Anda di halaman 1dari 5

BAB II STRUKTUR ORGANISASI

2.1

Sejarah PT. PLN (Persero) Wilayah NAD dan PLTD Lueng Bata Pada zaman penjajahan Belanda yaitu pada tahun 1929 sebuah

perusahaan swasta Belanda yang berpusat di Rotterdam yang bernama NV. NIGEM (Netherland Indische Gas En Electreceteit Maatschapiji) yang mengadakan insvestasi usaha kelistrikan di Aceh memiliki 3 sentral pembangkit yaitu: 1. Sentral Banda Aceh (1929) dengan daya terpasang 300 kilo watt, dengan merek MAN; 2. Sentral Sigli (1929) dengan daya terpasang 200 kilo watt yang terdiri dari 2 unit mesin merek Man; 3. Sentral Langsa (1930) dengan daya terpasang 300 kilo watt yang juga terdiri dari 2 unit dengan merek Man. Pada tahun 1942 saat NV. NIGEM ini dikuasai oleh pemerintah Jepang (1942 1945), tidak ada penambahan dan perbaikan jaringan atau mesin. Bahkan yang terjadi banyak kerusakan tanpa adanya perbaikan. Pada hari kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 dengan sendirinya perusahaan listrik tersebut dikuasai oleh Pemerintahan Indonesia dan diberi nama Jawatan Kelistrikan dan Gas Republik Indonesia. Pada tahun 1953 berganti nama menjadi Jawatan Tenaga Kelistrikan RI. Pada tahun 1965 diadakan pembagian wilayah kerja daerah Aceh sehingga menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara Ekpolitasi Daerah Istimewa Aceh. Dan pada tahun 1982, menjadi PLN Wilayah I Daerah Istimewa Aceh. PLTD Lueng Bata sendiri awalnya merupakan bagian dari PLN Wilayah I Daerah Istimewa Aceh yang didirikan pada tahun 1978 guna membantu pasokan listrik untuk wilayah Banda Aceh dan sekitarnya, karena pembangkit yang ada 5

sebelumnya kurang mampu menyuplai listrik ke Banda Aceh sebagai ibu kota propinsi Daerah Istimewa Aceh pada saat itu. Seiring perjalanan waktu, hingga saat ini PLTD Lueng Bata telah mempunyai 14 unit mesin pembangkit dengan daya terpasang 60 MW, tetapi daya mampu saat ini hanya sekitar 30 MW dikarenakan faktor usia dari mesin-mesin pembangkit. 2.2 Struktur Organisasi Struktur organisasi pada PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Lueng Bata merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan bagian untuk mencapai sasaran. Untuk melancarkan pelaksanaan kegiatan suatu perusahaan, maka perusahaan harus menyusun organisasi secara teratur dan baik. Usaha-usaha pengaturan organisasi tentu tidak terlepas dari tujuan perusahaan tersebut dalam menjalankan roda organisasi sehingga tidak terjadi tumpang tindih atau penumpukan kerja pada bagian-bagian tertentu saja yang menyebabkan efesiensi kerja menurun sehingga kualitas produk yang dihasilkan kurang optimal. Struktur organisasi pada PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Lueng Bata menggunakan sistem organisasi garis, dimana setiap bagian-bagian utama langsung berada di bawah seorang pemimpin. Manajer PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Lueng Bata membawahi empat bagian utama yaitu Asman SDM dan Adminitrasi, Asman Pemeliharaan, Asman Operasi, Asman Enjinering. Tugas dan tanggung jawab dari tiap-tiap bagian organisasi PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Lueng Bata adalah sebagai berikut: 1. Manajer Manajer PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkit Lueng Bata bertugas menyelenggarakan kepemimpinan, mengkoordinir serta memberi bimbingan dan pedoman guna kelancaran pelaksanaan tugas seluruh staf. Dalam menjalankan tugasnya, Manajer bertanggung jawab kepada Kepala PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Lueng Bata;

2. Asman SDM dan Administrasi Asman SDM dan Admitrasi bertugas memantau dan mengatur serta menyelesaikan masalah yang menyangkut dengan SDM dan Adminitrasi di PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Lueng Bata. Asman SDM dan Adminitasi membawahi beberapa supervisor seperti kesekretariatan dan umum, kepegawaian dan keuangan, akutansi , logistik dan angkutan; 3. Asman Pemeliharaan Asman pemeliharaan bertugas mengatur dan mengadakan persiapan yang diperlukan untuk melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan yang akan dilakukan sesuai dengan jam pengoperasian yang dijalani oleh mesin dan generator; 4. Asman Operasi Asman Operasi bertugas mengontrol dan mengatur Supervisor- Supervisor yang bertugas dibidang pengopersian, produksi, bahan bakar dan pelumas, analisa air dan alat-alat bantu yang ada di PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Lueng Bata. Memberi laporan kepada Manajer PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Lueng Bata tentang kesalahan dan kemajuan dalam pengoperasian mesin pembangkit; 5. Asman Mesin Asman mesin bertugas sebagai perencana dan pemeliharaan mesin serta mengevaluasi sistem keselamatan dan ketenagalistrikan dan mengontrol sistem teknologi dan informasi yang ada di pembangkit Lueng Bata. 2.3 Sarana dan Prasarana pada PLTD Lueng Bata Pusat pembangkit tenaga diesel yang terletak di Lueng Bata adalah suatu pusat pembangkit listrik dengan tenaga pembangkit motor diesel, dengan beberapa sarana dan prasarana yang saling berhubungan fungsinya satu dengan yang lain seperti berikut ini.

2.3.1

Sarana PLTD Lueng Bata Sarana yang terdapat di PLTD Lueng Bata meliputi:

1. Mesin-mesin Pembangkit Mesin-mesin pembangkit yang digunakan di PLTD Lueng Bata ini adalah mesin pembangkit tenaga diesel dengan jumlah 14 unit pembangkit yang terdiri dari beberapa jenis dan merek serta kapasitas yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat Kota Banda Aceh dan sekitarnya; 2. Generator Generator adalah suatu alat yang dapat mengubah energi mekanis yang dihasilkan oleh mesin pembangkit menjadi energi listrik. Generator terdiri dari dua bagian, yaitu bagian yang berputar dinamakan (rotor) dan bagian yang diam/tetap dinamakan (stator); 3. Penguat (exister) Alat ini sebagai pembangkit arus searah untuk menginjeksikan arus ke generator, sehingga generator yang mempunyai magnet akan membangkitkan arus listrik yang kuat dan mempunyai tegangan tinggi. Penguat ini di gerakkan langsung oleh pembangkit yang dihubungkan langsung oleh poros engkol; 4. Alat-alat proteksi Alat-alat proteksi berguna untuk mengamankan generator, trasformator, dan alat alat ukur terhadap berbagai gangguan yang terjadi antara lain: a. b. c. Beban lebih (over load); Gangguan petir ; Gangguan satu fasa ketanah. 5. Mesin-mesin perkakas dan alat bantu lainnya a. Mesin-mesin perkakas Mesin-mesin perkakas yang dimiliki oleh PLTD Lueng Bata antara lain: - Mesin bubut; - Mesin frais; - Dan peralatan pengelasan;

b.

Alat bantu lainnya Alat bantu yang dimiliki oleh PLTD Lueng Bata yang berfungsi untuk mendukung beroperasinya mesin dan perbaikan mesin. Alat bantu ini terdiri dari: - Elektromotor Kompresor; - Elektromotor Lub Oil; - Elektromotor Separator; - Elektromotor Jacket Water; - Booster Pump; - Fuel Oil Transfer Pump; - Pompa Pendingin Injeksi; - Dan Lub Oil Radiator.

2.3.2

Prasarana PLTD Lueng Bata Di PLTD Lueng Bata terdapat prasarana berupa:

1. Gedung sentral Gedung sentral dibangun untuk menempatkan sejumlah mesin-mesin pembangkit energi listrik beserta peralatan bantu lainnya, disamping gedung sentral terdapat juga gedung spare part dan bengkel; 2. Tangki bahan bakar Tangki bahan bakar merupakan tangki induk penampung bahan bakar sebelum di salurkan ke tangki harian. Tangki bahan bakar berjumlah tiga unit tangki dengan berbagai kapasitas yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai