,tetapi dengan menggunakan indeks kuantum yang
mengurangi pengaruh inflasi.
2. Arah Perdagangan
Jepang, Amerika Serikat, serta Australia dan Selandia Baru pengecualian,
dimana masing-masing mengirim sebagian besar ekspornya ke negara-negara
berkembang daripada keperekonomian negara maju secara keseluruan.
Tampaknya Amerika Terlah melakukan penetrasi besar di pasar-pasar negara
berkembang yang sebaliknya menjual lebih banyak ke Amerika. Hal ini sebagian
disebabkan oleh peningkatan kemampuan mengkspor barang-barang manufaktur
dan pertumbuhan perdagangan antar perusahaan antarafiliasi perusahaan
internasional.kenyataan bahwa para anggota kelompok-kelompok perdagangn
semakin lebih banyak menjual kepada satu sama lain adalah perkembangan yang
akan mempengaruhi pilihan-pilihan lokasi perusahaan internasional untuk pabrik-
pabrik mereka dan operasi-operasi lainnya.
3. Mitra Dagang Utama : Relevansinya para Pelaku Bisnis
Sebuah analisis megenai mitra dagang utama negara asal suatu perusahaan dan
negara-negara berlokasi prusahaan afiliasi yang mengekspor, dapat memberikan
wawasan yang berharga bagi manajemen.
a) Mengapa memusatkan perhatian kepada mitra-mitra dagang utama?
1) Iklim bisnis di negara pengimpor relatif menguntungkan.
2) Peraturan-peraturan ekspor dan impor.
3) Tidak akan ada penolakan budaya yang kuat untuk membeli barang-barang
dari negara itu.
4) Fasilitas transportasi yang memuaskan telah ada.
5) Pihak-pihak saluran impor (pedagang, bank) telah berpengalaman dalam
menangani pengiriman impor dari kawasan eksportir.
6) Devisa untuk membayar ekspor tersedia.
7) Pemerintah dari sebuah mitra dagang mungkin menekan importir untuk
membeli dari negara-negara yang merupakan pelanggan utama atas ekspor
negara itu.
b) Mitra-mitra Dagang Utama Amerika Serikat
Banyak diantara negara-negara Asia yang sama yang muncul sebagai importir
barang-barang Amerika, karena :
1) Taraf hidup yang meningkat memungkinkan rakyat mereka menjangkau
lebih banyak produk impor, dan penerimaan ekspor negara-negara tersebut
memberikan devisa untuk membanyarnya.
2) Mereka membeli sejumlah besar barang-barang modal untuk melanjutkan
perluasan industri mereka.
3) Mereka mengimpor barang bahan-bahan dan komponen-komponen yang
akan dirakit kedalam barang-barang setengah jadi atau barang-barang jadi
yang selanjutnya akan diekspor, sering kali ke Amerika Serikat dan,
4) Pemerintah mereka yang ditekan oleh Pemerintah Amerika untuk
menurunkan surplus perdagangannya dengan Amerika Serikat, telah
mengirim misi-misi pembelian ke negara ini untuk mencari produk-produk
yang kan impor
f) Kontrak Manajemen
Yaitu suatu perjanjian di mana sebuah perusahaan memberikan pengetahuan
manajerial dalam beberapa atau seluruh bidang fungsional kepada pihak lain,
dengan mendapat bayaran yang berkisar antara 2 sampai 5 persen dari penjualan.
Perusahaan internasional membuat kontrak demikian dengan:
a) Perusahaan-perusahaan di mana mereka tidak mempunyai kepemilikan
b) Mitra usaha patungan
c) Anak-anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya
1) Digunakan dalam Usaha Patungan
Kontrak-kontrak manajemen memungkinkan mitra global untuk mengontrol
banyak aspek usaha patungan bahkan apabila hanya memiliki posisi minoritas
2) Komisi Pembelian
Membebaskan cabang-cabang dari keharusan membuka fasilitas kredit dengan
para pemasok luar negeri, dan meyakinkan mereka bahwa mereka akan
menerima bahan-bahan yang sama seperti yang digunakan oleh perusahaan di
dalam negeri. Komisi yang diterima atas jasa ini rata-rata sekitar 5 persen dari
nilai faktur dan merupakan tambahan pada pembayaran kontrak manajemen.
Contoh kontrak manajemen : Hotel Archipelago Internasional yaitu
merupakan salah satu operator hotel terkemuka di Indonesia dengan
portofolio memiliki lebih dari 60 hotel dan 12.000 kamar serta lebih dari
80 properti sedang dalam pembangunan di Indonesia, Filipina dan
Malaysia.
h) Aliansi Strategi
Yaitu kemitraan di antara para pesaing, pelanggan, atau pemasok yang bisa
mengambil satu atau beberapa bentuk yang beranek ragam
1) Aliansi Bisa Berupa Usaha Patungan
Perusahaan-perusahaan lain melanjutkan kerja sama dengan membentuk usaha
patungan dalam pabrikasi dan pemasaran. Westinghouse dan Toshiba
mendirikan sebuah usaha patungan untuk memproduksi tabung kaca untuk
monitor computer dan televise berwarna
2) Aliansi dapat Berupa Merger dan Akuisisi
ASEA Swedia dan Bown Bovari Swiss, keduanya spesialis pembangkit dan
transmisi tenaga, bergabung untuk membentuk sebuah perusahaan bernilai $18
miliar.
3) Masa Depan Aliansi
Tampaknya aliansi dalam berbagai bentuknya akan terus digunakan sebagai
senjata strategis dan taktis yang penting, khususnya dengan adanya tantangan
keuangan, teknologi, politik dan sebagainya yang dihadapi perusahaan-
perusahaan yang terlibat dalam pasar internasional yang semakin kompetitif.
Contoh : Aqua dengan Danone
E. STRATEGI GLOBAL
Di beberapa negara, jika perusahaan sedang memasuki sebuah pasar yang baru karena
pesaingnya telah berproduksi di sana, ia juga perlu mendirikan fasilitas produksi
1. Lingkungan Dunia Sedang Berubah
Sementara hubungan linier ini masih dipegang perubahan-perubahan dalam
lingkungan dunia yang mempengaruhi perdagangan dan investasi luar negeri
sedang terjadi:
a) Pemerintah pada umumnya telah membebaskan aliran modal, teknologi,
manusia dan barang.
b) Peningkatan teknologi informasi memungkinkan para manajer untuk
mengarahkan kegiatan-kegiaran perusahaan di berbagai kawasan dari jarak
jauh.
III. KESIMPULAN
Sebagaimana materi yang telah dipaparkan diatas di atas dapat di simpulkan bahwa
perdaganagan internasional adalah perdangan yang di lakukan di lintas negara. Negara
berdagang berbeda satu sama lain dan untuk mencapai skala ekonomis dalam produksi,
begitu pula dalam perdaganagan internasional tersebut memilki beberapa sumber-sumber:
1) Keragaman sumber daya alam
2) Perbedaan selera
3) Perbedaaan biaya
4) Perbedaan produksi
Adapun pengaruh dari perdagangan internasional terhadap perekonomian salah
satunya adalah saling menguntungkan dan saling melengkapi satu sama lain dimana dengan
adanya perdagangan internasional maka prekonomian negara akan semakin berkembang dan
saling bersentuhan serta di setiap negara-negara merasakan kesejahteraan.
Adanya hubungan ekonomi perdagangan internasional sangat berguna dalam rangka
mencapai kesejahteraan masyarakat dunia. Motifasi hubungan dagang internasional tidak lain
adalah sebagai upaya menciptakan efisiensi dalam mengalokasian sumber daya ekonomi
antar negara dalam rangka meningkatkan utilitas sumber daya dunia untuk mencapai
kemakmuran setiap bangsa dan negara. Pada prinsipnya ada dua faktor utama yang
menyebabkan timbulnya perdagangan internasional, yakni faktor-faktor mempengaruhi
permintaan dan penawaran.
Ball, Donald A, dkk. 2005. Bisnis Internasional : Tantangan Persaingan Global, Buku 1
Edisi 9. Salemba Empat.