Anda di halaman 1dari 3

Nama : Zuhal Muhammad Hamis

NPM : 150510210090
Kelas : B
Resume KTA

Kelompok 1
Kajian Tingkat Laju Limpasan Permukaan dan Erosi Berdasarkan Pengelolaan Tanaman
Pertanian Sistem Agroforestry di DAS Cianten-Cipancar, Provinsi Jawa Barat, Indonesia
Erosi adalah proses alami pengikisan tanah lapisan atas oleh air, angin atau es yang dapat dikurangi
dengan melakukan konservasi lahan. Menggunakan sistem pertanian agroforestry dengan
memadukan unsur kehutanan dan pertanian merupakan salah satu cara yang efektif dalam
mengurangi dampak erosi. Pemicu timbulnya erosi yaitu pembukaan lahan dengan cara
penebangan liar ataupun melakukan pembakaran lahan.
Sistem pertanian agroforestry adalah pemanfaatan lahan terpadu yang memadukan unsur
kehutanan dengan pertanian, system agroforestry juga system pertanian yang efektif dalam
mengurangi erosi.
Agroforestry
Strata 1: tanaman hutan
Strata 2: tanaman hortikultura
Tujuan
meningkatkan efektifitas dan efisiensi sumber daya lahan.
Konservasi tanah yang efektif pada sistem pertanian agroforestry ini dengan menggunakan pola
tanam tumpang sari, penggunaan teras guludan dan penggunaan tanaman penutup. Pola tanam
tumpangsari ini menciptakan kondisi lahan yang rapat sehingga air terintersepsi kemudian
penggunaan teras guludan dapat mengurangi panjang lereng sehingga infiltrasi lebih lama dan
limpasan air lebih kecil. Pengunaan tanaman penutup menjadi penguat teras dan mengurangi
pengaruh air hujan terhadap erosi.

Kelompok 2
Pengaruh Sistem Pertanian di Indonesia Terhadap Terjadinya Erosi
Sistem Pertanian Indonesia
a. Perladangan Berpindah: dilakukan secara berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
b. Pertanian intensif memenuhi kebutuhan sendiri: dilakukan oleh petani untuk memenuhi
kebutuhan mereka sendiri
c. Pertanian komersial: Bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar dan ekonomis
d. Smart farming: Memanfaatkan teknologi dalam menjalankan kegiatan pertanian
Studi kasus yang diambil oleh Kelompok 2 yaitu Kajian erosi tanah di DAS yang didominasi hutan
sosial di Lampung, Indonesia. Perubahan penggunaan lahan di sisi hutan ini memiliki pengaruh
besar terhadap lingkungan dan fungsi hutan. Bahaya erosi di DAS dapat mempengaruhi kapasitas
air waduk. Laju erosi yang tinggi dapat merusak kualitas lingkungan tetapi ada laju erosi yang
dapat ditoleransi yaitu saat erosi tanah tidak lebih besar dari laju pembentukan tanah.
Pengendalian erosi yang dilakukan yaitu melalui pemanfaatan campuran spesies dalam satu musim
tanam dan meningkatkan keragaman dalam rotasi tanaman. Contohnya menggunakan spesies
Legum yang berpotensi dalam pengendalian erosi tanah karena tingkat pertumbuhannya yang
cepat, produksi biomassa yang tinggi dan toleran terhadap kekeringan.

Kelompok 3
Urgensi Konservasi Tanah dan Air terhadap Erosi
Erosi Tanah: terkikisnya lapisan atas tanah.
Mengapa Konservasi itu penting?
a. untuk memperbaiki tanah, contoh: metode vegetative, tanaman penutup.
b. dapat mencegah kehilangan air
c. mengendalikan dan mencegah erosi
Teknik konservasi yang digunakan yaitu Conservation Tillage, Contour Farming, Strip Cropping
dan Windbreaks. Conservation Tillage digunakan untuk menjaga tanah yang gundul agar tetap
terlindungi sepanjang tahun baik dengan vegetasi hidup atau dengan residu dari tanaman
sebelumnya. Contour Farming digunakan pada tanah miring dengan cara menanam tanaman
searah garis kontur di sepanjang garis ketinggian. Strip Cropping yaitu metode bercocok tanam
dengan menanam beberapa kultur yang dipartisi menjadi jalur yang panjang dan sempit yang
diselingi dengan sistem rotasi tanaman. Windbreaks yaitu penanaman linear pohon dan semak
yang dirancang untuk mengurangi atau menghilangkan kecepatan angina tapi teknik ini jarang
digunakan di Indonesia karena biasanya erosi yag terjadi di Indonesia disebabkan oleh air.

Kelompok 4
Hubungan Siklus Air dan Penyebab Erosi Tanah
Evaporasi adalah proses di mana air yang ada di laut, rawa, sungai dan lainnya menguap karena
adanya pemanasan dari sinar matahari. Transpirasi adalah hilangnya uap air dari permukaan
tumbuhan. Kondensasi adalah kebalikan dari proses evaporasi, yaitu berubahnya air dalam bentuk
gas (uap air) menjadi cair. Presipitasi adalah proses jatuhnya segala materi yang dicurahkan dari
atmosfer ke permukaan bumi dalam bentuk cair (hujan) maupun padat (salju). Infiltrasi adalah
proses peresapan air ke dalam tanah. Perkolasi adalah gerakan air dalam lapisan-lapisan tanah.
Run off adalah bergeraknya air di darat dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.
Proses Erosi
1. Datechment
2. Transportability
3. Sedimentation
Jenis Erosi
a. Erosi tebing sungai
b. Erosi parit
c. Erosi alur
d. Tanah longsor
Penyebab Erosi
Faktor: Tanah, Vegetasi, Iklim, Topografi, Manusia
Solusi: Konservasi tanah, penanaman vegetasi, DAS, Terasering
Studi kasus yang diambil oleh kelompok 4 yaitu Pengaruh Intensitas Curah Hujan dan Kemiringan
Lereng Terhadap Erosi yang Berpotensi Longsor. Intensitas curah hujan menjadi faktor terjadinya
erosi, pada kasus ini digunakan metode USLE yaitu prediksi erosi model parametric berdasarkan
dari hubungan antara faktor daktor penentu erosi dengan besarnya erosi. Ternyata bahan organic
dapat mengurangi terjadinya erosi dan intensitas curah hujan ini berbanding lurus dengan erosi.

Anda mungkin juga menyukai