Disusun Oleh:
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan karunia, rahmat, dan
hidayah-Nya Laporan Kunjungan Laboratorium Eksploitasi dan Produksi Menggung
dan kunjungan ke PT Sumber Petrindo Perkasa (SPP) Gundih ini yang dilaksanakan pada
tanggal 29 September 2022 dapat terselesaikan sebagai salah satu tugas praktikum PIM
(Pengantar Industri Migas) Hulu dan Hilir pada konsentrasi Refinery tingkat 1 di
Politeknik Energi dan Mineral Akamigas Cepu, Tahun Akademik 2021-2022.
Dalam pelaksanaan dan pembuatan Laporan Kunjungan ini tidak lepas dari
dukungan dan bantuan yang didapat dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada :
1. Allah SWT.
2. Ayah dan Ibu yang selalu mendoakan dan memberi kepercayaan kepada
kami.
3. Direktur PEM Akamigas, Ibu Dr. Erdila Indriani, S.Si., M. T.
4. Bapak selaku Ketua Program Studi TeknikPengolahan Minyak dan Gas.
5. Bapak Arif Nurrahman, S.T., M.T., selaku Pembina LaporanKunjungan.
6. Teman-teman di jurusan Refinery I PEM Akamigas dan semua pihak yang
telah memberi dukungan.
Penulis mengharap kritik dan saran, karena penulis menyadari bahwa laporan
kunjungan ini masih banyak kekurangan. Semoga laporan kunjungan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Atas perhatiannya, penulis mengucapkan terimakasih.
Penulis
LEMBAR PENGESAHAN
Telah dilaksanakan:
Menyetujui,
Dosen Pengampu
SPP telah melakukan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan PT Pertamina EP.
Adapun gas tersebut berasal dari Blok Gundih di Jawa Tengah dengan titik searah Area
Gundih. SPP Juga telah mendapatkan PJBG dengan PT Indonesia Power dengan periode
penyaluran gas selama 15 tahun untuk volume sebesar 50 MMSCFD (Million Standard
Cubic Feet per Day). Gas tersebut diperuntukan guna memasok kebutuhan PLTGU
Tambak Lorok. SPP akan mengangkut gas tersebut melalui pipa gas dengan diameter 20
inch dan panjang pipa sekitar 123 kilometer dari Blok Gundih, Cepu ke PLTGU Tambak
Lorok, Semarang. Pipa tersebut akan ditanam secara paralel di bahu jalur rel kereta api
dengan jarak 10 meter dari as rel sesuai dengan aturan dari Dirjen Perkeretaapian serta
perjanjian sewalahan dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai ROW (right of
way) pipa gas milik SPP. Dengan memanfaatkan gas alam sebagai sumber energi
pengganti 8 BBM, maka pemerintah Indonesia dapat memenuhi strategi pemanfaatan
energi jangka panjang sehingga akan mengurangi subsidi terhadap produk berbasis
minyak secara signifikan dan akan mengurangi ketergantungan pada harga bahan bakar
tinggi.
Pengoperasian PLTGU Tambak Lorok milik PT Indonesia Power akan dioptimalkan
untuk mencapai nilai ekonomi dengan beralih sumber energi dari bahan bakar cair ke gas
sehingga pembangkit listrik akan meningkatkan efesiensinya hingga 75%. PT SPP telah
merancang jaringan pipa untuk dapat menyalurkan gas hingga 75 MMSCFD untuk dapat
mengakomodir kebutuhan PLTGU Tambak Lorok serta mengurangi subsidi BBM. SPP
juga berpotensi untuk menyumbangkan pajak kepada negara dalam jumlah yang cukup
signifikan. Selain itu, SPP juga turut serta berkontribusi dalam menyumbangkan
Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) melalui penyewaan ROW lahan Kereta Api
yang sebelumnya tidak produktif.
1.3 Tujuan
Tujuan kegiatan kunjungan lapangan PT. Sumber Petrindo Perkasa adalah sebagai
berikut:
1. Mengamati dan membandingkan teori yang didapat pada mata kuliah Pengantar
Industri Migas Hilir dan Hulu dengan keadaan sesungguhnya di lapangan.
2. Memahami rangkaian proses ekploitasi dan produksi minyak bumi.
3. Memahami rangkaian proses pengolahan minyak bumi menjadi produk minyak dan
gas beserta turunannya.
4. Memahami cara kerja peralatan yang digunakan dalam rangkaian proses eksploitasi,
produksi dan pengolahan minyak dan gas.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengertian
Pada umumnya engine digunakan sebagai penggerak untuk alat-alat seperti generator,
pompa, kompressor, dsb. Cara kerja gas engine sama dengan diesel engine, hanya saja
proses penyalaan bahan bakar-nya berbeda. Gas engine menggunakan percikan api dari
busi (spark ignition) sedangkan diesel engine mengunakan kompresi untuk menyalakan
bahan bakar (compression ignition). Ada juga yang disebut dengan dual fuel engine, yaitu
engine yang dapat menggunakan diesel maupun gas sebagai bahan bakar-nya. Pemilihan
engine apa yang akan digunakan, salah satunya ditentukan oleh daya yang dibutuhkan.
Cara kerja Gas Engine dengan Diesel Engine hampir sama kalau di prinsip 4 Tak (4
Langkah), hanya ratio compressi yang membedakan Gas engine agak lebih rendah ratio
compressi-nya dibandingkan dengan Diesel engine, krn gas engine memakai percikan
bunga api lewat sparkplug (busi) untuk pembakaran sedangkan diesel engine hanya
memakai tekanan compressi untuk pembakaran. Perbedaan kedua adalah dari system
pemasukan bahan bakar, kalau gas engine, Gas terbentuk di Carburator tercampurnya
antara bensin dengan udara dengan perbandingan sesuai dengan type engine-nya (Contoh
1:9, maksudnya adalah 1 CC bensin berdanding dengan 9 kg volume udara), kemudian gas
ini masuk ke ruang bakar lewat valve intake menuggu timing percikan bunga api langsung
terbakar. Sedangkan untuk diesel engine pemasukan bahan bakarnya lewat nozzle dan
injector atau yg disupply dari fuel injection pump, jadi nozzle yg mengabutkan fuel (solar),
sedangkan yg masuk lewat valve intake hanya volume udara yg akan dicompres oleh piston,
karena tekanan compressi yg dihasilkan oleh diesel engine cukup tinggi tinggal menunggu
timing pengabutan dari nozzle untuk mengadakan pembakaran. Kalau dari prinsip 2 Tak
(2 Langkah), cara kerjanya berbeda, karena Gas Engine kebanyakan dipakai di 2 Tak (2
Langkah), jadi cara kerjanya terjadi dua proses yaitu; proses dibawah piston dan proses
diatas piston dan disini nantinya akan terjadi pembilasan. Jadi perbedaannya bisa dilihat
dari cara kerja motor 4 Tak dengan 2 Tak pada buku2 di SMK jurusan Otomotif. Kenapa
karena untuk Diesel engine jarang yg mempergunakan prinsip kerja motor 2 Tak.
Kalau yang biasa digunakan dalam operasi di Oil and Gas Industry adalah Engine
(Reciprocating Gas Engine) dengan menggunakan Natural Gas sebagai Fuel-nya, yang
tentu saja sudah di treat sesuai dengan spec. dari Engine itu sendi, Prinsip kerjanya sama
dengan motor bensin, cuman fuel-nya nggak perlu dikabutkan lagi, karena memang fase-
nya sudah gas, jadi carburetor cuman nge-mix AIr-Fuel dan regulate saja. Masing Masing
Engine memiliki karakteristik setting Air Fuel Ratio yang akan menjadi setting dari
Magnetto ataupun Ignition System (kalo yang udah pake electronic). Governor dipasang
di Engine untuk memberikan bukaan Air-Fuel sesuai dengan Load yang dibebankan
kepada Engine.
Di industri Oil and Gas, Gas Engine banyak digunakan untuk Aplikasi Generator,
Pompa (baik Fire Pump ataupun Shipping Pump), begitu juga sebagai runner dari
Reciprocating Compressor. Masalah Power, Gas Engine menawarkan banyak tipe, mulai
yang kecil sampai Yang High Power. Jadi kita bebas memilih sesuai dengan kebutuhan di
Plan, as long fuel is still flowing continously, alias gak ada masalah ama ketersediaan fuel.
Pada umumnya engine digunakan sebagai penggerak untuk alat-alat seperti generator,
pompa, kompressor, dsb.
Cara kerja gas engine sama dengan diesel engine, hanya saja proses penyalaan bahan
bakar-nya berbeda. Gas engine menggunakan percikan api dari busi (spark ignition)
sedangkan diesel engine mengunakan kompresi untuk menyalakan bahan bakar
(compression ignition). Ada juga yang disebut dengan dual fuel engine, yaitu engine yang
dapat menggunakan diesel maupun gas sebagai bahan bakar-nya. Pemilihan engine apa
yang akan digunakan, salah satunya ditentukan oleh daya yang dibutuhkan
PEMBAHASAN
3.5 Troubleshoot
• Turunnya voltage pada genset
Efek dari turunnya tegangan ini adalah kerusakan pada bagian AVR. Hal pertama yang
harus Anda lakukan adalah lakukan pemeriksaan dengan benar. Caranya lakukan
pengaturan pada komponennya seperti volts, stability, Droop, Dwell dan masih banyak
lagi. Kerusakan pada AVR ini, bisa mengakibatkan perputaran mesin tidak stabil.
Kecepatan yang melebihi kemampuan bisa mengakibatkan kehancuran dari satu
komponen dengan yang lainnya. Oleh karena itu, Anda harus memperhatikan benar soal
pemakaian. Karena, hal ini adalah faktor utama dari awal kerusakan.
• Putaran mesin turun
Ada beberapa hal yang menyebabkan perputaran mesin ini tidak stabil. Di antaranya
adalah bahan bakar, ada kemungkinan kotor atau tercampur dengan air dan kandungan
lainnya. Pastikan, saat Anda mengisi BBM tangki dalam keadaan bersih. Bahan
bakarnya sendiri harus 100% murni. Untuk perawatannya sehari-hari, Anda bisa
membersihkan saringan jangan sampai tersumbat oleh endapan apa pun. Periksa pula
volumenya dalam keadaan normal jangan sampai kurang. Jangan sampai jadi penyebab
penurunan voltage di genset. Karena, perbaikan pada bagian ini cukup rumit.
• Masalah pada gorvernor
Jika terjadi kerusakan pada gorvernor, sebaiknya Anda memeriksa beberapa bagian
lainnya. Seperti, Magnetic pick up, Gorvernor, dan Actuator. Ketiga bagian ini
merupakan komponen penting yang mempengaruhi besaran bahan bakar dan percepatan
putaran pada mesin. Untuk perawatannya, cukup bersihkan saja, setidaknya 3 hari sekali.
3.6 Safety
Terdapat pressure transmitter yang berfungsi sebagai pengukur tekanan pada gas engine
generator. Apabila tekanan melewati batas yang ditentukan, pekerja dapat menurunkan
tekanan secara manual maupun otomatis melalui conrol room.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Diharapkan adanya perencanaan estimasi waktu karena sejauh ini masih kurang
mendetail karena hanya melihat overview pada presentasi serta penjelasan secara singkat.
Pada saat berkeliling di kilang PPSDM Migas Cepu penjelasan tidak begitu jelas karena
jumlah mahasiswa yang terlalu ramai dengan kondisi yang tidak kondusif.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2022. SPP Gas Transmission and Pipeine Project.
https://titissampurna.com/project/spp-gas-transmission-and-pipeline-project/. Diakses
pukul 14.00 WIB Seasa 18 Oktober 2022.
Anonim. 2012. Lebih Jauh Tentang Kegiatan Usaha Hilir Migas.
https://migas.esdm.go.id/post/read/Lebih-Jauh-Tentang-Kegiatan-Usaha-Hilir-Migas.
Diakses pukul 20.00 WIB Selasa 18 Oktober 2022.