PENDAHULUAN
berbagai aspek, salah satunya adalah industri Pembangkit Listrik Tenaga Mesin
terdapat Cooling Water System (CWS) pada pendinginan mesin. Sistem ini
merupakan salah satu terpenting dalam PLTMG. Sebelum start turning sistem
Sistem pendingin mesin menggunakan air tawar yang diolah secara kimia.
Sistem terbagi menjadi sirkuit air pendingin suhu rendah (LT) dan suhu tinggi
(HT). Pendinginan air disirkulasikan dalam sistem dengan pompa sentrifugal yang
Air didinginkan dalam radiator dengan kipas pendingin yang digerakkan secara
pendingin pada CWS ini dilalui oleh pipa - pipa yang saling menghubungkan satu
sama lain menuju masing - masing lube oil cooler pada setiap gas turbin. Sistem
pendingin air ini menggunakan kipas yang berputar. Input air pendingin yang
akan didinginkan berkisar antara 52oC – 93oC dan output air pendingin setelah
sesuai dengan suhu lingkungan. Jika suhu dari CWS telah diketahui lebih dari
93oC, operator akan menambah jumlah kipas yang berputar di CWS agar
1
mencapai suhu ≤ 36oC. Jika suhu dari CWS lebih rendah dari 36 oC, operator akan
sistem dalam proses pengendalian CWS merupakan hal yang penting di industri
Oleh karena itu, diperlukan suatu alat pengendalian kipas agar dapat
bekerja secara maksimal. Alat pendingin yang terdiri dari sensor thermocouple
sebagai pendeteksi suhu, dan converter radiator sebagai pengendali, serta pompa
16 kipas, dalam 1 unit mesin. Sistem ini dilengkapi interface untuk memudahkan
perhitungan level suhu untuk menyalakan jumlah kipas sesuai suhu yang terbaca
oleh sensor agar mencapai set - point. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka
Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas di PT. PJB UBJOM PLTMG Arun”.
Arun?
UBJOM
2
PLTMG Arun?
PLTMG Arun.
3. Untuk mengetahui daya output turbin terhadap temperatur inlet dan outlet
Untuk membatasi masalah dalam skripsi ini, maka penulis hanya akan
membahas tentang :
tentang penelitian ini kepada PT. PJB UBJOM PLTMG Arun, Lembaga, dan
Umum.
3
1.6 Road Map Penelitian
4
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
lanjut oleh para peneliti dan engineer (insinyur) di lapangan. Adapun penelitian
tersebut, dapat dilihat secara seksama pada Road Map Penelitian dan Kajian
Cooling System pada Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas di PT. PJB UBJOM
dilakukan tinjaun pustaka sebagai salah satu media dari penerapan metodologi
orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama di bidang ini. Beberapa
berjudul “Kajian Sistem Pendingin Udara Masuk Turbin Gas untuk Menaikkan
Daya Output” tahun 2014. Hasil penelitian tersebut adalah Semakin tinggi
menurunnya daya output yang dihasilkan. Oleh karena itu, diperlukan suatu
5
sistem pendingin udara masuk kompresor agar penurunan daya tersebut dapat
diminimakan. Jurnal ini merupakan ringkasan dari tugas akhir yang membahas
mengenai sistem pendinginan udara masuk turbin gas untuk menaikkan daya
output PLTG Gilimanuk yang beroperasi pada waktu beban puncak pada pukul
18.00 - 22.00 WITA. Data yang diolah merupakan data cuaca dan data
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Budi Hardjo, dkk yang berjudul
“Kajian Sistem Pendingin untuk Menaikkan Daya pada Beban Puncak” tahun
2015. Hasil penelitian tersebut adalah Berdasarkan kondisi iklim setempat, maka
sistem pendingin yang sesuai untuk diterapkan pada PLTG Gilimanuk yang
kompressor pada turbin gas, diharapkan akan menaikkan daya output turbin gas
load dan 5781 kW (kiloWatt) untuk latent cooling load. Sehingga total dari
cooling load - nya sebesar 9416 kW (kiloWatt). Kapasitas chiller yang dibutuhkan
nilainya sebesar 1977 kW (kiloWatt) atau 562 TR. Dipilih Ammonia Chiller
dengan kapasitas 317 TR sebanyak 2 buah dan sebagai media penyimpanan air
dingin.
6
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Syarifil Anwar yang berjudul
“Sistem Pendingin Alternator pada PLTU Asam – asam” tahun 2016. Hasil
penelitian tersebut adalah Secara umum jenis - jenis sistem pendinginan terbagi 4
sistem pendingin air bantu siklus terbuka dan sistem pendingin air bantu siklus
tertutup. Air sebagai media pendinginan mempunyai syarat - syarat yang sudah
Mineral, Dapat menyerap panas dengan baik. Sedangkan jenis sistem pendinginan
yang digunakan oleh PLTU Asam - asam adalah sistem pendinginan tertutup.
Gas” tahun 2019. Hasil penelitian tersebut adalah Di dalam pembangkit listrik
tenaga gas, terdapat proses pendinginan turbin gas yang disebut Cooling Water
turbin yang saat suhu tinggi dapat menyebabkan shut down pada pembangkit
optimal. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan sebuah inovasi purwarupa
CWS otomatis. Perangkat kendalinya terdiri dari dua sensor thermocouple, sebuah
papan kendali arduino, pompa air, 18 buah kipas sebagai pendingin dan heater
sistemnya. Terdapat dua mode pengendalian sistem, yaitu : mode manual dan
mode otomatis. Kipas dapat dinyalakan sesuai kebutuhan pada mode manual,
7
sedangkan mode otomatis sistem pendingin menyalakan sejumlah kipas
berdasarkan tingkat kenaikan suhu. Suhu qq35oC dipilih sebagai set - point pada
sistem ini. Pengujian sistem menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu inlet pada
CWS, maka semakin lama waktu yang diperlukan untuk menstabilkan sistem.
“Analisis Main Cooling Water System pada Proses Pendinginan Turbin Gas”
tahun 2021. Hasil penelitian tersebut adalah didapatkan hasil daya motor aktual
mempunyai hasil sebesar 900 kW (kiloWatt). Untuk daya pompa aktual pada
performa spesifikasi, sehingga perawatan yang diberikan harus lebih ekstra untuk
8
Ada banyak jenis dari Pembangkitan Tenaga Listrik yang beroperasi di
Indonesia. Secara garis besar, dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar,
pembangkitan ini membutuhkan bahan bakar yang berasal dari bahan bakar fosil.
Pusat listrik tipe ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
bahan bakar fosil, sehingga tidak melibatkan proses panas (thermal) di dalamnya.
Adapun pusat listrik yang termasuk dalam jenis ini antara lain :
9
2.2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG)
Dari sekian banyak jenis pusat pembangkitan listrik, salah satu jenis yang
masih cukup banyak dioperasikan dan dibangun di Indonesia adalah Pusat Listrik
Tenaga Mesin Gas (PLTMG). Pilihan jatuh pada PLTMG dikarenakan beberapa
1. Ketersediaan bahan bakar gas alam (Natural Gas), yang dari segi ekonomis
4. Bisa digunakan untuk pemasok daya pada saat beban puncak (peaker).
Pada sebuah PLTMG, sistemnya tidak terlalu rumit. Terdiri dari satu
bagian utama : (main equipment), yang berupa mesin dan pelengkap (engines and
PLTMG umumnya adalah paket mesin dan pelengkapnya. Bagian mesin yang
cooling tower - heat exchanger), sistem udara pembakaran (charge air), sistem
& instrument air), sistem udara sisa pembakaran (exhaust air), sistem pemipaan -
instrumen (piping and instrument system), sistem listrik (electrical system) dan
atas sistem utama, unit PLTMG juga dilengkapi dengan sistem pendukung, yang
10
terdiri atas sistem bahan bakar (fuel system gas), sistem air baku (water treatment
blast furnace, gas penghasil, gas alam, dan lainnya sebagai bahan bakar. Mesin
gas praktis pertama dibangun pada tahun 1860 oleh seorang Perancis bernama
Lenoir, tetapi karena sebagian besar ditingkatkan oleh Dr. Otto, namanya
diberikan pada siklus operasinya. Dia membuat mesin gas pertamanya pada tahun
sejumlah kecil bahan bakar pilot untuk memulai pembakaran bahan bakar gas.
dengan teknologi yang telah digunakan dalam Wartsila 34SG dan Wartsila Mesin
dimulai pada 2008. Perakitan mesin pelanggan pertama dimulai pada tahun
Tipe mesin didasarkan pada Wartsila 18V50DF mesin bahan bakar ganda,
dengan teknologi terintegrasi yang sama oli pelumas dan saluran air pendingin.
Sistem pembakaran didasarkan pada Wartsila 34SG, tetapi memiliki yang lebih
besar ukuran bore untuk memaksimalkan daya potensi blok mesin. Meningkatkan
ukuran bore dari 340 mm hingga 500 mm pada mesin, percikan api itu area kunci
11
adalah suatu keharusan dalam mencapai tingkat emisi rendah tanpa eksternal gas
buang setelah perawatan. Dalam lean - burn teknologi, muatan dalam silinder
memiliki udara jauh lebih banyak daripada yang sebenarnya dibutuhkan untuk
Pengapian bahan bakar yang sangat ramping biaya, dan benar teknologi
Pilihan teknologi pengapian paling cocok untuk mesin berbahan bakar gas murni.
Percikan api dengan pre - chamber juga dikenal sebagai teknologi SG, digunakan
pendistribusian udara starting dengan tekanan sebesar 30 bar. Udara akan masuk
ke dalam ruang pembakaran sebagai penggerak awal. Apabila bahan bakar yang
masuk telah menggerakkan bagian mesin dengan kecepatan 50 rpm, maka ignition
coil akan aktif dan memberi tegangan pada spark plug yang berfungsi sebagai
charge karena seporos dengan kompresor, sehingga turbin ikut berputar dan
12
1. Langkah hisap, yaitu : bahan bakar dan udara masuk melalui valve inlet dan
2. Langkah kompresi, yaitu : bahan bakar dan udara yang telah tercampur
3. Langkah pembakaran, yaitu : udara yang terkompresi dipicu oleh spark plug
13
Gambar 2.3 Langkah Pembakaran
(Sumber : Buku Panduan Mesin Washila)
4. Langkah buang, yaitu : hasil dari pembakaran tersebut dibuang melalui valve
Untuk menunjang proses produksi listrik, mesin gas pada PLTMG Arun
184 MW menggunakan gas metana (CH4) sebagai bahan bakar utama pada mesin.
Gas metana ini disuplai dari PT. Pertamina Arun Gas (PAG) dengan tekanan awal
14
dihasilkan gas dengan tekanan akhir sebesar 6 - 7 Bar. Sebelum gas diairkan ke
dalam mesin, gas terlebih dahulu melewati Compact Gas Ramp (CGR) yang
berfungsi sebagai pengatur besarnya gas yang disuplai kedalam mesin sesuai
turning gear akan berputar dengan kecepatan 750 rpm dan akan menghasilkan
daya maksimal 12163 kVA (kilo Volt Ampere) untuk setiap mesin. Kemudian
pada generator, energi mekanik yang dihasilkan diubah menjadi energi listrik.
tegangan sebesar 11 kV. Dari 11 kV, tegangan kemudian dinaikkan menjadi 275
Unit Pengatur Beban (UPB) atau dispatcher ke daerah Pangkalan Susu dan Sigli.
dibatasi pada primer mover pembangkit listrik yang banyak digunakan dalam
industri perminyakan yang terpencil dan tidak terjangkau oleh aliran listrik dari
Perusahaan Listrik Negara atau Swasta. Dan juga dengan alasan lebih mudah
biasanya meyediakan sendiri kebutuhan energi listriknya. Ada dua tipe penggerak
utama yang dipakai pada industri perminyakan, yaitu : tipe piston (reciprocating)
baik gas, diesel maupun kombinasi dan turbin baik gas, diesel maupun gabungan.
15
atau emergency generator karena waktu yang diperlukan untuk mencapai
kecepatan sinkron relatif cepat rata-rata kurang dari satu menit. Dan biasanya
berbagai peralatan listrik ini dihubungkan satu sama lain mempunyai interkoneksi
Pusat Listrik dan Gardu Induk (Pusat Beban) yang satu sama lain dihubungkan
Hal ini antara lain disebabkan karena pemakaian tenaga listrik selalu berubah dari
a. Pengaturan Frekuensi
Sistem tenaga listrik harus dapat memenuhi kebutuhan akan tenaga listrik
dari para konsumen dari waktu ke waktu. Untuk itu, daya yang dibangkitkan
dalam sistem tenaga listrik harus selalu sama dengan beban sistem, hal ini diamati
melalui frekuensi sistem. Kalau daya yang dibangkitkan dalam sistem lebih kecil
16
daripada beban sistem maka frekuensi turun dan sebaliknya apabila daya yang
c. Perkembangan Sistem
seacara eksak, sehingga perlu diamati secara terus menerus agar dapat diketahui
langkah pengembangan sistem yang harus dilakukan agar sistem selalu dapat
menurunkan temperatur fluida kerja dalam hal ini utamanya uap. Namun
kenyataan sebenarnya yang diharapkan adalah proses perubahan fasa air dari fasa
uap (air - uap) menjadi cair, sehingga sehingga proses yang terjadi adalah proses
panas dari fluida kerja (uap) dan melepaskan sejumlah kalor kepada media
temperatur.
17
Media pendingin umumnya menggunakan air, disamping beberapa sistem
ada yang menggunakan udara. Pemilihan air utamanya adalah karena pada daerah
tertentu mudah didapat dan biayanya sangat murah. Selain itu pertimbangan
lingkungan.
khususnya pada pembangkit yang menggunakan fluida kerja uap antara lain
adalan serupa hanya pada PLTD dan PLTG serta beberapa pembangkit lainnya
2.2.7.1 Radiator
maupun memanaskan pada mesin. Radiator yang kita kenal pada umumnya
dibutuhkan. radiator terdiri dari tangki air bagian atas (upper tank), tangki bagian
bawah (lower water tank) dan radiator core pada bagian tengahnya.Radiator
turbine gas atau Radiator turbin gas adalah komponen sistem pendingin turbin gas
18
beberapa komponen - komponen pendinginan turbin gas dengan menggunakan
Diantaranya adalah pendingin heat exchanger lube oil, pendingin udara atomizing
kembali sebagai air pendingin maka air dialirkan ke dalam radiator untuk
dievaluasi terhadap kinerja penukar kalor terutama efektivitas dari alat tersebut.
digunakan untuk menyerap kalor lube oil yang bertugas mendinginkan kaki - kaki
turbin, menyerap kalor pada cooler automizing air serta mendinginkan minyak
bertanggung jawab atas biaya yang disebabkan oleh peralatan yang rusak akibat
• Pasang radiator sehingga pipa bagian perpindahan panas berada pada posisi
horizontal
19
• Gunakan semua titik pemasangan. Jika alas atau beton tidak rata (variasi maks 2
• Pengoperasian radiator yang bebas masalah menuntut ventilasi udara yang baik
dalam sistem.
• Kuras air radiator yang bersirkulasi atau gunakan cairan yang tidak membeku
• Gunakan penyangga di bawah setiap kaki atau setiap balok pemasangan kaki
a) Dalam paket layak laut Paket layak laut melindungi radiator dengan
paket di ruang kering dengan suhu yang merata. Jika radiator disimpan di
luar ruangan, berhati-hatilah agar tidak ada salju dll. pada kemasan untuk
paket bersih untuk memungkinkan penguapan uap air di dalam. Jika ada
20
uap air antara radiator dan penutup plastik, beberapa karat putih akan
b) Dibongkar Unit harus disimpan di ruang kering dengan suhu yang merata. Jika
unit disimpan di ruang luar yang lembab, di mana air dapat mengembun di dalam
motor kipasnya, hal itu dapat menyebabkan korosi dan kerusakan motor kipas
(masalah fungsional) . Dalam kondisi lembab, di mana unit tidak akan tetap
kering, beberapa "karat putih" dapat muncul di permukaan unit (gangguan visual).
melindungi motor kipas, mereka harus digerakkan setidaknya 3,4 jam sebulan
sekali atau tegangan rendah terus menerus harus diarahkan ke motor kipas untuk
menjaga suhu permukaannya lebih tinggi dari udara suhu titik embun.
adalah menentukan koefisien transfer kalor dan luasan transfer kalor (heat
……………………………………………………...….(2.8)
Dalam hal ini koefisien transfer kalor, menggunakan nilai overall heat
21
koefisien - konveksi pada permukaan kedua sisi. Pada kondensor, jumlah kalor
…………………………………………………..….(2.9)
……………………………………………….(2.10)
mc dan mp adalah laju aliran uap dan air pendingin, (ii - io) = λ, kalor latent
kondensasi, dan cp : kalor spesifik pendingin, (to - ti) = beda temperatur keluar dan
masuk pendingin. Untuk koefisien transfer kalor air pendingin pada sisi tube
yakni: Persamaan ini didasarkan data eksperimental ekstensif pada rentang angka
kondensasi film ini merupakan bentuk yang umum lazim digunakan dan cukup
tersisa pada permukaan kemudian jatuh dan tanpa menyebar melalui seluruh
resistansi laju transfer kalor, sehingga laju transfer kalor pada kondensasi film
ini diharapkan lebih rendah dari pada laju transfer kalor pada kondensasi tetesan
(drop condensation). Laju transfer kalor permukaan (surface heat transfer rates)
untuk kondensasi butiran lebih besar puluhan kali dibanding laju kondensasi.
22
Temperatur Inlet adalah temperatur atau suhu masuk ke dalam unit suatu
sistem, baik itu engine atau pun komponen lain pada pembangkit tenaga listrik.
Dengan kata lain, temperatur inlet ialah suhu masuk (Tinlet) yang berada di dalam
unit suatu sistem. Fungsi temperatur inlet adalah untuk memaksimalkan kinerja
daripada unit sistem. Satu hal yang perlu perlu diperhatikan adalah bahwa
temperatur inlet harus disesuaikan dengan unit suatu sistem dalam pembangkit
tenaga listrik.
dari suatu peralatan agar peralatan tersebut tidak cepat aus sehingga dapat
panas (disipasi) yang timbul di dalam komponen sistem pembangkit yang sedang
adalah :
- Udara
- Gas Hidrogen
- Air
23
dimaksudkan untuk mengurangi panas berlebih dari suatu komponen atau
peralatan pembangkit listrik agar peralatan tersebut tidak cepat rusak. Pada
cooling system ada beberapa media yang digunakan untuk pendinginan, yaitu :
a. Air
pendinginan air bersirkulasi ini berfungsi untuk menjaga suhu oli sesuai dengan
sistem pendingin dengan tingkat kegagalan sangat rendah. Pendinginan dengan air
Keuntungan :
Kerugian :
24
Gambar 2.1 komposisi air di sistem pendingin
Air yang diuapkan dan air keran berkualitas baik biasanya direkomendasikan
untuk digunakan sebagai air baku. Air dari proses reverse osmosis juga dapat
digunakan jika memenuhi spesifikasi. Air laut yang tidak diolah, air tawar, dan air
Pengolahan air baku Tergantung pada kualitas air baku, air mungkin perlu diolah
konsentrasi garam (biasanya kalsium karbonat, kalsium sulfat, kalsium fosfat dan
magnesium silikat) naik terlalu tinggi. Garam dapat mengendap dan membentuk
endapan pada area permukaan bila kontak dengan air. Deposit memiliki kapasitas
perpindahan panas yang buruk yang dapat menyebabkan pendinginan yang tidak
25
pengubah kristal) untuk membentuk lumpur yang dapat dilepas. Untuk menjaga
mineral pembentuk kerak dalam larutan atau untuk mengubah kerak secara
pasir), melunakkan air di fasilitas pertukaran ion, dan demineralisasi air secara
menyeluruh.
pengambilan sampel air Kualitas air dalam sistem pendingin merupakan faktor
penting dalam pengoperasian mesin. Untuk mencegah korosi dan endapan dalam
sistem sirkulasi air tertutup, air harus diolah dengan aditif. Sampel air harus
sebulan sekali atau setelah setiap 500 jam kerja. Kualitas air juga harus diperiksa
sebelum menghidupkan mesin setelah overhaul. Sampel air dapat diambil dari
beberapa tempat di sirkuit air pendingin. Jika perlu, bahan kimia harus
ditambahkan ke sistem air pendingin. Air harus diolah dengan aditif untuk
mencegah korosi, endapan kerak, atau endapan lain dalam sistem air pendingin.
Sebelum pengolahan, air harus jernih dan memenuhi persyaratan kualitas air baku.
Penggunaan aditif atau sistem pengolahan air pendingin yang disetujui adalah
wajib. Air hujan memiliki kandungan oksigen dan karbon dioksida yang tinggi
yang menyebabkan risiko korosi yang besar, dan tidak cocok sebagai air
pendingin. Air laut akan menyebabkan korosi parah dan pembentukan deposit,
bahkan jika dipasok ke sistem dalam jumlah kecil. Air tawar yang dihasilkan oleh
pabrik reverse osmosis seringkali memiliki kandungan klorida yang tinggi (lebih
26
tinggi dari yang diizinkan 80 mg/l) yang menyebabkan korosi. Jika terjadi risiko
Beberapa bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan air dianggap berbahaya
bagi manusia dan/atau lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti
kimia.
akan minimal jika air pendingin diolah dengan benar. Tergantung pada kualitas air
pendingin dan efisiensi pengolahan, ruang air pendingin akan sedikit banyak kotor
seiring berjalannya waktu. Deposit pada, misalnya, jaket air liner silinder, kepala
kerusakan serius. dapat disebabkan oleh kontaminan padat dalam suspensi yang
aliran air rendah. Sirkulasi air bersih harus diolah dengan bahan kimia untuk
endapan terdiri dari lumpur lepas dan partikel padat, yang dapat disikat dan dibilas
mungkin telah larut selama perawatan kimia tanpa terlepas. Biofouling Biofouling
endapan di permukaan. dapat menyumbat pipa dan sistem pipa, dan juga sering
27
biologis. Pengotoran biologis makro dapat ditemukan dalam sistem air bersuhu
rendah, dan biasanya disebabkan oleh, misalnya, remis dan kerang yang
memasuki sistem melalui asupan air baku. Pengotoran biologis mikro terutama
dapat ditemukan dalam sistem air bersuhu rendah tetapi juga dalam sistem dengan
suhu tinggi. Ini mungkin disebabkan oleh bakteri, ganggang dan jamur yang
memasuki sistem melalui asupan air pendingin, misalnya. Metode umum untuk
dan perawatan kimia. Perlakuan mekanis dari suplai air pendingin biasanya terdiri
dari penyaringan dua tahap; tahap pertama adalah saringan hisap yang agak kasar
dan tahap kedua saringan hisap yang lebih halus. Penggunaan perlakuan termal
didasarkan pada fakta bahwa beberapa organisme dibunuh oleh suhu tinggi.
Backwash termal harus sering dilakukan dan biasanya bukan merupakan solusi
b. Gas Hidrogen
menggunakan gas hidrogen tidak dapat dipungkiri bahwa generator listrik wajib
memiliki sistem pendingin yang sangat baik untuk membuang panas yang tercipta
secara langsung merusak generator itu sendiri. Panas berlebih dapat secara ekstrim
generator tersebut. Gas Hidrogen menjadi satu media populer yang digunakan
28
alasan kuat untuk terus menggunakannya. Namun demikian sistem pendingin
Selain konduktivitas kalornya yang tidak mencukupi, massa jenisnya yang terlalu
berat juga menjadi kerugian lain. Untuk itulah dibutuhkan gas jenis lain yang
lebih baik di sisi konduktivitas termal maupun karakteristik lainnya. Gas hidrogen
(0,168 W/m·K), massa jenisnya yang sangat ringan, dan juga kalor spesifik yang
baik daripada udara jika digunakan sebagai pendingin. Hal ini bisa diibaratkan,
berukuran besar, cooling system gas hidrogen akan menjadi lebih ekonomis jika
memiliki konduktivitas termal yang baik pula (0,142 W/m·K), namun karena
harganya yang jauh lebih mahal ketimbang gas hidrogen maka ia tidak digunakan.
Tetapi bukankah hidrogen adalah gas yang sangat mudah terbaka, hidrogen
memang gas yang sangat mudah terbakar atau meledak. Namun ingatkah Anda
tentang segitiga api? Sekalipun hidrogen pada generator bekerja pada temperatur
29
tinggi, jika kita dapat menjauhkan hidrogen dari oksigen, maka segitiga api akan
terputus, dan gas hidrogen menjadi aman dari resiko terbakar. Untuk masalah ini
pun sudah ada beberapa sistem pendukung yang digunakan untuk mencegah agar
hidrogen selalu dalam keadaan murni (dijaga sekitar 99%), serta tidak akan
(purity meter) digunakan untuk selalu memonitor secara real – time tingkat
kemurnian gas hidrogen. Dengan alat ini, sekecil apapun gas hidrogen tercampur
dengan gas lain akan mudah diketahui. Jika pembacaan kemurnian hidrogen
turun, sebuah sistem purging selalu siap digunakan untuk meningkatkan angka
sistem kontrol tekanan gas hidrogen agar selalu terjaga pada angka tertentu. Di
sisi lain, ada sebuah sistem bernama hydrogen dryer yang juga berfungsi untuk
memicu adanya percikan api di dalam generator. Satu sistem pendukung lain
bernama sistem seal oil yang akan kami perkenalkan lebih lanjut nantinya,
mengingat media pendingin gas hidrogen digunakan pada sisi rotor generator
yang tentunya ada sisi potensial kontak (pada bearing generator) antara udara
tersebut akan kita bahas lebih detail pada kesempatan selanjutnya. Generator
terbentuk dari jutaan lilitan kawat yang tersusun menjadi kumparan di dua sisi
sektor yang berbeda, yakni : rotor dan stator. Kumparan - kumparan tersebut akan
menghasilkan panas yang sangat tinggi pada saat generator beroperasi. Gas
30
Hidrogen sebagai media pendingin generator akan mengalir menyelubungi
pendingin heat exchanger. Ada dua jenis sistem pendinginan hidrogen pada
sekaligus stator, serta generator dengan pendingin hidrogen untuk sisi rotor dan
air pada sisi stator. Generator yang menggunakan pendingin hidrogen pada rotor
dan air pada sisi stator biasanya berukuran besar dan menghasilkan energi listrik
c. Udara
konversi energi gerak menjadi listrik. Jika hal ini dibiarkan begitu saja, panas
keausan dan kerusakan yang parah, bahkan dapat melelehkan kumparan tembaga
yang ada. Tentu saja hal - hal tersebut sangat dihindari pada sebuah generator
listrik. Maka di sinilah peran penting sistem pendingin generator berada. Sistem
pendingin ini bertugas untuk menyerap panas yang timbul pada setiap sudut
hanya dengan udara sirkulasi saja. Untuk generator berbeban 250 hingga 450 MW
besar dengan beban listrik hingga 1800 MW, wajib menggunakan sistem
31
pendingin hidrogen dan air bersirkulasi sekaligus. Akan tetapi pengklasifikasian
dilakukan. Bahkan saat ini generator 425 MW sudah mampu didinginkan dengan
hanya sistem pendingin udara saja. Jadi, dapat disimpulakan bahwa media
pendingin (air, gas hidrogen, dan udara) bersirkulasi pada generator listrik.
generator listrik baik itu rotor dan stator. Sebuah alat bantu sirkulasi media
pendingin yang terpasang satu shaft dengan generator listrik bertugas untuk
mensirkulasikannya.
mengontrol suhu dan tekanan dengan cara mentransfer panas (heat) fluida panas
dari proses produksi ke dalam cooling water. Pada proses ini cooling water akan
menerima panas dan perlu didinginkan kembali atau diganti dengan air baru dari
make - up water. Total nilai pada proses produksi akan tergantung dari seberapa
proses yang ditetapkan. Efisiensi dan efektifitas design cooling water system
sangat tergantung terhadap tipe proses produksi yang akan didinginkan, kualitas
32
Proses pendinginan oleh cooling water system melibatkan transfer panas
dari satu media ke media lainnya. Media yang kehilangan panas disebut cooled
(yang didinginkan) dan media yang menerima panas disebut coolant (yang
(total cost production atau TCO), karena cooling water system menghilangkan
panas yang tidak diinginkan pada proses produksi. Pada saat cooling water system
tidak dapat menghilangkan panas secara efisien, maka semua proses akan
bermasalah dan menyebabkan peningkatan biaya produksi. Selain itu jika cooling
berlebihnya penggunaan air, buangan air, dan biaya energi mengakibabkan total
33
Alasan digunakannya air sebagai coolant pada cooling water system
karena jumlahnya melimpah dan harga lebih murah dari coolant lainnya, mudah
dan aman digunakan, mampu menurunkan panas dalam jumlah besar per unit
volume - nya khususnya dibandingkan dengan udara, serta tidak mengembang dan
mengempis secara signifikan pada saat perubahan suhu, dan tidak terjadi
Sumber air yang digunakan untuk cooling water system disebut make - up
water, dapat berasal dari air permukaan seperti sungai dan kolam atau air bawah
tanah. Umumnya air bawah tanah lebih konsisten komposisi dan jumlah zat
oleh air hujan, erosi dan kondisi lingkungan sekitar. Akan tetapi air bawah tanah
biasanya mengandung besi dan mangan terlarut yang tinggi dimana dapat
menyebabkan fouling pada cooling water system jika tidak dihilangkan. Kondisi
ini lebih jarang terjadi pada air permukaan. Karena pertimbangan lingkungan,
biaya dan ketersediaan air, beberapa instalasi saat ini menggunakan effluent air
laut dan air limbah sebagai sumber cooling water. Akan tetapi perlu perhatian
lebih dan design yang tepat jika menggunakan kedua sumber air ini agar kinerja
cooling water system agar dapat bekerja dengan baik karena dapat menyebabkan
34
1. Konduktivitas (Conductivity), nilai konduktivitas pada water cooling
system sangat tergantung dengan design, kualitas air baku, dan tipe
atas nilai yang direkomendasikan maka peluang terjadi scaling sangat tinggi.
35
Sebelum masuk ke tangki air baku, air mengalir melalui sistem pretreatment yang
terdiri dari unit flotasi, unit dosis kimia, filter multilayer dan unit klorinasi. Unit
dibersihkan dengan back flushing dan dilengkapi dengan jalur bypass. Unit
klorinasi dan unit dosis kimia termasuk tangki kimia dan pompa dosis.
Unit pengolahan air Unit pengolahan air meningkatkan kualitas air dengan
● Filter multi-lapis
● Filter kartrid
Pengukur konduktivitas dipasang di saluran keluar unit. Air yang tidak diolah
terlebih dahulu disaring dalam filter multi-layer, yang menghilangkan partikel dari
air. Sebelum memasuki unit reverse osmosis, air mengalir melalui pelembut dan
filter kartrid. Di unit reverse osmosis, garam dan kotoran lainnya dihilangkan.
Unit pengolahan air dikendalikan dari panel kontrol lokal. Unit beroperasi sesuai
36
2 Siapkan unit flotasi udara terlarut untuk operasi.
bergantung pada status sistem. Periksa apakah semua filter siap dioperasikan.
● Periksa alirannya.
● Periksa pengoperasian sakelar level di tangki air baku. Sistem harus berhenti
ketika level tinggi tercapai di dalam tangki dan mulai ketika level rendah tercapai.
yang benar ke pembangkit listrik. Air pra-olahan disimpan dalam tangki air baku
meningkatkan kualitas air untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Air hasil olahan
37
ditampung di tangki air olahan sebelum didistribusikan ke konsumen. Air api
2. Buka katup saluran masuk unit pra-pengolahan air. Pastikan ada air di baskom
air baku.
4. Atur katup pengisian tangki air baku dan tangki air api untuk operasi otomatis.
7. Buka katup keluar tangki untuk air olahan dan nyalakan unit booster air olahan.
Pastikan ada air di dalam tangki sebelum memulai unit booster.
8. Buka katup penutup di jalur distribusi air yang diolah sesuai kebutuhan
Terdapat beberapa tipe cooling water system yang banyak digunakan oleh
38
Sistem ini yang paling banyak digunakan diindustri saat ini. Pada sistem
ini terdiri atas pompa, heat - exchanger (HE), dan cooling tower. Pompa akan
cooling tower dan panas dibuang melalui proses evaporasi (penguapan), karena
terjadi proses evaporasi dalam kondisi sistem terbuka sehingga disebut “open
cooling water akan semakin pekat sehingga dapat terjadi scaling atau fouling.
Bentuk sistem ini berbentuk menara pagoda agar proses evaporasi terjadi secara
Gambar 2.7
Open recirculating systems
(Sumber : Google Chrome)
39
2. Once through systems
Pada sistem ini, cooling water system akan melewati heat - exchanger
sekali sehingga konsentrasi zat terlarut dalam cooling water tidak berubah, akan
tetapi dibutuhkan volume cooling water yang banyak karena tidak ada sistem
resirkulasi, sehingga air laut sebagai sumber air sering kali digunakan. Perubahan
suhu akibat cuaca sering kali menjadi masalah terhadap sumber air pada
operasionalnya, selain itu polusi suhu akibat dari buangan cooling water ke sungai
Pada sistem ini konsentrasi zat terlarut pada cooling water system tidak
berubah dan kehilangan cooling water atau bahan kimia pengontrol sangatlah
kecil sebab tidak terjadi evaporasi. Air dan penambahan dosis bahan kimia
tertutup dan kehilangan air diminimalisir dalam sistem dengan adanya resirkulasi.
40
Sistem Motor Pompa adalah suatu system alat yang digunakan untuk
memindahkan suatu cairan dari satu tempat ke tempat yang lain dengan cara
pengaliran itu dapat berupa perbedan tekanan perbedaan ketinggian atau hambatan
gesek. Pada prinsipnya sistem motor pompa mengubah impeller mekanik menjadi
impeller aliran fluida, impeller yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk
menaikkan tekanan dan mengatasi tahanan - tahanan yang terdapat pada saluran
41
• Lepaskan kabel dari motor.
• Pasang penyangga untuk motor baik braket di bawah motor atau mata
• Jika Alfa Laval Vantaa belum mengirimkan motor baru, bor saluran air
kondensasi sesuai dengan instruksi pabrik motor dan pastikan pelumasan motor
sudah benar.
● Saat mengisi sistem pendingin mesin, katup V002 dan V005 harus terbuka dan
42
● Saat mengedarkan air untuk tujuan pencampuran, katup V002 dan V006 harus
tekanan pelepasan. Katup satu arah mencegah air mengalir ke arah yang salah.
Selang untuk dosis bahan kimia terhubung ke sisi hisap pompa. Garis dosis bahan
kimia mencakup katup penutup manual (V009) dan katup satu arah untuk
mencegah aliran balik. Pompa dihidupkan dan dimatikan secara manual dari kotak
control.
Adapun cara kerja kipas pendingin adalah Aliran udara yang disebabkan
dapat mengalir melewati sirip - sirip radiator. Udara akan menyerap panas pada
sirip - sirip radiator sehingga temperatur air pendingin pada radiator dapat
43
kipas terutama untuk penggunaan di luar ruangan yang dirancang motor
sangkar-tupai yang dibangun dengan standar IEC atau NEMA jika ditentukan
• Periksa apakah semua komponen terpasang dengan benar dan tidak ada
bantalannya.
• Periode pelumasan normal adalah 15.000 – 30.000 jam. Jumlah dan jenis
gemuk tertera pada pelat nama motor/manual motor. Jika Anda menggunakan
• Selama macet (misalnya di musim dingin) jalankan kipas selama 3...4 jam
setidaknya sebulan sekali. Disarankan juga untuk mengubah urutan awal kipas
• Matikan arus di sakelar pengaman dan kunci sakelar. Tunggu sampai poros
motor dan tiang bilah mendingin ke suhu yang sama. Saat motor berjalan, ada
beberapa transmisi panas ke poros sehingga bilahnya bisa terlalu kencang untuk
dilepas.
dapat merusak elemen. • Lepas baut (1) yang mengunci bilah kipas ke poros
motor.
44
• Jika blade tidak dapat dilepas dengan memutar ringan antara motor dan
impeller, tarik blade dengan ekstraktor. Perhatikan, bahwa impeler (2) dan
kutub (3) seimbang. Kutub tidak boleh dicampur satu sama lain dan selalu
harus dipasang kembali hanya ke impeler yang sama. Juga berhati-hatilah agar
posisi tiang sehubungan dengan impeller tetap sama – posisi yang benar dapat
ditandai mis. dengan tinta gambar. Impeller dapat dilepas dari tiang blade
dengan membuka baut (4) di sekitar tiang. Tolong jangan buka baut
Sistem Kendali Suhu Putaran Kipas Pendingin adalah suatu proses pengendalian
suhu putaran kipas pendingin, dimana perubahan suhu dapat diukur atau
terdeteksi, dan bagian dari energi panas yang ke dalam atau keluar dari ruang
45
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan dan dibahas metodologi penelitian serta
informasi dalam penelitian ini sangat diperlukan untuk menyelesaikan tugas akhir
berikut ini :
Gambar 3.1 single line sistem pendingin PT PJB UBJOM PLTMG ARUN
pendingin pada engine.mulai dari suhu awal dan setelah suhu di dinginkan
46
3.2 Teknik Pengumpulan Data
tugas akhir ini, maka metode dilakukan untuk mendapat informasi antara lain:
diambil. Begitu pula yang dilkukan penelitian ini, langkah pertama yaitu
dengan melakukan studi literature yang diperoleh dari buku referensi dari
pustaka, akses internet dan bimbingan dari staf pengajar agar mendapat data-
akhir ini.
UBJOM Arun 184 MW meliputi, data engine, generator, dan single line
Tabel 3.1 Spesifikasi Mesin Pembangkit listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG)
47
Tegangan sekunder 400 VAC
Frekuensi 50 Hz
Adapun engine pada PLJB UBJOM Arun 184 MW terdapat 19 unit engine
yang dimana satu engine terdapat 18 piston dan frekuensi 50 Hz. Pengapian bahan
bakar yang sangat ramping biaya, dan benar teknologi pengapian diperlukan
pengapian paling cocok untuk mesin berbahan bakar gas murni. Percikan api
dengan pre-chamber juga dikenal sebagai teknologi SG, digunakan pada mesin
Tabel 3.2 Data teknis Radiator pembangkit listrik PT.PJB UBJOM PLTMG ARUN
Type BLP021
Status running
Output frequency 30 Hz
current 109.4 A
48
Active fault code 0
Enclosure IP23
Flow axial
Metode ini digunakan untuk melakukan studi pada data lapangan guna
proses pendingin di mesin dan pengaruh sistem pendingin terhadap kinerja mesin,
kasus.
ARUN
49
3.5 Flow Chart
Gambar 3.1
Flowchart Penelitian
50
BAB IV
Pada bab ini akan dijelaskan seputar hasil penelitian dan pembahasan dari
penelitian. Adapun hasil penelitian dan pembahasannya adalah sebagai berikut ini.
menggunakan air tawar yang diolah secara kimia. Sistem terbagi menjadi sirkuit air
pendingin suhu rendah (LT) dan suhu tinggi (HT). Pendinginan air disirkulasikan
dalam sistem dengan pompa sentrifugal yang digerakkan langsung yang dipasang di
muatan dan pendingin oli pelumas. Air didinginkan dalam radiator dengan kipas
oleh katup tiga arah. Katup kontrol suhu mengarahkan air ke radiator atau kembali ke
mesin, tergantung pada suhu air. Kecepatan kipas radiator diatur sesuai dengan suhu
air di dalamsaluran balik dari radiator. Unit pemanasan awal digunakan untuk
bejana ekspansi tunggal. Jalur outlet dari ekspansi bejana masing-masing terhubung
ke sisi hisap pompa sirkulasi LT, untuk meningkatkan tekanan hisap pompa. Bejana
ekspansi terhubung ke sirkuit air pendingin pada mesin dengan pipa ventilasi. Sistem
air pendingin mencakup peralatan untuk memantau tekanan dan suhu dalam sistem,
misalnya di saluran masuk dan keluar mesin dan radiator.seperti yang dapat di lihat
51
Gambar 4.1 proses cooling sytem
Prosedur :
1. Isi dan ventilasi sirkuit air pendingin. Pastikan bahwa dosis kimia
sudah benar.
2. Periksa apakah semua katup manual berada pada posisi yang benar.
a. Periksa apakah katup masuk dan katup keluar unit dalam sistem
pendingin
sepenuhnya.
52
c. Periksa apakah katup isolasi pengukur terbuka.
3. Mulai unit pemanas awal air jaket. Atur unit untuk operasi otomatis.
Kapan mesin telah hidup, pendingin dan katup pengatur suhu menjaga
pendinginan air pada suhu yang tepat pada sistem pendingin tersebut
Persyaratan akhir
Sirkuit air pendingin harus diberi ventilasi bila mesin telah beroperasi
mesin normal.
Prosedur :
diisi dengan air yang diolah secara lamgsung pada sistem pendingin
53
4.1.3 Emptying the cooling water circuits
Sebelum mengosongkan sirkuit air pendingin, unit pemanasan awal harus
pemeliharaan, yang dirawat air pendingin dapat disimpan sementara di tangki air
perawatan.
Prosedur
pendinginsirkuit.
3. Atur katup pada pompa air perawatan pada posisi yang benar.Air harus
pompa bekerja.
a. Buka katup.
b. Tutup katup
katup penutup terbuka. Jika bagian dari sistem air pendingin harus
54
8. Hentikan pompa air perawatan ketika sirkuit air pendingin telah
dikosongkan.
konsekuensial dalam sirkuit air pendingin. Air dapat ditambahkan ke sirkuit air
tingkat aditif yang benar dipertahankan di sistem. Jika air ditambahkan untuk
mengkompensasi penguapan dan konsentrasi bahan kimia lebih dari cukup, air
efisien dan menghindari masalah operasional, penting agar udara di sirkuit air
pendingin dihilangkan. Unit dalam sistem harus dibuang secara teratur interval,
dan selalu berhubungan dengan mengisi atau memulai sistem. Air pendingin harus
dianalisis secara teratur, untuk memantau kualitas air dan menentukan kebutuhan
suhu mesin pada unit pembangkit energi listrik. Sistem pendingin sangat dibutuhkan
untuk mengurangi panas berlebih pada mesin. Dengan adanya sistem pendingin,
55
kinerja mesin optimal hal ini dikarenakan panas yang berlebih pada mesin telah
diturunkan oleh sistem pendingin tersebut. Jika sebuah mesin tidak memiliki sistem
pendingin, maka panas berlebih yang ditimbulkan oleh mesin akan menyebabkan
komponen mesin cepat rusak.terjadi penurunan temperature air seperti pada tabel 4.1
berikut ini
56
4.2.1 pengaruh water temperature terhadap Kecepatan Mesin (Rpm)
kecepatan mesin (Rpm).pada saat pengoperasian pada jam 10.00 suhu water
temperature 48,60(°C), dan kecepatan mesin nya 749 Rpm dan pada saat jam
11.00 suhu water temperature nya naik menjadi 50,10 dan putara nya berkurang
menjadi 747 Rpm seeiring berjalan waktu pada saat jam 16.00 suhu Kembali
turun menjadi 47,20(°C),dan kecepatan mesin nya bertamnah menjadi 751 Rpm
dan pada saat jam 22.00 water temperature naik menjadi 50,10(°C),dan
kecepatan nya stabil di kisaran 751 rpm,dan pada saat jam 09.00 water
temperature turun menjadi 49,20 (°C) dan putaranya menjadi 747 Rpm dari sini
dan water temperature selalu menjaga putara mesin agar stabil dan terjaga .
kecepatan mesin pada saat pengoperasian engine speed tertinggi yaitu pada
753 Rpm yang terjadi pada suhu 49,30(°C) dan engine speed terendah 747
adalah 50,20(°C) dan engine spped yang dihasilkan 751Rpm, dan suhu
749 Rpm. Di sini dapat dilihat perubahan nya secara bertahap mulai dari
57
Gambar 4.2 pengaruh water temperature terhadap kecepatan mesin
Pada bab ini akan menjelaskan pengaruh water temperature terhadap suhu
mesin.pada saat pengoperasian pada jam 10.00 suhu water temperature 48,60(°C),
dan suhu mesinya nya 50 (°C), dan pada saat jam 11.00 suhu water temperature
nya naik menjadi 50,10 dan suhu mesinya bertambah menjadi 52(°C), seeiring
berjalan suhu dari water temperature 48,4 (°C), dan suhu mesin nya turun menjadi
50 (°C), di sini dapat dilihat semakin kecil suhu dari water temperature nya suhu
dari mesin nya juga turun,dan dapat dilihat pada jam 19.00 suhu temperature air
naik lagi menjadi 49,6(°C), dan suhu mesin nya juga naik lagi menjadi 52 (°C),
dan pada saat pukul 22.00 suhu dari water temperature naik lagi menjadi 50 ,1
(°C), dan ini mengakinatkan suhu mesin menjadi naik menjadi 54 (°C).
58
4.2.1.1Grafik pengaruh water temperature terhadap suhu mesin
mesin teringgi 54(°C) yang terjadi pada suhu 49,30(°C) dan suhu mesin
tertinggi adalah 50,20(°C) dan,di sini dapat dilihat grafik pada awal di
suhu temperature air 48,6 (°C) suhu mesin nya adalah 50(°C),dan pada saat
temperature air nya naik menjadi 50,1 (°C) dan suhu mesinya juga naik
suhu dari mesin nya juga turun menjadi 48 (°C) ini dapat kita lihat
semakin rendah suhu water temperature nya suhu mesin menjadi semakin
rendah,begitu juga sebalik nya jika suhu water temperature nya tinggi itu
59
4.2.3 Grafik pengaruh water temperature (LT) terhadap daya aktif (kw)
aktif pada water temperature (LT),pada saat pengoperasian daya aktif tertinggi
yaitu pada 8963 kw yang terjadi pada suhu 48,90 (°C) dan daya aktif terendah 8640
50,20(°C) dan daya aktif yang dihasilkan 8851 kw, dan suhu terendah di bagian
LT adalah 48,60(°C) dan daya aktif nya adalah 8640 kw,di sini dapat dilihat pada
awalan daya aktif nya mengalami penaikan 8600 Kw ke 8700 Kw dan pada saat
temperature nya naik menjadi 50,2 (°C) daya nya menjadi naik menjadi 8800 Kw
dan proses ini berlanjut dan pada suhu 48,60 daya mengalami penurunan menjadi
8670 Kw dan pada akhir nya pada jam 09.00 water temperature nya menjadi
60
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini berisi simpulan dan saran penelitian. Adapun simpulan dan
5.1 Simpulan
pendingin, yaitu : air. Air yang mengalir melewati kisi - kisi (fin) radiator akan
menyerap suhu panas dari air pendingin sehingga suhu air pendingin akan turun.
Ketika suhu meningkat mencapai 90⁰C, maka thermostat akan membuka penuh
pendingin sangat dibutuhkan untuk mengurangi panas berlebih pada mesin. Daya
5.2 Saran
perbaikan, dan perawatan penting agar menjaga kinerja mesin pembangkit listrik
tersebut. Hal ini dilakukan agar mesin dapat bekerja optimal tanpa mengalami
61
DAFTAR PUSTAKA
Hardjo Budi. 2015. Kajian Sistem Pendingin Udara Masuk untuk Menaikkan
Daya pada Beban Puncak.
Komaruddin. 2021. Analisis Main Cooling Water Pump pada Pembangkit Listrik
Tenaga Panas Bumi (PLTPB).
Hizbullah Muhammad. 2014. Kajian Sistem Pendingin Udara Masuk Turbin Gas
untuk Menaikkan Daya Output.
Anwar Syarifil. 2016. Sistem Pendingin Alternator pada PLTU Asam – Asam.
62