I. Tujuan Praktikum
pembuatan garam kalium nitrat hasil reaksi antara natrium nitrat dengan
kalium klorida serta mengetahui cara pemisahan garam tersebut dari hasil
Prinsip percobaan kali ini adalah pembuatan garam kalium nitrat dari
hasil reaksi antara natrium nitrat dengan kalium klorida serta pemisahannya
III. Teori
dari sejumlah ion Na+ dan C- yang merupakan kritas padat. Pembentukan
ikatan ion. Ikatan ion terbentuk karena adanya perpindahan elektron antara
sebuah atom logam dan sebuah atom non logam. Dalam perpindahan ini atom
logam menjadi ion yang bermuatan positif (kation) dan atom bukan logam
dan anion disusun bergantian, dan padatannya diikat oleh ikatan elektrostatik.
Banyak logam halida melarut dalam pelarut polar misalnya NaCl melarut
dalam air, sementara logam oksida dan sulfifa, yang mengandung kontribusi
ikatan kovalen yang signifikan, biasanya tidak larut bahkan di pelarut yang
paling polar sekalipun. Struktur dasar kristal ion adalah ion yang lebih besar
anion yang terlibat dalam senyawanya. Setiap tipe struktur disebut dengan
dapur Natrium Klorida NaCl adalah senyawa khas dalam strukturnya (Anion)
disusun dalam p dan kation Na+ menempati ruang oktahedral. Setiap kation
Na+ dikelilingi oleh enam anion Cl-. Struktur yang sama akan dihasilkan bila
bermuatan keras yang menempati posisi pada kristal pada sisi kristal. Semua
unsur dari golongan I dan II pada tabel berkala bereaksi dengan unsur
golongan VI dan VII untuk membentuk senyawa ionik, yang sebagaian besar
mengkristal dalam sistem kubik. Khususnya, halida logam alkali, amonium
halida, dan oksida serta sulfida logam tanah jarang semua mengkristal dalam
kalium nitrat yang digunakan. Hal ini terjadi mungkin terkait dengan adanya
unsur nitrogen pada senyawa kalium nitrat. Pada kacang tanah disemprot
ini dilaksanakan sehingga hanya terdapat ion K+ dan ion SO32+ saja yang
tinggal dalam larutan atau tidak ditemukan lagi ion Na+ dan Cl- (Lingafelter,
1985)
IV. Hasil Pengamatan
Reaksi
Gram = mol × Mr
= 20,335 gram
12,58 gram
= × 100 %
20,335 gram
= 61,86 %
V. Pembahasan
Kristal adalah suatu padatan yang atom, molekul atau ion penyusunnya
terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi.
Struktur kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada
Agar terbentuk suatu kristal dari suatu larutan yaitu larutan induk harus dibuat
dalam kondisi lewat jenuh, di mana maksud dari kondisi lewat jenuh adalah
keadaan panas agar dapat mencegah masuknya zat lain. Hal dilakukan karena
mudah mengikat zat lain yang masuk dalam larutan. Bentuk kristal meliputi
terbentuknya kristal padat dari suatu larutan induk yang homogen disebut
kalium nitrat hasil reaksi antara natrium nitrat dengan kalium klorida dan
agar campuran kedua senyawa itu mudah larut. NaNO3 yang bersifat asam
adalah reduktor yang kuat terhadap unsur-unsur logam, seperti kalium. Yang
nantinya jika kalium klorida (KCl) direaksikan dengan asam yang berasal
dari senyawa nitrat akan membentuk aquaregia. Dengan demikian ion klorida
unsur logam akan teroksidasi oleh nitrat yang bersifat asma menjadi oksida.
(natrium nitrat dan kalium klorida) disaring dan diuapkan kembali hingga
menyebabkan sifat pengoksida yang kuat. Dengan demikian kita akan dapat
corong bucher untuk menghasilkan endapan kristal garam. Akan tetapi, kristal
garam yang dihasilkan masih belum murni, sehingga harus dimurnikan lagi.
aquadest dengan cara pemanasan. Hal ini dilakukan karena KNO3 memiliki
kelarutan yang besar pada pelarut air dibanding dengan NaCl. KNO3
mengikat gugus OH- dan H+ pada air. Sedangkan ion klorida pada NaCl
kristal dan air tersebut didinginkan, dan dengan menggunakan corong buchner
kita dapat memisahkan kristal dan garam kalium nitrat murni dari larutannya
menjadi kristal yang beratnya 12,58 gram, maka dapat ditentukan rendemanya
yaitu berat KNO3 secara prakik dibagi dengan berat KNO3 secara teori dikali
Dengan melihat angka rendemen kurang dari 100 % berarti kristal garam
KNO3 yang dibuat murni masih mengandung KNO3. Akan tetapi hasil yang
kami dapat ini dapat dikategorikan berhasil karena berat rendemen yang
Dan rendemen yang dihasilkan dari pembuatan kalium nitrat ini adalah
sebesar 61,86 %.
PERCOBAAN II
OLEH:
NAMA : MUSTAMIN FARIS
NO. STAMBUK : A1C4 07038
KELOMPOK : III (TIGA)
ASISTEN PEMBIMBING : YUNIATI TEWA
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2009
DAFTAR PUSTAKA
Hadiwiyono, et,all. 1995. Induksi Resistensi Sistemik. Tanaman terhadap Virus Bilur
Kacang Tanah dengan Senyawa Kalium-Fosfat. Fakultas Pertanian,
UNS. Semarang.
Lingafelter. 1985. Crystal System. Journal of Chemical Education. University of
Washington USA. Volume 62. Page 219.
Oxtoby, et,all. 2003. Prinsip-Prinsip Kimia Modern. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Petrucci, Ralp H. 1999. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan. Penerbit Erlangga.
Jakarta.
Saito, Tairo. 1996. Kimia Anorganik. Permission of Iwanami. Tokyo.
TUGAS SETELAH PRAKTIKUM:
ionic.
2. Dalam pelarut air, mengapa kalium nitrat memiliki kelarutan lebih besar dari
3. Dengan menggunakan kurva hubungan antara kelrutan kalium nitrat dan natrium
tersebut?
JAWAB:
2. Dalam pelarut air, kalium nitrat memiliki kelarutan yang besar daripada natrium
klorida yaitu karena : KNO3 asam kuat KNO3 mampu terionisasi sempurna
dalam air, saat terjadi ionisasi ion-ionnya akan engan mudah mengikat gugus
OH- atau H+ dari air. Sedangkan NaCl adalah senyawa netral. Ionisasi senyawa
KNO3 K+ + NO3-
Sisi lain yang dapat dibandingkan adalah kereaktifan ion K+ yang lebih besar
daripada Na+ sehingga K+ lebih mudah larut dalam air dibabnding Na+
3. Dengan menggunakan kurva hubungan antara kelarutan kalium nitrat dan
merujuk pada perbadaan titik didih. NaCl memiliki titik didih yang lebih rendah
tetentu, NaCl akan menguap terlebih dahulu daripada KNO3. Cara pemisahan ini