Anda di halaman 1dari 8

PROSPEKSI

BATUBARA

Nama kelompok :
1.Ari Wibowo(18217005)
2.Desi risma cahaya (18217010)
4.Fitriani (18217018)
4.Rizky juliandra (18217050)
Lokasi prospeksi

• SECARA ADMINISTRATIF Daerah prospeksi kali ini terdapat di desa muara maung kecamatan
merapi barat, kab.Lahat, provinsi sumatera selatan. Dengan jarak 18 km dari kota lahat
jika ditempuh dengan kendaraan bermotor roda dua selama kurang lebih 30 menit
sampai di desa muara maung dan di lanjutkan dengan berjalan kaki selama lebih kurang
30 menit sampai ke daerah singkapan.
Metode prospeksi

1. PENELUSURAN TEBING TEBING DI 2.MENCARI INFORMASI DARI WARGA


TEPI SUNGAI. SETEMPAT.
ESTIMASI SUMBER DAYA BAHAN GALIAN

Berdasarkan kegiatan prospeksi dilapangan didapatkan beberapa data tentang


sumber daya bahan galian batubara, antara lain:
Titik Koordinat singkapan : X : 0350708 Y: 9585493
Strike : 260o
Dip :26o
Ketebalan semu batubara :2,85 m
Dari data-data diatas dapat diperkirakan bahwa suatu bahan galian batubara
mempunyai kemiringan yang agak landai atau tidak terlalu miring.
REKOMENDASI METODE PENAMBANGAN

1.Contour Mining 2.Strip mining 3.Area mining

beberapa metode diatas maka metode yang kami


rekomendasikan pada singkapan batubara ini ialah metode strip
mining karena endapan batubara nya dekat dengan permukaan
khususnya pada daerah mendatar sampai agak landai. Namun
yang menjadi permasalahan ialah singkapan terletak di tengah
tengah sungai.
Nilai Ekonomis Bahan Galian

• WARNA : HITAM
• KILAP : CEMERLANG

• GORE : HITAM
• KEKERASAN : SAMPLE DAPAT DI PECAHKAN OLEH TANGAN TANPA KESULITAN MUDAH TERURAI OLEH AIR ATAU
ANGINA.
• KETAHANAN : BATUAN DAPAT DI KETUK DENGAN TANGAN
• PECAHAN : TIDAK BERATURAN

Berdasrkan deskripsi diatas dapat disimpulkan bahwa bahan galian tersebut tidak ekonomis di
tambang karena, kalori nya rendah.
Andal yang akan ditimbulkan
1. Perubahan bentang alam aliran sungai terputus bahkan menjadi terputus bahkan
kering.
2. Menyebabkan kekeringan lahan pertanian karena sumber air dikuasai perusahaan
tambang,
3. Pengaruh debu yang di hasilkan dari aktivitas tambang.
4. Erosi semakin meningkat karena berkurangnya areal resapan air.
5. Struktur tanah yang menjadi labil dan bias menyebabkan terjadinya longsor.
6. Berkurangnya areal resapan air, juga ias menyebabkan banjir pada saat musim
penghujan
7. Berkurangnya populasi dan habibitat satwa satwa endemic karena kerusakan
ekosistem Kawasan dan degradasi Kawasan hutan.
8. Pencemaran oleh limbah beracun juga sangat tinggi di titik lokasi pembuangan
tailing untuk pertambangan mineral sedangkan untuk pertambangan batu bara pada
proses distribusi dan sangat rentan mencemari sungai, muara sungai.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai