Anda di halaman 1dari 3

SOLAR ROADWAYS SEBAGAI SUMBER ENERGI

BERSIH DAN TERBARUKAN DI INDONESIA


Farhan Nugraha Sasongko Putra, Rizky Hidayatullah, Dhanu Rizky Wahyurinata,
Fidi Wincoko Putro, S.ST., M.Kom
Institut Teknologi Telkom Surabaya

A.Latar Belakang
Energi listrik merupakan salah satu dari sekian banyak energi utama yang diperlukan manusia dalam
menjalani kehidupan sehari-hari, baik dalam skala rumah tangga bermasyarakat maupun dalam skala industri.
Kebutuhan energi di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun seiring dengan meningkatnya
jumlah penduduk. Menurut studi yang dilakukan oleh Kebede et al. (2010) menyatakan bahwa semakin besar
jumlah penduduk suatu negara, maka semakin tinggi pula kebutuhan energi di wilayah tersebut. Rata-rata
peningkatan kebutuhan energi tiap tahunnya sebesar 36 juta barrel oil equivalent (BOE) dari tahun 2000 hingga
2014. Sumber energi dibagi menjadi dua berdasarkan ketersediaannya, yaitu energi fosil tak terbarukan (non-
renewable energy) dan energi terbarukan (renewable energy) (Fauzi, 2006). Selama ini kebutuhan energi
dipenuhi oleh sumber daya tak terbarukan seperti minyak bumi, gas bumi, dan batu bara. Kondisi ini terlihat
secara dominan digunakan untuk pembangkit listrik, bahan bakar, kebutuhan rumah tangga, dan kegiatan
aktivitas yang masih banyak menggunakan energi tak terbarukan, sementara cadangan minyak bumi, gas bumi,
dan batu bara semakin menipis.
Sekitar 50 persen dari kapasitas listrik terpasang di Indonesia pada tahun 2017 berasal dari Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU) serta Gas Batu Bara (PLTGB) yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakar
utamanya. Dependensi produksi listrik Indonesia yang tinggi terhadap batu bara tersebut membuat Indonesia
menjadi salah satu dari sepuluh negara dengan pembangkitan listrik tenaga batu bara yang terbesar di dunia
berdasarkan laporan United Nations Environment Programme (UNEP) 2017. Dominasi bahan bakar fosil
sebagai sumber energi utama sebagai pembangkit listrik di Indonesia masih akan terus berlanjut setidaknya
sampai dengan rahun 2027. Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dari 2018 -
2027, sebesar 54,4 persen dari bauran energi listrik nasional tahun 2025 telah ditargetkan masih akan berasal
dari pembakaran batu bara. Persentase tersebut bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan target bauran batu
bara yang diusung di dalam RUPTL 2017-2026, yakni sebesar 50,4 persen.
Menanggapi permasalahan serta tantangan tersebut, kami bertanggapan untuk menggabungkan dua
inovasi yang ada demi menciptakan penyelesaian yang selain lebih efisien, juga lebih baik dan sehat bagi
lingkungan masyarakat sekitar. Ide kami berupa pembangkit listrik bertenaga solar berbasis highways:
pemanfaatan highways sebagai sarana transportasi serta pembangkit listrik yang bersih dan terbarukan. Inovasi
Solar Highways ini menggunakan empat jenis lapisan yang berbeda sebagai bahan utamanya: menggunakan
campuran serat optik dan beton transparan sebagai lapisan terluar yang selain dapat menahan berat 10 kali
lebih banyak daripada beton normal, juga memberikan perlindungan kebakaran dan ketahanan UV yang tinggi.
Lalu menggunakan solar cells sebagai lapisan kedua yang nantinya akan menyerap serta menyimpan energi
solar yang ada, serta LEDs layer yang akan bersinar sebagai penerang jalan ketika malam hari. Pada lapisan
ketiga akan dipasang rakitan microprocessors serta semua chips dan kabel listrik yang nantinya akan
mentransfer energi yang dikumpulkan menuju baterai penyimpanan, juga sebagai day-night sensor sehingga
dapat menyalakan LEDs sebagai penerangan jalan pada malam hari. Kekuatan utama pada lapisan jalanan ini
sudah diberikan pada lapisan pertama, namun pada lapisan keempat ini akan memberikan kekuatan sekunder.
Lapisan terbawah ini akan mendistribusikan energi yang dikumpulkan ke semua bangunan yang terhubung ke
Solar Highways ini, serta dapat menampung air hujan yang dapat digunakan sewaktu-waktu.
B. Rumusan Masalah
Solar Roadways adalah salah satu hal yang kita pikirkan mengenai permasalahan listrik yang
membeludak dengan sumber energi terbaharukan dapat mengatasi berbagai hal serta memiliki banyak
manfaat, salah satunya perubahan kendaraan dari manual berubah ke listrik, serta mengurangi sumber daya
yang mulai langkah.

C.Tujuan & Manfaat

Tujuan dari penulis penelitian ini adalah :


* Untuk menjelaskan Konsep Tentang SolarRoadway
* Untuk membangun jalan raya cerdas dan melengkapinya dengan energi terbarukan
* Menggantikan kendaraan manual menjadi listrik
* Membuat tampilan jauh lebih menarik, modern serta bermanfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah :


1) Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan Tentang SolarRoadway
2). Manfaat Praktis
* Bagi penulis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana yang bermanfaat dalam
mengimplementasikan pengetahuan penulis tentang SolarRoadway
* Bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
pengembangan teori mengenai SolarRoadway, bagi yang ingin melanjutkan penelitian ini

Anda mungkin juga menyukai