PENDAHULUAN
Boiler yang digunakan pada industri kelapa sawit pada umumnya adalah
boiler pipa air (water tube boiler). Uap yang diperoleh dari hasil pemanasan
air didalam pipa-pipa boiler yang berjumlah ratusan dengan memanfaatkan
cangkang (shell) dan serabut (fibre) kelapa sawit sebagai bahan bakar. Air
adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu
proses.
1
Gambar 1.1 Boiler
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan
bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai
dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan
perawatan dan perbaikan dari sistem air umpan, penanganan air umpan
diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah terjadi kerusakan
dari sistem steam. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi
steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik
pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran
dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah
semua perlatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk
menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem
bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem
(Naibaho, 1998).
2
Kebanyakan pabrik kelapa sawit pada saat ini menggunakan breakdown
maintenance. Yaitu perbaikan yang dilakukan tanpa adanya rencana terlebih
dahulu. Dimana kerusakan terjadi secara mendadak pada suatu alat/produk
yang sedang beroperasi, yang mengakibatkan kerusakan bahkan hingga alat
tidak dapat beroperasi. Mereka umumnya hanya melakukan pergantian,
pelumasan, pembersihan. Jarang melakukan analisis penyebab masalah.
Pada pabrik kelapa sawit salah satu Perusahaan Swasta di Provinsi Riau
ditemukan permasalahan pada boiler pipa air Merk Takuma N-900 R
kapasitas 24 ton/jam dimana boiler yang digunakan mengalami kegagalan
atau kerusakan pada pipa superheater. Dimana kegagalan atau kerusakan
pipa yang terjadi yaitu kebocoran pipa dan pecahnya pipa superheater,
penulis berasumsi kerusakan atau kegagalan pipa boiler tersebut disebabkan
oleh beberapa hal, diantaranya korosi pada pipa, komposisi material pipa,
3
lifetime, perubahan komposisi kimia material pipa, dan kegagalan pada
program maintenance.
Dari masalah yang ada di pabrik tersebut maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian pada material pipa superheater yang berjudul “Analisa
Sifat Material Pipa Superheater Boiler WaterTube Takuma N-900 R
Kapasitas 24 Ton/Jam Dengan Metalografi”. Untuk mencari informasi
penyebab permasalahan dan solusi mengatasi terjadinya kerusakan pipa
superheater dengan suatu pengukuran terhadap bahan untuk mengetahui
keuletan, ketangguhan dan ketahanan suatu bahan dari kandungan logam
yang dimiliki bahan tersebut.
4
1.3. Tujuan Khusus
Berdasarkan latar belakang dan urgensi penelitian, maka penulis membuat
tujuan khusus sebagai berikut :
1. Mengetahui material pipa superheater.
2. Mengetahui struktur makro dan mikro pipa superheater.
3. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan dan kerusakan
yang terjadi pada pipa superheater boiler water tube Takuma N-900 R
kapasitas 24 ton/jam.
4. Mengetahui standar pengujian metalografi yang baik dan benar, serta
mengetahui fenomena-fenomena yang terjadi dalam pengujian
metalografi.
5
1.5. Kontribusi
Sejalan dengan proses penelitian ini dilakukan, maka penulis berharap
mampu menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah kegagalan
penyebab patahnya pipa superheater boiler JIS G 3461 STB340. Penulis
berharap melalui penelitian ini, penulis mampu memberikan kontribusi nyata
kepada pemilik usaha Pabrik Kelapa Sawit (PKS)dengan solusi yang tepat
meminimalisir kegagalan pipa superheater boiler water tube yang dapat
menghabiskan biaya serta keterhambatan kinerja produksi.
Dan juga diharapkan menjadi salah satu sumber informasi yang bermanfaat
bagi masyarakat umum ataupun perusahaan perkebunan, khususnya industri
pabrik kelapa sawit dalam hal pemeliharaan (maintenance) pada pipa-pipa
boiler, sehingga boiler dapat bekerja secara maksimal dan tidak rusak
sebelum lifetime-nya, serta diharapkan penelitian ini bisa menjadi
pengetahuan teknologi dibidang material.