Anda di halaman 1dari 10

ANALISA GAYA TARIK PADA SAMBUNGAN FLANGE DAN MOMEN

PERLAWANANBAUT PENGIKAT FLANGE AKIBAT TEKANAN


FLUIDA PADA UNIT BOILER PT. BEST MEDAN

Dianto Manik1, Ir.A. Halim Nasution, M.sc2


1,2
Jurusan Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan 2016
E-mail: zagostuprofesional76@mail.com

ABSTRAK

Ketel uap (boiler) adalah salah satu mesin konversi energi yang mengubah energi kimia melalui proses
pembakaran menjadi thermal energi, kemudian energi yang dihasilkan untuk merubah air didalam ketel menjadi
uap (steam). Dalam bentuk yang sederhana boiler dapat dikatakan juga sebagai bejana atau sebuah bak logam
yang tertutup didalamnaya terdapat lorong api yang berguna untuk tempat/jalannya api sebagai pemanas pipa –
pipa air. Dari penelitian yang diperoleh langsung kelapangan tentang proses kerja ketel uap dan instalasi –
instalasi pendukung kinerjanya, dan mengalirkan uap steam yang dihasilkan terdapat banyak system
sambungan/penyambungan yang dapat dibahas. langkah yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pengujian
dan pengambilan data untuk mengetahui krekteristik dri sambungan yang dilewati steam yaitu pipa, flange dan
valve sebagi mengatur laju steam. pipa yang digunakan berbahan carboon stell dengan ketebalan 3mm – 4mm,
flange berbahan galvanis st37 dengan baut pengikat 8buah, baut baja ukuran 3/4x3’’,gasket kringger glit
ketebalan 3mm yang mana gasket tersebut memiliki kawat – kawat tipis. setelah melakukan penelitian dan
pengujian bahwa flange berbahan galvais st 37 mampu menahan tegangan tarik sebesar 23,27kg/cm 2. dan baut
pengikat flange mampu menahan beban 1.884kg/massa.

Kata kunci: Analisa gaya tarik pada sambungan flange pada ketel uap (boiler).

ABSTRAC

Boilers (boilers) is one of the energy conversion machine that converts chemical energy via combustion process
into thermal energy, then the energy produced to turn water into steam in the boiler (steam). In this simple form
boiler can be said also as a vessel or an enclosed metal tub that contained didalamnaya fire hall that is useful to
place / course of fire as heating pipes - water pipes. From the research that obtained directly spaciousness
about the work process boiler and installation - installation of a supporting performance, and steam flow of
steam generated there is a lot of system connection / splicing can be discussed. steps taken in this study include
testing and data collection to determine krekteristik dri connection is bypassed steam pipe, flange and valve as a
set rate of steam. pipe is made from stainless carboon with a thickness of 3mm - 4mm, flange made of
galvanized st37 with bolt fastener 8buah, steel bolt size 3 / 4x3 '', glit kringger gasket 3mm thickness which
these gaskets have a wire - thin wire. after doing some research and testing that the flange material 37 st
galvais able to withstand tensile stress at 23,27kg / cm2. and bolts fastening the flange can support the weight
1.884kg / mass.

Keywords: Analysis of tensile force on the connection flange on the boiler (boiler).

1. Pendahuluan
diperlukan suatu bidang industri/pabrik yang
Latar Belakang mengolah kelapa sawit Crude Plam Oil (CPO).
PT. BEST Medan bergerak dalam bidang
Pada area industrialisasi Minyak kelapa sawit pengolahan kelapa sawit menjadi minyak goren
yang diperoleh dari tanaman kelapa sawit nabati. Crude Plam Oil (CPO) sebagai bahan baku
merupakan salah satu minyak nabati (vegetable oil) utama yang diperoleh dari pabrik – pabrik
yang berperan penting dalam kehidupan sehari – pengolahan kelapa sawit (PKS) baik yang berada di
hati. Kebutuhan minyak nabati ini dari tahun Sumatera utara maupun di luar Sumatera utara.
ketahun semakin meningkat, maka untuk Produk yang dihasilkan dari pengolahan Crude
meperoleh minyak nabati (vegetable oil) tersebut Palm Oil (CPO) ini adalah Refined Bleach
Deodorized Olein (RBDO) atau disebut juga olein
sebagai produk utama dan Refined Bleach  Untuk mengetahui tingkat
Deodorized Stearin (RBDST) atau disebut juga pengetahuan dalam bidang industri
stearin serta Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) perpipaan yang ada di ketel uap
sebagai produk sampingan. (boiler).
Dalam pelaksanaan poreses produksi untuk  Memberikan gambaran dan
menghasilkan produk yang berkualitas terdapat penjelasan bagaimana instalasi
beberapa dua proses utama yaitu: sambungan yang terdapat pada suatu
1 Proses refinery, atau proses pemisahaan pabrik khususnya di bidang ketel uap
fatty acid dan proses menghilangkan bau (boiler).
yang disebut deodorized.  Mengetahui cara kerja boiler yang
2 Proses fraksinasi, merupakan proses mengubah energi conversi menjadi
pemisahaan fraksi padat (stearin) dan energi uap.
fraksi cair (olien) dengan cara kristalisasi
dan filtrasi. b. Manfaat
 Untuk mengetahui tentang
1.2 Rumusan Masalah sambungan yang dipakai pada
Dari permasalahaan diatas terlihat adanya instalasi perpipaan pada boiler.
permasalahan pokok dapat dijabarkan.  Dapat memberikan kemampuan
Adapun rumusan masalah yang dapat pemeliharaan (maintenance)
diambil adalah: peralatan yang terdapat pada jalur uap
1 Untuk mengetahui penyebab terjadinya steam agar instalasi pada ketel uap
kebocoran pada sambungan flange. tetap terjaga dan berumur panjang.
2 Mempelajari kebocoran yg terjdi pada
sambungan – sambungan yang dialiri
fluida (steam). 2. Dasar Teori
1.3 Batasan Masalah Ketel Uap
Agar dalam penyusunan Laporan Tugas Pengertian Ketel Uap
Akhir ini lebih mengarah ke tujuan penelitian
dengan membatasi pokok permasalahan sebagai Ketel uap (boiler) adalah salah satu mesin
berikut: konversi energi yang mengubah energi kimia dari
bahan bakar melalui proses pembakaran menjadi
1 Bahan yang digunakan adalah flange, thermal energi, kemudian energi yang dihasilkan
gasket flange, baut pengikat flange. untuk merubah air didalam ketel menjadi uap
2 Pemasangan flange harus disertai gasket. (steam).
3 Penguncian / pengikatan flange harus kuat Dalam bentuk yang sederhana boiler dapat
dan menyilang sama rata agar tidak terjadi dikatakan juga sebagai bejana atau sebuah bak
kebocoran. logam yang tertutup didalamnaya terdapat lorong
api yang berguna untuk tempat/jalannya api sebagai
1.4 Tujuan Umum pemanas pipa – pipa air.
Sistem ketel uap yang ada di PT. BEST yaitu
Tujuan penelitian ini adalah untuk sistem air umpan. Sistem air umpan menyediakan
mengetahui kekuatan baut pengikat flange pada air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan
saat dialiri fluida steam yang dihasilkan boiler. kebutuhan uap yang diperlukan. Berbagai keran
(valve) disediakan untuk keperlu `dan
1.5 Tujuan Khusus perawatan/perbaikan penanganan air umpan
diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk
 Untuk mengetahui jenis flange, baut mencegah terjadinya kerusakan dari sistem uap.
pengikat dan gasket serta ukuran – Sistem uap mengumpulkan dan mengontrol
ukurannya yang digunakan pada jalur produksi uap dalam ketel uap selanjutnya uap
refinery dan fracksinasi. dialirkan melalui sistem perpipaan ketitik
 Menghitung gaya tarik dan momen penggunannya dan untuk keperluan – keperluan
baut pengikat flange yang terjadi saat industri.
dialairi fluida steam.
 Mengatasi kebocoran yang terjadi
pada sambungan flange. Sistem Kerja Ketel Uap
1.6 Kegunaan Dan Manfaat Steam yang dihasilkan dari sistem ketel
uap merupakan gas yang timbul akibat perubahan
a. Kegunaan fase cairan menjadi uap atau gas melalui cara
pendidihan yang memerlukan sejumlah energi
dalam pembentukannya. Zat cair yang dipanaskan
akan mengakibatkan pergerakan moleku – molekul
menjadi cepat, sehingga melepas diri dari
lingkungannya dan berubah menjadi uap. Air yang
berdekatan dengan bidang pemanas akan memiliki
temperatur yang lebih tinggi (berat jenis yang lebih
rendah) dibandingkan dengan air yang
bertemperatur rendah, sehingga air yang
bertemperatur tinggi akan naik kepermukaan dan
air yang bertemperatur rendah akan turun.
Peristiwa ini akan terjadi secara terus menerus
(sirkulasi) hingga berbentuk uap.
Uap yang dihasikan oleh ketel uap dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan antara lain Gambar 2.2 Pipa Carbon steel sch 40
sebagai utilitas suatu daya pembangkit tenaga seamless
listrik dan untuk keperluan industri seperti
mencairkan fluida padat (CPO) yang membeku Flange las leher (Weldneck Flanges)
didalam tangki timbun. Weldneck flange, flange jenis ini memiliki
Berikut gambar ketel Uap (Boiler) dengan ciri yang amat ketara yaitu penyambungan
(Tipe Water Tube) yang banyak ditemui pada flangenya mengunakan las. Flange jenis ini biasa
indusrti – industri yang berkembang saat ini. dan paling banyak digunakan dalam sebuah plant,
karena sifatnya mudah untuk disambungkan
dengan pipa. Flange jenis ini dapat digunakan
untuk pressure yang tinggi, baik untuk temperature
rendah atau tinggi, karena hanya tinggal
menyambungkannya ke pipa yag sesuai ukuran dari
pada flange tersebut.

Gambar 2.3 Weldneck Flange


Gambar 2.1 Boiler Ketel uap Kerugiannya dari flange jenis ini sangat minim
baik dari kebocoran dan tekanan yang dialiri
melalui flange ini karena disebabkan pengelasan
Sistem Perpipaan
yang terjadi dibagian pipa. Apabila terjadinya
Pipa adalah sebuah selongsong bundar yang
kebocoran cukup dengan memeriksa sambungan
digunakan untuk mengalirkan cairan (fluida) atau
las tanpa hrus membuka flange tesebut.
gas. Perancangan sistem pemipaan sering
Flange putaran sendi (Lap Join Flanges)
berhadapan dengan kenyataan, untuk mendesain
Jenis flange ini bisa diputar dan diatur sesuai posisi
sistem pemipaan yang terletak antara dua atau lebih
lubang baut yang dinginkan tanpa hrus memutar
alat/unit operasi proses yang jarak antar
pipa yg sudah terpasang. Jenis flange ini tidak
komponennya cukup sempit. Selain itu pada lokasi
disarankan untuk pressure yang tinggi karena sisi
itu ada komponen lain yang tidak boleh digeser.
pipa keluar dari flange, dan sisi samping dalam
Adapun jenis pipa yang diguanakan untuk flangenya juga bisa diradial.
keterpasangan pada boiler di PT. BEST sebagai Keuntungan dari pada flange ini sangat mudah
laju steam yang akan dialiri ke refinery/fraksinasi diaplikasikan ketingkat pengerjaan yang sulit, dan
yaitu: jenis pipa Carbon Steel schedule 40 bisa disesuaikan dengan jalur perpipaan yg rumit
seamless. bahkan bisa di aplikasikan kejalur yang memliki
sudut 450.
Flange jenis slip on (Slip On Flanges)
Sebenarnya hampir mirip bentuknya dengan
jenis flange lap joint. Kedua jenis flange ini sama –
sama memasukan pipa utamanya ke dalam flange,
bedanya kalau slip on si pipa tidak sampai keluar
dari flange, sedangakan tipe lap joint, ada sisi pipa
yang keluar dari flange, dan sisi samping dalam
flangenya pun biasanya radial. Gambar 2.7 Socket Flange

Flange tipe ulir (Threaded Type Flanges)


Seperti namanya, jenis flange ini memiliki tipe
penyambungan mengunakan ulir. biasanya
digunakan untuk sistem yang sangat rawan
kebakaran kalau mengunakan las.

Gambar 2.5 Slip on flange

Dalam slip on flange hanya masuk


sebagain, sisi luar dan didalamnya akan di las. Oleh
karena itu pipa akan masuk ke dalam flange, maka
diametar dalam slip on harus lebih besar daripada
diameter outside pipa. Lihat gambar di bawah.
Gambar 2.8 Flange tipe ulir dalam

Gambar 2.6 Pengelasan Slip on join

Dalam beberapa literatur, slip opening ada


yang menyebutnya dengan sleeve opening. Untuk
lap joint flange sendiri. Jenis flange ini biasanya
digunakan untuk pipa yang sering dibongkar, atau Gambar 2.4 Lap Join Flange
dimana fluida tidak diperkenankan kontak dengan
las – lasan atau jenis penyambungan lainya, karena Namun kelemahannya, jenis sambungan ini akan
pipa ini tidak di las, maka penyambungannya dapat mempengarhui aliran fluida, karena las – lasan
di puntir tanpa memikirkan posisi bautnya dan jenis yang berada di dalam pipa, tidak bisa kita control
flange ini tidak bisa disarankan untuk pressure atau kita bersihkan. Disamping itu, sebelum pipa
yang tinggi. kita sambung, kita butuh persiapan seperti
Flange jenis soket (Socket Type Flnages) membentuk alur (groove) terlebih dahulu. Jenis
Jenis flange ini mirip dengan slip on, hanya sambungan ini banyak digunakan dalam sistem
saja pada sisi terluar dari flange terdapat tahanan pemipaan. Biasanya yang tidak mengunakan
yang menyebabkan pipa yang dimasukan ke sambungan ini kalau di alur utilitas (utility water),
dalamnya tidak tembus. Dimana tipe flange soket misalnya untuk bersih – bersih, karena di
ni paling sering digunakan karna sambungan – kawatirkan air akan tercampur logam dari lasan
sambungan perpipaan banyak memerlukan flange tersebut dan berbahaya apabila dikomsumsi.
tersebut. Liat pada gambar berikut ini:
Sambungan Soket (Socket Join)
Jenis sambungan ini yaitu dengan cara
menyambungankan dengan menggunakan dua jenis
pipa yang memiliki ukuran yang berbeda, salah
satunya pipa yang memiliki ukuran kecil, 2. Mempelajari dan mengamati masalah –
sedangkan yang lainnya memiliki ukuran besar. masalah yang timbul pada baut pengikat
Sambugan soket ini memiliki keunggulan, yaitu flange.
dalam pemasangan mudah untuk disesuaikan 3. Melakukan pengamatan pada sambungan baut
karena kita hanya perlu memasukkan pipa ke pipa pengikat flange tersebut.
lain sehingga sangat mudah dilakukan. 4. Pengambilan data – data spesifikasi dari alat,
serta data umum yang dianggap perlu.
5. Melakukan diskusi dengan pembimbing saya
dilapangan.
6. Melakukan konsultasi dengan pembimbing
T.A.

Adapun yang dapat diuraikan penulis dalam


hal ini adalah mengenai elemen – elemen yang
terdapat pada sambungan flange.
Adapun elemen – elemen yang terpasangan
pada instalasi boiler yaitu:
Gambar 2.11 Sambungan Socket a. Daun flange
Daun flange berfungsi tempat dudukan pipa
Keuntungan sambungan soket ini adalah yang tersambung dan baut pengikat, serta
lebih mudah di paskan (alighment) daripada yang pada celah kedua flange terdapat gasket.
welding, karena tinggal memasukan pipa ke pipa b. baut
yang lain, Lalu tidak ada material dari las di dalam Baut berfungsi sebagai pengikat daun flange.
pipa, Jadi apabila ingin menambah kekuatan pada c Gasket
sambungan ini boleh dilas tapi hanya bagian dri Gasket ini berfungsi sebagai perapat celah
laur pipa tersebut jadi pipa ini bersih. antara sambungan flensa agar tidak terjadi
Untuk melihat sisi dalam Socket pada kebocoran pada sambungan flensa terebut.
keterpasangan sambungan tesebut lihat pada d Pipa
gambar dibawah berikut ini. Pipa berfungsi sebagai media pengalir steam
ke boiler dari proses refinery dan fraksinasi.

Tempat dan waktu


Tempat
Penelitian dan pengujian dilakukan di PT.
BEST Medan sekaligus tempat dimana saya
berkerja.

Waktu
Pengujian dan penelitian dilakukan setiap jam
kerja berlangsung dan pada saat tugas karya akhir
ini disahkan pada tanggal 16 juni 2016 s/d 20
agustus 2016.
Bahan penelitian
 Flange (Flanged)
Gambar 2.12 Sambungan keterpasangan socket  Baut Flange
 Paking (Gaske)
3. METODOLOGI DAN PENGUJIAN Flange
Berikut ini gambar flange yang digunakan dan
METODA digambarkan menggunakan Autocad Electrical
2015 dengan ketelitian 0.05 mm, yang sebelumnya
Metoda kerja merupakan suatu cara dan usaha telah dilakukan peneletian terlebih dahulu. lihat
yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang pada gambar dibawah ini:
bersifat sistematis, cara yang dilakukan untuk
memperoleh data yang berhubungan dengan
sambungan flange,baut pengikat flange dan gasket
pada unit boiler PT. BEST medan sebagai berikut:
1. Mengamati dan mempelajari hal – hal yang
berhubungan dengan bahan yang dibahas
pada judul khususnya pada baut pengikat
flange.
Gambar 3.2 Baut

Gasket
Berikut gambar gasket yang digunakan
Gambar 3.1 Flange diantara kedua buah flange, Klingger glit gasket
yang tahan terhadap suhu (tempratur) yang tinggi.
Lihat pada gambar 3.3.
 Keterangan gambar
Flange Type = Slip On Flange berbahan Galvanis
St 37
Do = 300 mm (11.811 inchi) yjarakbaut
= 96,05 mm (9,605 cm)
Dp= 168 mm (6,6141 inchi)
= 8 pcs baut 3/4 x 3”
T = 25.4 mm (1 inchi)
xdiameter baut = 26 mm (2,6 cm)

Dan untuk menghitung tegangan tarik pada


flange akibat adanya temperatur ialah dengan
persamaan berikut ini:
trk = ⁄

Dimana :
Gambar 3.3 Klingger Glit Gasket
trk = Tegangan tarik pada flange
F = Gaya tarik yang diakibatkan oleh tekanan steam
At =Luas daerah flange yang Alat Penelitian
mengalami tegangan tarik.
 Jangka sorong
Akibat tempratur steam, hubungan antara Jangka sorong digunakan untuk mengukur
tegangan patah ( ) yang ditentukan oleh jenis bahan penelitian seperti flange, baut
bahan, factor keamanan ( ), besarnya gaya (F), pengikat flange, gasket dengan ketelitian
dan luas penampang (A). Salah satu dari keempat 0.05 mm.
harga ini dapat dihitung apabila ketiga harga
lainnya dapat dihitung dengan persamaan sebagai
berikut:
ijin trk

Baut
Berikut gambar baut yang digunakan pada
kedua buah daun flange. liat pada gambar dibaah
ini.

Gambar 3.4 Jangka Sorong

 Kunci Ring/Ring pass (combination


Kunci ini digunakan untuk menguncian awal Diagram Alir Penelitian
sebagai dasar penguncian perapatan pada ke
dua buah flange yang teah diikat pada baut. Adapun diagram alir penelitian dalam
Lihat pada gambar berikut ini. penyusunan skripsi ini dapat ditunjukkan pada
gambar 3.5.

Mulai

Analisa Lapangan

Pengumpulan Data

Gambar 3.5 Kunci Ring/Ring pass


(Combination) Konsultasi Di Lapangan
 Kunci Moment
Kunci Momen digunakan untuk penguncian
finissing karna memiliki tekanan dalam
satuan N/M karna kunci tersebut memiliki Maintenance
tekanan yang bisa kita tentukan sesuai
dengan kebutuhan.
Pengujian Di Lapangan
\

Data dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai
Gambar 3.6 Kunci Moment

Gambar 3.5. Skema langkah kerja penelitian


analisa Flange dan Baut pengikat Flange

4. Hasil dan Pembahasan

Hasil Penelitian
Dari Hasil penelitian yang dapat di ambil
adalah spesifikasi ketel uap boiler jenis pipa air dan
elemen – elemen pendukung di instalasi boiler
beserta ukuran – ukuran bahan yang diteliti terlebih
dahulu.
 Data Flange yang telah diteliti
Do = 300 mm (11,811 inchi)
Dp = 168 mm (6,61417 inchi)
Gambar 3.7 Pressure Gauge T = 25,4 mm (1 inchi)
Yjarak baut = 96,05 mm (9,605 cm) = 3.14 cm2
Xjarak sumbu baut = 130,5 mm (13,04 cm)
Maka besarnya gaya/pembebanan baut
 Data baut pengikat flange dengan jenis bahan st37 dapat
D = ¾ mm (0,34 cm) diketahui sebagai berkut :
P = 76,2 (3 inchi)
F’ = A. trk
 Gasket = 3,14 cm2 .600kg/cm2
Do = 30 cm = 1.884 kg/massa
Dp = 16 cm
T = 2mm – 3mm Dari perhitungan ini maka
gaya/pembebanan pada penguncian pengikat flange
Pembahasan adalah sebesar 1.884kg dan penguncian baut
pengikat flange dilakukan dengan kunci momen.
Menghitung Gaya
Menghitung Momen
Menghitung gaya/pembebanan yang terjadi
pada baut pengikat flange sesuai dengan jenis Momen bengkok baut pengikat flange
bahan berdasarkan table tegangan tarik yang dengan persamaan sebagai berikut :
dibolehkan berikut ini: Mb = ⁄ . y
Tabel II Tegangan Tarik Pada macam – Macam
keadaan Dimana:
Mb = Momen bengkok (kg.cm)
Macam Tegangan Tarik Yang Di F = Gaya tarik yang diakibatkan oleh
Pembebana perbolehkan
tekanan steam
n Pelaksanaan Pelaksanaan St
N = Jumlah baut
St 37 50
Dengan Teliti Kasar Telit Kasar Y = Jarak antara garis tengah lubang
Faktor – (Kg/c (Kg/c i (Kg/c baut dengan diameter luar pipa
m2) m2) (Kg/ m2) 2.5cm
Faktor 2
cm ) Menghitung gaya tarik akibat tekanan
Pengamanan steam
Beban 900 720 1200 960
F= ⁄ .P
Tetap
Dimana:
Beban 600 430 800 640
Berubah D1 = Dp – db
Beban 300 240 400 320 = 18cm – 2cm
Berganti = 16cm
P = 14 bar
= 14.26 kg/cm2
Dari table diatas maka diketahui besarnya
tegangan tarik yang dibolehkan untuk baut pengikat
flange dengan bahan st37 dan untuk menghitung Sehingga
menggunaan persamaan berikut ini: F= ⁄ .P
= . (16cm)2 . 14.26 kg/cm2
Fʼ = A. trk
= 0,785 .256cm2 . 14.26kg/cm2
Dimana : = 2.865.7 kg
Fʼ=Besarnya gaya/pembebanan Maka momen bengkok baut yakni:
A= Luas diameter lubang baut Mb = ⁄ . y
trk=Tegangan tarik yang dibolehkan 600
= 2.865.7 kg / 8 . 2.5cm
kg/cm2
Menghitung luas diameter lubang baut = 358.21 kg . 2,5 cm
= 895.5 kg . cm
A = ⁄ . db2
Diamana:
db = diameter lubang baut
sehingga diperoleh
A = ⁄ . db2
= 3.14/4 (2 cm)2
Menghitung Momen perlawanan Dimana:
Dimana momen perlawanna terhadap steamyg ijin≥ trk trk = Tegngan tarik sesuai
bergerak melewati jalur/pipa pada sambungan jenis bahan flange yaitu st = 3,700 kg/cm2
yang terdapat baut pengikat flange terhadap panas v = Faktor keamanan pada keadaan dinamis
yang tinggi yang dihasilkan dari steam. Sehingga:
Wbr = b . z kg/cm2 23,37 kg/cm2
Diamana:
740 kg/cm2 23,37 kg/cm2
Wbr = Momen perlawana baut
Dari perhitungan ini jelas jenis flange mampu
b = Tegangan bengkok pada flange
menahan teganggan tarik yang dipengaruhi oleh
F = Gaya tarik yang diakibatkan oleh
temperatur 14 bar sebesar 23,73 kg/cm2 dengan
tekanan steam
bahan flange st37 (23,73 kg/cm2 740kg/cm2)
At= Luas daerah flange yang
mengalami tegangan tarik akbat
temparatur 5. Kesimpulan dan Saran
Mencari luas daerah flange yang mengalami
tegangan tarik akibat tempratur steam dengan Kesimpulan
persamaan sebagai berikut:
At = Ao ( 1+β . ∆t )  Dari hasil penelitian dilapangan yang dapat
Dimana disimpulkan. maka flange yang digunakan
untuk keterpasangan sambungan pipa pada
Ao = Luas daerah flange yang
jalur steam dengan tempratur tinggi berbahan
mengalami tegangan tarik muka Galvanis st37, karena dapat menahan tekanan
= ⁄ .( D12 D2 ) steam sebesar 14bar dan tempratuer 2500 c,
= 3.14/4 . ( 162 – 102 ) serta mampu menahan tegangan tarik yang
= 0,785 . ( 256 – 100 ) terjadi pada flange sebesar 23.27kg/cm2
 Dari pembahasan Bab IVdiperoleh besarnya
= 0,785 .156
pembebanan pada baut pengikat flange adalah
= 122,46 cm2 sebesar 1.884kg, dengan penguncian yag
β = Koefisien muai luas untuk merata pada baut – baut pengikat dengan
bahan baja mengunakan kunci momen.
= 2,4 x 10-5  Untuk mengatasi kebocoran pada sambungan
∆t = Temp, steam – Temp, baja flange, dengan cara penguncian pada baut
pengikat yang merata dan disertai gasker,
= 2500c – 270c lakukan penguncian kembali secara bertahap
= 2230c .
Sehingga: Saran
At = Ao (1+ . t)
= 122,46 cm2 (1+2,4x10-5 . 2230c)  Lakukan pengecekan apabila ada perubahan
= 122,46 (1) + 122,46 (535,2 x 10 -1) tekanan steam pada jalur setelah ada
pemberitahuan sebelumnya dri pengawas
= 122,46 + 0,65
boiler dan melihat indikator temperature
= 123,11 cm2 (pressure gauge) yang terpasang diantara pipa
Jadi besarnya tegangan tarik flange akibat steam.
adanya tempratur yakni:  Berikan pelumas pada baut pengikat flange
trk = F/At agar apada saat pemasangan baut dan
= 2,865,7 kg/123,11cm2 penguncian lebih mudah juga memperlama
= 23,27 kg/cm2 terjadinya korosi(memperpanjang umur baut
tersebut).
c. Membandingkan tegangan tarik yang
terjadi akibat tempratur dengan tegangan 6. Daftar Pustaka
tarik yang diijinkan berdasarkan jenis
bahan flange. [1] Artikel-Teknologi.com/pengertian-boiler-
ketel-uap
[2] Ir. Irwansyah. 2013 “Elemen Mesin I & II”.
Medan: PTKI.
[3] http://id.www.google.com/search?hl=in-
id&=UTF-8&source.
[4] Raswari, Teknologi dan Perancangan Sistem
Perpipaan Jakarta: Universitas Indonesia,
1986.
[5] Sularso, kiyyokatsu Suga. 2004. DASAR
PERANCANGAN DAN
PEMILIHAN ELEMEN MESIN.
Jakarta: Pradnya Paramitha.

Anda mungkin juga menyukai