Anda di halaman 1dari 28

Reaksi

Redoks
Anggota Kelompok
1. Oktaviana Putri Ayu Lestari
4201420004
2. Putri Mawardah
4201420015
3. Qoida Manzilia
4201420031
4. Puspita Ayu Fatonah
4201420043
Pengertian
Redoks
Reaksi redoks yaitu reaksi yang melibatkan
Serah terima elektron dan disertai dengan
perubahan bilangan oksidasi atom-atom
yang terlibat reaksi
Istilah redoks berasal dari dua konsep yaitu
oksidasi dan reduksi.
a. Reaksi Oksidasi
Ciri-ciri:
o Mengikat oksigen
o Melepas elektron
o Reaksi yang ditandai
dengan kenaikan
bilangan oksidasi
o Bertindak sebagai
reduktor
b. Reaksi Reduksi
Ciri-ciri
Melepas oksigen
Mengikat elektron
Reaksi yang ditandai
dengan penurunan
bilagan oksidasi
o Bertindak sebagai
Oksidator
Oksidator dan Reduktor
a. Oksidator
b. Oksidator adalah zat yang mengoksidasi zat lain
c. dalam suatu reaksi redoks. Jadi, oksidator adalah zat
yang mengalami reduksi
Ciri-ciri
Mengalami reduksi
Memiliki biloks tinggi
Dalam bentuk molekul maupun ion mudah meningkat
elektron
o Dalam sistem periodik unsur ada di sebelah kanan
b. Reduktor
Reduktor adalah zat yang mereduksi zat lain dalam
suatu reaksi redoks. Jadi , reduktor adalah zat yg
mengalami oksidasi.
Ciri-ciri :
o Memiliki biloks rendah
o Dalam bentuk molekul maupun ion mudah
melepaskan elektron
o Dalam sistem periodik unsur, terletak di
o golongan :I, II, lll, VI dan VII
Penyetaraan
Reaksi Redoks
Penyetaran reaksi redoks dapat
dilakukan dengan dua metode yaitu:
1. Metode setengah reaksi
Metode setengah reaksi ini dapat berlangsung
dalam suasana asam maupun suasana basa

2. Metode bilangan oksidasi


1. Metode Setengah Reaksi
a. Metode setengah reaksi dalam suasana asam
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Menuliskan persamaan setengah reaksi masing-masing reaksi
reduksi dan oksidasi secara terpisah, lengkap dengan bilangan
oksidasinya.
2. Menyetarakan jumlah atom yang mengalami perubahan biloks.
3. Bagian yang kekurangan O ditambah H2O sedangkan yang
kekurangan H ditambah H+
4. Menyetarakan muatan dengan menambahkan elektron
5. Menyetarakan jumlah elektron kedua reaksi tersebut dengan
cara
6. mengalikan dengan bilangan masing-masing reaksi, lalu
dijumlahkan dandisempurnakan.
b. Metode setengah reaksi dalam suasana basa
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Menuliskan persamaan reaksi reduksi dan oksidasi secara
terpisah, lengkap dengan bilangan oksidasinya.
2. Menyetarakan jumlah atom yang mengalami perubahan
bilangan oksidasi.
3. Bagian yang kekurangan O ditambah OH- sedangkan yang
kekurangan H ditambah H2O
4. Menyetarakan muatan dengan menambahkan elektron
5. Menyatarakan jumlah elektron dari kedua reaksi tersebut
dengan mengalikan bilangan masing-masing reaksi, lalu
dijumlahkan dan disempumakan.
Metode Setengah Reaksi
Cara Singkat
Selesaikan penyetaraan redoks dengan cara setengah
reaksi dibawah ini dengan suasana asam dan basa
Suasana Asam
Suasana Basa
Cara panjang
Selesaikan penyetaraan redoks dengan cara setengah
reaksi dibawah ini dengan suasana asam dan basa
Suasa Asam
Suasana Basa
2. Metode Bilangan Oksidasi
Langkah-langkah :
1. Meryetarakan jumlah atom yang mengalami perubahan bIlangan
oksidasi
2. Menentukan bilangan oksidasi masing-masing reaksi reduksi dan
reaksi oksidasi
3. Menentukan kenaikan dan penurunan biloks dan menyetarakan
4. Menyetarakan muatan dengan menambahkon H+ untuk asam dan
OH- untuk basa
5. Menyetarakan jumlah atom H yang kurang dengan menambah
H2O.
Potensial
Elektroda
Potensial Elektroda
Potensial Elektroda merupakan ukuran
terhadap
besarnya kecenderungan suatu unsur untuk
melepaskan atau mempertahankan elektron.
• Potensial elektroda tergantung pada :
- Jenis Elektroda
- Suhu
- Konsentrasi ionnya
Pada Deret Volta, unsur logam dengan potensial elektrode lebih negatif
ditempatkan di bagian kiri, sedangkan unsur dengan potensial elektrode
yang lebih positif ditempatkan di bagian kanan.
Semakin ke kiri kedudukan suatu logam dalam deret tersebut, maka
 Logam semakin reaktif (semakin mudah melepas elektron)
 Logam merupakan reduktor yang semakin kuat (semakin mudah
mengalami oksidasi)
 Sebaliknya, semakin ke kanan kedudukan suatu logam dalam deret
tersebut, maka
 Logam semakin kurang reaktif (semakin sulit melepas elektron)
 Logam merupakan oksidator yang semakin kuat (semakin mudah
mengalami reduksi)
keadaan potensial elektrode standar yaitu pada
suhu 25ºC dengan konsentrasi ion-ion 1 M dan
tekanan gas 1 atm.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai