NPM : 150510210090
Kelas : C
Resume KTNT
Resume Pertemuan 3
Tanah memiliki beberapa sifat kimia yaitu kemasaman tanah (pH tanah), bahan organic,
koloid tanah (sifat liat), KTK & KTA (kejenuhan basa) dan unsur hara (unsur hara makro &
mikro). Unsur hara makro terdapat 9, yaitu nitrogen (N), pospor (P), kalium (K), dan C,H,O.
Sedang unsur hara sekunder meliputi calcium (Ca), magnesium (Mg), dan sulfur (S). Sedangkan
unsur hara mikro terdapat 7, yaitu Besi (Fe), Mangan (Mn), Seng (Zn), Tembaga (Cu), Boron (B),
Molibdenium (Mo) dan Chlor (Cl). Seperti contoh daerah pantai memiliki pH 9, hal ini
dikarenakan adanya garam di daerah pantai, sehingga salinitasnya tinggi. Semakin netral pH tanah
maka akan semakin banyak mengikat ion positif, sehingga unsur hara bisa terpenuhi.
Ketersediaan pH dalam tanah sangat mempengaruhi unsur mikro yang ada, Jika pH
semakin basa, maka unsur mikro dalam tanah akan berkurang dan didominasi oleh unsur Ca dan
Mg. Protonisasi (pertukaran proton) = penambahan atom positif terjadi saat pH rendah sedangkan
Deprotonisasi (kehilangan proton) terjadi saat pH tinggi. Senyawa terbentuk dari unsur-unsur yang
ada, kemudian senyawa terhidrolisis oleh air menjadi ion. Ion akan diserap oleh tanaman. Di dalam
tanah, biasanya pori makro diisi oleh udara dan pori mikro diisi oleh air. Tanah bertipe liat 21 sulit
untuk ditembus akar tanaman, sehingga kurang subur, Jika akar mengeluarkan OH-, maka yang
akan diambil adalah NO3. Permukaan rambut akar mempunyai muatan listrik. Udara tanah
memiliki keterkaitan dengan larutan tanah yaitu pada porositas tanahnya. Muatan negatif memiliki
peranan penting karena berfungsi untuk menahan atau mempertukarkan ion kation. Adsorpsi ion
negatif terjadi pada permukaan pertake bermuatan positif, yaitu tanah tanah yang didominasi
Sesquioksida (=oksida Fe dan Al), karena bermuatan (+) sehingga menjadi tempat adsorpsi &
pertukaran anion. Tanaman tidak akan menyerap seluruh unsur hara yg tersedia di tanah. Sehingga
usur hara yg tidak terserap akan tercuci.
Resume Pertemuan 4
Stoikiometri memiliki hubungan dengan jumlah unsur yang direaksikan & dihasilkan
dalam reaksi kimia. Beberapa factor yang berperan dalam stoikiometri yaitu rumus molekul,
persamaan reaksi, berat atom, berat molekul dan menentukan apa & berapa jumlah yang digunakan
+ yang dihasilkan.
Volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi yang diukur pada suhu dan
tekanan yang sama berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana.
P.V = n.R.T
P1/T1 = P2/T2 P1= Tekanan awal gas ideal (Pa, atm, N/m2 )
Hukum Avogadro
Semua gas dengan volume yang sama di bawah tekanan dan suhu yang sama, memiliki
jumlah partikel atau jumlah molekul yang sama
V1/n1 = V2/n2
Contoh Soal
2 L gas N2 tepat bereaksi dengan 3 L gas O2 membentuk 2 L gas X, semuanya diukur pada
suhu dan tekanan yg sama. Bagaimanakah rumus molekul gas X tsb.?
Rumus : 2N2 + 3O2 > 2NaOb Untuk kesetaraan atom N, 2a = 4/a = 2 Untuk kesetaraan
atom O, 2b = 6/b = 3 Jadi rumus molekul gas X adalah N2O3
Larutan : campuran zat zat homogen dengan komposisi merata diseluruh bagian
volumenya. Terdiri dari 1 zat terlarut atau lebih dari 1 pelarut.
Larutan jenuh : suatu larutan dengan jumlah maksimum zat terlarut pada temperatur
tertentu
Larutan lewat jenuh : suatu keadaan dimana zat terlarut dalam larutan lebih banyak
daripada zat terlarut yang seharusnya dapat melarut pada temperatur tersebut.
Resume Pertemuan 5
1. Konsep Arrhenius (1880 -1890) Asam = senyawa yang mengandung Hidrogen (H+ )
Basa = senyawa yang menghasilkan ion Hidroksil (OH- )
3. Konsep Lewis (1923) Asam = senyawa yang dapat menerima sepasang electron Basa =
senyawa yang dapat memberi sepasang electron
Reduksi merupakan proses penambahan electron dari suatu persenyawaan kimia dan
penurunan muatan positif (menaikkan muatan negative) atau biloks dan umumnya menurunkan
valensi unsur dalam zat yang di reduksi
- Adanya perubahan aerasi/tata udara tanah : Konsentrasi & pergerakan CO2 dan O2
- Temperatur/suhu tanah
- Akan terhenti bila pasokan Oksigen terhenti, missal : tanah tergenang air.
- Drainase dan tata udara yg buruk dapat menghambat perutakaran gas & respirasi sehingga
menyebabkan tanaman mati
- Tidak ada O2
Proses redoks memiliki syarat yaitu kedua pasangan redoks saling bereaksi; proses oksidasi
dalam suatu pasangan redoks harus selalu disertai proses reduksi dalam pasangan redoks yang lain.
Persamaan Nernst
Eh = Eo + RT/nF log (keadaan oksidasi)/(keadaan reduksi) Eh
= electron tersedia (potensial elektroda), potensial redoksEo =
potensial elektroda pada keadaan baku
F = konstanta Faraday (96,487 C/Eq)n
= jumlah electron Faraday (mol)
RT/F = 0,059 = nilai koefisien pada suhu 25oC
- Semakin tinggi nilai positif Eh tanah, semakin besar kecenderungan reduksi untuk
terjadi.
- Semakin negatif Eh tanah, maka semakin berkurang tendensi reduksi untuk
berlangsung.
Faktor faktor yang mempengaruhi Eh di dalam tanah
1. Kandungan bahan organic
2. Jenis bahan organic
3. Ketersediaan oksidan
4. Kemasaman tanah (pH)
5. Suhu tanah
Potensial Redoks & Perubahan Energi Bebas
Pelepasan electron dari reduktan yang dioksidasi akan diterima oleh oksidan
∆𝐺 = 𝑛𝐹. 𝐸ℎ
∆𝐺 = perubahan energy bebas dalam sistem (j/mol)n
= jumlah electron yang ditransfer
F = tetapan Faraday (98,487 c/nol)
Eh = perbedaan tegangan (voltase)