Anda di halaman 1dari 2

PEMBANGKIT LISTRIK BIOGAS DI PT.

MUSIM MAS
1. Musim Mas adalah perusahaan kelapa sawit pertama di Indonesia yang mendukung
proyek pembangkit biogas skala besar.

2. 9 unit beroperasi, 4 unit tahap pembangunan, namun akhir tahun ditargetkan 13 unit
PLTBg di Kalimantan dan Sumatera.

3. Dahulu karyawan kebun hanya menikmati listrik selama 12 jam/hari yang dipasok
dari diesel genset. Sekarang berupaya untuk 24 jam/hari.

4. Musim Mas Tahun 2010 pertama kali membangun fasilitas pembangkit biogas di
Pelalawan, Riau yang menghasilkan daya listrik 2 MW.

5. Sampai awal tahun ini, ada 9 unit fasilitas pembangkit biogas yang dikelola Musim
Mas. Total kapasitas 20 MW. Diantaranya 4 unit Kalteng, 1 unit Sumsel, 1 unit
Sumbar. 2 unit Riau dan 1 unit Sumut. Sehingga menjadikan Musim Mas “The
Largest POME Biogas-Power Generator”. Sehingga dapat menurunkan emsi karbon
sekitar 250.000-300.000 ton karbon dioksida (CO2) ekuivalen /tahun.

6. Sumber tenaga listrik biogas Musim Mas dari limbah cair pabrik kelapa sawit, yang di
tempatkan di kolam biodigester berukuran 160m x 120 m. Menyerupai kubah dan
tertutup rapat oleh membrane HDPE (High Density Polyethylene). Tingi kubah 10
meter.

7. Saat ini perusahaan sedang membangun 4 unit pembangkit biogas baru yang
berlokasi di Riau dan ditargetkan dapat beroperasi di tahun ini juga. Masing-masing
fasilitas memiliki kapasitas biogas engine terpasang sebesar 2 MW. Jika 4 unit
berjalan maka akan bertambah menjadi 13 unit pada tahun ini, sehingga total
kapasitas listrik mencapai 28 MW.

8. Total investasi yang dikeluarkan Musim Mas untuk 13 unit sebesar US$ 50 juta.
Kebutuhan dana setiap pembangkit biogas sebesar US$ 3 Juta- US$ 4 Juta.
9. Musim Mas tidak memakai seluruh daya listrik untuk kebutuhan internal namun untuk
masyarakat melalui PT PLN. Skema kerjasama (excess power). Sudah ada 6 unit
pembangkit listrik biogas yang terkoneksi dengan PT PLN.

10. Musim Mas telah mendaftarkan 8 fasilitas pembangkit biogas pertamanya melalui
skema Clean Development Mechanism (CDM) dari Kyoto Protocol dan sudah
terdaftar pada United Nations Framework Convention on Climate Change
(UNFCCC).

Anda mungkin juga menyukai