4 Desember 2020
ABSTRAK
Penggunaan bahan bakar fosil pada pembangkit listrik masih menjadi tulang punggung
pembangkitan listrik di dunia, termasuk di Indonesia. Hal ini dapat terus meningkat seiring
dengan naiknya permintaan listrik, Sementara itu, jumlah bahan bakar fosil terbatas dan
menghasilkan emisi gas buang sehingga perlu digunakan metode pembangkitan listrik yang
bersih dan dapat diperbaharui. Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Gasifier
(PLTD-G) yang dilakukan oleh PT Indonesia Power bertujuan untuk mengurangi penggunaan
bahan bakar minyak diesel dengan menggunakan syngas yang diperoleh dari gasifikasi pelet
biomassa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis unjuk kerja PLTD-G di PT Indonesia
Power Bali. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan syngas dapat mengurangi
penggunaan minyak diesel, hal ini ditunjukkan dengan perbandingan persentase penggunaan
diesel yaitu sebesar 56% dan syngas 44%. Hasil penelitian juga menunjukkan PLTD-G PT
Indonesia Power Bali memiliki efisiensi sebesar 63% dan faktor kapasitas sebesar 58%.
ABSTRACT
Fossil-fueled power plants are still the world’s backbone in terms of electricity
generation, including in Indonesia. This will continue to increase due to the high demand of
electricity. Meanwhile, the amount of fossil fuels is limited and fossil fuel creates exhaust
emissions. Therefore, it is required to look for clean and renewable electricity generation
methods. The development of Diesel Gasifier Power Plant carried out by PT Indonesia Power
Bali aims to reduce the use of diesel by using syngas obtained from gasification of biomass
pellets. This study analyzes the performance of the Diesel Gasifier Power Plant at PT Indonesia
Power Bali. The results show that the use of syngas reduces the use of diesel, this is indicated
by the fuel consumption ratio between diesel and syngas, which is 56% diesel and 44% syngas.
The results also show that the Diesel Gasifier Power Plant has an efficiency of 63% and a
capacity factor of 58%.
energi yang tedapat pada material organik berbagai macam produk akhir, salah
seperti hewan, tumbuhan, serta limbah [2]. satunya listrik [7].
Energi pada biomassa dapat dikonversi ke Negara-negara maju mulai
bentuk energi lain, seperti panas dan listrik menerapkan teknologi waste to energy
[3]. Namun jumlah pembangkit listrik yang (WTE) gasifikasi sebagai solusi alternatif
memanfaatkan biomasa di Indonesia masih pengelolaan sampah. Pada gasifikasi
sedikit sehingga perlu dikembangkan sampah tidak dibakar, tetapi diproses
secara lebih intensif, mengingat potensinya bersama oksigen secara kimia sehingga
yang besar. Total potensi energi biomassa tidak menghasilkan emisi. Pada
dari sampah di Indonesia sebesar 2.065 kenyataannya, penggunaan teknologi
MW dan yang baru terealisasi hanya gasifikasi untuk menghasilkan syngas juga
sebesar 1.857,5 MW sampai tahun 2018 dapat mengurangi penggunaan bahan
[4]. bakar diesel. Hal ini diharapkan dapat
PT Indonesia Power merupakan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
salah satu anak Perusahaan PT PLN Tujuan penelitian ini adalah
(Persero) yang berfokus sebagai penyedia mengetahui unjuk kerja dari PLTD-G
tenaga listrik melalui pembangkitan tenaga berbahan bakar minyak diesel dan pelet
listrik dan penyedia jasa operasi dan biomasa dari pilot proyek di PT Indonesia
pemeliharaan pembangkit listrik di Power Bali sehingga dapat diketahui
besarnya penghematan bahan bakar diesel
Indonesia. Unit Pembangkitan Bali
dengan adanya bahan bakar pelet
merupakan salah satu unit pembangkit milik
biomassa, besarnya efisiensi, dan besarnya
PT Indonesia Power yang menyediakan faktor kapasitas. Hasil penelitian ini
tenaga listrik khusus untuk Pulau Bali diharapkan dapat menjadi rujukan bagi
dengan total kapasitas terpasang mencapai pemangku kepentingan dan masyarakat
610,53 MW pada tahun 2019 [5]. Sejak dalam memahami pembangkitan listrik
Bulan Februari 2015, PT Indonesia Power dengan gasifikasi pelet biomasa untuk
Unit Pembangkitan Bali yang saat itu membangun pembangkit listrik yang bersih
bernama Unit Pembangkitan dan Jasa dan berkelanjutan.
Pembangkitan (UPJP) membawahi PLTG
Gilimanuk, PLTG Pemaron, UJP PLTU 2. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
Jeranjang, UJP PLTU Sanggau, dan UJP DIESEL GASIFIER
PLTU Barru dan PLTDG Pesanggaran. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Selanjutnya sejak tahun 2016, PT Gasifier memiliki prinsip kerja yang dalam
Indonesia Power Unit Pembangkitan Bali pengoperasiannya menggunakan bahan
hanya membawahi PLTDG dan PLTG bakar ganda, yaitu minyak diesel/solar dan
Pesanggaran, PLTG PLTG Gilimanuk, dan syngas. Syngas yang digunakan diperoleh
PLTGU Pemaron dengan mengoperasikan dari proses gasifikasi material berkarbon
22 unit pembangkit [5]. (batu bara, minyak bumi, biofuel,
PT Indonesia Power memiliki biomassa, atau limbah organik) di dalam
Rencana Jangka Panjang Perusahaan
gasifier [8]. Material karbon yang
(RJPP) ingin memperkuat lini energi
digunakan harus dikompres dan
terbarukan dalam pembangkitan listrik [6].
dipadatkan menjadi kecil, contohnya
Oleh karena itu di tahun 2017, PT
Indonesia Power Bali mulai seperti pelet dan refuse-derived fuel
mengembangkan pilot proyek Pembangkit (RDF). Proses pembangkitan listrik diawali
Listrik Tenaga Diesel Gasifier (PLTD-G) dengan menginjeksi diesel/solar untuk
berbahan bakar minyak diesel dan syngas bahan bakar starting mesin. Apabila mesin
hasil gasifikasi pelet biomassa yang sudah beroperasi selama 5 menit, maka
berlokasi di Pesanggaran. syngas murni dapat diinjeksikan ke inlet
Gasifikasi didefinisikan sebagai proses bahan bakar mesin dengan hisapan
yang mengubah material berkarbon seperti blower. Mesin diesel yang telah running
biomassa, dalam kasus ini diperoleh dari akan memutar generator untuk
sampah organik, menjadi gas yang memiliki
menghasilkan listrik [9]. Pembangkit Listrik
nilai kalor disebut syngas. Syngas
kemudian dapat dikonversi menjadi Tenaga Diesel Gasifier bertujuan untuk
mengurangi penggunaan bahan bakar fosil Jenis dan spesifikasi teknis genset
dengan memanfaatkan bahan bakar dari PLTD-G PT Indonesia Power Bali
sumber terbarukan. ditunjukkan pada Tabel 2. Foto genset
ditunjukkan pada Gambar 2.
2.1 Sistem PLTD-G PT Indonesia
Power Bali Tabel 2. Spesifikasi Mesin Genset Dual
Sejak tahun 2017, PT Indonesia Fuel di PLTD-G PT Indonesia Power Bali
Power Bali bekerja sama dengan STT PLN
mulai mengembangkan pilot proyek
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Gasifier
(PLTD-G) berkapasitas 40 kW berbahan
bakar minyak diesel dan syngas hasil
gasifikasi pelet biomassa yang berlokasi di
Pesanggaran. Jenis dan spesifikasi teknis
gasifier PLTD-G yang ada di PT Indonesia
Power UP Bali ditunjukkan pada Tabel 1.
Foto gasifier ditunjukkan pada Gambar 1.
Keterangan:
(3)
3. METODE
Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui unjuk kerja dari PLTD-G Berdasarkan Tabel 3 dapat diperoleh
kapasitas 40 kW PT Indonesia Power. Data grafik konsumsi bahan bakar spesifik pada
pengoperasian PLTD-G diambil selama Gambar 4.
bulan Januari 2019. Analisis data dapat
dilihat pada Gambar 3.
(4)
(5)
Berdasarkan Tabel 4 dapat diperoleh
Keterangan: diagram persentase penggunaan bahan
%Diesel = Persentase jumlah BBM bakar pada Gambar 5.
dengan memanfaatkan bahan bakar dari kapasitas yang mendekati faktor kapasitas
sumber terbarukan. pembangkit berbahan bakar fosil seperti
PLTU yang memiliki faktor kapasitas 62%,
4.2 Efisiensi PLTG yang memiliki faktor kapasitas
Diketahui bahwa rata-rata daya 33,15%, dan PLTD yang memiliki faktor
output PLTD-G PT Indonesia Power Bali kapasitas 30% [14]. Hal ini menunjukkan
sebesar 25 kW, konsumsi bahan bakar bahwa pembangkit ini telah dimanfaatkan
solar sebesar 3,68 liter/jam, dan nilai kalor secara baik.
bahan bakar solar sebesar 9.240 kcal/liter
[10]. Diketahui konstanta 1 watt sama 5. KESIMPULAN
dengan 1 joule/detik dan 1 kcal/jam sama Berdasarkan analisis unjuk kerja
dengan 1,16 joule/detik [12]. Efisiensi PLTD-G PT Indonesia Power Bali maka
PLTD-G diperoleh dengan Persamaan 2. diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
Penggunaan pelet biomassa yang
menghasilkan syngas dapat menghemat
penggunaan bahan bakar diesel, hal ini
ditunjukkan dengan perbandingan
persentase penggunaan diesel yaitu
sebesar 56% dan syngas 44%.
PLTD-G PT Indonesia Power Bali
Berdasarkan perhitungan efisiensi
memiliki efisiensi sebesar 63% yang lebih
yang telah dilakukan, PLTD-G memiliki
tinggi apabila dibandingkan dengan
efisiensi sebesar 63%. Apabila
dibandingkan dengan pembangkit pembangkit listrik berbahan bakar fosil
berbahan bakar fosil seperti PLTU yang penuh.
memiliki efisiensi 30% – 45%, PLTG yang PLTD-G PT Indonesia Power Bali
memiliki efisiensi sebesar 22% – 28%, memiliki faktor kapasitas sebesar 58% yang
PLTGU yang memiliki efisiensi sebesar hampir mendekati dengan faktor kapasitas
36% – 50%, dan PLTD yang memiliki pembangkit listrik berbahan bakar fosil
efisiensi sebesar 27% – 30% [13], maka penuh.
efisiensi PLTD-G 40 kW di PT Indonesia
Power Bali lebih tinggi daripada efisiensi 6. DAFTAR PUSTAKA
pembangkit berbahan bakar fosil seperti
PLTU, PLTG, PLTGU, dan PLTD. [1] Dirjen Ketenagalistrikan Kementrian
ESDM. 2019. Statistik
4.3 Faktor Kapasitas Ketenagalistrikan Tahun 2018.
Faktor kapasitas diperoleh dengan [2] P. Basu. 2010. Biomass Gasification
Persamaan 3 dengan diketahui produksi and Pyrolysis Practical Design.
energi listrik pada 7 Januari sebesar 2394 Elsevier Inc.
[3] S. Alzate, B. Restrepo-Cuestas, and
kWh dan produksi energi akhir pada
Á. Jaramillo-Duque. 2019. “Municipal
tanggal 22 Januari sebesar 3071 kWh
Solid Waste as a Source of Electric
sehingga total produksi energi pada bulan Power Generation in Colombia: A
Januari mencapai 677 kWh. Total jam Techno-Economic Evaluation under
operasi pembangkit selama bulan Januari Different Scenarios,” Resources, vol.
adalah 29 jam, maka faktor kapasitas 8, no. 1, p. 51
pembangkit PLTD-G PT Indonesia Power [4] D. S. Primadita, I. N. S. Kumara, and
Bali adalah sebagai berikut. W. G. Ariastina. 2020. “A Review on
Biomass for Electricity Generation in
Indonesia,” J. Electr. Electron.
Informatics, vol. 4, no. 1, p. 1.
[5] PT. Indonesia Power. 2019.
Sustainibility Report PT. Indonesia
Berdasarkan perhitungan yang telah Power 2019.
[6] PT. Indonesia Power. 2017.
dilakukan, PLTD-G memiliki faktor