Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmiah

 1

PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN


DI INDONESIA
Indah Kurnia Vebby A.1, Herlina Varnanda1, Rieke Diah Pitaloka1, Raditha Delvina A.1
1
Program Studi S1 Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Surabaya, 60231, Indonesia

Article Info ABSTRAK (10 PT)


Article history: Indonesia membutuhkan energi terbarukan. Pasokan energi yang
tidak mencukupi konsumsi energi per kapita Indonesia masih jauh di
Received Agt 15, 2023
bawah rata-rata dunia yang merupakan salah satu faktor utama yang
Revised Nov 20, 2023
mendorong masyarakat Indonesia ke dalam kemiskinan. Pada saat
Accepted Dec 11, 2023
yang sama, energi terbarukan menyediakan sistem energi yang dapat
memenuhi kebutuhan dasar air bersih, sanitasi, dan penerangan
Kata Kunci: sekaligus mencegah Indonesia mengeluarkan emisi gas rumah kaca
tiga kali lipat dibandingkan bahan bakar fosil. Meningkatnya
Energi terbarukan penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara, dan
Pengembangan gas alam di negara-negara berkembang seperti Indonesia akan
Alam memperburuk masalah perubahan iklim yang saat ini menghancurkan
kehidupan banyak masyarakat miskin. Tidak ada yang mustahil bagi
Indonesia untuk mengembangkan energi terbarukan yang aman dan
bersih. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi
sumber daya alam yang sangat kaya. Sumber energi alternatif seperti
angin, air, dan matahari mudah ditemukan di setiap pelosok tanah air.
Saat ini pengembangan energi terbarukan mengacu pada ketentuan
Perpres No. 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional. Perpres
tersebut menetapkan bahwa pada tahun 2025, kontribusi Energi Baru
Terbarukan terhadap struktur energi primer negara adalah sebesar
17%, yang meliputi 5% bahan bakar nabati, masing-masing 5%
energi panas bumi, biomassa, energi nuklir, air, energi surya, dan
energi angin, serta 2% batubara yang dicairkan. Pengembangan
energi biomassa meliputi mendorong pemanfaatan limbah industri
pertanian dan kehutanan secara terpadu sebagai energi dan industri,
mengintegrasikan pengembangan biomassa dengan kegiatan ekonomi
masyarakat, mendorong usaha manufaktur dan penunjang teknologi
konversi energi biomassa, serta meningkatkan upaya penelitian dan
pengembangan. Pemanfaatan sampah yang termasuk sampah kota
juga digunakan untuk pengembangan energi.

This is an open access article under the CC BY-SA license.

Corresponding Author:
Rieke Diah Pitaloka,
Program Studi S1 Kimia
Universitas Negeri Surabaya,
Email: rieke.23151@mhs.unesa.ac.id

Jurnal Ilmiah
2 

1. PENDAHULUAN (10 PT)


Energi merupakan salah satu unsur yang diperlukan untuk mewujudkan negara yang sejahtera dan
makmur. Energi juga merupakan penentu pembangunan suatu bangsa yang terus berlangsung mengikuti arus
perkembangan jaman dan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Oleh karenanya, kebutuhan akan energi
merupakan suatu keharusan dan keberlanjutannya harus terus dipelihara. Namun, energi utama yang saat ini
digunakan oleh bangsa Indonesia sendiri, kebanyakan merupakan energy fosil.

Konsumsi energi di Indonesia didominasi oleh konsumsi energi fosil dan non fosil. Pemanfaatan energi
fosil seperti BBM masih menjadi sumber energi yang paling banyak digunakan di Indonesia dengan porsi
52,50%. Saat ini BBM merupakan kebutuhan utama untuk melakukan semua aktivitas dalam pembangunan
negara, terutama aktivitas transportasi, yang sulit untuk digantikan dengan jenis energi lainnya. Hal ini
menjadi konsentrasi yang paling diutamakan oleh Pemerintah agar penggunaan bahan bakar minyak dapat
dikurangi. Bahan bakar minyak sendiri menimbulkan dampak negatif terutama meningkatnya kadar gas
rumah kaca di atmosfer sehingga memicu terjadinya pemanasan secara global dan perubahan iklim. Ketika
atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah kaca ini, ia semakin menjadi insulator yang menahan lebih
banyak panas dari bumi (gelombang panjang) menuju atmosfer. Peningkatan konsentrasi GRK di atmosfer
menyebabkan meningkatnya radiasi yang terperangkap di atmosfer. Akibatnya, suhu rata-rata di seluruh
permukaan bumi meningkat. Konsumsi berlebih bahan bakar seperti minyak, batu bara, dan gas alam yang
terbuat dari sisa-sisa tanaman dan binatang purba oleh manusia menjadi penyebabnya. Selain itu BBM juga
dapat merusak lingkungan hidup, kerusakan lingkungan yang paling mudah terlihat adalah dengan adanya
eksplorasi alam untuk mendapatkan minyak mentah, efek pembakaran dari bahan bakar minyak yang
mengasilkan CO2 sehingga mengakibatkan pencemaran udara dan menyebabkan pemanasan global yang
secara langsung akan mengakibatkan perubahan iklim yang berbahaya bagi kelangsungan ekosistem makhluk
hidup.

Salah satu solusi terbaik untuk mengatasi hal ini adalah dengan melakukan konservasi energi, sementara
para praktisi mulai mengimplementasikan energi yang dapat diperbarui ke dalam sistem pembangunan
bangsa ini. Adanya energi yang dapat diperbaharui dapat mengurangi polusi dan kerusakan lingkungan.
Energy yang dapat diperbarui ini biasanya disebut dengan energy terbarukan. Pengembangan energi
terbarukan sendiri merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Konsep dari
pembangunan berkelanjutan yaitu pembangunan ekonomi dengan memerhatikan aspek lingkungan. Upaya
pengembangan energi terbarukan menjadi jawaban yang sangat tepat untuk menjawab upaya mewujudkan
energi terbarukan. Adanya energi terbarukan secara langsung akan menjaga lingkungan dan mengurangi
polusi dan tentu saja tidak perlu dilakukan eksplorasi dan eksploitasi lingkungan secara besar besaran untuk
mendapatkan energinya.

Energi terbarukan sendiri memiliki arti yakni energi yang berasal dari sumber yang dapat terus
diperbaharui dan memiliki sifat yang ramah lingkungan. Sumber energi baru terbarukan adalah sumber
energi ramah lingkungan yang tidak mencemari lingkungan dan tidak memberikan kontribusi terhadap
perubahan iklim dan pemanasan global, karena energi yang didapatkan berasal dari proses alam yang
berkelanjutan, seperti sinar matahari, angin, air, biofuel, bio-diesel sebagai pengganti solar, geothermal,
bioethanol sebagai pengganti bensin, dan sampah/limbah digunakan untuk membangkitkan listrik. Energi
Baru dan Energi Terbarukan (EBT) menjadi salah satu sumber alternatif penyediaan energi, karena selain
memiliki dampak yang rendah terhadap keru-sakan lingkungan, juga menjamin keberlanjutan energi hingga
masa mendatang. Ketersediaan energi bersih dan terjangkau telah menjadi salah satu tujuan pembangunan
berkelanjutan 2030, dimana keberlanjutan energi menjadi isu global serta memerlukan komitmen pemerintah
pusat maupun pemerintah lokal untuk turut melaksanakan tujuan tersebut. Di Indonesia, kebijakan energi
baru dan energi terbarukan tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 79 tahun 2014. Peraturan Pemerintah
No. 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional, Perpres RUEN menjabarkan prioritas pengembangan
energi Indonesia yang meliputi beberapa hal, yaitu penggunaan energi terbarukan yang maksimal dengan
memperhatikan tingkat keekonomian, meminimalkan penggunaan minyak bumi, pemanfaatan gas bumi, dan
energi baru secara optimal.

Potensi energi terbarukan sangat besar di Indonesia. Menurut data outlook energi Indonesia dari
Kementerian ESDM (2013b), Indonesia memiliki potensi energi panas bumi sebesar 16.502 MW, Hidro
75.000 MW, Mini-Mikrohidro 769,7 MW, Biomassa 13.662 Mwe, energi surya 4,80 kWh/m2/hari, energi
angin 3-6 m/s, uranium 3000 MW, Gas metana batubara 453 TSCF, dan shale gas sebesar 574 TSCF. Namun

Jurnal Ilmiah
3Jurnal Ilmiah 

potensi energi terbarukan tersebut belum termanfaatkan secara optimal, kapasitas terpasangnya masih
dibawah 10% dari total potensi yang ada, kecuali untuk energi mini-mikrohidro. Pada Mei 2013, energi panas
bumi kapasitas terpasangnya baru sekitar 1.341 MW, Hidro sebesar 7.059 MW, Mini mikrohidro 512 MW,
Biomassa 1.364 Mwe, energi surya 42,78 MW, angin 1,33 MW dan Uranium 30 M, sementara gas metana
batubara dan shale gas belum termanfaatkan.

Tentang kebijakan energi nasional (KEN), dalam dokumen tersebut, energi baru dan energi terbarukan
ditargetkan mencapai 23% pada tahun 2025, serta pada tahun 2050 minimal mencapai 31%. Sebaliknya,
ketergantungan terhadap minyak bumi dan batu bara ditargetkan akan berkurang, dengan masing-masing
persentase sebesar 20% dan 25%. Khusus untuk energi terbarukan, target angka 23% menunjukkan adanya
kesadaran bahwa masih banyak peluang untuk memanfaatkan potensi energi terbarukan di Indonesia. Dalam
kenyataan potensi energi terbarukan di Indonesia yang dimanfaatkan hingga saat ini baru sekitar 8,28 % dari
potensi sumber daya energi terbarukan yang tersedia Untuk mencapai target tersebut, maka diperlukan
berbagai upaya serta program yang penjabaran dan pelaksanaannya dituangkan dalam Rencana Umum
Energi Nasional (RUEN) serta Rencana Umum Energi Daerah setingkat Provinsi (RUED-P).

2. METODE (10 PT)


Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan yang berarti suatu metode penelitian yang
dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi melalui dokumen, baik dokumen tertulis, foto,
buku, majalah, ensiklopedia atau jurnal. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jurnal
ilmiah. Metode ini meliputi membaca, mencatat, dan mengolah bahan penelitian yang berkaitan dengan
topik atau masalah yang sedang dipelajari. Metode studi kepustakaan dapat digunakan sebagai metode
penelitian yang efektif dan efisien untuk mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan topik
penelitian. Metode ini juga dapat membantu peneliti lebih memahami topik penelitian dan mengidentifikasi
kesenjangan penelitian yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN (10 PT)


Energi terbarukan merupakan aspek penting dari pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Pengembangan energi terbarukan di Indonesia sangat penting untuk mengurangi dampak negatif energi fosil
terhadap lingkungan. Indonesia memiliki potensi sumber energi terbarukan dalam jumlah besar, seperti
bioethanol sebagai pengganti bensin, biodiesel untuk pengganti solar, tenaga panas bumi, mikrohidro, tenaga
surya, tenaga angin, bahkan sampah/limbah pun bisa digunakan untuk membangkitkan listrik. Hampir semua
sumber energi tersebut sudah dicoba diterapkan dalam skala kecil di tanah air. Dalam konteks perubahan
iklim dan pembangunan berkelanjutan, penggunaan energi terbarukan dan teknologi berkelanjutan dapat
membantu mengurangi dampak negatif energi fosil terhadap lingkungan. Oleh karena itu, pemerintah
Indonesia telah menetapkan target untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan hingga 23% pada
tahun 2025. Namun, masih terdapat beberapa kendala dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia,
seperti kurangnya infrastruktur dan regulasi yang mendukung, serta biaya yang masih tinggi. Oleh karena itu,
diperlukan upaya dari pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan pengembangan energi terbarukan di
Indonesia agar dapat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

3.1. Potensi Energi Terbarukan di Indonesia


Indonesia memiliki potensi sumber energi terbarukan yang sangat besar, seperti mini/mikrohidro,
biomassa, energi surya, energi angin, uranium, gas metana, dan batu bara. Namun, pemanfaatan energi
terbarukan di Indonesia masih di bawah 10% dari total potensi, kecuali energi mini mikrohidro . Pemerintah
menargetkan energi terbarukan mencapai 23% pada tahun 2025 dan 31% pada tahun 2050. Untuk mencapai
sasaran tersebut, diperlukan berbagai upaya dan program yang penjabaran dan pelaksanaannya dituangkan
dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) dan Rencana Umum Energi Provinsi. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan adalah dengan memberikan subsidi pada energi terbarukan, seperti biodiesel dan bioethanol.
Selain itu, perlu dilakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan peningkatan teknologi untuk
mempercepat pengembangan energi terbarukan. Dengan demikian, pemanfaatan energi terbarukan di
Indonesia dapat meningkat dan membantu mengurangi ketergantungan pada energi fosil serta mengurangi
dampak negatif terhadap lingkungan.

3.2. Tantangan Pengembangan Energi Terbarukan di Indonesia


Pengembangan energi terbarukan di Indonesia menghadapi beberapa tantangan, seperti kurangnya
investasi, tingginya biaya teknologi, dan kurangnya infrastruktur. Pemerintah telah mengambil beberapa
langkah untuk mengatasi tantangan tersebut, seperti memberikan insentif bagi investor, menyederhanakan
peraturan, dan mengembangkan infrastruktur. Namun, pengembangan energi terbarukan di Indonesia masih

Judul naskah singkat dan jelas, menyiratkan hasil penelitian


4 

memerlukan dukungan lebih dari pemerintah dan swasta. Salah satu cara untuk mendukung pengembangan
energi terbarukan adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya energi terbarukan
dan mengurangi penggunaan energi fosil. Selain itu, pemerintah juga dapat meningkatkan kerjasama dengan
negara-negara lain dalam pengembangan energi terbarukan. Dalam jangka panjang, pengembangan energi
terbarukan di Indonesia dapat membantu menjaga ketahanan energi dan lingkungan, serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dan kerjasama dari semua pihak untuk
mewujudkan pengembangan energi terbarukan yang berkelanjutan di Indonesia.

3.3. Jenis Energi Terbarukan di Indonesia


Indonesia memiliki beberapa jenis sumber energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan, di antaranya
adalah biomassa, energi matahari, energi angin, energi hidro, dan energi panas bumi. Biomassa adalah jenis
energi terbarukan yang mengacu pada bahan biologis yang berasal dari organisme hidup atau produk
sampingannya. Sumber biomassa antara lain bahan bakar kayu, limbah, dan alkohol. Biomassa dapat
digunakan secara langsung maupun tidak langsung. Dalam penggunaan tidak langsung, biomassa diolah
menjadi bahan bakar seperti biodiesel untuk kemudian digunakan sebagai bahan bakar. Energi matahari
adalah energi yang berasal dari sinar matahari yang dapat diubah menjadi listrik atau panas. Energi angin
adalah energi yang berasal dari angin yang dapat diubah menjadi listrik. Energi hidro merupakan energi yang
berasal dari air yang dapat diubah menjadi listrik. Energi panas bumi merupakan energi yang berasal dari
panas bumi yang dapat diubah menjadi listrik. Penggunaan sumber energi terbarukan di Indonesia semakin
digiatkan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang persediaannya sangat terbatas.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah optimalisasi pemanfaatan biomassa sebagai pengganti batubara.

3.4. Manfaat Pengembangan Energi Terbarukan


Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Indonesia memiliki manfaat yang signifikan. Selain
dapat mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil yang semakin menipis jumlahnya, pengembangan
EBT juga dapat mengurangi impor minyak mentah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sebagian besar
impor migas didominasi oleh impor BBM jenis gasolin dan minyak mentah. Dengan memperkuat sumber
energi terbarukan, Indonesia dapat menghasilkan produk pengganti BBM dan mengurangi impor migas.
Selain itu, pengembangan EBT juga dapat menciptakan lapangan kerja baru dalam bidang konstruksi,
operasi, dan pemeliharaan. Indonesia memiliki potensi EBT yang sangat melimpah, yaitu sekitar 3.000 giga
watt (GW), di mana potensi panas bumi mencapai 24 GW. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) Arifin Tasrif juga mengingatkan bahwa pengembangan EBT berperan besar dalam upaya penurunan
emisi gas rumah kaca di sektor energi dan untuk mewujudkan Indonesia Net Zero Emission pada tahun 2060
atau lebih cepat. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia memiliki perhatian serius pada industri EBT dan
menetapkan target untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil, yaitu 23% EBT pada tahun 2025 dan
terus ditingkatkan hingga 31% pada 2050.

4. KESIMPULAN (10 PT)


Dari beberapa sumber yang ditemukan, dapat disimpulkan bahwa pengembangan Energi Baru dan
Terbarukan (EBT) di Indonesia memiliki manfaat yang signifikan. Selain dapat mengurangi ketergantungan
pada sumber energi fosil yang semakin menipis jumlahnya, pengembangan EBT juga dapat mengurangi
impor minyak mentah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Indonesia memiliki potensi EBT yang
sangat melimpah, yaitu sekitar 3.000 giga watt (GW), di mana potensi panas bumi mencapai 24 GW. Selain
itu, pengembangan EBT juga dapat menciptakan lapangan kerja baru dalam bidang konstruksi, operasi, dan
pemeliharaan. Pemerintah Indonesia memiliki perhatian serius pada industri EBT dan menetapkan target
untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil, yaitu 23% EBT pada tahun 2025 dan terus ditingkatkan
hingga 31% pada 2050. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif juga mengingatkan
bahwa pengembangan EBT berperan besar dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca di sektor energi
dan untuk mewujudkan Indonesia Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat. Oleh karena itu,
pengembangan EBT di Indonesia sangat penting untuk menjaga ketersediaan energi di masa mendatang dan
menciptakan lingkungan yang sehat melalui program energi bersih.

UCAPAN TERIMA KASIH (10 PT)


Terima kasih yang tak terhingga atas kontribusi berharga dalam pembuatan jurnal/artikel ini.
Pengembangan Energi Terbarukan di Indonesia adalah topik yang sangat penting, dan artikel ini memberikan
wawasan yang berharga bagi kita semua. Karya ini bukan hanya sebuah sumber informasi, tetapi juga
merupakan panduan yang sangat berharga dalam menghadapi tantangan energi masa depan kita. Artikel ini
benar-benar membuka mata kita terhadap potensi besar yang dimiliki Indonesia dalam mengembangkan
sumber daya energi terbarukan, dan kami merasa sangat beruntung telah memiliki akses ke pengetahuan

Jurnal Ilmiah
5Jurnal Ilmiah 

sekaliber ini. Kontribusi Anda dalam mencerahkan aspek-aspek kunci tentang pengembangan energi
terbarukan di Indonesia adalah sebuah prestasi yang patut diacungi jempol. Dengan penuh semangat, Anda
telah menggali data, menganalisis tren, dan memberikan wawasan mendalam yang akan menjadi pedoman
berharga bagi para pemangku kebijakan, ilmuwan, dan praktisi dalam upaya menciptakan masa depan yang
lebih berkelanjutan. Terima kasih atas ketekunan dan dedikasi Anda dalam membagikan pengetahuan ini
kepada komunitas. Kami berharap bahwa karya ini akan menjadi langkah awal yang inspiratif bagi
perkembangan teknologi energi terbarukan di Indonesia. Semangat kolaborasi dan inovasi yang tercermin
dalam artikel ini adalah hal yang patut dicontoh, dan kami berencana untuk memanfaatkannya sebaik
mungkin dalam usaha kami untuk menciptakan perubahan positif dalam dunia energi. Terima kasih sekali
lagi atas pencapaian gemilang Anda dan semoga artikel ini terus memberikan dampak positif yang luas.
Semoga artikel ini menjadi panduan yang bermanfaat dalam menjalankan langkah-langkah menuju masa
depan yang lebih berkelanjutan dalam sektor energi. Sukses selalu dalam upaya Anda menuju masa depan
energi yang berkelanjutan!

REFERENSI (10 PT)


[1] Lubis, Abubakar. (2007). Energi Terbarukan Dalam Pembangunan Berkelanjutan, vol. 6, no. 1, 155-
162, ISSN: 1441-318.
[2] Darmana, Tasdik., Retno Aita Diantari., Zaenal., Syarif Hidayat., Jumiati., Soetjipto Soewono., & I
Made Indradjaja. (2019). Sosialisasi Energi Baru Terbarukan dan Lingkungan Hidup Untuk
Masyarakat Desa Sukawali Kab. Tangerang, Banten, Jurnal Pengabdian Masyarakat Menerangi
Negeri, vol. 2, no. 1, p-ISSN: 2655-5956.
[3] Lumbangaol, Partahi H. Energi Terbarukan Untuk Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia.
[4] Patra, Carel Anthony Filemon. (2022). Pengembangan Energi Terbarukan dalam Upaya Mewujudkan
Pembangunan Berkelanjutan di PT. Pertamina, Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan,
vol. 11, p-ISSN: 2303-2332, e-ISSN: 2597-8020.
[5] Caesaron, Dino & Yona Maimury. (2014). Evaluasi dan Usulan Pengembangan Energi Terbarukan
untuk Keberlangsungan Energi Nasional, Journal of Industrial Engineering and Management Systems,
vol. 7, no. 2.
[6] Ermawati, Tuti. (2015). Analisi Subsidi dalam Pembangunan Energi Terbarukan, Jurnal Ekonomi dan
Pembangunan, vol. 23, no. 1.
[7] Setyono, Jawoto Sih., Fadjar hari Mardiansjah., & Mega Febrina Kusuma Astuti. (2019). Potensi
Pengembangan Energi Baru dan Energi Terbarukan di Kota Semarang, Jurnal Riptek, vol. 13. no. 2,
(177-186).
[8] Afriyanti, Yulia., Hadi Sasana., & Gentur Jalunggono. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Konsumsi Energi Terbarukan di Indonesia, Directory Journal of Economic, vol. 2, no. 3.
[9] Azhar, Muhamad & Dendy Adam Satriawan. (2018). Implementasi KEbijakan Energi Baru dan Energi
Terbarukan dalam rangka Ketahanan Energi Nasional, Adminitrative Law & Governance Journal, vol.
1, p-ISSN: 2621-2781.
[10] Septiadi, Deni., Pieldrie Nanlohy., M. Souissa., & Francis Y. Rumalawang. (2009). Proyeksi Potensi
Energi Surya Sebagai energy Terbarukan (Studi Wilayah Ambon dan Sekitarnya), Jurnal Meteorologi
dan Geofisika, vol. 10, no. 1, 22-28.
[11] Nugraha, Yoga Tri., Tigor Richardo Fery Dony Sitindaon., & Muhammad Irwanto. (2022). Analisis
Potensi Energy Sampah Sebagai Energi Alternatfi Terbarukan di Kota Medan, Rekayasa Elektrikal
dan Energi : Jurnal Teknik Elektro, vol. 5, no. 1, p-ISSN: 2622-7002
[12] Sanjaya, LAri Andres., Agus Setyo Budi., & I Made Astra. (2016). Pengembangan Alat Peraga Energi
Terbarukan, Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal), vol. 5, p-ISSN: 2339-0654, e-ISSN:
2476-9398.
[13] Prastika, Andika & Syah Sultan Ali Muzakhar. (2023). Analisis Pemanfaatan Limbah Biomasa sebagai
Basis Pengembangan Energi Terbarukan di Kabupaten Jember, Jurnal Kajian Ilmiah dan Teknologi
Mesin, vol. 8, no. 1, 19-29, p-ISSN: 2528-3562.
[14] Cahyono, M Sigit. (2013). Pengaruh Jenis Bahan pada Proses Pirolisis Sampah Organik menjadi Bio-
Oil sebagai Sumber Energi Terbarukan, Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, vol. 5, no. 2, 67-76,
p-ISSN: 2085-1227.

Judul naskah singkat dan jelas, menyiratkan hasil penelitian


6 

[15] Purba, Nur Primadona. (2014). Variabilitas Angin dan Gelombang Laut sebagai Energi Terbarukan di
Pantai Selatan Jawa Barat, Jurnal Akuatik, vol. 5, no. 1, 8-15, p-ISSN: 0853-2532.

BIOGRAFI PENULIS (No border, 10 PT)

Nama: Herlina Varnanda


Tempat, tanggal lahir: Sidoarjo, 06 Mei 2003
NIM: 23030234174
Program Studi: S1 Kimia
Perguruan Tinggi: Universitas Negeri Surabaya
Agama: Islam
Alamat Rumah: Penambangan RT 09/03, Balongbendo, Sidoarjo
Hobi: Berkebun dan membaca
Email: herlina.23174@mhs.unesa.ac.id

Xxxx (9 pt)

Jurnal Ilmiah

Anda mungkin juga menyukai