Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
TEKNOLOGI PLANT-e SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN DI
INDONESIA
BIDANG KEGIATAN:
PKM GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh:
SARTONY SIHOMBING (NIM 21060114120067/ Angkatan 2014)
RAIHAN AFIQ
(NIM 21060114120068/ Angkatan 2014)
ERVIN NUHEDIYANTO (NIM 21060114120055/ Angkatan 2014)

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016

PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS


1. Judul kegiatan
2. Bidang kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas
e. Alamat Rumah dan No.Tel/HP

: Teknologi Plant-e Sebagai Sumber


Energi Terbarukan di Indonesia
: PKM-GT

: Sartony Sihombing
: 2106011412067
: Teknik Elektro
: Universitas Diponegoro
: Jln. Banjarsari, Gg. Tunjungsari
No.18 E, Tembalang, Semarang
085296241367
f. Alamat Email
: sartony.sihombing@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Ahmad Hidayatno,ST,MT
b. NIDN
: 0021126905
c. Alamat Rumah dan No. Tel/Hp : Jl. Pucang Indah VII/5, Pucang
Gading,Semarang

Semarang, 11 Maret 2016


Menyetujui,
Pembantu Dekan III
Fakultas Teknik UNDIP

Ketua Pelaksana Kegiatan

(Dr. Ing Asnawi, ST)


NIP. 197107241997021001

(Sartony Sihombing)
NIM. 21060114120067

Pembantu Rektor III


Universitas Diponegoro

Dosen Pendamping

(Budi Setiyono, S.Sos., M.Pol.Admin., Ph.D)


NIP. 197110111997021001

DAFTAR ISI

(Ahmad Hidayatno, ST,MT)


NIP.196912211995121001

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PENGESAHAN

ii

DAFTAR ISI

iii

RINGKASAN

iv

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tujuan

Manfaat

BAB II GAGASAN

Kondisi Kebutuhan dan Energi di Indonesia

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Plant- e Sebagai Energi Terbarukan yang Efektif

Sistem Kerja Teknologi Plant-e

Pihak-Pihak Terkait Penyuksesan Program

Pengimplementasian teknologi Plant-e pada seluruh daerah di


Indonesia

BAB III KESIMPULAN

11

Teknologi Plant-e sebagai sumber energi terbarukan di Indonesia

11

Teknik Implementasi Yang Akan Dilakukan

11

Dampak dari Penerapan Teknologi Plant-e

12

DAFTAR PUSTAKA

13

LAMPIRAN

14

RINGKASAN
Listrik adalah salah satu bentuk energi yang sangat penting dan menjadi
kategori kebutuhan pokok yang tidak bisa dipisahkan bagi kehidupan umat
manusia di era globalisasi ini,

Di Indonesia, bahan bakar minyak adalah sumber penghasil energi listrik


terbesar. Cepat atau lambat sumber energi tersebut akan habis jika terus dipakai.
Untuk itu pemerintah mulai mencari sumber energi lain yang dapat diperguakan
terus-menerus atau energi terbarukan untuk mengganti bahan bakar minyak.
Salah satu sumber energi terbarukan yang sangat berpotensi di Indonesia
adalah energi dari tanaman hijau. Teknologi dari sistem ini disebut juga dengan
Plant-e. Dimana tanaman hijau sebagi bahan organik yang menggunakan energi
matahari untuk berfotosintesis. Melalui fotosintesis, tanaman menghasilkan bahan
organik yang digunakan untuk pertumbuhan tanaman, tetapi sebagian besar tidak
dapat digunakan oleh tanaman dan diekskresikan ke dalam tanah melalui akar
sekitar 70 % . Di sekitar akar terdapat mikro-organisme aktif yang memecah
senyawa organik menjadi elektron, yang dilepaskan sebagai produk limbah mikroorganisme yang diangkut ke anoda sel bahan bakar.
Dalam pengimplementasiannya akan dilakukan dalam beberapa langkah
yaitu mulai dari mengajukan Teknologi Plant-e ke Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Riset Teknologi (Kemristek).
Selanjutnya meninjau daerah-daerah yang membutuhkan listrik di Indonesia.
Langkah ketiga akan mengaplikasikn teknologi ini pertama kali di pedesaan yang
tidak tersentuh listrik sama sekali. Setelah hal tersebut berhasil, akan dilakukan
sosialisasi teknologi ini kepada perusahaan-perusahaan besar supaya dapat
direalisasikan. Langkah terakhir adalah mengaplikasikan teknologi plant-e
diseluruh daerah Indonesia baik itu diperkotaan maupun dipedesaan.
Teknologi ini diharapkan menciptakan negara Indonesia yang kaya akan
energi listrik, ramah lingkungan, negara hijau, serta negara penyumbang terbesar
dalam penghentian pemanasan global.

BAB 1 PENDAHULUAN

Latar Belakang
Listrik adalah salah satu bentuk energi yang sangat penting dan menjadi
kategori kebutuhan pokok yang tidak bisa dipisahkan bagi kehidupan umat

manusia di era globalisasi ini. Hal ini terjadi karena hampir semua kebutuhan
manusia yang berkaitan dengan peralatan menggunakan listrik sebagai energinya.
Selain itu, listrik menopang kelangsungan di berbagai bidang, seperti halnya
bidang industri, bidang pendidikan, dan lain sebagainya. Namun hal ini
berbanding terbalik dengan penggunaan listrik yag lebih besar dibanding sumber
dan produksi listrik yag terbatas.
Hal ini membuat banyak negara termasuk Indonesia mencari cara dalam
pemanfaatan energi untuk menambah pasokan listrik guna memenuhi kebutuhan
diberbagai bidang dan aspek kehidupan. Berdasarkan statistika PT PLN (Persero),
selama kurun waktu 17 tahun (2003 s.d. 2020) diperkirakan tumbuh sebesar 6,5%
per tahun dari 91,72 TWh pada tahun 2002 menjadi 272,34 TWh pada tahun 2020,
sedangkan produksi total PLN (termasuk pembelian dari luar PLN) pada tahun
2014 sebesar 228,55 TWh, dimana jumlah energi listrik produksi sendiri 175,29
TWh. Dari data tersebut produksi listrik di Indonesia harus ditingkatkan untuk
memenuhi kebutuhan listrik tahun 2020.
Di Indonesia, bahan bakar minyak adalah sumber penghasil energi listrik
terbesar. Cepat atau lambat sumber energi tersebut akan habis. Berdasarkan data
Blueprint Pengelolaan Energi Nasional 2005 2025 yang dikeluarkan oleh
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) pada tahun 2005,
cadangan minyak bumi di Indonesia pada tahun 2004 diperkirakan akan habis
dalam kurun waktu 18 tahun dengan rasio cadangan/produksi pada tahun tersebut.
Untuk itu pemerintah mulai mencari sumber energi lain yang dapat diperguakan
terus-menerus atau energi terbarukan untuk mengganti bahan bakar minyak.
Salah satu sumber energi terbarukan yang sangat berpotensi di Indonesia
adalah energi dari tanaman hijau. Kita tahu bahwa tanaman hijau melakukan
fotosintetis dan akan menghasilkan Oksigen (O2) untuk proses pernapasan mahluk
hidup, selain itu tanaman hijau dapat juga digunakan untuk mengahasilkan energi
listrik dari proses fotosintetinya. Teknologi dari sistem ini disebut juga dengan
Plant-e. Teknologi ini dikembangkan di WageningenUniversity, yang dipatenkan
pada tahun 2007. Teknologi memungkinkan kita untuk menghasilkan listrik dari
tanaman di hampir setiap tempat di mana tanaman dapat tumbuh. Teknologi ini
didasarkan pada proses alami yang aman untuk pabrik, dan lingkungan. Dikatakan
demikian karena teknologi ini menggunakan sumber daya yang telah disediakan

oleh alam dan ramah lingkungan karena tidak menghasilkan limbah atau sisa
buangan yang berbahaya. Selain itu, jika diterapkan akan meningkatkan
kepedulian masyarakat terhadap kawasan hijau yang akan meningkatkan kadar
Oksigen dan pasokan listrik yang memadai.
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam karya tulis ini adalah:
1. Menciptakan sumber energi baru di Indonesia.
2. Memberikan wawasan baru, khususnya kepada generasi muda tentang
inovasi dari teknologi Plant-e.
3. Memanfaatkan kekayaan alam yang ada di Indonesia dengan baik.
4. Terciptanya pembangkit listrik yang ramah lingkungan.
5. Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kawasan hijau yang
akan meningkatkan kadar Oksigen dan pasokan listrik yang memadai.
Manfaat
Karya Tulis ini diharapkan memberikan manfaat antara lain:
1. Tercukupinya pasokan listrik di seluruh Indonesia.
2. Menekan ketergantungan terhadap energi fosil.
3. Inovasi baru pembangkit listrik jenis yang lain yaitu Plant-e yang
murah karena menggunakan sumber daya alam.
4. Terciptanya lapangan keja baru yang mendorong perekonomian
masyarakat di Indonesia.
5. Memberikan solusi pembuatan pembangkit listrik yang sederhana
dan dapat dioperasikan di daerah terpencil dengan tenaga terampil
penduduk daerah setempat dengan sedikit latihan.
BAB II GAGASAN
Kondisi Kebutuhan dan Krisis Energi Listrik di Indonesia

Fakta menunjukkan bahwa sebesar 56% atau 1,7 milyar penduduk dunia
tidak mendapatkan akses terhadap listrik (World Energi Assessment,2000). Di
Indonesia , distribusi jaringan listrik masih belum merata, Setelah Indonesia
berusia 67 tahun (tahun 2013), PLN baru mampu melistriki rumah tangga atau
rasio elektrifikasi sebesar 65,1 persen (Direktorat Jenderal Listrik dan
Pemanfaatan Energi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, 2010).
Masih banyak daerah-daerah yang belum mendapatkan pasokan listrik yang
mencukupi bahkan ada daerah yang belum mendapatkan listrik sama sekali.

Gambar 1. Daerah/Sistem di Indonesia yang Kekurangan Pasokan


Listrik (Kementerian Riset dan Teknologi RI)

Berdasarkan hasil proyeksi kebutuhan listrik dari tahun 2003 s.d. 2020 yang
dilakukan Dinas Perencanaan Sistem PT PLN (Persero) dan Tim Energi BPPT,

terlihat bahwa selama kurun waktu tersebut rata-rata kebutuhan listrik di


Indonesia tumbuh sebesar 6,5% per tahun dengan pertumbuhan listrik di sektor
komersial yang tertinggi, yaitu sekitar 7,3% per tahun dan disusul sektor rumah
tangga dengan pertumbuhan kebutuhan listrik sebesar 6,9% per tahun. Hal
tersebut sangat beralasan, mengingat untuk meningkatkan perekonomian di
Indonesia, pemerintah meningkatkan pertumbuhan sektor parawisata yang
selanjutnya akan mempengaruhi pertumbuhan sektor komersial.
Gambar 2. Grafik Proyeksi Kebutuhan Listrik per Sektor di Indonesia
Tahun 2003 s.d. 2020 (Dinas Perencanaan PT PLN)
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
Untuk mengatasi permasalahan listrik di Indonesia saat ini, salah satu cara
yang pernah di buat adalah dengan menciptakan Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro (PLTMH). Teknologi ini memfaatkan jumlah debit air dalam suatu
aliran air yang akan memutar turbin generator untuk menghasilkan listrik. Pada
PLTMH, proses perubahan energi kinetik berupa kecepatan dan tekanan air yang
digunakan untuk menggerakkan turbin air dan generator listrik sehingga
menghasilkan energi listrik (Notosudjono, D.,2002). Contohnya desa di
Kabupaten Jember yang memanfaatkan aliran sungai sebagai pembangkit listrik
yaitu desa Mojang. Desa yang letaknya tidak jauh dari Kota Jember ini,
memanfaatkan aliran sungai untuk memenuhi kebutuhan listrik kepada sekitar 70
kepala keluarga dalam 1 RT. Karena listrik PLN belum bisa mengaliri desa
tersebut. Oleh karena itu di desa ini dibangunkan pembangkit listrik tenaga air
atau yang lebih dikenal dengan sebutan mikrohidro.

Gambar 3. Sistem pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga


Mikrohidro(www.google.com)
Kekurangan
Namun penggunaan teknologi PLTMH ini masih kurang efektif dan
memiliki banyak kekurangan untuk bisa dijadikan sebagai solusi permasalahan
listrik di Indonesia. Dalam proses pembuatannya, sebuah PLTMH memerlukan
biaya yang sangat besar dan memerlukan waktu yang sangat lama. Selain itu,
lokasi pembuatan pembangkit listrik ini tidak bisa berada di seluruh lokasi di
Indonesia, PLTMH haruslah berada pada daerah yang memiliki aliran air/sungai
yang memadai untuk menggerakkan turbin. Kedala lain yang sering dijumpai
adalah banyaknya sampah yang menumpuk di aliran sungai.
Plant- e Sebagai Energi Terbarukan yang Efektif
Teknologi Plant-e adalah sebuah teknologi yang menfaatkan tanaman hijau
pada media basah. Ide untuk teknologi ini datang dari Dr. ir. Bert Hamelers. Pada
2008 bukti-of-prinsip teknologi diterbitkan(Strik et al. 2008; De Schamphelaire et
al. 2008 ). Dari 2009-2012 Eropa membiayai penelitian tentang ilmu baru untuk
mengembangkan mikroba yang ada pada tanaman sebagai sel bahan bakar. Proyek
ini mengakibatkan berdirinya perusahaan Plant-e.

Gambar 4. Prototipe Teknologi Plant-e (www.plantpower.eu)

Plant-e adalah sebuah perusahaan dari Belanda yang telah menemukan cara
untuk memanfaatkan listrik dari tanaman dan menggunakannya untuk menyalakan
hotspot Wi-Fi, pengisi baterai telepon seluler, dan penerangan jalan. Proyek yang
dilakukan perusahaan ini disebut "Starry Sky". Pada bulan November tahun 2014
di Amsterdam, dimana mereka menyalakan lampu jalan LED lebih dari 300 buah
di dua lokasi yang berbeda. Teknologi daya tanaman ini juga sedang digunakan
untuk kebutuhan listrik kantor pusat perusahaan di Wageningen.

Gambar 5. Proyek Starry Sky untuk menyalakan 300 bual lampu jalan
LED (www.plantpower.eu)
Sitem Kerja Teknologi Plant-e
Proses kerja dari Teknologi Plant-e, dimana tanaman hijau sebagi bahan
organik yang menggunakan energi matahari untuk berfotosintesis. Melalui
fotosintesis, tanaman menghasilkan bahan organik. Bagian dari bahan organik ini
digunakan untuk pertumbuhan tanaman, tetapi sebagian besar tidak dapat
digunakan oleh tanaman dan diekskresikan ke dalam tanah melalui akar sekitar 70
% . Di sekitar akar terdapat mikro-organisme aktif yang memecah senyawa
organik menjadi elektron. Mikro-organisme ini disebut Mikoriza. Dalam proses
ini, elektron yang dilepaskan sebagai produk limbah dari Mikoriza diangkut ke
anoda sel bahan bakar. Energi kaya elektron mengalir melalui beban ke katoda
untuk menghasilkan 24 jam per hari listrik.

Gambar 6. Proses teknologi Plant-e mengahasilkan energi listrik.


(www.plantpower.eu)

Dari hasil penelitian yang dilakukan di bisa menghasilkan hingga 3,2


Wh/m2 di Eropa Utara-Barat. Ini berarti bahwa dengan 100 meter persegi dapat
menghasilkan hingga 2800 kWh/tahun. Setelah diperhitungkan, sebuah rumah
tangga di Belanda biasa menggunakan 3500 kWh per tahun. 100 meter persegi
bisa memberikan 80% dari permintaan listrik. (www.plantpower.eu)
Di Indonesia, menurut uu no 26 tahun 2007 pasal 17 memuat bahwa proporsi
kawasan hutan paling sedikit 30% dari luas daerah aliran sungai (DAS). Kita tahu
bahwa daerah di Indonesia lahan hijau terbuka masih sangat kurang, maka dari
program teknologi ini kita dapat menciptakan kawasan hijau. Dari hasil survei
Statistik PT PLN, penggunaan listrik sebuah rumah tangga di Indonesia sekitar
142 kWh/tahun hal itu jauhlebih sedikit dibandingkan di Belanda. Dengan 100 m 2
dapat menghasilkan hingga 2800 kWh/tahun. Jika daerah di pedesaan dapat
menerapkan teknologi ini, maka kemungkinan daerah-daerah yang belum
mendapatkan listrik dapat menikmatinya dan pasokan tercukupi karena mayoritas
penduduk indonesia masih mengandalkan sektor pertanian sebagai mata
pencaharian. 100 m2 yang dipergunakan adalah pekarangan atau lahan sawah,
karena tanaman hijau yang kita pergunakan dapat berupa tanaman pangan.
Teknologi ini tidaklah merusak tanaman yang dijadikan bahan untuk
menghasilkan listrik, sehingga teknologi ini sangat efisien untuk diterapkan di
Indonesia. Selain menghasilkan sumber energi listrik yang baru, produksi pangan
semakin tercukupi dan terciptanya

kawasan hijau yang luas yang dapat

mengurangi pemanasan global.


Pihak-Pihak Terkait Penyuksesan Program
1. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan
Kementerian Riset Teknologi (Kemristek)
Pemerintah membuat kebijakan tentang pemanfaatan tanaman hijau
secara khusus sebagai pembangkitkan listrik terbarukan yang berguna
bagi negara dan masyarakat Indonesia, serta memberikan dana bantuan
untuk menyukseskan teknologi Plant-e ini.
2. Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian
Meneliti lebih lanjut tentang pemanfaatan tanaman hijau sebagai
sumber pembangkit listrik baru di Indonesia yang ramah lingkungan. ini

Perguruan

Tinggi

menyelenggaran

pembelajaran

dan

pelatihan

pembangkit listrik teknologi plant-e sebagai sumber energi baru dan


terbarukan.
3. Masyarakat Indonesia
Masyarakat Indonesia paham bahwa teknologi plant-e sangat ramah
lingkungan, menerima teknologi plant-e sebagai sumber energi
terbarukan, serta belajar cara pembuatan teknologi ini untuk di terapkan
di seluruh daerah di Indonesia.
Pengimplementasian teknologi Plant-e pada seluruh daerah di Indonesia
Langkah yang di tempuh pertama adalah mengajukan Teknologi Plant-e ke
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Riset
Teknologi (Kemristek) sebagai teknologi pembangkit listrik baru dan terbarukan
di Indonesia yang sangat ramah lingkungan dan ekonomis. Hasilnya,
Kementerian Riset Teknologi (Kemristek) akan mengaplikasikan teknologi ini di
daerah daerah seluruh Indonesia sebagai pembankit listrik baru, serta memberikan
dana dan fasilitas untuk mengaplikaikan teknologi Plant-e.
Selanjutnya kami akan meninjau daerah-daerah yang membutuhkan listrik
di Indonesia. Setelah itu kami akan mulai dari daerah yang memang sama sekali
tidak tersentuh listrik. Mulai dari melakukan sosialisasi terhadap penduduk
setempat, sampai dengan mengaplikasikan teknologi ini dan mengajarkan
penduduk setempat tentang cara pembuatan dan perawatannya.
Setelah hal tersebut berhasil dilakukan kami akan mensosialisasikan
teknologi ini kepada perusahaan perusahaan besar bahwasannya teknologi ini
berhasil dilakukan, dan bukan hanya di terapkan di pedesaan, melainkan bisa
diterapkan di kota kota besar. Dan juga mensosialisasikan bahwa pembuatan
teknologi ini di perkotaan juga dapat menciptakan lahan lahan hijau baru yang
akan menyejukkan udara di perkotaan serta mengurangi pemanasan global.
Mengaplikasikan teknologi plant-e diseluruh daerah Indonesia baik itu
diperkotaan maupun dipedesaan, dan menciptakan Indonesia yang hemat energi
dan lebih hijau.

BAB III KESIMPULAN


Teknologi Plant-e sebagai sumber energi terbarukan di Indonesia
Teknologi Plant-e adalah sebuah teknologi yang menfaatkan tanaman
hijau pada media basah. Proses kerja dari Teknologi Plant-e, dimana tanaman
hijau sebagi bahan organik yang menggunakan energi matahari untuk
berfotosintesis. Melalui fotosintesis, tanaman menghasilkan bahan organik.
Bagian dari bahan organik ini digunakan untuk pertumbuhan tanaman, tetapi
sebagian besar tidak dapat digunakan oleh tanaman dan diekskresikan ke dalam
tanah melalui akar sekitar 70 % . Di sekitar akar terdapat mikro-organisme aktif
yang memecah senyawa organik menjadi elektron. Mikro-organisme ini disebut
Mikoriza. Dalam proses ini, elektron yang dilepaskan sebagai produk limbah dari
Mikoriza diangkut ke anoda sel bahan bakar. Energi kaya elektron mengalir
melalui beban ke katoda untuk menghasilkan 24 jam per hari listrik.
Teknik Implementasi Yang Akan Dilakukan
1. Pengajuan teknologi Plant-e ke Kementrian RISET dan ESDM
Kami akan mengajukan teknologi Plant-e ke Kementrian RISET dan
ESDM agar menerima dan mengakui bahwa teknologi Plant-e ini dapat
diterapkan di daerah-daerah krisis listrik di Indonesia, dan agar pihak
pemerintah mau memfasilitasi dalam penerapan teknologi ini.

2. Peninjauan daerah daerah krisis listrik di Indonesia


Selanjutnya setelah pengajuan kami diterima, kami sesegera
mungkin akan langsung meninjau seluruh daerah daerah krisis listrik di
Indonesia. Kami akan memilih pedesaan yang memang tidak pernah
menyentuh listrik sama sekali terlebih dahulu sebagai pengaplikasian
teknologi Plant-e ini.

3. Pengaplikasian Plant-e terhadap

daerah yang belum tersentuh

listrik
Setelah mendapatkan lokasi desa yang belum mendapatkan listrik,
kami akan segera pergi kesana dan melakukan sosialisasi terlebih dahulu
terhadap masyarakat setempat. Penerapan teknologi Plant-e akan
langsung kami lakukan ketika masyarakt sudah paham akan pentingnya
teknologi ini. Setelah berhasil mengaplikasikannya kami akan mengajari
masyarakat setempat tentang cara pembuatan serta perawatan teknologi
Plant-e ini.
4. Pensosialisasian ke perusahaan perusahaan besar
Untuk menerapkan teknologi Plant-e keseluruh daerah Indonesia ,
lagkah

selanjutnya

yang

kami

ambil

yaitu

dengan

cara

mensosialisasikan\mempromosikan teknologi baru ini kepada perusahaan


perusahaan besar di Indonesia. Dimana sekiranya perusahaan perusahaan
ini mau untuk membantu dan memberi dana dalam penerepan teknologi
Plant-e ke seluruh daerah Indonesia termasuk di kota kota besar.
5. Penerapan Plant-e ke seluruh daerah Indonesia
Hasil dari sluruh pengimplementasian ini adalah agar teknologi
Plant-e benar benar di terapkan sebagai pembangikit listrik baru yang
terbarukan di Indonesia.

Dampak dari Penerapan Teknologi Plant-e


Penerapan teknologi Plant-e sebagai salah satu pembangkit listrik baru yang
terbarukan di Indonsia ini diharapkan akan mampu mengatasi masalah krisis
listrik di Indonesia dan mengurangi polusi yang disebabkan pembangkit listrik
tidak terbarukan. Daerah-daerah di Indonesia terutama di perkotaan, akan
menambah lahan hijau dalam pengimplementasian terknologi Plant-e. Sehingga
dalam penerapan teknologi Plant-e , akan menciptakan negara Indonesia yang
kaya akan energi listrik, ramah lingkungan, negara hijau, serta negara
penyumbang terbesar dalam penghentian pemanasan global .
DAFTAR PUSTAKA
Alexander, M. 1977. Soil Microbiology. 2 nd ed. John Wiley and Sons.
Inc. New

York. 472 p.

James, E.K., F.L. Olivares, A.L.M. de Oliviera., F.B. dos Reis J.r., L.G. da Silva
and

V.M. Reis. 2001. Further Observations on The Interaction

Between Sugarcane And Gluconacetobacter Diazotrophicus Under


Laboratory And Greenhouse Condition. J. Exp. Botany 52: 547- 760.
Kirchhof, G., V.M.

Reis, J.L. Baldani., B. Eckert., J.

Lay, B.W. 1994. Analisis Mikroorganisme di Laboratorium. P.T. Raja Grafindo


Persada. 168 h.
Saono, S. 1981. Mikrobiologi di Indonesia. Kumpulan Makalah Konggres
Nasional

Mikrobiologi III, Jakarta, 26-28 Nopember 1981.pp. 348-

354.
Wageningen University.2009.Welcome to Plant-e. Living Plants Generate
Electricity. Diakses dari: www.plant-e.com
Strik David and Hameleres Bert.2009.Plant Power. Living Plants in Microbial
fuel cells for clean, and renewable, sustainable, efficient, in-situ bionergy
production. Diakses dari: www.plantpoer.com

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal
Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/ HP

Sartony Sihombing
Laki-laki
Teknik Elketro
21060114120067
Tapanuli Utara, 11 Oktober 1995
sartony.sihombing@gmail.com
085296241367

B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Tahun masuklulus

SD
Swasta Bintang
Kejora Lintongnihihta

SMP
SMP Negeri 1
Lintongnihuta

SMA
SMA Negeri 2
Balige

2002-2008

2008-2011

2011-2014

C. Penghargaan (10 tahun terakhir)


No
Jenis Penghargaan
1
2
3
4

Juara 1 Olimpiade Siswa


Teladan Tingkat Kecamatan
Juara 1 Olimpiade Siswa
Teladan Tingkat Kabupaten
Lomba Pengetahuan
Lingkungan Hidup Tingakat
Kabupaten-Provinsi
Participant National Math
Olympiad

Institusi Pemberi
Penghargaan
Kemendikbud
Humbang Hasundutan
Kemendikbud
Humbang Hasundutan

2008

Badan Lingkungan
Hidup Indonesia

2013

Universitas Brawijaya
( Unbraw)

Tahun

2008

2013

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis
Semarang, 11 Maret 2016
Pengusul,

(Sartony Sihombing)
NIM. 201060114120067

Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal
Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/ HP

Raihan Afiq
Laki-Laki
Teknik Elektro
21060114120068
Balig 08 Oktober 1996
99afiq@Gmail.Com
085370248552

B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi

Tahun MasukLulus

SD
Swasta Yayasan
Perguruan
Keluarga
Pematangsiantar
2003-2008

C. Penghargaan (10 tahun terakhir)


No
Jenis Penghargaan
1
2
3
4

Juara 2 Osn Fisika Tingkat


Kabupaten
Participant National Math
Olympiad
Penghargaan Atlet
Mengharumkan Kota
Pematang Siantar
Runner Up Tennis Lapangan

SMP
Smp Negeri 4
Pematangsiantar

SMA
Sma Negeri 1
Kabanjahe

2008-2011

2011-2014

Instritusi Pemberi
Penghargaan
Kemendikbud

Tahun
2013

Universitas
Brawijaya ( Unbraw)
Walikota
Pematangsiantar

2013

Universitas Sumatra
Utara (USU)

2008

2010

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketdaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM - Gagasan Tertulis
Semarang, 11 Maret 2016
Pengusul,

(Raihan Afiq)
21060114120068

Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal
Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/ HP

Ervin Nurhediyanto
Laki-Laki
Teknik Elektro
21060114120055
Tegal 31 Oktober 1995
Cafeinai311@gmail.com
082322059666

B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Tahun MasukLulus

SD
SDN kraton 5
Tegal
2002-2008

C. Penghargaan (10 tahun terakhir)


No
Jenis Penghargaan
1

Juara 3 Festival Teater Realis


Antar SLTA Ke-2 Se-Jawa
Tengah

SMP
SMP Negeri 7
Tegal
2008-2011

Instritusi Pemberi
Penghargaan
Dewan Kesenian
Kota Tegal

SMA
SMA Negeri 1
Tegal
2011-2014

Tahun
2012

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketdaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis
Semarang, 11 Maret 2016
Pengusul,

(Ervin Nurhediyanto)
NIM.20160114120055

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan Dan Pembagian Tugas


No

Nama / NIM

Program Studi
Teknik Elektro
Teknik Elektro

Bidang
Ilmu
Teknik
Teknik

Alokasi Waktu
(jam /minggu)
15 jam/minggu
10 jam/minggu

1
2

Sartony Sihombing
Raihan Afiq

Ervin
Nurhediyanto

Teknik Elektro

Teknik

10 jam/minggu

Uraian Tugas
Pencarian Literarur
Konsultas dengan
Dosen
Merumuskan hasil
literatur

Lampiran 3. Pernyataan Ketua Pelaksana

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS DIPONEGORO
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang, Semarang Kode Pos 1269
Telp : (024) 7460013 email : rektor@undip.ac.id, sesrektor@undip.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA


Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama

: Sartony Sihombing

NIM

: 21060114120067

Program Studi

: Teknik Elektro

Fakultas

: Fakultas Teknik

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-GT saya dengan judul :


Teknologi Plant-e Sebagai Sumber Energi Terbarukan di Indonesia
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2016 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudia hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenarbenarnya.
Semarang, 11 Maret 2016
Mengetahui,
Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan

Yang Menyatakan,

Universitas Diponegoro

(Budi Setiyono. S.Sos., M.Pol.Admin., Ph.D)

(Sartony Sihombing)

NIP. 197110111997021001

NIM. 21060114120067

Anda mungkin juga menyukai