Anda di halaman 1dari 32

LEMBAR PENGESAHAN

Analisis Pengaruh Ambient Temperature dan Online Compressor Washing terhadap


Effisiensi Gas Turbin Pada Central Duri Gas Turbine

Duri, 01 April 2021 s.d. 30 April 2021


Disusun Oleh:
I Gede Krishna Aditya
21030117190080

Mengetahui, Menyetujui,

Team Manager Facility Engineer PGT Pebimbing Kerja Praktek

Asep Wendi Nita Aryani


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dari
perlindungannya penulis dapat menjalani kegiatan kerja praktek dengan baik serta kemudian
dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Analisis Pengaruh Ambient
Temperature dan Online Compressor Washing terhadap Effisiensi Gas Turbin Pada Central
Duri Gas Turbine” ini dengan tepat waktu dan tidak kekurangan suatu apapun. Adapun
laporan ini disusun berdasarkan pengalaman yang telah dilakukan penulis selama sebulan di
PT. Chevron Pacific Indonesia yang beralamat di Duri, Riau yang dimulai dari tanggal 01
April 2021 s.d. 31 April 2021. Kerja praktek ini merupakan syarat wajib yang harus ditempuh
oleh mahasiswa Teknik Kimia Undip agar lulus dari mata kuliah Kerja Praktek Program
Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik Kimia. Melalui Kerja Praktek ini, penulis juga berharap
mendapatkan wawasan serta pengetahuan ta,bahan yang tentunya tidak diterima di bangku
kuliah.
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan, dan doa dari berbagai pihak
Laporan Kerja Praktek ini tidak akan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penyelesaian Laporan Kerja Praktek ini, antara lain:
1. Keluarga yang terus mendoakan dan memberi dukungan moral dan finansial
selama penulis melakukan kerja praktek di PT. Chevron Pacific Indonesia.
2. Fakultas Teknik Kimia yang telah memberi fasilitas untuk melakukan kerja
praktek ini.
3. Bapak Asep Wendi selaku Team Manager Facility Engineer di Power Generation
& Transmission (PG&T) yang telah bersedia menyediakan tempat untuk penulis
melaksanakan kerja praktek di PT. Chevron Pacific Indonesia selama sebulan
lamanya.
Penulis juga mengaku bahwa penulis bukanlah manusia sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran apabila dikemudian hari ditemukan kekeliuran dalam
penulisan laporan kerja praktek ini.
Akhir kata semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Duri, 07 April 2021


Penulis

I Gede Krishna Aditya


Daftar Isi
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Minyak bumi masih menjadi sumber energi utama dalam menunjang keberlangsungan
hidup orang banyak. Misalnya saja untuk kebutuhan transportasi, kegiatan rumah tangga
(memasak), bahan bakar untuk pabrik dan lain sebagainya. Kebutuhan akan minyak bumi
tentu haruslah didukung dengan ketersediaan maupun supply dari produsen minyak bumi,
sehingga kehidupan manusia tetap dapat berjalan dengan baik.
PT. Chevron Pacific Indonesia merupakan salah satu perusahaan dari sekian banyak
perusahaan di dunia yang bergerak dalam bidang eksplorasi minyak. Perusahaan ini
mengeksplorasi minyak di berbagai daerah di Indonesia seperti di Minas dan Duri yang
terletak di Provinsi Riau. Hasil eksplorasi dan eksploitasi yang dilakukan kemudian akan
dijual untuk diolah lebih lanjut menjadi bahan bakar siap pakai seperti bensin, solar, dan
lain sebagainya.
Dalam menunjang keberjalanan operasi perusahaan, pasokan listrik merupakan salah
satu hal yang utama. Pasokan listrik berguna bagi kebutuhan karyawan di kantor (lampu,
computer, ac, dan lain sebagainya) maupun pengoperasian mesin maupun system di PT.
Chevron Pacific Indonesia. Pasokan listrik juga dialirkan ke perumahan karyawan untuk
menunjang kehidupan karyawan.
Kebutuhan listrik yang menjadi kebutuhan primer membuat perusahaan harus
memberikan pasokan listrik yang cukup secara terus menerus. Oleh karena itu, PT.
Chevron Pacific Indonesia membangun pembangkit listrik sendiri sebagai Langkah untuk
menghemat biaya dibandingkan harus membeli ke PT. PLN (Perusahaan Listrik Negara).
Adapun pembangkit di perusahaan ini ialah memakai Pembangkit Listrik Tenaga Gas
(PLTG). Pembangkit ini menggunakan kompresor, ruang bakar dari turbin gas yang
dihubungkan langsung ke generator. Generator yang berputar akan dapat menghasilkan
arus listrik untuk kemudian di transmisikan ke setiap segmen di PT. Chevron Pacific
Indonesia. Pada saat PLTG beroperasi ada 3 hal utama yang dibutuhkan untuk melakukan
pembakaran di ruang bakar sehingga dapat memutar turbin. Tiga hal itu ialah udara, gas
(bahan bakar), serta pemantik (percikan api). Temperatur udara luar (lingkungan) yang
masuk ke compressor dan kebersihan penulis akan membandingkan pengaruh
temperature udara masukan terhadap kerja komponen gas serta terhadap efisiensi turbin
gas

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, penulis merumuskan masalah
sebagai berikut ini:
1. Apa pengaruh perbedaan temperature udara lingkungan terhadap kerja
compressor, turbin serta terhadap efisiensi thermal gas turbin?
2. Apa pengaruh online compressor washing terhadap efisiensi thermal gas turbin?
3. Apa solusi terbaik untuk mendapatkan efisiensi seoptimal mungkin?
1.3 Tujuan
Tujuan kerja praktek ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh perbedaan temperature udara lingkungan terhadap kerja
komponen turbin serta efisiensi thermal gas turbin.
2. Mengetahui pengaruh online compressor washing terhadap effisiensi thermal dari gas
turbin
3. Memberikan solusi terbaik untuk mendapatkan efisiensi seoptimal mungkin disetiap
saat pengoperasian turbin gas.

1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan di atas diharapkan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak yang berkepentingan, yaitu:
1. Bagi penulis
Penulis dapat memperdalam pengetahuan serta wawasan berkaitan dengan
pembangkitan listrik menggunakan PLTG di industry minyak dan gas
2. Bagi pembaca
Untuk menambah ilmu mengenai pengaruh temperature udara lingkungan
serta online compressor washing terhadap berbagai aspek pada komponen
PLTG yaitu kerja compressor, kerja turbin, efisiensi thermal turbin gas,
konsumsi bahan bakar hingga heat rate turbin gas.
3. Bagi perusahaan
Studi kasus dalam laporan ini dapat menjadi pertimbangan perusahaan dalam
pengoptimmalan efisiensi perangkat PLTG dengan kondisi opearsi yang
berbeda-beda sekalipun (tempertaur lingkungan berbeda).

1.5 Metodologi
Metodologi yang digunakan pada penyusunan laporan kerja praktek ini adalah metode
analisi dengan tiga tahapan yaitu:
1. Observasi
Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan
dianalisis. Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan data.
2. Studi Literatur
Penulis membaca dan mencari informasi terkait hal yang akan difokuskan melalui
berbagai literatur yang tersedia di internet,buku maupun yang ada di PT. Chevron
Pacific Indonesia.
3. Wawancara
Penulis melakukan wawancara terhadap beberapa operator yang bekerja di Central
Duri Gas Turbine.

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan laporan ini dirinci sebagai berikut.
1. Bab 1: Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, tujuan, ruang lingkup, metodologi,
sistematika penulisan laporan.
2. Bab II: Profil Perusahaan
Bab ini berisi informasi profil perusahaan tempat kerja praktek berupa profil
umum, aktivitas, struktur organisasi dan sertifikasi perusahaan.
3. Bab III: Dasar Teori
Bab ini berisi teori dan informasi mengenai prinsip kerja turbin gas, komponen
turbin gas, karakteristik temperature udara lingkungan pada system gas.
4. Bab IV: Pengolahan Data
Bab ini berisi data pengoperasian turbin gas mencakup temperature, tekanan, Cp,
laju aliran massa dan data pendukung lainnya yang diperlukan pada perhitungan
5. Bab V: Analisis
Bab ini berisi analisis dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan dan
memberikan dolusi terbaik untuk mendapatkan efisiensi seoptimal mungkin pada
system turbin gas.
6. Bab VI: Simpulan dan Saran
Bab ini berisikan simpulan keseluruhan dari analisis yang telah dilakukan dan
kemudian berisikan saran untuk pengembangan laporan ini.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Profil Umum
PT. Chevron Pacific Indonesia adalah anak perusahaan dari Chevron yang bertugas
mengeksplorasi minyak yang ada di Riau. Sebelum diambil alih oleh Chevron, perusahaan ini
Bernama Caltex Pacific Indonesia. Para karyawan CPI ditempatkan di 4 kota Riau, yaitu
Rumbai, Minas, Duri serta Dumai. CPI juga merupakan perusahaan minyak kontraktor
terbesar di Indonesia, dengan produksi sudah mencapai 2 miliar barrel.

2.2 Sejarah Singkat


PT. Chevron Pacific Indonesia diawali dari adanya kegiatan eksplorasi minyak di
Pulau Sumatera, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur yang dipimpin oleh Emerson M.
Butterworth. Pada bulan Maret 1924, upaya pencarian minyak dilakukan oleh Standard Oil
Company of California (SOCAL). Kegiatan eksplorasi terus dilakukan hingga pada bulan
Juni 1930 pemerintah daerah Hindia Belanda menawari SOCAL suatu daerah seluas 600000
ha di daerah Sumatera Tengah dan kemudian dibentuk N.V. Nederlandsche Pacific
Petroleum Maatschappij atau NPPM yang menjadi cikal bakar dari PT. Chevron Pacific
Indonesia. Untuk melakukan eksplorasi di Kawasan tersebut SOCAL bekerja sama dengan
perusahaan minyak Amerika lainnya yang Bernama TEXACO (Texas Oil Company) dan
membentuk sebuah perusahaan baru yang disebut CALTEX (California Texas
Coorporation). Dengan menerima tawaran dari Pemerintah Hindia Belanda tersebut
dimulailah pengeboran minyak di Kawasan Riau pada tahun 1934. Pada tahun 1940, untuk
pertama kalinya minyak mengalir dari sumur yang ada di Sebanga dan pada tahun 1941 PT.
Caltex Pacific Indonesia (PT.CPI) menemukan ladang minyak di daerah Duri. Kegiatan
eksplorasi yang kian gencer membuat perusahaan menemukan beberapa sumur minyak baru
misalnya ladang minyak Pungut ditemukan pada tahun 1951, Kota Batak pada bulan Juli
1952, Bekasap pada bulan September 1955.
Pada bulan September 1963, diadakan “Perjanjian Karya” yang ditandatangani antar
perusahaan negara dan perusahaan asing dan termasuk di dalamnya adalah PT.CPI dan
Pertamina. Dalam perjanjian tersebut dinyatakn bahwa wilayah PT.CPI adalah wilayah
Kangaroo seluas 9.030 km2. Pada tahun 1968, diadakan penambahan luas wilayah yaitu
sekitar Minas Tenggara, Libo Tenggara, Libo Barat, dan Sebanga, sehingga luas wilayah
kerja PT. CPI seluruhnya menjadi 9898 km2. Perjanjian karya berakhir pada 28 November
1983 dan diperpanjang menjadi kontrak bagi hasil (Produuction Sharing Contract) hingga
tanggal 8 Agustus 2001 dengan wilayah kerja seluas 31.700 km2.
Ladang minyak Duri memberikan sumangan sebesar 42% dari seluruh total produksi
minyak PT.CPI pernah mengalami penurunan produksi yang tajam pada 1960-an, hal ini
sangat memprihantikan pihak PT.CPI karena penurunan tersebut akan sangat berpengaruh
pada “economic life expectancy” dari perusahaan itu sendiri. Untuk mengatasi masalah
tersebut, PT.CPI telah melaksanakan suatu proyek yang dinamakan proyeksi injeksi uap di
ladang minyak Duri. Teknologi ini akan mempermudah proses penyedotan minyak dari
dalam perut bumii. Melalui teknologi ini diharapkan perusahaan dapat melipat gandakan
produksi minyak yang berasal dari ladang minyak.
Pada tahun 2005, nama Caltex Pacific Indonesia berubah nama menjadi Chevron
Pacific Indonesia sesuai ditetapkannya surat keputusan No. C-25712 HT.01.04.TH.2005 pada
tanggal 16 September 2005. Perubahan ini dilakukan berdasarkan arahan dari pemilik saham
mengenai penggunaan nama Chevrin pada seluruh bisnis di perusahaan.

2.3 Visi dan Misi Perusahaan


a. Visi
Adapun visi PT. Chevron Pacific Indonesia, ialah:
“To Be the Indonesian Energy Company most admired for its People, Partnership, and
Performance.”
Visi ini menjadikan PT.CPI untuk selalu melangkah untuk berkiprah dalam pembangunan
nasional di Indonesia.

b. Misi
Untuk mendukung visi yang ada, maka PT. CPI juga memiliki Misi, diantaranya:
1. As a Business Partner with GOI, CPI will add value by effectively Exploring for and
Developing Hydrocarbons for the Benefit of Indonesia and CPI shareholders
2. CPI will independently pursue Other Energy Related Business Opportunities by
Leveraging its Resources to Assure Continued Value Additon and Growth

2.4 Nilai-Nilai Perusahaan


Nilai-nilai yang dianut oleh PT.Chevron Pacific Indonesia antara lain:
1. Integritas
PT. Chevron Pacific Indonesia dalam melaksanakan operasinya bersikap jujur dan
selalu berusaha konsisten dengan ucapannya.
2. Kepercayaan
PT. Chevron Pacific Indonesia mempunyai prinsip untuk saling mempercayai,
menghormati, dan saling mendukung satu sama lain.
3. Keragaman
PT. Chevron Pacific Indonesia menjunjung tinggi ideologi dan budaya dimana PT.
Chevron Pacific Indonesia bekerja dan menghormati perbedaan yang ada.
4. Kemitraan
PT. Chevron Pacific Indonesia memiliki tekad yang konsisten untuk menjadi
mitra usaha yang baik bagi pemerintah, perusahaan lain, pelanggan-pelanggan PT.
CPI, masyarakat dan sesame rekan kerja.
5. Kinerja yang unggul
PT. Chevron Pacific Indonesia memilikmi tekad untuk stay a head dalam setiap
hal yang dilakukan dan berupaya keras untuk terus memperbaiki diri.
6. Tanggung Jawab
PT. Chevron Pacific Indonesia menyukai perubahaan yang mendukung
pembaharuan dan kemajuan, serta berusaha mencari dan mengejar kesempatan.
Seiring berjalannya waktu PT. CPI akan selalu inovatif dalam bekerja.
7. Pertumbuhan
PT. Chevron Pacific Indonesia menyukai perubahan yang mendukung
pembaharuan dan kemajuan, serta berusaha mencari dan mengejar kesempatan.
Seiring berjalannya waktu PT. Chevron Pacific Indonesia akan selalu inovatif
dalam bekerja.
8. Perlindungan terhadap Manusia dan Lingkungan
PT. Chevron Pacific Indonesia memberikan perlindungan keselamatan kerja dan
Kesehatan, baik terhadap manusia maupun lingkungan.

2.5 Wilayah dan Lokasi Operasi


Daerah operasi PT. CPI di Sumatra dikenal dengan nama Blok Rokan. Dalam
pengoperasiannya, PT. CPI membagi lokasi Sumatra Operation (SMO) menjadi beberapa
distrik, yaitu:
1. Distrik Rumbai sebagai pusat kerja administrative PT. CPI.
2. Distrik Minas merupakan daerah produksi minyak jenis light-oil.
3. Distrik Duri merupakan daerah produksi minyak jenis heavy-oil.
4. Distrik Dumai merupakan Pelabuhan tempat pengapalan minyak.

Gambar 2.2. Peta Operasi PT. Chevron Pacific Indonesia

Sumber: PT. Chevron Pacific Indonesia


2.6 Kegiatan Opeasi
Kegiatan operasi PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI) meliputi 3 tahap kegiatan,
antara lain:
1. Kegiatan Eksplorasi, yaitu suatu kegiatan untuk menemukan sumur-sumur/ladang
minyak baru di dalam perut bumi dengan menggunakan ilmu geofisika, geologi, dan
sebgainya sampai ke tahap pengeboran. Melalui kegiatan eksplorasi inilah PT.CPI
sampai saat ini memiliki ribuan sumur/ladang minyak di daerah Riau. Proses
eksplorasi membutuhkan berbagai riset menggunakan berbagai ilmu yang ada untuk
mendeteksi tanda-tanda adanya potensi minyak di suatu daerah di dalam perut bumi.
Untuk itu, proses ini bukanlah suatu proses yang mudah dalam pelaksanaannya.
2. Kegiatan Eksploitasi, adalah kegiatan pengambilan minyak dari temuan sumur-sumur
hasil dari eksplorasi. Adapun masa produksi dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Primary Recovery
Produksi minyak dan gas bumi dapat terjadi dengan bantuan energi alamiah
(natural flow) karena adanya dorongan/tenaga dari alam dan juga dapat dilakukan
dengan pengangkatan buatan (artificial lift) atau dengan bantuan pompa.
b. Secondary Recovery
Tekanan reservoir semakin lama akan mengalami penurunan, sehingga ada masa
dimana tekanan tersebut tidak efektif mendorong fluida sehingga diperlukan
secondary recovery yaitu melalui injeksi air (water flooding) serta injeksi uap air
(system flooding)
c. Tertiary Recovery
Ketika Primary Recovery dan Secondary Recovery tidak mampu lagi mendorong
fluida maka dibutuhkan Tertiary Recovery yaitu masa produksi dengan cara
melarutkan dan melepaskan hidrokarbon dan ikatannya dengan buatan
menggunakan zat kimia.
2.7 Kegiatan Produksi
Pada tahun 1969, Minas field telah berhasil memproduksi minyak hingga 1
milyar barrel minyak bumi. Dengan capaian produksi minyak sebanyak itu, Minyak
menjadi salah satu lapangan minyak terbesar di dunia. Pada tahun 1990, produksi
akumulatif minyak milik PT.CPI mencapai 7 milyar barrel yang berasal dari 3237
sumur minyak yang tersebar di 96 lapangan. Minas field memberikan sumbangsih
terbesar dari sekian banyak field yang dikelola oleh PT.CPI di Sumatera. Minyak dari
Minas Field berjenis Light Crude Oil dengan kandungan beleran yang rendah
sehingga sangat digemari oleh negara-negara industry. Sementara, minyak yang
dihasilkan dari Duri Field berjenis Heavy Oil dengan kekentalan yang tinggi. Selain
minyak bumi, PT.CPI juga memproduksi gas alam yang dipergunakan sebgai bahan
bakar tubin gas pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG). Disamping itu,
perusahaan ini juga memanfaatkan gas buang turbin untuk mengubah air menjadi
steam (uap air) untuk kemudian diinjeksikan Kembali bumi sebagai sarana
mengurangi kekentalan minyak bumi sehingga lebih mudah untuk memompa minyak
ke permukaan.

2.8 Struktur Organisasi PT. Chevron Pacific Indonesia


Manajemen PT.CPI mengadakan restrukturisasi orgnaisasi sehingga mulai
tanggal 11 Maret 1995 berubah kesistem Strategic Business Unit (SBU) yang bersifat
tim kerja sesuai proses pekerjaan. Dalam SBU ini dibentuk unit-unit yang terdiri dari
tenaga kerja yang memiliki disiplin ilmu dan keahliann tertentu. Dalam unit ini setiap
anggota diarahkan pada Kerjasama sebuah tim sebagai suatu kelompok kerja. SBU
yang terbentuk ada 7 bagian, empat diantaranya bertanggung jawab untuk
mengembangkan dan mengelola ladang minyak di Riau (unit produksi), yaitu:
1. SBU Duri, merupakan penghasil minyak terbesar PT.CPI, yang memiliki system
injeksi uap terbesar di dunia. Wilayah operasinya meliputi lapangan minyak Duri dan
Kulim.
2. SBU Minas, merupakan daerah lapangan minyak dengan kadar belerang sangat
rendah dan dikenal dengan Minas Crude. Minyak jenis ini sangat digemari negara-
negara industry yang mengimpor Sumatera Light Crude. Wilayah operasinya meliputi
lapangan Minas.
3. SBU Bekasap (yang mengelola ladang bagian utara), dengan wilayah operasinya
meliputi area Petani, Bekasap, Bangko, dan Balam
4. SBU Rumbai (yang mengelola ladang bagian selatan), dengan wilayah operasi
meliputi area Petapahan, Libo, Zamrud, dan Pedada. Untuk Area Zamrud dan Pedada
terhitung mulai Agustus 2002 Explorasinya telah diserahkan kepada Pemda Propisnsi
Riau yang dikelola oleh PT. Bumi Siak Pusako (PT. BSP)
5. SBU Exploration ang IT Support (merupakan SBU pendukung yang bertanggung
jawab terhadap ekslporasinya di bagian tengah dan lepas pantai barat Sumatera
6. SBU Support Operation (bertanggung jawab atas transportasi dan pengisian minyak,
pembangkit tenaga listrik, operasi perbaikan, dan jasa-jasa transportasi angkutan darat
dan laut).
7. SBU Public Affairs (bertanggung jawab atas pengadaan barang-barang umum,
pembelian berkala tahunan, pengamanan, jasa perjalanan udara dan Kesehatan).

Pada tahun 2002 yang lalu PT. CPI Kembali merubah system manajemennya menjadi
IndoAsia Business Unit (IBU) sebagai hasil merger antara Chevron dan Texaco
dimana bentuk strukturnya hampir sama dengan system SBU dan perubahan hanya
terdapat pada system pemegang saham struktur organisasi PT.CPI
President &
Managing Director

Executive
Assistant

Presdir PT. CPI


Executive VP & General
& Deputy MD VP Commercial
Director Counsel
IBU

VP
GM Strategic & Project
VP Finance Remediation
Buss Planning Manager IDD
Proj & Asset

Executive Director

Executive
Secretary

GM IBU Property GM Drilling & GM Facility


Transfer GM IBU OE/HES Engineering
Completion

Operations & VP External Asset


Maintenance Affairs Development
GM Facility
Engineering

Secretary

MGR SMO
MGR Asset MGR Business
MGR Projects Technical
Retirement Service Services

MGR MGR Operations


MGR
Comprehensive Engineering
Construction
Pipeline MTCE

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Chevron IBU (Sumber: Data PT.CPI, website)
Pada stuktur organisasi Chevron IndoAsia Business Unit diatas dipimpin oleh Executive
Director.

2.1 Health, Environment, and Safety (HES)


Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan kondusif serta tetap menjaga
lingkungan sekitar agar tidak sampai rusak akibat kegiatan operasional perusahaan, PT. CPI
mempunyai komitmen untuk selalu mematuhi peraturan hukum pemerintah, menjaga standar
etika, menyadari bahwa pekerjaannya merupakan sumber daya yang tidak ternilai , menjaga
lingkungan hidup dan menopang masyarakat sekitar serta menerapkan perbaikan kualitas
hidup.
Pada umumnya kegiatan operasional PT. CPI bersifat berat, kotor, dan selalu di
lapangan terbuka serta mempunyai resiko yang tinggi. Hal ini menyebabkan kemungkinan
terjadinya kecelakaan (hazard potential) sangat besar. Untuk itu diperlukan kesadaran dan
kewaspadaan terhadap kemungkinan akan bahaya yang datangnya tidak terduga.
BAB III
TEORI DASAR
3.1 Pengertian Turbin Gas
Turbin gas merupakan alat yang banyak digunakan untuk mengkonversikan
energi yang digunakan pada pembangkit-pembangkit listrik. Turbin gas beroperasi
dengan memanfaatkan gas alam (natural gas) sebagai fluida yang berperan dalam
proses pembakaran pada combustion chamber. Dalam upaya menghasilkan daya
listrik maka turbin gas akan mengkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik
melalui generator. Turbin gas diklasifikan menjadi 2 bagian berdasarkan cara
kerjanya, yaitu siklus terbuka (Open Cycle) dan siklus tertutup (Closed Cycle).

Gambar 3.1 (a) Open Cycle (b) Closed Cycle


(Sumber: Moran Saphiro)
3.2 Prinsip Kerja Turbin Gas
Udara yang masuk ke compressor kemudian dimampatkan sehingga tekanan
keluaran dari compressor (Compressor Pressure Discharge) akan naik dibandingkan
tekanan udara masukan dari inlet compressor. Udara yang telah termampatkan
tersebut kemudian diteruskan ke combustion chamber yang merupakan tempat
terjadinya pembakaran sehingga temperature dari udara naik secara signifikan.
Temperatur udara yang naik mengakibatkan udara memiliki cukup energi yang
mampu memutar turbin. Oleh karena itu, setelah udara melewati combustion chamber
maka kemudian diteruskan ke turbin. Turbin yang telah dilewati oleh udara hasil
pembakaran akan membuat putaran dari turbin akan bergerak jauh lebih cepat hingga
mencapai kecepatan sebesar 5100 RPM (Central Duri Gas Turbine). Putaran dari
turbin kemudian direduksi oleh reduction gear sebelum dihubungkan ke generator
yang membutuhkan frekuensi 60 Hz dengan kecepatan sekitar 3600 RPM (standar
Central Duri Gas Turbine). Generator yang berputar akan menyebabkan munculnya
energi listrik yang kemudian akan ditransmisikan untuk digunakan oleh pihak
chevron. Gas buang turbin masih berada pada temperature yang tinggi untuk itu pada
Central Duri Gas Turbin gas buang ini dimanfaatkan untuk memanaskan air di Heat
Recovery Steam Generation hingga menghasilkan uap untuk diinjeksikan Kembali ke
tanah sebagai salah satu inovasi dalam proses pengambilan minyak. Sering disebut
juga dengan Steam Injection.

Gambar 3.2 (a) gas turbin skematik, (b) P-V diagram (c) T-s diagram
(sumber : Google.com)
Langkah 1-2 : Kompresi isentropic oleh compressor
Langkah 2-3 : Pembakaran (transfer panas menuju system dalam tekanan
konstan)
Langkah 3-4 : Langkah kerja (ekspansi isentroppik oleh turbin)
Langkah 4-1 : Langkah buang (melepas panas ke lingkungan
3.3 Evaluasi Daya dan Efisiensi Turbin Gas
Dalam menganalisis effisiensi thermal dari Gas turbin dibutuhkan beberapa
data yang digunakan untuk mencari besarnya nilai daya compressor, daya masukan
pada combustion chamber serta daya turbin. Adapun rumus untuk perhitungan daya
compressor ialah:
Wc/ṁ = h2 – h1
Sementara daya tahan dapat dihitung dengan memakai rumus sebagai berikut:
Wl/ṁ = h3 – h4
Selain itu daya masukan ke system dihitung dengan rumus sebgai berikut:
Qin/ṁ = h3 – h2
Setelah diperoleh nilai diatas maka thermal efficiency dapat dihitung dengan
rumus di bawah ini,
η = (Wl/ṁ - Wc/ṁ)/ (Qin/ṁ) = ((h3 – h4) – (h2 – h1))/(h3-h2)
Pada percobaan/penilaian kali ini ada beberapa parameter yang tidak ada di
lapangan seperti tidak adanya laju massa udara serta T3. Untuk itu, penulis memakai
pendekatan dalam mendapatkan hasil tersebut.

T3 = T2 + (ṁ.LHV)fuel/(ṁ.Cp)air
Laju massa udara (m)=persen desain x design air flow
3.4 Komponen Turbin Gas

 Komponen Utama
o Air Inlet Section
Berfungsi untuk menyaring kotoran dab debu yang terbawa dalam
udara sebelum masuk ke compressor. Bagian ini terdiri dari:
1. Air Inlet Housing, merupakan tempat udara masuk dimana didalamnya
terdapat perlatan pembersih udara.
2. Inertia Separator, berfungsi untuk membersihkan debu-debu atau partikel
yang terbawa bersama udara masuk.
3. Pre-Filter, merupakan penyaringan udara awal yang dipasang pada inlet
house
4. Main filter, merupakan penyaring utama yang terdapat pada bagian dalam
inlet house, udara yang telah melewati penyaring ini masuk ke dalam
kompresor aksial.
5. Inlet Bellmouth, berfungsi untuk membagi udara agar merata pada saat
memasuki ruang kompresor.
6. Inlet Guide Vane, merupakan blade yang berfungsi sebagai pengatur
jumlah udara yang masuk agar sesuai dengan yang diperlukan.

 Compressor Section
Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow compressor, berfungsi
untuk mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air section hingga
bertekanan tinggi sehingga pada saat terjadi pembakaran dapat menghasilkan gas
panas berkecepatan tinggi yang dapat menimbulkan daya output turbin yang
besar. Aksial flow compressor terdiri dari dua bagian yaitu:
1. Compressor Rotor Assembly
Merupakan bagian dari kompresor aksial yang berputar pada porosnya. Rotor
ini memiliki 17 tingkat suhu yang mengompresikan aliran udara secara aksial dari 1
atm menjadi 17 kalinya sehingga diperopleh udara yang bertekanan yang tinggi.
Bagian ini tersusun dari wheels, stubshaft, tie bolt, dan sudu-sudu yang disusun
kosentris di sekeliling sumbu rotor.
 Compressor Stator
Merupakan bagian dari casing gas turbin yang terdiri dari:
a. Inlet Casing, merupakan bagian dari casing yang mengarahkan udara masuk
ke inlet bellmouth dan selanjutnya masuk ke inlet guide vane.
b. Forward Compressor Casing, bagian casing yang didalamnya terdapat empat
stage kompresor blade.
c. Aft Casing, bagian casing yang didalamnya terdapat compressor blade tingkat
5-10.
d. Discharge Casing, merupakan bagian casing yang berfungsi sebagai tempat
keluarnya udara yang telah dikompresi. Pada bagian ini terdapat compressor
blade tingkat 11 sampai 17.

 Combustion Section
Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan fluida kerja
yang berupa udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi. Hasil pembakaran ini
berupa energi panas yang diubah menjadi energi kinetic dengan mengarahkan
udara panas tersebut ke transition pieces yang juga berfungsi sebagai nozzle.
Fungsi dari keseluruhansistem adalah untuk mensuplai energi panas ke siklus
turbin. Sistem pembakaran ini terdiri dari komponen-komponen berikut yang
jumlahnya bervariasi tergantung besar frame dan penggunaan turbin gas.
Komponen-komponen itu adalah:
1. Combustion Chamber, berfungsi sebagai tempat terjadinya pencampuran
antara udara yang telah dikompresi dengan bahan bakar yang masuk.
2. Combustion Liners, terdapat didalam combustion chamber yang berfungsi
sebagai tempat berlangsungnya pembakaran.
3. Fuel Nozzle, berfungsi sebagai tempat masuknya bahan bakar ke dalam
combustion liner.
4. Ignitors (Spark Plug), berfungsi untuk memercikkan bunga api ke dalam
combustion chamber sehingga campuran bahan bakar dan udara dapat
terbakar.
5. Transition Fieces, berfungsi untuk mengarahkan dan membentuk aliran gas
panas agar sesuai dengan ukuran nozzle dan sudu-sudu turbin gas.
6. Cross Fire Tubes, berfungsi untuk meratakan nyala api pada semua
combustion chamber.
7. Flame Detector, merupakan alat yang dipasang untuk mendeteksi proses
pembakaran terjadi.

 Turbin Section
Turbin section merupakan tempat terjadinya konversi energi kinetic menjadi
energi mekanik yang digunakan sebagai penggerak kompresor aksial dan
perlengkapan lainnya. Dari daya total yang dihasilkan kira-kira 60% digunakan
untuk memutar kompresornya sendri, dan sisanya digunakan untuk kerja yang
dibutuhkan.
Komponen-komponen pada turbin section adalah sebagai berikut:
1. Turbin Rotor Case
2. First Stage Nozzle, yang berfungsi untuk mengarahkan gas panas ke first
stage turbine wheel.
3. First Stage Turbine Wheel, berfungsi untuk mengkonversikan energi
kinetic dari aliran udara yang berkecepatan tinggi menjadi energi mekanik
berupa putaran rotor.
4. Second Stage Nozzle dan Diafragma, berfungsi untuk mengatur aliran gas
panas ke second stage turbine wheel, sedangkan diafragma berfungsi untuk
memisahkan kedua turbin wheel.
5. Second Stage Turbine, berfungsi untuk memanfaatkan energi kinetic yang
masih cukup besdar dari first stage turbine untuk menghasilkan kecepatan
putar rotor yang lebih besar

 Exhaust Section
Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai saluran
pembuangan gas oanas sisa yang keluar dari turbin gas.
Exhaust section terdiri dari beberapa bagian yaituL
1. Exhaust Frame Assembky
2. Exhaust Diffuser Assembly

3.5 Pengaruh Perbedaan Ambient Temperatur


Ambient temperature berpengaruh terhadap hal yang ada di dalam gas turbin
misalnya saja effisensi termal akan semakin meningkat Ketika ambient temperature
semakin kecil begitu saja sebaliknya. Adapun parameter lainnya dapat dilihat dari
grafik dibawah ini.
3.6 Sistem Pendinginan Pada Inlet Compressor
Adapun system pendinginan yang biasa diterapkan pada inlet compressor ialah:
1. Evaporative Cooling Process
a. Evaporative Air Cooling System
b. Fog Inlet Air Cooling System

2. Inlet Chilling Process


a. Mechanical Refrigeration- Direct System
b. Mechanical Refrigeration – Indirect System
c. Mechanical Refrigeration-Chilled Water Storage
d. Mechanical Refrigeration – Ice Shortage

Tabel 3.1. Perbandingan dua system pendinginan


Evaporative Cooling Process Inlet Chilling Process
Kelebihan Kelebihan
Hemat Energi Dapat bekerja optimal di wilayah dengan
kelembaban tinggi misalnya pinggir pantai
Konstruksi Sederhana Peningkatan kelembaban udara dapat
diminimalisir
Dapat menurunkan temperature secara
signifikan
Kelemahan Kelemahan
Adanya peningkatan kelembaban udara Konstruksi lebih rumit
Hanya cocok untuk daerah dengan Lebih boros disbanding evaporative cooling
kelembaban rendah dan temperature tinngi dan memerlukan banyak komponen dalam
instalasinya
Tinggi dianjurkan digunakan dalam ruang
tertutup, perlu adanya sirkulasi udara
BAB IV
DATA DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Data Hasil Pengamatan
(Data Terlampir)

4.2 Contoh Perhitungan


1. Ambient temperature terhadap Effisiensi
a. Data Operasi
CDGT #2
Data ini diperoleh dari parameter-parameter yang ada pada Central Duri Gas
Turbine
o Daya actual dari generator : 16.7 MW
o Temperatur udara lingkungan (T1) : 79.5 F (299.4 K)
o Temperatur udara tekan (T2) : 520.7 F (544.5 K)
o Temperatur udara buang (T4) : 853.3 F (729.29 K)
o Tekanan udara lingkungan (P1) : 1.013 bar
o Tekanan keluar compressor (P2) : 8.52 bar
o Laju massa bahan bakar : 276.56 SCFH (1.85 kg/s)
o LHV : 790 Btu/scf (34547.8 kj/kg)
o Spesific grafity : 0.713

b. Data Manual Book


 Design Air Flow : 436000 kg/hr
 Laju massa udara (m) : % desain x design air flow
0.948 x 436000 kg/hr
=114.8 kg/s
Catatan : Persen desain dan design air flow diperoleh dari manual book turbin yang
tersedia di perusahaan. Pada manual book tertera grafik antara temperature terhadap persen
design. Sehingga, penulis dapat mengolah data dengan memakai data ambient temperature
yang kemudian persen desain diketahui.
Untuk mengetahui laju massa udara persen desain yang diperoleh dikali dengan design air
flow. Pendekatan ini dilakukan karena tidak adanya sensor flowrate udara di inlet compressor.
 Spesific heat ratio (K) : 1.4
 Spesific heat (Cp) udara : 1.005 kj/kg

c. Perhitungan
 Temperatur udara tekan ideal (T2s)
T2s = T1 (P2/P1)(k-1)/k
T2 s= 299.4 K (8.52 bar/1.013 bar)(1.4-1)/0.4
T2 s = 550.3 K
 Temperatur Ruang Bakar (T3)
T3 = T2 + (m.LHV)fuel/(m.Cp)air
T3 = 544.5 K + (1.85 kg/s. 34547.8 kj/kg)fuel/(114.8 kg/s.1.005
kj/kgk)air
T3 = 1094.1 K

 Temperatur udara buang ideal (T4s)


T4s = T3 (P1/P2)(k-1)/k
T4s = 1094.1 k (1.013 bar/8.53 bar) (1.4-1)/1.4
T4s = 595.3 K
 Kerja kompresor actual (Wc)
Wc = m(h2-h1) = m.Cp(T2-T1)
Wc = m(h2-h1) = 115.9 kg/s. 1.005 kj/kgK (544.5 K – 299.4 K)
Wc = 28560.7 KW
 Kerja Kompresor ideal (Wcs)
 Kerja turbin actual (Wt)
Wcs = m(h2s – h1) = m. Cp (T2s – T1)
Wcs = (h2 – h1) = 115.9 kg/s. 1.005 kj/kgk (1094.1 K – 729.3 K)
Wt = 43186.8 KW
 Kerja turbin ideal (Wts)
Wts = m(h3 – h4s) = m. Cp(T3 – T4)
Wts = m(h3 – h4s) = 115.9 kg/s. 1.005 kj/kgK (1094.1 K – 595.3 K)
Wts = 59047.7 KW
 Kalor masuk ke system actual (qin)
Qin = m(h3 – h2) = m.Cp (T3 – T2)
Qin = m(h3 – h2) = 115.9 kg/s. 1.005 kj/kgk (1094.1 K – 544.5 K)
Qin = 65058.5 KW
 Kalor masuk ke system ideal (qins)
Qin = m.Cp (T3 – T2s)
Qins = m (h3 – h2) = 115.9 kg/s . 1.005 kj/kgk (1094.1 K – 550.3 K)
Qins = 64376 KW
 Effisiensi Kompressor
ηc = Wc/Wcs = 28560.7 KW/29232.47 KW = 0.997
 Effisiensi Turbin
ηt = Wt/Wts = 43186.8 KW/59047.7 KW = 0.7313
 Effisiensi Termal Siklus Aktual
η = Wnetto/qin = Wt – Wc/qin = 14626/65058 = 0.224
 Effisiensi Termal Siklus Ideal
η = Wnetto/qins = Wt – Wc/qins = 29815/65058 = 0.463

2. Online Compressor Washing terhadap Effisiensi


Pengambilan data diambil mulai dari jam 7 pagi pada tanggal 19 Agusuts 2019
hingga 7 pagi pada tanggal 20 Agustus 2019 dengan selang waktu 10 menit.
Namun, penulis menemukan kendala yaitu tidak terbacanya pemakaian fuel tiap
waktunya sehingga data flowrate fuel gas yang terpakai tidak ditampilkan.
Dengan tidak adanya data tersebut maka penulis sedikit kesulitan untuk mencari
nilai T3 seperti pada pendengkatan untuk kasus sebelumnya (temperature). Untuk
itu, penulis mencoba mencari nilai efisiensi dengan cara menghitung nilai Ts dan
kemudian memplot hasil perhitungan effisiensi. Lewat perhitungan ini nantinya
akan dilihat pengaruh online compressor washing terhadap effisiensi termal ;.

 Data Operasi
CDGT #4
Waktu : 8/19/2019 11.20
T1 : 87.06 °F = 547 °R
T2 : 632.4 °F = 10922.4 °R
T4 :1630.1 °F = 1353.27 °R
P2 : 8.2 bar
P1 : 1.013 bar
Load : 16.8 MW

 Temperatur Ruang Bakar (T3)


T3 = T4 (P2/P1)(k-1)/k
T3 =1353.27 °R (8.2 bar/1.013 bar)(1.4-1)/1.4
T3 = 2460.46 °R

 Menghitung Effisiensi
Asumsi: m udara dan Cp konstan
η = Wnetto/qin = ((T3 – T4) – (T2 – T1))/(T3 – T2) = 0.41

Grafik
1. Pengaruh Ambient Temperature terhadap m udara
2. Pengaruh Ambient Temperature terhadap Kerja Kompresor
3. Pengaruh Ambient Temperature terhadap Kerja Turbin
4. Pengaruh Ambient Temperature terhadap Effisiensi Termal
5. Perbandingan Effisiensi Termal dan Effisiensi Aktual
6. Pengaruhh Ambient Temperature terhadap Compressor Pressure Discharge
7. Pengaruh Ambient Temperature terhadap Exhaust Turbine Temperature
8. Pengaruh Online Compressore Washing terhadap effisiensi termal
BAB V
ANALISIS
Pada saat pengambilan data ada beberapa hal parameter yang diperlukan didalam
perhitungan di dekati dengan menghubungkannya dengan parameter lainnya. Misalnya saja
untuk nilaii T3 dan laju massa udara yang masuk ke compressor. Untuk mencari nilai T3
dilakukan dengan membagi hasil perkalian antara laju massa fuel dan nilai kalor bahan bakar
dengan hasil perkalian massa udara dan Cp udara. Sementara untuk mencari nilai laju massa
udara masukan ke compressor dilakukan dengan mencari nilai persen desain menggunakan
fungsi temperature (manual book) dan kemudian mengalikannya dengan persen desain laju
massa udara. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Kembali di bab 4 bagian pengolahan data,
Dari pengolahan data diatas dapat dilihat bahwa adanya hubungan antara temperature
ambien terhadap laju massa udara yang masuk ke compressor. Semakin tinggi temperature
ambien akan menyebabkan laju massa udara akan semakin rendah. Hal ini dikarenakan
temperature yang tinggi akan menyebabkan massa jenis dari udara semakin kecil dikarenakan
partikel udara yang semakin menjauh. Dengan debit aliran yang masuk ke compressor
bernilai sama namun memiliki massa jenis yang lebih kecil membuat laju massa udara pada
temperature ambien yang tinggi akan lebih rendah disbanding laju massa udara pada
temperature ambien yang tinggi akan lebih rendah disbanding laju massa udara pada
temperature udara rendah.
Dari pengolahan data diatas dilihat juga hubungan antara temperature masukan
kompresor (ambient temperature) terhadap kerja compressor. Kerja compressor akan
cenderung naik Ketika temperature udara turun. Selain itu diperoleh hubungan antaram
ambient temperature dengan exhaust turbine temperature, dimana semakin besar ambient
temperature maka akan menyebabkan exhaust turbine temperature akan semakin besar pula.
Hal ini berbading terbalik dengan nilai Compressor Pressure Discharge dimana semakin
besar temperature ambien akan menyebabkan CPD semakin turun.
Hasil pengolahan data yang telah diplot ke dalam grafik menunjukkan beberapa
persebaran data yang tidak konsisten. Misalnya saja pada grafik hubungan antara ambient
temperature terhadap Effisiensi termal turbin, diperoleh hasil bahwa hubungan keduanya
saling tidak mempengaruhi walaupun effisiensi dinyatakan cenderung turun Ketika
temperature naik. Namun dengan banyaknya data yang tidak konsisten memberikan nilai R 2
sangat kecil pada saat dilakukan regresi linear pada grafik. Hubungan antara ambient
temperature dan effisiensi termal turbin akan berbanding terbalik jika ditinjau dari teori.
Ambient temperature yang semakin kecil akan memberikan efek pada effisiensi termal yang
semakin mengecil pula. Namun, pada percobaan kali ini, penulis menemukan adanya kurang
sesuaian dengan teori dimana data cenderung lebih tersebar tidak beraturan untuk hubungan
keduanya walaupun apabila ditarik garis regresi linear hasil dari regresi akan memberikan
nilai yang sesuai dengan teori yaitu effisiensi turun Ketika temperature naik.
Adanya persebaran data yang tidak konsisten ini kemungkinan besar diakibatkan oleh
pengambilan data yang memiliki rentang waktu yang cukup jauh untuk mendapatkan
kapasitas/load yang sama. Dalam rentang itu juga kemungkinan adanya perbedaan cuaca
seperti hujan yang membuat kelembaban udara juga berbeda maupun munculnya asap yang
tentu saja akan semakin mengotori komppressor. Selain itu juga hasil ini dipengaruhi oleh
ketepatan sensor dalam membaca kondisi aktualnya, peralatan yang sudah cukup tua bukan
tidak mungkn membuat alat juga sudah memiliki error yang diluar dari toleransi yang
seharusnya dan sudah lama tidak di kalibrasi. Pengambilan data yang diambil berkali-kali
dari perusahan juga menunjukkan hasil yang hampir sama setelah diolah yaitu dengan
persebaran data yang tidak konsisten untuk pengaruh ambient temperature terhadap
effisiensi,
Aspek yang lain yang juga kemungkinan mendukung ketidak konsistenan dari data ini
ialah, daya keluaran yang terlalu kecil ( 16 – 20 MW) disbanding PLTG lainnya dan bisa saja
dengan daya yang kecil ini tidak memberikan efek yang signifikan terhadap effisiensi termal
turbin
Untuk Online Compressor Washing pengolahan data dilakukan berbeda dengan
pengolahan data sebelumnya. Hal ini dikarenakan laju massa bahan bakar yang tidak
diketahui dikarenakan alat/sensor rusak pada saat pengambilan data. Data laju massa bahan
bakar sangat penting diketahui untuk mencari nilai T3 (keluaran Combustion Chamber)
dikarenakan tidak adanya sensor untuk menampilkan nilai tempratur keluaran Combustion
Chamber. Untuk itu, penulis yang tidak mengetahui nilai T3 kemudian melakukan pendekatan
yang berbeda, yaitu memakai T3 seperti rumus yang tertera pada buku-buku termodinamika
pada umumnya. Oleh karena itu, effisiensi yang ditampilkan nantinya bukanlah effisiensi
yang actual. Melalui perhitungan ini, penulis hanya ingin melihat pengaruh dilakukakannya
Online Compressor Washing terhadap effisiensi turbin. Dari pengolahan data yang dilakukan
dapat terlihat bahwa dengan dilakukannya Online Compressor Washing akan meningkatkan
effisiensi dari gas turbin. Namun, peningkatan effisiensi ini tidak berlangsung lama.

BAB V1
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Hasil pengolahan data yang memberikan persebaran dayang kurang
konsisten dipengaruhi oleh beberapa factor luar yang tidak dapat
dikondisikan karena terkait dengan operasional perusahaan. Apabila
ditinjau lebih dalam lagi maka akan diperoleh hubungan antara
Ambient Temperature terhadap effisisensi termal turbin dimana
semakin rendah Ambient Temperature akan mengakibatkan effisiensi
termal turbin meningkat.
2. Online Compressor Washing dapat mempengaruhi effisiensi termal
yaitu meningkatkan effisiensi termal turbin sesaat. Dari grafik terlihat
bahwa effisiensi termal naik sesaat dan kemudian turun dalam
beberapa waktu kemudian.
3. Untuk meningkatkan effisiensi turbin di CDGT perlu melakukan
pembersihan compressor secara berkala baik itu dengan Online
Compressor .

6.2 Saran
1. Menerapkan system pendinginan pada compressor.
Untuk Analisa awal, system pendinginan yang paling cocok adalah
evaporative cooling dikarenakan selain hemat energi juga cocok
diterapkan di daerah duri dengan kondisi cuaca yang pada umumnya
kemarau (Temperatur udara tinggi). Namun perlu ditinjau atau
dilakukan penelitian lebih lanjut terkait perbandingan cost yang
dikeluarkan untuk membuat system pendinginan disbanding produksi
listrik yang dihasilkan.

2. Perlunya memberikan filter tambahan untuk menyaring butiran-butiran


air yang terkandung di dalam udara sebekum masuk ke filter inlet
compressor. Adanya kandungan air yang tersisa pada filter inlet
compressor menyebabkan debu dan kotoran lainnya lebih mudah untuk
menempel dan mengotori filter inlet sehingga mengurangi tekanan
udara yang masuk.
3. Melakukan Online Compressor Washing maupun Offline Compressor
Washing secara berkala sehingga dapat meningkatkan effisiensi termal
turbin.
4. Melakukan pengecekan Kembali terkait seluruh sensor pengukuran
baik itu temperature, tekanan dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan
dari sekian banyak data penulis menemukan adanya data yang kurang
sesuai setelah dilakukan pengolahan data. Sebagai contoh ialah
persebaran data yang tidak konsisten Ketika di plot ke suatu grafik.
5. Untuk mendapatkan perhitungan yang lebih akurat perusahaan dapat
menambahkan sensor flow rate pada inlet compressor serta sensor
temperature pada keluaran combustion chamber. Namun, perlu
peninjauan ulang sebelum memasangnya apakah dari segi cost masih
menguntungkan atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA
1. MS-5000 Generator Gas Turbine Accessories. General Electric. New York, USA.
2. Arismunandar, Wiranto.2002. Pengantar Turbin Gas dan Motor Propulsi.Bandung :
Penerbit ITB
3. Moran, Michael J, Howard Shapiro et.all.2011. Fundamentals Of Engineering
Thermodynamics, USA : John Wiley & Sons, Inc
4. Budihardjo, Agung Subagio et.all. Kajian Sistem Pendinginan Udara Masuk Turbin
Gas yang Beroperasi pada Beban Puncak. Proceeding Seminar Nasional Tahunan
Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV) (2015).
5. Rahman, M, Thamir Ibrahim, dan Ahmed Abdalla.2011. Thermodynamics
performance analysis of gas-turbine power plant. International Journal of the Physical
Sciences Vol. 6(14), pp. 3539-3550

LAMPIRAN
1. Data Operasi dan Pengolahan data CDGT#2 (Ambient Temperature)
No Wakt T1 T2 T4 P2 P2 Loa mfuel mfuel
. u d
1 4/3/21 79.57574 520.774 853.325 110.61527 125.31527 16.7 276.57592 1.5445941
12:00 46 2 1 25 25 77 98
2 4/3/21 78.84854 520.774 852.344 110.45484 125.15484 16.7 278.84054 1.5572414
12:00 89 2 3 92 92 57 15
3 4/3/21 81.67475 520.774 864.639 110.29442 124.99442 16.7 280.24267 1.5650718
12:00 89 2 5 6 6 58 94
4 4/3/21 81.61972 520.774 858.817 109.57320 124.27320 16.7 277.23480 1.5482738
12:00 81 2 4 4 4 22 16
5 4/3/21 79.78271 520.774 851.385 110.33175 125.03175 16.7 281.74765 1.5734767
12:00 48 2 6 66 66 01 28
6 4/3/21 78.70685 520.774 850.061 111.09030 125.03175 16.7 285.97094 1.5970625
12:00 58 2 6 91 66 73 85
7 4/3/21 77.63100 520.774 845.792 111.46041 125.79030 16.7 275.60501 1.5391719
12:00 43 2 7 87 91 1 17
8 4/3/21 76.97479 520.774 846.672 111.55179 126.25179 16.7 281.43676 1,5717405
12:00 25 2 5 6 6 76 41
9 4/3/21 77.10659 520.774 843.585 111.64316 126.34316 16.7 281.85760 1.5740907
12:00 03 2 4 56 56 5 93
10 4/3/21 77.31533 520.774 855.632 111.73454 126.43454 16.7 279.89093 1.5631075
12:00 05 2 1 28 28 02

Percent mair mtotal T2 T4 P2 P2 Loa mfuel mfuel


age (kg/s) (kg/s) d
Design
0.95732063 115.9421 117.4867 520.77 853.32 110.6152 125.3152 16.7 276.5759 1.544594
4 657 599 42 51 725 725 277 198
0.95889864 116.1332 117.6905 520.77 852.34 110.4548 125.1548 16.7 278.8405 1.557241
9 808 222 42 43 492 492 457 415
0.95276577 115.3905 116.9555 520.77 864.63 110.2944 124.9944 16.7 280.2426 1.565071
3 214 933 42 95 26 26 758 894
0.95288519 115.4049 116.9532 520.77 858.81 109.5732 124.2732 16.7 277.2348 1.548273
841 579 42 74 04 04 022 816
0.95688715 115.8877 117.4612 520.77 851.38 110.3317 125.0317 16.7 281.7476 1.573476
09 716 483 42 56 566 566 501 728
0.95920612 116.1705 117.7675 520.77 850.06 111.0903 125.0317 16.7 285.9709 1.597062
3 193 819 42 16 091 566 473 585
0.96154072 116.4532 117.9924 520.77 845.79 111.4604 125.7903 16.7 275.6050 1.539171
1 651 37 42 27 187 091 11 917
0.9629647 116.6257 118.1974 520.77 846.67 111.5517 126.2517 16.7 281.4367 1,571740
248 654 42 25 96 96 676 541
0.96267869 116.5910 118.1651 520.77 843.58 111.6431 126.3431 16.7 281.8576 1.574090
9 869 777 42 54 656 656 05 793
0.96222573 116.5362 118.0993 520.77 855.63 111.7345 126.4345 16.7 279.8909 1.563107
3 276 351 42 21 428 428 302 5

Wc Wcs Eff Wt T4 P2 P2 Loa mfue mfuel Eff


(kj) (kj) comp (kj) d l ideal
28560.70 29232. 0.977020 41841. 853.32 58587. 0.714170 63655. 62975. 0.208635 0.466139
468 466 036 57 51 65 44 84 13 454 364
28661.60 2921.6 0.980968 42401. 852.34 58857. 0.720412 64182. 63619. 0.214077 0.465895
783 14 146 68 43 47 81 57 044 88 029
28440.69 29195. 0.975339 42213. 864.63 58867. 0.717104 64515. 63786. 0.213486 0.465730
25 774 95 8 95 02 44 12 283 539 952
28510.18 29054. 0.981259 41955. 858.81 58459. 124.2732 63813. 63261. 0.210703 0.464811
853 701 056 92 74 39 04 4 58 911 189
28551.33 29188. 0.978170 43197. 851.38 59096. 125.0317 64862. 64216. 0.225808 0.465736
368 492 9 82 56 53 566 5 687 27 226
28538.45 29312. 0.973603 44057. 850.06 59674. 125.0317 65845. 65061. 0.235684 0.466670
574 202 286 27 16 42 566 8 42 168 03
28630.19 29378. 0.975449 41856. 845.79 58669. 125.7903 63425. 62695. 0.208097 0.467199
956 745 7 25 27 83 091 8 013 64 605
0.9629 29399. 0.973829 43005. 846.67 59306. 126.2517 64784. 64004. 0.221892 0.467266
607 321 41 25 89 96 48 707 837 904
28558.92 29411. 0.971015 43258. 843.58 59333. 126.3431 64882. 64018. 0.226555 0.467390
25 394 593 53 54 22 656 9 923 99 407
28697.88 29422. 0.975379 42186. 855.63 59197. 126.4345 64424. 63690. 0.209364 0.467505
405 283 231 13 21 96 428 59 477 867 867

2. Data Operasi CDGT #4 (Online Washing Compressor)


Wak T1 (F) T2 (F) T4 (F) T3 (F) P1 P2 T1 (R)) T2 T3 T4 P2 P2 Compres Load Efficie
tu (ba (psig) (psia) (bar) sion nt
r) Ratio
11/4/ 78.50 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 454 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 78.87 619.9 882.4 1610.29 1.0 105.94 538.876 1079.97 2440.64 1342.48 120.64 8.2072 8.10191 16.8772 0.4094
21 691 702 803 064 13 647 915 0215 4156 0347 647 43 8072 24 078
7:10
11/4/ 79.24 620.3 883.9 1622.96 1.0 105.94 539.249 1080.30 2443.29 1343.95 120.64 8.2068 8.10149 16.9151 0.4095
21 929 057 595 55 13 016 2905 5725 6715 9473 016 138 4362 955 998
7:20
11/4/ 79.62 620.6 888.1 1620.52 1.0 105.93 539.621 1080.64 2450.81 1348.11 120.63 8.2063 8.10107 17.0052 0.4099
21 166 413 157 515 13 385 6583 1296 5975 5662 385 846 0646 548 336
7:00
11/4/ 79.99 620.9 891.0 1625.77 1.0 105.92 539.994 1080.97 2456.03 1351.00 120.62 8.2059 8.10064 17.0064 0.4101
21 403 768 078 799 13 754 0338 6807 6966 7752 754 553 937 964 976
7:00
11/4/ 80.36 621.3 890.3 1624.56 1.0 105.92 540.366 1081.31 2454.81 1350.35 120.62 8.2055 8.10022 16.9836 0.4102
21 641 123 552 308 13 123 4093 2317 4031 5225 123 261 3227 311 746
7:00
11/4/ 80.82 622.5 891.2 1626.24 1.0 105.91 540.820 1082.55 2456.47 1351.29 120.61 8.2050 8.09980 16.8244 0.4101
21 061 572 916 727 13 493 6101 719 9537 1565 493 974 0035 042
7:00
11/4/ 81.93 624.2 900.3 1642.77 1.0 105.90 541.937 1084252 2472.93 1360.36 120.60 8.2046 8.09937 17.0917 0.4106
21 749 53 644 694 13 862 4924 991 5821 438 862 682 6319 263 452
7:00
11/4/ 82.84 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 542.847 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4106
21 703 347 572 995 13 278 0306 4705 6698 718 278 722 1781 17 52
7:00
11/4/ 83.34 625.3 906.2 1653.51 1.0 105.89 543.347 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 798 297 864 83 13 233 9843 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 83.84 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 894 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 84.34 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 989 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 84.81 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 865 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 85.23 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 335 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 86.80 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 746 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 86.86 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 769 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 86.92 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 1 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 87.20 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 734 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 87.64 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 951 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 88.09 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 168 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 88.14 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 764 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 88.13 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 892 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 88.52 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 863 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 89.03 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 644 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 86.93 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 271 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 87.06 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 544 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 88.70 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 811 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 89.00 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 042 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 88.94 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 092 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 89.75 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 765 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 90.88 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 415 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 91.23 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 991 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00

11/4/ 91.50 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 29 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 91.92 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 934 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 92.35 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 577 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 93.62 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 328 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 92.71 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 67 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 91.80 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 806 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 93.07 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 458 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 93.05 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 255 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 92.99 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 538 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 93.55 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 048 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 94.05 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 177 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 94.37 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 228 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 94.66 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 249 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 94.03 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 716 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 93.60 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 458 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 93.50 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 023 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 93.39 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 587 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 93.29 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 152 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 93.18 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 716 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 93.14 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 473 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 93.32 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 849 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 93.51 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 125 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 93.69 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 601 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 93.53 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 903 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 93.29 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 139 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 93.29 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 139 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 93.04 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 375 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 92.79 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 61 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 92.54 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 847 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 92.30 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 083 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 92.05 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 318 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 91.80 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 554 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 91.55 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 79 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 91.31 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 026 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 91.06 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 261 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 91.81 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 497 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 90.16 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 845 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 92.79 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 61 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 92.79 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 61 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 92.79 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 61 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 92.79 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 61 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 92.79 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 61 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 92.79 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 61 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 92.79 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 61 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 92.79 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 61 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 92.79 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 61 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00
11/4/ 92.79 619.6 882.3 1610.08 1.0 105.95 538.504 1079.63 2440.45 1342.35 120.65 8.2076 8.10234 16.9163 0.4092
21 61 347 572 995 13 278 5395 4705 6698 718 278 722 1781 17 889
7:00

Anda mungkin juga menyukai