Anda di halaman 1dari 12

Laboratorium Kimia Farmasi

Program Studi S-1 Farmasi


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA FARMASI DASAR

PERCOBAAN V
ASAM BASA

Nama : Azmy Akbar Ar Rahmat


NIM : SF19124
Kelompok/Shift : V/II
Hari, Tanggal Praktikum : Senin, 23 Desember 2019
Asisten Praktikum : Rutbatul Ulya
Dosen Pembimbing : Nafila, M.Si.

Nilai kerja : Nilai laporan :

Paraf : Paraf :

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BORNEO LESTARI


PROGRAM STUDI S-1 FARMASI
BANJARBARU
2019
PERCOBAAN V
ASAM BASA
I. PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Praktikum
A. Menentukan asam atau basa suatu larutan
B. memprediksikan range pH larutan dengan menggunakan indikator,
C. menentukan pH larutandengan pH indikator universal dan pH meter.
1.2 Dasar Teori
Ilmu Kimia merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam yang dalam
pembelajarannya sangat memerlukan kegiatan penunjang berupa praktikum maupun
eksperimen di laboratorium. Hal ini dikarenakan ilmu kimia dibangun dengan metode
ilmiah. Melalui tahapan metode ilmiah, maka diperoleh produk-produk ilmiah ilmu
kimia, seperti konsep, prinsip, aturan, hukum, dan teori. Dengan demikian ilmu kimia
mencakup pengertian kimia sebagai produk dan kimia sebagai proses. Metode praktikum
adalah salah satu bentuk pendekatan keterampilan proses yang bagi mahasiswa selain
melatih bagaimana penggunaan alat dan bahan kimia yang tepat, juga membantu
pemahaman siswa terhadap materi kimia yang diajarkan di kelas.
Kekuatan asam basa berguna untuk mempertimbangkan reaksi asam-basa sebagai
suatu kompetisi terhadap proton. Dari sudut pandang ini dapat disusun asam dan basa
berdasarkan kekuatan relatifnya. Asam yang lebih kuat adalah asam yang melepaskan
protonnya lebih mudah daripada asam lainnya. Hal ini serupa, basa kuat adalah basa yang
dapat menarik proton lebih kuat dari yang lainnya. Salah satu konsep dasar ilmu kimia
yang penggunaannya cukup luas adalah kimia larutan khususnya asam basa. Konsep
asam basa banyak digunakan dalam kimia organik. Seperti pemanfaatan asam basa
sebagai katalis reaksi organik sintetis dan sifat senyawa organik. Dalam kimia analitik
konsep asam basa banyak digunakan dalam analisis baik kualitatif maupun kunatitatif
seperti penentuan kadar asam atau basa serta analisis yang terjadi pada pH tertentu.
Dalam kimia anorganik, konsep asam basa sering dipakai dalam penentuan sifat suatu
mineral (Rasmawan, 2010).
Asam didefinisikan sebagai senyawa yang mengandung Hidrogen yang bereaksi
dengan basa. Basa adalah senyawa yang mengandung ion OH- atau menghasilkan
OH-ketika bereaksi dengan air. Basa bereaksi dengan asam untuk menghasilkan
garam dan air.)Teori Bronsted memperluas definisi asam dan basa dengan
menjelaskan lebih banyak mengenai suatu larutan kimia. Misalnya, teori Bronsted
menjelaskan lebih banyak mengenai suatu larutan amonium klorida bersifat asam dan
larutan natrium asetat bersifat basa. Dalam teori Bronsted, asam didefinisikan sebagai
suatu zat yang dapat memberikan proton kepada zat yang lain . Dalam hali ini ,
proton adalah atom hidrogen yang kehilangan elektronnya. Basa adalah zat yang
menerima proton dari zat lain. Reaksi asam dan basa menghasilkan menghasilkan
asam dan basa yang lain (Baharuddin dan Aziz , 2013).
Indikator asam-basa ialah zat yang dapat berubah warna apabila pH
lingkungannya berubah. Apabila dalam suatu titrasi, asam maupun basanya
merupakan elektrolit kuat, larutan pada titik ekivalen akan mempunyai pH=7.Tetapi
bila asamnya ataupun basanya merupakan elektrolit lemah, garam yangterjadi akan
mengalami hidrolisis dan pada titik ekivalen larutan akan mempunyai pH > 7
(bereaksi basa) atau pH < 7 (bereaksi asam). Harga pH yang tepat dapat dihitung dari
tetapan ionisasi dari asam atau basa lemah tersebut dan dari konsentrasi larutan yang
diperoleh. Titik akhir titrasi asam basa dapat ditentukan dengan indikator asam basa.
Indikator yang digunakan harus memberikan perubahan warna yang nampak di
sekitar pH titik ekivalen titrasi yang dilakukan, sehingga titik akhirnya masih jatuh
pada kisaran perubahan pH indikator tersebut
Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan
menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi asam-basa adalah
titrasi yang yang melibatkan asam maupun basa sebagai titer (zat yang telah diketahui
konsentrasinya) maupun titrant (zat yang akan ditentukan kadarnya) dan berdasarkan
reaksi penetralan asam-basa. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan
larutan basa yang telah diketahui kadarnya, dan sebaliknya, kadar larutan basa dapat
diketahui dengan menggunakan larutan asam yang diketahui kadarnya. Titik ekivalen
yaitu pH pada saat asam dan basa (titrant dan titer) tepat ekivalen atau secara
stoikiometri tepat habis bereaksi. Titik ekuivalen titrasi ini dapat dicapai setelah
penambahan 100 ml basa, pada saat ini pH larutan besarnya 7. Titik ekuivalen ini
disebut titik akhir teoritis. Problemnya sekarang adalah kita inngin menetapkan titik
akhir ini dengan pertolongan indikator. Titik akhir yang dinyatakan oleh indikator
disebut titik akhir titrasi. Indikator yang dipakai harus dipilih agar titik akhir titrasi
dan teoritis berhimpit atau sangat berdekatan. Untuk itu harus dipilih indikator yang
memiliki trayek perubahan warnanya di sekitar titik akhir teoritis (Zulfikar, 2010).
II. METODE PERCOBAAN
2.1. Alat
a. Tabung Reaksi
b. Pipet
c. Rak Tabung Reaksi
d. Gelas beker
e. Gelas ukur
2.2 Bahan
a. Larutan HCl
b. Larutan Amoniak
c. Larutan NaOH
d. Larutan Asam Asetat
e. Indikator kertas lakmus merah dan biru
f. Indikator metil jingga
g. Indikator metil merah
h. Indikator fenoftalein

2.3 Cara Kerja


A. Reaksi Asam Basa
Buat reagen HCl, Amoniak, NaOH, dan Asam Asetat dengan menggunakan
perhitungan yang sudah disediakan

Isap masing-masing larutan reagen sebanyak 1ml dengan pipet tetes


masukan kedalam tabung reaksi masing masing 3 tabung reaksi

Masing masing tabung ditetesi 1-2 tetes indikator PP, Metil Orange, dan
Metil Red
Liat perubahan warna masing- masing reagen catat dilembarhasil.

B. penentuan pH meter dan indikator pH universal


Hidupi pH meter, Bilas pH meter dengan aquadest lap dengan tisu

Celupkan ujung pH meter kedalam salah satu larutan reagen (Larutan


HCl, Larutan Amoniak, Larutan NaOH, dan Larutan Asam Asetat)
tunggu angka di pH meter setabil catat dilembar hasil percobaan.

uji dengan kertas pH cek pH universalnya dan catat dilembar hasil


percobaan

Bilas pH meter kemudian celupkan lagi kedalam salah satu reagen


selanjutnya lakukan terus secara berulang ulang sampai semua reagen telah
dihitung berapa pH meter dan pH universalnya.
III. HASIL PERCOBAAN
3.1 hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan ket
Larutan Indikator Indikator Indikator Ind pH
pH meter
PP MR MO universal
Tidak
HCL merah Merah 2,57 3 Asam
berwarna
NaOH Pink Kuning Merah 14,19 14 Basa
Tidak
CH3COOH Merah Merah 3,59 4 Asam
berwarna
NH4OH pink Kuning merah 9,86 8 Basa

3.2 dokumentasi
dokumentasi Keterangan
Isap masing-masing larutan reagen (HCl,
Amoniak, NaOH, dan Asam Asetat)
sebanyak 1ml dengan pipet tetes
masukan kedalam tabung reaksi masing
masing 3 tabung reaksi

Masing masing tabung ditetesi 1-2 tetes


indikator PP, Metil Orange, dan Metil
Red

Hasil pengamatan NaOH pada pH


universal
Hasil pengamatan NaOH pada pH meter

IV. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kita membahas tentang . Dengan melakukan praktikum ini
kita bisa menetukan sifat asam dan basa dari beberapa larutan dan juga menentukan harga
pH dari beberapa konsentrasi larutan. Dalam praktikum ini untuk mengetahui sifat dan
nilai pH dari suatu senyawa digunakan kertas indikator universal, pH meter dan dihitung
secara manual dengan menggunakan data konsentrasi larutan tersebut (pH teori).
Indikator universal ini akan berubah warna sesuai nilai pH dari larutan yang akan diuji.
Nilai dari pH nya dapat dicari dengan mencocokan pada warna yang tertera pada
kemasan indikator universal.
Namun jika mengukur dengan menggunakan pH meter, hasil yang didapat akan
lebih akurat karena hanya dengan menyelupkan penunjuk yang ada pada gagang pH
meter, maka akan muncul nilai pH larutan tersebut pada layar digitalnya. Namun, setelah
mengukur suatu larutan, maka penunjuk pada pH meter harus disemprot dengan air
sebelum digunakan untuk mengukur pH larutan yang lain. Hal ini dimaksudkan agar sisa-
sisa larutan yang masih menempel di penunjuk hilang dan tidak tercampur dengan larutan
lain yang akan diukur pH-nya. Sehingga pengukuran pH larutan selanjutnya akan lebih
akurat.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
a. Asam dan basa suatu larutan dapat kita ketahui melalui beberapa percobaan seperti
menggunakan alat pH meter, kertas indikator pH, dan melihat hasil warna reagen
yang ditetesi indikator PP, metil merah dan metil orange.
b. pH suatu larutan dapat diketahui dengan cara menambahkan indikator seperti yang
kami praktikan kami menambahkan indokator PP, Metil Merah, dan Metil Orange
dan menghasilkan warna reagen yang berbeda beda dari situ dapat kita analisis
larutan tersebut asasm atau kah basa.
c. pH suatu larutan dapat diketahui dengan cara menghitungnya menggunakan alat yang
bernama pH meter menggunakannya dengan cara mencelupkan ujung alat kedalam
larutan maka angka pH larutan tersebut pun akan muncul dimonitor alat tersebut
tunggu hingga angka tersebut stabil maka itu adalah pH larutan tersebut. atau
menggunakan pH indikator universal yang mana kertas indikator di celupkan kedalam
larutan maka warna kertas pun berubah disesuaikan dengan warna kertas pHnya.
DAFTAR PUSTAKA

Rahmawan, R., 2011, Penerapan Model Problem Posing Bersetting Cooperatif Tipe Think Pair
Share Pada Topik Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Mahasiswa,
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA, 1(1)
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai