DI
PLTP GEODIPA ENERGI DIENG
Jalan Raya Dieng Batur PO BOX 01 Wonosobo
Oleh :
Hikmah Mulyani
17721251003
Akibat adanya sengketa antara HCE dan PT. PLN Persero serta
dikeluarkanya surat keputusan Presiden RI No. 39 tahun 1997 dan Surat Keputusan
Presiden No. 5 tahun 1998 California Energi Ltd sebagai pemegang saham mayoritas.
Mengingat PT. PLN Persero melalui mahkamah Arbitase Internacional, gugatan ini
pada tahun 2000 dimenangkan oleh HCE. Untuk sementara Klaim California Energi
Ltd dibayar oleh Overseas Private Investement Coorperation (OPIC) dan kepemilikan
saham proyek PLTP Dieng dipegang oleh OPIC. Mengingat pemerintah RI turut
menjamin proyek ini, maka OPIC meminta Pemerintah RI mengganti klaim tersebut.
1) Wilayah Hilir
a) Pad 7
Terdapat 3 Buah sumur produksi yaitu HCE 7a, HCE 7b, HCE 7c. Berada
pada ketinggian 1909, 5 MDPL.
b) Pad 9
Terdapat sumur produksi HCE 9B, dan DNG 9. Berada pada ketinggian 2028,
6 MDPL.
c) Pad 28
Terdapat 2 buah sumur produksi yaitu HCE 28a, dan HCE 28B. Berada pada
ketinggian 2076, 3 MDPL
d) Pad 31
Hanya terdapat 1 buah sumur produksi.
2) Wilayah Hulu
a) Pad 17
Merupakan sumur Injeksi, Lokasi ini berada pada ketinggian 2062, 5 MDPL.
b) Pad 29
Lokasi ini terdapat 1 sumur yaitu HCE 29A.
c) Monoblock
Lokasi ini berada pada ketinggian 2062, 5 MDPL.
d) Power Plant
Merupakan lokasi pembangkit tenaga listrik dari tenaga panas bumi yang
dihasilkan dari hasil penyaringan uap panas dimana listrik yang dihasilkan
mencapai 60 MW.
C. Visi, Misi dan Motto
a. Visi
Geothermal yang Handal dan Perpercaya Melalui Insan Geo Dipa, Keunggulan
b. Misi
Misi dari perusahaan PT. GEODIPA ENERGI adalah:
1) Fokus pada pertumbuhan perusahaan yang cepat dan berkesinambungan
dalam mencapai tujuan bisnis.
2) Mengoptimalkan produktifitas melalui operasional yang unggul dan Total
Quality Management.
3) Menyediakan lingkungan yang terbaik untuk berprestasi sebagai Profesional
dan menjadi Insan Geo Dipa yang Unggul.
4) Turut mendukung program pemerintah dalam penyediaan Listrik Panas Bumi
yang Aman dan Ramah Lingkungan.
c. Motto
Motto dari perusahaan PT. GEODIPA ENERGI adalah Learning, Integrity, Goal-
Oriented, Honour, dan Teamwork yang disingkat “LIGHT” yang tersebut
HASIL OBSERVASI
Sumur produksi yang sudah tidak digunakan sebagian digunakan sebagai sumur
injeksi untuk mengembalikan fluida yang sudah digunakan untuk proses produksi
kembali ke tanah. Namun sebelum digunakan sebagai sumur injeksi, sumur perlu
dimatikan terlebih dahulu menggunakan proses Killing, proses penyemprotan sumur
menggunakan fluida biasa dengan tekanan yang lebih besar daripata tekanan resource.
Setelah sumur di matikan barulah sumur dapat digunkan sebagai sumur injeksi.
Fuida dan uap panas yang keluar dari sumur produksi dialirkan
menggunakan pipa-pipa besar sepanjang sumur menuju power plant. Pipa-pipa berisi
fluida dan uap panas milik perusahaan banyak terlihat di kawasan Dieng. Pipa-pipa
penjang tersebut diberi isolator utuk menjaga temperatur hingga sampai ke power
plant. Bahan pipa yang digunakan dalam oleh PT. GEODIPA ENERGI adalah karbon
steel biasa yang dilapisi dengan isolator gypsum dan dilapisi lagi dengan alumunium.
Kemudian pipa memgelirkan fluaida dan uap air seperti pada gambar 4 :
Gambar 8. Silencer
2. Komponen Distribusi Uap
a. Pipa aliran dua fasa
Pipa ini berfungsi untuk mengalirkan fluida dua fasa yang berasal dari sumur
untuk menuju separator.
Gambar 9. Pipa aliran dua fasa
b. Pompa Injeksi
Pompa injeksi adalah popma yang dugunakan untuk memompa brine
dari balong ke sumur injeksi.
C. Proteksi K3
Pekerjaan di sebuah pembangkit listrik memiliki berbagai resiko yang
dihadapi. Kondisi alam yang ekstrem dan bahaya dari peralatan berat serta
bertegangan tinggi harus menjadi kewaspadaan bagi setiap pegawai maupun tamu
yang memasuki wilayah pembangkit. Kondisi alam seperti suhu dingin, uap panas,
gas beracun dsb. tentunya harus dicegah agar tidak mengganggu kesehatan dan atau
keselamatan manusia. Bahaya dari peralatan bertegangan hingga 150.000 Volt serta
motor-motor berkecepatan tinggi juga harus diperhatikan. Peralatan standard K3
(Kesehatan dan Keselamatan Kerja) wajib dipakai ketika memasuki area Pembangkit.
Perlatan yang wajib digunakan saat memasuki kawasan pembangkit PLTP adalah
sebagai berikut :
1) Wear pack atau baju kerja berfungsi meindungi seluruh badan.
2) Helm kerja berfungsi melindungi kepala pada saat kerja di lapangan.
3) Sarung tangan berfungsi melindungi tangan dari benda-banda tajam, panas dan
kotor.
4) Savety shoes melindungi kaki, agar kaki tetap aman berjalan di lingkunagan
kerja.
5) Savety googles, dipakai pada saat pengelasan dan menggerinda.
Kekurangan :
2. Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng
tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat
permukaan.
E. Sustainability PLTP
Indonesia memiliki banyak potensi energi panas bumi, yang tersebar di 285
titik di seluruh wilayah, potensi tersebut menghasilkan lebih dari 29.000 MW. Hal ini
menjadikan Indonesia sebagai negara yang mempunyai potensi energi panas bumi
terbesar di dunia dengan potensi lebih dari 40 % cadangan panas bumi dunia. Hanya
saja dari total potensi tersebut, Indonesia baru memanfaatkan kurang dari 5 % saja.
Total kapasitas terpasang energi panas bumi pada tahun 2012 adalah 1.226 MW.
Perlunya Indonesia untuk mengurangi ketergantungan terhadap minyak dan
beralih pada sumber energi alternatif adalah untuk mengamankan ketahanan energi
nasional yang berkelanjutan di masa mendatang. Bahan Bakar Minyak (BBM) adalah
energi tak terbarukan yang suatu saat akan habis. Untuk mengimbangi tingkat
konsumsi energi di Indonesia dan memenuhi kebutuhan energi masyarakat menteri
ESDM memerintahkan untuk pemanfaatan energi baru terbarukan harus lebih
dimaksimalkan.
Saat ini pemerintah sedang berusaha untuk melakukan pengembangan
energi yang berprinsip energi hijau, terutama panas bumi. Menurut Keputusan
Presiden Nomor 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) menargetkan
bahwa pada tahun 2025 listrik yang berasal dari energi panas bumi harus mencapai
9500 MW atau berkontribusi 5% dari total konsumsi energi nasional.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fandari (2014), keberlanjutan
pembangkitan listrik energi panas bumi sangatlah mungkin berdasarkan faktor-faktor
sebagai berikut :
a. Efisiensi energi
Kebijakan pemerintah untuk melakukan efisiensi dengan konservasi dan
diversifikasi energi diharapkan mampu meningkatkan efisiensi energi baik
dari sisi pasokan dan pemanfaatan di semua sektor serta dapat meningkatkan
pangsa energi terbarukan dalam bauran energi nasional.
b. Elektrifikasi
Potensi panas bumi di Indonesia yang begitu besar bisa menjadi solusi
peningkatan rasio elektrifikasi jika dimanfaatkan secara optimal.
c. Dukungan terhadap pemanfaatan enegri terbarukan
Banyaknya kebijakan yang mendukung kegiatan pengembangan energi
terbarukan termasuk panas bumi diharapkan dapat menjadikan panas bumi
sebagai sumber energi pengganti bahan bakar tenaga listrik bukan hanya
sumber energi yang bersifat komplementer.
d. Kemanan pasokan
Melalui Kebijakan Energi Nasional yang dituangkan dalam Perpres No. 5
Tahun 2006 bertujuan untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi
guna mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan. Salah satu
sasaran yang diharapkan dengan adanya kebijakan tersebut adalah
terwujudnya energi (primer) mix yang optimal pada tahun 2025 dengan porsi
panas bumi menjadi lebih dari 5%. Sehingga dominasi minyak pada bauran
energi nasional nantinya dapat digantikan dengan energi panas bumi yang
berkelanjutan.
e. Perubahan lklim
Pemakaian lahan dalam kegiatan eksplorasi panas bumi tidak terlalu besar.
Pengelolaan panas bumi bukanlah merupakan kegiatan penambangan dan
pemanfaaatan lahan untuk eksploitasi sehingga tidak bertentangan dengan UU
Kehutanan. Meskipun biaya produksi panas bumi cukup besar akan tetapi
emisi yang dihasilkan dari PLTP lebih rendah daripada emisi yang dihasilkan
dari pembangkit listrik batu bara. Jika dikaitkan dengan konsep CDM, harga
energi panas bumi menjadi lebih kompetitif dibandingkan dengan harga energi
konvensional lainnya.
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan paparan yang sudah disampaikan pada laporan wisata
laboratorium PLTP GEODIPA ENERGI, maka dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut :
1. PT GEODIPA ENERGI telah melakukan konservasi energi dnegan memnfaatkan
energi ternarukan yaitu energi panas bumi.
2. Peralatan dan teknologi yang dimiliki oleh PLTP GEODIPA sudah memnuhi
syarat untuk pembangkitan.
3. Kemanan dan keselamatan kerja pada PLTP GEODIPA sudah dilakukan secara
baik dan benar.
4. Keberlanjutan PLTP sangatlah memungkinkan karena PLTP merupakan energi
terbarukan dan ramah lingkungan.
REFERENSI
Ahmad Luthfi Setiawan. Perawatan dan Pemeliharaan Peralatan Electric pada Power
Plant di PLTP GEODIPA ENERGI Unit 1Dieng. (2015). Laporan Praktik
Industri UNY.
Fandari El Andiesta, Dkk. Pengembangan Energi Panas Bumi yang Berkelanjutan.
(2014). Jurnal Ilmiah Semesta Teknika.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. (2012). Rencana
Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT PLN (Persero) 2011-2021. PT PLN
(Persero) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Phutut Dwi Jatmiko. Identifikasi soft starter pada brine pump di well pad 30 PT.Geo
Dipa Energi unit I dieng. (2013). Laporan Praktik Industri UNY.