BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA
4
Tim PSG dikepalai oleh seorang Manager. PSG memiliki tim - tim
yang mempunyai tugas masing-masing antara lain:
BAB III
DASAR TEORI
1. 3 unit pembangkit gas turbin yang dioperasikan oleh North Duri (COGEN),
dengan kapasitas pembangkitan total 272,7 MW.
2. 11 unit pembangkit gas turbin dioperasikan oleh Minas Gas Turbine (MGT),
dengan kapasitas pembangkitan total 207,7 MW.
11
3. 1 unit pembangkit gas turbin yang dioperasikan oleh Duri Gas Turbine (DGT),
dengan kapasitas pembangkitan total 19,5 MW.
5 unit pembangkit gas turbin yang dioperasikan oleh Central Gas Turbine (CGT),
dengan kapasitas pembangkita total 95,1 MW.
E=C.f.N.Ø (3.1)
15
Dimana :
E = gaya gerak induksi (Volt)
C = konstanta
N = kecepatan putaran generator
Ø = fluksi
ƒ = frekuensi
Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh generator bergantung pada medan listrik
(arus medan), sedangkan besarnya frekuensi tergantung pada kecepatan
perubahan medan listrik atau putaran konduktor atau kumparan.
Daya yang dihasilkan oleh generator juga dapat dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu daya riil (watt) dan daya semu (var). Daya Riil adalah daya yang dihasilkan
berdasarkan kemampuan generator mempertahankan kecepatan perubahan medan
listrik atau putaran konduktor atau rotor. Daya ini berhubungan erat dengan
frekuensi, sehingga apabila daya riil ini melebihi kebutuhan beban, maka
frekuensi akan naik dan juga sebaliknya. Sementara itu, Daya Semu adalah daya
yang dihasilkan berdasarkan kemampuan generator mempertahankan besarnya
medan listrik, sehingga daya ini berhubungan erat dengan tegangan, jadi apabila
daya semu yang dihasilkan generator melebihi kebutuhan sistem, maka tegangan
akan naik dan begitu pula sebaliknya.Generator merupakan sumber energi listrik
didalam sistem tenaga listrik, maka perlu diproteksi dari semua gangguan jangan
sampai mengalami kerusakan karena kerusakan generator akan sangat
mengganggu penyediaan tenaga listrik.
Gambar 3.6 Bagan Generator dengan Mesin penggerak dan Medan Penguat
PMT generator hanya boleh bekerja apabila ada gangguan yang tepat ada
didepan generator didalam generator atau pada mesin penggerak generator.
Penyebab gangguan utama dalam sistem adalah petir, yang sering disambar petir
adalah saluran udara transmisi dan saluran distribusi. Untuk menghadapi
ganggaun diluar pusat listrik, maka PMT yang dipasang dari saluran dilengkapi
dengan rele-rele.
20
BAB IV
RELE PROTEKSI GANGGUAN ELEKTRIS GENERATOR MINAS
GAS TURBINE (MGT-11)
b. Deteksi
Arus stator dapat terpantau oleh operator, dan terjaga dalam ratting sesuai
dengan sistem kontrol generator turbin. Akibat dari overcurrent ialah belitan stator
terlalu panas, yang mana dapat dideteksi oleh alat pendeteksi temperatur belitan,
biasanya TCs mengukur temperatur pendingin stator, dan/atau RTDs pada celah-
celah belitan stator. Semua fungsi TDs dan RTDs dapat terus terpantau. Meskipun,
itu tidak dapat menghasilkan temperatur lilitan stator berlebihan, yang beroperasi
di atas arus tertentu tidak diterima selama kejadian yang tidak terkontrol, seperti
temperatur di bagian lain dari rangkaian stator, kekuatan belitan, medan magnet
yang abnormal, dan lain-lain menjadi berlebihan. Untuk mendeteksi gangguan ini
digunakan rele 51GN (Rele Ground Overcurrent).
c. Rekomendasi
Tripping otomatis tidak disediakan untuk proteksi terhadap stator
overcurrent. Namun, semua operator harus dibuat sadar akan pentingnya operasi
generator dengan ratting sesuai kemampuannya. Dalam kasus ketika generator
24
c. Rekomendasi
Setelah mendeteksi gangguan phasa ke phasa dalam belitan, sangat
penting bahwa unit akan trip tanpa penundaan.
kemampuan over eksitasi dari banyak transformator (untuk step up dan layanan
aplikasi daya). Namun jika transformer memerlukan nilai yang lebih rendah, rele
proteksi harus disesuaikan. Operasi terus-menerus di atas 10% V / Hz tidak
diizinkan dan fungsi alarm harus disediakan untuk mengingatkan operator untuk
melakukan tindakan korektif yang diperlukan. Kontrol eksitasi limiter (jika ada)
harus ditetapkan untuk mencegah operasi terus-menerus di atas 109%.
a. Deskripsi
Medan belitan generator dirancang untuk beroperasi secara terus menerus
pada arus sama dengan yang diperlukan untuk menghasilkan ratting kVA pada
kondisi ratting nya. Selain itu, arus lebih tinggi dibolehkan untuk waktu yang
singkat, untuk mengizinkan kekuatan medan selama kondisi transien. Batasan ini
ditentukan dalam jangka waktu kurva tegangan medan berbanding waktu yang
ditetapkan oleh hal-hal berikut di ANSI standar C.50.13 - 1997:
Tabel 4.3 Tabel Perbandingan Tegangan Medan Berbanding Waktu
Waktu ( detik) 10 30 60 120
Tegangan Medan ( persen ) 208 146 125 112
b. Deteksi
Kebanyakan sistem eksitasi sekarang sedang dilengkapi termasuk
fungsi batas eksitasi maksimum. Tujuannya adalah untuk mencegah
medan overcurrent berkepanjangan dengan menkalibrasi ulang regulator
arus, mentransfer ke regulator lain, dan akhirnya menghasilkan sinyal
trip seperti yang diperlukan. Untuk mendeteksi gangguan ini digunakan
rele 24 (Rele Field Overexcitation).
c. Rekomendasi
Respon sehubungan dengan fungsi ini adalah untuk melihat bahwa batas
eksitasi maksimum dengan benar disesuaikan dan dipelihara, dan terhubung
dengan benar keunit trip bila diperlukan. Dalam kasus seperti trip berurutan akan
memakan waktu terlalu lama .
29
a. Deskripsi
Medan belitan generator secara elektrik terisolasi dari tanah. Oleh
karena itu adanya satu ground fault di belitan akan menyebabkan
kerusakan rotor. Bagaimanapun, adanya dua atau lebih ground pada
belitan akan menyebabkan ketidakseimbangan magnetik dan termal serta
pemanasan lokal dan kerusakan penempaan rotor atau bagian logam
lainnya. Sayangnya, adanya ground fault pertama membuat deteksi
ground fault kedua yang sulit, namun tidak mustahil. Selain itu, belitan
rotor sistem isolasi yang modern telah mencapai tingkat kualitas yang
mengurangi kemungkinan ground fault, kecuali dalam keadaan yang tidak
biasa dimana kemungkinan terjadinya gangguan kedua atau masalah
serius lainnya yang tinggi.
b. Deteksi
Rele diperlukan untuk mendeteksi ground fault biasanya dipasok
dengan sistem eksitasi.Untuk mendeteksi gangguan ini digunakan Rele
64F (Rele Field Ground).
c. Rekomendasi
Disarankan bahwa pendeteksi ground fault dihubungkan untuk
menghasilkan trip berurutan.
a. Deskripsi
Loss of excitation (atau kehilangan medan) mengakibatkan hilangnya
keseimbangan dan pengoperasian generator sebagai mesin induksi. Hal ini akan
mengakibatkan aliran arus frekuensi slip di body rotor, wedges, dan belitan
30
amortisseur ( jika dilengkapi) , serta bahaya osilasi torsi di poros rotor. Rotor
tidak dirancang untuk mempertahankan arus tersebut, juga tangki turbin-generator
yang dirancang untuk lama menahan torsi secara bergantian. Akibatnya bisa
terjadi rotor overheating, licinnya kopling dan bahkan kegagalan rotor. Lamanya
waktu sebelum kerusakan serius terjadi tergantung pada beban generatort pada
saat kejadian, frekuensi slip, dan apakah medan belitan terbuka atau korsleting,
dan mungkin terjadi selama hitungan detik .
Loss of excitation biasanya menunjukkan masalah dengan sistem eksitasi
yang tergantung pada sifatnya, bisa serius (misalnya, flashover ring kolektor, jika
dilengkapi). Karena VAR diserap untuk menaikan eksitasi yang rendah atau
bahkan hilang, beberapa sistem tidak bisa mentolerir operasi lanjutan dari
generator tanpa adanya eksitasi. Akibatnya, jika generator tidak terputus segera
ketika kehilangan eksitasi, ketidakstabilan yang luas mungkin sangat cepat
menyebar, dan dapat terjadi shut-down pada sistem utama.
b. Deteksi
Sejak loss of excitation dalam perubahan yang nyata pada kVA
reaktif, rele loss of excitation dari impedansi atau jenis mho yang
digunakan biasanya. Untuk mendeteksi gangguan ini digunakan rele 40
(Rele Loss of Excitation).
c. Rekomendasi
Generator harus memiliki trip dari power sistem. Penting bahwa semua
kekuatan eksitasi akan terhapus. Ini tidak boleh diasumsikan bahwa, karena terjadi
loss of excitation, exciter tidak memasok daya ke gangguan internal.
Adapun single line diagram rele gangguan tegangan lebih adalah sebagai berikut :
32
Pada gambar di atas, ketika tidak ada gangguan maka arus simetri,
{Ir = Ia+Ib+Ic =0}, namun ketika terjadi gangguan hubung singkat ke tanah,
maka arus menjadi tak simetri {Ir = Ia+Ib+Ic = 3Iao}, sehingga terdapat arus
yang mengalir pada rele dan membuat rele mendeteksi gangguan.
Keterangan:
CB = Circuit Breaker
TC = Trip Coil CB
I = Arus yang mengalir pada saluran yang diamankan
35
CT = Transformator Arus
Ir = Arus yang mengalir pada rele
C = Rele arus lebih
Ip = Arus pick-up dari rele
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Dari beberapa referensi yang diperoleh dan survei lapangan selama
pelaksanaan kerja praktek tentang sistem proteksi elektris di generator
MGT-11, PT. Chevron Pacific Indonesia, Riau, dapat diambil beberapa
kesimpulan yaitu:
1. Sistem pengaman elektris generator MGT-11 merupakan suatu alat yang
digunakan untuk melindungi generator dari gangguan elektris, baik yang
ditimbulkan dari luar generator maupun dari dalam generator itu sendiri.
2. Fungsi utama Sistem pengaman elektris generator MGT-11 pada di PT.
Chevron Pacific Indonesia adalah :
• Membunyikan alarm dan menutup rangkaian trip dari pemutus rangkaian
untuk membebaskan peralatan dari gangguan yang terjadi.
• Melokalisir akibat dari gangguan untuk mengurangi potensi kerusakan.
• Membebaskan peralatan yang tidak bekerja normal untuk mencegah
kerusakan peralatan.
• Segera membebaskan bagian yang terganggu.
• Memberikan petunjuk atau indikasi dari lokasi serta jenis gangguan.
• Penggunaan rele merupakan penghematan ±0.5% hingga ±2% harga
peralatan yang diamankan.
3. Sistem pengaman elektris generator MGT-11 PT. Chevron Pacific Indonesia
pada tiap blok turbin gas memiliki sistem dan jenis yang sama namun
38
memiliki ratting peralatan yang berbeda sesuai dengan ratting daya masing-
masing generator.
4. Sistem pengaman elektris generator MGT-11,PT. Chevron Pacific Indonesia
terdiri atas 8 macam rele pengaman, yaitu :
a. Stator Differential (87G)
b. Loss of Excitation(40)
c. Stator Ground (64-G1)
d. Ground Overcurrent (51GN)
e. Overexcitation (24)
f. Over Voltage (59G)
g. Field Ground (64F)
h. Over Volts/Hertz (81)
5. Sistem pengaman generator MGT-11 PT. Chevron Pacific Indonesia bekerja
secara otomatis dan dimonitor melalui CCR (Central Control Room).
39
DAFTAR PUSTAKA