Anda di halaman 1dari 2

Nama : ARIF MAULANA FIRDAUS

NIM :2613151007

KELAS : TME A ‘2015’

Brush Cutter Briggs& Stratton BP43W, 2 tak, Produk Amerika,

Detail Spesifikasi

Displacement : 42,7 cc
Fuel Tank Capacity : 0.9 liter
Merk : Briggs & Stratton
Type : BP43-W
Weight : 10 kg

Energi Mesin Energi gerak


bahan pemotong yang
bakar rumput bermanfaat
1. Langkah Isap dan Kompresi

Piston bergerak ke atas. Ruang dibawah piston menjadi vakum/hampa udara, akibatnya udara dan
campuran bahan bakar terisap masuk ke dalam ruang dibawah piston. Sementara dibagian ruang atas
piston terjadi langkah kompresi, sehingga udara dan campuran bahan bakar yang sudah berada di
ruang atas piston suhu dan tekanannya menjadi naik. Pada saat 10-5 derajat sebelum TMA, busi
memercikan bunga api, sehingga campuran udara dan bahan bakar yang telah naik temperatur dan
tekanannya menjadi terbakar dan meledak.

2. Langkah Usaha dan Buang

Hasil dari pembakaran tadi membuat piston bergerak ke bawah. Pada saat piston terdorong ke
bawah/bergerak ke bawah, ruang di bawah piston menjadi dimampatkan/dikompresikan. Sehingga
campuran udara dan bahan bakar yang berada di ruang bawah piston menjadi terdesak keluar dan
naik ke ruang diatas piston melalui saluran bilas. Sementara sisa hasil pembakaran tadi akan
terdorong ke luar dan keluar menuju saluran buang, kemudian menuju knalpot.

Langkah kerja ini terjadi berulang-ulang selama mesin hidup Keterangan : Pada saat piston bergerak
ke bawah, udara dan campuran bahan bakar yang berada di ruang bawah piston tidak dapat keluar
menuju saluran masuk, karena adanya reed valve.

Setelah itu piston akan menggerakan pros engkol sehingga poros engkol berputar dan poros engkol
menggerakan roda gigi setelah itu roda gigi yang menggerakan pisau pemotong berputar.

Penjelasan Lebih Detail


Jika mesin 4 tak memerlukan 2 putaran crankshaft dalam satu siklus kerjanya, maka untuk mesin 2-
tak hanya memerlukan satu putaran saja. Hal ini berarti dalam satu siklus kerja 2 tak hanya terdiri dari
1 kali gerakan naik dan 1 gerakan turun dari piston saja. Desain dari ruang bakar mesin 2 tak
memungkinkan terjadunya hal semacam itu. Ketika piston naik menuju TMA untuk melakukan
kompresi maka katup hisap terbuka ( lihat gambar di bawah) dan masuklah campuran bahan bakar
dan udara, sehingga dalam satu gerakan piston dari TMB ke TMA menjalankan dua langkah sekaligus
yaitu kompresi dan isap. Pada saat sesaat sebelum piston mencapai TMA maka busi menyala, gas
campuran meledak dan memaksa piston kembali bergerak ke bawah menuju TMB. Gerakan piston
yang ini disebut langkah ekspansi. Namun sembari piston melakukan langkah ekspansi atau usaha,
sesungguhnya juga melakukan langkah buang melalui katup buang (sisi kanan dinding silinder pada
gambar) . Hal ini bisa terjadi karena gas hasil pembakaran terdorong keluar akibat campuran bahan
bakar dan udara baru yang juga masuk dari sisi kiri dinding silinder. Supaya jelasnya liat sendiri aja
gambar animasi di atas itu.
Jadi kenapa motor dengan mesin 2 tak harus memakai oli pelumas samping selain pelumas mesin
sudah jelas, karena model kerja yang seperti itu membuat tenaga yang dihasilkan lebih besar.
Perbandingannya pada mesin 4 tak dalam 2 kali putaran crankcase = 1 x kerja sedangkan untuk 2 tak
2 kali putaran crankcase = 2 x kerja. Untuk itu dibutuhkan pelumas yang lebih karena putaran yang
dihasilkan lebih cepat. Hal itu juga menjawab kenapa mesin 2 tak lebih berisik ,boros bahan bakar,
menghasilkan asap putih dari knalpotnya tetapi unggul dalam kecepatan dibandingkan mesin 4 tak.
Istilahnya “No Engine is Perfect !” Perbedaan yang lain juga terdapat pada bentuk fisik pistonnya.
Piston 2 tak lebih panjang dibanding piston 4 tak. Selain itu bentuk piston head nya juga lain, piston 2
tak memiliki semacam kubah untuk memuluskan gas buang untuk bisa keluar sedangkan 4 tak tidak.
Piston 2 tak juga memiliki slot lubang yang berhubungan dengan reed valve yang berhubungan
dengan cara kerja masukan campuran bahan bakar – udara ke ruang bakar.

Anda mungkin juga menyukai