Anda di halaman 1dari 7

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK - UNISBA

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP THN AKADEMIK. 2019//2020

MATA KULIAH : PENGELOLAAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN


HARI / TANGGAL : JUMAT / 27 Maret 2020
WAKTU/RUANG : 15.00 – 17.00 / ekuliah

1. Jelaskan pengertian Energi Baru dan Energi Terbarukan


Jawaban :
Energi baru merupakan jenis-jenis energi yang pada saat ini belum dipergunakan secara
massal oleh manusia dan masih dalam tahap pengembangan. Contoh energi baru adalah
energi surya. Sedangkan energi terbarukan adalah energi yang ketersediaan sumbernya
bisa dipulihkan setelah sumber itu digunakan atau dihabiskan. Contohnya adalah energi
biomassa. Sumber energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumber
daya energi yang berkelanjutan jika dikelola dengan baik, antara lain panas bumi, angin,
bioenergi, sinar matahari, aliran dan terjunan air, serta gerakan dan perbedaan suhu
lapisan laut.
2. Energi Baru dan Terbarukan erat hubungannya dengan Kedaulatan Energi, Ketahanan
Energi dan Kemandirian Energi. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Kedaulatan Energi,
Konservasi Energi dan Kemandirian Energi.
Jawaban :
Kedaulatan energi merupakan hak negara dan bangsa untuk secara mandiri menentukan
kebijakan pengelolaan energi untuk mencapai ketahanan dan kemandirian energi.
Konservasi energi merupakan salah satu upaya yang sistematis, terencana dan terpadu
guna melestarikan sumber daya energi dalam negeri serta meningkatkan efisiensi
pemanfaatannya. Konservasi Energi dilakukan untuk meningkatkan efisiensi
penggunaan energi di sisi suplai dan pemanfaatan (Demand Side), antara lain sektor
industri, transportasi, rumah tangga, dan komersial
Kemandirian energi yaitu kemampuan suatu negara dan bangsa untuk memanfaatkan
keanekaragaman energi dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia,
sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat. Tuliskan dasar hukum
pengelolaan energi baru dan terbarukan di Indonesia.
3. Tuliskan dasar hukum pengelolaan energi baru dan terbarukan di Indonesia.
Jawaban:
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK - UNISBA

Adapun dasar hukum pengelolaan energi baru dan terbarukan di Indonesia adalah
sebagai berikut :
 Undang-Undang Nomor 30 tahun 2007 tentang Energi
 Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional
 Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis
Kementrian Energi Dan Sumber Daya Mineral Tahun 2015 – 2019
 Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 4 Tahun 2020 tentang
pemanfaatan sumber energi terbarukan untuk penyediaan tenaga listrik
 Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 12 Tahun 2018 tentang
pelaksanaan kegiatan fisik pemanfaatan energi baru dan energi terbarukan serta
konservasi energy
 Permen ESDM No. 4051/K/70/MEM/2013 tentang Catur Dharma Energi
 PerPres No. 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasiona
4. Jelaskan alasan mengapa energi baru dan terbarukan dikembangkan di Indonesia.
Jawaban :
Indonesia mengembangkan energi baru dan terbarukan karena beberapa alasan berikut :
 Kebutuhan energi terus meningkat
 Indonesia yang sedang dalam pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan energi untuk
penyediaan tenaga listrik terus meningkat
 Cadangan energi fosil (BBM, Gas, Batu Bara) terbatas
 Energi fosil tidak bisa lagi diandalkan sebagai sumber energi utama dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi di masa depan
 Energi fosil menghasilkan emisi yang merusak lingkungan
 Indonesia memiliki sumber energi terbarukan yang sangat besar
 Sumber energi terbarukan menjadi andalan sumber energi Indonesia di masa depan
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK - UNISBA

5. Apa saja critical issues dalam Pengembangan & Pemanfaatan Energi Baru dan
Terbarukan?
Jawaban :
 Energi Baru Terbarukan dipandang masih mahal dan memiliki biaya operasional
yang cukup tinggi jauh melampaui energi konvensional dan energi fosil lainnya,
seperti minyak dan batu bara, maka critical issues muncul sebagai dampak dari
kedua hal tersebut
 Hambatan lainnya seperti teknologi, pendanaan, dan ketersediaan bahan baku yang
sulit didapatkan untuk mengambangkan energi baru terbarukan ini.
 Investor di Indonesia kurang tertarik dengan proyek pengembangan dan
pemanfaatan energi baru dan terbarukan karena dinilai tidak menguntngkan dan
bahkan memerlukan biaya yang besar namun menghasilkan energi yang sedikit.
6. Jelaskan kluster pengembangan Energi Baru dan Terbarukan berdasarkan UU no 30 thn
2007.
Jawaban :
Adapun kluster yang dimaksud adalah sebagai berikut :
 Biofuel atau bahan bakar hayati adalah sumber energi terbarukan berupa bahan
bakar (baik padat, cair, dan gas) yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Sumber
biofuel adalah tanaman yang memiliki kandungan gula tinggi (seperti sorgum dan
tebu) dan tanaman yang memiliki kandungan minyak nabati tinggi (seperti jarak,
ganggang, dan kelapa sawit).
 Biomassa adalah jenis energi terbarukan yang mengacu pada bahan biologis yang
berasal dari organisme yang hidup atau belum lama mati. Sumber biomassa antara
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK - UNISBA

lain bahan bakar kayu, limbah dan alkohol. Pembangkit listrik biomassa di Indonesia
seperti PLTBM Pulubala di Gorontalo yang memanfaatkan tongkol jagung.
 Energi panas bumi atau geothermal adalah sumber energi terbarukan berupa energi
thermal (panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam bumi. Energi panas bumi
diyakini cukup ekonomis, berlimpah, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Namun
pemanfaatannya masih terkendala pada teknologi eksploitasi yang hanya dapat
menjangkau di sekitar lempeng tektonik. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
(PLTP) yang dimiliki Indonesia antara lain: PLTP Sibayak di Sumatera Utara, PLTP
Salak (Jawa Barat), PLTP Dieng (Jawa Tengah), dan PLTP Lahendong (Sulawesi
Utara).
 Energi air adalah salah satu alternatif bahan bakar fosil yang paling umum. Sumber
energi ini didapatkan dengan memanfaatkan energi potensial dan energi kinetik
yang dimiliki air. Sat ini, sekitar 20% konsumsi listrik dunia dipenuhi dari
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Di Indonesia saja terdapat puluhan PLTA,
seperti : PLTA Singkarak (Sumatera Barat), PLTA Gajah Mungkur (Jawa Tengah),
PLTA Karangkates (Jawa Timur), PLTA Riam Kanan (Kalimantan Selatan), dan PLTA
Larona (Sulawesi Selatan).
 Energi angin atau bayu adalah sumber energi terbarukan yang dihasilkan oleh angin.
Kincir angin digunakan untuk menangkap energi angin dan diubah menjadi energi
kinetik atau listrik. Pemanfaat energi angin menjadi listrik di Indonesia telah
dilakukan seperti pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTBayu) Samas di Bantul,
Yogyakarta.
 Energi matahari atau surya adalah energi terbarukan yang bersumber dari radiasi
sinar dan panas yang dipancarkan matahari. Pembankit Listrik Tenaga Surya yang
terdapat di Indonesia antara lain : PLTS Karangasem (Bali), PLTS Raijua, PLTS Nule,
dan PLTS Solor Barat (NTT)
 Energi gelombang laut atau ombak adalah energi terbarukan yang bersumber dari
dari tekanan naik turunnya gelombang airlaut. Indonesia sebagai negara maritim
yang terletak diantara dua samudera berpotensi tinggi memanfaatkan sumber energi
dari gelombang laut. Sayangnya sumber energi alternatif ini masih dalam taraf
pengembangan di Indonesia.
7. Jelaskan peluang dan Tantangan Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan di
Indonesia.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK - UNISBA

Jawaban :
Adapun peluang dan tantangan yang timbul untuk pengembangan energi baru dan
terbarukan di Indonesia adalah sebagai berikut
Tantangan : Penggunaan sumber energi fosil didalam negeri akan menghadapi berbagai
kendala, baik harga yang semakin mahal, distribusi energi yang kompleks serta
seringkali mengalami kendala cuaca, dan beban lingkungan yang semakin berat. Dengan
melihat kenyataan ini maka energi terbarukan akan semakin mempunyai arti strategis,
khususnya untuk pengembangan ekonomi perdesaan yang berkelanjutan.
Dengan semakin berkembangnya pemanfaatan energi terbarukan untuk penyediaan
energi dan listrik diperdesaan, diharapkan akan mendorong disatu sisi peningkatan
kemampuan dalam negeri untuk rancang bangun dan fabrikasi teknologi Energi
Terbarukan dan menurunkannya biaya investasi awal sistem teknologi Energi
Terbarukan disisi lain.
Peluang :
 Memberi peluang bagi peningkatan nilai tambah terhadap sumber Energi
Terbarukan di perdesaan.
 Teknologi Energi Terbarukan menawarkan suatu kentungan berupa biaya
operasional yang rendah.
 Sistem teknologi Energi Terbarukan juga dikategorikan sebagai energi yang ramah
lingkungan karena tidak menimbulkan polusi, sehingga dapat meningkatkan
kesadaran bagi usaha pelestarian lingkungan.
 Beberapa pemanfaatan Energi Terbarukan dapat diusahakan dengan memanfaatkan
kandungan lokal yang tinggi.
8. Berdasarkan kluster Energi Baru Terbarukan, ada 7 kelompok energi yang akan
dikembangkan di Indonesia. Jelaskan 1 dari 7 eklompok energi tersebut meliputi
potensi di Indonesia, pemanfaatannya saat ini dan masa yang akan datang serta kendala
pengembangannya.
Jawaban :
Pemanfaatan energi angin (bayu) di Indonesia sebagai Pembangkit Listrik Tenaga
Bayu
Pembangkit listrik energi angin merupakan suatu pembangkit listrik yang menggunakan
angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik. Pembangkit ini dapat
mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK - UNISBA

atau kincir angin. Sistem pembangkitan listrik menggunakan angin sebagai sumber
energi merupakan sistem alternatif yang sangat berkembang pesat, mengingat angin
merupakan salah satu energi yang tidak terbatas di alam
Di Indonesia pada saat ini, sistem pembangkit listrik tenaga angin mendapat perhatian
yang cukup besar sebagai sumber energi alernatif yang bersih, aman, serta ramah
lingkungan . Turbin angin skala kecil mempunyai peranan penting terutama bagi daerah-
daerah yang belum terjangkau oleh jaringan listrik . Pemanfaatan energi angin
merupakan pemanfaatan energi terbaru yang cukup berkembang untuk saat ini

Kendala pengembangan
Indonesia yang notabene negara kepulauan dengan 2/3 wilayahnya adalah lautan dan
mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu ± 80.791,42 Km dianggap sebagai
wilayah potensial untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga angin, namun sayang
potensi ini nampaknya belum dilirik oleh pemerintah. Ketika Indonesia menjadi tuan
rumah konfrensi dunia mengenai pemanasan global di Nusa Dua, Bali pada akhir tahun
2007, pemerintah justru akan membangun pembangkit listrik berbahan bakar batubara
yang merupakan penyebab nomor 1 pemanasan global.
Pengaruh ekologi yang terjadi dari penggunaan pembangkit tenaga angin adalah
terhadap populasi burung dan kelelawar. Burung dan kelelawar dapat terluka atau
bahkan mati akibat terbang melewati sudu-sudu yang sedang berputar. Namun dampak
ini masih lebih kecil jika dibandingkan dengan kematian burung-burung akibat
kendaraan, saluran transmisi listrik dan aktivitas manusia lainnya yang melibatkan
pembakaran bahan bakar fosil. Dalam beberapa studi yang telah dilakukan, adanya
pembangkit listrik tenaga angin ini dapat mengganggu migrasi populasi burung dan
kelelawar. Pembangunan pembangkit angin pada lahan yang bertanah kurang bagus juga
dapat menyebabkan rusaknya lahan di daerah tersebut.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK - UNISBA

Ladang angin lepas pantai memiliki masalah tersendiri yang dapat mengganggu pelaut
dan kapal-kapal yang berlayar. Konstruksi tiang pembangkit listrik tenaga angin dapat
mengganggu permukaan dasar laut. Hal lain yang terjadi dengan konstruksi di lepas
pantai adalah terganggunya kehidupan bawah laut. Efek negatifnya dapat terjadi seperti
di Irlandia, dimana terjadinya polusi yang bertanggung jawab atas berkurangnya stok
ikan di daerah pemasangan turbin angin
Pemanfaatan saat ini dan di masa yang akan datang
Namun, pada akhir tahun 2007 telah dibangun kincir angin pembangkitdengan kapasitas
kurang dari 800 watt dibangun di empat lokasi, masing-masing di Pulau Selayar tiga unit,
Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka Belitung, masing-masing
satu unit. Kemudian, di seluruh Indonesia, lima unit kincir angin pembangkit
berkapasitas masing-masing 80 kilowatt (kW) mulaidibangun. Mengacu pada kebijakan
energi nasional, maka pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) ditargetkan mencapai 250
megawatt (MW) pada tahun 2025

Anda mungkin juga menyukai