Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR

PERCOBAAN 2

PEMBUATAN LARUTAN

DISUSUN OLEH:

NAMA : SARAH HAPRITASYA LAUENDE

NIM : G30120011

KELOMPOK : 1

ASISTEN : RIZA AULIA PUTRI

LABORATORIUM KIMIA DASAR

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Semua kehidupan yang terdapat di bumi ini semua pasti membutuhkan


campuran zat pada prosesnya. Pada umumnya, reaksi kimia berlangsung antara
dua campuran zat, bukan antara zat murni. saat ini, begitu banyak reaksi kimia
yang kita kenali, baik itu hasil dari laboratorium maupun yang terjadi secara
alami.
Larutan memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari, dari skala mikro
hingga skala makro titik di alam, umumnya reaksi kimia berlangsung di dalam
larutan air. termasuk Bagaimana makhluk hidup menyerap mineral vitamin dan
makanan dalam bentuk larutan titik larutan biasanya terdiri atas dua zat atau lebih
yang bercampur dan bersifat homogen. Larutan merupakan campuran homogen
karena umumnya memiliki ukuran partikel yang begitu kecil sehingga memiliki
komposisi yang begitu seragam dan sulit untuk dibedakan antar komponennya.
Larutan terdiri atas dua komponen. Komponen-komponen tersebut yaitu pelarut
dan zat terlarut. pelarut biasanya disebut solvent dan zat terlarut biasanya disebut
solute. Zat pelarut adalah zat yang memiliki jumlah terbanyak sedangkan zat
terlarut memiliki jumlah yang lebih sedikit.
Konsentrasi adalah kuantitas relatif suatu zat dalam larutan. Konsentrasi
menyatakan banyaknya zat yang terlarut dalam suatu pelarut atau larutan. Pada
umumnya, konsentrasinya tinggi dan disebut pula larutan yang banyak maka
disebut larutan yang konsentrasinya tinggi dan disebut pula larutan yang pekat.
Sebaliknya jika zat terlarutnya sedikit, maka disebut larutan yang konsentrasinya
rendah dan disebut pula larutan yang encer.
Oleh karena itu praktikum kali ini dilaksanakan untuk mengetahui perbedaan
pembuatan larutan dari bahan padat dan cair, konsentrasi dari suatu larutan, serta
faktor apa saja yang mempengaruhi konsentrasi nya.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara pembuatan larutan amonium klorida 1 M
2. Untuk mengetahui cara pengenceran larutan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Campuran zat-zat yang homogen disebut larutan yang memiliki komposisi


merata atau serba sama diseluruh bagian volumenya. Suatu larutan mengandung
satu zat terlarut atau lebih dari satu pelarut. Zat terlarut merupakan komponen
yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen dalam jumlah
banyak. Campuran homogen yaitu suatu campuran yang terjadi antara dua zat atau
lebih dengan partikel-partikel penyusun yang sulit atau tidak dapat dibedakan lagi.
Campuran homogen juga disebut sebagai larutan. Ukuran partikel dalam larutan
memiliki diameter sangat kecil yaitu sekitar 0,000000001 m, dan sulit atau tidak
dapat dengan mikroskop (Achmad, 1996).
Campuran terbagi menjadi dua bagian, yaitu campuran homogen dan campuran
heterogen. Campuran Homogen adalah campuran unsur-unsur dan atau senyawa
yang mempunyai susunan seragam dalam contoh itu tetapi berbeda susunan dari
contoh, selain itu juga merupakan penggabungan zat tunggal atau lebih yang
semua partikel nya menyebar merata sehingga membentuk satu fase. Yang disebut
satu fasal adalah zat dan sifat komposisinya sama antara satu bagian dengan
bagian lain didekatnya dan juga campuran dapat dikatakan campuran homogen
jika antara komponen nya tidak terdapat bidang batas sehingga tidak terbedakan
lagi walaupun menggunakan mikroskop ultras. Selain itu, campuran homogen
mempunyai komposisi yang sama pada setiap bagiannya dan juga memiliki sifat-
sifat yang sama di seluruh cairan. Campuran heterogen adalah campuran yang
komponen-komponennya dapat memisahkan diri secara fisik karena perbedaan
sifatnya dan penggabungan yang tidak Merata antara dua zat tunggal atau lebih
sehingga perbandingan komponen yang satu dengan lainnya tidak sama di
berbagai bejana. Dan juga campuran dapat dikatakan heterogen jika antara
komponen yang masih terdapat bidang batas dan seringkali dapat dibedakan tanpa
menggunakan mikroskop, hanya dengan mata telanjang, serta campuran memiliki
dua fase, sehingga sifat sifatnya tidak seragam (Sutresna, 2008).
Kelarutan yang besar terjadi bila molekul-molekul terlarut mempunyai kesamaan
dalam struktur dan sifat-sifat kelistrikan dengan molekul-molekul pelarut. Bila
ada kesamaan dari sifat kelistrikan, misalnya momen dipol yang tinggi, antara
solute/solvent, maka gaya gaya tarik yang terjadi adalah kuat. Bila tidak ada
kesamaan, maka gaya tarik solute/solvent lemah. Dengan menggunakan alasan
ini, suatu senyawa yang bersifat polar seperti air biasanya menggunakan solvent
yang baik untuk senyawa yang polar seperti alkohol tetapi merupakan solvent
yang jelek untuk senyawa yang non polar seperti gajolin. (Syukri,1999).
Konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan
atau pelarut yang digunakan dalam bentuk volume(berat), mol zat terlarut dalam
jumlah volume terlarut dalam pelarut. Berdasarkan hal ini, muncul satuan
konsentrasi yaitu fraksi mol perbandingan dari jumlah mol dari suatu komponen
dengan jumlah total mol dalam larutan. (Achmad, 1996).
Reaksi endoterm adalah reaksi yang membutuhkan atau menyerap kalor pada
reaksi ini, terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem. Reaksi endoterm
ditandai dengan adanya penurunan suhu sistem. Dengan demikian, kalor dipindah
dari lingkungan ke dalam sistem reaksi endoterm mempunyai entalpi bernilai
positif yaitu 770. Energi yang ditetapkan lebih kecil daripada energi yang
digunakan saat reaksi. Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyebabkan adanya
transfer kalor dari sistem ke lingkungan. Reaksi eksotermis selalu ditandai dengan
adanya kenaikan suhu sistem saat reaksi berlangsung. Perubahan entalpi bertanda
negatif yaitu kurang dari 70. Hal ini terjadi dikarenakan energi yang dilepaskan
lebih besar daripada yang digunakan untuk reaksi (Achmad, 1996).
Konsentrasi adalah perbandingan jumlah zat terlarut dengan Pelarut satuan
konsentrasi, yaitu:
 Fraksi mol adalah perbandingan mol salah satu komponen dengan jumlah
mol seluruh komponen.
 Kemolalan adalah jumlah mol terlarut di dalam tahap 1000 g pelarut murni
 Kemolaran adalah banyaknya mol zat terlarut tiap satuan liter larutan
 Kemolaran adalah jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap liter larutan
 Persen masa adalah perbandingan masa zat terlarut dengan massa larutan
dikalikan 100%
 Persen volume adalah perbandingan volume zat terlarut dengan volume
larutan dikalikan 100%
(Syukri, 1999).
Konsentrasi larutan menyatakan secara kualitatif zat terlarut dan pelarut di dalam
larutan. Konsentrasi pada umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat
terlarut dengan jumlah zat Pelarut. Contoh beberapa satuan konsentrasi adalah
molar, molal, dan bagian per juta. Penulisan kelarutan suatu solute di dalam
solvent dapat dinyatakan secara ketiganya Sementara itu, secara kualitatif
komposisi larutan dapat dinyatakan encer atau pekat. Molekul dari komponen-
komponen larutan berinteraksi langsung dalam keadaan tercampur. Pada proses
pelarutan, tarikan antar partikel-partikel komponen murni terpecah dan
tergantikan dengan tarikan antara pelarut dengan zat terlarut. (Sutresna, 2008).
 Kesetimbangan larutan adalah pengaruh ion senama perubahan kelarutan. Ion C
nama kelarutan garam dalam larutan yang telah mengandung elektrolit lain
dengan ion yang sama dengan salah satu ion garam tersebut, akan lebih kecil dari
kelarutan garam dalam air murni tersebut. Kesetim-bangan larutan merupakan
kesetimbangan dinamis yang ada dalam senyawa kimia dalam keadaan padat
berada dalam kesetimbangan dengan larutannya. Padatan dapat larut tanpa
perubahan, disertai disosiasi atau disertai reaksi kimia dengan konstituen lain,
seperti asam dan basa. Setiap jenis kesetimbangan dicirikan oleh konstanta
kesetimbangan yang bergantung pada suhu. Kesetimbangan kelarutan penting
dalam skenario farmasi, lingkungan, dan lain lain (Syukri, 1999).
BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1 Waktu dan tempat

Praktikum pengenalan alat-alat laboratorium dilaksanakan pada senin 23


november 2020 pukul 14.00 WITA dan rabu 25 november 2020 pukul 10.00
WITA melalui google classroom dan zoom.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu spatula, pipet tetes,
neraca, labu ukur, gelas kimia, cawan petri dan pipet mikron.
3.2.2 bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu amonium klorida, larutan
yang akan diencerkan dan akuades.
3.1 Prosedur kerja
3.2.1 pembuatan larutan amonium klorida 1 M
1. Menghitung berapa banyak gram yang dibutuhkan untuk melarutkan
amonium klorida agar konsentrasinya 1 M
2. Menimbang zat tersebut sebanyak 27 gram dengan menggunakan neraca
3. Pindahkan zat tersebut ke dalam gelas kimia dan larutkan menggunakan
akuades
4. Kemudian aduk larutan tersebut dan pastikan semuanya larut dan teraduk
dengan baik
5. Setelah itu masukkan larutan ke dalam labu ukur sebanyak 500 ml
6. Setelah itu tutup labu takar dan aduk agar semua larutan tercampur dengan
baik.
3.2.2 Pengenceran larutan
1. Menghitung volume yang akan digunakan untuk mengencerkan larutan
sebanyak 0.1 M
2. Ambil larutan yang akan diencerkan dengan pipet mikron sebanyak 1 ml
dan masukkan ke dalam labu ukur 10 ml
3. Selanjutnya encerkan larutan tersebut dengan akuades
4. Tutup labu ukur dan aduk agar larutan menjadi homogen
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengamatan
4.1.1 membuat larutan NH4Cl
Massa NH4Cl 1 M
m = M x Mr x VP = 1 x 53,5 x 500 = 26,75 = 27 gram
1000 1000
4.1.2 membuat larutan pengenceran
Molaritas larutan setelah pengenceran
M1 x V1 = M2 x V2
0,1 M x V1 = 0,01 M x 10 Ml
V1 = 0,1
0,1
= 1 ml
4.2 Pembahasan
Pada praktikum pembuatan larutan amonium klorida ini membutuhkan
beberapa alat dan bahan yaitu amonium klorida, spatula, pipet tetes, neraca, labu
takar, akuades, gelas kimia dan cawan petri. Padatan NH4Cl yang ditimbang
menggunakan neraca seberat 27 gram lalu dicampur dengan akuades di dalam
gelas kimia . padatan NH4Cl diaduk hingga merata kemudian dimasukkan ke
dalam labu takar 500 ml. Kemudian tutup labu takar dan aduk hingga tercampur
dengan baik.
Pada percobaan pengenceran larutan kita menggunakan beberapa alat dan
bahan yang akan membantu kita melaksanakan percobaan ini seperti labu ukur,
larutan yang diencerkan, gelas kimia, pipet tetes, dan pipet mikron. Larutan yang
akan diencerkan diambil dengan menggunakan pipet mikron sebanyak 1 ml dan
dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml. Selanjutnya encerkan larutan tersebut
dengan akuades. Setelah itu, tutup labu ukur dan aduk larutan hingga menjadi
homogen
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum pembuatan larutan ini kesimpulan yang didapat
bahwa praktikan sudah mampu membuat larutan dimana nantinya akan berguna
untuk menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif digunakan konsentrasi.
Konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan
atau pelarut. dinyatakan dalam satuan volume zat terlarut dalam satuan volume
tertentu dari pelarut. berdasarkan hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi yaitu
fraksi mol, molaritas, molalitas, normalitas ppm serta ditambah dengan persen
massa dan persen volume. Dengan mendapatkan hasil saat membuat larutan 1 M
NH4Cl membutuhkan 27 gram NH4Cl. Praktikan juga mampu membuat larutan
dengan pengenceran berbagai konsentrasi. Proses pembuatan larutan suatu zat
yang berasal dari cairan pekatnya disebut pengenceran. Larutan didefinisikan
sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai
molekul atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Solute adalah zat
terlarut sedangkan solvent pelarut adalah medium dalam mana solute terlarut.
Larutan encer adalah larutan yang mengandung sejmlah kecil solute relatif
terhadap jumlah pelarut sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung
sebagian besar solute untuk NH4OH dibutuhkan M2=0,01 M
5.2 Saran
Sebaiknya, dalam percobaan pembuatan larutan ini dapat menggunakan zat
lain seperti NaCl, HCl dan lain-lain agar bisa mendapatkan hasil yang lebih
beragam.
Daftar pustaka

Achmad, Hiskia. 1996. Kimia Larutan. PT. Citra Aditya Bakti: Bandung.
Sutresna, Nana. 2008. Kimia 2A. Grafindo Media Pratama: Bandung.
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar Jilid I. ITB: Bandung.
Anonim.2020.Laporan Praktikum Pembuatan Larutan, Diakses 26 juli 2020.

Anda mungkin juga menyukai