PENDAHULUAN
Pembangkit listrik pada perusahaan ini bersumber dari tenaga gas dan uap
yang dikonversikan menggunakan mesin turbin dan beberapa penyangga mesin turbin
tersebut. Adapun penyangga mesin yang dimaksud salah satunya adalah mesin
Pompa Dosing.
Pompa dosing pada PT Bekasi Power digunakan untuk mendorong zat kimia
yang akan menetralisir air pada boiler pemanas yang menghasilkan uap. Cara kerja
pompa dosing hampir sama seperti pompa pada umumnya yang membedakan pompa
ini menggunakan cranksaft sebagai penghisap dan pendorong. Cranksaft inilah yang
akan menghisap cairan penetralisir dan mendorongnya hingga cairan tersebut masuk
kedalam boiler pemanas.
Permasalahan yang sering terjadi pada mesin pompa ini adalah sering
terjadinya pelemahan tekanan untuk menhisap dan mendorong cairan sehingga
menyebabkan cairan penetralisir tidak sampai ke boiler. Seringnya terjadi pelemahan
tekanan karena tutup pompa yang tidak rapat. Selain tidak rapat pada tutup bisa juga
karena elemen mesin yang rusak seperti cranksaft patah karena kehabisan pelumas
ataupun umur pompa yang sudah terlalu tua.
1.2 Tujuan Kerja Praktek
Adapun manfaat penelitian yang didapatkan dari Kerja Praktek ini adalah:
Dalam penulisan ini ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas adalah
:
1. Hanya menganalisa penyebab terjadi kerusakan komponen pada proses Mesin
Pompa Dosing di PT Bekasi Power.
2. Hanya menganalisa dampak dari rusaknya cranksaft untuk menyalurkan
cairan penetralisir di sistem pompa pada Mesin Pompa Dosing di PT Bekasi
Power.
3. Hanya mengetahui pemeliharaan dan perbaikan pada Mesin Pompa Dosing di
PT Bekasi Power.
PRAKTEK
1.6.8 LAMPIRAN
BAB II
SEJARAH PERUSAHAAN
Visi
Misi
1. Berkolaborasi dengan pemerintah setempat dan mitra strategis guna
mengembangkan dan menginovasi konsep-konsep investasi yang sejalan
dengan perkembangan teknologi terkini.
2. Menyediakan sumber daya manusia dan sarana fisik infrastruktur untuk
mendukung pembangunan kota.
3. Aktif mempromosikan ekspansi grup kepada perusahaan multinasional.
Nilai
1. INTEGRITAS
2. RELIABILITAS
3. KEPEDULIAN
4. DISIPLIN
5. KREATIVITAS
Operational Finance
Manager HR Manager Manager
Operatio
n Maintenance Security HR Accountance
Assistant Assistant
Manager Manager Finance
Administration
Superviso O&M
r Supervisor
CCR Electrical
WTP Mechanical
Turbine
C.H.
Pompa adalah alat untuk memindahkan fluida dari tempat satu ketempat
lainnya yang bekerja atas dasar mengkonversikan energi mekanik menjadi energi
kinetik. Energi mekanik yang diberikan alat tersebut digunakan untuk meningkatkan
kecepatan, tekanan atau elevasi (ketinggian). Pada umumnya pompa digerakkan oleh
motor, mesin atau sejenisnya.
Pompa kerja positif (positive displacement pump) disebut juga dengan pompa
aksi impeller, impeller mekanik dari putaran poros pompa dirubah menjadi
impeller tekanan untuk memompakan fluida, pada pompa jenis ini dihasilkan
head yang tinggi tetapi kapasitas yang dihasilkan rendah.
Pompa sentrifugal (Dynamic pump / sentrifugal pump) merupakan suatu
pompa yang memiliki elemen utama sebuah motor dengan sudu impeller
berputar dengan kecepatan tinggi, fluida masuk dipercepat oleh impeller yang
menikkan kecepatan fluida maupun tekanannya dan melemparkan kelur
impeller.
a. Pompa putar (Rotary) komponen pompa ini secara garis besar terdiri
sebuah rumah pompa dengan sambungan saluran isap (suction) dan
sambungan saluran kempa (discharge) dan didalam rumah pompa
tersebut terdapat komponen yang berputar, yang dapat berupa roda
gigi (gear pumps), atau ulir (screw pumps).
b. Pompa torak
Pompa torak mengeluarkan cairan dalam jumlah yang terbatas selama
pergerakan piston sepanjang langkahnya. Menurut cara kerjanya
pompa torak dapat dikelompokkan dalam kerja tunggal dan kerja
ganda, sedangkan menurut jumlah silinder yang digunakan dapat
dikelompokkan dalam pompa torak silinder tunggal dan pompa torak
silinder banyak. Untuk pompa torak kerja tunggal dan silinder tunggal,
aliran cairan terjadi sebagai berikut. Bila batang torak dan torak
bergerak ke atas, zat cair akan terisap oleh katup isap di sebelah bawah
dan pada saat yang sama cairan yang ada di sebelah atas torak akan
terkempakan ke luar.
Komponen pompa torak :
1) Torak, mengatur perpindahan zat cair.Torak terdiri dari sejumlah cakra
yang biasanya terbuat dari besi tuang dan diantaranya dipasang sebuah
atau lebih gelang perapat, yang bertugas merapatkan ruang antara torak
dan silinder. Gelang perapat dapat berupa manset atau gelang torak,
kadang-kadang torak pada penggunaannya tidak diperlengkapi dengan
gelang perapat khusus. Untuk mengurangi rugi bocor biasanya torak dibuat
lebih panjang dan disekelilingnya diberi alur labirin. Oleh karena torak tidak
atau impeller tidak menyinggung silinder maka rugi gesekan tidak besar,
sehingga dapat diperoleh penghematan kerja.
2) Silinder, biasanya dilapisi dengan perunggu atau lapisan lain yang dapat
diganti. Bagian sebelah dalam harus dibuat sebulat dan selicin mungkin,
sehingga bila aus pelapis silinder dapat diganti dengan mudah.
3) Katup, gunanya untuk membuka dan menutup lubang pemasukan dan
lubang pengeluaran dari silinder pada saat yang tepat dan bekerja secara
otomatis karena adanya perbedaan tekanan di atas dan di bawah katup.
Sering kali katup diperlengkapi dengan pegas guna menutup katup,
menurut cara dan pada saat yang tepat.
4) Mekanik Engkol, mekanik engkol dan mekanik batang penggerak
mengatur supaya gerak putar motor diubah menjadi gerak bolak balik torak.
5) Lemari Roda Gigi, jumlah putaran motor diperlambat oleh suatu trasmisi
tali. Pada pompa torak yang berjalan lambat, jumlah putaran cakra tali yang
tinggi diperlambat sampai ke jumlah putaran poros engkol yang sesuai
melalui tranmisi roda gigi. Lemari roda gigi harus diisi minyak sampai
ketinggian tertentu, minyak tidak hanya mengatur pelumasan roda gigi
tetapi juga mengatur pelumasan mekanik engkol.
6) Sungkup Udara, digunakan agar aliran zat cair stabil (tetap). Tanpa
sungkup udara aliran zat cair sering berubah-ubah hal ini disebabkan karena
kecepatan torak sulit dipertahankan stabil, ada dua sungkup udara yaitu
sugkup udara isap dan sungkup udara kempa.
Gambar 3.2
Gambar 3.3
2. Bagian ujung cairan terdiri dari liquid head, gland nut, plunger, valve
assembly, valve housing, teflon washer, plunger ring, gland packing.
Gambar 3.4
3.4 Metode
Metode Yang di gunakan dalam menganalisa masalah di dalam kerja praktek ini
menggunakan beberapa cara atau metode antara lain yaitu Diagram fishbone,
Diagram Batang, Dan Diagram Pie. Dalam hal ini urutan metode yang di gunakan
adalah dasar dari sebuah menganalisis suatu masalah, menggunakan diagram
fishbone awalan untuk menjabarkan konteks yang mempengaruhi masalah yang ada ,
lalu di lanjutkan dengan diagram batang yang kita tau diagram batang ini adalah
langkah kedua setelah menjabaran melalui diagram batang ini dan yang terakhir
adalah diagram pie yang berbentuk potongan kue yang bertujuan memberikan hasil
analisis dari kedua diagram di atas.
BAB IV
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan laporan Kerja Praktek ini
adalah Metode Observasi yaitu suatu bentuk pengumpulan data yang langsung
terjun ke lapangan kerja dan ikut dalam kegiatan perbaikan tersebut, memaparkan
keadaan atau suatu masalah, dimana data yang diambil dianalisis keadaanya.
Berikut ini adalah jadwal pelaksanaa kerja praktek.
Ket : masuk
BAB V
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Persiapan
Mesin menyala
(stand by)
Melakukan
preventif
maintenance pada
komponen mesin
pompa dosing
LEFTIME SKILL
Hilangnya
tekanan pada
system pompa
MAINTENANCE PEMASANGAN
KOMPONEN INSPECTION
MECHINE METHOD
Gambar 5.2 Diagram FishBone penyebab terjadinya kerusakan crankshaft pada pompa
dosing
40%
30%
20%
10%
0%
METHOD MATERIAL MECHINE MAN
Konteks Kerusakan
Material salah satu penyebab terjadi kerusakan crankshaft pada sistem pompa
dosing, mesin pompa dosing yang memiliki beberapa masalah tersendiri seperti
inspection yang di lakukan tidak sesuai jadwal atau tidak teratur yang mengakibatkan
komponen-komponen yang tidak terlihat atau terlihat baik secara kasat mata atau
lainnya mengalami kerusakan kecil yang jika dibiarkan akan terus menerus terjadi
dan merambat keseluruh komponen lainnya. Batas pemakaian atau yang bisa di sebut
bahasa asingnya yaitu leftime ini juga sangat mempengaruhi dalam kinerja mesin itu
sendiri karena semakin banyak di gunakan dan terus bekerja umur pada masing
masing komponen pun semakin berkurang baik dari tingkat kualitasnya maupun
terlihat dari fisik itu sendiri yang dimana apakah komponen yang digunakan masih
layak pakai atau sudah harus di daur ulang adapun dari banyak konteks yang penting
juga, pemakaian mesin yang terus menerus dapat juga mengakibatkan komponen abis
dalam masa pemakaiannya, Jadi yang terpenting material komponen-komponen harus
diperhatikan betul dalam pergerakannya sehingga material komponen yang baik akan
menghasilkan sistem kerja mesin yang berkualitas.
Dari konteks di atas proses pemasangan ataupun metode perlu di perhatikan tentunya
metode ini sangat di perlukan saat perbaikan mesin atau setelah melakukan pekerjaan
dan di butuhkan ketelitian sehingga peforma mesin akan lebih maksimal, metode ini
diperlukan ketelitian yang baik karena komponen-komponen pada mesin pompa
dosing terkhusus bagian dalam mesin ini harus diperhatikan banyak gear penghubung
yang kompleks pemasangannya sehingga harus teliti dan berhati-hati dalam
pemasangannya. Seorang mekanik ataupun penanggung jawab maintenance tersebut
bisa melakukan pelatihan metode dan belajar.
inspection
Pemasangan Pemasangan Komponen
Komponen
45% inspection
55%
a. Pemasangan Komponen
Pemasangan komponen yang harus diperhatikan dikarenakan akan
mempengaruhi kerja saat komponen tersebut beroperasi didalam mesin pompa
dosing, Dalam hal ini pemasangan komponen harus diperhatikan baik setiap
komponen atau setiap bagian mesin itu sendiri, kerusakan pada crankshaft
mesin pompa dosing ini yaitu pada bagian engkol dengan connecting rod saat
pergantian pemasangan crankshaft sebelumnya dan ada pemuaian karena
faktor panas suhu mesin, karena itu persentase pemasangan komponen ini
cukup tinggi , bila pemakaian ini di teruskan akan mengakibatkan rusaknya
komponen lain yang saling berhubungan ,Jadi Solusi yang terapkan adalah
pergantian komponen crankshaft yang lebih baik.
b. Inspection
Pemeriksaan pada komponen ini pun juga harus diperhatikan tidak kalah
dengan konteks pemasangan komponen namun pemeriksaan yang tidak
teratur ini akan berdampak pada masa pakai komponen yang menyebabkan
rusak dan mengalami patahan pada crankshaft mesin pompa dosing tersebut,
itu sebabnya penting melakukan pemeriksaan pada mesin pompa dosing.
100%
80%
60%
40%
20%
0%
0 detik 10 detik
Gambar 5.10 Diagram persentase data sebelum dan sesudah perbaikan mesin
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
1. Dalam proses perbaikan crankshaft pompa pada pompa dosing itu sendiri
banyak beberapa metode dan proses yang di lakukan oleh mekanik mulai
dari: pembuatan laporan permasalahan, Pengecekan Awal,
berlangsungnya perbaikan, pengecekan akhir.
2. Untuk komponen yang di gunakan masih menggunakan produk bekas
layak pakai yang di siapkan di workshop dan masih banyak spare part
yang ada jadi tidak perlu dilakukannya pemesanan terlebih dahulu.
3. Penanganan masalah yang dilakukan oleh tim butuh waktu yang terkadang
masalah timbul saat mesin sedang berproses dan dilakukan sesuai dengan
Standar Operasional Prosedur (SOP) agar memberikan keselamatan
kepada para pekerja di PT Bekasi Power.
6.2. Saran