ISSN 2086-5651

DAFTAR ISI

No. 29 Edisi September 2019

Media Informasi | PT Len Industri (Persero)
 SOLAR
ENERGY
UNTUK MASA DEPAN
YANG LEBIH BAIK

PLTS BUMN untuk Negeri

Energi Surya,
Sumber Energi Melimpah
E nergi matahari menjadi pilihan yang
sangat baik sebagai sumber energi
alternatif. Bagaimana tidak, Indonesia
memiliki potensi energi matahari hingga 560
GWp (Gigawatt peak), menurut data Institute for
di Negeri Khatulistiwa (**)
Essential Service Reform (IESR) tahun 2018 .
Sedangkan pemanfaatan energi surya secara
Foto : SEI, Corcom nasional melalui Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS) baru sebesar 94,42 MWp sampai
(*)
(*) http://ebtke.esdm.go.id (Direktorat Jenderal EBTKE) dengan tahun 2018 .
(**) http://www.iesr-esmi.id (Institute for Essential Service Reform/IESR)
(***) www.ge.com (General Electric)

Buletin Len No. 29 Edisi September 2019 0

11
PRODUKSI SENDIRI
LISTRIKMU
TANPA KHAWATIR
HARGA NAIK
Graphic by Corcom
Itu artinya pemanfaatan energi
surya di Indonesia baru sebesar
(**)
0,02% atau 1/5000 dari potensi
(*)
yang ada, atau 0,05% jika merujuk
data potensi energi dari
Kementerian ESDM. Kita bahkan
masih tertinggal dengan Philipina
yang sudah memiliki 960 MWp PLTS.
China menempati peringkat
pertama negara terbesar yang
memiliki kapasitas mencapai 45
GWp, disusul Jerman, Jepang, dan
(***)
Amerika Serikat .
Indonesia yang notabene terletak di
sepanjang garis khatulistiwa
memiliki iradiasi energi matahari
rata-rata 4,5 kWh/m2 per hari. Selain
02
itu implementasinya pun mudah,
sederhana, dan kapasitasnya dapat
diatur sesuai ketersediaan luasan atap,
baik pemasangan PLTS Atap secara on
grid (terhubung PLN) ataupun off grid.
Dan yang jelas akan mengurangi
ketergantungan energi pada BBM yang
jumlahnya terbatas.
Kementerian ESDM khususnya melalui
Ditjen EBTKE (Energi Baru Terbarukan
dan Konservasi Energi) telah melakukan
berbagai upaya untuk mengatasi
kondisi ini. Kementerian telah membuat
regulasi terkait pemanfaatan sumber
energi baru terbarukan untuk
pembangkit listrik baik komersial
maupun non komersial.
Dan yang terbaru adalah Gerakan
Nasional Sejuta Surya Atap dan PLTS
BUMN untuk Negeri pada bulan Juli
2019 lalu di Ibu Kota. Indonesia juga
memiliki komitmen untuk
menurunkan emisi dari 26% menjadi
41% pada tahun 2020 atau sebesar
0,767 Giga Ton CO2 dapat tercapai.
Kebijakan Energi Nasional pada
Perpres No.79 tahun 2014 menyatakan
bahwa target bauran EBT sebesar 23%
(49,2 GW) pada tahun 2025 dan energi
surya memberikan kontribusi sebesar
6,5 GW. Oleh karena itu, diperlukan
sebuah strategi percepatan
pembangunan dan pemanfaatan PLTS
di negeri kita ini.
Buletin Len No. 29 Edisi September 2019
Potensi 1,426 GWp PLTS BUMN
Kementerian BUMN bersama
Kementerian ESDM
menyelenggarakan FGD (Focus Group
Discussion) bertajuk “Roadmap PLTS
BUMN Menuju Bauran Energi 2025”
pada tanggal 24 Juli lalu di Hotel
Pullman, Jakarta. Event ini bertujuan
untuk mengakselerasi penggunaan
energi surya di Indonesia, khususnya
di kalangan perusahaan-perusahaan
plat merah. Diharapkan mereka dapat
menjadi role model dalam penerapan
energi surya di negeri ini.
Direktur Utama PT Len Industri, Zakky
Gamal Yasin mengatakan, “Setelah
Buletin Len No. 29 Edisi September 2019
kita lakukan survei, di lingkungan kita
sendiri seandainya semua BUMN
memanfaatkan PLTS potensinya di
kisaran 1,426 GWp. Pemanfaatannya
bisa diterapkan di jalan tol, bandara,
SPBU, stasiun kereta, pertambangan,
pabrik, kantor, perkebunan,
pelabuhan, serta gudang-gudang. Ini
sudah kita lakukan pengisian
kuesioner kepada BUMN terkait.”
Selain menyusun Roadmap
Pengembangan EBT di lingkungan
BUMN, setidaknya ada 32 BUMN
menandatangani komitmen
penggunaan PLTS di lingkungan
BUMN menuju Bauran Energi 2015.
Mereka antara lain adalah PT Barata
Indonesia, PT Pertamina, PT PLN, PT
Dirgantara Indonesia, PT INTI, PT
Pindad, PT Dahana, PTPN XI, Perum
Perumnas, Angkasa Pura 2, Perum
Jasa Tirta II, dll.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan,
Industri Strategis dan Media
Kementerian BUMN, Fajar Harry
Sampurno yang membuka acara ini
menjelaskan bahwa komitmen hari
itu seharusnya benar-benar
diwujudkan menjadi sebuah realisasi
oleh semua BUMN. Tidak hanya
deklarasi dan konferensi kepada
media saja.
03
Sinergi BUMN menjadi kunci
merealisasikan komitmen tersebut
sehingga dapat memberikan banyak
manfaat. BUMN akan menjadi role
model bagi implementasi green
energy di Indonesia dan membantu
pemerintah mengurangi Emisi Gas
Rumah Kaca. Selain itu juga akan
membangun citra BUMN Hijau di
tengah-tengah masyarakat. Bahkan
lebih luas lagi dapat memudahkan
akses pendanaan investasi hijau,
serta residual value dalam bentuk
electricity setelah BEP (Break Even
Point).

Sudah saatnya seluruh stakeholder

energi baru terbarukan bersinergi
merumuskan, menetapkan, dan
memantau seluruh kebijakan,
regulasi, infrastuktur, dan program
yang dapat mempercepat
penggunaan energi surya. Sehingga
bisa menciptakan iklim pendukung
yang dapat mendorong penggunaan
energi surya secara nasional. Dan
pada akhirnya berkontribusi dalam
mencapai target energi bauran 2025
sesuai Kebijakan Energi Nasional
pada Perpres No.79 tahun 2014.
FGD menghadirkan para narasumber
Dirjen EBTKE F.X. Sutijastoto, Otoritas
Jasa Keuangan, Direktur Utama PT
Len Industri (Persero) Zakky Gamal
Yasin, SVP Research & Development
Center PT Pertamina (Persero) Dadi
Sugian, Direktur Business
Development PT Bukit Asam
(Persero) Fuad I.Z. Fachroedin, serta
Direktur Pengadaan Strategis 1 PT
PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani.
FGD juga dimoderatori oleh Ketua
AESI (Asosiasi Energi Surya
Indonesia) Andhika Prastawa dan
sebagai penanggap independen
adalah Unggul Priyanto selaku
Tenaga Ahli BPPT (Badan Pengkajian
dan Penerapan Teknologi) Bidang
Energi.
LenSOLAR untuk Perumahan dan
Perkantoran, Garansi 20 tahun
PT Len Industri (Persero) menggeluti
industri Pembangkit Listrik Tenaga Surya
sejak 1985. Sebagai pelopor industri
surya di dalam negeri, perusahaan terus
mengembangkan kapasitas manufaktur
panel surya yang saat ini menjadi 71
MWp per tahun. Panel surya Len Industri
juga telah sertifikasi baik nasional
maupun internasional.
Inovasi pada spektrum bisnis energi
juga dilakukan secara berkelanjutan
sehingga melahirkan produk atau
sistem seperti: Off Grid Inverter
Bidirectional 15 kW, On Grid Inverter 5 kW,
Solar Charge Control, DC Off Grid Multi
PCS 3 kW, Battery Inverter 5kW, Solar
Charge Control.
Dan yang terbaru adalah LenSOLAR
yang resmi di-launching pada Oktober
tahun 2018 lalu. Produk baru tersebut
merupakan Surya Atap atau Rooftop PV
(Photovoltaic) On Grid yang dipasang di
atap rumah atau bangunan untuk
memenuhi kebutuhan listrik baik level
rumah tangga maupun perkantoran.
LenSOLAR sudah teruji dan hingga kini
sudah digunakan di banyak gedung
instansi maupun rumah perorangan.
LenSOLAR terhubung langsung
dengan jaringan listrik PLN dan
mengoptimalkan pemanfaatan energi
dari panel surya (PV). LenSOLAR sudah
menerapkan skema impor dan export
listrik dari dan ke jaringan lisrik PLN.
Sehingga dapat menghemat tagihan
listrik paling tidak 30% setiap
bulannya, tergantung kapasitas panel
yang dipasang.

04 Buletin Len No. 29 Edisi September 2019

Saat ini LenSOLAR memiliki produk
premium yang terdiri dari 4 jenis
paket sistem PLTS Rooftop. Produk
tersebut adalah LenSOLAR 1.5K-1P,
LenSOLAR 3K-1P, LenSOLAR 5K-1P,
dan LenSOLAR 5K-3P. Masing-
masing telah dirancang untuk
memenuhi berbagai kebutuhan
konsumen. LenSOLAR memberikan
jaminan garansi sistem penuh untuk
1 tahun pertama dan komponen
panel surya diberikan jaminan
kinerja hingga 20 tahun (degradasi
output 1% per tahun).
Ekspor Impor Listrik PLTS Atap
Telah Berlaku Sejak 1 Januari
2019
Kementerian ESDM telah
mengeluarkan peraturan terbaru
mengenai implementasi PLTS yaitu
Peraturan Menteri ESDM Nomor 49
Buletin Len No. 29 Edisi September 2019
tahun 2018 tentang Penggunaan
Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Atap oleh Konsumen PT PLN (Persero).
Perhitungan ekspor-impor energi listrik
dari PLTS Atap telah mulai berlaku sejak
tanggal 1 Januari 2019.
Aturan tersebut sebenarnya untuk
membuka peluang bagi seluruh
konsumen PT PLN baik dari sektor
rumah tangga, bisnis, pemerintah,
sosial, maupun industri. Mereka dapat
berperan serta dalam pemanfaatan dan
pengelolaan EBT untuk mencapai
ketahanan dan kemandirian energi,
khususnya energi surya.
Menurut aturan ini, kapasitas PLTS Atap
dibatasi paling tinggi 100% dari daya
tersambung Konsumen PT PLN,
kapasitas tersebut ditentukan dengan
kapasitas total inverter. Energi listrik
yang diproduksi PLTS Atap digunakan
sendiri oleh pemiliknya, sedangkan
saat terjadi kelebihan listrik (excess
power) akan diekspor ke PLN dengan
faktor pengali 65%. Pelanggan bisa
menggunakan deposit energi tersebut
untuk mengurangi biaya tagihan
listrik bulan selanjutnya.
Berkaca dari pengalaman negara
tetangga seperti Thailand, Malaysia,
dan Singapura, mereka sangat agresif
berinvestasi di sektor energi surya. Tak
ketinggalan pula melakukan
kampanye-kampanye menarik minat
pelanggan untuk menggunakan PLTS
Atap. Dengan segala potensi yang ada
di Indonesia, tak seharusnya kita
tertinggal dari mereka, paling tidak
setelah beberapa tahun mendatang.
**ais**
05
06 Buletin Len No. 29 Edisi September 2019
07

TRANSFORMASI
UNIT BISNIS INDUSTRI
Unit Bisnis Industri merupakan unit
bisnis yang baru dibentuk pada awal
tahun 2019 ini. Unit bisnis ini
sebelumnya adalah Divisi Produksi yang
memiliki wewenang untuk
memproduksi produk Len Industri.
Setelah Divisi Produksi menjadi Unit
Bisnis Industri, kini perusahaan memiliki
lima (5) unit bisnis (UB) yaitu : UB
Industri, UB Sistem Transportasi, UB
Energi dan Sistem Daya, UB Elektronika
Pertahanan, dan UB Teknologi Informasi
Komunikasi dan Navigasi.
08
Yusup
GM Unit Bisnis Industri
PT Len Industri (Persero)
Unit bisnis baru tersebut dipimpin
oleh Yusup, General Manager Unit
Bisnis Industri. “Perbedaan utamanya
itu adalah kalau UB Industri basisnya
manufaktur, sedangkan UB yang
lainnya berbasis EPC (Engineering,
Procurement & Construction). Setelah
transformasi ini, UB Industri
ditugaskan untuk produksi dan
menjual. Kegiatan produksi saat ini
berasal dari pengembangan sendiri
maupun dari kerjasama dengan
principle lain, serta melakukan
Foto : Corcom
penjualan untuk kepentingan Len
Incorporated maupun ke luar,” tutur
Yusup.
Transformasi dilakukan untuk
mengubah Divisi Produksi yang
semula adalah support function
menjadi profit center. Selain itu,
keberadaan UB Industri sekaligus
memperkuat posisi Len Industri
sebagai perusahaan manufaktur,
selain sebagai perusahaan EPC.
Buletin Len No. 29 Edisi September 2019
 Fungsi Support
menjadi Profit Center,
adalah latar belakang
dilakukannya
Transformasi dari
Divisi Produksi
Menjadi Unit Bisnis
Industri
“Produk yang saat ini diproduksi oleh
UB Industri adalah produk persinyalan
seperti LED signal, interlocking rack,
pembaca KTP-el, modul surya, inverter,
taktikal radio alkom. Contohnya, kalau
alkom ini inputnya dari Bangbis (Divisi
Pengembangan Bisnis & Teknologi,
red),“ ujarnya.
Perubahan dilakukan dengan
semangat bahwa investasi pada
fasilitas-fasilitas mesin produksi yang
telah dilakukan, mampu memberikan
margin keuntungan kepada
perusahaan. Walaupun terbilang masih
baru, diharapkan unit bisnis ini dapat
memberikan kontribusi berupa profit
bagi Len Industri seperti unit bisnis
Buletin Len No. 29 Edisi September 2019
lainnya.
Kini, UB Industri memiliki peralatan
produksi modul surya berkapasitas 71
MWp per tahun. Selain itu ada fasilitas
pabrik alkom dan fasilitas produksi
elektronik di Gedung Soemaryato
Kayatmo (Gedung E), serta fasilitas
produksi mekanik yang terletak di
Gedung Epih Februanus (Gedung B)
dan Gedung Pengecatan.
Terdapat pengembangan baru untuk
modul surya, yaitu menggunakan
teknologi baru PERC (Passivated
Emitter Rear Cell). Teknologi ini
memungkinkan pembangunan
sistem PLTS menjadi lebih efisien,
karena dapat mengurangi luas,
material, hingga biaya instalasi.
Dengan ukuran modul yang sama,
kapasitas modul surya meningkat
lebih besar mencapai ± 10%
dibandingkan dengan teknologi BSF
(Back Surface Field).
“Jadi kalau untuk ukuran standar
modul surya yang 72 cell atau 12 x 6,
dengan BSF menghasilkan daya 330
Wp, tapi kalau dengan PERC bisa
mencapai 365 Wp,” tutur Yusup. Maka
dengan teknologi baru tersebut,
semakin besar kapasitas PLTS yang
dibangun semakin besar pula nilai
efisiensinya.
**nindy/ais**
09
 SINERGI BUMN
PENANDATANGANAN
KERJASAMA
PEMBANGUNAN
PLTS ATAP
DAN PENYEDIAAN
YARD CRANE
Foto : Asep, Corcom
M
enteri BUMN Rini S.
Soemarno menyaksikan
penandatangan sinergi
BUMN dalam rangkaian
acara peresmian Gedung Workshop
Heavy Machining Center (HMC) di
PT Barata Indonesia di Gresik
(11/09).
Pada kesempatan ini dilakukan
penandatanganan kerjasama yang
melibatkan sinergi 10 BUMN. Sinergi
tersebut antara lain adalah
penandatanganan kerjasama antara
PT Barata Indonesia - PT Len Industri
untuk pembangunan dan
pemasangan PLTS Atap untuk PT
Barata Indonesia.
Yang kedua kerjasama PT Garam - PT
Len Industri untuk pembangunan
dan pemasangan PLTS Atap untuk
PT Garam. Yang ketiga
Penandatanganan Mou antara PT
10
Len Industri - PT Barata Indonesia - PT
Pelindo 3 untuk kerjasama penyediaan
peralatan yard crane (bongkar muat peti
kemas untuk lapangan).
Len Industri akan mengerjakan PLTS
Atap atau Pembangkit Listrik Tenaga
Surya Atap/Rooftop dengan kapasitas
500 kWp yang akan dipasang di atap
Gedung Workshop HMC. Barata
Indonesia juga menggandeng dua
perusahaan BUMN lain yakni, PT Boma
Bisma Indra sebagai kontraktor dan PT
Krakatau Steel sebagai pemasok baja
dalam pembangunan gedung
workshop tersebut.
Di sela-sela sambutannya, Menteri Rini
tak lupa menitipkan pesan dan arahan
kepada pimpinan BUMN yang hadir
pada acara tersebut.
“Harus bisa buat mesin sendiri, tidak
hanya casing-nya saja. Harus bisa itu
Bapak-Ibu ya, dan saya juga nitip yang
ramah lingkungan. Kita memang
senang sudah bisa buat produk, tapi
akan lebih bangga lagi kalau bisa buat
mesin sendiri. Saya berharap dengan
diresmikannya workshop baru milik
Barata ini, merupakan salah satu
bentuk peran perusahaan BUMN
dalam peningkatkan kemajuan
industri tanah air,” tuturnya.
Bravo Sinergi BUMN Indonesia !
**ais**
Buletin Len No. 29 Edisi September 2019
 Len 5.0 ERP System:
FORMULASI MENGHADAPI
ERA DIGITALISASI
Foto : Corcom
M eningkatkan produktivitas dalam
menjalankan sebuah bisnis adalah
tantangan yang kerap dihadapi oleh
setiap perusahaan. Semakin efektif dan
efisien proses bisnis perusahaan, maka
semakin banyak pula keuntungan yang dapat
diraih.
Menghadapi tantangan terebut, perusahaan
perlu menerapkan formula yang tepat untuk
dapat memaksimalkan seluruh kinerja setiap
unit di perusahaan. Terlebih lagi dengan
adanya kemajuan teknologi yang
berkembang kian pesat, perusahaan perlu
mengambil langkah konkret untuk dapat
bersaing di era digital ini.
Buletin Len No. 29 Edisi September 2019
PT Len Industri (Persero), sebagai
perusahaan industri teknologi, siap
menghadapi tantangan tersebut dengan
menerapkan Len 5.0 ERP System.
Enterprise Resource Planning (ERP)
merupakan sebuah sistem informasi
terpadu yang mampu mengelola sumber
daya dan aktivitas operasional bisnis
perusahaan secara terintegrasi. Sistem ERP
memiliki beragam software yang dapat
digunakan, salah satunya SAP (System
Application and Product in Data Processing)
yang akan diterapkan oleh Len Industri
dengan nama Len 5.0 ERP System.
11

Salah satu dampak Materials
implementasi ERP Management
akan mengurangi (MM)
pekerjaan-
pekerjaan manual
atau beban kerja
untuk hal teknis
menjadi berkurang.
Sehingga sumber
daya manusianya
dapat berperan
dalam aspek yang
lebih strategis.
Sistem ini hadir sebagai solusi dari
penerapan bisnis yang rumit dan
kendala-kendala lain dalam penerapan
sistem manual. “Dengan ERP, kita akan
memasuki era yang mana membuat
keputusan dilakukan dengan full
support dengan data yang realtime. Itu
salah satu hal penting yang ingin kita
capai melalui Len 5.0 ERP System ini,”
tutur Nurman Setiawan, VP Manajemen
& Sistem Operasi Len Industri.
Sebagai sistem digital, ERP tidak hanya
mudah digunakan, tetapi juga dapat
menekan biaya operasional,
meminimalisir beban kerja, menghemat
waktu, dan data yang disajikan pun
akan lebih akurat. Sehingga proses
pengambilan keputusan dapat diambil
dengan cepat dan tepat. Dengan
demikian, sistem yang terintegrasi ini
diharapkan akan mampu menunjang
efektivitas dan efisiensi kerja dan
meningkatkan keuntungan bagi
12
Fund
Management (FM)
Len 5.0
ERP System
Production
Planning (PP)
Controlling
(CO)
perusahaan maupun karyawan.
Mengawali tahun 2020 mendatang,
Len Industri akan efektif menerapkan
Len 5.0 ERP System yang akan
membawa transformasi besar dalam
proses bisnis perusahaan.
Penggunaan sistem ERP dilengkapi
dengan modul-modul khusus yang
disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan. Len 5.0 ERP System
sendiri memuat 7 modul di dalamnya,
yaitu:
1. Project System (PS), modul untuk
mendukung manajemen proyek.
2. Sales & Distribution (SD), modul
untuk mendukung pengelolaan
pemasaran dan penjualan.
3. Financial Accounting (FI), modul
untuk mengelola keuangan.
4. Controlling (CO), modul untuk
mengontrol cost accounting.
Project
System (PS)
Sales &
Distribution
(SD)
Financial
Accounting (FI)
Graphic by Corcom
5. Production Planning (PP), modul
untuk mengelola kegiatan
produksi.
6. Materials Management (MM),
modul untuk mengelola logistik
dan persediaan barang.
7. Fund Management (FM), modul
untuk mengelola anggaran yang
bersifat rutin.
Rencana ke depan, modul pada Len
5.0 ERP System akan ditambahkan
dengan modul Human Capital
Management (HCM), yaitu modul
untuk mengelola sumber daya
manusia. Melalui modul-modul
tersebut, operasional bisnis
perusahaan dapat dilakukan dengan
mudah serta dapat meningkatkan
produktivitas kerja.
Buletin Len No. 29 Edisi September 2019
 Standardisasi Proses Bisnis
Menyederhanakan berbagai proses bisnis kompleks yang memakan waktu
dan tenaga, dan menjadikannya suatu proses yang standard.

Menghemat Biaya
Sebagian besar aktivitas berjalan otomatis, meminimalisasi human error,
sehingga proses operasi menjadi lebih efektif dan efisien.

Meningkatkan Layanan Pelanggan

$
Akses cepat informasi dan histori kebutuhan pelanggan sehingga dapat
mempercepat proses order fulfilment dan meningkatkan kepuasan
pelanggan.
Keberhasilan dari
Transparansi Informasi
Informasi menjadi terpusat, realtime, dan dapat diakses secara transparan
perubahan ini
oleh seluruh unit kerja, serta pemantauan melalui dashboard. perlu mendapat
Memaksimalkan Kinerja dukungan,
Lebih fokus ke pekerjaan inti dan memiliki lebih banyak waktu untuk
menyelesaikan tugas atau proyek lain serta melakukan inovasi (continuous
komitmen, serta
improvement). konsistensi
Meningkatkan Mobilitas seluruh
Memantau operasi bisnis kapan pun dan di mana pun berada dengan karyawan
menggunakan perangkat seluler.

Meningkatkan Kolaborasi
Kolaborasi merupakan bagian yang krusial dan sering diperlukan dalam
proses bisnis. ERP menghilangkan dinding-dinding pembatas antara unit
kerja.

Meningkatkan Daya Saing

Penggunaan sistem modern yang well-proven agar dapat memenangkan
persaingan di dunia industri.

Pembangunan Len 5.0 ERP System pada Tantangan Menghadapi

dasarnya telah direncanakan sejak
Oktober 2018. Meskipun pembuatan
sistem ERP ini dilakukan dalam waktu
yang cenderung singkat, penting bagi
Len Industri untuk memastikan tidak
adanya error pada ERP yang akan
digunakan. Oleh karena itu, pembuatan
ERP ini turut menggandeng sejumlah
konsultan hingga tahap penerapannya
pada bulan April 2020 mendatang.
Proses pendampingan ini merupakan
salah satu upaya meningkatkan level
keberhasilan dari pembangunan Len 5.0
ERP System. Selain itu, sistem ERP
nantinya juga akan dikelola oleh Tim
Organizational Change Management
(OCM) Len Industri yang terbagi menjadi
3 bagian, yaitu: tim untuk
mengoperasikan sistem ERP; tim untuk
penyesuaian aspek organisasi, kebijakan
dan prosedur (Tim System Alignment); dan
tim untuk menyiapkan perubahan
budaya korporasi (Tim Corporate Culture).
Perubahan
Implementasi sistem ERP tentu
membawa dampak bagi
keberlangsungan perusahaan. Salah
satu dampak nyata adalah
berkurangnya pekerjaan-pekerjaan
manual karena sudah teralihkan oleh
sistem, yang artinya beban kerja untuk
hal-hal teknis menjadi berkurang.
Oleh karena itu, sumber daya manusia
juga perlu bersiap untuk menduduki
posisi-posisi yang lebih strategis.
Selain menjadi tantangan, penerapan
sistem ERP juga merupakan bentuk
konkret Len Industri dalam
mewujudkan visinya sebagai
perusahaan terknologi kelas dunia
yang terpercaya. Penerapan sistem
yang efektif dan efisien ini akan
mendukung Len untuk menjadi
perusahaan yang kompetitif di level
global.
Menghadapi perubahan tentu bukan
hal yang mudah untuk dilakukan.
Menurut Nurman, menghadapi
perubahan dituntut komitmen dan
konsistensi untuk mengelolanya
dengan baik.
“Lingkungan bisnis dan teknologi di
industri kita memang cepat berubah.
Pilihannya hanya dua: kita beradaptasi
dengan perubahan itu supaya kita
tetap hidup, atau kita bertahan
dengan zona nyaman yang kita
nikmati selama ini, tetapi tiba-tiba kita
harus terpinggirkan,” ungkap Nurman.
Oleh karena itu, keberhasilan dari
perubahan ini perlu mendapat
dukungan, komitmen serta
konsistensi seluruh karyawan untuk
dapat meraih keberhasilan bersama.
**shifa/rama**

Buletin Len No. 29 Edisi September 2019 13

MILENIAL
LEN INDUSTRI
BERPRESTASI
INTERNASIONAL
Alfian Nur Mahendra
Pimpinan Proyek LRT Jakarta
UB Sistem Transportasi PT Len Industri (Persero)
Foto : Dendy, Corcom
A lfian Nur Mahendra (33),
salah satu milenial PT Len
Industri, berhasil menyabet
penghargaan bergengsi
internasional di ajang IPMA
(International Project Management
Association) Malaysia kategori
Individual Award - Young Project
Manager of The Year 2018 pada akhir
Juni lalu. Hal ini tentu saja menjadi
sebuah kebanggaan karena dalam
penghargaan tersebut dapat
memberikan citra positif terhadap
perusahaan.
Di level global, sejatinya IPMA juga
mengadakan IPMA Global
Achievement Awards sebagai event
tahunan yang dilakukan pada tingkat
global di seluruh dunia. Namun
sayang, IPMA Indonesia belum
memiliki agenda seperti itu secara
nasional, sehingga Len Industri harus
mengirimkan perwakilannya ke
Negeri Jiran.
14
Sudah saatnya PT Len Industri ikut andil
dalam kancah tersebut dengan
menampilkan proyek-proyek andalan
dari berbagai kategori yang ada.
Sehingga dapat mendorong semangat
karyawan dalam mengelola proyek yang
menjadi pendapat utama perusahaan.
Dalam kompetisi ini, Alfian harus
membuktikan kepada juri bagaimana
pengalamannya dalam mengelola
proyek yang telah mengikuti standar
global IPMA yang tertuang dalam
Individual Competence Baseline for Project
Management versi 4.0.
”Proses keikutsertaan dalam event IPMA
Achievement Award dilakukan dengan
beberapa tahap mulai dari pendaftaran,
pembuatan makalah, submission
makalah lalu penilaian. Makalah yang di-
submit meggambarkan pengalaman
saat menangani proyek radar cuaca,
simulator pesawat dan LRT Jakarta.
Evidence yang menjadi bahan makalah
lebih banyak dari proyek LRT Jakarta.
Bahan dalam makalah mengacu pada
kompetensi yang tertuang dalam
panduan Individual Competence
Baseline dari IPMA untuk Project
Manager,”ujar pria lulusan Teknik Fisika
ITB yang akrab disapa Alfian.
Knowledge, Mindset,
Kekompakan Tim, Organisasi
dan Fasilitas Pendukung
Alfian bergabung di Unit Bisnis Sistem
Transportasi sejak awal tahun 2017,
setelah sebelumnya bergabung
bersama Unit Bisnis Sistem Navigasi &
Telekomunikasi sejak tahun 2011. Di
sinilah ia terlebih dahulu ditempa
melalui pengerjaan proyek-proyek
penyediaan dan pemeliharaan
simulator pesawat latih hingga instalasi
dan pemeliharaan radar cuaca. Ia juga
aktif dalam kepengurusan Serikat
Pekerja IKL (Ikatan Karyawan Len)
sebagai Ketua Bidang SDM hingga kini.
Buletin Len No. 29 Edisi September 2019
 Dua hal penting untuk mencapai
sebuah keberhasilan proyek:
Yang pertama, SDM kompeten
dan solid yang dapat memahami
dan memiliki mindset
manajemen proyek.
Yang kedua adalah kelengkapan
organisasi utama proyek dan
organisasi support yang
memadai dalam menjalankan
proses manajemen proyek.

Hingga akhirnya pria kelahiran Blora
23 Oktober itu dipercaya sebagai
Pimpinan Proyek LRT Jakarta Koridor
1 Fase 1 Kelapa Gading-Velodrome.
LRT Jakarta sendiri mulai awal Juni
2019 lalu telah beroperasi penuh
dengan penumpang umum.
Menurut Alfian, paling tidak ada dua
hal penting untuk mencapai sebuah
keberhasilan proyek. Yang pertama,
SDM kompeten dan solid yang dapat
memahami dan memiliki mindset
manajemen proyek untuk semua
tahapan proyek. Mulai dari
engineering, pengadaan, testing,
legal, administrasi kontrak,
komersial, dan lain sebagainya.
Knowledge dan mindset menjadi
peran utama serta dilengkapi
dengan kemampuan melakukan
manajemen biaya, waktu, dan
kualitas.
Yang kedua adalah kelengkapan
organisasi utama proyek dan organisasi
support yang memadai dalam
menjalankan proses manajemen
proyek. Hal ini termasuk adanya tools
serta standar prosedur yang digunakan
serta diterapkan. Kedua hal tersebutlah
yang berusaha ia implementasikan saat
mengerjakan proyek LRT Jakarta.
“Yang pertama kita lakukan adalah
membentuk tim baru yang belum settle,
cukup berat sih. Dimulai dari
perhitungan kecukupan sumber daya
manusia, anggaran, perencanaan
pengadaan, dan lain-lain. Tentunya
dengan kerjasama yang didukung oleh
tim pemasaran, komersial, dan
engineering serta seluruh bagian di unit
bisnis dan divisi di PT Len Industri,”
kenangnya saat dirinya ditunjuk dan
ditugaskan pertama kali sebagai
pimpinan proyek.
”Menurut saya, kekompakan dalam tim
dapat dijaga dengan cara berusaha
mengimplementasikan worklife
balance dalam bekerja di proyek.
Penyediaan fasilitas fasilitas untuk
mewadahi tim agar bisa menjalankan
hobinya selama bekerja di proyek
sehingga ada pembagian waktu kerja
dan hobi di sana. Tidak hanya hobi
sebenarnya, aspek yang perlu
diperhatikan sebagai bentuk worklife
balance adalah keluarga dan kegiatan
sosial selain pekerjaan. Inilah yang
menurut saya perlu diperhatikan oleh
tim manajemen proyek. Pimpinan
proyek ada dalam bekerja dan ada
juga dalam aspek worklife balance dari
anggota tim,” imbuhnya.
Joint Operation dengan Beberapa
Vendor Asing
Sistem LRT Jakarta yang baru saja
mulai beroperasi di Indonesia ini
terbilang masih baru. Penggarapan
Sistem LRT memiliki tantangan yang
cukup kompleks, yaitu karena adanya

Buletin Len No. 29 Edisi September 2019 15


berbagai macam sub-sistem yang
harus di-interface-kan dan
diintegrasikan. Selanjutnya, yang
menjadi tantangan utamanya adalah
bagaimana menggabungkan antar
sub-sistem tersebut.
Dalam LRT Jakarta, PT Len Industri
dituntut bekerjasama dengan
perusahaan-perusahaan asing
multinasional. Dengan kata lain,
walaupun di rumah kita sendiri,
tetapi sudah bisa berkolaborasi
langsung dengan perusahaan asing
tersebut.
PT Len tergabung dalam Joint
Operation dengan beberapa
perusahaan Korea, pekerjaan desain
dan implementasi diawasi oleh
konsultan dari Malaysia (Minconsult
Sdn, Bhd) dan UK (Mott McDonald).
Dengan lingkungan seperti ini,
banyak sekali ilmu dan pengalaman
yang didapatkan mulai dari
bagaimana orang orang di
16
Karyawan dari milenial
memiliki semangat dan
motivasi yang besar untuk
berkarya, ini yang perlu
dijaga dan diberikan ruang
serta fasilitas.
perusahaan asing tersebut bekerja
dengan semangat, kerja keras dan etos
kerja tinggi. Mereka juga sangat disiplin
serta pola kerja yang profesional
sehingga secara tidak langsung tim PT
Len terinduksi dengan hal-hal baik
tersebut.
Menjaga Konsistensi Semangat
dan Kegigihan Milenial
Seperti sudah kita ketahui bersama
bahwa SDM di Len Industri saat ini
didominasi oleh karyawan milenial. Pun
begitu yang terjadi dalam proyek LRT ini.
Menurut Alfian terdapat karakteristik
khusus milenial, yaitu mereka bisa kreatif
dan improvisasi mengenai
perkembangan teknologi terbaru zaman
sekarang. Misalnya, medianya yang
mencakup media sosial yang menjadi
penyemangat ketika mereka sudah
bekerja dan menyelesaikan suatu tugas.
Mereka memposting hasil kerjaannya
tersebut menjadi suatu kebanggaan
bagi milenial sehingga dalam bekerja
jadi lebih bagus.
Semangat dan kegigihan milenial
dalam melakukan usaha dan
perjuangan harus selalu dijaga agar
konsisten. Mungkin di sinilah peran
penting bagi karyawan yang lebih
matang untuk menjaga junior sebagai
penerusnya.
Perusahaan sudah membentuk wadah
untuk menampung ide dan kreatifitas
para milenial dalam bentuk lomba
inovasi yang dilakukan setiap tahun.
Terkait hal ini sepertinya ada masukan
jitu darinya. “Dalam lomba inovasi yang
sekarang sudah ada, salah satunya bisa
juga untuk melombakan proyeknya.
Jadi proyek di Len itu dinilai, setiap
proyek itu kan mempunyai indikator
keberhasilan. Supaya memicu teman-
teman agar bagus jadi setiap
proyeknya dilombakan saja, tentu
kategorinya juga perlu diatur,”
pungkasnya.
**ais/rama**
Buletin Len No. 29 Edisi September 2019
 Alat sensor pendeteksi gempa atau seismograf adalah perangkat
untuk mengantisipasi dan mengukur guncangan akibat gempa
bumi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
menggandeng PT Len Industri untuk pemasangan dan
pemeliharaan perangkat tersebut.

Seismograf diterapkan di titik-titik daerah berpotensi

gempabumi untuk mengukur gempa atau getaran yang
mungkin terjadi pada permukaan bumi daerah tersebut.
Perangkat juga berfungsi memberi peringatan kepada
masyarakat bahwa akan terjadi gempa signifikan dalam
hitungan beberapa detik hingga beberapa puluh detik ke depan.

Buletin Len No. 29 Edisi September 2019 17

 Dua Penghargaan

ASEAN
OUTSTANDING
ENGINEERING
ACHIEVEMENT
AWARD 2019
Sebanyak 35 insinyur PT Len
Industri (Persero) menerima
sertifikasi dan medali AER (ASEAN
Engineer Register) pada ajang
CAFEO 2019 di Jakarta (11/09).
Foto : Endri, Dendy

P enghargaan ASEAN
Outstanding Engineering
Achievement Award for The
Year 2019 diserahkan Ketua Umum
PII, Heru Dewanto kepada Direktur
Operasi 1 Len Industri, Linus Andor
M. Sijabat pada ajang CAFEO37 atau
Konferensi Insinyur ASEAN yang ke-
37 di Jakarta (13/09).
Sedangkan pembukaan Konferensi
CAFEO 37th (Conference of the ASEAN
Federation of Engineering
Organisations 2019) dilakukan oleh
Presiden RI Joko Widodo pada hari
pertama penyelenggaraan.
Konferensi sendiri diadakan pada
tanggal 11-13 Septemember 2019 di
JIExpo, Kemayoran Jakarta Pusat.
Linus menjelaskan dalam keterangan
resminya, “Tahun ini merupakan
tahun kedua Len Industri meraih
penghargaan CAFEO. Saya pribadi
sangat bangga, karena para insinyur
dalam negeri mampu berbuat banyak
dan memberikan yang terbaik. Terima
kasih kepada PII (Persatuan Insinyur
Indonesia) atas kepercayaan dan
dukungannya kepada kita. Ini
merupakan pencapaian besar buat
perusahaan karena proyek yang kita
selesaikan sudah diakui di level
internasional.”
Kedua penghargaan tersebut diraih
berkat kontribusi dalam menyediakan
solusi sistem persinyalan urban transit
di Indonesia, seperti LRT Sumatera
Selatan dan LRT Jakarta. Yang kedua
pembangunan sistem IPP PLTS 5 MWp
di Kupang, Provinsi NTT.
Dua hari sebelumnya, sebanyak 35
insinyur Len Industri menerima
sertifikasi dan medali AER (ASEAN
Engineer Register). Indonesia menjadi
penerima terbanyak yakni 414 insinyur
dari total 816 penerima di 10 organisasi
keinsinyuran ASEAN.
Perusahaan meyakini bahwa SDM
merupakan aset utamanya yang kini
didominasi oleh milenial. Sertifikasi
ASEAN Engineer merupakan program
peningkatan kompetensi karyawan
khususnya di bidang Sertifikasi
Internasional Keinsinyuran. Tahun lalu
20 orang telah didaftarkan, jadi total
sekarang telah ada 55 orang
tersertifikasi AER. **ais**

18 Buletin Len No. 29 Edisi September 2019

 Dua Penghargaan

TOP GRC
GOVERNANCE
RISK
COMPLIANCE
2019
Penghargaan Top GRC (Governance
Risk Compliance) Tiga Bintang untuk
PT Len Industri dan The Most
Commited GRC Leader 2019 sebagai
bukti komitmen perusahaan dalam
penerapan Tata Kelola, Manajemen
Resiko dan Kepatuhan secara
terintegrasi, Jakarta (22/08).

Foto : Istimewa

L en Industri meraih
penghargaan Top GRC Tiga
Bintang di ajang apresiasi Top
Governance Risk Compliance (GRC)
2019. Zakky Gamal Yasin selaku
Penghargaan diberikan oleh CEO Open
Compliance and Ethics Group (OCEG)
Carole Switzer kepada VP Sekretaris
Perusahaan Len Industri, Atini Hasanah
pada acara Top GRC 2019 & GRC Summit
fungsinya tidak bisa disepelekan. Tanpa
pengelolaan risiko yang baik,
kesehatan perusahaan bisa terganggu.

GRC 2019 diselenggarakan Majalah Top

Direktur Utama Len Industri juga
mendapat penghargaan untuk
kategori The Most Commited GRC
Leader 2019.
Top GRC Award 2019 adalah ajang
apresiasi di bidang Tata Kelola
Perusahaan yang baik atau Good
Corporate Governance (GCG),
Manajemen Resiko dan Manajemen
Kepatuhan. Tujuan penghargaan ini
adalah untuk mendorong
peningkatan bisnis perusahaan yang
berkelanjutan, melalui
pengembangan kebijakan dan
implementasi Tata Kelola Perusahaan,
Manajemen Resiko dan Kepatuhan
terhadap regulasi secara terintegrasi.
2019 di Hotel Borobudur Jakarta (22/08).
Menurut M. Lutfi Handayani, Ketua
penyelenggara Top GRC 2019,
pengelolaan risiko yang baik menjadi
salah satu kunci yang harus dipraktikkan
dalam setiap usaha bisnis. Peran
manajemen risiko di balik layar ini tak
banyak terlihat. Namun demikian
Business bekerja sama dengan
sejumlah pihak seperti KNKG (Komite
Nasional Kebijakan Governance),
IRMAPA (Indonesia Risk Management
Professional Association), ICoPI (Institute
Compliance Professional Indonesia),
Perkumpulan Professional Governance
Indonesia, dan didukung oleh Center
For Risk Management & Sustainabillity
serta Majalah Top Business untuk
menyaring lebih dari 500 perusahaan
di Indonesia. 200 perusahaan menjadi
finalis dan 52 perusahaan diantaranya
ditetapkan sebagai penerima
penghargaan TOP GRC 2019.
Hopefully there will be more award we
could achieve this year!
**ais**

Buletin Len No. 29 Edisi September 2019 19

 UJI PTTA
(PESAWAT TERBANG
TANPA AWAK)/ DRONE TARGET
Tim Pengembangan Bisnis & Teknologi PT Len Industri melakukan
uji PTTA/UAV Target di Lapangan LANUD Sulaiman, Bandung(2/08).
Sebelumnya Len juga pernah melakukan pengembangan UAV
Flight Control Computer (Autopilot) dan UAV Mission Systems yang
dipasang pada Wulung UAV bekerjasama dengan BPPT (Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi).
Foto : Dendy, Corcom

20 Buletin Len No. 29 Edisi September 2019

Buletin Len No. 29 Edisi September 2019 21
 Komitmen
PT Len Industri C SR merupakan bukti
komitmen perusahaan yang
juga diwajibkan oleh
pemegang saham dan diwujudkan
dalam program PKBL (Program
MAKIN Kemitraan & Bina Lingkungan). PT
Len Industri, PT Jasa Marga, PT Bio
Farma, dan Perum Jasa Tirta (PJT) II
MENEBAR berkolaborasi menggelar acara
jalan sehat dan pasar murah di
Kecamatan Jatiluhur pada Agustus
MANFAAT DI lalu (18/08). Ribuan warga
masyarakat turut meriahkan acara
dalam rangka memperingati HUT
MASYARAKAT ke-74 RI tersebut.
Atini Hasanah, VP Sekretaris
Foto : PKBL, Corcom Perusahaan PT Len Industri
mengatakan bahwa Pasar Murah
tahun ini dibagikan sebanyak 4.000
paket sembako di 15 desa
Kecamatan Jatiluhur dan Sukasari.
Paket sembako senilai Rp.100.000
bisa dibeli hanya dengan Rp
25.000 saja.
22
Dana yang terkumpul dari hasil
penjualan paket tersebut kemudian
disalurkan kembali kepada
masyarakat dalam bentuk bantuan
pembangunan dan renovasi masjid di
daerah Purwakarta dan Karawang.
Selanjutnya yakni program SMN
(Siswa Mengenal Nusantara) yang
juga merupakan bagian dari
rangkaian kegiatan BHUN (BUMN
Hadir untuk Negeri) 2019. SMN adalah
program pertukaran pelajar antar PIC
BHUN yang berlangsung pada 12-23
Agustus 2019.
Program SMN bertujuan
menanamkan rasa bangga dan cinta
tanah air sejak dini kepada siswa
SMA/SMK/SLB. Peserta pertukaran
pelajar dari Provinsi Kalimantan Timur
yang mengikuti kegiatan SMN di
Provinsi Jawa Barat mempelajari
wawasan terkait pendidikan, sosial
budaya, enterpreneurship, pengenalan
Buletin Len No. 29 Edisi September 2019
BUMN, hingga wawasan nusantara di
masing-masing provinsi.

Kegiatan yang diikuti antara lain

mengunjungi Saung Angklung Udjo,
SBM ITB, SMA Pasundan 1, PT Len
Industri, PT Jasa Tirta II, hingga
mengikuti pendidikan bela negara di
Rindam 3 Siliwangi Bandung. Kegiatan
SMN sudah selaras dengan program
pemerintah yang tengah menggalakkan
pembangunan SDM unggul.

Tak hanya itu saja, Len Industri juga

memberikan bantuan sarana prasarana
kebersihan kepada warga RT 1/RW 7 di
Kelurahan Wates dan perangkat CCTV
kepada warga RT 5/RW 2 di Desa
Sukawarna. Perbaikan jembatan di
Kelurahan Pasirluyu, serta dana bantuan
kepada Yayasan Yatim Dhuafa Andir,
hingga pelatihan atau sharing
knowledge tentang pemeliharaan Solar
Tree di SMKN 4 Bandung.
Semoga semua kegiatan di atas dapat
memberikan kontribusi terbaik bagi
masyarakat dan memberikan nilai
tambah bagi perusahaan.
Solar Tree untuk Warga
Bandung
Kegiatan "Beresih Bandung Jilid 2"
dibuka oleh Walikota Bandung,
Oded M. Danial bertempat di Balai
Kota Bandung (21/09). Pada sore
harinya, diselenggarakan pula
acara "NGOLABORASI - Ngobrol
Bareng Pak Wali Cari Solusi" oleh
Walikota Bandung dan Ketua
Forum Bandung Sehat, Siti
Muntamah.
Di kesempatan itu, Len Industri
menyerahkan secara simbolis bantuan
2 buah Lampu Taman Tenaga Surya /
Solar tree yang akan dimanfaatkan di
taman Kota Bandung. Solar tree
menggunakan panel surya Len dan
akan dipasang oleh mitra binaan Len
Industri sendiri.
Walikota Bandung kemudian
menyerahkan penghargaan sebagai
apresiasi kepada Manajer PKBL CSR
Len Industri, Donny Gunawan dan
disaksikan Ketua Forum Bandung
Sehat dan Kepala Dinas Pertamanan
Kota Bandung. **ais/tono**

Buletin Len No. 29 Edisi September 2019 23

 Bagaimana
Pengelolaan Risiko
Mendorong Pertumbuhan
dan Kinerja
Oleh : Tim Manajemen Risiko
K
etika inovasi diyakini sebagai
bagian yang tak terpisahkan
dan sejalan dengan
pertumbuhan sebuah perusahaan,
maka banyak perusahaan
menghadapi tekanan untuk
kebutuhan berinovasi. Dan
mengingat eratnya keterkaitan antara
inovasi dan pertumbuhan, tidak
mengherankan PwC1 dalam Laporan
Studinya tahun 2018, Risk in Review,
menunjukkan sembilan dari sepuluh
perusahaan berinovasi, minimal satu
dari delapan hal (Gambar 1)
Gambar 1: Aktivitas inovasi yang tengah dilakukan atau
direncanakan untuk dilakukan pada 2020
24
menyatakan mereka berencana untuk
melakukannya pada tahun 2020.
Sejarah mengajarkan bahwa saat inovasi
meningkat, maka begitu pula dengan
risiko. Lalu bagaimana cara perusahaan
mendukung inovasi sekaligus
mempersiapkan diri menghadapi
ancaman yang belum diketahui? Atau
bagaimana perusahaan dapat mengelola
risiko terkait inovasi dengan efektif,
sehingga mendorong pertumbuhan dan
kinerja? Sebagaimana diungkap dalam
Laporan Studi tahun 2018, Risk in Review,
salah satu faktor utama yang
membedakannya adalah tingkat
keterlibatan fungsi pengelolaan risiko
dalam keseluruhan siklus inovasi dan
pengambilan keputusan strategis.
Ternyata, dalam laporan studi Risk in
Review tersebut, dari perusahaan-
perusahaan yang menganggap mereka
sangat efektif dalam mengelola risiko
terkait inovasi, sebagian besarnya juga
menyatakan bahwa fungsi pengelolaan
risiko mereka memberikan masukan
strategis sekaligus membantu
penyusunan strategi inovasi dan
eksekusinya. Memiliki pengaruh dalam
pengambilan keputusan menempatkan
fungsi pengelolaan risiko dalam posisi
yang dapat membantu perusahaan
memahami risiko lebih baik, yang
ujungnya perusahaan dapat mengelola
risiko-risikonya dengan lebih baik.
Inti pengembangan strategi adalah
pengembangan opsi-opsi strategis
berbasis visi dan misi perusahaan,
berikut penjabaran lebih lanjut dari
opsi-opsi tersebut. Pertanyaan
utamanya adalah: Opsi strategis yang
mana yang paling menjanjikan dilihat
dari misi, lingkungan bisnis, sumber
daya, serta kemampuan yang dimiliki
perusahaan?
Buletin Len No. No. 29 Edisi September 2019
Yang juga perlu diperhatikan,
seringkali perusahaan terlalu
terfokus pada faktor finansial saat
menilai opsi-opsi strategis dan gagal
mempertimbangkan risiko-risiko dan
peluang-peluang dari masing-
masing opsi tersebut. Atau dengan
kata lain, bagaimana profil risiko dari
masing-masing opsi strategi? Selain
itu, perlu diperhatikan juga mana
dari masing-masing opsi strategi
tersebut yang sesuai dengan selera
risiko yang telah ditetapkan
perusahaan. Kesenjangan antara
strategi, misi, dan selera risiko akan
meningkatkan risiko bagi pemegang
saham, karena akan dapat
berdampak negatif pada nilai dan
citra perusahaan.
Pengelolaan Risiko Perusahaan
(Enterprise Risk Management / ERM)
dapat membuat kontribusi nilai yang
signifikan dalam kerangka
pengembangan strategi pada dua
hal berikut:
a) Penilaian yang berorientasi
risiko atas opsi-opsi strategis
dalam kecocokannya dengan
visi, misi, nilai-nilai dan selera
risiko perusahaan.
b) Penilaian atas dampak dan
risiko strategis yang timbul dari
penerapan berbagai opsi
strategis
Fungsi pengelolaan risiko tidak ikut
terlibat secara langsung dalam
pengembangan strategi, tetapi
Buletin Len No. 29 Edisi September 2019
memberikan masukan atau informasi
risiko yang relevan yang dibutuhkan
perusahaan untuk mengevaluasi secara
komprehensif dan menyeluruh, memilih,
dan – bila perlu – melakukan
penyesuaikan dari opsi strategis lainnya.
Untuk menilai opsi-opsi strategis dalam
hal kecocokannya dengan visi, misi, dan
nilai perusahaan, pengelolaan risiko
dapat memberikan analisis risiko yang
mendalam sebagai pelengkap analisis
SWOT dan AMDAL yang biasa dilakukan
oleh fungsi pengembangan bisnis
perusahaan. Selain itu, pengelolaan
risiko juga dapat secara kritis menilai
dan mempertanyakan asumsi yang
digunakan dari masing-masing opsi dari
sudut pandang risiko.
Lebih lanjut, pengelolaan risiko dapat
mendukung pengembangan strategi
dengan menunjukkan dampak dari tiap
opsi yang tersedia pada profil risiko
perusahaan dan risk/return ratio terkait.
Peranan manajemen risiko adalah
pengamat yang kritis dan yang
memastikan risk/return ratio sejalan
dengan selera risiko.
Agar fungsi pengelolaan risiko dapat
memberikan kontribusi nilai yang
demikian nyata terhadap strategi
pengembangan, maka fungsi ini harus
terintegrasi dalam proses
pengembangan strategi dan
pengembangan bisnis perusahaan.
Proses pengelolaan risiko harus sinkron
dengan proses pengembangan strategi
dan proses keuangan agar informasi
risiko yang relevan dapat segera
tersampaikan dan masuk dalam
pertimbangan proses pengembangan
strategi dan proses keuangan tersebut.
Hanya dengan begitu risiko dapat
dipastikan sejalan dengan tujuan dan
strategi perusahaan.
Secara aktif melibatkan pengelolaan
risiko dalam pengembangan strategi
akan membuat perusahaan dapat
mempromosikan pengambilan
keputusan yang secara sadar sejalan
dengan visi, misi, nilai perusahaan, dan
selera risiko. Yang kemudian akan
menambah efisiensi dan efektivitas
penerapan strategi dengan
memberikan pengaruh positif
penciptaan nilai yang diinginkan,
sehingga lalu membantu
meningkatkan nilai perusahaan.
Artikel ini disadur dari:
https://www.pwc.ch/en/insights/risk/wha
t-is-the-future-of-risk/how-risk-
management-drives-growth-and-
performance.html
1
PwC atau Pricewaterhouse Coopers
adalah salah satu Big Four Kantor
Akuntan dan penyedia jasa konsultansi
di dunia.
25
Perlindungan Data Pribadi Para
Pengguna Sistem Elektronik
Oleh : Widya Nurfajarini, SH.
A pakah anda pengguna aktif
layanan media sosial seperti
facebook atau instagram?
Apakah anda pernah menggunakan
layanan e-commerce untuk membeli
barang secara daring? Atau mungkin
anda pengguna aplikasi pembayaran
daring seperti Go-Pay atau OVO. Tidak
dapat dipungkiri bahwa kemajuan
teknologi pada masa sekarang ini
berkembang dengan sangat pesat.
Segmentasi sistem elektronik tersebut
juga sudah merambah pada seluruh
lapisan masyarakat, serta
mengakomodir hampir seluruh
kegiatan yang dilakukan sehari-hari
oleh masyarakat, sebut saja sistem
e l e k t ro n i k t ra n s p o r t a s i o n l i n e,
perbankan digital, belanja daring
hingga sistem elektronik yang
mendukung kegiatan rumah tangga.
Melalui sistem elektronik tersebut anda
dapat melakukan kegiatan tanpa harus
keluar rumah atau berkomunikasi
langsung dengan penyedia jasa
contohnya, seluruhnya dapat anda
lakukan hanya melalui perangkat
telepon pintar yang ada dalam
genggaman anda.
Untuk mendukung kelancaran
p e n g g u n a a n s i s te m e l e k t ro n i k
tersebut, tidak jarang para penyedia
sistem elektronik mensyaratkan para
penggunanya untuk memberikan
informasi-informasi pribadi terkait
identitas pengguna, tidak hanya data
diri seperti nama, nomor telepon dan
alamat surat elektronik (electronic
mail), namun seringkali juga penyedia
sistem elektronik mensyaratkan
pengguna untuk menyediakan kode
sandi, gambar diri si pengguna,
mengunggah kartu identitas serta
memberikan informasi rekening
perbankan si pengguna. Sebagai pihak
yang awam dalam penggunaan sistem
elektronik, terkadang para pengguna
26
sistem elektronik mengganggap sepele
pemberian data tersebut, sehingga
mereka dengan mudahnya memberikan
informasi-informasi tersebut, tanpa
melihat ketentuan-ketentuan yang
dicantumkan didalam sistem elektronik
tersebut. Hal ini dilakukan agar mereka
dapat segera mengakses sistem elektronik
yang telah diunduhnya. Namun sadarkah
ada hal ini dapat menimbulkan risiko
terhadap penyalahgunaan data pribadi
yang anda berikan?
Belum lama ini telah terjadi kasus dugaan
penyalahgunaan data pribadi pengguna
sistem elektronik, yang dilakukan oleh
aplik asi pinjaman daring, berupa
penggunaan akses terhadap kontak dan
aplikasi media sosial yang berada di gawai
pengguna aplikasi. Sehingga, para
penagih utang dari penyedia aplikasi
bebas menggunakan akses ke dalam
media sosial dan kontak tersebut untuk
menyebarkan teror serta menghubungi
nama-nama yang tercantum dalam kontak
pengguna, dalam rangka mengancam
pengguna aplikasi yang tidak membayar
tagihan atas pinjaman tepat waktu.
CNBC Indonesia melaporkan pada 23
Agustus 2018, teror melalui penyebaran
data pribadi ini tidak hanya menyebabkan
depresi bagi si pengguna aplikasi bahkan
telah menyebabkan beberapa pengguna
aplikasi kehilangan pekerjaannya, akibat
teror juga dilakukan kepada atasan dan
rekanan pengguna, yang data kontaknya
ada di dalam gawai pengguna aplikasi.
Kasus lain terkait penyalahgunaan data
pribadi ini juga terjadi pada tahun 2015.
Berdasarkan id.wikipedia.org, kejadian ini
bermula dari suatu aplikasi bernama
thisisyourdigitallife, yang dikembangkan
untuk lembaga sur vei Cambridge
Analytica. Melalui aplikasi ini, Cambridge
Analytica menyusun proses persetujuan
sadar, yang kemudian digunakan untuk
melaksanakan survei untuk keperluan
penelitian ilmiah melalui media sosial
Facebook.
Ratusan ribu pengguna Facebook setuju
untuk mengikuti survei ini. Akibatnya,
sistem Facebook memungkinkan aplikasi
ini untuk mengumpulkan informasi-
informasi pribadi pengguna Facebook
sekaligus semua akun yang berteman
dengan akun tersebut. The New York
Times melaporkan bahwa informasi
“profil public, halaman yang disukai,
ulang tahun dan tempat tinggal saat ini”
diduga ikut tersebar. Berdasarkan
informasi terperinci ini, Cambridge
Analytica dapat membuat profil
psikografis pemilik data. Data ini juga
mencantumkan lokasi setiap pemilik
akun. Untuk keperluan kampanye politik,
data ini dapat dipakai untuk menentukan
jenis iklan yang bisa menggiring pemilik
akun untuk mengikuti kegiatan politik di
suatu tempat. Beberapa organisasi
politik diketahui memanfaatk an
kebocoran data ini untuk menggiring
opini publik, salah satunya adalah
kampanye Presiden Ted Cruz tahun 2015
di Amerika Serikat dan Referendum
keanggotaan Britania Raya di Uni Eropa
pada tahun 2016.
Lalu apakah yang dimaksud dengan data
pribadi? Dan seberapa penting bagi
seseorang untuk melindungi data
pribadinya. Berdasarkan Pasal 1 ayat 27
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2012 tentang Penyelenggaraan Sistem
dan Transaksi Elektronik, Data Pribadi
didefinisikan sebagai data perseorangan
tertentu yang disimpan, dirawat, dan
dijaga kebenaran serta dilindungi
kerahasiaannya. Adapun berdasarkan
Pasal 1 ayat 2 Peraturan Menteri
Komunikasi dan Informatika Nomor 20
Tahun 2016 tentang Perlindungan Data
Pribadi Dalam Sistem Elektronik
(“Permenkominfo 20/2016”), Data
Buletin Len No. No. 29 Edisi September 2019
Perseorangan Tertentu didefinisikan
sebagai setiap keterangan yang benar
dan nyata yang melekat dan dapat
diidentifikasi, baik langsung maupun
tidak langsung, pada masing-masing
individu yang pemanfaatannya sesuai
ketentuan peraturan perundang-
undangan. Data pribadi dapat berupa
data yang bersifat umum seperti nama,
nomor telepon dan informasi umum
lainnya, serta data yang bersifat
spesifik seperti nomor identitas, nomor
rekening serta informasi spesifik
lainnya yang hanya diketahui oleh
perseorangan tersebut.
Merujuk pada penjelasan Pasal 26
Undang-undang No. 11/2008 Jo.
Undang-undang No. 19 Tahun 2016
tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik (“UU ITE”), perlindungan
data pribadi merupakan salah satu
bagian dari hak pribadi (privacy rights),
dimana hak pribadi mengandung
pengertian sebagai berikut:
a. Hak pribadi merupakan hak untuk
menikmati kehidupan pribadi dan
bebas dari segala macam
gangguan.
b. Hak pribadi merupakan hak untuk
dapat berkomunikasi dengan
orang lain tanpa tindakan memata-
matai.
c. Hak pribadi merupakan hak untuk
mengawasi akses informasi tentang
kehidupan pribadi dan data
seseorang.
Sebagai salah satu bagian dari hak
pribadi, maka setiap orang perlu
melindungi data pribadinya, agar
mereka dapat tetap menjalankan dan
melindungi hak pribadinya dari segala
bentuk penyalahgunaan yang
menyebabkan terganggunya hak
pribadi seseorang tersebut. Sebagai
contohnya penyalahgunaan data oleh
Penyedia aplikasi Pinjaman daring
yang dilakukan untuk meneror
pengguna aplik asi ser ta untuk
menggiring opini atau pilihan politik
seseorang seperti yang dilakukan oleh
Cambridge Analytica melalui Media
Sosial Facebook.
Sebagai bentuk perlindungan
Buletin Len No. 29 Edisi September 2019
terhadap data pribadi seseorang,
Pemerintah melalui Permenkominfo
20/2016, memberikan kewenangan bagi
pemilik data pribadi untuk menyatakan
atau tidak menyatakan kerahasiaan data
pribadinya, serta memberikan
persetujuan terhadap setiap proses yang
melibatkan data pribadi seseorang yang
berupa proses perolehan dan
pengumpulan, pengolahan dan
penganalisisan, penyimpanan,
penampilan, pengumuman, pengiriman,
penyebarluasan dan/atau pembukaan
akses, serta pemusnahan. Persetujuan
terhadap penggunaan data pribadi ini
diberikan setelah pemilik data pribadi
m e nyat a k a n k o n f i r m a s i te r h a d a p
kebenaran, status kerahasiaan dan tujuan
pengelolaan data pribadi. Dalam sistem
elektronik, format pemberian persetujuan
dapat dilakukan dengan penerimaan
Ketentuan Penggunaan (Terms of Use)
yang menggunakan bentuk-bentuk
persetujuan sebagai berikut:
1. Click-Wrap
Dalam persetujuan dengan
menggunakan Click-Wrap, pengguna
diwajibkan untuk menekan tombol “I
Accept” atau “I Agree” atau “Saya
Menerima” atau “Saya Setuju”. Dalam
format persetujuan ini pengguna akan
ditunjukan suatu halaman yang
berisikan ketentuan penggunaan,
yang setidaknya berisikan tujuan dari
proses penggunaan setiap data pribadi
yang dimasukkan ke dalam aplikasi
atau sistem elektronik tersebut.
2. Scroll-Wrap
Serupa dengan format Click-Wrap,
pengguna diwajibkan untuk menekan
tombol “I Accept” atau “I Agree” atau
“Saya Menerima” atau “Saya Setuju”,
namun sebelum dapat menekan
tombol tersebut, pengguna
diwajibkan untuk menggeser hingga
ke bawah seluruh tampilan Ketentuan
Penggunaan.
3. Browse-Wrap
Pada format Browse-Wrap, Ketentuan
Penggunaan ditampilkan pada layar
pengguna biasanya berupa hyperlink,
dan dengan menggunakan aplikasi,
piranti lunak atau website tersebut,
pengguna telah dianggap setuju
terhadap ketentuan penggunaan
tersebut.
4. Sign-In Wrap
Dalam format Sign-In Wrap pengguna
akan disajikan Ketentuan
Penggunaan yang harus disetujui
sebagai syarat untuk melanjutkan
penggunaan. Namun pada format ini,
Ketentuan Penggunaan hanya
digunakan sebagai pemberitahuan
terhadap keberadaan Ketentuan
Pe n g g u n a a n , Pe n g g u n a a k a n
dimintai persetujuan pada tahap
pendaftaran atau signing up.
Berdasarkan proses pemberian
persetujuan diatas, mak a dapat
disimpulkan bahwa perlindungan
terhadap data pribadi merupakan
kewenangan pemilik data pribadi
tersebut. Untuk itu perlindungan data
pribadi, harus dimulai dari kewaspadaan
pemilik data pribadi tersebut dalam
pemberian persetujuan kepada
penyedia aplikasi atau sistem elektronik.
Untuk itu anda sebagai pemilik data
pribadi wajib melindungi data-data
pribadi yang ada miliki, dengan
melakukan beberapa langkah, yaitu
sebagai berikut:
1. Melihat Ketentuan Penggunaan dan
format pemberian persetujuan pada
aplikasi atau website atau piranti
lunak, sebelum memberikan
persetujuan
2. Memastikan aplikasi atau website
atau piranti lunak yang anda gunakan
adalah sistem yang telah terpercaya.
3. Menyeleksi data pribadi yang
diunggah di aplikasi atau website
atau piranti lunak, apabila anda
diwajibkan untuk mengunggah data
pribadi yang spesifik, pastikan anda
telah menyatakan bahwa informasi
rahasia yang tidak dapat digunakan
secara sembarangan, dengan
mengatur informasi dalam mode
private atau pribadi.
4. Membuat kode sandi yang tidak
mudah dideteksi atau merubah kode
sandi secara berkala.
27
Foto : Corcom

Buletin Len No. 29 Edisi September 2019

Buletin Len No. 29 Edisi September 2019 29
Foto : Corcom

NDHI

Buletin Len No. 29 Edisi September 2019

Buletin Len No. 29 Edisi September 2019 31
32 Buletin Len No. 29 Edisi September 2019
Buletin Len No. 29 Edisi September 2019 33
 Visi, Misi &
Tata Nilai

Visi

“Menjadi Perusahaan Teknologi Kelas Dunia

yang Terpercaya’’

Misi

n Kami perusahaan solusi total berbasis teknologi

elektronika dan informasi.
n Kami memberikan solusi integrasi sistem yang
inovatif dan berorientasi kepada harapan
pelanggan dengan keunggulan SDM
tersertifikasi dan aliansi global.
n Kami memberikan produk dan layanan yang
terkini dan berkelanjutan dengan menjamin
keselamatan dan purna jual yang responsif.
n Kami berkontribusi menjaga kedaulatan negara
dan meningkatkan kualitas hidup.

Tata Nilai
IICT PRO

34 Buletin Len No. 29 Edisi September 2019

 INNOVATION
Definisi :
Bersikap Kreatif untuk terus berupaya menghasilkan produk
serta layanan yang lebih baik.

DO’S
ü Berpikir dan bertindak kreatif dalam menghasilkan serta
memperbaiki produk dan layanan.
ü Bersikap terbuka terhadap perubahan yang positif bagi
perusahaan.
ü Berinisiatif sesuai dengan kewenangan.
ü Mencari ide-ide baru yang bisa diimplementasikan bagi
perkembangan perusahaan.
ü Sigap dalam memberikan solusi dan menjawab
tantangan yang ada.
DON’TS
û Merasa puas dengan apa yang sudah dicapai.
û Menolak atau anti terhadap masukan.
û Merasa cukup dengan pengetahuan serta kemampuan
yang dimiliki saat ini.
û Mudah menyerah dan berpikiran sempit apabila
berhadapan dengan masalah dan tidak berusaha
mencari penyelesaiannya dengan cara baru.
û Lambat dalam memberikan solusi dan cenderung lebih
menunggu petunjuk dan perintah.

INTEGRITY
Definisi :
Keselarasan kata dan perbuatan, menghindari konflik kepentingan, selalu
mengutamakan kepentingan perusahaan, serta berperilaku sesuai dengan etika,
standar dan nilai-nilai yang berlaku dalam menjalankan aktifitas pekerjaan.

DO’S DON’TS
ü Menyampaikan informasi dan data sesuai dengan fakta û Menyalahgunakan kewenangan demi keuntungan
yang ada. pribadi / kelompok.
ü Berusaha dan bekerja keras untuk kemajuan û Merusak citra perusahaan.
perusahaan. û Saling menyalahkan dan melepas tanggung jawab
ü Peduli terhadap potensi risiko yang dihadapi ketika terjadi masalah.
perusahaan.
û Memalsukan data, laporan dan informasi perusahaan.
ü Menjunjung tinggi kehormatan, citra baik dan nilai –
nilai perusahaan (loyalitas).
û Berperilaku melanggar etika, standar dan nilai-nilai
yang berlaku.
ü Menampilkan contoh/teladan perilaku yang sesuai
dengan etika, standar dan nilai-nilai yang berlaku.

CUSTOMER ORIENTED
Definisi :
Setiap Insan Len mengenali pelanggannya, baik eksternal maupun internal,
berusaha memenuhi keinginannya dan mewujudkannya hingga mendapatkan
umpan balik positif.

DO’S
ü Mengenali & memahami customer internal maupun
eksternal dan mencari informasi sebanyak-banyaknya
mengenai customer.
ü Siap membantu pelanggan secara responsif dengan
pelayanan terbaik, meskipun bukan tanggung jawabnya
atau di luar jam kerja.
ü Memberi solusi yang tepat sesuai dengan kondisi dan
harapan dari setiap pelanggan.
ü Melakukan evaluasi secara berkala, berkesinambungan
terhadap kualitas produk dan layanan yang diberikan.
DON’TS
û Mengingkari komitmen yang dijanjikan kepada
pelanggan.
û Menunda, mengabaikan, membiarkan permintaan
pelanggan.
û Bersikap arogan dan meremehkan pelanggan.
û Menyalahkan pelanggan saat terjadi masalah dan
melempar tanggung jawab kepada pihak lain atas
keluhan yang disampaikan pelanggan.

Buletin Len No. 29 Edisi September 2019 35

 TEAM WORK
Definisi :
Membangun dan memelihara kerja sama antar individu atau unit kerja untuk
mendukung tercapainya tujuan perusahaan.
DO’S
ü Mendahulukan kepentingan bersama/perusahaan.
ü Bersinergi dalam tim, menghargai, dan
mempertimbangkan gagasan orang lain.
ü Berani bertanggung jawab atas nama tim.
ü Mengedepankan koordinasi dan komunikasi yang
efektif dalam bekerja.
ü Saling mengingatkan untuk tindakan pencegahan atas
potensi timbulnya risiko perusahaan dan keselamatan
kerja.
PROFESSIONALISM
Definisi :
Bekerja dengan tanggung jawab, kompeten, dan berkomitmen untuk
memberikan hasil yang terbaik, dan melebihi harapan.
DO’S
ü Bertanggung jawab dan bersungguh-sungguh dalam
melaksanakan tugas sesuai persyaratan kualitas, biaya
dan waktu yang telah ditetapkan.
ü Memperhatikan aspek efektif, efisien dan lingkungan
(safety) dalam bekerja.
ü Senantiasa meningkatkan keahlian dan keterampilan
untuk mendukung kinerja.
ü Berkomitmen menyelesaikan pekerjaan secara tuntas
dengan hasil yang terbaik.
ü Proaktif dan optimis dalam menghadapi tantangan.
I I C T PRO
36
DON’TS
û Hanya berpikir kepentingan sendiri atau unit kerja.
û Merasa fungsinya atau unit kerjanya paling penting
(egois).
û Melempar tanggung jawab kepada orang lain / unit
kerja lain.
û Memaksakan kehendak dan berjalan sendiri-sendiri
dalam melaksanakan pekerjaan.
û Bersikap apatis (tidak peduli) terhadap adanya potensi
kerugian perusahaan dan keselamatan kerja karyawan.
DON’TS
û Bekerja sebatas hanya untuk memenuhi pelaksanaan
tugas.
û Malas dan bersikap tertutup untuk belajar dan
mengembangkan kemampuan diri.
û Menggunakan sumber daya (resources) yang ada
sesukanya dan mengabaikan lingkungan (safety) dalam
bekerja.
û Bekerja secara parsial dengan performa rendah.
û Bersikap pasif dan pesimis dalam menghadapi
tantangan.
Buletin Len No. 29 Edisi September 2019
 P E R I N G A T A N
HARI KESAKTIAN PANCASILA
1 O K T O B E R
Kita Indonesia
Kita Pancasila
Untuk Lomba Foto Pilihan Redaksi edisi ini di-pending
karena jumlah peserta yang kurang banyak dan
waktu pengiriman yang terlalu singkat. Maka foto
yang dikirim edisi sekarang akan diikutkan pada
lomba foto edisi selanjutnya.
2 0 1 9
Quiz TTS
Edisi September 2019
Pertanyaan
1. Budaya perusahaan Len Industri
2. Nilai (values) budaya perusahaan
3. PLTS atap surya
4. Pesawat terbang tanpa awak
5. Kolaborasi
6. Motor listrik kerjasama BUMN
7. Konferensi insinyur ASEAN
8. Rambatan energi karena adanya
gangguan dalam kerak bumi
9. Konsekuensi yang dapat terjadi
10. Penghentian
Temukan dan lingkarilah 10 jawaban pada matriks abjad di samping dari
pertanyaan di atas. Jawaban ditulis di selembar kertas yang dilengkapi
dengan identitas diri (Nama, Bagian/Unit Kerja, No. Telepon) dan diserahkan
kepada Redaksi, Bagian Komunikasi Korporasi, Gedung Samaun Samadikun
(Gd. C) Lantai 1. Pemenang akan diundi pada tanggal 31 Oktober 2019. Bagi
4 (empat) orang pemenang dengan jawaban benar yang beruntung akan
mendapatkan hadiah masing-masing Rp 200.000. Selamat mencoba....!
LenIndustri
www.len.co.id