Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 2

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Energi Baru dan Terbarukan

Tahun Akademik 2023/2024

Oleh:
Nama: Muhamad Sodik Solahudin
NPM : 10070121062
Kelas : B

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2025 M/1445 H
POTENSI ENERGI BARU TERBARUKAN
INDONESIA

A. Energi Baru dan Terbarukan

Sumber : indonesiabaik.id
Energi Baru Terbarukan

Energi baru dan energi terbarukan adalah dua konsep yang berbeda dalam
konteks sumber energi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi
manusia. Berikut adalah perbedaan antara keduanya:
1. Energi Baru
Merupakan sumber energi yang belum digunakan sebelumnya, termasuk
sumber energi fosil seperti batu bara, minyak, dan gas alam.
a. Dapat dihasilkan dari bahan yang tidak terbarukan, seperti uran untuk
energi nuklir.
b. Mengandalkan sumber daya yang habis.
c. Dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, seperti pemanasan
global dan polusi udara.
2. Energi Terbarukan
a. Merupakan sumber energi yang diperbaharui secara alami dan tidak akan
habis dalam jangka waktu yang lama.
b. Termasuk sumber energi seperti matahari, angin, air, geotermal, dan
biomassa.
c. Lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca.
d. Lebih efisien karena tidak memerlukan proses rumit untuk mengubah
sumber energi menjadi energi yang dapat digunakan.
Dalam konteks keberlanjutan energi, penggunaan energi terbarukan dianggap
lebih baik daripada energi baru karena sumber daya yang digunakan tidak habis,
lebih ramah lingkungan, dan lebih efisien. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua
negara dapat mengandalkan energi terbarukan sebagai sumber utama karena
keterbatasan sumber daya yang tersedia di wilayah tersebut. Kombinasi energi
baru dan terbarukan dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan energi
secara berkelanjutan.
B. Potensi Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia
Indonesia memiliki potensi energinya baru terbarukan (EBT) yang sangat
besar, yang termasuk energi surya, energi air, energi angin, energi limbah biomas,
dan energi mikrohidro. Potensi EBT di Indonesia melebihi 443 GW, dengan energi
surya yang merupakan komponen terbesar dengan sekitar 50% dari total EBT.
Berdasarkan Outlook Energi Indonesia 2022, Indonesia memiliki potensi EBT
sebesar 3.643 GW, dengan energi surya sebesar 3.294 GW, energi angin 159,9
GW, energi hidro 95 GW, dan energi samudera 17,9 GW. Pengembangan EBT di
Indonesia masih dilakukan secara intensif, namun masih belum mencapai target
yang ditetapkan oleh Pemerintah, yaitu 23% dari total bauran energi primer pada
2025. Berikut adalah potensi EBT berdasarkan sumber energi:
1. Energi Surya: 3.294 GW
Potensi energi surya di Indonesia sangat besar, dengan hampir 50% dari total
potensi energi baru terbarukan (EBT) di negara ini. Berdasarkan data, Indonesia
memiliki potensi energi surya sebesar 3.294 GW. Potensi energi surya di Indonesia
tersebar di berbagai wilayah, seperti Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi,
Maluku, dan Papua. Sebagai contoh, di Pulau Sumatra saja, potensi energi surya
mencapai 48.000 terawatt hours (TWh) per tahun dengan potensi pembangkit
listrik tenaga surya (PLTS) terapung mencapai 94,7%. Selain itu, potensi energi
surya terapung juga dimiliki oleh Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan
Papua. Pemanfaatan energi surya di Indonesia menjadi semakin penting
mengingat pertumbuhan permintaan energi yang diproyeksikan akan meningkat
hingga mencapai 9.000 TWh pada tahun 2050. Dengan potensi yang besar dan
teknologi yang semakin berkembang, pemanfaatan energi surya di Indonesia
dapat menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan energi secara
berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Sumber : IST
Energi Surya

2. Energi Angin: 159,9 GW


Indonesia memiliki potensi energi angin yang cukup luas, tersebar di berbagai
wilayah negara yang memiliki garis pantai panjang sekitar 81.000 kilometer.
Potensi energi angin di Indonesia memiliki beberapa karakteristik yang
memungkinkan pemanfaatannya sebagai sumber energi alternatif yang ramah
lingkungan. Berdasarkan informasi yang tersedia, potensi energi angin di
Indonesia memiliki beberapa aspek yaitu sebagai berikut.
a. Hingga tahun 2020, PLT-Angin baru terpasang sekitar 135 MW, dengan
beberapa projek yang beroperasi seperti PLT-Angin Sidrap dengan
kapasitas 75 MW dan PLT-Angin Jeneponto dengan kapasitas 60 MW
b. Potensi energi angin di Indonesia tersebar luas di berbagai wilayah, mulai
dari pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua
c. Energi angin dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif yang dapat
mengurangi bahan bakar fosil dalam penggunaan listrik yang lebih ramah
lingkungan karena emisi gas dan polusi yang rendah
Perkembangan energi angin di Indonesia masih belum mencapai target yang
ditetapkan, namun dengan potensi yang besar dan teknologi yang semakin
berkembang, pemanfaatan energi angin di Indonesia dapat menjadi salah satu
solusi untuk memenuhi kebutuhan energi secara berkelanjutan dan ramah
lingkungan.

Sumber : coaction.id
Energi Angin

3. Energi Air: 95 GW
Potensi energi air di Indonesia sangat besar, dengan potensi mencapai 75.091
MW yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Namun, pemanfaatan potensi
energi air baru sekitar 7,2% dari total potensi yang ada. Potensi energi air di
Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
sebesar 75.091 MW, sementara yang dapat dimanfaatkan sebagai Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro (PLTM) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)
mencapai 19.358 MW. Beberapa fakta terkait potensi energi air di Indonesia
adalah sebagai berikut.
a. Potensi energi air di Indonesia diperkirakan mencapai 94.449 MW, dengan
sebagian besar pemanfaatan sebagai PLTA.
b. Energi air dimanfaatkan sebagai sumber listrik terbesar dalam bauran
energi terbarukan di Indonesia.
c. Total kapasitas terpasang pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT)
Indonesia pada tahun 2022 mencapai 12.529 MW, dengan PLTA menjadi
pembangkit EBT dengan kapasitas terpasang paling besar
Meskipun potensi energi air di Indonesia sangat besar, pemanfaatannya masih
belum optimal. Pemerintah perlu terus mengembangkan dan meningkatkan
pemanfaatan energi air sebagai salah satu sumber energi bersih dan ramah
lingkungan untuk memenuhi kebutuhan energi negara secara berkelanjutan.

Sumber : iNews.id
Energi Air

4. Energi Limbah Biomas: 50 GW


Potensi energii limbah biogas di Indonesia cukup melimpah, terutama dari
limbah organik seperti limbah kotoran ternak, limbah industri, dan limbah
pertanian. Biogas merupakan gas yang didapat dari proses fermentasi oleh
mikroorganisme dalam kondisi anaerob. Pemanfaatan biogas ini dapat
mengurangi dampak lingkungan, seperti penurunan emisi Gas Rumah Kaca,
pengolahan limbah industri/pertanian, dan pencegahan pencemaran air, tanah,
dan udara. Program Strategis Pengembangan Biometana di Indonesia memiliki
target untuk mencapai 489,8 juta meter kubik biogas pada tahun 2025, dengan
capaiannya hingga September 2022 baru mencapai 32,47 juta meter kubik.
Pemanfaatan biogas ini juga dapat mengurangi kebutuhan bahan bakar fosil dan
membantu industri terdekat untuk lebih memanfaatkan energi terbarukan. Berikut
adalah beberapa contoh desa yang telah menggunakan biogas sebagai sumber
energi utama:
a. Desa Cabbeng Bone, Sulawesi Selatan, yang memanfaatkan biogas sejak
tahun 2013.
b. Desa Penyabangan, Bali, yang mengurangi pencemaran air sungai sekitar
90% dengan menggunakan biogas.
c. Desa Argosari, Malang, yang mengurangi penggunaan kayu bakar untuk
memasak.
Biogas dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik, subtitusi bahan bakar
diesel di PLTD, bahan bakar gas untuk transportasi, dan subtitusi LPG untuk
USMKM dan industri. Pemerintah melalui Kementerian ESDM telah melakukan
penyusunan standar SNI 8019 untuk biogas.

Sumber : biostarrenewable
Energi Biomasa

Anda mungkin juga menyukai