Anda di halaman 1dari 5

 

  BAB I

  PENDAHULUAN

 
I.1 Latar Belakang
 

  Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan pembangkit listrik


  berbahan bakar fosil. Saat ini sebagian besar kebutuhan listrik di Indonesia
terpenuhi oleh PLTU berbahan bakar batubara. PLTU untuk menyuplai energi
 
listrik, diperlukan sistem yang mendukung proses pembangkitan yang baik dengan
 
menjaga kualitas uap yang digunakan sebagai medium kerja penggerak turbin.
 
Salah satu komponen penting untuk membangkitkan listrik di PLTU adalah
boiler. Boiler merupakan komponen yang akan mengubah air menjadi uap yang
akan dilanjutkan ke proses pembangkitan listrik. Untuk dapat mengubah air
menjadi uap diperlukan energi panas yang didapat dari pembakaran batubara
didalam ruang bakar. Kualitas uap yang dihasilkan oleh boiler ini tentunya sangat
mempengaruhi kinerja turbin uap dan keseluruhan siklus pembangkit. Hal ini terjadi
karena jika uap yang diproduksi oleh suatu boiler tidak sesuai dengan standar
pembangkit, maka hal tersebut akan mengganggu kinerja turbin uap dan akhirnya akan
mengganggu dan mengurangi efisiensi dari turbin uap dan siklus pembangkit. . Salah
satu tipe dari boiler adalah water tube boiler dengan jenis ruang bakar fluidized bed
combustion.

Pembakaran dengan fluidized bed combustion memiliki kelebihan


dibandingkan dengan sistem pembakaran konvensional antara lain fleksibel
terhadap bahan bakar, efisiensi pembakaran yang tinggi, pembakaran fluidized bed
berlangsung pada suhu yang lebih rendah berlangsung pada suhu yang lebih rendah
berkisar antara 850 ̊C sehingga menghasilkan kadar NOx lebih sedikit dan dapat
menghindari masalah pembentukan terak pada beberapa jenis batubara tertentu.
Keunggulan utama pembakaran fluidized bed adalah pereduksian kadar sulfur
dioksida (SO2) yang biasanya terbentuk dari pembakaran kandungan belerang
didalam batubara (Basu P. , 2015). Pereduksian kadar SO2 dilakukan dengan
menambahkan batu kapur (CaCO3) kedalam ruang bakar. Karena pentingnya peran

I-1
 
  I-2

 
dari ruang bakar pada suatu boiler, maka penulis tertarik untuk membuat tugas akhir
 
dengan tema rancangan ruang bakar pada boiler jenis fluidized bed combustion
  untuk PLTU kapasitas 1 x 8 MW.
 

I.2   Tujuan

 
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah:
 
1. Merancang ruang bakar pada boiler jenis fluidized bed combustion untuk
  PLTU kapasitas 1 x 8 MW.
2.
  Menganalisis rancangan dengan melihat perubahan beban terhadap
konsumsi bahan bakar, kebutuhan udara pembakaran, dan heat release.
 
3. Menganilisis rancangan dengan melihat perubahan jenis batubara terhadap
konsumsi bahan bakar dan efisiensi.

I.3 Rumusan Masalah

Boiler merupakan komponen yang akan mengubah air menjadi uap yang
akan dilanjutkan ke proses pembangkitan listrik. Untuk dapat mengubah air
menjadi uap diperlukan energi panas yang didapat dari pembakaran batubara dan
udara didalam ruang bakar. Proses pembakaran didalam ruang bakar ini akan
menentukan kualitas uap yang dihasilkan oleh boiler sehingga akan mempengaruhi
kinerja turbin uap dan keseluruhan siklus pembangkit. Sehingga desain ruang bakar
sangat diperlukan untuk menghitung berbagai parameter yang dibutuhkan untuk
kebutuhan pembangkit listrik.

Desain ruang bakar menggunakan parameter desain yang didapatkan dari


hasil simulasi menggunakan software GateCycle dangan kondisi PLTU pada
kapasitas pembangkit listrik 8 MW. Dalam merancang ruang bakar jenis fluidized
bed combustion dilakukan dengan menghitung laju kalor pemabngkitan uap, proses
pembakaran (stoichiometric), heat balance, fuel heat input, mass balance. Dari
hasil perhitungan tersebut maka akan didapatkan dimensi ruang bakar yang
dibutuhkan untuk memproduksi uap seperti furnace cross section, furnace height,
ketebalan dinding ruang bakar, perancangan pipa evaporator. Dalam perancangan

 
  I-3

 
ini kecepatan fluidasi didalam ruang dijaga agar dibawah 5 m/s untuk menghindari
 
terjadinya erosi pada pipa evaporator (Basu P. , 2006).
 

I.4   Batasan Masalah


 
Pada penulisan laporan tugas akhir ini permasalahan akan dibatasi
 
berdasarkan beberapa aspek, yaitu:
 
1. Lokasi penelitian dilakukan di PT. Sentra Usahatama Jaya.
 2. Pengambilan data teknik, data operasi pada fluidized bed combustion

  diperoleh dari PT. Sentra Usahatama Jaya.


3. Rancangan hanya membahas dimensi ruang bakar dan pipa evaporator tidak
 
membahas voidage, daya angkat, massa, pressure drop pada partikel bed.
4. Batubara yang digunakan adalah jenis sub-bituminus.
5. Perancangan dilakukan untuk ruang bakar fluidized bed combustion jenis
circulating fluidized bed.
6. Perancangan tidak melibatkan aspek instrumentasi dan sistem kontrol.
7. Tidak merancang komponen cyclone, nozzle, dan superheater.

I.5 Metodologi

Pada penyusunan tugas akhir ini metodologi penulisan yang digunakan


sebagai berikut:
1. Studi Literatur
Studi literatur merupakan cara untuk mendapatkan dan mengumpulkan
informasi terkait dengan materi yang diperlukan berdasarkan buku-buku,
referensi jurnal, dan dari e-book pada internet.
2. Diskusi
Bimbingan dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang berhubungan
dengan materi tugas akhir. Diskusi dilakukan dengan pembimbing dan para
ahli di bidang yang sesuai dengan topik atau tema tugas akhir.
3. Pengumpulan Data

 
  I-4

 
Pengumpulan data teknis yang diperlukan untuk rancangan fluidized bed
 
combustion mengacu kepada PT. Sentra Usahatama Jaya.
  4. Perancangan Desain Sistem PLTU
  Untuk metode ini dilakukan dengan merancang sistem dengan

  menggunakan bantuan software gatecyle. Dimana di dalam software


tersebut, dapat dilakukan simulasi dan heat balance pada sistem dapat
 
diketahui.
 
5. Perancangan Ruang Bakar pada Boiler Jenis Fluidized Bed Combustion
  Untuk perencanaan ruang bakar ini dilakukan dengan menganalisa proses

  perpindahan panasnya terlebih dahulu. Kemudian menentukan dimensi dan


perencanaan fluidized bed combustion. Selanjutnya dilakukan desain 3D
 
fluidized bed combustion dengan menggunakan software solidworks.
6. Analisis
Analisis bertujuan untuk menganalisis hasil rancangan yang didapatkan
dengan melihat pengaruh mengetahui pengaruh beban terhadap konsumsi
bahan bakar, kebutuhan udara pembakaran, dan heat release. Pengaruh jenis
batubara terhadap konsumsi bahan bakar dan efisiensi.
7. Pembuatan Laporan
Pembatan laporan dilakukan berdasarkan hasil rancangan dan analisis ruang
bakar pada boiler jenis fluidized bed combustion yang telah di buat.

I.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini terdiri dari beberapa bagian
sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan penelitian, rumusan masalah,
batasan masalah, metode yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir dan
sistematika penulisan laporan tugas akhir.

BAB II LANDASAN TEORI

 
  I-5

 
Bab ini berisi tentang dasar-dasar teori yang berkaitan dengan ruang bakar
 
pada boiler jenis fluidized bed combustion, deskripsi, cara kerja, dan persamaan
  untuk rancangan. Sehingga penulis mampu merancang sebuah ruang bakar pada
boiler
  jenis fluidized bed combustion untuk PLTU kapasitas 1 x 8 MW.

 
BAB III RANCANGAN RUANG BAKAR
  Bab ini berisi tentang tahap-tahap rancangan ruang bakar pada boiler jenis
  fluidized bed combustion dalam sistem pembangkit listrik tenaga uap. Tahapan
tersebut berupa penentuan parameter penting pada ruang bakar dan perhitungan
 
yang diperlukan untuk perancangan ruang bakar sehingga sesuai dengan yang
 
diinginkan.
 
BAB IV ANALISIS RANCANGAN
Bab ini berisi tentang analisis dari hasil rancangan ruang bakar yang
didapatkan dengan melihat pengaruh mengetahui pengaruh beban terhadap
konsumsi bahan bakar, kebutuhan udara pembakaran, dan heat release. Pengaruh
jenis batubara terhadap konsumsi bahan bakar dan efisiensi.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


Bab ini berisi tentang simpulan dan saran dari hsil rancangan ruang bakar
pada boiler jenis flidized bed combustion untuk PLTU kapasitas 1 x 8 MW.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai