Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada saat ini motor bakar merupakan salah satu kebutuhan manusia

yang sangat penting, sebagai alat pendukung kegiatan manusia seperti alat

transportasi, alat pertanian, industri maupun lainnya. Dengan

berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kemajuan di bidang

industri terutama dalam bidang permesinan, berbagai alat diciptakan untuk

mempermudah dan menambah kenyamanan manusia dalam memenuhi

kebutuhan. Salah satunya adalah di bidang otomotif, dimana dalam

penggunaanya diperlukan pengetahuan tentang mesin tersebut dengan baik

supaya selama pengoperasian mesin dapat berjalan seefektif dan seefisien

mungkin.

Kini akibat perkembangan teknologi khususnya dalam otomotif,

motor bakar terus mengalami penyempurnaan yang lebih baik agar dapat

memberikan kenyamanan yang lebih tinggi dengan tidak mengabaikan

faktor keamanan serta mampu menghasilkan daya yang lebih besar. Salah

satu usaha yang dapat dilakukan untuk menghasilkan daya yang lebih besar

yaitu dengan memilih bahan bakar yang memiliki kualitas yang lebih baik,

misalnya yang memiliki nilai oktan yang lebih tinggi.

Maka dari itu, penulis berniat untuk melakukan penelitian skripsi

tentang “Pengaruh Penambahan Oktane Booster Pada Bahan Bakar Pertalite

dan Pertamax Terhadap Prestasi Mesin Motor Bakar Bensin. Penelitian

1
tersebut dilihat dari unjuk kerja motor berupa torsi, daya, konsumsi bahan

bakar spesifik dan efisiensi mesin.

1.2. Rumusan Masalah.


Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
a. Bagaimana pengaruh oktan booster pada bahan bakar pertalite dan
pertamax terhadap torsi motor bensin 678 cc ?
b. Bagaimana pengaruh oktan booster pada bahan bakar pertalite dan
pertamax terhadap daya motor bensin 678 cc ?
c. Bagaimana pengaruh oktan booster pada bahan bakar pertalite dan
pertamax terhadap konsumsi bahan bakar spesifik motor bensin 678 cc?
d. Bagaimana pengaruh oktan booster pada bahan bakar pertalite dan
pertamax terhadap efisiensi mesin motor bensin 678 cc ?

1.3. Batasan Masalah


Untuk lebih memfokuskan pada masalah yang diambil, batasan

masalah ini perlu di cantumkan agar tidak membahas lebih meluas tentang

pengujian prestasi mesin yaitu :

a. Pada proses pengujian, bahan bakar yang digunakan Pertalite dan

Pertamax

b. Spesifikasi mesin yang di gunakan :

 Mesin Loncin 2V78F-1 ( 678 cc )

 2 silinder segaris 4 katup

c. Oktane Booster yang digunakan adalah STP Oktane Booster

d. Tidak menghitung berapa besar angka oktan yang ada pada oktane

booster.

e. Tidak membahas senyawa ataupun bahan adiftif yang ada pada oktane

booster

2
f. Tidak membahas maupun menghitung stoikiometri

g. Tidak membahas langkah kerja atau siklus motor bakar

h. Tidak membahas pembakaran sempurna dan tidak sempurna

i. Penelitian ini hanya terfokus kepada “Analisa Pengaruh Penambahan

Oktane Booster Pada Bahan Bakar Pertalite dan Pertamax Terhadap

Prestasi Mesin Motor Bakar Bensin 678 cc”.

j. Penelitian yang dilakukan dilihat dari prestasi mesin berupa daya, torsi,

dan konsumsi bahan bakar.

1.4. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui pengaruh oktan booster pada bahan bakar pertalite

dan pertamax terhadap torsi motor bensin 678 cc.

b. Untuk mengetahui pengaruh oktan booster pada bahan bakar pertalite

dan pertamax terhadap daya motor bensin 678 cc.

c. Untuk mengetahui pengaruh oktan booster pada bahan bakar pertalite

dan pertamax terhadap konsumsi bahan bakar spesifik motor bensin

678cc.

d. Untuk mengetahui pengaruh oktan booster pada bahan bakar pertalite

dan pertamax terhadap efisiensi mesin motor bensin 678 cc.

1.5. Manfaat
Penelitian ini merupakan karya dari mahasiswa, jadi diharapkan

penelitian ini dapat bermanfaat:

a. Sebagai latihan bagi mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja.

3
b. Untuk mengetahui tentang pengaruh penambahan oktane booster

terhadap bahan bakar.

c. Menambah keterampilan di bidang keahlian analisa praktek.

d. Untuk universitas dapat meningkatkan lulusan mengenai pengalaman

penerapan ilmu teknik khususnya teknik mesin yang di milikinya.

1.6. Sistematika Penyusunan Laporan Skripsi

BAB I : Pendahuluan

Berisi tentang Latar belakang masalah, Perumusan

masalah, Batasan masalah, Tujuan, Manfaat dan

Sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Berisi tentang teori yang berkaitan dengan tema

skripsi, paradigma, cara pandang, tinjauan pustaka

terhadapa penulis terdahulu yang berkaitan dengan tema

skripsi.

BAB III : Metode penelitian

Berisi tentang perencanaan penelitian yang akan di

laksanakan antara lain : Diagram alir penelitian, alat dan

bahan, serta prosedur pengujian.

BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan

Birisi tentang hasil penelitian yang telah dilakukan

dan pembahasan merupakan hasil yang sudah diteliti


4
dibahas kembali dengan menggunakan tebel atau diagram

penelitian.

BAB V : Penutup

Penutup berisikan kesimpulan ( Rangkuman

keseluruhan isi yang sudah dibahas mulai dari bab 1 sampai

bab 5 ) : Saran (untuk penelitian selanjutnya).

5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Motor Bakar
Motor bakar adalah suatu mekanisme atau konstruksi mesin yang

merubah energi panas menjadi energi mekanis. Terjadinya energi panas

karena adanya proses pembakaran, bahan bakar, udara, dan sistem

pengapian. Dengan adanya suatu konstruksi mesin, memungkinkan

terjadinya siklus kerja mesin untuk usaha dan tenaga dorong dari hasil

ledakan pembakaran yang diubah oleh konstruksi mesin menjadi energi

mekanik atau tenaga penggerak. (Hidayat, 2013)

2.2. Prestasi Mesin


Prestasi mesin adalah suatu besaran atau tolak ukur bagaimana

mesin tersebut dapat digunakan seefisien mungkin. Parameter prestasi

mesin dapat dilihat dari torsi, daya, konsumsi bahan bakar dan efisiensi.

Semua parameter prestasi mesin tersebut tergantung dari mesin apa yang

akan dinilai.

2.3. Bahan Bakar


Bahan bakar adalah bahan-bahan yang di gunakan dalam proses

pembakaran sehari-hari, bahan bakar sangat di perlukan untuk kebutuhan

sehari-hari. Bahan bakar sudah menjadi kebutuhan bagi manusia,

sedangkan bahan bakar di Indonesia ini sudah semakin menipis

persediaannya. Syarat utama proses pembakaran adalah tersedia bahan-

bakar yang bercampur dengan baik dengan udara dan tercapainya suhu

pembakaran. Bahan bakar yang di pergunakan dapat di klasifikasikan

dalam tiga kelampok yakni bahan bakar berbentuk cair, gas dan padat.

6
Beberapa sifat utama bahan bakar menurut Naif Fuhaid (2011)

yang perlu diperhatikan ialah :

1. Mempunyai nilai bakar tinggi

2. Mempunyai kesanggupan menguap pada suhu rendah .

3. Uap bahan bakar harus dapat dinyatakan dan terbakar segar dalam

campuran dengan perbandingan yang cocok terhadap oksigen.

4. Bahan bakar dan hasil pembakarannya tidak beracun atau

membahayakan kesehatan.

5. Harus dapat diangkut dan disimpan dengan aman dan mudah.

Ada beberapa jenis bahan bakar yaitu sebagai berikut:

1. Bahan bakar padat

Bahan bakar padat adalah bahan bakar yang secara fisik berupa

padat. Seperti contohnya kayu serta batu bara. Daya panas yang

dihasilkan dapat dipakai untuk memanaskan air menjadi uap untuk

menggerakkan peralatan.

Gambar 2.1 Batu Bara


(Sumber : Naif Fuhaid,2011)

7
2. Bahan bakar cair

Bahan bakar cair adalah bahan bakar yang strukturnya tak rapat,

berbeda dengan bahan bakar padat, seperti contoh Bensin/ gasolin,

premium, minyak tanah, ataupun minyak solar .bahan bakar cair ini

sering sekali di gunakan oleh masyarakat sebagai bahan bakar untuk

transportasi dan masih banyak lagi kegunaan bahan bakar cair. Menurut

Naif Fuhaid (2011).

Gambar 2.2 Bensin


(Sumber : Naif Fuhaid,2011)

3. Bahan Bakar Gas

Bahan bakar gas adalah bahan bakar yang sering digunakan di

tempat – tempat yang banyak menghasilkan gas, yang ekonomis

dipakai yakni gas alam, gas dapur kokas, gas dapur tinggi dan gas dari

pabrik gas. Serta ada dua type, yaitu Compressed Alami Gas (CNG)

serta Liquid Petroleum Gas (LPG). Yang Sering sekali kita jumpai

bahan bakar gas dengan type Liquid Petroleum Gas (LPG). LPG sendiri

sudah menjadi pengganti bahan bakar minyak bagi kebutuhan rumah

tangga, seperti memasak.

8
Gambar 2.3 Gas LPG
(Sumber : Naif Fuhaid,2011)

2.4. Pertalite
Pertalite dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam proses

pengolahannya di kilang minyak. Pertalite varian bahan bakar dengan

kualitas di atas premium, tetapi dengan harga yang lebih murah daripada

pertamax, bahan bakar jenis ini menjadi penengah antara Premium dan

Pertamax. Menurut Nargis (2005), berikut adalah karakteristik bahan

bakar pertalite: • Specific Gravity : 0,77 • Heat of vaporization : 343 kJ/kg

• Laminar burning velocity : 0,5 m/s (pada λ=1) • Lower heating value :

43,84 MJ/kg • Research Octane Number : 90 14 RON 90 membuat

pembakaran pada mesin kendaraan dengan teknologi terkini lebih baik

dibandingkan dengan Premium yang memiliki RON 88. Sehingga sesuai

digunakan untuk kendaraan roda dua hingga kendaraan multi purpose

vehicle (mobil) ukuran menengah. Komposisi utama pertalite adalah nafta

yang memiliki RON 65-70, agar RON-nya menjadi RON 90 maka

dicampurkan HOMC (High Octane Mogas Component), HOMC bisa juga

disebut Pertamax, percampuran HOMC yang memiliki RON 92-95, selain

itu juga ditambahkan zat aditif EcoSAVE. Zat aditif EcoSAVE ini bukan

untuk meningkatkan RON tetapi agar mesin menjadi bertambah halus,

9
bersih dan irit. Nafta adalah material yang memiliki titik didih antara

gasolin dan kerosin. Sedangkan HOMC yaitu merupakan produk naphtha

(komponen minyak bumi) yang memiliki struktur kimia bercabang dan

ring (lingkar) berangka oktan tinggi (daya bakar lebih sempurna dan

instant cepat), Oktan diatas 92, bahkan ada yang 95, sampai 98 lebih.

Kebanyakan merupakan hasil olah lanjut Naphtha jadi ber-angka oktane

tinggi atau hasil perengkahan minyak berat menjadi HOMC. Terbentuknya

oktane number tinggi adalah hasil perengkahan katalitik ataupun sintesa

catalityc di reaktor kimia Unit kilang RCC/FCC/RFCC atau Plat Forming

atau proses polimerisasi katalitik lainnya.

Ada beberapa keunggulan pertalite versi Pertamina adalah:

o Lebih bersih ketimbang premium karena memiliki RON di atas 88.

o Dibanderol dengan harga lebih murah dari pertamax.

o Memiliki warna hijau dengan penampilan visual jernih dan terang.

o Tidak ada kandungan timbal serta memiliki kandungan sulfur maksimal

0,05 persen m/m atau setara dengan 500 ppm.

10
Tabel 2.1 Karakteristik Pertalite

(Sumber : PT. Pertamina,2015)

2.5. Pertamax
Pertamax merupakan jenis bahan bakar dengan angka oktan 92.
Pertamax dianjurkan digunakan untuk kendaraan bahan bakar bensin yang
mempunyai perbandingan kompresi tinggi (9,1 : 1 sampai 10,0 : 1). Bensin
dengan bilangan oktana tinggi mempunyai periode penundaan yang
panjang (Arismunandar, 2002).
Pada bahan bakar pertamax ditambahkan aditif sehingga mampu
membersihkan mesin dari timbunan deposit pada fuel injector dan ruang
pembakaran. Bahan bakar pertamax sudah tidak menggunakan campuran

11
timbal sehingga dapat mengurangi racun gas buang kendaraan bermotor
seperti nitrogen oksida karbon monoksida. 14 Bensin pertamax berwarna
kebiruan dan memiliki kandungan maksimum sulfur (S) 0,1%, timbal (Pb)
0,013% (jenis tanpa timbal) 15 dan Pb 0,3% (jenis dengan timbal), oksigen
(O) 2,72%, pewarna 0,13 gr/100 l, titik didih 205 ºC, serta massa jenis
(suhu 15ºC).
Pertamax adalah motor gasoline tanpa timbal dengan kandungan
aditif lengkap generasi mutakhir yang dapat membersihkan Intake Valve
Port Fuel Injector dan ruang bakar dari karbon deposit. Pertamax
mempunyai RON 92 (Research Octane Number) yang dianjurkan juga
untuk kendaraan berbahan bakar bensin dengan perbandingan kompresi
tinggi. Diketahui bahwa karena kadar oktan yang terkandung dalam
pertamax lebih tinggi dibandingkan premium, mengakibatkan produk
bensin super ini diyakini dapat memberikan prestasi mesin yang lebih
bagus dan perawatan mesin lebih baik dibanding menggunakan premium.
Pertamax memiliki nilai oktan 92 dengan stabilitas oksidasi yang
tinggi dan kandungan olefin, aromatic dan benzene-nya pada level yang
rendah sehingga menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna pada
mesin. Dilengkapi dengan aditif generasi 5 dengan sifat detergensi yang
memastikan injector bahan bakar, karburator, inlet valve dan ruang bakar
tetap bersih untuk menjaga kinerja mesin tetap optimal. Pertamax sudah
tidak menggunakan campuran timbal dan metal lainnya yang sering
digunakan pada bahan bakar lain untuk meningkatkan nilai oktan sehingga
pertamax merupakan bahan bakar yang sangat bersahabat dengan
lingkungan sekitar.
Ada beberapa keunggulan Pertamax antara lain :

o Bebas timbal. TEL (aditif penaik oktan yang mengandung lead

atau timbal hitam yang tidak sehat).

o Oktan atau Research Octane Number (RON) yang lebih tinggi dari

Premium.

12
o Karena memiliki oktan tinggi, maka Pertamax bisa menerima

tekanan pada mesin berkompresi tinggi, sehingga dapat bekerja

dengan optimal pada gerakan piston. Hasilnya, tenaga mesin yang

menggunakan Pertamax lebih maksimal, karena BBM digunakan

secara optimal. Sedangkan pada mesin yang menggunakan

Premium, BBM terbakar dan meledak, tidak sesuai dengan gerakan

piston. Gejala inilah yang dikenal dengan „knocking‟.

Tabel 2.2 Karakteristik Pertamax

(Sumber : PT. Pertamina)

13
2.6. Nilai Oktan
Angka oktan merupakan acuan untuk mengukur kualitas dari

bensin yang digunakan sebagai bahan bakar motor bensin. Makin tinggi

angka oktan maka makin rendah kecenderungan bensin untuk terjadi

knocking. Knocking adalah ketukan yang menyebabkan mesin

mengelitik, mengurangi efisiensi bahan bakar dan dapat pula merusak

mesin.

2.7. Perbandingan Kompresi


Arti kompresi adalah pemadatan jadi tekanan kompresi bisa

diartikan menekan campuran udara dengan bahan bakar pada ruang bakar

agar padat tertekan. Pada saat campuran udara dengan bahan bakar itu

menjadi hampir padat pada titik optimalnya (tekanan kompresi tertinggi)

maka busi akan memercikan bunga api (sekian derajat sebelum titik mati

atas). Jadi semakin tinggi nilai perbandingan kompresi maka makin besar

pula ledakan pada ruang bakar dan ini mengakibatkan tenaga dorong dari

piston yang semakin besar pula, Semakin tinggi nilai perbandingan

kompresi maka semakin besar nilai oktan bahan bakar yang dibutuhkan

(Bliz 2009)

2.8. Oktane Boster


Philip Kristanto (2002:28) menyatakan Aditif octane booster

merupakan komponen dari senyawa yang digunakan untuk meningkatkan

angka oktan dari bahan bakar dan sekaligus sebagai komponen anti-ketuk.

Octane booster merupakan bahan aditif produk STP yang dihasilkan oleh

Negara Amerika. Bahan aditif ini digunakan untuk meningkatkan angka


14
oktan bahan bakar, bisa meniadakan pembakaran dini, memulihkan tenaga

mesin ke kadar semestinya dan membuat tenaga mesin meningkat.

Meli Rizal dkk (2016) mengatakan zat aditif octane booster adalah

zat atau bahan yang sengaja ditambahkan pada bahan bakar yang bertujuan

untuk meningkatkan nilai oktan atau meningkatkan kualitas bahan bakar.

2.9. Torsi
Momen puntir atau gaya tekan putar pada bagian yang berputar

disebut torsi, sepeda motor digerakkan oleh torsi dari crankshaft. (Jama,

2008 : 23). Torsi adalah ukuran kemampuan mesin untuk melakukan kerja.

Besaran torsi adalah besaran turunan yang biasa digunakan untuk

menghitung energi yang dihasilkan dari benda yang berputar pada

porosnya. (Raharjo dan Karnowo, 2008 : 98). Satuan torsi biasanya

dinyatakan dalam N.m (Newton meter). Adapun perumusannya adalah

sebagai berikut :

Keterangan :

T : Torsi (Nm)

F : Gaya (N)

L : Jarak (m)

2.10. Daya
Daya motor adalah suatu parameter yang menentukan peforma

mesin atau ujuk kerja mesin. Pengertian daya ialah kecepatan kerja motor

15
selama selang beberapa waktu tertentu. Daya dinyatakan dalam kilowatt

(Kw) dan Daya motor dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Daya indikator adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan

tenaga mesin yang dihasilkan di dalam sebuah mesin.

2) Daya usaha atau daya efektif daya yang keluar dari poros mesin atau

sering disebut sebagai daya poros yang digunakan untuk menggerakkan

beban.

Daya poros itu sendiri dibangkitkan oleh daya indikator yang

merupakan tenaga gas hasil pembakaran yang menggerakkan torak. Pada

motor bakar daya yang berguna adalah daya poros, dikarenakan poros

tersebut menggerakkan beban. Dengan demikian besar daya poros itu

adalah :

(Kw)

Keterangan :

Ne : Daya efektif (Kw)

n : Putaran Mesin (Rpm)

T : Torsi (Nm)

2.11. Konsumsi Bahan Bakar


Konsumsi bahan bakar merupakan ukuran bahan bakar yang

dikonsumsi motor untuk menghasilkan daya dalam waktu tertentu. Jika

daya dalam satuan (Kw) dan laju aliran massa bahan bakar dalam satuan

kg/jam maka konsumsi bahan bakar dapat dirumuskan :

Be = (kg/jam Kw)

16
Dimana :

Be = Konsumsi bahan bakar (kg/jamKw)

= Pemakaian bahan bakar tiap jam (kg/jam)

mf = ( ) × spgrbb × air × 3600

Dimana :

t = Waktu yang dipakai untuk menghabiskan sejumlah X (detik)

X = Jumlah minyak yang digunakan (mL)

spgrbb = Spesifik gravitasi bahan bakar, gasoline 0,739

air = Massa jenis udara (kg/m3)

2.12. Efisiensi Mesin


Efisiensi mesin (machine efficiency) adalah rasio energi yang

dikeluarkan (atau kerja yang dilakukan) oleh mesin dengan energi yang

dibutuhkan (atau kerja yang dibutuhkan) untuk mengoperasikannya (yaitu,

output energi/input energi).

ᵑth = (3,6 × 106 × Ne) / (mf × LHV)


Dimana :

Ne = Daya efektif (Kw)

mf = Pemakaian bahan bakar tiap jam (kg/jam)

LHV = Panas pembakaran rendah dari bahan bakar

17
BAB III
METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini, berupa

rancangan pengambilan data dan mengetahui “Pengaruh Penambahan Octane

Booster Pada Bahan Bakar Pertamax Dan Pertalite Terhadap Prestasi Mesin

Motor Bakar” yang diuji di Laboratorium Teknik Mesin Universitas Antakusuma.

Rencana penelitian ini berupa diagram alir penelitian, alat dan bahan, prosedur

pengujian prestasi mesin, langkah-langkah pengambilan data beserta tabel

pengisian datanya..

3.1. Diagram Alir Penelitian


Berikut merupakan alur rancangan pelaksanaan penelitian, dari mulai
sampai selesai.

18
MULAI

STUDY LITERATUR

PERSIAPAN BAHAN DAN


ALAT
a. Octane Booster
b. Pertamax dan Pertalite
c. Stopwatch
d. Pipet
e.
PENGUJIAN PRESTASI
PENGUJIAN PRESTASI MESIN (Penambahan Octane
MESIN (Murni) Booster)

a. Pertamax a. Pertamax
b. Pertalite b. Pertalite

PENGAMBILAN DATA

a. Torsi
b. Daya
c. Konsumsi Bahan Bakar
Spesifik
d. Efisiensi mesin

PENGOLAHAN DATA,
ANALISA DAN
PEMBAHASAN.

KESIMPULAN

SELESAI

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

19
3.2. Alat dan Bahan.
Dalam melakukan penelitian harus adanya persiapan-persiapan mulai

dari peralatan dan bahan-bahan, karena penelitian pengambilan data

penganalisaan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan terutama dalam

pengambilan data primer melalui pengukuran.

3.2.1. Peralatan yang digunakan dalam penelitian:


a. Mesin Motor Bensin

Gambar 3.2 Mesin Motor Bakar

Mesin ini digunakan untuk mempelajari karakteristik dan

parameter motor bakar bensin seperti prestasi mesin. Spesifikasi mesin :

o Mesin Loncin 2V78F-1 678cc

o 2 silinder segaris 4 katup

o Diameter silinder (dsm = 78 mm )

o Langkah torak (Lsm = 71 mm )

o Volume langkah (Vsm = 678 ml 2 silinder )

o Putaran maksimum (nmax = 3.600 rpm)

o Putaran minimum (nmin = 1500 rpm)

20
o Ratio kompresi 8,5 : 1

Mesin ini memiliki beberapa control panel antara lain :

1) Gelas ukur

Gelas ini ada tiga kapasitas yaitu 8 ml, 16 ml dan 32 ml. Gelas ukur

ini tidak boleh kosong pada saat beroperasi.

2) Tombol panik

Untuk mengatasi kepanikan bila mengalami kegagalan yang

membahayakan.

3) Tombol starter

Untuk menjalankan mesin

4) Display Tekanan

Tekanan orifis pada saluran masuk dan keluar orifis

5) Forcemeter

Hasil pengukuran pada hydrobrake.

6) Tachometer

Mengukur putaran motor dalam putaran per – menit.

7) Temperatur

Temperatur terdiri dari lima channel yaitu :

o Udara masuk orifis

o Saluran buang I

o Saluran buang II

o Minyak pelumas

o Air untuk hudrobrake


21
8) Katup beban

Untuk mengatur pengisian air hydrobrake.

9) Potensio zero

Untuk mengatur petunjukan 0 pada forcemeter.

b. Stopwatch

Gambar 3.3 Stopwatch

Alat ini digunakan untuk mengukur waktu selama proses

pengambilan data prestasi mesin.

c. Pipet

Gambar 3.4 Pipet


Alat ini digunakan untuk mengukur takaran oktan boster

yang akan dicampurkan pada bahan bakar.

22
3.2.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Pertamax

Gambar 3.5 Pertamax

b. Pertalite

Gambar 3.6 Pertalite

23
c. Octane Booster

Gambar 3.7 STP Oktane Booster

3.2. Prosedur pengujian prestasi mesin


a. Persiapan sebelum menjalankan

1) Periksa air untuk hydrobake dalam bak penampung terisi ⁄

sampai ⁄ bagian dari bak penampung

2) Periksa minyak pelumas padatongkat ukur

3) Tombol Panik dalam keadaan tertutup

4) Posisi bukaan katup gas pada kondisi putaran rendah

5) Isi bahan bakar minyak pada tangki bahan bakar

6) Pasang kabel bateri

7) Yakinkan tidak ada yang mengganggu bagian yang bergerak atau

berputar

8) Hubungkan listrik panel ke sumber listrik 220VAC

b. Menjalankan Peralatan Pengujian

1) Buka tombol emergensi (putar ke kanan)

24
2) Putar kunci saklar mesin pada posisi ON, instrument dan pompa air

akan aktif

3) Tekan tombol pompa BBM, jika diperlukan pengisian gelas ukur,

posisi tuas pada P>>G,M.

4) Posisi aliran kran BBM, Gelas ukur ke Mesin (G>>M)

5) Tunggu sampai air keluar dari drainase hydrobrake, kemudian

6) Tekan tombol stater, sampai mesin jalan

7) Tarik tuas cock, jika mesin sulit hidup dan tekan kembali bila

sudah jalan

8) Biarkan mesin jalan sampai stabil (normal) pada putaran 1300 rpm

9) Jaga gelas ukur tidak kosong, tekan tombol pompa BBMbila

diperlukan pada posisi kran P>>G,M

c. Pengujian

1) Periksa apakah semua instrument berfungsidengan baik

2) Pengujian dilakukan pada beban tetap,buka katup air sesuai dengan

beban diperlukan (perhatikan Forcemeter)

3) Atur putaran mesin dengan menggeser tuas bukaan katup gas

(perhatikan putaran)

4) Naikkan putaran mesin sesuai denagn instruksi data diperlukan

5) Tahan kondisi (hold) mesin, pindahkan katup (kran) bahan bakar

pada posisi aliran gelas ukur ke mesin (G>>M) dan Timer

diaktifkan

25
6) Pengamatan atau pengukuran data volume bahan bakar yang

diperlukan,perhatikan timer sambil melihat gelas ukur

7) Setelah dilakukan penahan (hold) beban beberapa saat, atur putaran

dan tuas beban ke minimum

8) Selama mesin dijalankan gelas ukur harus selalu terisi bahan bakar

9) Ulangi dari item 5 sampai 8 sampai data diperoleh tercukupi

10) Matikan Mesin

d. Menghentikan Peralatan Pengujian

1) Putar kunci saklar mesin ke posisi OFF,mesin dan semua

instrument serta pompa air akan berhenti

2) Tekan tombol panik

3) Lepaskan baterai

4) Kosongkan bahan bakar pada tabung dan tangki

5) Kosongkan air hydrobrake pada bak penampung

3.3. Langkah-Langkah Pengambilan Data


Mengisi lembar tabel pengumpulan data

a. Mencatat putaran mesin yang akan diuji yaitu :

1) 1500 rpm (rendah)

2) 2300 rpm (menengah)

3) 3200 rpm (tinggi)

b. Pengujian dilakukan murni bahan bakar dan adanya penambahan

octane booster.

26
c. Untuk penambahan octane booster yang kita tambahkan

1) 1 ml

2) 1,5 ml

3) 2 ml

d. Pengujian masing – masing dilakukan 3 kali dari tiap percobaan.

e. Masing – masing bahan bakar pertalite maupun pertamax dipakai ±1/2

liter selama proses pengujian.

f. Konsumsi bahan bakar spesifik yang kita pakai 8 ml

g. Mencatat waktu selama berlangsungnya proses pengujian.

h. Mencatat daya

i. Mencatat torsi

j. Mencatat konsumsi bahan bakar

3.4. Tabel Pengambilan Data


3.4.1 Tabel Murni Bahan Bakar

Murni Pertamax

Putaran
NO
mesin Konsumsi bahan bakar

(rpm) Torsi (8ml)

1 1500 … (Nm) … (detik)

2 2300 … (Nm) … (detik)

3 3200 … (Nm) … (detik)

27
Murni Pertalite

Putaran
NO
mesin Konsumsi bahan bakar

(rpm) Torsi (8ml)

1 1500 … (Nm) … (detik)

2 2300 … (Nm) … (detik)

3 3200 … (Nm) … (detik)

3.4.2 Tabel Penambahan Oktan Booster Pada Bahan Bakar

Pertamax + 1 ml Octane Booster

Putaran
NO
mesin Konsumsi bahan bakar

(rpm) Torsi (8ml)

1 1500 … (Nm) … (detik)

2 2300 … (Nm) … (detik)

3 3200 … (Nm) … (detik)

28
Pertamax + 1,5 ml Octane Booster

Putaran
NO
mesin Konsumsi bahan bakar

(rpm) Torsi (8ml)

1 1500 … (Nm) … (detik)

2 2300 … (Nm) … (detik)

3 3200 … (Nm) … (detik)

Pertamax + 2 ml Octane Booster

Putaran
NO
mesin Konsumsi bahan bakar

(rpm) Torsi (8ml)

1 1500 … (Nm) … (detik)

2 2300 … (Nm) … (detik)

3 3200 … (Nm) … (detik)

29
Pertalite + 1 ml Octane Booster

Putaran
NO
mesin Konsumsi bahan bakar

(rpm) Torsi (8ml)

1 1500 … (Nm) … (detik)

2 2300 … (Nm) … (detik)

3 3200 … (Nm) … (detik)

Pertalite + 1,5 ml Octane Booster

Putaran
NO
mesin Konsumsi bahan bakar

(rpm) Torsi (8ml)

1 1500 … (Nm) … (detik)

2 2300 … (Nm) … (detik)

3 3200 … (Nm) … (detik)

30
Pertalite + 2 ml Octane Booster

Putaran
NO
mesin Konsumsi bahan bakar

(rpm) Torsi (8ml)

1 1500 … (Nm) … (detik)

2 2300 … (Nm) … (detik)

3 3200 … (Nm) … (detik)

31
DAFTAR PUSTAKA

Bahan Bakar. Dalam https://docplayer.info/30652838-Bab-ii-dasar-teori-2-1-


bahan-bakar-bahan-bakar-bensin.html

I Wayan Budi Ariawan, I.G.B Wijaya Kusuma dan I.W Bandem Adnyana. (2016),
Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Pertalite Terhadap Unjuk Kerja Daya,
Torsi dan Konsumsi Bahan Bakar Motor Bertransmisi Otomatis, Jurusan
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana

Ir. Najamudin, MT. Elemen Mesin I, Jurusan Teknik Mesin Universitas Bandar
Lampung

Jenis – jenis Bahan Bakar. Dalam


http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/17364/BAB%20II.pdf?se
quence=6&isAllowed=y

Motor Bakar. Dalam


http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/15418/F.%20BAB%202.
pdf?sequence=6&isAllowed=y

Naif Fuhaid,2011, Bahan Bakar. Dalam http://repository.untag-


sby.ac.id/187/3/BAB%202.pdf

Pertalite dan Pertamax. Dalam


https://edoc.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/2692/05.2%20bab%202.pdf?se
quence=8&isAllowed=y

Sugeng Mulyono, Gunawan dan Budha Maryanti, Pengaruh Penggunaan dan


Perhitungan Efisiensi Bahan Bakar Premium dan Pertamax Terhadap
Unjuk Kerja Motor Bakar Bensin, Jurusan Teknik Mesin, FTI – Universitas
Balikpapan

Tareq Akhbar,(2013), Pengaruh Penambahan Zat Aditif Octane Booster Pada


Bahan Bakar Premium Terhadap Kandungan Emisi Gas Buang Pada
Sepeda Motor Honda Vario Tecno 110 cc, Jurusan Teknik Otomotif, Fakultas
Teknik, Universitas Negeri Padang

32

Anda mungkin juga menyukai