Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Wilayah di Indonesia yang beriklim tropis memiliki temperatur udara rata-


rata berkisar 28-32oC (wundergrond.com). Temperatur udara yang relatif tinggi ini
dapat berpengaruh terhadap kinerja turbin gas pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas
(PLTG). Oleh karena itu untuk memaksimalkan kinerja turbin gas tersebut, salah
satu upayanya adalah dengan memasang suatu sistem pendingin udara untuk
menurunkan temperatur udara lingkungan pada saluran udara masuk turbin gas.

Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) merupakan salah satu jenis


pembangkit yang mengubah energi panas hasil pembakaran (bahan bakar gas dan
udara) menjadi energi listrik. Komponen utama PLTG terdiri atas kompresor,
combuster, turbin gas dan generator yang bekerja berdasarkan siklus brayton
dimana udara yang masuk dibakar dengan gas alam yang selanjutnya terjadi proses
ekspansi untuk memutar turbin gas.

Pada PLTG, bahan bakar berupa gas dan udara yang telah dikompresi
masuk ke ruang bakar kemudian mengalami proses pembakaran. Energi panas yang
berasal dari gas hasil pembakaran tersebut kemudian diubah sebagai energi
mekanik untuk menggerakan turbin yang dikopel dengan generator sehingga
menghasilkan daya listrik. Sisa gas yang keluar dari turbin gas tersebut kemudian
dilepas atau dibuang ke lingkungan melalui cerobong.

Dengan melihat gas buang dari turbin gas yang masih memiliki potensi
karena suhunya masih cukup tinggi, hal tersebut merupakan suatu peluang yang
dapat dimanfaatkan. Maka dari itu, upaya untuk memaksimalkan kinerja turbin gas
salah satunya dapat dilakukan dengan menerapkan sistem pendinginan udara inlet
menggunakan absorption chiller.

Absorption chiller merupakan salah satu teknologi sistem pendingin yang


bekerja dengan cara memanfaatkan panas gas buang sebagai energi penggerak
dalam menjalankan siklus refrigrasinya.

I-1
I-2

Atas dasar pemaparan diatas, penulis tertarik untuk memilih judul


“Rancangan sistem pendingin udara masuk pada PLTG menggunakan absorption
chiller”.

Tujuan

Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah:

1. Merancang sistem pendingin udara masuk menggunakan absorption chiller


pada PLTG dengan memanfaatkan panas gas buang turbin gas untuk
menurunkan temperatur udara masuk ke kompresor turbin gas.
2. Menganalisis hasil rancangan cooling coil pada absorption chiller dan
melihat pengaruh penerapan sistem pendingin udara terhadap daya atau
kinerja sistem.

Rumusan Masalah

Udara merupakan salah satu hal yang penting dalam proses pembakaran
pada turbin gas. Suhu udara berpengaruh terhadap daya keluaran. Semakin tinggi
temperatur udara, mass flow atau laju aliran massa akan semakin rendah. Sedangkan
daya output berbanding lurus dengan mass flow. Untuk menaikan daya dan
mengoptimalkan kinerja dalam sistem PLTG ini maka dapat dilakukan dengan
menurunkan temperatur udara. Sistem pendinginan udara merupakan salah satu
pilihan untuk hal tersebut, salah satu teknologinya yaitu sistem pendingin
absorption chiller yang bekerja dengan memanfaatkan panas sisa turbin gas.

Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah, pada perancangan sistem pendingin udara


menggunakan absorption chiller akan mempunyai cakupan yang sangat luas, maka
dalam tugas akhir yang akan dibuat memiliki batasan sebagai berikut:
1. Perhitungan energi dilakukan pada potensi panas gas sisa turbin gas untuk
absorption chiller.
2. Perancangan mesin pendingin/ absorption chiller dilakukan dengan
menentukan kapasitas mesin pendingin yang dipakai berdasarkan beban
pendinginan dan panas gas buang turbin gas.
I-3

3. Detail perancangan hanya pada penukar panas/ cooling coil untuk


pendinginan udara pada inlet kompresor.
4. Menganalisa pengaruh temperatur udara lingkungan terhadap kerja turbin
gas.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan selama pelaksanaan Tugas Akhir adalah


sebagai berikut:

1. Studi Literatur
Metode studi literatur dilakukan dengan mencari informasi maupun data-data
yang diperlukan sebagai penunjang dalam penyusunan tugas akhir, meliputi
studi pada buku-buku, jurnal-jurnal, artikel dan handbook yang terkait dengan
materi yang bersangkutan dengan tujuan dari studi pustaka ini adalah untuk
mendapatkan ide perancangan.
2. Pengumpulan data
Proses pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan
untuk keperluan simulasi maupun proses perhitungan. Data yang diperlukan
berupa data teknis gas turbin seperti daya output, temperatur dan laju aliran
gas buang yang dihasilkan, serta data lingkungan seperti temperatur dan laju
aliran udara.
3. Perancangan
Pada tahap ini dilakukan proses perancangan dengan menggunakan parameter
atau data desain yang telah diperoleh dari hasil simulasi perangkat lunak atau
dari data desain yang sudah ada. Kemudian dilakukan analisis pengaruh
adanya sistem pendingin udara inlet pada sistem terhadap performa gas turbin.
4. Pembuatan Laporan Tugas Akhir
Langkah terakhir adalah pembuatan laporan tugas akhir. Pada tahap ini
penulis akan menyusun laporan tugas akhir sesuai aturan yang berlaku di
institusi Politeknik Negeri Bandung (POLBAN).
I-4

Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan tugas akhir ini penulis membagi dalam 5 bab.

BAB I : Pendahuluan

Pada Bab I Menjelaskan latar belakang, tujuan, rumusan masalah,


batasan masalah, medotologi, dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori


Pada Bab II menjelaskan tinjauan pustaka atau landasan teori yang
berhubungan dengan tema tugas akhir, yaitu perancangan air intake
cooling system.
BAB III : Rancangan air intake cooling system

Pada Bab III berisi data-data dan terdiri dari tahap-tahap


perancangan air intake cooling system berupa perhitungan dari data
yang diperlukan.

BAB IV : Analisis Rancangan


Berisi mengenai analisis-analisis dari hasil perhitungan
BAB V : Penutup
Berisi simpulan dan saran hasil rancangan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-2-

Anda mungkin juga menyukai