LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA FARMASI DASAR
PERCOBAAN V
PENGENCERAN LARUTAN
Paraf : Paraf :
PENGENCERAN LARUTAN
I. PENDAHULUAN
I.1 Tujuan
A. Menentukan asam atau basa suatu larutan, memprediksi range pH larutan dengan
menggambarkkan indikator, dan menetukan pH larutan dengan pH indikator
universal dan pH meter.
I.2 Dasar Teori
Pengenceraan adalah mencamur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara
menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Definisi lin dari
pengenceraan diartikan pencampuran homogen yang bersifat homogen antara zat
terlarut dan pelarut dalam larutan satuan konsentrasi yang biasanya diencerkan adalah
molar normal dan persen (Baharuddin dan Aziz , 2013)
Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceraan asam sulfat pekat. Agar panas
ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan
kedalam air , tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan kedalam asam sulfat
pekat , panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat menyebabkan air
mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita berada
didekatnya , percikan asam sulfat ini merusak kulit Pengenceraan yaitu suatu cara
atau metode yang diterapkan pada suatu senyawa dengan jalan menambahkan pelarut
yang bersifat netral , lazim dipakai yaitu aquadest dalam jumlah tertantu . Penambah
pelarut dalam suatu senyawa dan berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat
konsentrasi dari senyawa yang dilarutkan / diencerkan Pengenceran adalah
mencampur larutan pekat ( Konsentrasi Tinggi ) dengan cara menambahkan pelarut
agar diperoleh volume akhir yang lebih besar.Jika suatu larutan senyawa kimia yang
pekat diencerkan , kadang – kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama
dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat.Agar panas ini dapat dihilangkan
dengan aman,asam sulfsat pekat yang harus ditambahkan kedalam air, tidak boleh
sebaliknya. Jika air ditambahkan kedalam asam sulfat pekat,panas yang dilepaskan
sedemikian besar yang dapat menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan
asam sulfat memercik.Jika kita berada didekatnya, percikan asam sulfat ini merusak
kulit. ( Harwood,2011 )
Untuk meramalkan sifat larutan tidak dapat langsung dari sifat
komponennya.Karena dalam campuran banyak terdapat interaksi antara komponen
penyusunnya.Oleh sebab itu,Perlu dibuat suatu model larutan sebagai standart untuk
mengungkapkan hubungan antara komposisi dengan sifat larutan.Model larutan yang
banyak dipakai adalah larutan ideal. ( Yazid,2011 )
Larutan di Definisikan sebagai zat homogen yang merupakan campuran dua
komponen atau lebih,yang dapat berupa gas,cairan atau lain-lainnya.Karena semua gas
bercampur dalam semua perbandingan,maka setiap campuran gas adalah homogen dan
merupakan larutan.Dua pengertian yang penting dalam larutan adalah solute dan solvat
pengertian ini dapat dinyatakan bila senyawa dalam jumlah yang lebih besar maka
disebut solvent dan untuk senyawa berbeda dalam jumlah yang lebih kecil disebut
solute ( Snyder,2011 ).
Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan pengenceran selalu terjadi, misalnya ketika
ibu sedang memasak di dapur, apabila sayur yang disiapkan ternyata terlampui asin,
maka ibu kembali menambahkan air ke dalam sayur tersebut. Demikian juga ketika
kita mempersiapkan air teh manis, kadang-kadang yang kita persiapkan terlampau
manis sehingga kita akan menambahkan air ke dalamnya atau sebaliknya, air teh yang
kita persiapkan kurang manis, sehingga kita menambahkan gula ke dalamnya. Dari
dua kejadian di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa pengenceran adalah
berkurangnya rasio zat terlarut di dalam larutan akibat penambahan pelarut.
Sebaliknya pemekatan adalah bertambahnya rasio konsentrasi zat terlarut di dalam
larutan akibat penambahan zat terlarut. Dalam laboratorium kimia selalu terjadi
kegiatan pengenceran. Umumnya tersedia zat padat atau larutan dalam konsentrasi
yang besar atau dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Sehingga menyiapkan
larutan atau mengencerkan zat menjadi kegiatan rutin (Zulfikar, 2010).
Pengenceran larutan dengan konsentrasi lebih tinggi dapat dijadikan larutan yang
konsentrasinya rendah, dengan menambahkan pelarut. Selama penambahan pelarut
jumlah zat terlarut dengan pelarut.pengenceran sering dilakukan di laboratorium untuk
mendapatkan larutan yang konsentrasinya lebih rendah. Suatu konsentrasi yang
biasanya diencerkan adalah molar, normal dan persen. Pengenceran adalah
mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar
diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat
diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi
pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan dengan aman,
asam sulfat pekat yang harus ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika
air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar
yang dapat menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat
memercik. Jika kita berada di dekatnya, percikan asam sulfat ini merusak kulit
(Harwood, 2009).
II. METODE PERCOBAAN
II.1Alat
a. Pipet takar / pipet gondok.
b. Labu ukur 50 ml , 100 ml , 500 ml.
c. Labu semprot
d. Pipet tetes.
e. Botol berwarna coklat.
II.2Bahan
a. Asam Asetat.
b. H2SO4
c. Aquadest
II.3Cara Kerja
A. Pengenceran asam asetat 15% menjadi asam asetat 0,1N dan 0,2N
Dihitung dan pipetlah beberapa ml larutan dari larutan induk 15% asam
asetat yang telah di sediakan untuk membuat larutan asam asetat 0,1 N dan
0,2 N
Dimasukan larutan yang telah di buat tadi ke dalam botol bewarna coklat
dan berilah label
DiPipet beberapa ml larutan dari larutan induk H2SO4 25% yang telah
disediakan untuk membuat larutan H2SO4 0,5 N.
Setelah itu, pipet kembali beberapa ml larutan dari H2SO4 0,2 N yang
telah siap tadi untuk membuat larutan H2SO4 0,1 N dan lakukan hal yang
sama pada poin 2.
Baharuddin dan Aziz. 2013. Konsep dasar kimia analitik. Jakarta: Univ. Indonesia press
Harwood, H. 2011.Kimia Dasar Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Mordern Edisi Kesembilan Jilid 1.
Jakarta: Erlangga
Snyder,Milton K.2011.Chemistry,Structure and Reaction. Newyork: .Holt,Rinerchart and
Windston Inc
Yazid, E. 2011. Kimia Fisik untuk Paramedis. Yogyakarta: Andi press
LAMPIRAN