BAB 1 PENDAHULUAN
Rumus Struktur :
Kode sampel S1 S2 S3 S4 S5
Volume sampel 1 mL 1 mL 1 mL 1 mL 1 mL
Volume stok 0 1 mL 2 mL 3 mL 4 mL
Konsentrasi (ppm) 0 ppm 1,103 ppm 2,206 ppm 3,309 ppm 4,412 ppm
Sangobion
0.18
0.16
0.14 y = 0.0113x + 0.109
R² = 0.9927
0.12
Absorbansi
0.1
0.08 Sangobion
0.06 Linear (Sangobion )
0.04
0.02
0
0 1 2 3 4 5
konsentrasi (ppm)
𝑥 = 31,15377235
BYD untuk C12H24FeO14
Diketahui :
Berat serata = 10 mg
Berat sampel = 31,15377235 mg
Berat rata-rata = 435,58 mg
Ditanyakan :
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎
BYD = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 × 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
10 𝑚𝑔
BYD = 31,15377235 𝑚𝑔 × 435,58 𝑚𝑔
BYD = 139,8161337 mg
Berat sampel
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎
BYD = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 × 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
𝑥
139,8161337 = 31,15377235 × 435,58
𝑥 = 10 mg
∝𝐶 0,109×11,03 1,20227
𝐶𝑥 = 𝛽𝑉𝑠 = = = 106,3955752 = 106,39 𝑝𝑝𝑚
𝑥 0,0113×1 0,0113
Cx × Volume awal
% Fe= x fp x 100%
berat sampel
106,39×0,025
= x 10 x 100%
15
= 177,316667 %
4.2 Pembahasan
Besi adalah salah satu elemen yang dapat ditemui
hampir pada setiap tempat di bumi, pada semua lapisan geologis
dan semua badan air. Pada umumnya besi yang ada di dalam
air dapat bersifat terlarut sebagai Fe2+ atau Fe3+ .
Pada praktikum ini dilakukan pemurnian dengan menggunakan
larutan standar Fe dengan sampel sangobion yang dijual bebas di
pasaran dengan metode spektrofotometri UV Merk APEI. Prinsip kerja
spektrofotometri adalah teknik analisis fisiko kimia yang mengamati
interaksi atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik (cahaya)
dimana cahaya dari sampel akan diserap cahaya dari benda.
Pada umumnya untuk analisis kuantitatif yang menggunakan
spektrofotometri membutuhkan penentuan panjang gelombang
maksimum. Larutan standar digunakan untuk menetukan panjang
gelombang maksimum Fe untuk dapat menyerap cahaya, yang
diujikan dengan panjang gelombang 220-350 nm. Sesuai dengan
larutan standar digunakan panjang gelombang 490 nm.
Panjang gelombang maksimum merupakan panjang gelombang
yang memberikan absorbansi maksimal terhadap kompleks warna
yang terbentuk dari analit. Panjang gelombang ditentukan untuk
mengetahui hubungan antara absorbansi dengan panjang gelombang
pada konsentrasi tertentu pada absortivitas.
Pada sampel sangobion, diketahui nilai 𝐶𝑥 = 106,39 𝑝𝑝𝑚.
Sehingga diperoleh % kadar Fe dalam sangobion.
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dari hasil
pengamatan didapatkan bahwa kadar 265,97 % Fe dalam sangobion
tidak sesuai dengan Farmakope. Menurut Farmakope Indonesia Besi
(II) glukonat mengandung tidak kurang dari 97,0 % dan tidak lebih dari
102,0 %.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen POM., 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta.
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. SKEMA KERJA
1. Pembuatan larutan standar
Ditimbang senyawa murni (Fe) sebanyak 27,451 mg.
LAMPIRAN 2. GAMBAR
LAMPIRAN 3. PERHITUNGAN
Konsentrasi
0 𝑚𝐿
0 mL = 10 𝑚𝐿 × 11,03 𝑝𝑝𝑚 = 0 𝑝𝑝𝑚
1 𝑚𝐿
1 mL = 10 𝑚𝐿 × 11,03 𝑝𝑝𝑚 = 1,103 𝑝𝑝𝑚
2 𝑚𝐿
2 mL = × 11,03 𝑝𝑝𝑚 = 2,206 𝑝𝑝𝑚
10 𝑚𝐿
3 𝑚𝐿
3 mL = 10 𝑚𝐿 × 11,03 𝑝𝑝𝑚 = 3,309 𝑝𝑝𝑚
4 𝑚𝐿
4 mL = 10 𝑚𝐿 × 11,03 𝑝𝑝𝑚 = 4,412 𝑝𝑝𝑚