Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PELEDAKAN MENGGUNAKAN

DETONATOR LISTRIK
TEKNIK PELEDAKAN
Dosen Pengampu : Rahmawati, ST.,MT
Tugas Ini Dibuat Untuk
Memenuhi Penyelesaian Tugas Teknik Pemboran
Akademi Komunitas Negeri Lahat

Oleh :
Kelompok II
Nama : Ari wibowo (18217005)
Desi Risma Cahaya (18217010)
Mia Andeliani (18217036)
Nur Elma Arora (18217040)
Rizki Jamal (18217049)
Rizki Julianda (18217050)
Stella Mia Audina (18217053)
Kelas : T.2

PROGRAM STUDI DIPLOMA II TEKNIK PERTAMBANGAN


CALON AKADEMI KOMUNITAS KABUPATEN LAHAT
PROGRAM STUDI DILUAR DOMISILI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi limpahan rahmat serta

karunia-Nya sehingga bisa terselesaikan tugas makalah ini dengan in sha allah baik.

Kami ucapkan terima kasih kepada ibu Rahmawati, ST.,MT selaku dosen dengan

mata kuliah Teknik Peledakan yang telah memberikan pengajaran berupa tugas dan

pembelajaran lainnya yang berkaitan dengan mata kuliah tersebut.

Kami memberikan ruang untuk kritik dan saran yang membangun guna

menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk kita semua

yang ingin belajar.

Lahat, Agustus 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................. 2
BAB II. ISI
A. Detonator Listrik ............................................................................ 3
B. Jenis – Jenis Detonator Listrik ........................................................ 4
C. Kelebihan Dan Kelemahan Detonator Listrik ................................ 11
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15

ii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Sketsa Penampang Detonator Listrik ................................... 4
Gambar 2. Listrik Langsung (ICI Explosive 1988) ............................... 5
Gambar 3. Detonator Listrik Tunda (Ireco) ............................................ 6
Gambar 4. Detonator Listrik Seismik Dan Bawah Air .......................... 11

iii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Interval Waktu Tunda Detonator .............................................. 7
Tabel 2. Nomor Waktu Tunda Dan Nilai Nominal Waktu Tunda
Untuk Tambang Batubara (Du Point, 1980) ............................ 8
Tabel 3. Nomor Waktu Tunda Dan Nilai Nominal Waktu Tunda ......... 10

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tidak semua bahan galian dalam pertambangan memiliki
kekerasan yang sama, sehingga memiliki perlakuan yang berbeda dalam
proses pembongkarannya. Ada yang hanya memerlukan alat mekanis
biasa dan ada juga yang harus memerlukan tahap peledakan. Peledakan
pada material akan dilakukan apabila material terlalu sulit digali secara
mekanis. Sehingga perlu diberaikan terlebih dahulu untuk memudahkan
pekerjaan penggalian dan pemuatan. Sedangkan pada material lunak tidak
efektif dilakukan dengan peledakan.
Operasi peledakan merupakan salah satu kegiatan pada
penambangan bijih untuk melepaskan batuan dari massa batuan induknya
atau membongkar overburden. Peledakan merupakan aktivitas
penambangan yang bertujuan untuk memberaikan batuan atau material,
dimana bahannya terdiri dari bahan kimia yang mampu menciptakan
ledakan.
Dalam proses peledakan dibutuhkan bahan peledak dan pemicu
awal atau yang biasa disebut dengan detonator. Pada bahan peledak
terdiri dari campuran ammonium nitrat dan fuel oil, sedangkan pemicu
awal ledakan berupa detonator dan power gel.
Detonator merupakan sebuah alat pemicu awal yang menimbulkan
inisiasi dalam bentuk letupan (ledakan kecil) sebagai bentuk aksi yang
memberikan efek kejut terhadap bahan peledak peka detonator atau
primer. Detonator disebut dengan blasting capsule atau blasting cap.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, pabrikan pembuat detonator
berlomba-lomba membuat detonator yang mudah di gunakan dan

1
2

memiliki sedikit kekurangan. Dari teknologi saat ini menghasilkan


detonator eloktronik. Detonator ini menutupi semua kukurangan dari
detonator sebelumnya.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian dari denotanor listrik.
2. Mengetahui jenis-jenis detonator listrik
3. Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari detonator listrik.
BAB II
ISI

A. Detonator Listrik

Detonator listrik adalah jenis detonator yang penyalaannya dengan


arus listrik yang dihantarkan melalui kabel khusus untuk itu pada kedua
ujung kabel kedalam tabung detonator listrik dilengkapi dengan jenis kawat
halus yang telanjang yang apabila dilewati arus listrik akan berpijar. Pada
prinsipnya susunan dan jenis kandungan ini, detonator ini sama dengan
detonator biasa, pijar dari kawat halus akan membakar ramuan pembakar
dan kemudian menyentuh isian utama sehingga menghasilkan gelombang
sentak yang akan meledakkan isian dasar, jadi terlihat disini bahwa
prinsipnya detonator listrik sama dengan detonator biasa bedanya hanya
pada penyalaannya.
Kandungan isian pada detonator listrik sama dengan pada detonator
biasa yang membedakan keduanya adalah energi panas yang dihasilkan.
Pada setiap detonator listik akan selalu dilengkapi denga kedua kawat
merupakan bagian tidak terpisahkan dengan detonator tersebut. Nama
kawat tersebut adalah leg wire. Ujung kedua kawat didalam detonator
listrik dihubungkan dengan kawat halus (bridge wire) yang memijar
setelah ada hantaran listrik. Apabila pijar dari kawat halus terbentuk, maka
ramuan pembakar langsung terbakar dan timbul energi panas dalam ruang
detonator. Mekanisme peledakan selanjutnya sama seperti pada detonator
biasa. Adapun gambar sketsa penampang detonator listrik dapat dilihat
pada gambar 1 berikut.

3
4

plastik selubung plastik selubung


kabel kabel

penyumbat
penyumbat

fusehead : fusehead
- kawat halus yang elemen waktu
memijar tunda
- ramuan pembakar
tabung silinder tabung silinder
isian utama isian utama

isian dasar isian dasar

Gambar 1. Sketsa Penampang Detonator Listrik

B. Jenis – Jenis Detonator Listrik

Ditinjau dari tenggang waktu peledakan setelah arus menimbulkan

pijar maksimum, maka detonator listrik dikelompokkan sebagai berikut :

1. Detonator Listrik Langsung


Pada detonator listrik langsung, begit arus listrik dilepas dan
mengalir dari sumber arus listrik blasting machine maka serentak
pada saat itu juga detonator langsung meledak. Tepatnya kejadian
tersebut dapat diterangkan sebagai berikut, begitu arus listrik
dilepaskan dari blasting machine dengan kecepatan rambat arus
yang tinggi maka hamper seketika juga itu kawat halus dalam
detonator berpijar dan membakar ramuan pembakar yang telah
membakar seketika itu langsung membakar isian utama dan
menghasilkan sentakan yang berfungsi untuk menghentak isian
dasar dan rangkaian kegiatan ini berlangsung cepat. Detonator
listrik langsung umumnya dipakai untuk pola peledakan yang hanya
satu baris (single room) dan jumlah primer didalam kolom ledaknya
5

hanya ada satu single primer. Adapun gambar detonator listrik


langsung dapat dilihat pada gambar 2 berikut.

Gambar 2. Listrik Langsung (ICI Explosive 1988)

2. Detonator Listrik Tunda


Pada detonator listrik tunda, begitu arus listrik dilepaskan dan
mengalir dari sumber arus, maka kawat halus dari detonator berfijar
dan membakar delay elemen dan api atau panas tersebut menjalar
sepanjang delay elemen kalau dibandingkan dengan Intatuneus
detonator. Pada detonator listrik tunda buatan “Ireco” salah satu
anggota Dyno Explosives Group. Mekanisme pembentukan energi
panas mulai dari memijarkan kawat halus sampai ramuan pembakar
terbakar dan fusehead membara adalah sama dengan pada detonator
langsung. Selanjutnya energi panas di dalam ruang detonator yang
tersisa tidak langsung memicu peledakan isian utama, tetapi energi
panas tersebut dirambat-kan beberapa saat melalui media elemen
tunda (delay element) sampai akhirnya menyentuh isian utama.

Selanjutnya proses peledakan detonator sama seperti pada


detonator listrik langsung. Sebagai elemen tunda bisa berbentuk
media logam penghantar panas yang waktunya sudah terukur atau
berbentuk serbuk kimiawi yang juga penghantar panas dan sudah
diukur lama kecepatan rambatnya. Panjang-pendek elemen tunda
6

menentukan harga waktu tundanya dan sekaligus memberi


kenampakan fisik detonator secara menyeluruh, yaitu ada detonator
yang lebih panjang atau lebih pendek dari lainnya.

Adapun gambar Detonator listrik tunda (Ireco) dapat dilihat


pada gambar 3 berikut.

Gambar 3. Detonator Listrik Tunda (Ireco)

Terdapat tiga macam waktu tunda dalam detonator listrik,


yaitu halfsecond, quartersecond dan millisecond. Tabel 1 adalah
contoh interval waktu tersebut dan interval waktu terkecil dalam
peledakan adalah 25 ms, sehingga selang waktu menjadi 25, 50, 75,
100, 125 ms, dan seterusnya.

Setiap produsen memberikan ciri khusus untuk membedakan


masing-masing sistem waktu tundanya, misalnya dengan warna,
nama seri, atau nama khusus.Demikian juga dengan interval harga
waktu tunda dari tiap sistem tersebut, biasanya hanya dibedakan
menggunakan warna label penunjuk waktu tunda (delay tag color)
dan pemberian strip atau garis dengan warna berbeda pada
detonatornya. Halfsecond dan quartersecond diistilahkan juga sebagai
Long Period atau (LP) sedangkan millisecond sebagai MS. Adapun
7

tabel Interval waktu tunda pada detonator dapat dilihat tabel 1


berikut.

Halfsecond Quartersecond Millisecond (ms)

½ sekon = 500 ms ¼ sekon = 250 ms 1


1000 sekon = 1 ms

1 sekon = 1000 ms ½ sekon = 500 ms 25


1000 sekon = 25 ms

1½ sekon = 1500 ms ¾ sekon = 750 ms 50


1000 sekon = 50 ms

2 sekon = 2000 ms 1 sekon = 1000 ms 100


1000 sekon = 100 ms

dan seterusnya dan seterusnya dan seterusnya

Tabel 1. Interval Waktu Tunda Pada Detonator

Umumnya harga waktu tunda nominal tidak disebutkan, tapi


yang ditunjukkan pada delay tag hanya nomor, misalnya nomor 0, 1,
2, 3, dan seterusnya. Untuk menterjemahkan nomor tersebut lihat
dahulu sistem waktu tunda yang terdapat pada detonator atau kotak
detonator. Apabila sistem waktu tundanya ms, maka nomor 0 artinya
langsung (instantaneous), nomor 1 = 25 ms, nomor 2 = 50 ms, dan
seterusnya. Kadang-kadang tidak tepat benar kelipatannya, misalnya
nomor 10 seharusnya sama dengan 250 ms, tetapi ada produsen
menulisnya 300 ms. Hal tersebut jangan menjadi masalah karena
nilai yang tertulis merupakan hasil uji mereka sebelum
didistribusikan ke pengguna akhir. Adapun tabel contoh waktu tunda
dan nilai nominalnya untuk tambang batubara (Du Pont, 1980) dapat
dilihat pada tabel 2 berikut. Sedangkan tabel waktu tunda dan nilai
nominalnya dapat dilihat pada tabel 3 berikut.
8

Nominal Delay
No. Leg wire
Delay Time Tag Band Color
Delay Insulation Colors
(ms) Color

1 25 Black White

2 100 Pink Pink

3 175 Blue Light Blue

4 250 Orange Orange

5 325 Green Medium Green

6 400 Gold Gold

7 500 Red Red

8 600 Light Green Light Green

9 700 White White Pink and White

10 800 White White Pink and White

11 900 White White Pink and White

12 1000 White White Pink and White

Tabel 2 Nomor Waktu Tunda Dan Nilai Nominal Waktu Tunda


Untuk Tambang Batubara (Du Pont, 1980)

ICI Explosives Du Pont ms Delay


(1989) Series (1980)

"L" Series Half


Carrick Nominal
No. Short Second Delay Tag
Delays Delay Time
Delay Delays Delays Color
(ms) (ms)
(ms) (ms)

0 5 5 0 0 --

1 30 30 500 25 Black

2 55 55 1000 50 Red

3 80 80 1500 75 Blue
9

4 105 135 2000 100 Lilac

5 130 165 2500 125 Green

6 155 195 3000 150 Orange

7 180 230 3500 175 White

8 205 265 4000 200 Olive

9 230 300 4500 250 Brown

10 255 410 5000 300 Buff

11 280 480 5500 350 White

12 305 560 400 White

13 335 650 450 White

14 365 500 White

15 395 600 White

16 425 700 White

17 455 800 White

18 485 900 White

19 515 1000 White

20 545

21 575

22 605

23 635

24 665

25 695

26 725

27 755

28 785
10

29 815

30 845

Tabel 3. Nomor Waktu Tunda Dan Nilai Nominal Waktu Tunda

3. Detonator Listrik Seismik


Tabung detonator terbuat dari aluminium dan fusehead
terbentuk dari zat kimia styphnate sebagai ramuan pembakar. Tanda
yang penting dari detonator seismik adalah bahwa jeda waktu antara
saat mulai listrik dikontak dengan peledakan detonator dibuat
sependek mungkin. Caranya adalah dengan menggunakan alat
pemicu ledak (exploder shot atau blasting machine) berkapasitas atau
voltage tinggi. Untuk melindungi adanya “arus liar” dan listrik statis
ujung kedua kawat utama (leadwires) harus dihubungkan dan
diisolasi. Kawat utama dibuat ekstra kuat terhadap tarikan, yaitu dari
bahan pembuat PVC. Untuk jarak yang pendek, yaitu kurang dari 20
m, kemasannya digulung; sedangkan untuk jarak yang jauh sekitar 20
m lebih menggunakan rol.

4. Detonator Listrik Bawah Air


Disebut juga submarine detonator dengan spesifikasi mirip
dengan detonator seismik. Diameter kawatnya lebih besar dari pada
detonator seismic. Ujung atas detonator di press ganda oleh alat
crimper (double circular crimp), sehingga tahan berada dalam air
sedalam 90 m selama 2 minggu. Adapun gambar detonator listrik
seismik dan bawah air dapat dilihat pada gambar 4.
11

Gambar 4. Detonator listrik seismik dan bawah air


(ICI Explosives, 1988)

C. Kelebihan Dan Kelemahan Detonator Listrik


Adapun kelebihan pemakaian detonator listrik dibanding detonator
biasa adalah:
1. Jumlah lubang yang dapat diledakkan sekaligus relatif lebih banyak.
2. Dengan adanya elemen tunda dalam detonator, pola peledakan
menjadi lebih bervariasi dan arah serta fragmentasi peledakan dapat
diatur dan diperbaiki.
3. Penanganan lebih mudah dan praktis.

Sedangkan kelemahannya terutama dipandang dari sudut keselamatan kerja


peledakan sebagai berikut:

1. Tidak boleh digunakan pada cuaca mendung apalagi disertai kilat,


karena kilatan dapat mengaktifasi aliran listrik, sehingga terjadi
peledakan premature.
2. Pengaruh gelombang radio, televisi, dan “arus liar” atau stray
currents dan listrik statis (static electricity) dari dalam bumi serta
arus listrik lainnya dapat pula mengaktifasi aliran listrik pada
detonator.
12

3. Membutuhkan peralatan peledakan khusus listrik, yaitu sumber arus


listrik, alat penguji tahanan, dan peralatan listrik lainnya yang
tentunya ada biaya yang harus di keluar.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil penulisan makalah peledakan menggunakan detonator listrik
ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Detonator listrik adalah jenis detonator yang penyalaannya dengan
arus listrik yang dihantarkan melalui kabel khusus untuk itu pada
kedua ujung kabel kedalam tabung detonator listrik dilengkapi
dengan jenis kawat halus yang telanjang yang apabila dilewati arus
listrik akan berpijar. Prinsipnya detonator listrik sama dengan
detonator biasa bedanya hanya pada penyalaannya.
2. Jenis – Jenis Detonator Listrik
a. Detonator Listrik Langsung
b. Detonator Listrik Tunda
c. Detonator Listrik Seismik
d. Detonator Listrik Bawah Air
3. Kelebihan dan Kelemahan Detonator Listrik
Adapun kelebihan pemakaian detonator listrik dibanding
detonator biasa adalah:
a. Jumlah lubang yang dapat diledakkan sekaligus relatif lebih
banyak.
b. Dengan adanya elemen tunda dalam detonator, pola peledakan
menjadi lebih bervariasi dan arah serta fragmentasi peledakan
dapat diatur dan diperbaiki.
c. Penanganan lebih mudah dan praktis.

13
14

Sedangkan kelemahannya terutama dipandang dari sudut


keselamatan kerja peledakan sebagai berikut:
1. Tidak boleh digunakan pada cuaca mendung apalagi disertai
kilat, karena kilatan dapat mengaktifasi aliran listrik, sehingga
terjadi peledakan premature.
2. Pengaruh gelombang radio, televisi, dan “arus liar” atau stray
currents dan listrik statis (static electricity) dari dalam bumi
serta arus listrik lainnya dapat pula mengaktifasi aliran listrik
pada detonator.
3. Membutuhkan peralatan peledakan khusus listrik, yaitu sumber
arus listrik, alat penguji tahanan, dan peralatan listrik lainnya
yang tentunya ada biaya yang harus di keluar.

B. Saran
Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok ini
meskipun penulisan ini jauh dari sempurna minimal kita
mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari penulisan
kelompok kami, dan kami juga butuh saran/ kritikan agar bisa menjadi
motivasi untuk masa depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya.
15

DAFTAR PUSTAKA

Dana,Bayu.2013. -Isi Perlengkapan Peledakan(online),


https://www.scribd.com/doc/193274768/Detonator-Elektronik,diakses 8 September 2019.

Anda mungkin juga menyukai