PENDAHULUAN
adalah sesuatu yang penting bagi manusia dan makhluk hidup pada umumnya.
antara zat murni. Banyak reaksi kimia yang dikenal, baik di dalam laboratorium
di dalam larutan air. Tubuh manusia menyerap mineral, vitamin dan makanan
dalam bentuk larutan. Obat-obatan bisanya merupakan larutan air atau alkohol
dari senyawa fisiologis aktif. Larutan biasanya terdiri dari dua zat atau lebih yang
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat
yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat
berpariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan encer adalah
larutan yang mengandung sebagian kecil zat terlarut, relatif terhadap jumlah
pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar
zat terlarut.
Larutan biasanya terdiri dari dua zat atau lebih yang merupakan campuran
begitu seragam atau satu fase hingga tidak dapat diamati bagian-bagian komponen
dan solute atau zat terlarut. Biasanya komponen pelarut mengandung jumlah zat
terbanyak. Dan komponen solute (zat terlarut) mengandung jumlah zat yang lebih
sedikit. Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air (H2O),
selain air yang berfungsi sebagai pelarut adalah alkohol, amonia, kloroform,
benzena, minyak, asam asetat, akan tetapi apabila menggunakan air biasanya tidak
disebutkan.
larutan. Konsentrasi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan cepat
zat terlarut yang terdapat dalam suatu pelarut atau larutan. Larutan yang
mengandung sebagian besar solut relatif terhadap pelarut, berarti larutan tersebut
konsentrasi tertentu sering dihasilkan konsentrasi yang tidak tepat dengan yang
konsentrasinya.
2.1 Larutan
Berdasarkan komposisi zat terlarut dan pelarut yang menyusun larutan, dapat
dibedakan larutan jenuh, larutan tidak jenuh dan larutan lewat jenuh (Azizah,
2004).
pelarut. Komponen yang jumlahnya lebih sedikit dinamakan zat terlarut (solute).
Larutan yang menggunakan air sebagai pelarut dinamakan larutan dalam air atau
aqueous. Larutan yang mengandung zat terlarut dalam jumlah banyak dinamakan
larutan pekat. Jika jumlah zat terlarut sedikit, larutan dinamakan larutan encer
(Day,1996).
Zat yang ada di dalam jumlah yang relatif besar disebut pelarut (solvent).
Sedangkan zat yang ada dalam jumlah yang relatif lebih sedikit disebut zat terlarut
(solut). Baik solute maupun solvent dapat berupa zat padat, cair, ataupun gas
(Andrian, 2003).
Bila larutan pekat berarti konsentrasinya tinggi, dan bila larutan encer berarti
macam konsentrasi, diantaranya persen berat, persen volume, fraksi mol, part per
berikut: (a) Zat terlarut bereaksi secara kimia dengan pelarut dan membentuk zat
yang baru, (b) Zat terlarut membentuk zat tersolvasi dengan pelarut, (c)
terjadi apabila ada interaksi antara pelarut dan zat terlarut dengan pemutusan satu
2000).
2.3.1 Orto-Phenantrolin
Fenantrolin termasuk salah satu ligan tipe feroin yang mengandung dua
cincin piridin yang mengapit cincin benzen. Untuk penentuan Fe2+ menggunakan
pada deret transisi pertama yang dapat menerima pasangan elektron bebas dari
ligannya. Besi memiliki nomor atom 26 dengan konfigurasi 3d6 4s2. Besi
merupakan unsur keempat terbesar yang ada pada kerak bumi. Dalam bentuk
padatan besi berwarna abu-abu. Dalam bentuk cairan, besi dapat teroksidasi
dari Fe2+ menjadi Fe3+. Namun yang paling banyak ditemui adalah Fe3+ karena
3.2.1 Alat
ukur 100 mL 3 buah, labu ukur 250 mL 4 buah, labu ukur 50 mL 1 buah, labu
ukur 10 mL 1 buah, gelas kimia 50 mL 4 buah, gelas ukur 50 mL, pipet skala 50
mL, pipet skala 10 mL, filler, botol timbang, spatula, batang pengaduk, botol
3.2.2 Bahan
e. Dihomogenkan
e. Dihomogenkan
e. Dihomogenkan
e. Dihomogenkan
e. Dihomogenkan
𝑀𝑟 Fe(NH4)(SO4)2
[Fe(NH4)(SO4)2] = x [Fe]
𝐴𝑟 𝐹𝑒
374
[Fe(NH4)(SO4)2] = x 100 ppm = 667,856 ppm
56
𝑚𝑔
ppm = 𝑙
Massa Fe(NH4)(SO4)2 = 667,857 x 0,01 = 0.667 mg
b. NaCH3COO 2 M 250 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1000
M= X 𝑚𝐿
𝑀𝑟
82.250.2
Massa = = 41 gram
1000
158. 0,0005.100
Massa = = 0,0079 gram
1000
194.0,0005.250
Massa= = 0,02425 gram
1000
e. H2SO4 1 M 10 mL
M1 . V1 = M2 . V2
18, 2 . V1 = 1 . 10
V1 = 0,55 mL
𝑥
0,1 = 100 x 100 %= 0,1 gram
g. Larutan hidroksilamin–HCl 5% 50 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
% 𝑚⁄𝑣 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 x 100 %
𝑥
= 50 x 100 %= 2,5 gram
4.3 Pembahasan
bahan kimia yang dibutuhkan, baik bahan kimianya berupa padatan maupun
jenis bahan dan rumus yang tepat untuk digunakan. Jika bahannya berupa padatan
maka gunakan rumus padatan sedangkan apabila bahannya berupa cairan atau
Pembuatan larutan standar Fe2+ 100 ppm 100 mL dapat dibuat dengan cara
menghitung massa/ berat bahan yang dibutuhkan. Larutan standar Fe2+ dapat
dibuat melalui bahan kimia yang mengandung ion Fe2+. Pada praktikum kali ini,
pembuatan besi (II). Berdasarkan hasil perhitungan untuk membuat larutan ini
dihomogenkan, dan disimpan dalam botol gelap sehingga larutan siap untuk
digunakan pada kegiatan praktikum. Tujuan larutan disimpan dalam botol gelap
agar larutan tidak terkontaminasi oleh adanya cahaya ataupun merusak larutan
menghitung jumlah mol zat terlarut per liter larutan. Berdasarkan hasil
praktikum. Tujuan larutan disimpan dalam botol gelap agar larutan tidak
terkontaminasi oleh adanya cahaya atau merusak larutan. Larutan natrium asetat
menghitung jumlah mol zat terlarut per liter larutan. Berdasarkan hasil
dan disimpan dalam botol gelap sehingga larutan siap untuk digunakan pada
kegiatan praktikum. Tujuan larutan disimpan dalam botol gelap agar larutan tidak
jumlah mol zat terlarut per liter larutan. Berdasarkan hasil perhitungan untuk
gelap sehingga larutan siap untuk digunakan pada kegiatan praktikum. Tujuan
larutan disimpan dalam botol gelap agar larutan tidak terkontaminasi oleh adanya
volume yang dibutuhkan pada H2SO4 pekat. Rumus yang tepat untuk digunakan
H2SO4 pekat. Kemudian dilakukan proses pembuatan larutan, dimana H2SO4 pekat
disimpan dalam botol gelap sehingga larutan siap untuk digunakan pada kegiatan
praktikum. Tujuan larutan disimpan dalam botol gelap agar larutan tidak
gelap sehingga larutan siap untuk digunakan pada kegiatan praktikum. Tujuan
larutan disimpan dalam botol gelap agar larutan tidak terkontaminasi oleh adanya
daripada larutan ini adalah sebagai pengompleks yang memberikan warna baik
gelap sehingga larutan siap untuk digunakan pada kegiatan praktikum. Tujuan
larutan disimpan dalam botol gelap agar larutan tidak terkontaminasi oleh adanya
5.1 Kesimpulan
1. Pembuat larutan dari bahan cair dan padat dilakukan dengan cara
mencampurkan bahan cair dan padat kedalam gelas kimia, kemudian diaduk.
(M), Normalitas (N), Molalitas (m), Fraksi mol (X), ppm, dan ppb.
5.2 Saran
praktikan terlebih dahulu mengetahui proses pembuatan larutan baik dalam hal
perhitungan jumalah bahan yang dibutuhkan maupun hal-hal lain yang akan
Day dan Underwood. 1996. Kimia Dasar. Edisi Ke Enam. Erlangga. Jakarta.
Rachmasari, N.A. dan R. Djarot S.K.S. 2017. Analisis Pengaruh Ion Cd(II) pada
Penentuan Ion Fe(II) dengan Pengompleks 1, 10-Fenantrolin
Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Jurnal Sains dan Seni ITS. 6(1).
LAPORAN PRAKTIKUM
OLEH