PENDAHULUAN
1
menghasilkan listrik yang berkualitas untuk menciptakan pertumbuhan
ekonomi dan taraf kehidupan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Permintaan listrik akan meningkat sejalan dengan pertubuhan
manusia di dunia ini, oleh karena itu PT. Geo Dipa Energi Unit 1 Dieng
berusaha mengelola panas bumi sehingga menghasilkan listrik untuk sistem
jaringan Jawa-Bali.
PT. Geodipa Energi Unit 1 Dieng mempunyai kapasitas listrik 60
MW, namun yang dihasilkan hanya 40 MW karena sesuai dengan
permintaan PLN untuk memenuhi jaringan terpadu Jawa-Bali. PT. Geo
Dipa Energi Unit 1 Dieng mempunyai ruang lingkup pekerjaan
pemeliharaan dan perbaikan instrumen-instrumen dan kendali penyusun
sistem produksi dan melakukan kalibrasi secara rutin.
Berdasarkan teori dalam kuliah dan praktikum yang penulis dapat di
bangku kuliah dan Praktek Kerja Kuliah PT. Geo Dipa Energi Unit 1 Dieng,
maka penulis mengambil judul “Perawatan Hotwell Pump P-101A pada
PLTP Geo Dipa Energi Unit 1 Dieng” sebagai laporan praktek kerja
lapangan ini.
2
2. Memberikan gambaran tentang pemisahan fluida dua fasa dari uap yang
dihasilkan oleh sumur produksi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Unit 1 Dieng.
3. Mengetahui perawatan pompa hotwell P101-A pada Pembangkit Listrik
Tenaga Panas Bumi Unit 1 Dieng.
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan laporan praktek kerja lapangan ini adalah :
1.4.1 Bagi Mahasiswa
a. Sebagai salah satu persyaratan akhir studi dan memperoleh ahli
madya Program Studi D3 Teknik Konversi Energi Jurusan
Teknik Mesin.
b. Mengetahui secara langsung bagaimana proses produksi energi
listrik dengan sumber tenaga panas bumi.
c. Mengetahui bagaimana perawatan pompa hotwell pada PLTP
Geo Dipa Energi Unit I Dieng.
d. Mendapatkan wawasan dan pengalaman nyata di instansi yang
terkait dengan bidang konversi energi.
e. Mengetahui penerapan teori yang diperoleh di perkuliahan pada
dunia kerja.
1.4.2 Bagi Politeknik
a. Menjalin kerja sama yang baik dalam perkembangan teknologi
antara pihak perusahaan dengan perguruan tinggi dalam hal ini
antara Politeknik Negeri Semarang dengan PT. Geo Dipa Energi
Unit I Dieng.
b. Mengetahui tingkat keberhasilan dalam penerapan ilmu dengan
aplikasi yang nyata di dunia industri.
1.4.3 Bagi Perusahaan
a. Mengenalkan perusahaan kepada masyarakat melalui kerja sama
antara pihak perusahaan dengan perguruan tinggi.
b. Merupakan perwujudan nyata perusahaan dalam pengembangan
pendidikan.
3
c. Dapat membantu program pemerintah dalam menyiapkan sumber
daya manusia yang lebih berkualitas dan berkompeten.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5
power plant hingga menyalurkan hasil olahan panas bumi menjadi listrik ke
jaringan listrik interkoneksi Jawa-Madura-Bali.
Head office :Gedung Recapital
Jl.Aditya Warman, Kavling 55
Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Phone. 022-7313375 Fax.022-7313364
DIENG plant : Jl.Raya Dieng Batur PO BOX 001 wonosobo Indonesia
Phone.0286-594958 FAX.0286-591959
PATUHA Plant : Jl.PR tanjakan Panjang no.33 Ciwidey Bandung
Indonesia Phone.022-5927249
E-mail : webmaster@geodipa.co.id
Website : www.geodipa.co.id
Secara garis besar PT. Geo Dipa Energi unit Dieng telah melewati
beberapa kejadian penting antara lain:
1. Pemerintahan Hindia Belanda
Sejarah perkembangan proyek panas bumi Dieng dimulai oleh
pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1918 dengan melakukan
penyelidikan potensi panas bumi Dieng. Pada tahun 1964 sampai 1965
UNESCO mengidentifikasi Dieng dan menetapkan bahwa dieng sebagai
salah satu prospek panas bumi yang sangat bagus di Indonesia. Tahun 1970
USGS (United States Geological Survey) melakukan survey geofisika dan
tahun 1973 melakukan pengeboran 6 sumur dangkal dengan kedalaman
maksimal 150 m dengan temperatur 92-175oC
2. Pertamina
Pada tanggal 17 Agustus 1974 Dieng ditetapkan oleh Menteri
Pertambangan dan Energi dengan surat keputusan
No.491/KPTS/M/Pertamb/1974 sebagai wilayah kerja VI wilayah panas
bumi bagi Pertamina. Penyelidikan Geologi,Geokimia dan Geofisika serta
penggeboran landai suhu berhasil dilakukan Pertamina pada tahun 1976.
Hingga tahun 1994 Pertamina telah menyelesaikan 27 sumur uji produksi
(21 sumur di sikidang, 3 sumur di Sileri, 3 sumur di Pukawajan). Selama
6
1981-1993 Pertamina menghasilkan Power Plant unit kecil (monoblock 2
MW)
3. Himpurma California Energi Ltd (HCE)
Pada tahun 1994 lapangan panas bumi unit Dieng dipegang oleh
Himpurma California Energi (HCE) yang merupakan perusahaan gabungan
antara California Energi Ltd (CE)sebagai pemegang saham mayoritas (90%)
dengan Himpurma Erasindo Abadi (HEA) sebagai pemegang saham
minoritas (10%). HCE sejak tahun 1995-1996 melaksanakan kegiatan
sebagai berikut
3.1. Penggeboran sumur produksi dan sumur re-injeksi, sehingga mampu
menghasilkan uap dikepala separator sebanyak 194 MW.
3.2. Membangun jaringan pipa uap, separator, brine sistem dan gathering
sistem serta membangun pusat pembangkit listrik tenaga panas bumi
unit 1 dengan kapsitas terpasang 60 MW
3.3. Melakukan komisioning dan operasi komersil PLTP init satu selama
72 jam pada tanggal 5 juli-8 juli 1998
Akibat adanya sengketa antara HCE dan PT.PLN (persero) serta
dikeluarkannya surat keputusa presiden RI No. 39 tahun 1997 dan surat
keputusan presiden No.5 tahun 1998, California Energi sebagai
pemenang saham mayoritas sebagai tindakan gugatan PT.PLN
(persero) melalui mahkamah arbitrase international, gugatan ini
dimenagkan HCE pada tahun 2000
7
Final Sattlement Agreement. Kepemilikan saham mayoritas berpindah dari
OPIC ke pemerintah RI (Depertemen Keuangan). Selanjutnya Menteri
Keuangan RI melalui surat No.S,436/MK02/2001 tanggal 4 september 2001
menunjuk PT.PLN (persero) untuk menggelola aset Dieng Patuha.
5. Badan Penggelola Dieng Patuha (BPDP)
Melalui surat perjanjian kerja sama antara direksi PT.PLN (persero)
dengan Pertamina No.066-1/C00000/2001 tanggal 14 September 2001
membentuk Badan Penggelola Dieng Patuha (BPDP) yang bertugas
melakukan persiapan serta menggelola rekomissioning PLTP unit 1 yang
berkapasitas 60 MW serta merawat aset Dieng Patuha. Sejak tanggal 1
oktober 2002 BPDP dibantu boleh Exitsting Employed, HCE, serta mitra
usaha lainnya melaksanakan kegiatan rekomisioning tersebut dengan
memperbaiki hampir seluruh peralatan yang ditinggalkan California Energy
Ltd serta membangun Rock Muffler dan mengamati sistem purifier
sehingga proyek Dieng yang selama ini terbengkalai mampu beroperasi
kembali dan menghasilkan listrik dari sumber daya panas bumi ke sistem
jaringan terpadu jawa-bali.
6. PT.Geo Dipa Energi
Sejak tanggal 4 september 2002 PT.Geodipa Energi mulai berperan
dalam penggelolaan aset Dieng Patuha. PT. GEO Dipa Energi melalui anak
perusahaan dari PLN dan Pertamina yang didirikan pada 5 Juli 2002, lokasi
kantor pusat Jl. Aditya Warman, Kavling 55 kebayoran baru, Jakarta Selatan
yang kegiatannya melakukan eksplorasi sumber panas bumi. PT. Geo Dipa
Energi merupakan anak perusahaan dari dua BUMN terbesar di Indonesia,
yaitu PT. Pertamina yang memgang saham sebesar 67% dan PT. PLN
(persero) dengan saham sebesar 33%
8
2.2 VISI, MISI dan MOTTO Perusahaan
Visi dari PT.Geo Dipa Energi adalah menjadi perushaan geotermal
yang handal dan terpercaya melalui insan Geo Dipa. Keunggulan oprasional
dan pertumbuhan yang berkesinambungan.
Misi PT.Geo Dipa Energi adalah :
1) Fokus pada pertumbuhan perushaan yang cepat dan berkesinambungan
dalam mencapai tujuan bisnis
2) Mengoptimalkan produktivitas melalui oprasional yang unggul dan total
quality mannagement.
3) Menyediakan lingkungan yang terbaik untuk berprestasi sebagai
profesional dan menjadi insan Geodipa yang unggul.
4) Turut mendukung program pemerintah dan menyediakan tenaga listrik
panas bumi yang aman dan ramah lingkungan.
Dalam melaksanakan Misi perusahaan, PT.Geo Dipa Energi
memiliki Company Value (Nilai Perusahaan) yang meliputi aspek seperti
Learning; Integrity; Goal Oriented; Honour; Teamwork yang dapat
disingkat menjadikata “LIGHT” . Kata”LIGHT” berarti cahaya, yang dapat
dideskripsikan bahwa PT.Geo Dipa Energi memiliki kemampuan yang
sangat cepat dalam bidang panas bumi baik secara target jangka panjang,
tegnologi seta target produksi. Lurus menggambarkan bahwa PT.Geo Dipa
Energi selalu berusaha fokus pada visi dan misi perusahaan dan memberi
dimana PT.Geo Dipa Energi berusaha untuk memberikan pelayanan yang
terbaik dan memuaskan bagi masyarakat.
Learning
Melakukan pembelajarandan inovasi secara berkesinambungan untuk
memberi nilai tambah bagi pelanggan dan pemegang kepentingan.
Integrity
Bersikap jujur dan terpercaya dalam segala pemikiran, perkataan dan
tindakan.
Goal Oriented
Berkomitmen untuk mencapai keunggulan dalam segala hal dan bersikp
penuh semangat untuk mencapai hasil yang melebihi harapan.
9
Honour
Bertekad untuk dikagumi atas kinerja berkelas dunia melalui
profesionalisme dan sikap saling menghormati.
Teamwork
Percaya akan kekuatan sinergi dan komunikasi untuk membangun tim
yang unggul.
Motto dari PT.Geo Dipa Energi adalah Keterbukan-Kebersamaan-
Keunggulan.
10
Pulau Jawa
Lokasi PT. GEO DIPA ENERGI Unit Dieng terletak didaerah dataran
tinggi Dieng. Disamping sebagai lokasi perusahaan, dataran tinggi Dieng
juga sebagai lokasi wisata karena lokasi tersebut terdapat peninggalan
bersejarah seperti candi-candi dan telaga. Suhu lingkungan didataran tinggi
Dieng kurang lebih 160c dengan ketinggian 2000-2100 meter diatas
permukaan laut. Lokasi perusahaan dapat ditempuh melalui dua jalur, yaitu
dari kota Wonosobo dengan jarak tempuh kurang lebih 25 km dan dari kota
Banjarnegara. Dataran tinggi Dieng merupakan perbatasan antara dua
kabupaten yaitu dari Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara.
Adapun nama-nama lokasi menurut wilayahnya :
1. Wilayah Hulu
- Pad 7
Terdapat 3 buah sumur produksi yaitu HCE-7A, HCE-7B, dan
HCE-7C. Lokasi ini berada pada ketinggian 1909,5 MDPL.
- Pad 9
Terdapat sumur produksi HCE-9A, DNG-9, dan HCE-9B yang
berada pada ketinggian 2028,6 MDPL.
11
- Pad 28
Terdapat sumur produksi HCE-28A dan HCE-28B yang berada
pada ketinggian 2076,3 MDPL.
- Pad 30
Terdapat 2 sumur produksi yaitu HCE-30 dan HCE-30A.
- Pad 31
Hanya terdapat 1 buah sumur produksi yaitu HCE-31.
2. Wilayah Hilir
- Pad 17
Merupakan sumur injeksi, lokasi ini berada pada ketinggian 2062,5
MDPL.
- Pad 29
Di lokasi ini terdapat 2 buah sumur yaitu HCE-29 sebagai sumur
produksi dan HCE-29A sebagai sumur injeksi.
- Monoblock
Lokasi ini berada pada ketinggian 2062,5 MDPL (pada masa
pertamina ).
- Power plant
Merupakan lokasi pembangkit tenaga listrik dari tenaga panas
bumi yang dihasilkan dari hasil penyaringan uap panas dimana
listrik yang dihasilkan mencapai 60MW.
12
Menejemen Finance melayani dibidang keuangan dan administrasi di
PT. GEO DIPA ENERGI, sedangkan manajemen layanan umum melakukan
pengaturan dalam bidang hubungan masyarakat, listrik, dan keamanan.
c) Manajemen Engineering
Melaksanakan fungsi engginering seperti pelayanan di bidang
mekanikal dan bidang elektrikal, serta melakukan modifikasi dan desain
untuk berlangsungnya operasi
Operasional PLTP Unit 1 Dieng oleh PT. Geo Dipa Energi (Persero) Unit
Dieng didukung dengan sistem organisasi yang dipimpin oleh seorang General
Manager dan dibantu HSE & Public Relation Superintendant dan Procurement
Superintendant dan membawahi empat divisi yaitu: Steam Field Manager,
Power Plant Manager, Engineering Manager, HC & Finance Manager.
Gambar 2.3 dibawah ini memperlihatkan struktur organisasi PT. Geo Dipa
Energi (Persero)Unit 1 Dieng secara umum, yaitu:
Direktur Utama
BOD
General Manager
Puguh Wintoro
Procurement
Superintendent
Singgih Panca P.
Topography
Geosience & Civil Logistic
& technical Production Superintendent Superintendent
Vacant R. Julianto Supriana
SF Maint. Planning
Superintendent
M. Nor Chabib
Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT. Geo Dipa Energi Unit 1 Dieng
Untuk bagian lapangan sendiri ada 3 unit kelompok bagian dimana setiap
bagian memiliki tugas kerja masing masing. Unit yang pertama adalah unit
13
maintenance dimana unit ini bekerja untuk melakukan perawatan dan
perbaikan komponen komponen teknik pada pembangkit listrik tenaga panas
bumi Dieng. Struktur organisasi unit maintenance dapat dilihat pada gambar
2.4.
Maintenance Manager
Henky Irawan
PP Mechanical
SF Mechanical SF Electrical PP Electrical Rotating
SF Instrument & Maintenance PP Instrument & Piping and Civil
Maintenance Maintenance Maintenance Equipment
Control Supervisor Supervisor Control Supervisor Supervisor
Supervisor Supervisor Supervisor Supervisor
Sulistiono Slamet Riyadi Rhente W. Ismail
Rochmat Deny Kristianto Ismanto Kurniawan TW.
Nikmat Kuntara
14
Steam Field
Manager
M Istiawan
Nurpratama
Balance of Plant
PP Operation PP Operation PP Operation PP Operation
Operation
Supervisor 1 Supervisor 2 Supervisor 3 Supervisor 4
Supervisor
Andi Salahudin Tursin Abdul Qodir A. Mardiyo
Vacant
PP Planning & PP Operation Staff 1 PP Operation Staff 2 PP Operation Staff 3 PP Operation Staff 4 Water & Pump
Evaluation Staff Arif Muliawan Sutrisno Agung Apri Jon Agung Saputro Operation Staff
Vacant Bayu Aji N. Abdul Rais Ahmad Humam Miftahurrohman Vacant
Vacant Ahmad Zulkifli Vacant
Balance of Plant
Operation Staff
Vacant
15
a. Alat Pelindung Diri
Baju Kerja (wear pack)
Helm kerja (safety helm)
Sarung tangan
Sepatu kerja (safety shoes)
b. Alat pada pekerjaan khusus
Gas detector
SCBA (Self Circuit Breathing Apparatus)
Fan/blower
c. Alat pada bagian pengelasan
Baju kerja (wear pack)
Kacmata las
d. Alat pada bagian listrik
Sarung tangan tegangan tinggi (20 KV)
e. Alat pada bagian ketinggian
Sabuk pengaman
16
Jam istirahat : 11.30 WIB-13.00 WIB
Sementara ketentuan jam kerja shift di PT. GEO DIPA ENERGI
UNIT 1 DIENGADALAH :
Shift pagi :07.30 WIB-15.30 WIB
Shift siang :15.30 WIB-23.30 WIB
Shift malam :23.30 WIB-07.30 WIB
17
BAB III
Seperti halnya sumur-sumur minyak dan gas, di sumur panas bumi juga
dipasang beberapa katup (valve) untuk mengatur aliran fluida. Valve-valve tsb
ada yang dipasang di atas atau di dalam sebuah lubang yang dibeton
(Concrete cellar).
Disamping itu biasanya dilengkapi juga oleh Bleed Valve, yaitu katup
untuk menyemburkan ke udara dengan laju aliran sangat kecil (bleeding),
saat sumur tidak diproduktifkan. Fluida perlu dikeluarkan dengan laju alir
sangat kecil agar sumur tetap panas dan gas tidak terjebak di dalam sumur,
dan juga untuk menghindari terjadinya thermal shock atau perubahan panas
18
secara tiba-tiba yang disebabkan karena pemanasan atau pendinginan
mendadak dapat dihindarkan.
Jenis-jenis katup :
1. Master Valve
2. Bleed Valve
Fungsi dari bleed valve : mengalirkan uap dengan aliran kecil
untuk menjaga sumur tetap panas dan bertekanan pada saat tidak
diproduktifkan.
3. Top Valve
19
pengaturan besarnya laju produksi sumur tersebut yang diatur oleh
bagian operator produksi.
3.1.3 Separator
Fungsi dari separator adalah memisahkan uap dari air yang bercampur
dalam aliran dua fasa. Separator yang mempunyai effisiensi yang tinggi
adalah jenis Cyclone, dimana aliran uap yang masuk dari arah samping dan
berputar menimbulkan gaya sentrifugal. Air akan terlempar ke dinding,
sedangkan uap akan mengisi bagian tengah pipa, dan mengalir keatas. Uap
yang keluar dari separator jenis ini mempuyai tingkat kekeringan (dryness)
yang sangat tinggi, lebih dari 99%.
20
Gambar 3.4 Silincer atau AFT
Fungsi dari pipa uap adalah untuk mengalirkan uap dari sumur produksi
ke pembangkit / power plant untuk menggerakkan turbin.
21
3.1.7 Rock Muffler
Fungsi dari rock muffler adalah untuk memastikan bahwa uap yang
akan dialirkan dari well pad yang mempunyai nilai tekanan yang tidak
melebihi dari batas atau setpoint yang sudah ditentukan dari power plant.
Selain itu rock muffler juga digunakan untuk pengaman.
(a) (b)
Gambar 3.7 (a) Rock Muffler , (b) Bagian dalam dari bak Rock Muffler
3.1.8 Kompresor
22
Kondensat yang terkumpul akan dikeluarkan melalui 2 cara yaitu
condensate trap dan blow down.
Weir box berfungsi sebagai alat untuk mengetahui besarnya laju aliran
uap hasil produksi dan harga kualitas uap hasil produksi secara kasar. Pada
suatu sistem PLTP terdapat tiga jenis weir box yang sering digunakan, yaitu
rectangular, suppressed dan triangular. Pada PLTP Unit 1 Dieng jenis weir
box yang digunakan adalah jenis rectangular weir box.
23
mekanis dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin langsung atau
dengan bantuan roda gigi reduksi, dihubungkan dengan mekanisme yang
akan digerakkan.
Turbin yang digunakan adalah produksi dari Ansaldo, tipe KG3 double
flow 7 stage condensing turbine dengan inlet temperature 210 C, inlet
pressure 5-12 bar, outlet pressure 0,081 bar(a).
Spesifikasi turbin pada PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng adalah sebagai
berikut:
VENDOR ANSALDO
TURBIN NO 2071
DAYA 60 MW
24
TAHUN PEMBUATAN 1990
3.2.2 Generator
Spesifikasi generator pada PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng adalah sebagai
berikut :
VENDOR ANSALDO
MODEL TEWAC
PHASES 3
FREQUENCY 50 Hz
RPM 3000
25
Gambar 3.12 Generator
3.2.3 Kondensor
26
3.2.5 Hot Well Pump
Hot Well Pump adalah alat yang memiliki fungsi memompakan air panas
dari kondenser ke cooling tower dan menjaga level air di dalam kondenser
untuk keperluan vacum condenser.
3.2.7 Transformator
27
Gambar 3.17 Transformator
28
3.2.8 Switchyard
3.2.9 Scrubber
Scrubber adalah alat yang berfungsi sama dengan separator, yaitu
sebagai pemisah uap dan air.
3.2.10 Demister
29
Gambar 3.20 Demister
(a) (b)
Gambar 3.21 (a) stop valve, (b) control valve
30
3.2.12 DCS (Distributed Control System)
Sebuah sistem kontrol yang memproses inputan yang diberikan dari level
transmiter dan memprosesnya untuk mengatur buka dan tutupnya valve.
Selain itu juga untuk mengontrol dan monitoring parameter seperti :
Temperatur, Tekanan, Vibrasi dan Sistem Alarm.
31
(a) (b)
Gambar 3.24 (a) Intercooler dan (b) Aftercooler
32
3.2.16 Auxiliary Cooling Water Pump
33
3.2.18 Blow Down Pump
34
Gambar 3.29 Acid Pump
35
Gambar 3.31 By Pass Valve
36
Gambar 3.33 Siklus Uap
Setelah itu uap kemudian masuk ke dalam pipa Main Steam Line .
Sebelum menuju Turbin uap melewati Rock Muffler. Pada Rock Muffler
diatur tekanan uapnya 9,65 bar. Dan fungsi lain dari rock muffler yaitu sebagai
peredam, dan sebagai pengaman apabila terjadi trip. Kemudian uap masuk ke
Scrubber dan Demister yang berfungsi untuk memisahkan moisture yang
terkandung dalam uap, sehingga diharapkan uap bersih yang akan masuk ke
dalam Turbin. Sedangkan sisa mouisture dari scrubber dan demister dialirkan
menuju AFT untuk mengurangi kebisingan netralisasi gas dan biasanya juga
mengontrol aliran fluida yang akan dibuang ke balon.
37
Gambar 3.35 Pembangkit Listrik Tenaga Uap
Dari Condensor air hasil Kondensasi dialirkan oleh Hotwell Pump atau
Main Cooling Water Pump masuk ke Cooling Tower untuk didinginkan.
38
Selanjutnya air hasil pendinginan dari Cooling Tower disirkulasikan kembali
ke dalam Condensor sebagai media pendingin.
3.5 Pompa
Pompa merupakan salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk
memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Pompa
beroperasi dengan membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk
(suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa
berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga penggerak
(motor) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk
mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran.
39
Pada prinsipnya pompa mengkonversi energi mekanik dari suatu
penggerak menjadi energi aliran pada fluida yang melaluinya. Dengan
demikian pompa menaikan energi fluida tersebut yang kemudian dapat
digunakan untuk mengalirkan ke suatu tempat yang lebih tinggi dan
mengatasi tahanan hidrolik dari pipa isap dan tekan, serta mempercepat
aliran. Dari sudut pandang energi, pompa merupakan kebalikan dari motor
atau mesin hidrolik dimana energi fluida diubah menjadi kerja mekanis.
40
Gambar 3.38 Klasifikasi Pompa
41
Gambar 3.39 Pompa Torak
b. Pompa gerak berputar (rotary pump) Misalnya: pompa roda gigi, pompa
lube, pompa ulir dan pompa vane
a. Pompa sentrifugal jenisnya : Radial flow, mixed flow, dan axial flow
b. Pompa Jet Jenisnya : Turbin-impeler
42
3.5.2 Berdasarkan Jenis Impeller
Pada pompa ini impeller dipasang pada salah satu ujung poros
dan pada ujung yang lain dipasang kopling untuk meneruskan
daya dari penggerak. Impeller jenis ini dipakai pada pompa yang
memerlukan head yang besar dengan kapasitas rendah. Bentuk
impeller yang dipasang menyebabkan aliran fluida yang
melaluinya akan membentuk aliran yang tegak lurus dengan
poros pompa. Aliran yang keluar dari sudu-sudu impeller
ditampung dalam rumah pompa yang selanjutnya akan mengalir
keluar melalui nozel. Untuk mencegah kebocoran fluida keluar
atau udara masuk kedalam pompa maka pada bagian rumah
pompa yang ditembus oleh poros dipasang mechanical seal.
43
B. Pompa Aliran Aksial
44
3.5.3 Berdasarkan Jumlah Tingkat
Pompa ini hanya memiliki satu impeller dan head total yang
ditimbulkan hanya berasal dari satu impeller tersebut relatif
rendah.
45
dengan rumah volut, karena aliran dari satu tingkat ketingkat
berikutnya lebih mudah dilakukan.
A. Pompa Horizontal
Pompa ini mempunyai poros dengan posisi mendatar.
B. Pompa Vertikal
46
biasanya diselubungi pipa selubung yang berfungsi untuk
saluran minyak pelumas. Pompa poros tegak berdasar dari posisi
pompanya ada dua macam yaitu pompa sumuran kering dan
sumuran basah. Sumuran kering pompa dipasang di luar tadah
hisap sedangkan sumuran basah sebaliknya.
Output dari hotwell pump terdapat dua valve yaitu stop valve dan
control valve. Stop valve digunakan untuk menghindari adanya aliran
air yang kembali ke condenser sedangkan control valve untuk
mengontrol debit air yang mengalir ke cooling tower dan level air
pada condenser. Air yang dipompa melalui Hotwell pump ini selain
menuju ke cooling tower, tetapi juga menuju ke sumur injeksi (ke
dalam bumi). Melalui control valve, Hotwell pump ini juga
digunakan untuk menjaga level air di dalam condenser agar tidak
47
melebihi ataupun kurang dari level yang ditentukan ( 40% dari
kapasitas condenser) dengan tujuan proses vacum condenser sesuai
target.
48
EFISIENSI 90 %
BERAT ± 3124 kg
TOTAL HEAD 35 m (close discharge 52)
DIAMETER DISCHARD 1200 mm
DIAMETER SUCTION 1800 mm
DIAMETER IMPELER 82 cm
49
A. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)
Pemeliharaan rutin yang dilakukan atas dasar interval
waktu (jam, hari, minggu, bulan, jam operasi) yang telah
ditetapkan lebih dulu atau kriteria tertentu lainya serta
dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan dari suatu item
peralatan mengalami kondisi yang tidak diinginkan.
Pelaksanaan preventive maintenance dilakukan tanpa
harus melakukan shutdown unit pembangkitan, namun
dimungkinkan bila hanya membutuhkan shutdown peralatan.
Preventive maintenance termasuk pemeliharaan terencana
jangka pendek sehingga termasuk dalam kategori pemeliharaan
rutin. Preventive maintenance dilakukan oleh staf maintenance
bekerjasama dengan staf operations power plant.
Pengecekan rutin setiap dua jam sekali terhadap
beberapa parameter yang ada pada peralatan dalam power plant
termasuk Hotwell pump P-101A merupakan salah satu bentuk
preventive maintenance.Melalui data hasil control rutin dapat
diprediksi/diambil kesimpulan tentang kondisi peralatan yang
sedang beroperasi. Beberapa parameter seperti tekanan dan
temperature yang ada pada hotwell pump P-101A disajikan pada
gambar tabel berikut.
Tabel 3.5 Data Control HWP P-101A 1 x 2 Jam
50
Beberapa parameter yang digunakan dalam preventive
maintenance pada PLTP Geo Dipa Unit Dieng yaitu :
51
maksimumnya adalah 150 ºC. Dengan demikian kondisi
bearing dan winding masih baik dan masih layak digunakan.
4. Pemeriksaan level oil bantalan
Level oil bantalan dapat diperiksa secara visual
melalui selang transparan yang terdapat pada pompa bagian
atas. Penambahan oil dilakukan apabila level oil telah
sampai batas minimum, hal ini dilakukan untuk mengurangi
risiko gesekan langsung tanpa perantara antara dua
komponen yang dapat menimbulkan panas sehingga
berdampak terjadinya kerusakan. Perlu diperhatikan dalam
penambahan oil harus sesuai tipenya.
5. Pembersihan peralatan (bila diperlukan)
Pembersihan casing atau body pompa terhadap
kotoran (debu misalnya atau zat lain) harus segera
dilakukan karena apabila terjadi penumpukan kotoran pada
body pompa lama kelaman dapat merusak lapisan body
pompa. Pembersihan dilakukan dengan cara memakai
udara bertekanan.
6. Pengecatan peralatan (bila diperlukan)
Pengecatan dilakukan dengan salah satu tujuannya
untuk menghindari body dari pengkaratan. Adapun body
yang sudah berkarat sesegera mungkin dilakukan
pengecatan ulang agar tidak terjadi pengkaratan yang lebih
lebar.
7. Pemeriksaan kebocoran pada pompa dan pipa
Pemeriksaan kebocoran pompa dan pipa dilakukan
secara visual dengan cara mengecek kondisi pompa dan
pipa, satu persatu diperiksa apakah terjadi kebocoran pada
pipa dan sambungan yang ada. Hal ini dilakukan untuk
pencegahan dan pendeteksi awal agar tidak terjadi
kebocoran sistem yang lebih melebar, sebab timbulnya
52
kebocoran dapat mengganggu sirkulasi air pada hotwell
pump.
53
Tabel 3.6 Data Kontrol Hotwell Pump P-101A per Minggu
1. Vibrasi
Kegiatan pemantauan dan analisa sifat-sifat getaran mesin
untuk mencari sumber-sumber penyebab vibrasi yang dapat
mengakibatkan kerusakan. Besaran yang menjadi analisa utama
adalah :
a. Perpindahan/simpangan (displacement) yang
mengindikasikan seberapa besar objek bergetar
b. Kecepatan (velocity) yang mengindikasikan seberapa cepat
objek berputar
c. Percepatan (acceleration) yang bekaitan dangan
gaya/gangguan yang menyebabkan terjadinya vibrasi
2. Noise
Suara abnormal yang timbul dari motor pump dapat
sebagai indikasi adanya suatu kerusakan atau ketidak sesuaian
motor pump tersebut. Biasanya untuk kerusakan yang cukup
54
besar, kebisingan dapat secara langsung dapat dideteksi melalui
indra pendengaran. Namun untuk mengetahui tingkat
kebisingan secara detail dapat menggunakan alat ukur sound
level meter.
Berdasarkan data kontrol hotwell pump, tingkat
kebisingan motor pump berkisar 89 dB, hal tersebut
menandakan masih baiknya kondisi motor pump karena nilai
standarnya kisaran 80 – 100 dB.
3. Kwalitas pelumas (Tribology)
Melakukan analisa terhadap kualitas pelumas yang
digunakan, dari segi spesifik gravity, kandungan air, viskositas,
serta kandungan-kandungan logam yang terkikis dan tercampur
didalam pelumas. Dengan tujuan untuk mengetahui secara dini
kwalitas pelumas dalam keadaan layak pakai atau tidak,
sehingga tidak merusak komponen yang dilumasi. Disarankan
maksimal setiap enam bulan sekali dilakukan penggantian
pelumas yang baru atau sekitar 4000 jam operasi.
4. Temperatur, pemakaian arus listrik dan tegangan motor
Melakukan analisa terhadap pemakaian arus dan tegangan
listrik pada motor listrik yang dioperasikan pada beban tertentu,
apakah masih sesuai dengan kondisi kerja atau telah terjadi
penyimpangan dikarenakan kerusakan perlatan tersebut, serta
melakukan analisa terhadap temperatur yang terjadi pada motor
tersebut apakah masih bekerja dalam temperatur yang diijinkan
atau tidak, karena bila terjadi tekanan yang melebihi batas
toleransi, maka motor listrik sewaktu-waktu dapat trip sehingga
dapat menggangu kerja sistem secara keseluruhan.
C. Overhaul/Inspection Maintenance
55
paket pekerjaan besar yang terjadwal untuk pemeriksaan yang
luas dan perbaikan dari suatu item atau peralatan besar untuk
mencapai kondisi yang layak.
Pendekatan terminology overhaul difokuskan pada
peralatan dan bukan pada plant atau unit pembangkit. Dengan
demikian untuk pekerjaan-pekerjaan bongkar pasang peralatan
saja, tetap termasuk pada kategori kegiatan overhaul dan bukan
preventive maintenance.
Namun, cakupan pelaksanaan overhaul/inspection unit
pembangkit tidak hanya bongkar pasang peralatan saja, tetapi
termasuk inspeksi komponen-komponen peralatan lain yang
termasuk paket pekerjaan.
Overhaul/inspection termasuk pemeliharaan terrencana
jangka panjang serta termasuk dalam kategori pemeliharaan non
rutin. Overhaul/inspection dilakukan oleh unit bisnis
pemeliharaan atas dasar kontrak paket sesuai kesepakatan
dengan unit pembangkit. Overhaul/inspection maksimal
dilakukan setiap tiga tahun sekali.
56
keseluruhan pemeliharaan ini dilakukan pada saat unit pembangkit
tetap beroperasi.
B. Breakdown Maintenance
57
maintenance (pemeliharaan) yang dilakukan sebagai reaksi atau
tindakan segera yang menduduki prioritas utama untuk
mengembalikan kondisi peralatan atau mesin pada kondisi atau
keadaan normal setelah mengalami kegagalan fungsi yang
mengakibatkan peralatan tersebut berhenti beroperasi. Hal ini
sebagian besar diakibatkan oleh minimnya perhatian yang diberikan
terhadap kondisi operasi permesinan, peralatan atau sistem yang
dijalankan. Selama ini aktivitas breakdown maintenance selalu
difokuskan pada seberapa cepat mesin atau sistem dapat
dikembalikan ke kondisi normal. Sepanjang mesin atau peralatan
dapat berfungsi meski pada level minimum yang diizinkan, maka
pemeliharaan yang dijalankan dinilai efektif. Pendekatan
manajemen maintenance (pemeliharaan) tersebut jelas tidaklah
efektif selain juga akan menimbulkan biaya perawatan menjadi
tinggi di kemudian hari.
58
harus diganti sesegera mungkin sehingga mesin akan kembali
bekerja. Agar tidak terjadi kerusakan bearing atau ada upaya yang
dilakukan untuk menemukan akar permasalahan dari bagaimana untuk
menghindari terulang kembalinya kerusakan tersebut dimasa yang akan
datang. Sebagai hasilnya, keandalan mesin atau sistem tersebut akan
menjadi berkurang.
59
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Pembangkit Listrik tenaga panas bumi merupakan pembangkit thermal
yang menggunakan energi panas bumi sebagai sumber energi
pembangkit dan uap sebagai fluida kerjanya
2. Uap yang dihasilkan dari dalam bumi merupakan uap basah 2 fasa
dimana uap masih bercampur dengan air, sehingga air harus dipisahkan
terlebih dahulu di separator, condensate drop pot dan scrubber,
sehingga air tidak menganggu konversi energi oleh turbin uap
3. Pemeliharaan (maintenance) merupakan kegiatan yang sangat vital
bagi kelangsungan sebuah pembangkit listrik dengan tujuan utama
untuk mempertahankan peralatan-peralatan pembangkit agar beroprasi
secara optimum. Terdapat beberapa jenis pemeliharaan pada PLTP Geo
Dipa Unit Dieng, yaitu :
Pemeliharaan terencana
- Preventive maintenance
- Predictive maintenance
- Overhoul/inpection maintenance
Pemeliharaan tidak terancana
- Corrective maintenance
- Breakdown Maintenance
4.2 Saran
Beberapa saran yang dapat kami berikan, diantaranya :
1. Meningkatkan kualitas dari pemeliharaan secara teratur dan terjadwal
pada semua peralatan yang ada di power plant agar meminimalisir
terjadinya kerusakan.
2. Menambah/memperbanyak safety tool seperti penutup telinga dan
masker.
60
3. Prosedur keamanan kerja yang senantiasa diutamakan di lingkungan
kerja harus tetap dipertahankan.
61
Daftar Pustaka
Fuadi,Ikhsan Anwar. 2014. System Control Main Condensor pada PLTP Dieng.
Program Studi Elektronika dan Instrumentasi. Universitas Gajah Mada.
https://www.geodipa.co.id)
http://Energi-Panasbumi-1998-Pri-Utami.pdf.)
http://geomagz.geologi.esdm.go.id/panas-bumi-dieng/
https://www.prosesindustri.com/2014/12/jenis-jenis-pompa-berdasarkan-cara-
kerjanya-mengalirkan-fluida.html
http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-pompa-centrifugal/
62