Anda di halaman 1dari 6

Jurnal MEDIA ELEKTRIK, Vol. 19, No.

3, Agustus 2022
p-ISSN:1907-1728, e-ISSN:2721-9100

STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SEBAGAI


SUMBER LISTRIK UNTUK KAPAL PINISI

Muhammad Yusuf Mappeasse1, Mustakim2, Firdaus3


1
Pendidikan Teknik Elektro, Universitas Negeri Makassar
muh.yusuf.mappeasse@unm.ac.id
2
Pendidikan Teknik Elektro, Universitas Negeri Makassar
Mtakim071@gmail.com
3
Teknik Elektro, Universitas Negeri Makassar
dauselektro@unm.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Merencanakan pembangkit listrik tenaga surya sebagai sumber listrik
untuk kapal pinisi 2. Mengetahui kebutuhan biaya ekonomis dalam perencanaan pembangkit listrik tenaga
surya sebagai sumber listrik untuk kapal pinisi di Pelabuhan Tuju-tuju Desa Tarasu Kecamatan Kajuara
Kabupaten Bone. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data penelitian diperoleh dengan
dokumentasi, observasi dan wawancara. teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuatitatif
untuk dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan perencanaan pembangkit listrik tenaga surya.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kapal pinisi yang berkapasitas 145 Ton dengan total
kebutuhan energi listrik perharinya sebesar 4.598Wh memerlukan panel surya tipe polikristalin dengan
daya 300 Wp sebanyak 5 buah. Adapun komponen pendukung PLTS yaitu Solar Charge Controller 60A,
baterai 12V 150Ah sebanyak 11 buah dan Inverter 1500 Watt. Berdasarkan hasil perhitungan aspek biaya
diperoleh investasi dari PLTS sebesar Rp.131.948.000 sedangkan biaya yang harus di keluarkan dalam
kurun waktu 10 tahun dengan menggunakan generator belum termasuk biaya perawatan sebesar Rp.
252.000.000

Kata Kunci: Kapal Pinis, Energi suryai, PLTS, Panel Surya, Investasi.

STUDY OF PLANNING OF SOLAR CELL POWER PLANT AS ELECTRICAL SOURCE


FOR PINISI SHIP

ABSTRACT
This study aims to: 1. Plan a solar power plant as a source of electricity for the phinisi ship 2. Determine
the need for economic costs in planning a solar power plant as a power source for the phinisi ship at the
Port of Tuju-tuju, Tarasu Village, Kajuara District, Bone Regency. This study uses a quantitative
descriptive method. Research data obtained by documentation, observation, and interviews. The data
analysis technique used is descriptive quantitative to describe or describe the planning of solar power
plants. Based on the results of research that has been carried out on a pinisi ship with a capacity of 145
tons with a total daily electrical energy requirement of 4,598Wh, 5 polycrystalline solar panels with a
power of 300 Wp are required. The supporting components of PLTS are Solar Charge Controller 60A,
12V 150Ah batteries as many as 11 pieces and 1500-Watt Inverter. Based on the results of the calculation
of the cost aspect, the investment from PLTS is Rp. 131.948.000 while the costs that must be issued within
a period of 10 years using a generator do not include maintenance costs of Rp. 252,000,000

Keywords: Pinisi Ship, Solar energy, PLTS, Solar Panels, Investment.

194
Jurnal MEDIA ELEKTRIK, Vol. 19, No. 3, Agustus 2022
p-ISSN:1907-1728, e-ISSN:2721-9100

PENDAHULUAN pinisi yang umumnya digunakan sebagai


penerangan dan peralatan listrik lainnya.
Berkurangnya produksi energi fosil terutama
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di
minyak bumi serta komitmen global dalam
Desa Tarasu Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone,
pengurangan emisi gas rumah kaca, mendorong
mayoritas penduduk desa ini berprofesi sebagai
pemerintah untuk meningkatkan peran energi baru
pelaut. Dimana kapal pinisi masih menggunakan
dan terbarukan secara terus menerus sebagai
Generator diesel untuk memenuhi kebutuhan
bagian dalam menjaga ketahanan dan kemandirian
listrik. Setiap harinya bahan bakar terpakai untuk
energi. Sesuai PP No. 79 Tahun 2014 tentang
menghidupkan generator, sedangkan bahan bakar
Kebijakan Energi Nasional, target bauran energi
semakin tahun semakin menipis dan mahal
baru dan terbarukan pada tahun 2025 paling sedikit
harganya, sehingga pengeluaran bertambah.
23% dan 31% pada tahun 2050. Indonesia
Berdasarkan wawancara yang dilakukan
mempunyai potensi energi baru terbarukan yang
kepada beberapa pelaut kapal pinisi rata-rata
cukup besar untuk mencapai target bauran energi
penggunaan bahan bakar minyak sekitar 7 sampai
primer tersebut [1].
10 liter perhari. terdapat beberapa permasalahan
Kebijakan energi nasional yang bertujuaan
dalam penggunaan pembangkit listrik generator
untuk penghematan bahan bakar minyak bumi dan
diesel di kapal pinisi diantaranya generator diesel
pengembangan sumber energi alternatif lainnya.
dihidupkan pada malam hari saja untuk
Untuk mengatasi hal itu selanjutnya presiden
menghemat penggunaan bahan bakar, yang kedua
menekankan penghematan bahan bakar minyak
harga bahan bakar yang semakin mahal sedangkan
dalam negeri terutama untuk kebutuhan yang tidak
pendapatan tidak menentu.
dapat digantikan dengan bentuk energi yang lain
seperti transportasi, feedstock industri dan lain- METODE PENELITIAN
lain. Pemanfaatan seoptimal mungkin sumber
energi alternative lain, seperti panas bumi, energi A. Jenis Penelitian
matahari dan sebagainya. Dengan Penelitian ini merupakan jenis penelitian
mempertimbangkan permasalahan energi tersebut deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif
maka diperlukan langkah serta strategi untuk kuantitatif yaitu penelitian yang menggambarkan
pengembangan energi lebih lanjut seperti tertuang dan melukiskan keadaan objek penelitian pada saat
dalam kebijakan energi nasional. sekarang sebagaimana adanya berdasarkan fakta–
Saat ini, perkembangan teknologi perkapalan fakta. Penelitian ini merupakan usaha untuk
di Indonesia telah mencapai kemajuan tingkat mengungkapkan masalah atau keadaan atau
internasional, perkembangan dibidang perkapalan peristiwa sebagaimana adanya sehingga hanya
tersebut merupakan bagian dari pengembangan bersifat sebagai pengungkap fakta. Hasil penelitian
teknologi pada umumnya di Indonesia. Usaha ditekankan untuk memberikan gambaran secara
untuk mengembangkan, menerapkan dan obyektif tentang keadaan yang sebenarnya dari
menguasai teknologi perkapalan telah dilakukan objek yang diteliti.
secara terencana, tertib, dan terarah dengan B. Teknik Analisis Data
memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki. Teknik analisis Teknik analisis data adalah
Pengembangan teknologi perkapalan ini sudah suatu cara yang digunakan untuk mengolah data
cukup maju dan merupakan indikasi kemampuan hasil penelitian untuk memperoleh suatu
penguasaan teknologi dalam bidang kelautan [2]. kesimpulan. Dalam penelitian ini teknik analisis
Perkembangan teknologi energi terbarukan data yan digunakan adalah analisis deskriptif untuk
untuk bidang industri maritim saat ini sangatlah menganalisis data deangan cara mendeskripsikan
maju, khususnya pemanfaatan energi matahari atau mengambarkan kelayakan potensi Pembangkit
pada kapal. Namun, di Indonesia sendiri masih Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk kapal pinisi.
sangat sedikit pengaplikasiaanya karena energi
matahari membutuhkan luasan panel surya yang HASIL DAN PEMBAHASAN
besar untuk mendapatkan daya besar pula [3].
A. Hasil Penelitian
Segala peralatan yang ada pada suatu kapal
Analisis Kebutuhan Energi Listrik yang
pinisi dan menunjang kerja dari kapal umumnya
dibutuhkan kapal pinisi di Desa Tarasu
memerlukan daya kelistrikan untuk dapat bekerja
Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone
sebagaimana fungsinya. Daya listrik menjadi hal
yang sering menjadi masalah utama, karena daya
listrik ini sangat dibutuhkan pada sebuah kapal

195
Jurnal MEDIA ELEKTRIK, Vol. 19, No. 3, Agustus 2022
p-ISSN:1907-1728, e-ISSN:2721-9100

Besaran Dalam
No Jenis Data
Satuan
o
7. Air Temperature 26,5 C
8. Elevation 14m

B. Pembahasan
1. Aspek Teknis

Gambar 1 Kapal Pinisi Mahkota Pertiwi Menghitung Jumlah Panel Surya


Dalam menentukan kapasitas panel surya,
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di jam efektif sinar matahari mengenai panel surya
lakukan pada kapal pinisi Mahkota Pertiwi di dalam satu hari rata-rata selama 4 jam. Digunakan
peroleh data sebagai berikut: rumus [4] dengan energi beban sebesar 4598 Wh
TABEL 1 TOTAL BEBAN dan memperhatikan faktor-faktor lain seperti
Operasi
Energi/ Coloumbic Efficiency, oversize factor, dan module
No Jenis Beban Jumlah /hari
(jam)
hari efficiency maka kapasitas panel surya yang di
1
Lampu Ruang mesin 30
1 12 360 butuhkan:
watt
2 Lampu jalan 10 watt 2 12 240 4598
3 Pompa solar 100 watt 1 1 100 𝑃𝑝𝑣 = 125% × 4
= 1.436,8 𝑊𝑝 (1)
4 Pompa Air 100 watt 1 2 200
5 Lampu tiang 30 watt 2 12 720
6 Lampu dapur 15 watt 1 5 75 Dengan memperhatikan hasil perhitungan
7 Lampu wc 15 watt 1 5 75 tersebut maka di pilih kapasitas 1500Wp atau 300
Lampu teras kemudi 15
8
watt
2 5 150 Wp x 5 Panel, Panel surya atau photovoltaik yang
9
Lampu kamar kemudi 15
watt
1 5 75 dipilih terbuat dari sel surya silicon policrytalline
10 Lampu kamar 15 watt 1 5 75 yang memiliki efisiensi cukup tinggi serta lifetime
11 Lampu belakang 30 watt 1 12 360
Lampu lambung kapal 30
rata-rata 25 tahun, dimana saat mencapai umur
12 1 2 60
watt tersebut tingkat daya panel surya turun hingga
13 Kipas angin 50 watt 2 8 800
14 Mesin jahit 90 watt 1 1 90 20%.
15 Mesin gerinda 600 watt 1 1 600
Peralatan elektronik 100 TABEL 3 SPESIFIKASI PANEL SURYA
16 1 2 200
watt Keterangan Spesifikasi
Total A 4180
Cadangan Energi = 10% × Total A 418 Daya modul 300 Wp (Watt peaks)
Total B = Total A + cadangan Energi 4598
Tegangan maks (Vm) 34,2 V
Potensi insolasi matahari dan temperature Arus maks (Im) 8,77 A
maksimum di Pelabuhan Tuju-tuju Desa Tegangan tanpa beban (Voc) 41,04 V
Tarasu Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone Arus hubung singkat (Isc) 9,38 A
Data keseluruhan dari insolasi matahari dan Dimensi 1290×1134× 35 mm
temperature matahari harian di Desa Tarasu Suhu ketika beroprasi -40
Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone berdasarkan Lifetime (umur) 25 Tahun
hasil dari Solar Atlas dan Power Nasa dapat dilihat
dari Tabel 2. Faktor pengisian (fill factor) digunakan rumus [4]:
TABEL 2 INSOLASI MATAHARI DAN TEMPERATUR 𝑉𝑚 × 𝐼𝑚
FF = 𝑉𝑜𝑐 ×𝐼𝑠𝑐 (2)
GLOBAL SOLAR ATLAS DAN NASA
Besaran Dalam 34,2 × 8,77
No Jenis Data = = 0,779
Satuan
41,04 × 9,38
Photovoltaic Electricity 4,286
1.
Output kWh/kWp/hari Luas permukaan panel surya digunakan rumus:
Global Horizontal 5,401
2.
Irradiation kWh/m2/hari (1290 mm2 × 1134 mm2 ) = 1,462 m2
4,321 Dimana besar intensitas sinar global matahari
3. Direct Normal Irradiation
kWh/m2/hari yang diterima ketika radiasi dalam keadaan
Diffuse Horizontal 2,232
4.
Irradiation kWh/m2/hari
maksimum (S) sebesar 1000 watt/m2. Maka
5,429 efisiensi sel surya digunakan rumus [4]:
5. Global Titled Irradiation
kWh/m2/hari 𝑉𝑚 × 𝐼𝑚
𝑛= (3)
Optimum Angle of PV o o 𝑆×𝐹
6. 7 /0
Modules
196
Jurnal MEDIA ELEKTRIK, Vol. 19, No. 3, Agustus 2022
p-ISSN:1907-1728, e-ISSN:2721-9100

34,2 ×8,77 TABEL 4 SPESIFIKASI BATERAI


= 100%
1,462 ×1000 Keterangan Spesifikasi
299,934
= 1.462 100% = 20,51% Type
Baterai VRLA SMT
POWER
Dengan estimasi jumlah sinar global yang Tegangan Pengenal 12 V
diterima di Desa Tarasu sebesar 4598 wh/m2/hari, Kapasitas Arus 150 Ah
maka dapat diketahui lamanya panel surya harus Arus pada saat discharge 3020 A
mendapatkan sinar matahari (t modul) dimana Arus pada saat charge 30 A
maksimum sinar global sebesar 1000 watt/m2/hari Efisiensi baterai 90%
25000 kali/ 10 tahun
digunakan rumus [4]:
Siklus/umur (pada suhu lingkungan
𝑡𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑛𝑎𝑟 𝑔𝑙𝑜𝑏𝑎𝑙
(4) 25℃)
𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑠𝑖𝑛𝑎𝑟 𝑔𝑙𝑜𝑏𝑎𝑙 a. Discharge -20℃ ˜55℃
5401 Suhu ketika beroprasi b. Charge -10℃ ˜55℃
= c. Storage -20℃ ˜55℃
1000
= 5,401 Jam
Solar Charge Controller
Energi yang dihasilkan panel surya: Berikut data solar charge controller yang dipakai
pada Panel Surya:
𝐸𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙 = 𝑃𝑛𝑜𝑚 × 𝑡𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙 (5)
Tipe solar charge controller yaitu Maximum
= 300 × 5,401
Power point Tracking Charge Controller (MPPT)
= 1.620,3 𝑤𝑎𝑡𝑡
efisiensinya diatas PWM dalam hal memanfaatkan
Total Energi yang di hasilkan = jumlah modul ×
penuh daya panel surya untuk mengisi daya
𝐸𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙
baterai. MPPT membatasi outputnya untuk
= 5 × 1.620,3
memastikan baterai tidak diisi secara berlebihan.
= 8.101,5 watt
Pengontrol MPPT akan memantau dan
Menghitung Kapasitas Baterai menyesuaikan energi yang masuk untuk mengatur
Syarat baterai bekerja secara normal adalah, arus sistem tenaga surya. Pengontrol MPPT
arus tersimpan di baterai tidak boleh terkuras lebih menurunkan voltase dan meningkatkan arus.
dari 25%, sehingga DOD (deep of discharge) = Sebagai hasilnya, output keseluruhan akan
100% - 25% = 75%. dalam satu hari. Cadangan meningkat dan akan mendapatkan efisiensi 90%
beban adalah cadangan daya untuk beban apabila atau lebih tinggi. Pengontrol MPPT lebih umum
panel surya tidak dapat menerima sinar matahari digunakan saat ini. Misalnya, jika mendung,
atau dalam satu hari cuaca dalam keadaan MPPT akan mengurangi jumlah arus yang diambil
mendung, biasanya dibuat cadangan untuk beban untuk mempertahankan tegangan yang diinginkan
dengan rumus [5]. pada output panel. Ketika cuaca cerah, MPPT
𝐸 akan kembali menerima lebih banyak arus dari
𝑐𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 1 ℎ𝑎𝑟𝑖 = 𝑙𝑜𝑎𝑑 𝑉
(6)
4598 panel surya digunakan rumus [6]:
= 12
= 383,1 𝐴ℎ
𝑃
𝑚𝑎𝑘𝑠
𝒊𝒄𝒄 = 𝐹𝐹×𝑉 × (100% + 𝜂𝑏𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖 ) (8)
Maka untuk mencari kapasitas baterai tenaga surya 𝑜𝑐

digunakan rumus [5]: 300


𝒊𝒄𝒄 = × (100% + 90%)
𝐸
( 𝑚𝑎𝑥 +𝑐𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝐴ℎ))
0,779 × 41,04
𝑖𝑏 =
𝑉𝑏
(7) 𝒊𝒄𝒄 = 9,83 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒 ≈ 10 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒
𝐷𝑂𝐷× 𝜂𝑏𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖
8101,5 TABEL 5. SPESIFIKASI SCC
( 12 + 383,1) Keterangan Spesifikasi
𝑖𝑏 = Type IChargerMPPT6048
0,75 × 0,9
1.058,22 System Voltage 12/24/36/48/Auto
𝑖𝑏 = 0,675 = 1567,74 𝐴ℎ 720Wp/12V,1440Wp/24V,
Max PV Input Power 2160Wp/36V,2880Wp/48
Sehingga minimal kapasitas arus baterai V
1567,74 𝐴ℎ, dan diambil baterai yang berkapasitas Max PV Input Voltage 190 Voc
150 𝐴ℎ × 11 di sambungkan Paralel sehingga Over charging 12V(16V), 24V(32V),
1650 𝐴ℎ dan pergantian baterai sebanyak dua kali protection voltage 36V(48V), 48V(64V)
dalam 10 tahun. Limited current
61A
protection
Max efficiency ≥ 98.1%
Temperature protection 75℃

197
Jurnal MEDIA ELEKTRIK, Vol. 19, No. 3, Agustus 2022
p-ISSN:1907-1728, e-ISSN:2721-9100

Inverter 4. Perbandingan Biaya


Untuk mengetahui kapasitas Inverter yang Perbandingan biaya dalam kurun waktu 10
akan di gunakan, Kapasitas Inverter harus sama tahun pemakaian PLTS dan Generator sebagai
atau lebih bersar dibandingkan Pemakaian daya sumber energi listrik untuk kapal pinisi adalah
harian secara bersamaan. sebagai berikut:
TABEL 6. TOTAL BEBAN MENYALA BERSAMAAN 1) PLTS
Operasi/ Total Biaya yang harus di keluarkan dalam kurun
N
o
Jenis Beban Jumlah hari Energi waktu 10 tahun dengan menggunakan PLTS
(jam) (Watt)
termasuk biaya perawatan dan operasional adalah
1 Lampu 30 watt 5 1 150
2 Lampu 15 watt 6 1 90 Rp. 131.948.000.
3 Lampu 10 watt 2 1 20
4 Pompa 100 watt 2 1 200 2) Generator
5
Kipas angin 50
2 1 100
Biaya yang harus di keluarkan dalam kurun
watt
waktu 10 tahun dengan menggunakan Generator
Mesin jahit 90
6 1 1 90 belum termasuk biaya perawatan dan biaya
watt
7 Mesin gerinda 600 1 600 investasi, untuk biaya oprasional dalam kurun
Peralatan
8 elektronik 100 1 1 100
waktu 1 hari sebanyak Rp 50.000 jadi untuk total
watt biaya Operasional selama 10 tahun adalah Rp
Total 1350 50.000 × 30 Hari × 12 Bulan × 10 Tahun = Rp
Berdasarkan Hasil perhitungan diatas total 180.000.000 dengan suku bunga pertahun sebesar
beban harian jika menyala bersamaan adalah 1350 4% Sehingga future value uang dalam waktu 10
watt, maka dipilih kapasitas Inveter sebesar 1500 tahun digunakan rumus [6] :
watt. FV = PV × (1 + (r × 𝑛))
TABEL 7 SPESIFIKASI INVERTER = 180.000.000 × (1 + (0,04 × 10))
Keterangan Spesifikasi = 180.000.000 × 1,4
FPC-1500A / FPC- = Rp. 252.000.000
Model
1500B
Jadi berdasarkan perbandingan biaya diatas,
Tegangan output 220 AV
Daya keluaran 1500 W
penggunaan PLTS jauh lebih hemat dibandingkan
Daya puncak 3000 W
dengan menggunakan Generator.
Frekuensi 50 Hz
SIMPULAN
Bekerja volt DC 12V / DC 24V
Perlindungan tegangan Berdasarkan hasil dan bahasan, dapat
10 V
rendah diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Perlindungan tegangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Sebagai
16 V
lebih
Sumber Energi Listrik untuk kapal pinisi Desa
Efisiensi maksimal 80% -85%
Tarasu Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone
2. Biaya Investasi dengan total daya beban sebesar 4.598 Wh, panel
Biaya investasi pengadaan Pembangkit Listrik surya kapasitass 300 Wp sebanyak 5 panel, Jenis
Tenaga Surya Sebagai Sumber Energi Listrik baterai yang digunakan yaitu baterai kapasitas
Kapal pinisi belum termasuk biaya operasional dan baterai 1650 Ah, sebuah SCC tipe MPPT dengan
perawatan. Harga dari semua komponen kapasitas arus 60 A, dan Inverter 1500 watt.
dijumlahkan kemudian didapat biaya investasi. Berdasarkan hasil analisis ekonomi,
Hasil dari Analisis Teknik Pembangkit Listrik Perbandingan biaya dalam kurun waktu 10 tahun
Tenaga Surya Sebagai Sumber Energi Listrik kapal pemakaian PLTS dan Generator sebagai sumber
Pinisi Desa Tarasu Kecamatan Kajuara Kabupaten energi listrik untuk kapal pinisi. Untuk PLTS
Bone termasuk biaya perawatan dan oprasional adalah
Rp. 61.157.500 sedangkan untuk generator biaya
3. Biaya Perawatan
oprasional sebesar Rp 180.000.000 belum
Biaya perawatan merupakan biaya
termasuk biaya perawatan dan biaya investasi, jadi
penggantian komponen akibat kerusakan. Untuk
dapat disimpulkan penggunaan PLTS jauh lebih
mempermudah dan mengakumulasi biaya yang
hemat dibandingkan dengan menggunakan
harus terkumpul setiap tahunnya, maka harga
Generator.
masing-masing komponen dibagi dengan life time
setiap komponen kemudian dijumlahkan.

198
Jurnal MEDIA ELEKTRIK, Vol. 19, No. 3, Agustus 2022
p-ISSN:1907-1728, e-ISSN:2721-9100

DAFTAR PUSTAKA
[1] A. E. Setyono and B. F. T. Kiono, “Dari
Energi Fosil Menuju Energi Terbarukan:
Potret Kondisi Minyak Dan Gas Bumi
Indonesia Tahun 2020–2050,” J. Energi Baru
Dan Terbarukan, Vol. 2, No. 3, Pp. 154–162,
2021.
[2] B. Y. Dewantara, “Perancangan Perahu
Nelayan Ramah Lingkungan Menggunakan
Motor Listrik Bertenaga Surya,” Cyclotron,
Vol. 2, No. 1, 2019.
[3] Y. Chandra, “Analisis Ekonomi Energi
Perencanaan Pembangunan Plts (Studi Kasus
Gedung Kuliah Politeknik Negeri Ketapang),”
J. Elkha Vol, Vol. 8, No. 1, 2016.
[4] F. Islam, “Perancangan Pembangkit Listrik
Tenaga Surya Pada Perahu Nelayan,”
Universitas Hasanuddin, 2020.
[5] M. F. Hakim, “Perencanaan Penerangan Jalan
Umum Tenaga Surya (Pjuts) Di Politeknik
Negeri Malang,” In Prosiding Seminar
Nasional Teknologi Elektro Terapan, 2019,
Vol. 3, No. 1, Pp. 72–78.
[6] S. Yudistira, “Studi Perencanaan Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (Plts) Terpusat Di Pulau
Liukang Loe Desa Bira Kecamatan
Bontobahari Kabupaten Bulukumba,”
Universitas Negeri Makassar, 2021.

199

Anda mungkin juga menyukai