ABSTRAK
Ketel uap (boiler) adalah salah satu mesin konversi energi yang mengubah energi kimia melalui proses
pembakaran menjadi thermal energi, kemudian energi yang dihasilkan untuk merubah air didalam ketel menjadi
uap (steam). Dalam bentuk yang sederhana boiler dapat dikatakan juga sebagai bejana atau sebuah bak logam
yang tertutup didalamnaya terdapat lorong api yang berguna untuk tempat/jalannya api sebagai pemanas pipa –
pipa air. Dari penelitian yang diperoleh langsung kelapangan tentang proses kerja ketel uap dan instalasi –
instalasi pendukung kinerjanya, dan mengalirkan uap steam yang dihasilkan terdapat banyak system
sambungan/penyambungan yang dapat dibahas. langkah yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pengujian
dan pengambilan data untuk mengetahui krekteristik dri sambungan yang dilewati steam yaitu pipa, flange dan
valve sebagi mengatur laju steam. pipa yang digunakan berbahan carboon stell dengan ketebalan 3mm – 4mm,
flange berbahan galvanis st37 dengan baut pengikat 8buah, baut baja ukuran 3/4x3’’,gasket kringger glit
ketebalan 3mm yang mana gasket tersebut memiliki kawat – kawat tipis. setelah melakukan penelitian dan
pengujian bahwa flange berbahan galvais st 37 mampu menahan tegangan tarik sebesar 23,27kg/cm 2. dan baut
pengikat flange mampu menahan beban 1.884kg/massa.
Kata kunci: Analisa gaya tarik pada sambungan flange pada ketel uap (boiler).
ABSTRAC
Boilers (boilers) is one of the energy conversion machine that converts chemical energy via combustion process
into thermal energy, then the energy produced to turn water into steam in the boiler (steam). In this simple form
boiler can be said also as a vessel or an enclosed metal tub that contained didalamnaya fire hall that is useful to
place / course of fire as heating pipes - water pipes. From the research that obtained directly spaciousness
about the work process boiler and installation - installation of a supporting performance, and steam flow of
steam generated there is a lot of system connection / splicing can be discussed. steps taken in this study include
testing and data collection to determine krekteristik dri connection is bypassed steam pipe, flange and valve as a
set rate of steam. pipe is made from stainless carboon with a thickness of 3mm - 4mm, flange made of
galvanized st37 with bolt fastener 8buah, steel bolt size 3 / 4x3 '', glit kringger gasket 3mm thickness which
these gaskets have a wire - thin wire. after doing some research and testing that the flange material 37 st
galvais able to withstand tensile stress at 23,27kg / cm2. and bolts fastening the flange can support the weight
1.884kg / mass.
Keywords: Analysis of tensile force on the connection flange on the boiler (boiler).
1. Pendahuluan
diperlukan suatu bidang industri/pabrik yang
Latar Belakang mengolah kelapa sawit Crude Plam Oil (CPO).
PT. BEST Medan bergerak dalam bidang
Pada area industrialisasi Minyak kelapa sawit pengolahan kelapa sawit menjadi minyak goren
yang diperoleh dari tanaman kelapa sawit nabati. Crude Plam Oil (CPO) sebagai bahan baku
merupakan salah satu minyak nabati (vegetable oil) utama yang diperoleh dari pabrik – pabrik
yang berperan penting dalam kehidupan sehari – pengolahan kelapa sawit (PKS) baik yang berada di
hati. Kebutuhan minyak nabati ini dari tahun Sumatera utara maupun di luar Sumatera utara.
ketahun semakin meningkat, maka untuk Produk yang dihasilkan dari pengolahan Crude
meperoleh minyak nabati (vegetable oil) tersebut Palm Oil (CPO) ini adalah Refined Bleach
Deodorized Olein (RBDO) atau disebut juga olein
sebagai produk utama dan Refined Bleach Untuk mengetahui tingkat
Deodorized Stearin (RBDST) atau disebut juga pengetahuan dalam bidang industri
stearin serta Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) perpipaan yang ada di ketel uap
sebagai produk sampingan. (boiler).
Dalam pelaksanaan poreses produksi untuk Memberikan gambaran dan
menghasilkan produk yang berkualitas terdapat penjelasan bagaimana instalasi
beberapa dua proses utama yaitu: sambungan yang terdapat pada suatu
1 Proses refinery, atau proses pemisahaan pabrik khususnya di bidang ketel uap
fatty acid dan proses menghilangkan bau (boiler).
yang disebut deodorized. Mengetahui cara kerja boiler yang
2 Proses fraksinasi, merupakan proses mengubah energi conversi menjadi
pemisahaan fraksi padat (stearin) dan energi uap.
fraksi cair (olien) dengan cara kristalisasi
dan filtrasi. b. Manfaat
Untuk mengetahui tentang
1.2 Rumusan Masalah sambungan yang dipakai pada
Dari permasalahaan diatas terlihat adanya instalasi perpipaan pada boiler.
permasalahan pokok dapat dijabarkan. Dapat memberikan kemampuan
Adapun rumusan masalah yang dapat pemeliharaan (maintenance)
diambil adalah: peralatan yang terdapat pada jalur uap
1 Untuk mengetahui penyebab terjadinya steam agar instalasi pada ketel uap
kebocoran pada sambungan flange. tetap terjaga dan berumur panjang.
2 Mempelajari kebocoran yg terjdi pada
sambungan – sambungan yang dialiri
fluida (steam). 2. Dasar Teori
1.3 Batasan Masalah Ketel Uap
Agar dalam penyusunan Laporan Tugas Pengertian Ketel Uap
Akhir ini lebih mengarah ke tujuan penelitian
dengan membatasi pokok permasalahan sebagai Ketel uap (boiler) adalah salah satu mesin
berikut: konversi energi yang mengubah energi kimia dari
bahan bakar melalui proses pembakaran menjadi
1 Bahan yang digunakan adalah flange, thermal energi, kemudian energi yang dihasilkan
gasket flange, baut pengikat flange. untuk merubah air didalam ketel menjadi uap
2 Pemasangan flange harus disertai gasket. (steam).
3 Penguncian / pengikatan flange harus kuat Dalam bentuk yang sederhana boiler dapat
dan menyilang sama rata agar tidak terjadi dikatakan juga sebagai bejana atau sebuah bak
kebocoran. logam yang tertutup didalamnaya terdapat lorong
api yang berguna untuk tempat/jalannya api sebagai
1.4 Tujuan Umum pemanas pipa – pipa air.
Sistem ketel uap yang ada di PT. BEST yaitu
Tujuan penelitian ini adalah untuk sistem air umpan. Sistem air umpan menyediakan
mengetahui kekuatan baut pengikat flange pada air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan
saat dialiri fluida steam yang dihasilkan boiler. kebutuhan uap yang diperlukan. Berbagai keran
(valve) disediakan untuk keperlu `dan
1.5 Tujuan Khusus perawatan/perbaikan penanganan air umpan
diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk
Untuk mengetahui jenis flange, baut mencegah terjadinya kerusakan dari sistem uap.
pengikat dan gasket serta ukuran – Sistem uap mengumpulkan dan mengontrol
ukurannya yang digunakan pada jalur produksi uap dalam ketel uap selanjutnya uap
refinery dan fracksinasi. dialirkan melalui sistem perpipaan ketitik
Menghitung gaya tarik dan momen penggunannya dan untuk keperluan – keperluan
baut pengikat flange yang terjadi saat industri.
dialairi fluida steam.
Mengatasi kebocoran yang terjadi
pada sambungan flange. Sistem Kerja Ketel Uap
1.6 Kegunaan Dan Manfaat Steam yang dihasilkan dari sistem ketel
uap merupakan gas yang timbul akibat perubahan
a. Kegunaan fase cairan menjadi uap atau gas melalui cara
pendidihan yang memerlukan sejumlah energi
dalam pembentukannya. Zat cair yang dipanaskan
akan mengakibatkan pergerakan moleku – molekul
menjadi cepat, sehingga melepas diri dari
lingkungannya dan berubah menjadi uap. Air yang
berdekatan dengan bidang pemanas akan memiliki
temperatur yang lebih tinggi (berat jenis yang lebih
rendah) dibandingkan dengan air yang
bertemperatur rendah, sehingga air yang
bertemperatur tinggi akan naik kepermukaan dan
air yang bertemperatur rendah akan turun.
Peristiwa ini akan terjadi secara terus menerus
(sirkulasi) hingga berbentuk uap.
Uap yang dihasikan oleh ketel uap dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan antara lain Gambar 2.2 Pipa Carbon steel sch 40
sebagai utilitas suatu daya pembangkit tenaga seamless
listrik dan untuk keperluan industri seperti
mencairkan fluida padat (CPO) yang membeku Flange las leher (Weldneck Flanges)
didalam tangki timbun. Weldneck flange, flange jenis ini memiliki
Berikut gambar ketel Uap (Boiler) dengan ciri yang amat ketara yaitu penyambungan
(Tipe Water Tube) yang banyak ditemui pada flangenya mengunakan las. Flange jenis ini biasa
indusrti – industri yang berkembang saat ini. dan paling banyak digunakan dalam sebuah plant,
karena sifatnya mudah untuk disambungkan
dengan pipa. Flange jenis ini dapat digunakan
untuk pressure yang tinggi, baik untuk temperature
rendah atau tinggi, karena hanya tinggal
menyambungkannya ke pipa yag sesuai ukuran dari
pada flange tersebut.
Waktu
Pengujian dan penelitian dilakukan setiap jam
kerja berlangsung dan pada saat tugas karya akhir
ini disahkan pada tanggal 16 juni 2016 s/d 20
agustus 2016.
Bahan penelitian
Flange (Flanged)
Gambar 2.12 Sambungan keterpasangan socket Baut Flange
Paking (Gaske)
3. METODOLOGI DAN PENGUJIAN Flange
Berikut ini gambar flange yang digunakan dan
METODA digambarkan menggunakan Autocad Electrical
2015 dengan ketelitian 0.05 mm, yang sebelumnya
Metoda kerja merupakan suatu cara dan usaha telah dilakukan peneletian terlebih dahulu. lihat
yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang pada gambar dibawah ini:
bersifat sistematis, cara yang dilakukan untuk
memperoleh data yang berhubungan dengan
sambungan flange,baut pengikat flange dan gasket
pada unit boiler PT. BEST medan sebagai berikut:
1. Mengamati dan mempelajari hal – hal yang
berhubungan dengan bahan yang dibahas
pada judul khususnya pada baut pengikat
flange.
Gambar 3.2 Baut
Gasket
Berikut gambar gasket yang digunakan
Gambar 3.1 Flange diantara kedua buah flange, Klingger glit gasket
yang tahan terhadap suhu (tempratur) yang tinggi.
Lihat pada gambar 3.3.
Keterangan gambar
Flange Type = Slip On Flange berbahan Galvanis
St 37
Do = 300 mm (11.811 inchi) yjarakbaut
= 96,05 mm (9,605 cm)
Dp= 168 mm (6,6141 inchi)
= 8 pcs baut 3/4 x 3”
T = 25.4 mm (1 inchi)
xdiameter baut = 26 mm (2,6 cm)
Dimana :
Gambar 3.3 Klingger Glit Gasket
trk = Tegangan tarik pada flange
F = Gaya tarik yang diakibatkan oleh tekanan steam
At =Luas daerah flange yang Alat Penelitian
mengalami tegangan tarik.
Jangka sorong
Akibat tempratur steam, hubungan antara Jangka sorong digunakan untuk mengukur
tegangan patah ( ) yang ditentukan oleh jenis bahan penelitian seperti flange, baut
bahan, factor keamanan ( ), besarnya gaya (F), pengikat flange, gasket dengan ketelitian
dan luas penampang (A). Salah satu dari keempat 0.05 mm.
harga ini dapat dihitung apabila ketiga harga
lainnya dapat dihitung dengan persamaan sebagai
berikut:
ijin trk
Baut
Berikut gambar baut yang digunakan pada
kedua buah daun flange. liat pada gambar dibaah
ini.
Mulai
Analisa Lapangan
Pengumpulan Data
Selesai
Gambar 3.6 Kunci Moment
Hasil Penelitian
Dari Hasil penelitian yang dapat di ambil
adalah spesifikasi ketel uap boiler jenis pipa air dan
elemen – elemen pendukung di instalasi boiler
beserta ukuran – ukuran bahan yang diteliti terlebih
dahulu.
Data Flange yang telah diteliti
Do = 300 mm (11,811 inchi)
Dp = 168 mm (6,61417 inchi)
Gambar 3.7 Pressure Gauge T = 25,4 mm (1 inchi)
Yjarak baut = 96,05 mm (9,605 cm) = 3.14 cm2
Xjarak sumbu baut = 130,5 mm (13,04 cm)
Maka besarnya gaya/pembebanan baut
Data baut pengikat flange dengan jenis bahan st37 dapat
D = ¾ mm (0,34 cm) diketahui sebagai berkut :
P = 76,2 (3 inchi)
F’ = A. trk
Gasket = 3,14 cm2 .600kg/cm2
Do = 30 cm = 1.884 kg/massa
Dp = 16 cm
T = 2mm – 3mm Dari perhitungan ini maka
gaya/pembebanan pada penguncian pengikat flange
Pembahasan adalah sebesar 1.884kg dan penguncian baut
pengikat flange dilakukan dengan kunci momen.
Menghitung Gaya
Menghitung Momen
Menghitung gaya/pembebanan yang terjadi
pada baut pengikat flange sesuai dengan jenis Momen bengkok baut pengikat flange
bahan berdasarkan table tegangan tarik yang dengan persamaan sebagai berikut :
dibolehkan berikut ini: Mb = ⁄ . y
Tabel II Tegangan Tarik Pada macam – Macam
keadaan Dimana:
Mb = Momen bengkok (kg.cm)
Macam Tegangan Tarik Yang Di F = Gaya tarik yang diakibatkan oleh
Pembebana perbolehkan
tekanan steam
n Pelaksanaan Pelaksanaan St
N = Jumlah baut
St 37 50
Dengan Teliti Kasar Telit Kasar Y = Jarak antara garis tengah lubang
Faktor – (Kg/c (Kg/c i (Kg/c baut dengan diameter luar pipa
m2) m2) (Kg/ m2) 2.5cm
Faktor 2
cm ) Menghitung gaya tarik akibat tekanan
Pengamanan steam
Beban 900 720 1200 960
F= ⁄ .P
Tetap
Dimana:
Beban 600 430 800 640
Berubah D1 = Dp – db
Beban 300 240 400 320 = 18cm – 2cm
Berganti = 16cm
P = 14 bar
= 14.26 kg/cm2
Dari table diatas maka diketahui besarnya
tegangan tarik yang dibolehkan untuk baut pengikat
flange dengan bahan st37 dan untuk menghitung Sehingga
menggunaan persamaan berikut ini: F= ⁄ .P
= . (16cm)2 . 14.26 kg/cm2
Fʼ = A. trk
= 0,785 .256cm2 . 14.26kg/cm2
Dimana : = 2.865.7 kg
Fʼ=Besarnya gaya/pembebanan Maka momen bengkok baut yakni:
A= Luas diameter lubang baut Mb = ⁄ . y
trk=Tegangan tarik yang dibolehkan 600
= 2.865.7 kg / 8 . 2.5cm
kg/cm2
Menghitung luas diameter lubang baut = 358.21 kg . 2,5 cm
= 895.5 kg . cm
A = ⁄ . db2
Diamana:
db = diameter lubang baut
sehingga diperoleh
A = ⁄ . db2
= 3.14/4 (2 cm)2
Menghitung Momen perlawanan Dimana:
Dimana momen perlawanna terhadap steamyg ijin≥ trk trk = Tegngan tarik sesuai
bergerak melewati jalur/pipa pada sambungan jenis bahan flange yaitu st = 3,700 kg/cm2
yang terdapat baut pengikat flange terhadap panas v = Faktor keamanan pada keadaan dinamis
yang tinggi yang dihasilkan dari steam. Sehingga:
Wbr = b . z kg/cm2 23,37 kg/cm2
Diamana:
740 kg/cm2 23,37 kg/cm2
Wbr = Momen perlawana baut
Dari perhitungan ini jelas jenis flange mampu
b = Tegangan bengkok pada flange
menahan teganggan tarik yang dipengaruhi oleh
F = Gaya tarik yang diakibatkan oleh
temperatur 14 bar sebesar 23,73 kg/cm2 dengan
tekanan steam
bahan flange st37 (23,73 kg/cm2 740kg/cm2)
At= Luas daerah flange yang
mengalami tegangan tarik akbat
temparatur 5. Kesimpulan dan Saran
Mencari luas daerah flange yang mengalami
tegangan tarik akibat tempratur steam dengan Kesimpulan
persamaan sebagai berikut:
At = Ao ( 1+β . ∆t ) Dari hasil penelitian dilapangan yang dapat
Dimana disimpulkan. maka flange yang digunakan
untuk keterpasangan sambungan pipa pada
Ao = Luas daerah flange yang
jalur steam dengan tempratur tinggi berbahan
mengalami tegangan tarik muka Galvanis st37, karena dapat menahan tekanan
= ⁄ .( D12 D2 ) steam sebesar 14bar dan tempratuer 2500 c,
= 3.14/4 . ( 162 – 102 ) serta mampu menahan tegangan tarik yang
= 0,785 . ( 256 – 100 ) terjadi pada flange sebesar 23.27kg/cm2
Dari pembahasan Bab IVdiperoleh besarnya
= 0,785 .156
pembebanan pada baut pengikat flange adalah
= 122,46 cm2 sebesar 1.884kg, dengan penguncian yag
β = Koefisien muai luas untuk merata pada baut – baut pengikat dengan
bahan baja mengunakan kunci momen.
= 2,4 x 10-5 Untuk mengatasi kebocoran pada sambungan
∆t = Temp, steam – Temp, baja flange, dengan cara penguncian pada baut
pengikat yang merata dan disertai gasker,
= 2500c – 270c lakukan penguncian kembali secara bertahap
= 2230c .
Sehingga: Saran
At = Ao (1+ . t)
= 122,46 cm2 (1+2,4x10-5 . 2230c) Lakukan pengecekan apabila ada perubahan
= 122,46 (1) + 122,46 (535,2 x 10 -1) tekanan steam pada jalur setelah ada
pemberitahuan sebelumnya dri pengawas
= 122,46 + 0,65
boiler dan melihat indikator temperature
= 123,11 cm2 (pressure gauge) yang terpasang diantara pipa
Jadi besarnya tegangan tarik flange akibat steam.
adanya tempratur yakni: Berikan pelumas pada baut pengikat flange
trk = F/At agar apada saat pemasangan baut dan
= 2,865,7 kg/123,11cm2 penguncian lebih mudah juga memperlama
= 23,27 kg/cm2 terjadinya korosi(memperpanjang umur baut
tersebut).
c. Membandingkan tegangan tarik yang
terjadi akibat tempratur dengan tegangan 6. Daftar Pustaka
tarik yang diijinkan berdasarkan jenis
bahan flange. [1] Artikel-Teknologi.com/pengertian-boiler-
ketel-uap
[2] Ir. Irwansyah. 2013 “Elemen Mesin I & II”.
Medan: PTKI.
[3] http://id.www.google.com/search?hl=in-
id&=UTF-8&source.
[4] Raswari, Teknologi dan Perancangan Sistem
Perpipaan Jakarta: Universitas Indonesia,
1986.
[5] Sularso, kiyyokatsu Suga. 2004. DASAR
PERANCANGAN DAN
PEMILIHAN ELEMEN MESIN.
Jakarta: Pradnya Paramitha.