Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI

PERAWATAN PADA AUXILARY GENERATOR


Dosen Pengampu : Junaidi Reza, M. T
Tugas Ini Dibuat Untuk
Memenuhi salah satu tugas mata kuliah kelistrikan tambang
Akademi Komunitas Negeri Lahat

Oleh :
Ari wibowo
NIM :18217005

PROGRAM STUDI DIPLOMA II TEKNIK PERTAMBANGAN


CALON AKADEMI KOMUNITAS KABUPATEN LAHAT
PROGRAM STUDI DILUAR DOMISILI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pelaksanaan PLI

Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang sebagai salah satu

lembaga pendidikan yang berupaya mengembangkan dan meningkatkan

Sumber Daya Manusia (SDM), yakni menjadikan manusia seutuhnya yang

memiliki wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang (FT-UNP) juga

berupaya melaksanakan program-program pendidikan yang betujuan

menghasilkan lulusan yang tidak saja memahami ilmu pengetahuan dan

teknologi akan tetapi juga mampu mempraktekkan serta

mengembangkannya baik dalam pendidikan maupun didalam dunia

industri.

Salah satu upaya Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang adalah

dengan mengadakannya program Pengalaman Lapangan Industri (PLI).

Program Pengalaman Lapangan industri atau PLI merupakan suatu kegiatan

intra kulikuler dengan bobot 6 SKS yang berlaku wajib bagi seluruh

mahasiswa. Program ini dinyatakan dalam mata kuliah pengalaman

lapangan industri , mata kuliah tersebut diambil pada semseter 4.


B. Deskripsi Perusahaan

1. Sejarah Perusahaan

Unit Pelaksana Teknik (UPT) Balai Yasa Lahat terletak di provinsi

Sumatera Selatan, merupakan perusahaan BUMN yang sudah berdiri sekitar

tahun 1931 dengan khusus di bidang pemeliharaan sarana kerja jasa

pelayanan perbaikan lokomotif, gerbong, kerta dan jasa lainnya yang

berhubungan dengan perkeretaapian jasa angkutan penumpang dan barang.

UPT Balai Yasa Lahat tidak berdiri sendiri, tapi dibawah kekuasaan kantor

pusat dan di pimpin oleh bapak EVP (Executive Vice President) Andika Tri

Putranto.

UT Balai Yasa Lahat memiliki koperasi kariyawan kereta api Balai

Yasa Lahat dengan sejumlah 277 orang ditambah tenaga Orsorcing 49

orang dan berkembang dengan semangat untuk mensejahterakan karyawan.

Di Balai Yasa Lahat ini juga memiliki sarana olahraga dan rekreasi: kolam

renang, lesehan kokarya, lapangan basket, lapangan futsal, lapangan tenis,

lapangan bola tangkis, dan pertokoan. Semua itu untuk memberi hiburan

bagi karyawan dinas dan karyawan kokarya serta hiburan masyrakat Lahat.

Dalam UPT Balai Yasa Lahat terdapat banyak ruangan dibidangnya

masing-masing. Ada ruang Asissistant manager SDM kerumahtanggan dan

Protokorel, Document, Manager Keuangan dan masih banyak lagi ruangan

untuk berkerja dibidangnya masing-masing.

2. Visi dan Misi Perusahaan


Dalam menjalankan setiap kegiatan bisnisnya setiap perusahaan

mempunyai sasaran dan tujuan serta hal-hal apa yang menjadi alasan utama

suatu organisasi bisnis tersebut didirikan. Hal ini biasanya dituangkan pada

suatu konsep yang biasnya disebut dengan visi dan misi perusahaan. Dalam

visi terdapat tujuan ideal yang menjadi cita-cita yang ingin diraih

perusahaan dimasa yang akan datang, sedangkan dalam misi terdapat

harapan perusahaan agar apa yang ditawarkan sesuai dengan harapan

konsumennya. Visi dan misi selalu menjadi pedoman bagi manajemen

dalam setiap pengambilan kebijakan perusahaan. Demikian pula halnya

dengan PT KAI mempunyai visi dan misi sebagai berikut.

a. Visi

Adapun visi dari PT KAI, yaitu “Menjadi penyedia jasa

perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan

memenuhi harapan stakeholders”.

b. Misi

Adapun misi dari PT KAI, Menyelenggarakan bisinis

perkeretaapian dan bisnis usaha penujangnya melalui praktek bisnis dan

model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi

bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan empat

pilarutama, yaitu :

1) Keselamatan.

2) Ketepatan waktu.

3) Pelayanan.
4) Kenyamanan.

3. Struktur Organisasi Perusahaan

Organisasi adalah suatu mekanisme pembagian kerja dan kerjasama

dari orang yang berhimpun untuk menjalankan kegiatan yang berhubungan

dengan perkeretaapian. Organisasi perkeretaapian di pimpin oleh seorang

Executive Vice President (EVP) yang bertanggung jawab kepada kekuasaan

kantor pusat PT Kereta Api Indonesia. UPT Balai Yasa Lahat di pimpin oleh

bapak Andika Tri Putranto selaku Executive Vice President (EVP).

Executive Vice President (EVP) merupakan pimpinan tertinggi dilokasi

UPT Balai Yasa Lahat dibidang perkeretapian, yang membawahi 6 divisi

yaitu: Manager Keuangan, SDM dan Teknologi Informasi, Manager

Logistik, Manager Pengadaan Barang dan Jasa, Manager Perencanaan,

Manager Produksi, dan Manager Quality Control.

4. Lokasi Perusahaan

Balai yasa merupakan tempat untuk melakukan semiperawatan akhir

(SPA) dua tahunan, pemeliharaan akhir (PA) empat tahunan, serta

perbaikan dan modifikasi sarana perkeretaapian. Balai yasa tidak berada di

bawah daerah operasi (Daop), tetapi langsung berada di bawah kantor pusat

PT. Kereta Api Indonesia dan berbentuk unit pelaksana teknis (UPT). UPT

Balai Yasa teletak di Jl. Prof. Dr. Emil Salim, Kecamatan Lahat, Kabupaten

Lahat, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Jarak lokasi UPT Balai Yasa

Lahat dari SMK Negeri 1 Lahat ± 20 menit. Sarana penghubung dari kota

Lahat menuju lokasi PT kereta Api Indonesia dapat ditempuh dengan


menggunakan sarana angkutan darat yang berupa kendaraan roda dua dan

kendaraan roda empat dengan lama perjalanan ± 10 menit. Adapun lokasi

UPT Balai Yasa Lahat dapat dilihat pada gambar 2 berikut.

Sumber : Google Maps

Gambar 2. Lokasi UPT Balai Yasa Lahat

C. Deskripsi kegiatan

Kereta api diesel elektrik mempunyai sistem perpindahan daya dengan

menggunakan peralatan listrik. Adapun komponen-komponen penting dari

system kelistrikan kereta api diesel elektrik adalah sebagai berikut.

1. Motor Diesel

Sumber listrik pada peralatan kelistrikan lokomotif diambil dari

generator utama, karena generator terpasang pada lokomotif sehingga

selalu dibawa kemana-mana, maka sebagai penggerak generator diperoleh

dari mesin yang juga selalu mengikutinya yaitu mesin diesel dengan

tegangan tinggi. Pada masalah ini motor diesel tidak dibahas mendalam.
2. Generator

ada lokomotif terdapat beberapa generator yang saling memiliki

keterkaitan. Generator-generator tersebut adalah :

a. Generator Utama / Main Generator

Generator utama pada lokomotif diesel elektrik berfungsi untuk

menghasilkan tenaga listrik yang diperlukan untuk menggerakan roda

lokomotif. Generator ini digerakan oleh sebuah motor diesel yang

terkopel dengan poros genertor. Pada saat start, generator utama

berfungsi sebagai motor start, dengan arus listrik yang diperoleh dari

battery.

Generator utama pada lokomotif diesel elektrik selain

mempunyai 10 medan magnet utama juga memiliki 10 medan magnet

bantu, dengan jalur kumparan (alus) pada angker berjumlah 135 buah.

Untuk pemindahan tenaga listrik dari motor terdapat 405 buah lamel

(komutator) yang terhubung ke 10 buah gagang sikat. Generator ini

menghasilkan daya sebesar 1950 HP.

b. Generator Exiter

Generator exiter merupakan generator yang digunakan untuk

mengendalikan besarnya tenaga listrik yang keluar dari generator

utama sesuai kebutuhan motor traksi. Generator ini memiliki 3 buah

penguat magnet, yaitu penguat battery, penguat diffrensial, dan penguat

shunt. Besarnya tegangan output generator exiter diatur dengan

mengubah arus penguat dari battery melalui gagang tenaga serta dengan
mengatur putaran mesin. Kemudian penguat diffrensial berfungsi untuk

mengurangi arus yang keluar dari generator exiter.

c. Generator Shunt

Generator shunt merupakan generator yang digerakkan oleh roda

lokomotif. Generator itu bekerja saat kecepatan kereta api pada 63

km/jam. Generator shunt berfungsi untuk menggerakkan kontak FSCR

(Field Shunt Control Rellay) sehingga terjadi hubungan parallel lapang

lemah pada motor traksi.

d. Auxiliary Generator (Generator Bantu)

Generator bantu berfungsi untuk memberikan tenaga listrik bagi

peralatan bantu lokomotif, seperti lampu-lampu penerangan, lampu

isyarat, untuk pengisian battery lokomotif, serta peralatan control

lainnya. Pada generator ini terdapat 2 penguat medan, yaitu penguat

magnet shunt dan penguat magnet seri. Untuk menjaga kestabilan

tegangan output dari generator bantu, dipasang suatu regulator

tegangan 72 V, agar peralatan control bekerja dengan normal sehingga

tidak terjadi kelebihan tegangan.

e. Motor Traksi

Motor traksi merupakan motor yang digunakan untuk

menggerakan roda lokomotif. Motor traksi berjenis DC (direct current)

dengan belitan seri, 4 kutub ditambah kutub komutasi. Kecepatan

maksimum motor traksi adalah 2100 rpm dengan data tahanan sebagai

berikut.
1) Tahanan armature : 0,0188 – 0,0195 Ώ

2) Tahanan penguat magnet exiter : 0,01095 – 0,01151 Ώ

3) Tahanan medan komutasi : 0,00754 – 0,00724 Ώ

D. Inti Kegiatan PLI

Adapun inti dari kegiatan PLI ini adalah pada perawatan Auxilary

Generator (genertor bantu) , dimana generator bantu ini berfunsgsi untuk

memberikan tenaga listrik bagi peralatan bantu lokomotif.

1. Peralatan kerja yang digunakan

Adapun peralatan yang digunakan dalam pengerjaan perawatan auxilary

generator adalah sebagai berikut.

a) Helmet

b) Saftey shoes

c) Waerpack

d) Sarung tangan

e) Ear plug

2. Langkah kerja pada perawatan auxilary generator

Langkah pengerjaan pada perawatan auxilary generator adalah

sebagai berikut.

1. Pembongkaran

a) Lepas baut yang mengikat auxilary generator pada gear box

main generator

b) Buka tutup auxilary generator dan lepas carbon brush dari

brush holder
c) Lepas baut penutup bearing CE (close and)

d) Lepas baut housing kemudian keluarkan rotor dari stator

e) Lepas brush holder pada stator

f) Lepas bearing CE

g) Lepas gear pinion, housing dan bearing PE (pinion and)

h) Ukur ground stator dan rotor

i) Ukur tahanan stator

Sumber : penulis

Gambar 3. Pembongkaran auxilary generator

2. Pencucian

a) Cuci sator dan rotor dengan menggunkan air bertekanan

tinggi, deterjen, dan solar

b) Cuci komponen-komponen lainnya dari auxilary generator

3. Pengeringan

a) Keringkan stator dan rotor dengan menggunakan oven

4. Pengukuran dan Pemeliharaan

a) Ukur ground sator dan rotor


b) Ukur tahanan stator

c) Bubut dan ratakan lamel rotor

d) Haluskan bagian yang telah dibubut

e) Poleskan gyptol pada kumparan stator dan kumparan rotor

Sumber: penulis

Gambar 4. Pengukuran

5. Penyetelan

a) Pasang bearing CE

b) Pasang bearing PE, housing, dan gear pinion

c) Pasang brush holder pada stator lalu kencangkan bautnya

d) Angkat dan masukan rotor kedalam stator

e) Pasang penutup bearing CE dan kecangkan bautnya

f) Pasang housing dan kencangkan bautnya

g) Pasang karbon brush pada brush holder

h) Pasang tutup auxilary generator


Sumber: penulis

Gambar 5. Penyetelan auxilary generator

6. Pengetesan

a) Test auxilary genertor pada alat test stand

Sumber: penulis

Gambar 6. Pengetesan auxilary generator

Anda mungkin juga menyukai