Anda di halaman 1dari 16

Templat dan Pedoman Penyusunan Dokumen Rancangan Aksi Mitigasi (DRAM)

Pengantar

1. “Templat dan Pedoman Penyusunan Dokumen Rancangan Aksi Mitigasi (DRAM)” ini
ditujukan sebagai panduan bagi Penanggung Jawab/Pelaksana/Peserta Kegiatan Aksi
Mitigasi (selanjutnya disebut “Pelaku Mitigasi”) dalam menyusun Dokumen Rancangan Aksi
Mitigasi yang dipersyaratkan dalam Mekanisme Sertifikat Penurunan Emisi Indonesia
(SPEI) atau Indonesia Certified Emission Reduction (ICER).

2. Templat dan Pedoman Penyusunan DRAM ini dikembangkan dengan merujuk pada format
Project Design Document (PDD) dalam mekanisme perdagangan karbon internasional—
dalam hal ini, Clean Development Mechanism (CDM) dan Gold Standard (GS)—dan
disesuaikan kembali dengan regulasi yang berlaku di tingkat nasional, khususnya terkait MRV
Aksi Mitigasi dan Sistem Registri Nasional-Pengendalian Perubahan Iklim (SRN-PPI).

3. Templat dan Pedoman Penyusunan DRAM ini dapat digunakan untuk mendaftarkan: (a)
kegiatan aksi mitigasi yang sedang direncanakan, selanjutnya dikategorikan dalam “kredit
reguler”; maupun (b) kegiatan aksi mitigasi yang telah berjalan sebelum pendaftaran ke
Mekanisme SPEI/ICER, selanjutnya dikategorikan dalam “kredit retroaktif”.

4. Merujuk pada poin (3) di atas, kategori kredit reguler digunakan untuk mengklaim capaian
reduksi emisi dari kegiatan aksi mitigasi yang didaftarkan sebelum tanggal mulainya (start
date). Tanggal mulai (start date) didefinisikan sebagai tanggal Pelaku Mitigasi memberikan
komitmen finansial dalam melaksanakan kegiatan aksi mitigasi, misal: tanggal purchase order
peralatan, penandatanganan kontrak EPC, dsb.

5. Merujuk pada poin (3) di atas, kategori kredit retroaktif dapat digunakan untuk mengklaim
capaian reduksi emisi GRK yang diperoleh sejak tanggal mulai (start date) kegiatan aksi
mitigasi hingga sebelum tanggal penyelesaian Laporan Capaian Aksi Mitigasi (LCAM), dengan
catatan tanggal mulai (start date) tidak boleh kurang dari 1 Januari 2010.

6. Sebagai catatan, panduan yang tertuang dalam Templat dan Pedoman Penyusunan DRAM ini
secara khusus disiapkan untuk mendeskripsikan kegiatan aksi mitigasi berupa proyek
pembangkit listrik tenaga energi terbarukan (PLT-ET) dan implementasi efisiensi energi (EE)
di bangunan gedung.

Ketentuan Umum

1. Pelaku Mitigasi yang bermaksud mendaftarkan kegiatan aksi mitigasi dalam Mekanisme
Sertifikat Penurunan Emisi Indonesia (SPEI) atau Indonesia Certified Emission Reduction
(ICER) wajib menyusun Dokumen Rancangan Aksi Mitigasi (DRAM) sesuai dengan templat
dan pedoman ini.

2. Dalam merancang kegiatan aksi mitigasi, Pelaku Mitigasi wajib mematuhi ketentuan-ketentuan
yang dipersyaratkan dalam regulasi di bawah Mekanisme SPEI/ICER. Selain itu, Pelaku
Mitigasi wajib memastikan kesesuaian terhadap standar kegiatan aksi mitigasi; metodologi
dan baseline standar yang diterapkan; serta standar/metodologi/tool lain yang berlaku di
tingkat nasional maupun internasional.

3. DRAM disusun dalam Bahasa Indonesia dan dapat diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris,
jika diperlukan.

Halaman 1 dari 16
4. Jika Pelaku Mitigasi bermaksud untuk memperlakukan sebagian informasi dalam DRAM
sebagai informasi rahasia/paten, maka siapkan dokumentasi DRAM dalam dua versi:

a. Satu versi dengan semua bagian yang berisi informasi rahasia/paten dibuat tidak
terbaca (misal: dengan menutupi bagian yang dimaksud dengan tinta hitam).

b. Versi lengkap, memuat seluruh informasi yang akan diperlakukan sebagai informasi
rahasia/paten oleh semua pihak yang menangani DRAM dalam Mekanisme
SPEI/ICER.

5. Informasi yang digunakan untuk (a) mendemonstrasikan additionality; (b) mendeskripsikan


penerapan metodologi dan standar baseline yang dipilih serta dokumen metodologis lainnya;
(c) memberikan bukti terhadap penilaian dampak lingkungan; tidak dipertimbangkan sebagai
informasi rahasia/paten.

6. Pelaku Mitigasi wajib memaparkan seluruh asumsi yang digunakan dalam mengembangkan
estimasi reduksi emisi secara ex-ante. Setiap asumsi yang digunakan harus disertai dengan
justifikasi sehingga estimasi reduksi emisi ex-ante yang telah ditetapkan dapat digunakan
sebagai acuan dalam mengevaluasi capaian aksi mitigasi.

7. Pada saat mendokumentasikan perubahan yang terjadi terhadap kegiatan aksi mitigasi, terkait
ketentuan “perubahan pasca-registrasi” yang berlaku, siapkan 2 (dua) versi DRAM, yaitu: (a)
satu versi DRAM orisinal yang telah disetujui; (b) versi DRAM yang menunjukkan perubahan
terhadap DRAM yang telah disetujui sebelumnya dengan format “track-change”. Selain itu,
berikan ringkasan dari perubahan yang terjadi pasca-registrasi dalam Lampiran 7 “Ringkasan
Perubahan Pasca-Registrasi”.

8. Pastikan data, nilai, dan formula yang disertakan dalam lembar kerja (spreadsheet) dapat
diakses dan diverifikasi.

9. Isi templat DRAM ini menggunakan format yang sama, tanpa mengubah jenis huruf, judul atau
logo, dan tanpa perubahan format lainnya.

10. Jangan mengubah atau menghapus tabel dan kolom tabel yang disediakan pada templat
DRAM ini. Tambahkan baris tabel sesuai dengan kebutuhan. Tambahkan lampiran sesuai
kebutuhan.

11. Jika terdapat bagian yang tidak berlaku untuk kegiatan aksi mitigasi yang didaftarkan, maka
nyatakan secara eksplisit pada bagian tersebut dengan keterangan “Tidak berlaku”.

12. Gunakan format penulisan nilai yang diakui di Indonesia, yaitu pengelompokan angka dalam
ribuan yang dipisahkan dengan titik (.) sedangkan angka desimal dipisahkan dengan koma (,).
Selain itu, terhadap nilai reduksi emisi wajib dilakukan pembulatan ke atas.

13. Gunakan format dd/mm/yyyy dalam penulisan tanggal (dd: hari, mm: bulan, yyyy: tahun).

Halaman 2 dari 16
Dokumen Rancangan Aksi Mitigasi (DRAM)

INFORMASI DASAR
Judul Kegiatan Aksi Mitigasi Isi dengan judul kegiatan aksi mitigasi yang didaftarkan.

Tanggal Pendaftaran DRAM Pertama Isi dengan tanggal pertama kali DRAM didaftarkan.

Isi dengan rencana periode sertifikasi kegiatan aksi mitigasi yang


Periode Sertifikasi
didaftarkan (dalam tahun).

Nomor Versi DRAM Isi dengan nomor versi DRAM yang sedang disusun.

Isi dengan tanggal penyelesaian DRAM sesuai nomor versi dalam


Tanggal Penyelesaian DRAM
format: dd/mm/yyyy

Pelaku Mitigasi Isi dengan nama institusi pelaksana kegiatan aksi mitigasi.

Isi dengan nama penanggung jawab dari institusi pelaksana


Perwakilan Pelaku Mitigasi
kegiatan aksi mitigasi.

Host Party Indonesia

Tandai sesuai dengan lingkup sektor sesuai dengan sektor yang


terdefinisi di dalam SRN-PPI.
Energi
Lingkup Sektor Industrial Processes & Product Use (IPPU)
Pertanian
Forestry & Other Land Use (FOLU)
Pengolahan Limbah

Tandai sesuai dengan skala kegiatan aksi mitigasi (PLT-ET


dengan kapasitas ≤ 15 MW atau EE dengan penghematan ≤ 60
Skala Kegiatan Aksi Mitigasi GWh/tahun dikategorikan skala kecil).
Skala besar
Skala kecil

Isi dengan kode dan judul metodologi yang telah disahkan oleh
DJPPI-KLHK atau sedang diusulkan ke DJPPI-KLHK.
Status metodologi: Isi dengan status “telah disahkan oleh
Metodologi dan Baseline Standar
DJPPI-KLHK” atau “dalam tahap pengusulan ke DJPPI-KLHK”.
yang Diterapkan
Ekuivalen metodologi: Isi dengan metodologi internasional
(misal: CDM) yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan
metodologi MRV Aksi Mitigasi Nasional.

Estimasi Jumlah Reduksi Emisi GRK Isi dengan jumlah reduksi emisi GRK rata-rata tahunan yang
Rata-Rata Tahunan diestimasi secara ex-ante.

Tandai sesuai dengan kategori kredit/registrasi. Kategori kredit


“reguler” dipilih jika DRAM disusun sebelum pelaksanaan
kegiatan aksi mitigasi; sedangkan kategori kredit “retroaktif” dipilih
Kategori Kredit/Registrasi jika DRAM disusun pada saat kegiatan aksi mitigasi telah
dilaksanakan (sedang berjalan).
Reguler
Retroaktif

Halaman 3 dari 16
BAGIAN A. Deskripsi Kegiatan Aksi Mitigasi

A.1. Tujuan dan Gambaran Umum Kegiatan Aksi Mitigasi

Bagian A.1. ditujukan untuk mendeskripsikan tujuan dan gambaran umum kegiatan aksi mitigasi—
sekaligus menjadi ringkasan informasi kunci dari Dokumen Rancangan Aksi Mitigasi (DRAM) yang
disusun.

Pada bagian ini, deskripsikan kegiatan aksi mitigasi dengan cakupan informasi sebagai berikut:

1. Nama kegiatan aksi mitigasi, termasuk kapasitas (jika berlaku), dan Pelaku Mitigasi.
2. Maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan aksi mitigasi.
3. Lokasi kegiatan aksi mitigasi.
4. Skema implementasi kegiatan aksi mitigasi.
5. Gambaran proses/teknologi yang diterapkan dalam kegiatan aksi mitigasi.

Merujuk pada poin (1) s.d (5), detail informasi dalam deskripsi kegiatan aksi mitigasi dapat
disajikan dengan panduan umum sebagai berikut:

Jika kegiatan aksi mitigasi yang dilakukan adalah proyek PLT-ET, sajikan informasi berikut: (a) tipe
PLT-ET; (b) kapasitas terpasang; (c) jenis bahan baku yang digunakan, jika relevan; (d) tanggal
beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date, COD), untuk kategori kredit retroaktif;
(e) tanggal penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBL), untuk kategori kredit
retroaktif; (f) mode operasi pembangkit (baseload/follower); (g) faktor kapasitas (capacity factor,
CF); (h) umur operasi; (i) jumlah listrik yang disalurkan sesuai kapasitas pembangkit; (j) sumber
bahan baku yang digunakan, jika relevan; (k) skema penyediaan bahan baku, jika relevan; (l)
jumlah bahan baku yang digunakan dan karakteristiknya, jika relevan; (m) jumlah listrik untuk
kebutuhan internal (parasitic load); (n) sumber energi pada saat start-up dan kondisi darurat; dsb.

Jika kegiatan aksi mitigasi yang dilakukan adalah EE di bangunan gedung, sajikan informasi
berikut: (a) data spasial bangunan, seperti jumlah dan total luas lantai; (b) fungsi ruangan dalam
bangunan; (c) sumber listrik utama, alternatif, dan cadangan; (d) klasifikasi umum beban listrik; (e)
kebutuhan bahan bakar, jika relevan; (f) teknologi hemat energi yang diterapkan; (g) tanggal mulai
operasi peralatan hemat energi, untuk kategori kredit retroaktif; dsb.

Bagaimana Kegiatan Aksi Mitigasi Mereduksi Emisi GRK

Deskripsikan bagaimana kegiatan aksi mitigasi yang dilaksanakan dapat mereduksi emisi GRK.

Pada umumnya, kegiatan aksi mitigasi berupa PLT-ET mereduksi emisi GRK dengan
menggantikan sejumlah listrik setara dengan yang seharusnya didistribusikan oleh jaringan—dari
pembangkitan listrik yang sebagian besar menggunakan bahan bakar fosil.

Adapun secara umum, kegiatan aksi mitigasi berupa efisiensi energi di bangunan gedung dapat
mereduksi emisi GRK dari penghematan konsumsi listrik yang secara tidak langsung menurunkan
beban pembangkitan listrik di jaringan—yang sebagian besar menggunakan bahan bakar fosil. Di
samping itu, efisiensi energi dari penghematan dan/atau penggantian bahan bakar berkontribusi
secara langsung dalam reduksi emisi GRK.

Skenario Sebelum Pelaksanaan Kegiatan Aksi Mitigasi

Deskripsikan kondisi sebelum kegiatan aksi mitigasi dilaksanakan dan skenario baseline yang
digunakan. Berikan deskripsi lengkap skenario baseline pada bagian B.4. “Penetapan dan
Deskripsi Skenario Baseline”.

Halaman 4 dari 16
Estimasi Reduksi Emisi GRK Rata-Rata Tahunan (Ex-Ante)

Deskripsikan ringkasan hasil estimasi reduksi emisi GRK rata-rata tahunan (ex-ante) dari kegiatan
aksi mitigasi disertai dengan informasi hasil estimasi produksi listrik bersih tahunan dari PLT-ET
atau total penghematan energi tahunan dari EE. Berikan deskripsi lengkap estimasi reduksi emisi
GRK rata-rata tahunan pada bagian B.6. “Estimasi Reduksi Emisi”.

Kontribusi terhadap Pembangunan Berkelanjutan

Deskripsikan bagaimana kegiatan aksi mitigasi berkontribusi terhadap pembangunan


berkelanjutan (sustainable development). Gambaran umum dalam mendeskripsikan kontribusi
kegiatan aksi mitigasi terhadap pembangunan berkelanjutan dapat diuraikan sebagai berikut:

Keberlanjutan Lingkungan (Environmental Sustainability)

Kontribusi kegiatan aksi mitigasi terhadap keberlanjutan lingkungan dapat mencakup, namun tidak
terbatas pada, poin-poin berikut:

1. Kegiatan aksi mitigasi berkontribusi, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam
mengurangi penggunaan bahan bakar fosil sehingga mereduksi emisi GRK (CO 2, CH4,
N2O, dsb.) serta polutan di udara (SOx, NOx, suspended particulate matter, dsb.).
2. Kegiatan aksi mitigasi berkontribusi secara langsung dalam menghindarkan emisi metana
dari limbah yang tidak termanfaatkan, seperti timbunan limbah biomassa, limbah Palm Oil
Mill Effluent (POME), dsb.
3. Kegiatan aksi mitigasi berkontribusi dalam mewujudkan kondisi lingkungan yang lebih
nyaman dan layak huni bagi masyarakat.

Keberlanjutan Ekonomi (Economic Sustainability)

Kontribusi kegiatan aksi mitigasi terhadap keberlanjutan ekonomi dapat mencakup, namun tidak
terbatas pada, poin-poin berikut:

1. Kegiatan aksi mitigasi membantu menangani kemiskinan di lokasi dengan terciptanya


lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
2. Kegiatan aksi mitigasi memberikan penghematan energi, sekaligus penghematan biaya,
sehingga mewujudkan praktik ekonomi berkelanjutan.
3. Kegiatan aksi mitigasi membuka peluang usaha pada berbagai fase pengembangan
proyek, misalnya: penyediaan barang/jasa pada fase perencanaan,
pembangunan/instalasi, serta operasi dan pemeliharaan.
4. Kegiatan aksi mitigasi mendatangkan investasi tambahan ke wilayah sehingga memberikan
kontribusi dalam pembangunan infrastruktur, penciptaan lapangan usaha bagi masyarakat,
dsb.

Keberlanjutan Sosial (Social Sustainability)

Kontribusi kegiatan aksi mitigasi terhadap keberlanjutan sosial dapat mencakup, namun tidak
terbatas pada, poin-poin berikut:

1. Kegiatan aksi mitigasi dapat meningkatkan kualitas pelayanan listrik bagi masyarakat.
2. Kegaitan aksi mitigasi mendorong ketersediaan maupun peningkatan infrastruktur lokal.
3. Kegiatan aksi mitigasi membantu dalam menurunkan kesenjangan permintaan dan
pasokan listrik di tingkat daerah maupun nasional.
4. Kegiatan aksi mitigasi berperan, secara langsung maupun tidak langsung, dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan sosial.

Halaman 5 dari 16
Transfer Teknologi (Technology Transfer)

Kontribusi kegiatan aksi mitigasi terhadap transfer teknologi dapat mencakup, namun tidak
terbatas pada, poin-poin berikut:

1. Teknologi yang diterapkan dalam kegiatan aksi mitigasi merupakan teknologi mutakhir,
andal, dan ramah lingkungan.
2. Teknologi yang diterapkan memberikan efek peningkatan kinerja/efisiensi sistem, misalnya:
peningkatan efisiensi sistem kelistrikan bangunan gedung, peningkatan keandalan jaringan
transmisi/distribusi listrik, dsb.
3. Pelaksanaan kegiatan aksi mitigasi turut mempelopori atau mendorong penyebaran
(deployment) teknologi yang diterapkan di tingkat daerah maupun nasional.
4. Pelaku mitigasi memfasilitasi kegiatan pelatihan (capacity building) untuk meningkatkan
penguasaan terhadap teknologi yang diterapkan.

A.2. Lokasi Kegiatan Aksi mitigasi

A.2.1. Negara

Isi dengan nama negara lokasi kegiatan aksi mitigasi: “Indonesia”.

A.2.2. Provinsi

Isi dengan nama provinsi lokasi kegiatan aksi mitigasi.

A.2.3. Kota/Kabupaten

Isi dengan nama kota/kabupaten lokasi kegiatan aksi mitigasi.

A.2.4. Lokasi Geografis

Deskripsikan lokasi kegiatan aksi mitigasi secara lebih spesifik, dengan cakupan informasi sebagai
berikut:

1. Nama jalan, nama desa, nama kecamatan, dan informasi lainnya.


2. Koordinat geografis—jika format penulisan dalam satuan derajat, menit dan sekon/detik
(DMS), maka koordinat harus dilengkapi dengan keterangan LU/LS dan BT.
3. Batas administrasi lokasi kegiatan aksi mitigasi.
4. Luas lahan, akses menuju lokasi, dan kondisi spesifik yang dapat memudahkan pembaca
untuk menuju lokasi.
5. Peta lokasi kegiatan aksi mitigasi.
6. Foto bangunan gedung lokasi implementasi EE; foto plant PLT-ET jika kegiatan aksi
mitigasi telah dilaksanakan (kategori kredit retroaktif).

A.3. Teknologi dan/atau Aksi

Bagian ini ditujukan untuk mendeskripsikan teknologi dan/atau aksi yang diimplementasikan pada
kegiatan aksi mitigasi.

Apabila kegiatan aksi mitigasi yang dilakukan adalah proyek PLT-ET, uraikan deskripsi teknologi
dengan cakupan informasi sebagai berikut:

1. Deskripsi teknologi yang diimplementasikan, termasuk gambaran umum proses dan


lingkup kegiatan aksi mitigasi (yaitu fasilitas yang tercakup dalam lingkup kegiatan aksi
mitigasi dan fasilitas lain di luar lingkup yang terkait).
2. Informasi terkait kapasitas terpasang, faktor kapasitas, efisiensi, dan umur pembangkit.

Halaman 6 dari 16
3. Block Flow Diagram (BFD) atau Simplified Flow Diagram (SFD) atau ilustrasi/bagan yang
menggambarkan sistem secara keseluruhan, disertai dengan pendefinisian fasilitas-fasilitas
yang tercakup di dalamnya.
4. Deskripsi masing-masing fasilitas, disertai dengan spesifikasi teknis peralatan utama dan
informasi lain yang tersedia (contoh: neraca massa dan panas, BFD/SFD, umur peralatan,
dan lainnya). Spesifikasi teknis peralatan utama dapat disajikan dalam tabel.

Apabila kegiatan aksi mitigasi yang dilakukan adalah EE di bangunan gedung, uraikan deskripsi
aksi efisiensi energi dengan cakupan informasi sebagai berikut:

1. Gambaran umum suplai dan kebutuhan (demand) energi, baik listrik maupun bahan bakar,
di bangunan gedung.
2. Uraian jenis-jenis aksi efisiensi energi yang diimplementasikan di bangunan gedung.
3. Deskripsi dari setiap aksi efisiensi energi yang diimplementasikan di bangunan gedung.
4. Spesifikasi teknis komponen peralatan efisien energi yang diimplementasikan—dapat
disajikan dalam tabel.

A.4. Pihak dan Pelaku Mitigasi

Bagian ini ditujukan untuk memberikan informasi mengenai pihak yang terlibat, Pelaku Mitigasi,
dan status apakah pihak yang terlibat ingin dianggap sebagai Pelaku Mitigasi.

1. Isi kolom pertama dengan nama negara yang terlibat dalam kegiatan aksi mitigasi.
a) Pihak A (host party), dalam hal ini, diisi dengan “Indonesia” sebagai negara tuan
rumah kegiatan aksi mitigasi.
b) Pihak B, dst. diisi jika kegiatan aksi mitigasi dilaksanakan melalui kerja sama
dengan negara lain.
2. Isi kolom kedua dengan nama institusi pelaksana kegiatan aksi mitigasi.
3. Isi kolom ketiga dengan keterangan “Ya/Tidak”.

Tunjukkan jika “Pihak yang


Terlibat” Ingin Dianggap
Pihak yang Terlibat Pelaku Mitigasi
sebagai Pelaku Mitigasi
(Ya/Tidak)
Institusi A
Pihak A (host party) Institusi B

Institusi A
Pihak B Institusi B

… …

A.5. Pendanaan Publik untuk Kegiatan Aksi Mitigasi

Jika kegiatan aksi mitigasi menerima pendanaan publik, berikan informasi mengenai sumber
pendanaan publik yang dimaksud.

Jika kegiatan aksi mitigasi tidak menerima pendanaan publik, berikan informasi mengenai sumber
pendanaan yang digunakan.

Halaman 7 dari 16
A.6. Histori Kegiatan Aksi Mitigasi

Bagian ini ditujukan untuk memberikan informasi mengenai histori kegiatan aksi mitigasi dan
mengonfirmasi bahwa kegiatan aksi mitigasi telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

1. Berikan konfirmasi bahwa:


a) Kegiatan aksi mitigasi yang akan diusulkan tidak terdaftar sebagai kegiatan aksi
mitigasi SRN-PPI atau tidak termasuk sebagai komponen dalam program gabungan
aksi mitigasi1 terdaftar.

b) Kegiatan aksi mitigasi yang akan dilakukan bukan merupakan kegiatan aksi mitigasi
yang telah dibatalkan pendaftarannya.
2. Berikan pernyataan apakah:
a) Kegiatan aksi mitigasi yang diusulkan merupakan komponen yang telah dikeluarkan
dari program gabungan aksi mitigasi1 terdaftar.

b) Kegiatan aksi mitigasi terdaftar atau komponen dari program gabungan aksi
mitigasi1 terdaftar, dengan periode kredit yang telah/belum kadaluwarsa, berada
pada lokasi yang sama dengan kegiatan aksi mitigasi yang diusulkan.
3. Jika pernyataan pada poin 2(a) dan 2(b) di atas adalah positif, berikan penjelasan bahwa
kegiatan aksi mitigasi yang diusulkan memenuhi seluruh persyaratan registrasi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku—terkait registrasi komponen yang telah dikeluarkan dari
program gabungan aksi mitigasi1 atau registrasi kegiatan aksi mitigasi yang berada pada
lokasi yang sama dengan kegiatan aksi mitigasi sebelumnya. Jika tidak, maka tidak
diperlukan penjelasan lebih lanjut.

BAGIAN B. Penerapan Metodologi dan Baseline Standar

B.1. Referensi Metodologi dan Baseline Standar

Deskripsikan metodologi dan baseline standar yang digunakan, yaitu metodologi dan baseline
standar yang telah disahkan oleh DJPPI-KLHK atau sedang diusulkan ke DJPPI-KLHK—disertai
dengan referensi metodologi internasional (contoh: CDM) yang ekuivalen.

Deskripsikan referensi tool (sumber: CDM) yang digunakan sebagai penunjang referensi
metodologi dan baseline standar.

B.2. Aplikabilitas Metodologi dan Baseline Standar

Bagian ini ditujukan untuk mendeskripsikan bagaimana kegiatan aksi mitigasi yang dilaksanakan
dapat memenuhi setiap ketentuan aplikabilitas berdasarkan referensi metodologi dan tool yang
telah ditetapkan pada bagian B.1. “Referensi Metodologi dan Baseline Standar”.

Tabulasikan setiap ketentuan aplikabilitas berdasarkan referensi metodologi dan tool yang telah
ditetapkan, disertai dengan justifikasi aplikabilitas kegiatan aksi mitigasi, dengan format berikut:

1
Istilah “program gabungan aksi mitigasi” merujuk pada Programme of Activities (PoA) dalam Clean
Development Mechanism (CDM).

Halaman 8 dari 16
Referensi metodologi/tool
No. Ketentuan aplikabilitas Justifikasi aplikabilitas kegiatan aksi mitigasi
1 Deskripsikan ketentuan aplikabilitas Deskripsikan aplikabilitas kegiatan aksi mitigasi,
berdasarkan referensi metodologi dan tool yang menunjukkan bahwa kegiatan aksi mitigasi
yang telah ditetapkan. memenuhi ketentuan aplikabilitas yang ditetapkan
pada referensi metodologi maupun tool.
2
dst.

Lampirkan dokumen pendukung terkait aplikabilitas kegiatan aksi mitigasi pada Lampiran 3.
“Aplikabilitas Metodologi dan Baseline Standar”.

B.3. Batasan Kegiatan Aksi Mitigasi, Sumber Emisi, dan Gas Rumah Kaca (GRK)

Bagian ini ditujukan untuk mendeskripsikan batasan kegiatan aksi mitigasi, sumber emisi, dan
emisi GRK yang dihasilkan dari skenario baseline dan kegiatan aksi mitigasi yang dilaksanakan.

Deskripsikan batasan kegiatan aksi mitigasi yang dilaksanakan, sesuai dengan referensi
metodologi dan baseline standar yang ditetapkan pada bagian B.1. “Referensi Metodologi dan
Baseline Standar”, dengan panduan umum sebagai berikut:

1. Batasan kegiatan aksi mitigasi berupa PLT-ET dapat mencakup, namun tidak terbatas
pada: sumber energi terbarukan untuk pembangkitan listrik; fasilitas pembangkit; listrik
yang dihasilkan; produk lain yang dihasilkan (contoh: limbah); jaringan listrik interkoneksi;
dan pembangkit lain yang terkoneksi secara langsung ke jaringan interkoneksi.

2. Batasan kegiatan aksi mitigasi berupa EE di bangunan gedung dapat mencakup, namun
tidak terbatas pada: sumber listrik yang menyuplai bangunan gedung (jaringan listrik, PLTS
atap, genset, dsb.); klasifikasi beban listrik bangunan gedung berdasarkan pembagian
pada panel distribusi (dapat mengacu dokumen Single Line Diagram); suplai bahan bakar
(jika ada); peralatan yang mengonsumsi bahan bakar (jika ada).

Gambarkan diagram blok yang merepresentasikan batasan kegiatan aksi mitigasi mencakup
semua fasilitas, sistem, dan peralatan, disertai dengan legenda/keterangan/informasi yang
relevan.

Tabulasikan sumber emisi dan emisi GRK yang tercakup dalam batasan kegiatan aksi mitigasi
untuk tujuan estimasi emisi baseline, emisi proyek (emisi kegiatan aksi mitigasi), dan emisi
kebocoran (emisi leakage), disertai dengan justifikasi/penjelasan apakah emisi GRK tercakup atau
tidak, dalam format berikut:

Halaman 9 dari 16
Emisi Termasuk/
Sumber Emisi Justifikasi/Penjelasan
GRK Tidak
CO2
Baseline CH4
N2O
CO2
CH4
Proyek
(Kegiatan N2O
Aksi Jika sumber emisi proyek CO2
Mitigasi) (emisi kegiatan aksi mitigasi) CH4
lebih dari satu, tambahkan
baris sumber emisi. N2O
CO2
Leakage CH4
N2O

B.4. Penetapan dan Deskripsi Skenario Baseline

Deskripsikan skenario baseline yang digunakan berdasarkan referensi metodologi yang telah
ditetapkan pada bagian B.1. “Referensi Metodologi dan Baseline Standar”.

Deskripsikan bagaimana skenario baseline tersebut ditetapkan, dengan menguraikan cakupan


kegiatan aksi mitigasi yang dilakukan, dan memberikan justifikasi bahwa apabila kegiatan aksi
mitigasi tersebut tidak dilakukan maka skenario baseline akan berjalan sesuai dengan referensi
metodologi yang telah ditetapkan.

B.5. Demonstrasi Additionality

Demonstrasikan bahwa kegiatan aksi mitigasi memenuhi kriteria “additional” dengan merujuk pada
TOOL CDM "Tool for the demonstration and assessment of additionality”.

B.6. Estimasi Reduksi Emisi

B.6.1. Penjelasan tentang Langkah Metodologis Estimasi Reduksi Emisi

Deskripsikan langkah-langkah metodologis estimasi reduksi emisi pada kegiatan aksi mitigasi yang
diimplementasikan, termasuk persamaan yang digunakan, dengan merujuk pada referensi
metodologi yang telah ditetapkan pada bagian B.1. “Referensi Metodologi dan Baseline Standar”.
Langkah-langkah metodologis yang dideskripsikan mencakup:

1. Penurunan (reduksi) emisi, merupakan hasil pengurangan antara emisi baseline dengan
emisi proyek (emisi kegiatan aksi mitigasi) dan emisi emisi kebocoran (emisi leakage).
2. Emisi baseline, merupakan emisi yang dapat muncul apabila tidak ada kegiatan aksi
mitigasi.
3. Emisi proyek (emisi kegiatan aksi mitigasi), merupakan emisi yang dihasilkan dari kegiatan
aksi mitigasi yang dilakukan.
4. Emisi kebocoran (emisi leakage), jika ada, merupakan emisi di luar lingkup kegiatan aksi
mitigasi.

Halaman 10 dari 16
B.6.2. Data dan Parameter Tetap (Ex-Ante)

Bagian ini ditujukan untuk menyajikan informasi mengenai data dan parameter tetap (ex-ante)—
yaitu data yang ditentukan sejak kegiatan aksi mitigasi ini diusulkan, dan akan bernilai tetap
selama periode kredit. Sebagai catatan, data dan parameter tetap (ex-ante) ini tidak akan dipantau
selama periode pemantauan.

Tabulasikan data dan parameter tetap (ex-ante) dengan format sebagai berikut:

Data/Parameter
Unit/satuan
Deskripsi
Sumber data
Nilai yang digunakan
Pilihan data atau metode
dan prosedur pengukuran
Tujuan data
Keterangan lainnya

B.6.3. Estimasi Reduksi Emisi Secara Ex-Ante

Deskripsikan emisi baseline, emisi proyek (emisi kegiatan aksi mitigasi), emisi kebocoran (emisi
leakage), dan estimasi penurunan (reduksi) emisi dengan mengacu pada persamaan yang telah
diuraikan pada bagian B.6.1. “Penjelasan tentang Langkah Metodologis Estimasi Reduksi Emisi”.

B.6.4. Ringkasan Hasil Estimasi Reduksi Emisi Secara Ex-Ante

Tabulasikan ringkasan emisi baseline, emisi proyek (emisi kegiatan aksi mitigasi), emisi kebocoran
(emisi leakage), dan penurunan (reduksi) emisi di setiap periode kredit dengan format sebagai
berikut:

Emisi baseline Emisi proyek Emisi leakage Reduksi emisi


Tahun
(tCO2e) (tCO2e) (tCO2e) (tCO2e)
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Total
Total tahun kredit
Rata-rata tahunan

B.7. Rencana Pemantauan

B.7.1. Data dan Parameter yang Dipantau

Bagian ini ditujukan untuk menyajikan informasi mengenai data dan parameter yang dipantau pada
saat kegiatan aksi mitigasi diimplementasikan. Data dan parameter yang dipantau didefinisikan
sebagai data yang diperoleh dari hasil pengukuran atau pemantauan selama kegiatan aksi mitigasi
dilaksanakan.

Halaman 11 dari 16
Tabulasikan data dan parameter yang dipantau dengan format sebagai berikut:

Data/Parameter
Unit/satuan
Deskripsi
Sumber data
Nilai
Pilihan data atau metode
dan prosedur pengukuran
Frekuensi pemantauan
Prosedur QA/QC
Tujuan data
Keterangan lainnya

B.7.2. Rencana Pengambilan Sampel

Apabila “Data dan Parameter yang Dipantau” (bagian B.7.2.) ditentukan dengan pendekatan
pengambilan sampel, deskripsikan rencana pengambilan sampel merujuk pada “Standard:
Sampling & Surveys for CDM Project Activities and Programme of Activities”.

Apabila tidak diperlukan pengambilan sampel dalam pengumpulan data/parameter, isi bagian ini
dengan keterangan “Tidak berlaku”.

B.7.3. Elemen-Elemen Lain Rencana Pemantauan

Deskripsikan elemen-eleman lain dari rencana pemantauan, termasuk struktur operasional dan
manajemen untuk pemantauan, ketentuan untuk pengarsipan data, serta tanggung jawab dan
pengaturan kelembagaan untuk pengumpulan dan pengarsipan data.

Apabila terdapat informasi yang lebih detail terkait hal di atas, dapat disajikan pada Lampiran 5
“Informasi Lebih Detail tentang Rencana Pemantauan”.

BAGIAN C. Durasi dan Periode Kredit

C.1. Tanggal Mulai Kegiatan Aksi Mitigasi

Isi dengan tanggal mulai (start date) kegiatan aksi mitigasi dengan format dd/mm/yyyy.

Tanggal mulai (start date) didefinisikan sebagai tanggal Pelaku Mitigasi memberikan komitmen
finansial dalam melaksanakan kegiatan aksi mitigasi, misal: tanggal purchase order peralatan,
penandatanganan kontrak EPC, dsb.

C.2. Perkiraan Umur Operasi Kegiatan Aksi Mitigasi

Isi dengan perkiraan umur operasi kegiatan aksi mitigasi dalam tahun dan bulan.

Umur operasi didefinisikan sebagai jangka waktu kegiatan aksi mitigasi akan beroperasi.

Halaman 12 dari 16
C.3. Periode Kredit Kegiatan Aksi Mitigasi

C.3.1. Tanggal Mulai Periode Kredit

Isi dengan tanggal mulai periode kredit kegiatan aksi mitigasi dengan format dd/mm/yyyy.

Periode kredit didefinisikan sebagai periode/jangka waktu suatu kegiatan aksi mitigasi memenuhi
syarat untuk penerbitan kredit karbon.

C.3.2. Durasi Periode Kredit

Isi dengan durasi periode kredit kegiatan aksi mitigasi dengan format tahun dan bulan.

BAGIAN D. Dampak Lingkungan

D.1. Analisis Dampak Lingkungan

Berikan ringkasan analisis dampak lingkungan dari kegiatan aksi mitigasi dan berikan referensi
terhadap dokumentasi terkait. Ringkasan ini dapat didasarkan pada hasil kajian lingkungan seperti
dokumen UKL-UPL maupun AMDAL.

D.2. Penilaian Dampak Lingkungan

Jika penilaian dampak lingkungan (environmental impact assessment) dilaksanakan sesuai


dengan ketentuan yang dipersyaratkan dalam standar kegiatan aksi mitigasi, uraikan kesimpulan
yang diperoleh beserta referensi dokumen terkait.

Jika penilaian dampak lingkungan tidak dilaksanakan, isi bagian ini dengan keterangan “Tidak
berlaku” dan berikan justifikasi.

BAGIAN E. Konsultasi dengan Pemangku Kepentingan Lokal

E.1. Modalitas Konsultasi dengan Pemangku Kepentingan Lokal

Jika terdapat aturan/ketentuan dari pemerintah terkait konsultasi dengan pemangku kepentingan
lokal (local stakeholder consultation), berikan ringkasan dari kegiatan konsultasi yang
dilaksanakan, termasuk dampak langsung—baik positif maupun negatif—yang teridentifikasi, serta
bagaimana dampak negatif tersebut dapat dimitigasi.

Jika belum terdapat aturan/ketentuan dari pemerintah terkait hal ini, ikuti instruksi pada poin 1–3 di
bawah ini.

1. Deskripsikan proses konsultasi dengan pemangku kepentingan lokal yang dilaksanakan


untuk kegiatan aksi mitigasi dan demonstrasikan bagaimana kesesuaian proses tersebut
dengan persyaratan yang relevan dalam standar kegiatan aksi mitigasi terkait:
a) Ruang lingkup konsultasi dengan pemangku kepentingan lokal.
b) Jumlah minimum kelompok pemangku kepentingan yang akan dilibatkan.
c) Upaya dalam mengundang partisipasi pemangku kepentingan.
d) Informasi yang akan disediakan untuk pemangku kepentingan.

e) Pelaksanaan konsultasi.

2. Untuk poin 1(b), berikan bukti bahwa undangan dikirimkan ke pemangku kepentingan yang
relevan dan bahwa tanggapan mereka diharapkan dalam kegiatan konsultasi. Jika ada
pemangku kepentingan terkait yang tidak diundang, berikan justifikasi yang sesuai.

Halaman 13 dari 16
3. Untuk poin 1(c), deskripsikan langkah-langkah/tindakan yang dilakukan untuk meminta
tanggapan, dengan mempertimbangkan kondisi lokal.

E.2. Ringkasan Tanggapan yang Diperoleh

Berikan ringkasan eksekutif tanggapan yang diperoleh dari kegiatan konsultasi dengan pemangku
kepentingan lokal pada bagian ini.

Susun laporan ringkasan tanggapan dan lampirkan pada di Lampiran 6. “Laporan Ringkasan
tentang Tanggapan yang Diterima dari Pemangku Kepentingan Lokal”.

E.3. Pertimbangan terhadap Tanggapan yang Diperoleh

Deskripsikan bagaimana tanggapan maupun pengaduan, jika ada, dari pemangku kepentingan
lokal dipertimbangkan dalam DRAM atau revisi DRAM.

Halaman 14 dari 16
Lampiran 1. Informasi Kontak Pelaku Mitigasi

Isi informasi kontak Pelaku Mitigasi pada tabel di bawah ini untuk setiap Pelaku Mitigasi yang
terdaftar pada bagian A.4. “Pihak dan Pelaku Mitigasi”. Salin (copy) dan tempel (paste) tabel di
bawah ini untuk menambahkan informasi Pelaku Mitigasi lainnya sesuai kebutuhan.

Nama organisasi
Negara
Alamat
Telepon
Fax
E-mail
Alamat Web
Contact person

Lampiran 2. Afirmasi tentang Pendanaan Publik

Jika relevan, berikan afirmasi tentang pendanaan publik yang diterima untuk kegiatan aksi mitigasi.

Lampiran 3. Aplikabilitas Metodologi dan Baseline Standar

Berikan informasi lebih detail terkait aplikabilitas metodologi yang dipilih dan, jika relevan, baseline
standar yang dipilih serta dokumen ketentuan metodologis lainnya.

Lampiran 4. Informasi Lebih Detail tentang Estimasi Reduksi Emisi


Secara Ex-Ante

Berikan informasi lebih detail tentang estimasi reduksi emisi secara ex-ante. Informasi yang
diberikan dapat mencakup data, hasil pengukuran, sumber data, dsb.

Lampiran 5. Informasi Lebih Detail tentang Rencana Pemantauan

Berikan informasi lebih detail yang digunakan dalam pengembangan rencana pemantauan.
Informasi yang diberikan dapat mencakup tabel data, dokumentasi tambahan tentang peralatan
pengukuran, prosedur, dsb.

Lampiran 6. Laporan Ringkasan tentang Tanggapan yang Diterima


dari Pemangku Kepentingan Lokal

Berikan laporan ringkasan tanggapan yang diterima dari pemangku kepentingan lokal terkait
kegiatan aksi mitigasi pada saat dan, jika ada, setelah konsultasi dengan pemangku kepentingan
lokal. Pemangku kepentingan yang memberikan tanggapan harus teridentifikasi dengan jelas
dalam laporan.

Halaman 15 dari 16
Lampiran 7. Ringkasan Perubahan Pasca-registrasi

Berikan ringkasan mengenai perubahan pasca-registrasi yang diajukan dalam PDD versi saat ini,
dan jika berlaku, histori dari seluruh perubahan pasca-registrasi kegiatan aksi mitigasi yang telah
disetujui oleh DJPPI-KLHK setelah didaftarkan. Setiap perubahan pasca-registrasi, berikan alasan
yang mendasari serta informasi tambahan terkait perubahan tersebut.

Halaman 16 dari 16

Anda mungkin juga menyukai