Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia memegang peran penting dalam sebuah

perusahaan, sebab faktor manusia (karyawan) merupakan penggerak

utama disetiap kegiatan yang ada didalam perusahaan, karena karyawan

yang melakukan kegiatan perusahaan mulai dari merencanakan,

melaksanakan, hingga mengendalikan setiap kegiatan dan aktivitas

perusahaan. Karyawan merupakan sumber daya yang penting bagi

perusahaan, karena memiliki bakat, tenaga dan kreativitas yang sangat

dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Tingkat keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat dari kinerja

perusahaan dalam mengelolah sumber daya yang dimiliki. Perusahaan

dengan kinerja yang baik, mempunyai efektivitas dalam menangani

sumber daya manusianya, menentukan sasaran yang harus dicapai baik

secara individu maupun organisasinya. Berbagai rangsangan faktor

motivasi kerja dapat meningkatkan kinerja karyawan, pada umumnya

manusia bekerja pada suatu perusahaan mempunyai tujuan untuk

mendapatkan upah guna memenuhi kebutuhan hidupnya dengan

terpenuhinya kebutuhan karyawan maka akan tercipta suasana kerja

yang menyenangkan dilingkungan perusahaan.


2

Upah dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi karyawan

dalam rangka untuk meningkatkan kinerja mereka dan merangsang

para karyawan untuk berperan aktif dalam peran pencapaian tujuan

perusahaan. Selain itu, upah merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi kinerja karyawan. Pada Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan pasal 1 ayat (1),

upah didefinisikan sebagai hak pekerja atau buruh yang diterima dan

dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau

pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan

menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan

perundangundangan termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan

keluarganya atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan.

Upah kerja tidak terlepas dari peran atau hasil pekerjaan ( kinerja)

karyawan itu sendiri, oleh karena itu aturan yang ditetapkan perusahaan

haruslah mencakup semua sisi yang dibutuhkan oleh para karyawan.

Menurut Arif Yusuf Hamali (2018:98) kinerja juga merupakan hasil

dari pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan

strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi

kepada ekonomi. Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil

yang dicapai dari suatu pekerjaan tersebut serta tentang apa yang

dikerjakan dan bagamaimana cara mengerjakannya.


3

Dalam kenyataannya kinerja seseorang dapat berbeda dengan

orang lain. Setiap perusahaan seringkali berhadapan dengan masalah

kinerja karyawannya, setiap pimpinan dalam perusahaan akan selalu

berupaya agar setiap kegiatan yang dilaksanakan mencapai hasil yang

maksimal dan dilakukan secara efektif dan efisien.

Secara umum manusia merupakan elemen utama dalam keberhasilan

suatu bisnis. Dan bagaimana sumber daya manusia berupa etos kerja,

keterampilan, pengetahuan, kejujuran, kedispiplinan, pengalaman, dan

kepemimpinan dapat dioptimalisasikan. Pada PT. Riau Food Lestari

Palembang, karyawan diberikan upah berupa upah pokok, insentif, serta

tunjangan lainnya. Dengan upah tersebut, jika dibandingkan dengan

kebutuhan sehari-hari bisa cukup atau sebaliknya kurang, dan ada beberapa

masalah terkait kinerja karyawan antara lain dapat terlihat dari rendahnya

motivasi untuk berprestasi yang ditunjukkan oleh beberapa karyawan yang

bekerja hanya kalau ada tugas dari pimpinan atau perusahaan, mereka tidak

secara mandiri menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan cepat.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis terdorong untuk

mengangkat permasalahan ini dalam bentuk penelitian dengan judul

“Pengaruh Upah Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Riau

Food Lestari Palembang“


4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang dihadapi

perusahaan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Bagaimana pengaruh upah terhadap kinerja karyawan pada PT. Riau Food

Lestari Palembang ?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Untuk mempermudah arah dan maksud penulisan laporan akhir ini, maka

penulis membahas tentang “Pengaruh Upah Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Pada PT. Riau Food Lestari Palembang”

1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Tujuan Penulisan

Berdasarkan dengan permasalahan yang dihadapi perusahaan, maka

tujuan penulisan laporan akhir ini adalah untuk mengetahui pengaruh

upah kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Riau Food Lestari

Palembang.

2. Manfaat Penulisan

a. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan

penulis karna dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh

selama kuliah, serta penulis juga dapat melakukan analisis secara

nyata untuk mengetahui pengaruh upah kerja terhadap kinerja

karyawan.
5

b. Bagi PT. Riau Food Lestari Palembang

Sebagai masukan untuk perusahaan dalam meningkatkan kinerja

karyawan.

c. Bagi Akademik

Untuk memberikan sumbangan bahan bacaan atau referensi di

Perpustakaan Politeknik Darussalam Palembang dan sebagai referensi

bagi adik-adik tingkat untuk melakukan penelitian selanjutnya.

1.5 Sistematika Pembahasan

Berikut adalah gambaran secara garis besar tentang sistematika penyusunan

laporan ini sehingga ada hubungan antara bab-bab terdahulu dengan bab

selanjutnya. Laporan Akhir ini terdiri dari beberapa bab dan sub bab yang

dikemukakan yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini adalah gambaran secara garis besar tentang isi

Laporan Akhir yaitu:

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan

1.5 Sistematika Pembahasan

BAB II METODE PENELITIAN DAN TINJAUN PUSTAKA

Bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori untuk

membahas penulisan Laporan Akhir ini.


6

2.1 Prosedur Penelitian

2.2 Definisi Operasional

2.3 Populasi dan Sampel

2.4 Metode Pengumpulan Data

2.5 Kerangka berfikir

BAB III GAMBARAN UMUM UMUM PERUSAHAAN

DAN TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan gambaran secara umum tentang

perusahaan.

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan

3.2 Visi dan Misi Perusahaan

3.3 Struktur Organisasi

3.4 Uraian Tugas

3.5 Pengertian Upah

3.6 Faktor yang mempengaruhi upah

3.7 Pengertian Kinerja

3.8 Faktor-Faktor yang mempengruhi pencapaian Kinerja

3.9 Indikator Kinerja

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bab ini merupakan bab pembahasan mengenai masalah

pokok, yaitu:

4.1 Hasil

4.2 Pembahasan
7

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini penulis menyimpulkan hasil akhir dan memberikan

saran pada penelitian ini.

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran
8

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Waktu dan lokasi penelitian

1. Objek penelitian

Dalam Penelitian laporan akhir ini, penulis mengambil objek

penelitian pada PT. Riau Food Lestari Palembang yang beralamat di Jalan

Gubernur H.M Ali Amin.S.H Komplek Pergudangan Sukarami Blok F. 06

Palembang.

2. Waktu Pelaksanaan Penelitian

Waktu Penelitian di mulai dari bulan Maret 2022 sampai dengan

bulan Juli 2022 Pukul 14.00 – 16.00 WIB.

3. Sumber Data

Data penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :

a. Data Primer

Data yang berasal dari sumber asli atau sumber utama yang secara

umum kita sebut sebagai nara sumber. Data yang diperoleh melalui

laporan-laporan, absensi, dan bahan tertulis lainnya yang ada

diperusahaan PT. Riau Food Lestari Palembang.

b . Data Sekunder
Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan didapat secara

tidak langsung, Maksudnya data yang diperoleh dan didapat dengan

jalan mempelajari buku-buku, dan literatur yang berkaitan dengan

permasalahan.
9

2.2 Definisi Operasional

1. Menurut Sugiyono (2017), definisi operasional adalah penentuan

konstrak atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variabel

yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu

yang digunakan untuk meneliti dan mengoperasikan konstrak, sehingga

memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi

pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara

pengukuran konstrak yang lebih baik.

2. Upah kerja : Upah adalah imbalan yang akan diterima seseorang

setelah bekerja, makin tinggi upah akan membuat karyawan

meningkatkan kinerjanya. Upah yang dihitung dalam waktu perbulan

yang dinyatakan dalam satuan rupiah.

3. Kinerja karyawan : merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh seorang pegawai atau seseorang karyawan dalam

melakasanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya.

2.3 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/

subjek yang mempunyai kuantitas atau karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti. Populasi mencakup keseluruhan individu atau

objek yang akan diteliti. Adapun populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh karyawan pada PT. Riau Food Lestari Palembang

yang berjumlah 19 orang.


10

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

Oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dari populasi harus

betul- betul representatif (mewakili) . Sampel dalam penelitian ini

menggunakan purposiv sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang

menggunakan kriteria tertentu. Adapun kriterianya adalah karyawan

pada PT. Riau Food Lestari Palembang. Berdasarkan kriteria tersebut,

maka sampel yang diambil adalah 19 orang dari jumlah keseluruhan

karyawan tetap di PT. Riau Food Lestari Palembang.

2.4 Metode Pengumpulan Data

1. Wawancara ( komunikasi langsung )

Pengumpulan data dengan mengadakan wawancara secara langsung

baik dengan pimpinan atau para karyawan yang dapat memberikan data

dan informasi secara langsung.

2. Kuisioner

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dengan mengajukan

daftar pertanyaan atau pernyataan yang diberikan kepada responden

baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan

skala likert. Skala likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang terhadap gejala atau fenomena yang diteliti. Jawaban dari

kuisioner yang diberikan dengan menggunakan skala likert, berisikan

skala sikap dengan skor penyataan positif dan skor pernyataan negatif.
11

Sangat setuju (Bobot 5), Setuju (Bobot 4), Kurang setuju (Bobot 3), Tidak

Setuju (Bobot 2), Sangat tidak setuju (Bobot 1).

Tabel 2.1
Skala Likert

No Pilihan Jawaban Bobot Nilai

1 Sangat setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat tidak setuju 1

2.5 Kerangka Berfikir

Untuk memperjelas pelaksanaan penelitian dan sekaligus untuk

mempermudah dalam pemahaman, maka perlu dijelaskan suatu kerangka

pemikiran sebagai landasan pemahaman.

Adapun kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut :

Upah (X) Kinerja Karyawan (Y)

Keterangan :

1. Variabel dependen, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan (Y).

2. Variabel independen, yaitu variabel yang mempengaruhi variabel yang

lain.Variabel independen dalam penelitian ini adalah upah (X).


12

Dari kerangka pemikiran diatas dijelaskan bahwa variabel upah

mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan Artinya apabila

memberikan upah yang sesuai dengan jasa yang telah diberikan, maka

karyawan akan termotivasi untuk bekerja lebih giat dan berusaha dengan

maksimal.
13

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan


Berawal dari kegiatan usaha ekspedisi yang digeluti selama beberapa

tahun sehingga pada tahun 2007 dibentuklah perusahaan yang bergerak

dibidang penjualan. Pada awal pembentukan perusahaan ini lebih condong

bermain disistem penjualan namun dengan seiring berjalannya waktu dan

bertambahnya pengalaman dibidang bisnis ini maka PT. Riau Food Lestari

mulai membentuk tim dan menambah infrastruktur untuk mendukung

sistem pendistribusian.

Pada tahun 2014 PT. Riau Food Lestari memperluas area distribusi

dengan membuka cabang dikota Palembang, dan menjadi satu-satunya

distributor tunggal yang memasarkan produk-produk unggul dari PT. Riau

Food Lestari. Produk – Produk yang dijual antara lain : krimer kental

manis, minuman soya kedelai, jagung, susu steril kemasan kaleng, dan

Sabun mandi cair. Untuk lebih memperluas area pemasaran, pada tahun

2019 PT. Riau Food Lestari Palembang menjalin kerja sama dengan mitra

bisnis di beberapa provinsi, yaitu :

- Bangka Belitung (Tanjung Pandan) / Pangkal pinang

- Lampung

- Jambi

- Bengkulu
14

3.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi

“ Menjadi distributor yang kuat, terpercaya dan konsisten dalam

mengembangkan jaringan distribusi di area Sumatera Selatan “.

Misi

1. Memperluas jaringan distribusi dengan meningkatkan jumlah

pelanggan secara konsisten

2. Menjaga servis lavel dan pengantaran ke toko dengan baik sehingga

bisa meningkatkan pertumbuhan bisnis.

3. Menjaga hubungan yang harmonis antara distributor dengan prinsipal

dan distributor dengan toko langganan.

3.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan antara tiap bagian

dan posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam

menjalankan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi ataupun

perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi di suatu perusahaan maka

akan memudahkan setiap bagian di dalam perusahaan untuk melaksanakan

tugas masing-masing di setiap bagiannya. Berikut ini adalah struktur

organisasi pada PT. Riau Food Lestari Palembang.


15

Sumber : PT. Riau Food Lestari

3.4 Uraian Tugas


Setiap jabatan memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Agar semua berjalan dengan baik setiap tugas dan tanggung jawab harus

dilakukan dengan baik dan dengan kerja sama tim yang sangat diperlukan.

Berikut tugas masing- masing jabatan :


16

1. Pimpinan / Kepala Cabang


Tugas kepala cabang adalah memimpin dan mengelola kegiatan

usaha/bisnis perusahaan di cabang, Mengevaluasi program-program

yang telah diterapkan sebelumnya untuk kemudian dinilai sejauh mana

realisasi tingkat keberhasilannya dalam mencapai target serta

bertanggung jawab penuh terhadap kondisi perusahaan.

2. Wakil Kepala Cabang


Tugas dari Wakil kepala Cabang yaitu membantu Kepala Cabang

dalam mengurus kegiatan perusahaan, mengawasi serta melakukan

evaluasi terhadap kegiatan operasional perusahaan, Melakukan

pengembangan kegiatan operasional, serta memberikan solusi terhadap

berbagai permasalahan kantor cabang.

3. Marketing / Sales
Tugas Marketing / sales yaitu menyusun strategi pemasaran,

menerima orderan pelanggan, menyelesaikan tagihan, menerima

komplain pelanggan, mengunjungi toko yang sudah terdaftar menjadi

customer, mempertahankan customer serta menjalin komunikasi yang

baik agar oerderan terus berjalan lancar.

4. Principal Provinsi
Pricipal Provinsi bertugas untuk mencari mitra bisnis baru sesuai

daerah, mengatur strategi penjualan, menerima orderan, serta menjalin

hubungan baik dengan mitra bisnis.


17

5. Kepala Gudang
Kepala gudang bertugas dalam mengawasi dan mengontrol

operasional gudang, mengatur jumlah muatan dan rute untuk

pengiriman barang. Menyusun letak barang digudang dengan rapi,

serta melakukan pengecekan saat penerimaan barang masuk.

6. Admin Gudang
Tugas admin gudang yaitu membuat laporan penerimaan barang

masuk, membuat laporan rencana klaim mobil dan kapal, melakukan

pengurangan pada kartu stock, menghitung muatan barang di mobil

untuk pengiriman barang, menerima dan melakukan pengecekan

barang retur dari konsumen. Dan melakukan stock opname.

7. Admin Penjualan / Stock


Admin Penjualan / Stock berperan dalam membuat laporan

penjualan, mencetak faktur penjualan sesuai orderan sales, membuat

laporan stock barang secara komputerisasi, mengarsipkan faktur

penjualan. Dan melakukan stock opname.

8. Admin Keuangan
Tugas admin keuangan yaitu menginput penerimaan pembayaran

dari pelanggan, membuat laporan kas harian, memeriksa lalu lintas

uang perusahaan yang menjadi wewenang admin keuangan, serta

mencatat seluruh transaksi yang berkaitan dengan uang tunai

perusahaan.

9. Admin Piutang
Admin piutang bertugas untuk mencatat semua data piutang

pelanggan, menyiapkan daftar tagihan serta kelengkapannya untuk


18

ditagihkan, membuat laporan piutang mingguan dan bulanan, serta

mengarsipkan dokumen penagihan dengan rapi.

10. Driver
Selain bertugas mengirim barang ke konsumen, driver juga harus

wajib memeriksa kondisi barang yang dikirimkan sesuai dan dalam

kondisi baik. Pengecekan dilakukan untuk menghindari penolakan

penerimaan barang dri konsumen. Driver juga bertugas melakukan

perawatan dan pemeliharaan kendaraan.

11. Kernet
Tugas utama kernet yaitu menyusun barang dimobil, membantu

driver dalam bongkar muat barang, dan menjaga kebersihan dan

kerapian gudang.

3.5 Pengertian Upah

Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2015

Tentang Pengupahan pasal 1 ayat (1), upah didefinisikan sebagai hak

pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai

imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang

ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan,

atau peraturan perundangundangan termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh

dan keluarganya atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan

dilakukan.

Upah merupakan salah satu rangsangan penting bagi para karyawan

dalam perusahan. Hal ini membuktikan bahwa tingkat upahlah yang


19

merupakan pendorong utama. Menurut para ahli upah didefinisikan

sebagai berikut :

a. Mulyadi menyatakan bahwa upah merupakan pembayaran atas

penyerahan jasa yang dilakukan oleh pegawai pelaksana (buruh).

b. Diana dan Setiawati menyatakan bahwa upah diberikan atas dasar

kinerja harian, biasanya praktik ini ditemukan pada pabrik. Upah

adakalanya juga didasarkan pada unit kerja yang dihasilkan.

c. Nurimansyah Hasibuan menyatakan, “Upah adalah segala macam

bentuk penghasilan (earning), yang diterima buruh/pegawai (tenaga

kerja), baik berupa uang ataupun barang dalam jangka waktu tertentu

pada suatu kegiatan ekonomi”.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa upah adalah

pembayaran berupa uang atau lain sebagainya yang diberikan kepada

tenaga kerja karena jasa yang diberikan, berdasarkan perjanjian yang telah

disepakati oleh kedua belah pihak.

3.6 Faktor yang mempengaruhi Upah

Sistem upah dimaksudkan sebagai pemberian salah satu bentuk

penghargaan kepada para karyawan atas jasa yang diberikan kepada

organisasi yang terutama tercermin dari prestasi kerjanya. Berbagai faktor

yang mempengaruhi rancangan penentuan upah, antara lain :

1) Tingkat Kemampuan Perusahaan

Perusahaan yang memiliki kemampuan tinggi akan dapat

membayar tingkat upah yang tinggi pula bagi para karyawannya,

sebaliknya perusahaan yang tidak mampu tentu tidak mungkin dapat


20

membayar upah yang diharapkan oleh para karyawan. Oleh sebab itu

perusahaan bijaksana harus menginformasikan kepada seluruh

karyawannya tentang tingkat kinerja perusahaan dari waktu ke waktu.

Bila karyawan bekerja dengan baik, maka kinerja perusahaan juga

akan tinggi, sehingga perusahaan dapat membayar upah lebih besar

kepada karyawan.

2) Jenis dan Sifat Pekerjaan

Jika sifat pekerjaan sulit dan beresiko maka tingkat upah yang

diberikan semakin besar, karena membutuhkan kecakapan dan

ketelitian dalam melakukan pekerjaannya. Namun jenis pekerjaan yang

berat dan sulit belum tentu mendapatkan upah yang lebih tinggi dari

pada pekerjaan yang ringan dan mudah dikerjakan, namun sebaliknya

seorang pesuruh kantor yang cenderung memiliki pekerjaan yang

relatif lebih ringan akan memperoleh upah yang lebih tinggi

dibandingkan golongan pekerja dibawah pimpinannya. Hal ini dapat

diselesaikan dilihat dari faktor pemberian upah yang adil.

3) Posisi Jabatan Karyawan

Karyawan yang menduduki jabatan tertinggi akan mendapatkan

upah tinggi sebaliknya karyawan yang menduduki jabatan paling

rendah akan mendapatkan upah rendah. Hal ini karena karyawan

dengan jabatan tertinggi mempunyai kemampuan, keterampilan dan

keahlian dalam hal bekerja, serta tanggungjawabnya lebih besar dari

karyawan yag jabatannya rendah.


21

4) Keberadaan Serikat Buruh

Tingkat upah akan dipengaruhi besar oleh serikat buruh yang kuat,

Adanya serikat pekerja yang berarti posisi penawaran pegawai juga

kuat akan menaikkan tingkat upah, demikian pula sebaliknya. Serikat

buruh akan menjebatani kepentingan karyawan dengan kepentingan

perusahaan. Supaya tidak terjadi konflik antara kedua kepentingan

maka peranan serikat buruh dapat membantu memberikan masukan

dan saran kepada perusahaan untuk memelihara hubungan kerja

dengan para karyawan.

5) Peraturan Perundang-undangan yang Berlaku

Suatu perusahaan akan selau terikat pada kebijaksanaan dan

peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, termasuk pula tingkat

upah yang diberikan kepada karyawan. Pemerintah menetapkan bahwa

upah yang diberikan oleh suatu perusahaan haruslah dapat memenuhi

kebutuhan fisik minimum karyawan.

3.7 Pengertian Kinerja

Perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila kinerja sumber daya

manusia berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan untuk mencapai

tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Menurut Sandy (2015:11),

kinerja merupakan sebuah prestasi yang telah dicapai oleh karyawan

dalam menjalankan pekerjaan yang telah diberikan.

Sedangkan menurut Sutrisno (2016:151) kinerja atau prestasi kerja

merupakan hasil kerja yang telah dicapai oleh seseorang berdasarkan

tingkah laku kerjanya dalam menjalankan aktivitas dalam bekerja.


22

Keberhasilan ataupun kegagalan dalam suatu organisasi dalam

melaksanakan tugas sangat berhubungan dengan kinerja karyawan,

pencapaian kinerja dalam organisasi merupakan faktor yang harus

diperhatikan untuk mewujudkan perusahaan dalam mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

Menurut Mangkunegara (2016:9) yang berpendapat kinerja

karyawan merupakan hasil kerja seseorang secara kualitas maupun secara

kuantitas yang telah dicapai oleh karyawan dalam menjalankan tugas

sesuai tanggung jawab yang diberikan. Robbin (2016:260) mendefinisikan

kinerja adalah suatu hasil yang dicapai oleh pegawai dalam pekerjaanya

menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

kinerja karyawan merupakan pencapaian hasil karyawan dalam suatu

proses melaksanakan tugasnya dengan sesuai tanggung jawab yang

diberikan. Dengan meningkatkan kinerja karyawan akan membawa

dampak yang positif bagi perusahaan, sehingga karyawan memiliki tingkat

kinerja yang baik dan optimal untuk membantu mewujudkan tujuan

perusahaan.

3.8 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pencapaian Kinerja

Perusahaan yang baik harus mampu mengukur setiap kinerja

karyawannya, karena hal ini merupakan salah satu fakor yang menentukan

apakah sebuah target yang diberikan perusahaan dapat dicapai atau tidak.

Kinerja karyawan tidak sealalu berada dalam kondisi yang baik karena hal

ini dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, oleh karena itu ada baiknya jika
23

pemimpin perusahaan mengetahui apa saja faktor yang dapat

mempengaruhi kinerja karyawan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut (Mangkunegara,

2017) adalah sebagai berikut :

1. Faktor Kemampuan (ability)

Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri dari

kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge X skill).

Artinya pegawai yang memiliki IQ diatas rata-rata (IQ 110-120)

dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil

dalam mengerjakan perkerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah

mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu

ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.

2. Faktor Motivasi

Anda mungkin juga menyukai