PENDAHULUAN
Dalam ilmu kimia dikenal pengertian larutan, karena hampir semua reaksi
kimia terjadi dalam bentuk larutan. Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen
antara dua atau lebih zat yang terdispersi dengan baik sebagai molekul, atom maupun
ion yang komposisinya dapat bervariasi. Komponen yang terdapat dalam jumlah
besar disebut pelarut atau solvent. Sedangkan komponen yang terdapat dalam jumlah
sedikit disebut zat terlarut atau solute. Larutan dikatakan homogen apabila campuran
yang lainnya lagi. Misalnya larutan gula dengan air dimana kita tidak dapat melihat
dari bentuk gulanya, hal ini dikarenakan larutan sudah tercampur secara homogen.
Kosentrasi dalam suatu larutan didefinisikan sebagai jumlah solute yang ada
dalam sejumlah larutan atau pelarut. Kosentrasi dapat dinyatakan dalam molaritas,
kosentrasi yang tidak tepat dengan yang diinginkan. Dalam pembuatan larutan harus
dilakukan seteliti mungkin dan menggunakan perhitungan yang tepat, sehingga hasil
sebenarnya dari larutan yang dihasilkan maka dilakukan standarisasi. Larutan yang
sudah diketahui dengan teliti disebut larutan standar atau larutan baku, artinya larutan
praktikum ini diharapkan kita dapat mengetahui bagaimana membuat larutan dengan
kosentrasi sesuai yang diperlukan, dan diharapkan praktikan juga mampu membuat
pembuatan larutan dengan kosentrasi tertentu dan juga mengetahui cara pembuatan
menyatakan secara kuantitatif komposisi zat terlarut dan zat pelarut didalam larutan.
dengan bahan zat cair ataupun zat padat. Mampu mereaksikan zat yang diminta untuk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Larutan
Larutan adalah suatau campuran homogeny yang terdiri dari dua atau lebih zat
dalam komposisi yang bervariasi. Zat yang jumlahnya lebih sedikit didalam larutan
disebut zat terlarut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak dari pada zat-zat lain
dalam larutan disebut pelarut. Sebagai contoh, jika sejumlah gula dilarutkan dalam air
dan diaduk dengan baik, maka campuran tersebut pada dasarnya akan seragam (sama)
2.2 Amonia
Pada konsentrasi 1 mg NH3/liter, beberapa jenis ikan akan mati lemas karena
konsentrasi amonia yang terkandung dalam buangan air limbah domestik baik segar
maupun telah terolah, perlu adanya suatu pengolahan terlebih dahulu atau lebih lanjut
limbah dapat dilakukan dengan beberapa cara pengolahan, yaitu dengan pengolahan
Kosentrasi zat terlarut adalah banyaknya mol zat terlarut dalam 1(satu) liter
zat pelarut. Satuan kosentrasi adalah molar. Mol zat terlarut dapat dihitung dengan
cara massa zat terlarut dibagi dengan Ar atau Mr zat terlarut. Untuk larutan yang
molaritasnya sama berarti larutan-larutan tersebut memiliki jumlah mol yang sama
dalam1 liter larutan. Larutan-larutan yang memiliki jumlah mol yang sama berarti
memiliki jumlah molekul yang sama yaitu sebanyak kelipatan dari 6,02 x 1023 buah
perbandingan jumlah zat terlarut terhadap pelarut. Kelarutan dapat kecil atau besar
sekali, dan jika jumlah zat terlarut melewati tidak jenuh, zat itu akan keluar
mengandung lebih banyak zat terlarut dari pada dalam keadaan jenuh
(Putri,dkk.2017).
2.5 Etanol
Etanol merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang perlu dikembangkan,
dibuat dari bahan baku yang ketersediaannya melimpah, berharga murah. Bahan
bakar ini dalam beberapa dekade terakhir, menjadi salah satu obyek penelitian yang
etanol. Etanol merupakan salah satu produk penting dalam bidang kesehatan dan
energi, dapat dibuat menggunakan metode fermentasi atau biasa juga disebut dengan
peragian, yaitu proses perubahan kimia dalam suatu substrat organik yang dapat
berlangsung karena aksi katalisator biokimia, yaitu enzim yang dihasilkan oleh
pada substrat organik sesuai. Fermentasi dapat menyebabkan perubahan sifat bahan
terjadi perubahan kimia dari zat organik karena mikroorganisme penyebab fermentasi
(Widyanti, 2016).
asam maupun basa dengan adanya perubahan warna sesuai dengan konsentrasi ion
hidrogen melalui proses titrasi. Indikator yang digunakan pada titrasi basa kuat- asam
kuat biasanya berupa indikator sintesis, misalnya indikator fenolftalin (pp). Indikator
ini merupakan indicator sintesis yang dijual dipasaran dengan harga yang relative
mahal, dapat menyebabkan polusi kimia, ketersediaan yang terbatas dan biaya
azo. Zat warna ini banyk digunakan pada proses pewarnaan dan indicator dalam
penentuan titik akhir titrasi. Walaupun Meril Orange tidak terlalu berbahaya tetapi
dapat menyebabkan hypersensitivity dan alergi. Keberadaan zat warna dalam perairan
juga dapat mengurangi serapan cahaya matahari sehingga dapat mengganggu proses
(Atikah, 2015).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Halu Oleo, Kendari.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Alat- alat yang digunakan pada percobaan pembuatan larutan adalah pipet
ukur 25 mL, gelas kimia 100 dan 50 mL, filler, botol gelap, botol timbang,
dengan aquades dan etanol 1:9, lalu diaduk menggunakan batang pengaduk hingga
neraca analitik. Dipindahkan secara kuantitatif ke dalam gelas kimia 100 mL dan
ditambahkan dengan aquades dan etanol 1:9, lalu diaduk menggunakan batang
ke dalam labu takar 25 mL. Kemudian dihomogenkan, setelah itu larutan tersebut
ukur. Dipindahkan secara kuantitatif ke dalam gelas kimia 100 mL dan ditambahkan
dengan aquades, lalu diaduk menggunakan batang pengaduk hingga larut sempurna.
mL. Kemudian dihomogenkan, setelah itu larutan tersebut dimasukan kedalam botol
4.2 Pembahasan
Larutan adalah suatau campuran homogeny yang terdiri dari dua atau lebih zat
dalam komposisi yang bervariasi. Pada percobaan kali ini bahan yang digunakan pada
saat pembuatan larutan adalah aquades, etanol, fenolftalin 1% 25 mL, meril orange
1% 25 mL, dan amoniak. Dimana bahan tersebut akan dilarutkan menggunakan
aquades dan etanol sebagai zat pelarut. Botol yang digunakan pada percobaan ini
yaitu botol gelap, karena botol tersebut tidak dapat bereaksi dengan matahari serta
menggunakan penutup plastik. Dimana penutup plastik ini tidak akan lengket ketika
dibuka.
Pada percobaan tersebut dapat dijelaskan bahwa padatan fenolftalin 1% 25
mL yang telah ditimbang 30 gram, kemudian dilarutkan dengan aquades dan etanol
sebanyak 1:9 hingga sempurna. Selama proses pembuatan larutan tersebut dapat di
lihat perubahan yang terjadi yaitu larutan berwarna putih/bening. Begitu pula pada
kemudian dilarutkan hingga sempurna dengan aquades dan etanol sebanyak 1:9.
Selama proses pembuatan larutan perubahan yang terjdi yaitu larutan berwarn orange.
Namun, selama proses pembuatannya, larutan metal orange tersebut tidak larut
sempurna. Hal ini dikarenakan proses pelarutannya tidak terlalu lama. Perlakuan yang
sama dilakukan pada larutan amoniak 6 M 50 mL, 10 gram dan 12 gram yang diambil
dari ruangan bahan, dilarutkan hingga larut sempurna, akan tetapi pada larutan
perubahan yang terjadi yaitu larutan berwarna putih/bening seperti larutan fenolftalin.
Setelah pembuatan larutan dihomogenkan, larutan tersebut dimasukkan
kedalam botol gelap menggunakan corong kaca dan tahap teakhir disimpan ditempat
yang aman. Perlakuan ini sama untuk semua pembuatan larutan yang ingin kita buat.
BAB V
PENUTUP
5. 1 Simpulan
Untuk membuat larutan dari bahan cair dan padat dilakukan dengan cara
mencampurkan bahan cair (aquades) dan padat ke dalam gelas kimia, kemudian
diaduk. Membuat suatu larutan, pertama hitung massa bahan yang akan dibuat larutan
mengetahui proses pembuatan larutan agar tidak terjadi kesalahan dalam pembuatan
larutan. Lebih teliti jika mengambil senyawa-senyawa dengan pipet agar perhitungan
lebih akurat dan praktikan diharapkan agar mencuci bersih alat yang digunakan
DAFTAR PUSTAKA
Atikah, dkk. 2015. Pengaruh Penambahan Tripolyfosfat Pada Kitosan Beads Untuk
Adsorpsi Metil Orange. Jurnal MIPA. Vol. 38(2). Hal. 144-149.
Apriani, F., dkk. 2016. Ekstrak Methanol Buah Lakum (Cayratia Trifolia (L.)Domin)
Sebagai Indicator Alami Pada Titrasi Basa Kuat Asam Kuat. JKK. Vol. 5(4).
Hal. 74-78. ISSN: 2303-1077.
Hibban, M., dkk. 2016. Studi Penurunan Konsentrasi Ammonia Dalam Limbah Cair
Domestic Dengan Teknologi Biofilter Aerobmedia Tubular Plastik Pada Awal
Pengolahan. Jurnal Teknik Lingkungan. Vol. 5(2).
Laila, Dan M. E. Yulianto. 2017. Kajian Dehidrogenasi Propane Menjadi Propilena
Menggunakan Modified Porous Membrane Reactor (MPMR). Jurnal
Momentum. Vol2 (2): 1-6.
Putri, Laili Mei Ari.,. 2017. Pengaruh Konsentrasi Larutan Terhadap Laju
Kenaikan Suhu Larutan. Jurnal Pemelajaran Fisika. 6(1).
Fenolftalin 1% 25mL
Hasil pengamatan
Metil Orange
Ditimbang 30 gram
Dimasukkan ke dalam gelas kimia dan
ditambah aquades secukupnya
Diaduk hingga larut
Dimasukkan ke dalam labu takar 25
mL
Ditambahkan aquadest secukupnya sam
pai batas tera
Hasil pengamatan
c. Pembuatan larutan Amonia 6 M 50 mL
Amonia
Hasil pengamatan
ANALISIS DATA