Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pada umumnya untuk pembakaran pertama pada pembangkit batu

bara memakai fuel oil, hal ini lebih efisien dibandingkan dengan memakai

bahan bakar Gas. Seperti terlihat yang diketahui pembakaran pertama ini

dilengkapi dengan Burner, ignitor dan sistem udara (atomizing air).

Sebagai bahan bakar digunakan batubara, bongkahan-bongkahan batubara

yang nampak seperti batu harus dihancurkan menjadi butiran-butiran halus

agar batubara mudah tercampur dengan udara. Pulverizer adalah alat untuk

menggiling atau menghancurkan batubara sehingga menjadi halus dan

kemudian bersamaan dengan Primary Air dialirkan ke Furnace. Fungsi

yang lain adalah mengeringkan batubara sehingga mudah dihaluskan dan

dibakar, mengklasifikasikan atau menyaring batubara untuk memastikan

bahwa batubara yang masuk ke dalam Boiler benar-benar halus. Batubara

yang terlalu keras (yang tidak bisa digiling) akan keluar melalui sebuah

lubang dan ditampung di Pyrites Hopper yang selanjutnya dibuang.

Dalam prosesnya pada PLTU terdapat berbagai macam peralatan

utama seperti condenser, polisher, circulating water pump (cwp), feed

water heater, deaerator, boiler, turbin, reheater, intermediate pressure

turbine dan low pressure turbine, generator, coal handling, pulverizer,

ignitor, burner, fan (id, fd, pa), electrostatic precipitator, flue gas

desulfurization dan stacks.

1
2

Peralatan tersebut jika digunakan terus menerus akan berkurang

kinerjanya serta umur pakainya, selain itu . Jika efisiensi pembangkit

semakin rendah, maka biaya operasional yang dibutuhkan akan semakin

mahal.

Pada PLTU terdapat 1 buah boiler dengan 5 mill pulverizer yang

mensuplai bahan bakar ke burner (ruang bakar). Jumlah mill pulverizer

yang beroperasi dan seberapa besar coal flow pada feeder sangat

ditentukan oleh kondisi batubara yang digunakan. Perubahan pola operasi

mill pulverizer (manuver) memberikan dampak terhadap perubahan

tingkat kestabilan dan keandalan unit.

Gambar 1.1 : Pulverizer

Grinding merupakan proses pengurangan ukuran partikel bahan

dari bentuk kasar menjadi ukuran yang lebih halus untuk

menyempurnakan proses mixing yaitu hasil pencampuran yang merata dan

menghindari segregasi partikel-partikel bahan. Grinding menggunakan


3

hammer mill ataupun rollermil yang berfungsi untuk menghancurkan

batubara. (Feed Manufacturing Technology, p 82, Robert R McElhiney).

Analisa batubara dilakukan dengan 2 standar, yaitu:

1. Proximate Analysis

Proximate Analysis meliputi penentuan surface moisture ,

moisture dalam batubara air-dried, abu, volatile matter, dan fixed carbon.

Kandungan sulfur dan nilai kalor diestimasi.

2. Ultimate Analysis

Ultimate Analysis meliputi penentuan komposisi: karbon, hidrogen,

nitrogen, sulfur, dan oksigen (by difference) Moisture Kandungan

moisture dari batubara dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

1. Inherent moisture, yang terabsorbsi atau teradsorbsi dalam

substansi batubara.

2. Surfacemoisture, yang didapat selama penyemprotan air,

pencucian atau terkena hujan dan salju. Pembakaran adalah reaksi kimia

yang cepat antara oksigen dengan elemen yang dapat terbakar

(combustibleelement) dari suatu bahan bakar. Ada 3 combustible element

yang signifikan dalam kebanyakan bahan bakar fosil: karbon, hidrogen,

belerang. Di antara ketiga combustible element ini belerang kurang

signifikan sebagai sumber panas, belerang dapat juga menjadi kontributor

utama dalam masalah polusi dan korosi. Tujuan pembakaran yang baik

adalah untuk melepaskan semua energi dalam bahan bakar dan

meminimalkan kehilangan akibat pembakaran yang tidak sempurna dan


4

udara ekses. Sebagai pensuplai oksigen untuk terjadinya pembakaran

digunakan udara primer dan udara sekunder serta digunakan udara berlebih

(excess air) untuk memenuhi kebutuhan oksigen agar pembakaran dapat

berlangsung dengan sempurna. Pada umumnya excess air yang digunakan

adalah sebesar 20-50 %

Maka dengan latar belakang tersebut perlu diketahui pengenalan

sistem pulverizer pada PLTU sangat diperlukan untuk mendukung

peningkatan effisiensi dan keandalan pembangkit, serta nilai - nilailainya

yang memungkin untuk di kalkulasi dan diketahui.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan informasi yang telah dikemukakan di atas maka

terdapat rumusan masalah yaitu :

1. Berapa daya yang diperlukan oleh pulverizer.

2. Bagaimana dimensi dengan model rancangan pulverizer.

3. Bagaimana pulverizer digunakan

I.3 Tujuan Perancangan

1. Menghasilkan rancangan grinding pulverizer.

2. Menghasilkan dimensi dan rancangan.

3. Diaplikasikan dalam dunia industri sistem PLTU


5

1.4 Manfaat Penelitian:

Secara umum, pulverizer terdapat 3 grinding (roller mill) yang

nantinya akan dibahas dalam tugas akhir ini dan sekiranya bisa aplikasikan

dalam dunia industi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), maupun dalam

indrusti yang berkaitan dalam pengerjaannya.

1.5 Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan dari tujuan diatas maka perlu

adanya pembatasan guna memudahkan dalam pemahaman, sehingga

sasaran yang diharapkan dapat tercapai. Adapun batasan – batasannya

adalah sebagai berikut:

1. Bahan bakar batubara dengan kapasitas 60 Ton/jam.

2. Hasil kerja yang dilakukan dibuat perhitungan pada akhir.

3. Jenis bahan batubara.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan ini terdiri atas 5 bab, gambar perancangan, daftar pustaka

dan lampiran-lampiran, dengan 5 bab tersebut adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan pendahuluan tentang penelitian dan pemecahan

masalah yang berisi antara lain latar belakang, perumusan masalah,

cakupan penelitian dan batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, sistematika penulisan.


6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Merupakan dasar teori dan studi literatur yang mendasari

perancangan ini. Tinjauan pustaka meliputi review dari penelitian

dilapangan yang telah dilakukan dengan penelitian ini. Landasan teori

berisi tentang rumus dasar dan variable-variabel pengaruh yang dipakai

dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini di jelaskan tentang gambaran umum tentang


perancangan pulverizer. Berisi kerangka pemikiran dan langkah yang
dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan, dalam pengujian
tersebut.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang data hasil pengujian pada ball mill serta analisa,
evaluasi dan pembahasan yang diperlukan dalam pengujian.

BAB V KESIMPULAN

Berisi kesimpulan yang telah didapat dari hasil pengujian yang


telah dilakukan. Dan saran mengenai penyempurnaan hasil pengujian
untuk generasi selanjutnya.

DAFTARPUSTAKA

Berisi sumber yang digunakan sebagai referansi dalam pengujian


ini baik dalam bentuk buku, jurnal dan paper.

LAMPIRAN BERISI

data-data dalam bentuk gambar dan grafik sebagai pendukung dan


tambahan informasi dalam perancangan ini.

Anda mungkin juga menyukai