Anda di halaman 1dari 29

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Magang Industri adalah aktivitas kurikuler yang dilakukan di perusahaan
oleh mahasiswa untuk memperoleh hal-hal baru tentang ilmu, keterampilan,
pengalaman serta budaya kerja dan industri yang berada di luar lingkungan
kampus. Pelaksanaan Magang merupakan suatu bentuk perpaduan ilmu
pengetahuan yang telah didapatkan oleh mahasiswa, baik teori maupun praktikum
selama masa perkuliahan. Namun, seluruh ilmu yang didapatkan dibangku
perkuliahan tentunya akan jauh berbeda jika dibandingkan pada saat kita telah
berada didunia kerja. Dalam dunia kerja kita akan menemukan berbagai
permasalahan dan persoalaan. Untuk itu kita harus menyelesaikan dengan
menerapkan berbagai ilmu yang sudah kita dapatkan.
Magang Industri ini merupakan salah satu kewajiban mahasiswa
Politeknik Negeri Lhokseumawe dalam menyelesaikan studinya. Untuk
memenuhi kriteria yang dibutuhkan di dunia Industri agar mahasiswa dapat
melihat secara langsung keadaan yang ada didunia kerja dan membandingkan
dengan ilmu-ilmu yang diperoleh dibangku kuliah.
Dengan demikian, Politeknik Negeri Lhokseumawe telah menyiapkan
tenaga yang profesional khususnya dalam bidang Teknik Mesin sehingga mampu
menghasilkan lulusan yang dapat diharapkan dan sesuai dengan perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
1.2 Tujuan Magang Industri
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan Umum melakukan Magang Industri adalah sebagai berikut:
a. Mahasiswa mampu menganalisa dan menyimpulkan informasi yang
diperoleh dilapangan dengan teori atau praktek yang telah dipelajari
dilembaga pendidikan;
b. Mahasiswa mampu menganalisa dan menyimpulkan segala kegiatan
tersebut berdasarkan teori yang telah dipelajari di Politeknik Negeri
Lhokseumawe;

1
2

c. Mahasiswa mampu menganalisa dan menyimpulkan segala kegiatan


tersebut berdasarkan teori yang telah dipelajari di Politeknik Negeri
Lhokseumawe;
d. Mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan dunia kerja/Industri;
Mempelajari tentang mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
(PLTD), Prinsip kerjanya, komponen-komponen utamanya, proses
pemeliharaan dan perawatannya

1.2.2 Tujuan Khusus


Tujuan Khusus pada Magang Industri ini, penulis akan membahas masalah
tentang “Analisa Kebocoran liner Sistem Pendingin Mesin Diesel MTU/ Type
18 V / 2000 G62 Pada PT. PLN (Persero) UIW Aceh, PLTD Rema, Gayo
Lues”.
1.3 PROFIL SINGKAT PERUSAHAAN
1 PLTD Rema Rayon Blangkejeren Area Langsa merupakan salah satu
pembangkit diesel yang terletak di kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh
beroperasi sejak tahun 2007, beroperasi secara isolated dengan dibantu oleh 6
unit pembangkit mesin sewa yang memiliki daya mampu 4,5 MW,
sedangkan untuk PLTD Rema sendiri memiliki daya terpasang 5,6 MW dan
daya mampu 2,4 MW, melayani kabupaten Gayo Lues dengan total beban
puncak malam sebesar 4.3 MW. Mesin PLTD Rema hanya beroperasi pada
saat beban puncak yaitu menjelang malam antara pukul 17.00 WIB – 21.00
WIB dan pada waktu subuh mulai pukul 05.30 – 08.00 WIB.

2 Salah satu unit satuan pembangkit diesel yang ada di PLTD Rema adalah
Mesin MTU 12V 4000 G61 dengan daya terpasang 1093 KW berjumlah 2
unit mesin dan daya mampu saat ini sebesar 700 KW. Sesuai dengan pola
operasi PLTD Rema yang menjadikan mesin MTU 12V 4000 G61 beroperasi
untuk membantu beban sistem saat beban puncak yang harus handal. Untuk
menjaga kontinuitas operasi dan kehandalan unit pembangkit maka
diperlukan salah satu analisa kondisi dari unit pembangkit, berdasarkan
3

laporan dari operator PLTD yang bertugas bahwa telah beberapa kali terjadi
gangguan sistem bahan bakar yang disebabkan oleh bahan bakar yang
banyak mengandung air dan kotoran sehingga menyebabkan mesin hunting
(frekwensi tidak stabil), turbo charger dan exhaust manifold membara hingga
mesin harus dibebani rendah dan terkadang harus keluar sistem untuk
pemeliharaan yang berdampak pada berkurangnya daya terutama saat beban
puncak.
3 Dari proses diatas diketahui adanya ketidak optimalan suplai bahan bakar
sehingga mengakibatkan Mesin MTU 12V 4000 G61 sering terjadi hunting
atau kekurangan suplai bahan bakar ke mesin dan menganggu kerja Fuel
Delivery Pump serta Injector sehingga harus di stop dan keluar sistem
terutama saat operasi mesin sudah berjalan 100-200 Jam kerja bahkan kurang
dari 100 jam kerja.

1.4 PETA LOKASI PT. PLN (PERSERO) UiW PLTD Rema

Lokasi PT. PLN (Persero) UIW Aceh, PLTD Rema, terletak di jalan
Kutapanjang., Desa Rema atau tepatnya di tepi jalan Kutapanjang yaitu pada
kilometer 3,5 dari kota Blangkejeren menuju kutapanjang. Selain itu UIW PLTD
Rema juga berada di Desa Rema yang terletak pada koordinat LU: 4º58’66,3” dan
BT: 97º96’55,2”. Peta lokasi kegiatan secara detail seperti ditunjukkan pada
gambar 1.1.

Gambar 1.1 Lokasi PT. PLN (Persero) UIW PLTD Rema.


(sumber : google maps, 2021)
4

1.5 STRUKTUR ORGANISASI

Berikut ini merupakan Struktur Organisasi PT. PLN (PERSERO)


Pembangkitan Unit Induk Wilayah Aceh PLTD Rema :

Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) UIW PLTD Rema.
(sumber : UIW PLTD Rema, 2021)

Struktur organisasi merupakan unsur pokok yang terpenting untuk


melaksanakan kegiatan, oleh karena itu karenanya suatu perusahaan perlu
penyusunan secara teratur dan baik. Struktur organisasi berguna untuk
memperlancar pelaksanaan serta pengurusan dan pemeriksaan kelancaran
pengoperasian serta perawatan mesin secara berkelanjutan untuk setiap unit-unit
pembangkit listrik yang baik guna mengatur dan menjalankan suatu pola kerja
teratur dan juga terarah. Usaha-usaha pengatur struktur organisasi tentu tidak
terlepas dari tujuan perusahaan tersebut dalam menjalankan roda organisasi
sehingga tidak terjadi tumpang tindih atau penumpukan kerja pada bagian-bagian
5

tertentu saja, yang menyebabkan efisiensi kerja berkurang sehingga kualitas


produk yang dihasilkan kurang optimal.

PT. PLN (Persero) UIW PLTD Rema berada dibawah wewenang PT. PLN
(Persero) UP3 Langsa.

Tugas dan tanggung jawab tiap-tiap unsur organisasi PT. PLN (Persero)
UIW PLTD Rema adalah sebagai berikut :

a. Manager
Manager bertugas menyelenggarakan kepemimpinan sehari-hari,
mengkoordinasi serta memberi bimbingan dan pedoman kerja guna kelancaran
pelaksanaan tugas seluruh staff. Dalam menjalankan tugasnya manajer PT. PLN
(Persero) UIW PLTD Rema bertanggung jawab kepada PT. PLN (Persero) UP3
Langsa.

b. Supervisor Operasi
Supervisor operasi bertugas mengatur dan memonitoring pengoperasian
dari seluruh unit-unit mesin yang dilakukan oleh regu jaga/operator dan kemudian
memeriksa laporan-laporan yang ditujukan kepadanya.

c. Supervisor Pemeliharaan

Supervisor pemeliharaan bertugas mengatur dan mengadakan persiapan-


persiapan yang diperlukan untuk melaksanakan perbaikan dan pemeliharaan yang
akan dilakukan sesuai dengan jam pengoperasian yang dijalani oleh mesin dan
generator. Supervisor pemeliharaan dibantu oleh beberapa orang pegawai dalam
melaksnakan tugas-tugasnya.

d. Supervisor Administrasi

Supervisor administrasi bertugas mengatur dan membina pelaksanaan


kegiatan di bidang administrasi, membantu menyelenggarakan fasilitas-fasilitas
kedinasan, mengadakan alat-alat kantor serta mengurus tentang kepegawaian.
6

Supervisor administrasi dibantu oleh beberapa orang pegawai dalam


melaksanakan tugas-tugasnya.

e. Pejabat Pelaksana Lingkungan

Pejabat pelaksana lingkungan bertugas mengatur, merencanakan, dan


mengevaluasi kegiatan pengelolaan lingkungan hidup secara baik dan konsisten,
guna menunjang operasional pembangkit. Memantau penyusunan pelaporan
kegiatan pengelolaan lingkungan dengan melibatkan pihak independen dalam
bentuk laporan UKL-RPL. Melaksanakan peraturan SMM dan SML (ISO 1400).

f. Pejabat Pelaksana K3 dan Keamanan

Pejabat pelaksana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan keamanan,


bertugas mengatur pelaksanaan kegiatan K3 dan keamanan di lingkungan PLTD.
Memonitoring, identifikasi sumber bahaya dan menginventarisir peralatan K3
dilingkungan pusat listrik, memantau ketaatan penggunaan APD dan kelengkapan
K3 serta memperhatikan aspeknya dalam kegiatan pemeliharaan dan operasi
pembangkit, melaksanakan peraturan SMM dan SMK3. Mengkoordinir
pelaksanaan kegiatan pengamanan serta mengontrol keamanan dan ketertiban di
lingkungan pusat listrik agar situasi aman dan terkendali.

1.6 SARANA DAN PRASARANA

Adapun sarana dan prasarana yang mendukung perusahaan UIW PLTD


Rema adalah sebagai berikut :

1.6.1 Sarana
A. Mesin Diesel
Mesin diesel yang digunakan di PT. PLN (Persero) UIW
PLTD Rema berjumlah 7 dan mesin sewa berjumlah 8 unit yang
terdiri jenis, merek dan kapasitas yang berbeda, untuk memenuhi
kebutuhan energi listrik bagi masyarakat. Adapun data mesin
tersebut adalah sebagai berikut :
7

1. Mesin PLTD Rema


Tabel 1.1 Data Mesin pada PT. PLN (Persero) UIW PLTD Rema
Mesin Motoren-und turbinnen-union (MTU) sebanyak 5 unit.
Pabrik pembuatan : Motoren-und turbinnen-union
jerman
Model/type : MTU 12V 4000 G61 ( 2 unit), MTU
18V 2000 G62 ( 2 unit), MTU 12V
2000
Nomor Seri : 526101681,526101984,539100405,
539100406,535104437
Daya : 700 KW, 700 KW, 400 KW,540
KW, 400 KW
Jumlah Silinder : 9 dan 6
Tahun Pembuatan : 1976, 1978
Tahun Operasi : 2007,2007,2003,2003,2009
Putaran Nominal : 500 rpm + 600 rpm
Sistem Pendingin : Air (Sistem Radiator)
Sistem Gerak Mula : Udara bertekan
Mesin Daihatsu sebanyak 2 unit.
Pabrik pembuatan : Daihathsu
Model/type : 8DS-26
Nomor Seri : 826371,
826372

Daya : 500 KW
Jumlah Silinder : 12
Tahun Pembuatan : 1975
Tahun Operasi : 1977
Putaran Nominal : 750 rpm
Sistem Pendingin : Air (Sistem Radiator)
Sistem Gerak Mula : Udara bertekan

(Sumber : UIW PLTD Rema, 2021)

2. Mesin sewa

Tabel 1.2 Data Mesin pada PT. PLN (Persero) UIW PLTD Rema
Mesin Komatsu sebanyak 3 unit.
Pabrik pembuatan :
Komatsu
Model/type : SAA12V140-P1150,
SAA12V140-P1150,
SAA12V140-P1150
8

Nomor Seri : 17599, 17597, 17615


Daya : 600 KW, 600 KW, 600 KW
Jumlah Silinder : 12
Tahun Pembuatan : 2011
Tahun Operasi : 2013
Putaran Nominal : 1500 rpm
Sistem Pendingin : Air radiator
Sistem Gerak Mula : Udara bertekan
Mesin Mitsubishi sebanyak 3 unit.
Pabrik pembuatan : Jepang
Model/type : S16R – PTA, S16R – PTA, S16R –
PTA
Nomor Seri : 18025, 17105, 17109

Daya : 700 KW, 700 KW, 700 KW,


Jumlah Silinder : 12
Tahun Pembuatan : 2009
Tahun Operasi : 2013
Putaran Nominal : 1500 rpm
Sistem Pendingin : Air (Sistem Radiator)
Sistem Gerak Mula : Udara bertekan
Mesin Dosan sebanyak 2 unit.
Pabrik pembuatan : Korea Selatan
Model/type : MP - 480 – 4, MP - 480 - 4

Nomor Seri : EAYOA203184, EAYOA203183

Daya : 440 KW, 440 KW,


Jumlah Silinder : 12
Tahun Pembuatan : 2010
Tahun Operasi : 2013
Putaran Nominal : 1500 rpm
Sistem Pendingin : Air (Sistem Radiator)
Sistem Gerak Mula : Udara bertekan
(Sumber : UIW PLTD Rema, 2021)

Kondisi mesin yang tersedia di PT. PLN (Persero) UIW PLTD Rema
pada bulan Agustus 2021 adalah seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.
9

Tabel 1.3 Data mesin UIW PLTD Rema


Daya Ket
Terpasang DMN
No Nama Mesin Tipe Mesin Tahun Putaran
Operasi (rpm) (KW) (KW)

12V / 4000 G
1 MTU 2007 1500 1,093 700 SIAP
61

12V / 4000 G
2 MTU 2007 1500 1,093 750 SIAP
61

18V / 2000 G
3 MTU 2003 1500 0 0 Rusak
62

18V / 2000 G
4 MTU 2003 1500 820 600 SIAP
62

12V / 2000 G
5 MTU 2009 1500 600 470 SIAP
63

6 DAIHATSU 8DS-26 1977 750 1000 0 Rusak

7 DAIHATSU 8DS-26 1977 750 1000 0 Rusak

(sumber : UIW PLTD Rema, 2021)

Tabel 1.4 Data mesin Sewa UIW PLTD Rema


Daya Ket
Terpasang DMN
No Nama Mesin Tipe Mesin Tahun Putaran
Operasi (rpm) (KW) (KW)

1 SAA12V14 800 SIAP


KOMATSU
0-P1150 600

2 MP - 480 - 460 Rusak


DOOSAN
4 -
3 MITSUBISHI S16R - PTA 1.440 Rusak
-
4 KOMATSU SAA12V14 800 SIAP
10

0-P1150 600
5 SAA12V14 800 SIAP
KOMATSU
0-P1150 600
6 MP - 480 - 460 SIAP
DOOSAN
4 300
7 MITSUBISHI S16R - PTA 1.440 SIAP
700
8 MITSUBISHI S16R - PTA 1.440 SIAP
700
(sumber : UIW PLTD Rema, 2021)

B. Generator

Yaitu alat yang mengubah energi gerak atau mekanik menjadi energi
listrik. Generator terbagi menjadi dua jenis yaitu generator AC yang
menghasilkan arus bolak balik dan generator DC yang menghasilkan arus listrik
searah.

Gambar 1.3 Generator


(sumber : UIW PLTD Rema, 2021)

C. Exciter (Penguat)
Alat ini adalah suatu dinamo atau pembangkit listrik arus searah (DC)
menguatkan arus ke generator dan juga menggunakan sistem raslos, sehingga
11

generator mempunyai medan magnet dan membangkitkan arus listrik yang kuat
dan tegangan yang tinggi.
Penguat pada generator ada 2 macam, yaitu:
- Penguat sendiri, dimana arus magnetisasinya bersumber pada generator itu
sendiri, besar atau kecil dipengaruhi oleh tegangan generator.
- Penguat terpisah, dimana besar arus magnetisasinya bersumber dari luar,
sehingga besar atau kecilnya penguat tersebut tidak dipengaruhi oleh generator
yang dikuatkan.

1.6.2 Prasarana
A. Gedung Sentral
Salah satu prasarana yang ada di PT. PLN (Persero) ULW PLTD Rema
adalah gedung sentral. Gedung ini dipergunakan untuk menempatkan sejumlah
mesin-mesin pembangkit beserta peralatan yang akan di operasikan di PT. PLN
(Persero) ULW PLTD Rema. Gedung ini memiliki luas 42 m2 dan luas area
keseluruhannya dalah 137 m2.

B. Tangki Bahan Bakar


Tangki Bahan Bakar berguna untuk menampung atau menyimpan bahan
bakar sebelum dialirkan ke tangki harian. Tangki ini berjumlah tiga buah dengan
kapasitas dan volume yang bervariasi, yaitu:
Tabel 1.5 Data Tangki Bahan Bakar

1 Tangki 1 :
Storage Tank : 100 Ton
Diameter : 6m
Tinggi : 4m
Volume : 94.272 Liter
2 Tangki 2 :
Storage Tank : 50 Ton
Diameter : 4,648 m
Tinggi : 4m
Volume : 57,520 Kilo Liter
(Sumber : PLTD Rema, 2021 )
12

Selain tangki tersebut terdapat pula tangki harian dan buffer tank (tangki
penyangga). Tangki harian digunakan untuk sehari-hari oleh mesin listrik dan dari
tangki ini disalurkan ke mesin. Sedangkan buffer tank (tangki penyangga)
digunakan untuk mesin jenis sulzer sebelum minyak disalurkan ke tangki harian.
Buffer tank berjumlah 6 buah dan tiap mesin Sulzer memiliki satu buah.
C. Gardu Hubung
Semua daya yang dibangkitkan oleh unit-unit generator terlebih dahulu
ditampung pada suatu alat yang dinamakan busbar. Pada PLTD pembangkit Rema
mrengunakan busbar single. Kebanyakan pembangkit listrik mengunakan double
busbar. Sehingga apabila terjadi hubung singkat atau gangguan pada busbar yang
sedang beroperasi, beban dapat dipindahkan pada busbar cadangan.
Gardu hubung dan penyulang yang keluar dari ULW PLTD
pembangkit Rema antara lain :
- Incoming 1
- Incoming 2
- Fider kota blangkejeren
- Fider kota
- Fider rikit gaib
- Fider pining

1.7 VISI DAN MISI PERUSAHAAN


1.7.1 VISI
Sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan
terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.

1.7.2 MISI
 menjalankan usaha pembangkit energy listrik yang efisiensi, handal dan
berwawasan lingkungan;
 menerapkan tata kelola pembangkit dengan mengimplementasikan EMA
dan OPI;
13

 mengembangkan SDM dengan budaya saling percaya, integritas, peduli


dan pembelajaran tugas dan tanggung jawab.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Dasar


2.1.1 Pengertian Motor Diesel
Motor bakar diesel biasa disebut juga dengan Mesin diesel atau mesin
pemicu kompresi adalah motorbakar pembakaran dalam yang menggunakan panas
kompresi untuk menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang telah di
injeksikan ke dalam ruang bakar.Mesin ini tidak menggunakan busi seperti mesin
bensin atau mesin gas. Mesin ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel,
yang menerima paten pada 23 Februari 1893. Diesel menginginkan sebuah mesin
untuk dapat digunakan dengan berbagai macam bahan bakar termasuk debu batu
bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition Universelle (Pameran Dunia)
tahun 1900, dengan menggunakan minyak kacang (lihat biodiesel). Mesin ini
kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering. Diesel (1906).

Mesin diesel memiliki efisiensi termal terbaik dibandingkan dengan mesin


pembakaran dalam maupun pembakaran luar lainnya, karena memiliki rasio
kompresi yang sangat tinggi. Mesin diesel kecepatan-rendah (seperti pada mesin
kapal) dapat memiliki efisiensi termal lebih dari 50%. Mesin diesel ditemuakn
oleh Rudolf Diesel yang lahir di Paris tahun 1858 sebagai keluarga ekspatriat
Jerman. Ia melanjutkan studi di Politeknik Munchen. Setelah lulus dia bekerja
sebagai teknisi kulkas, namun bakatnya terdapat dalam mendesain mesin. Diesel
mendesain banyak mesin panas, termasuk mesin udara bertenaga solar. tahun
1892 ia menerima paten dari Jerman, Swiss, Inggris, dan Amerika Serikat untuk
karyanya "Method of and Apparatus for Converting Heat into Work" (Metode dan
Alat untuk Mengubah Panas menjadi Kerja). Tahun 1893 ia menemukan sebuah
"mesin pembakaran-lambat" yang pertama-tama mengkompres udara sehingga
menaikkan temperaturnya sampai di atas titik nyala, lalu secara bertahap
memasukkan bahan bakar ke dalam ruang bakar. Tahun 1894 dan 1895 ia
membuat paten di beberapa negara untuk mesin yang ia temukan, pertama di
Spanyol (No. 16.654), Perancis (No. 243.531) dan Belgia (No. 113.139) bulan

14
15

Desember 1894, Jerman (No. 86.633) tahun 1895, dan Amerika Serikat


(No. 608.845) tahun 1898.[6] Ia mengoperasikan mesin pertamanya tahun 1897.

Di Augsburg, Jerman, 10 Agustus 1893, Rudolf Diesel menciptakan mesin


pertamanya, sebuah silinder tunggal 10-foot/kaki (3.0 m) berbahan besi
dengan roda gila pada dasarnya. Diesel memerlukan waktu 2 tahun untuk
menyempurnakan mesinnya dan pada tahun 1896 ia mendemonstrasikan model
lainnya dengan efisiensi teoretis 75%, sangat jauh bila dibandingkan
dengan mesin uap yang hanya 10%. Tahun 1898, Diesel telah menjadi jutawan.
Mesin buatannya telah digunakan untuk menggerakkan transportasi jalur pipa,
pembangkit listrik dan air, mobil, truk, dan kapal, kemudian juga menyebar
sampai pertambangan, ladang minyak, pabrik, dan transportasi antar benua.

(a) (b)
Gambar 2.1 (a): Mesin asli yang dibuat Diesel tahun 1897, dipajang di Museum
Jerman di Munich, Jerman (b): Mesin diesel yang dibuat oleh MAN AG tahun 1906.
Sumber gambar: Diesel: Technology and Society in Industrial
German. University of Alabama Press (1906).
16

2.1.2 Prinsip kerja Motor Diesel 4 langkah (4 Tak)

Gambar 2.2 Proses Kerja Motor Diesel 4 Langkah.


Sumber gambar: Diesel: Technology and Society in Industrial
German. University of Alabama Press (1906).

a. langkah hisap
Selama langkah pertama, yakni langkah
hisap, piston bergerak ke bawah (dari TMA ke TMB) sihingga
membuat pemvakuman di dalam silinder, kevakuman ini membuat
udara terhisap dan masuk ke dalam silinder. Pada saat ini katup
hisap membuka dan katup buang menutup.
b. langkah kompresi
Pada langkah kedua disebut juga dengan langkah kompresi,
udara yang sudah masuk ke dalam silinder akan ditekan oleh piston
yang bergerak ke atas (TMA). Perbandingan kompresi pada motor
diesel berkisar diantara 14 : 1 sampai 24 : 1. Akibat proses kompresi
ini udara menjadi panas dan temperaturnya bisa mencapai sekitar
900 °C. Pada langkah ini kedua katup dalam posisi menutup semua.
c. langkah Usaha
Pada akhir langkah kompresi, injector nozzle
menyemprotkan bahan bakar dengan tekanan tinggi dalam bentuk
kabut ke dalam ruang bakar dan selanjutnya bersama sama dengan
udara terbakar oleh panas yang dihasilkan pada langkah kompresi
17

tadi. Diikuti oleh pembakaran tertunda, pada awal langkah usaha


akhirnya pembentukan atom bahan bakar akan terbakar sebagai hasil
pembakaran langsung dan membakar hampir seluruh bahan bakar.
Mengakibatkan panas silinder meningkat dan tekanan silinder yang
bertambah besar. Tenaga yang dihasilkan oleh pembakaran
diteruskan ke piston. Piston terdorong ke bawah (TMA) dan tenaga
pembakaran dirubah menjadi tenaga mekanik. Pada saat ini kedua
katu juga dalam posisi tertutup.
d. langkah Buang
Dalam langkah ini piston akan bergerak naik ke TMA dan
mendorong sisa gas buang keluar melalui katup buang yang sudah terbuka,
pada akhir langkah buang udara segar masuk dan ikut mendorong sisa gas
bekas keluar dan proses kerja selanjutnya akan mulai. Pada langkah ini
katup buang terbuka dan katup masuk tertutup.
2.2 Siklus Pembakaran
Proses perbandingan kompresi dan temperatur udara dalam silinder
dikopresikan oleh adanya gerakan naik piston yang menyebabkan temperatur
meningkat. Grafik di samping memperlihatkan hubungan secara  teori antara
perbandingan kompresi, tekanan kompresi  dan suhu. Apabila perbandingan
kompresi 16, maka tekanan kompresi dan temperatur dalah 30 kg/cm2 dan 500°C.

Grafik 2.1 Perbandingan, Tekanan, dan Temperatur Kompresi.


Sumber gambar: Diesel: Technology and Society in Industrial
German. University of Alabama Press (1906).
18

2.3 Proses Pembakaran Mesin Diesel


Proses pembakaran mesin diesel dibagi menjadi 4 tahap yaitu sebagai
berikut :
1. Saat pembakaran tertunda (Ignition Delay) = AB
Pada tahap ini, bahan bakar yang diinjeksikan baru bercampur
dengan udara agar terbentuk campuran yang homogen.
2. Saat perambatan api (Flame Propagation) = BC
Terjadi pembakaran di beberapa tepat yang menyebabkan terjadinya
letupan api yang mengakibatkan kenaikan tekanan dan temperat secara
drastis.
3. Saat pembakaran langsug (Direct Combusion) = CD
Pada tahap ini, bahan bakar yang diinjeksikan langsung terbakar.
4. Saat pembakaran lanjut (After Burning) = DE
Pada tahap ini membakar sisa bahan bakar yang belum terbakar.

Grafik 2.2 proses Pembakaran Motor Diesel.


Sumber gambar: Diesel: Technology and Society in Industrial
German. University of Alabama Press (1906).

2.4 Pengertian liner


Cylinder liner merupakan komponen combustion chamber yang
berhubungan dengan tekanan tinggi, dan beban gesek yang besar sebagai akibat
gerak naik turun piston. Cylinder liner harus tahan terhadap temperatur tinggi,
tidak mudah aus dan mampu menerima gaya yang besar dari piston. Ukuran
19

cylinder liner harus sesuai dengan ukuran piston dan ring piston. Liner harus
mempunyai kemampuan menyerap panas dan mentransfer seluruh panas dari
permukaan dalam liner ke permukaaan luar liner. Liner harus tahan karat karena
pada permukaan bagian luar berhubungan langsung dengan air pendingin. Untuk
menjamin efisiensi pendingin yang tinggi, ketebalan liner lebih kurang 5 - 10mm.

Gambar 2.3 Gambar Cylinder Liner


(Sumber gambar PLTD Rema)

Tujuan piston dalam silinder adalah nengubah volume dari isi silinder,
perubahan volume dapat diakibatkan karena piston mendapat tekanan lebih dari
isi silinder atau sebaliknya piston menekan dinding liner.
BAB III

METODOLOGI PKL

3.1 Tempat dan Waktu Magang Industri


Jadwal Magang Industri dimulai dari tanggal 26 Juli s/d 31 Agustus 2021,
dengan waktu kerja dari Pukul 08.00 s/d 17.00 WIB yang berlokasi di PT. PLN
(Persero) Unit Induk PLTD Rema, Gayo Lues.

3.2 Metodologi Pelaksanaan Magang Industri


Adapun metode pelaksanaanMagang industri yang dilakukan di PT. PLN
(Persero) Rema Sektor Langsa adalah sebagai berikut:

 Metode pengumpulan data:


1. Peninjauan langsung ke PT. PLN (Persero) PLTD Rema;
2. Wawancara dengan melakukan tanya jawab kepada para
karyawan maupun teknisi;
3. Melihat langsung proses pembangkitan tenaga Listrik serta
Mesin dan peralatan yang digunakan di PT.PLN (Persero)
UIW PLTD Rema Sektor Langsa;
4. Dokumentasi dan mencatat data atau hasil-hasil yang ada pada
pelaksanaan magang industri.

3.3 Rangkuman Pekerjaan Yang Dilakukan Selama Magang


Adapun rangkuman pekerjaan yang dilakukan selama MAGANG
INDUSRI:

 Pengisian biodata absen pada PT.PLN (Persero) UIW PLTD


Rema Sektor Langsa;
 Orentasi/pengenalan terhadap lingkungan Pembangkit ( Engine
Area );
 Penempatan lokasi kerja praktek di PT.PLN (Persero) UIW
PLTD Rema Sektor Langsa;
 Pengambilan data untuk membuat laporan khusus;

20
21

 Mempersiapkan data membuat laporan MAGANG


BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL
4.1.1 Analisa Kebocoran liner Sistem Pendingin Mesin Diesel
MTU/ Type 18 V /2000 G62 Pada PT. PLN (Persero)
UIW Aceh, PLTD Rema, Gayo Lues
1. Liner
Secara visual liner pada gambar 4.1 mengalami kebocoran.
mengakibatkan kebocoran pada ruang bakar liner ini
ditunjukan pada gambar berikut:

Gambar 4.1.Liner.
(Sumber gambar: UIW PLTD Rema)

2. Pada gambar diatas menunjukkan bahwa adanya kebocoran


pada dinding liner yang disebabkan oleh tingginya

22
23

temperature pada sistem pendingin,dan dapat dipastikan


juga akibat karna sudah sampai usia pada liner tersebut.

4.2 Pembahasan
4.2.1 Kasus Kebocoran Liner

Apabila terjadinya kebocoran pada dinding piston (Liner) maka


dapat mengurangi tenaga mesin, karena sistem ruang bakar sudah
tercampur dengan air (sistem pendingin). Apabila masalah ini dibiarkan
maka dapat merusak komponen lainnya pada mesin,maka dari itu
diwajibkan pemeliharaan secara berkala agar terhindarnya dari masalah
yang tidak kita inginkan.

Gambar 4.1.Liner.
(Sumber gambar: UIW PLTD Rema)

4.2.2 Penyebab Kebocoran Liner

Ada beberapa penyebab kebocoran liner antara lan sebagai


berikut:
24

1. Temperature terlalu tinggi hingga menyebabkan liner


retak.
2. Bocornya seal pada atas maupun tengah liner.
3. Tejadinya goresan antara piston dan liner sehingga
semakin lema maka terjadi keusan.

4.3 Jadwal Pemeliharaan liner

Jadwal pemeriksaan liner Mesin MTU/ Type 18 V /2000 G62


tidak bisa dilakukan apabila tidak terjadinya masalah pada mesin hanya
pada bagian sistem pendingin yang diperiksa secara visual dan dari situlah
kita dapat mengetahui apabila terjadinya kebocoran.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari hasil MAGANG

INDUSTRI telah diperoleh bahwa:

1. Menganalisa Kebocoran sistem pendingin Pada Mesin


MTU/ Type 18 V / 2000 G62;
2. Perhatikan kebocoran dan komponen pada Liner Mesin
MTU/ Type 18 V / 2000 G62;
3. Melakukan pemeriksaan pada Liner Pada Mesin MTU/
Type 18 V / 2000 G62;
4. Apabila kebocoran pada dinding liner maka sistem
pendingin akan mengalami ketidak setabilan pada saluran
pendingin, dapat mempengaruhi sistem pembakakaran
dalam blok mesin dan bisa terjadi kerusakan lpada
komponen mesin lain nya.

5.2 Saran
Dari uraian penulisan diatas penulis ingin menyarankan bahwa
bebrapa hal mengenai Analisa Kebocoran liner Sistem Pendingin Pada
Mesin MTU/ Type 18 V / 2000 G62; yaitu sebagia brikut:
1. Sebelum melakukan pemeriksaan perhatikan dengan cermat
gejala – gejala pada Kebocoran pada sistem pendingin;
2. Pemeriksaan liner secara berkala agar tetap oftimal
berkerja;
3. Perhatikan sistem pendingin pada radiator;
4. Rutin melakukan simulasi pada sistem pendingin.

25
26

DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.polsri.ac.id/3167/3/BAB%20II%20TINJAUAN
%20PUSTAKA.pdf
27

LAMPIRAN
Mesin Diesel MTU

Mengganti Filter minyak


28

Pengecekan Temperatur

Membersihkan Filter Udara


29

Pengecekan Ruang Liner

Anda mungkin juga menyukai