UTILITAS
Disusun oleh
Plug/Kelompok : A/1
LABORATORIUM UTILITAS
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA
YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan dan menyusun Laporan Praktikum Utilitas dengan
judul “Uji Nilai Kalor Bahan Bakar Pada Boiler Sederhana” ini dengan baik.
Adapun tujuan dari penulisan Laporan Praktikum ini adalah agar praktikan memahami
penggunaan teori dan praktik pada Praktikum Utilitas “Uji Nilai Kalor Bahan Bakar Pada Boiler
Sederhana”, serta untuk memenuhi tugas Praktikum Utilitas.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu saya
dalam penyusunan laporan ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
saya ucapkan terima kasih kepada :
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak kekurangan.
Maka saya sebagai penulis sangat menerima segala bentuk kritik maupun saran yang bersifat
membangun. Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk pembelajaran dan pengembangan
ilmu bagi saya, pembaca, dan masyarakat luas.
I.2 Tujuan
1. Memperoleh data nilai kalor bahan bakar fosil.
2. Membuat grafik karakteristik pembakaran tehadap pemanasan air dari setiap bahan
bakar yang digunakan.
3. Membandingkan nilai kalor yang diperoleh dari hasil pengujian dengan estimasi
berdasarkan komposisi dasar (literatur).
B. Boiler
Boiler/ ketel uap merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan
ke air sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air adalah media yang
berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air panas atau steam pada
tekanan dan suhu tertentu mempunyai nilai energi yang kemudian digunakan untuk
mengalirkan panas dalam bentuk energi kalor ke suatu proses. Jika air dididihkan
samapi menjadi steam, maka volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali,
menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga
sistem boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan baik.
Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan,
temperature, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan digunakan.
Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan tekanan-temperatur
rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur tinggi (high pressure/HP), dengan
perbedaan itu pemanfaatan steam yang keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam
suatu proses untuk memanaskan cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial and
industrial boilers), atau membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor
menjadi energi mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi
listrik (power boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler
tersebut, yang memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi untuk membangkitkan energi
listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah
dapat dimanfaatkan ke dalam proses industri.
Pada umumnya , sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan
sistem bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis
sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan
dan perbaikan dari sistem air umpa, penanganan air umpan diperlukan sebagai bentuk
pemeliharaan untuk mencegah terjadi kerusakan dari sistem steam. Sistem steam
mengumpulkan dan mengontrol produksi dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem
pemipaan ke titik pengunaan. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur
mengunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar
adalah semua peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk
menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan
bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem. Efisiensi Boiler
dapat dihitung dari perbandingan antara konsumsi panas dengan suplai panas.
BAB II
PELAKSANAAN DAN PERCOBAAN
B. Bahan:
1. Air 600 ml
2. Pertalite
3. Kerosin
4. Solar
Gelas beker
Burner
Kawat kasa
Kaki tiga
Tabel.III.1.1.Perubahan Suhu
Volume
40 43 49 195 197 199
akhir (ml)
III.2 Perhitungan
A. Menghitung Nilai Kalor Panas Sensibel dan Nilai Kalor Panas Laten
1. Minyak tanah
V air awal = 200 ml
V air sisa = 195 ml
• V air menguap = V air awal – V air sisa
= 200 ml – 195 ml
= 5 ml
∆T = T1 – T0
= 80°C - 28°C
= 52 °C
• Qsensibel = m . Cp . ∆T
= 194,2654 gr . 4,2 J/gr°C . 52°C
= 42.427,5634 J
• Qlaten =m.U
= 4,9811 gr x 2260 J/gr
= 11.257,286 J
• Qujilab = Qsensibel + Qlaten
= 42.427,5634 J + 11.257,286 J
= 53.684,8494 J
2. Pertalite
V air awal = 200 ml
V air sisa = 197 ml
• V air menguap = V air awal – V air sisa
= 200 ml – 197 ml
= 3 ml
∆T = T1 – T0
= 53°C - 28°C
= 25 °C
• Qsensibel = m . Cp . ∆T
= 196,2579 gr . 4,2 J/gr°C . 25°C
= 20.607,0795 J
• Qlaten =m.U
= 2,9886 gr x 2260 J/gr
= 6.754,236 J
• Qujilab = Qsensibel + Qlaten
= 20.607,0795 J + 6.754,236 J
= 27.361,3155 J
3. Solar
V air awal = 200 ml
V air sisa = 199 ml
• V air menguap = V air awal – V air sisa
= 200 ml – 199 ml
= 1 ml
∆T = T1 – T0
= 46°C - 28°C
= 18 °C
• Qsensibel = m . Cp . ∆T
= 198,2503 gr . 4,2 J/gr°C . 18°C
= 14.987,7227 J
• Qlaten =m.U
= 0,996233 gr x 2260 J/gr
= 2.251,412 J
• Qujilab = Qsensibel + Qlaten
= 14.987,7227 J + 2.251,412 J
= 17.239,1347 J
III.3 Pembahasan
Pada percobaan uji nilai kalor bahan bakar pada boiler sederhana dengan digunakannya
bahan bakar fosil yaitu minyak tanah, pertalite, dan solar. Nilai kalor yang didapatkan akan
menentukan bahan bakar yang efisien dan hemat energi. Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan, semakin tinggi nilai kalor bahan bakar menunjukkan bahwa bahan bakar tersebut
pemakaiannya semakin sedikit dan berdasarkan perhitungan diatas nilai kalor bahan bakar
minyak tanah lebih besar dibandingkan dengan nilai kalor bahan bakar pertalite dan solar.
Jika dilihat dari volume bahan bakar, pada pembakaran selama 20 menit dan
menggunakan volume awal yang sama yaitu 50 ml. Pada bahan bakar minyak tanah didapatkan
volume akhir sebanyak 40 ml, pada bahan bakar pertalite didapatkan volume akhir sebanyak
43 ml, dan pada bahan baakar solar didapatkan volume akhir sebanyak 49 ml. Berdasarkan hasil
tersebut, solar menjadi bahan bakar yang paling sedikit konsumsinya. Perbedaan volume akhir
disebabkan karena perbedaan komposisi campuran hidrokarbon yang digunakan pada setiap
bahan bakar sehingga mempengaruhi perbedaan kemampuan pembakaran pada masing –
masing bahan bakar.
54 53
50 50 49
45 45 47 46
43 43 44
40 41 39 41
37 38 37
33 33 35
33 34
30 31
29 31
20
10
0
0 5 10 15 20 25
Waktu (menit)
IV.1 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa:
A. Nilai kalor ujilab yang didapatkan pada masing – masing bahan bakar:
1. Bahan bakar minyak tanah = 49605,303 J
2. Bahan bakar pertalite = 24064,4088 J
3. Bahan bakar solar = 17239,2168 J
B. Semakin lama waktu pembakaran, akan mempengaruhi perubahan suhu air yang
dipanaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Perry, R.H.and Don W.Green. 1973. “Perry’s Chemical Engineer’s” handbook 7th.
(page 2-91- Densities Of Pure Subtances) McGraw-Hill Company. New York
Tim Penyusun. (2020). Buku Petunjuk Praktikum UTILITAS. Anonim, Buku Petunjuk
Praktikum Utilitas (hal. 23-29). Yogyakarta: Universitas Pembangunan Nasional
"Veteran" Yogyakarta.
LAMPIRAN
Nama : Stevanus Kawentar Adi L
NIM : 021190001
Plug : A