id
Hukum keluarga islam adalah hukum yang mengatur kehidupan keluarga yang di mulai sejak awal
pembentukan keluarga(peminangan) sampai dengan berakhirnyakeluarga yakni terjadi perceraian atau
salah satu adayang meninggal yang termasuk masalah waris dan wakaf.
Tujuannya adalah untuk mengatur hubungan antar anggota keluarga baik suami, istri maupun anak.
Hukum yang mengatur kehidupan keluarga yang di mulai dari proses pembentukan keluarga yakni
dengan peminangan.
2. Wahbah Al Zuhaili
Hukum tentang hubungan manusia dengan keluarga yang dimulai dari perkawinan sampai berakhirnya
perkawinan.
3. Prof. Subekti
Hukum yang mengatur perihal hubungan-hubungan hukum yang timbul dari hubungan kekeluargaan.
Munakahat
Wakaf
Faro’id
Nafkah
Hadanah
Al Ahwal Al Syakhsiyyah
Nizam Al Usroh
Huquq Al Usroh
Ahkam Al Usroh
Munakahat
Ahkam Zawaj
Ahklam Izdiwaj
Hukum Kekeluargaan
Hukum Perorangan
Fiqih
Tafsir
Negara yang sama sekali tidak melakukan pembaharuan hukum keluarga islam artinya dinegara ini
hukum keluarga muslim yang diberlakukan bagi warganya adalah hukum keluarga yang termaktub
dalam kitab fiqih konvensional, seperti karangan Imam Syafi’I (Umm), karangan Imam Hanafi atau
muridnya (Al Mabsut Oleh Sarakhsi), Imam Malik (Al-Mudawwanah Oleh Sahnun).
Negara yang telah meninggalkan konsep fiqih konvensional dan melakukan pembaharuan secara liberal
artinya hukum keluarga muslim yang diberlakukan adalah hukum keluarga muslim yang baru sama
sekali, meskipun tidak seluruh dan isi dan bab dalam hukum perkawinanya baru sama sekali.(ada yang
dimodifikasi dari konsep fikih konvensional)
Negara yang melakukan pembaharuan secar democrat untuk disesuaikan dengan tuntutan dan
perkembangan zaman. Sesuai dengan tuntutan dan konteks kontemporer.
Ada lima Negara yang sama sekali belum melakukan pembaharuan hukum keluarga islam yakni : Emirat
Arab, Saudi Arabia, Qotar, Bahrain dan Oman.
Intra Doctrinal Reform : Tetap merujuk pada konsep fiqih konvensional. Yakni dengan cara :
Ekstra Doctrinal Reform : Tidak lagi merujuk pada konsep fiqih konvensional, akan tetapi melakukan
reinterpretasi pada nash. Cara yang digunakan diantaranya : Maslahah Almursalah, Saddu Dhariah,
Regulation, Administrasi.
( Masalah-masalah yang terkait dengan hukum keluarga islam yang di perbaharui sehingga muncul
dalam bentuk perundang-undangan)
Konsep fiqih : wali punya hak memaksa kawin anak perempuannya dengan laki-laki lain meskipun anak
perempuan tersebut tidak setuju/ hak ijbar
Undang-undang : tidak punya hak, tetapi wali harus minta persetujuan kepada calon mempelai
perempuan.pasal 6 ayat 1
Konsep fiqih : kebolehan poligami seolah-olah mutlaq, meskipun ada syarat dan rukunnya,tapi
kebanyakan manusia mengabaikannya
Undang-undang : kebolehan poligami karena alasan tertentudan harus ada syaratnya. Juga harus
mengajukan surat pemberitahuan kepada pengadilan. Seperti contoh mampu dalam hal materi dan
keadilan.
Masalah Nafkah Istri dan Keluarga serta Rumah Tinggal
Konsep fiqih :
Undang-undang : istri punya hak untuk mendapatkan tempat tinggal dan nafkah selama masih dalam
masa idah
Konsep fiqih :
Undang-undang : orang yang hamil di luar nikah dapat di kawinkan orang yang menghamili tanpa harus
menunggu kelahiran anak.
Konsep fiqih : ibu lebih berhak mengasuh anaknya ketika masih kecil
Undang-undang : baik ibu dan bapak wajib memelihara anak semata-mata hanya kepentingan anak. Jika
terjadi selisih pengadilan berhak memberikan putusan.
Masalah Hak Waris bagi Anak
Undang-undang : 2 : 1
Undang-undang : ahli waris tidak dapat wasiat, karena tetap mendapat bagian warisan.
a) UU No. 22 tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talaq, Cerai Dan Rujuk untuk Jawa dan Madura.
b) UU No.32 tahun 1954 tentang Pencatatan Nikah, Talaq, Cerai Dan Rujuk untuk luar Jawa dan Madura.
e) UU No. 3 tahun 2006 tentang perubahan atas uu no. 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama
b) PP No. 10 tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil
a) Keputusan bersama Ketua Mahkamah Agung dan Menteri Agama No. 7/ KMA/1985 dan No. 25 Tahun
1985 tentang Penunjukan Pelaksana Proyek Pembangunan Hukum Islam melalui Yurisprudensi
b) Keputusan Menteri Agama No. 154 Tahun 1991 tentang Intruksi Presiden No. 1 Tahun 1991
c) PMA(Peraturan Menteri Agama) No. 3 Tahun 1975 tentang kewajiban Pegawai Pencatat Nikah dan
Tata Kerja Pengadilan Agama.
e) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 221 Tahun 1975 tentang Pencatatan Perkawinan dan Perceraian
pada Kantor Catatan Sipil
f) Surat edaran DirbinPera No. 3694 / EV/ HK.003/ AZ/ 91 tentang Penyebarluasan Inpres No. 1 /1991
Normative-universal : nash yang memuat prinsip-prinsip atau memuat aturan yang umum-umum yang
dalam aplikasinya perlu di formatkan dalam bentuk nash praktis temporal.
Praktis temporal : nash yang turun/di wahyukan untuk menjawab secara langsung terhadap persoalan
yang di hadapi masyarakat muslim arab ketika masa perwahyuan.
Jawab
Agar dalam memahaminash tersebut bisa benar dan tepat.karena model kedua nash tersebut cara
memahaminya berbeda.
Cirinya :
a) Normative universal :
* Universal, prinsip, fundamental, tidak terikat dengan waktu, konteks dan situasi.
b) Praktis temporal :
* Detail, rinci, bersifat terapan, dapat di praktekkan dalam kehidupan yang nyata, terikat dengan waktu,
situasi dan ruang.
Cara memahaminya :
a) Normative universal :
* Menetapkan hukum kasus kusus yang di hadapi pada masa sekarang berdasarkan / sejalan dengan
prinsip umum yang telah di tetapkan oleh nash. Atau
* Menetapkan hukumj praktis dari nash normative universal. Contohnya : gaulilah istrimu dengan baik.
Suami istri saling memahami kondisi. Bisa jadi suami yang masak, dan istri yang memandikan
anak.begitu juga sebaliknya.
b) Praktis temporal :
* Dimulai dengan kasus kongrit ytang ada dalam al qur’an untuk menemukan prinsip umum, berangkat
dari prinsip umum tersebut kemudian
* Di gunakan untuk menetapkanstatus hukum kasus kusus yang di hadapi sekarang. Contohnya :
Ø Nilai normatif dari keduanya adalah perlu bukti untuk menjamin hak para pihak yakni suami, istri,
maupun anak.
Ø Bukti menjamin hak para pihak untuk jaman sekarang adalah mencatatkan perkawinan. Maka
pencatatn perkawinan punya illat yang sama dengan :
ü Suruhan agar perkawinan di saksikan
Ø Maka illatnya : perlu ada bukti untuk menjamin hak para pihak.
Ø Maka status hukum walimahan maupun persaksian perkawinan di masa nabi sama dengan status
hukum mencatatkan perkawinan di masa sekarang.
Pengertian gender
Jawab
Bahasa : jenis kelamin istilah : sifat yang melekat p[ada laki-;laki dan perempuan yang
dikontruksi(dibiasakan), secara sosial maupuin cultural misalnya ; perempuan yang di kenal lemah
lembut, cantik , emosional dan keibuan. Sedangkan laki-laki di anggap kuat, rasional, jantanmaupun
perkasa. Dan cirri tersebut dapat di pertukarkan.
Ä Secara biologis : bersifat permanen, bawaan lahir, tidak dapat dipertukarkan. Ex : laki-laki punya penis
sedang perempuan punya vagina.
Karena banyak merugikan kaum perempuan
Pada islam memberikan kedudukan yang sama antara laki-laki dan perempuan.
Sumber
Related Post