Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ANALISIS POTENSI PENGHEMATAN ENERGI PADA


PLATE HEAT EXCHANGER DI
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI
LAHEDONG

Disusun Oleh :

Nama : Bima Santri Mulya


NIM : 0615 4041 2257
Kelas : 6 EG.C
Dosen Pembimbing : Zurohaina, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Analisis Potensi
Penghematan Energi pada Plat Heat Exchanger di Pabrik Tekstil”. Kami juga
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah
Manajemen Energi Politeknik Negeri Sriwijaya yang sudah memberikan
kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini. Kami sangat berharap
makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah pengetahuan juga wawasan
menyangkut potensi penghematan pada boiler.
Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan
adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang
khususnya bagi para pembaca.Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika
terdapat kata-kata yang kurang berkenan.

Palembang, April 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul................................................................................................ i

Kata Pengantar ............................................................................................... ii

Daftar Isi......................................................................................................... iii

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2

1.3 Tujuan ............................................................................................... 2

1.4 Manfaat ............................................................................................. 2

Bab 2 Pembahasan

2.1 Plate Heat Exchanger ........................................................................ 3

2.2 Audit Energi Dan Metode Pada Plate Heat Exchanger..................... 4

2.3 Perhitungan Audit Energi Pada Plate Heat Exchanger ..................... 5

Bab 3 Penutup

3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 15

3.2 Saran ................................................................................................. 15


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejalan dengan meningkatnya pembangunan yang diikuti dengan pertumbuhan dan


perekembangan perekonomian Indonesia, kebutuhan energinasional juga semakin meningkat.
Penyediaan energi nasional saat ini sangat terbatas karena sumber energi utama bahan bakar
fosil yaitu minyak, gas danbatubara yang sifatnya dapat diperbarui semakin berkurang emisi
gas rumah kacasemakin banyak yang berakibat meningkatnya pemanasan global dan
berdampakpada perubahan iklim. Dalam Kebijakan Energi Nasional yang dituangkan dalam
Peraturan Presiden No.5 Tahun 2006, salah satu kebijakan utamanya adalah konservasi energi.
Adapun salah satu tergetnya adalah menurunkan elastisitas energi sebesar kurang dari satu pada
tahun 2025.
Elastisitas energi adalah perbandingan antara pertumbuhan energi terhadap pertumbuhan
ekonomi. Elastisitas energi adalah salah satu indicator konservasi energi, semakin kecil nilai
elastisitas energi berarti semakin efisien. Salah satu upaya yang paling cepat untuk mengatasi
keterbatasan pasokan energi dan penurunan gas rumah kaca yang sesuai denagan kebijakan
energi nasional adalah dengan melakukan langkah-langkah konservasi energi antara lain
melalui audit energi dan implementasi hasil-hasilnya. Peluang konservasi energi di Indonesia
sangat besar. Dari hasil survai bahwa sektor industri mempunyai potensi penghematan sekitar
10-30%. Beberapa perusahan telah melakukan upaya peningkatan efisiensi energi terutama
berkaitan dengan penggantian peralatan dan pengoperasian peralatan. Namun demikian dalam
penerapannya masih banyak dijumpai hambatan karena belum dilakukannya audit energi dan
penerapan efisiensi energi dilakukan berdasarkan perkiraan saja.
Disamping itu maslah pendanaan merupakan hambatan yang cukup besar dalam melakukan
upaya efisiensi energi Untuk mengatasi permasalahan di atas, pada tahun 2003 pemerintah
meluncurkan program kemitraan konservasi energi. Program kemitraan ini merupakan
kesepakatan sukarela antara pihak industri yang berminat dalam implementasi konservasi
energi dengan pemerintah, lembaga finansial dan pemasok peralatan hemat energi untuk
melakukan audit energi dan implementasi rekomendasi hasil-hasilnya. Dalam hal ini
pemerintah menyediakan pelayanan audit energi secara gratis kepada perusahaan yang telah
mendatangani surat komitmen untuk dilakukan audit energi dan penurunan gas kaca. Program
kemitraan ini merupakan insentif dari pemerintah untuk mendorong sektor industri
melaksanakan program konservasi energy dan Industri dapat melakukan audit energy sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan boiler dan kenapa perlu dilakukan audit energi?
2. Apa saja tahap-tahap yang harus dilakukan dalam mengaudit energi dan bagaimana
caranya?
3. Apa saja yang harus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dari Plat Heat Exchanger?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian boiler dan kenapa perlu untuk dilakukan audit energi.
2. Untuk mengetahui tahap-tahap dan cara dalam melakukan audit energi.
3. Untuk mengetahui apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dari Plat
Heat Exchanger.

1.4 Manfaat

Dari pembuatan makalah audit energi pada boiler ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
pembaca guna menambah pengetahuan dalam memenuhi bahan pembelajaran mata kuliah
Manajemen Energi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Plate Heat Exchanger

Plate Heat Exchanger adalah suatu media pertukaran panas yang terdiri dari Pelat (plate) dan
Rangka (frame). Dalam Plate Heat Exchanger, pelat disusun dengan susunan tertentu, sehingga
terbentuk dua jalur yang disebut dengan Hot Side dan Cold Side. Hot Side dialiri dengan cairan
dengan suhu relatif lebih panas dan Cold Side dialiri dengan cairan dengan suhu relative lebih
dingin. Zat cair yang digunakan sebagai medium bisa dari jenis yang sama atau lain, misalnya
air-air, air-minyak, dll.

Gambar.1 Plate Heat Exchanger Indonesia

Pertukaran panas terjadi dari cairan yang lebih panas ke cairan yang lebih dingin melalui pelat-
pelat yang memisahkan kedua jalur. Dengan demikian, Plate Heat Exchanger dapat digunakan
sebagai media untuk memanaskan maupun mendinginkan cairan.

Aplikasi Plate Heat Exchanger sendiri sangat luas, misalnya untuk mendinginkan minyak
pelumas dari mesin, mendinginkan waste water, memanaskan air untuk industri minuman,
pasteurisasi susu, dll.
Jenis industri yang dapat memanfaatkan Plate Heat Exchanger juga luas sekali, misalnya
petrokimia, pabrik kertas, pabrik makanan minuman, perkapalan, dsb yang umumnya
memerlukan pendinginan / pemanasan dimana mesin bekerja secara kontinyu dan dalam waktu
yang panjang.

2.2 Audit Energi Serta Metodenya Pada Plat Exchanger

Perpindahan panas adalah ilmu yang memperkirakan terjadinya perpindahan energi


yang disebabkan oleh adanya perbedaan suhu di antara benda atau material. Ilmu perpindahan
kalor menjelaskan bagaimana energi berpindah dari suatu benda ke benda lain dengan
memperkirakan laju perpindahan yang terjadi pada kondisi-kondisi tertentu (Holman,
1986).Terdapat tiga cara perpindahan panas dari sumber ke penerima, namun sebagian besar
aplikasi dari teknik adalah kombinasi dua atau ketiganya (Holman, 1986). Cara tersebut adalah
perpindahan kalor konduksi dan konveksi, kadang-kadang juga radiasi.Dalam penukar kalor
yang paling sederhana, fluida panas dan fluida dingin bercampur langsung sedangkan dalam
kebanyakan penukar kalor yang lain kedua fluida itu terpisah oleh suatu dinding. Penukar kalor
jenis ini, disebut rekuperator, mungkin hanya berupadinding rata sederhana yang memisahkan
dua fluida yang mengalir, tetapi mungkin pula merupakan konfigurasi rumit yang melibatkan
lintas-lintas rangkap, sirip, atau sekat. Alat penukar panas pipa rangkap terdiri dari dua pipa
logam standart yang dikedua ujungnya dilas menjadi satu atau dihubungkan dengan kotak
penyekat. Fluida yang satu mengalir di dalam pipa, sedangkan fluida kedua mengalir di dalam
antara pipa luar dan pipa dalam. Alat penukar panas jenis ini dapat digunakan pada laju alir
fluida yang kecil dan tekanan operasi yang tinggi. Sedangkan untuk kapasitas yang lebih besar
digunakan penukar panas jenis shell and tube

2.3 Perhitungan Pada Plate Heat Exchanger

2.3.1 Koefisien Perpindahan Panas Fluida


2.3.1.1 Koefisien Perpindahan Panas Fluida
Dingin
Koefisien Perpindahan Panas Konveksi

𝐽ℎ𝑐𝑘𝑐 𝑥 ( 𝑃𝑟𝑐^0,033 )𝜇𝐶


hchc =
𝑑𝑒

𝑊
67.9 𝑥 0.6234 𝑥 5.090.33𝑥 𝑥1
𝑚𝐶
=
0.006548 𝑚

= 11059,74 W/ m2 oC

= 11059,74 W/ m2 K

Panas
Koefisien Perpindahan Panas Konveksi

𝐽ℎ,ℎ.𝑘ℎ 𝑥 ( 𝑃𝑟ℎ^0,033 )∅ℎ


hchc =
𝑑𝑒

𝑊
111,6 𝑥 0.5 𝑥 7,90.33 𝑥 𝑥1
𝑚𝐶
=
0.006548

= 16855,53 W/ m2 C

= 16855,53 W/ m2 K
2.3.1.2 Rugi Tekanan Saluran

Fluida Dingin
Koefisien Perpindahan Panas Konveksi
4 𝑓𝑐ℎ,𝑐𝐿𝑐ℎ,𝑐𝑀𝑐ℎ,𝑐 2
ΔPch,c =
2𝜌𝑐𝑑𝑒∅𝑐

𝑘𝑔
4 𝑥 0.2567 𝑥 0,890 𝑚 𝑥 414,88
𝑠 𝑚2
= 𝑘𝑔
2 𝑥 994,8 𝑥 0,006548 𝑚 𝑥 1,01
𝑚3

= 2881,32 kg / m S2
= 2881,32 Pa
= 0,26 Bar

Fluida Panas
Koefisien Perpindahan Panas Konveksi
4 𝑓𝑐ℎ,𝑐𝐿𝑐ℎ,𝑐𝑀2 𝑐ℎ,𝑐
ΔPch,h =
2𝜌𝑐𝑑𝑒∅𝑐

𝑘𝑔
4 𝑥 0.2290 𝑥 0,890 𝑚 𝑥 358
𝑠 𝑚2
= 𝑘𝑔
2 𝑥 858,4 𝑥 0,006548 𝑚 𝑥 1
𝑚3

= 25962,11 kg / m S2
= 25962,11 Pa
= 0,26 Bar
2.3.1.3 Rugi Tekanan Port

Fluida Dingin
Koefisien Perpindahan Panas Konveksi
1,3 𝑀𝑚𝑝,𝑐 2
ΔPpc = { }Np
2𝜌𝑐

1,3 𝑥 ( 430 )2
= { 𝑘𝑔 }1
2 𝑥 994,8
𝑚3

= 11691,18 kg / m S2
= 11691,18 Pa
= 0,12 Bar

Fluida Panas
Koefisien Perpindahan Panas Konveksi
1,3 𝑀𝑚𝑝,𝑐 2
ΔPph = { }Np
2𝜌𝑐

1,3 𝑥 ( 3648,9 )2
= { 𝑘𝑔 }1
2 𝑥 858,4
𝑚3

= 10077,04 kg / m S2
= 10077,04 Pa
= 0,101 Bar

2.3.2 Perhitungan Beda Temperature Rata – Rata


[ ( 𝑇ℎ,𝑖𝑛−𝑇𝑐,𝑜𝑢𝑡 )−( 𝑇ℎ,𝑜𝑢𝑡−𝑇𝑐,𝑖𝑛 )]
ΔT1m =
𝑙𝑛 [( 𝑇ℎ,𝑖𝑛−𝑇𝑐,𝑜𝑢𝑡 )/( 𝑇ℎ,𝑜𝑢𝑡−𝑇𝑐,𝑖𝑛 )]
[ ( 39 − 34 )−( 35 − 31 )]
=
𝑙𝑛[ ( 39 − 34 ) / ( 35 − 31 )]

= 4,48 oC

2.3.3 Perhitungan Koefisien Perpindahan Panas Keseluruhan

1 1 1 1
= + + + Rf
𝑢 ℎℎ 𝑘𝑝 ℎ𝑐
1 1 1 1
= + + + 0,00043 ( W/m2.K)-1
𝑢 16855,53 13,4 11059,74
U = 1620,4 W/m2 K
2.3.4 Laju Perpindahan Panas Total

QT = A U ΔTm
= 32,06 m2 x 1,6204 kW/m2 oC x 4,44 oC
= 230,65 kW

2.3.5 Efektivitas Termal Efek Dan Efektivitas Dengan Metode LMTD

2.3.5.1 Efektivitas Termal


=
𝑄ℎ
Ep =
𝑄𝑐
249,98 𝑘𝑊
=
449,7 𝑘𝑊
= 0,5558 = 58%

2.3.5.2 Efektivitas Metode LMTD

Qmax = ( m. Cp ) h ( Th,in – Th, Out )


= ( m. Cp )min x ΔTmax
𝑘𝑊
62,496 𝐶 𝑥 8𝑜𝐶
= 𝑘𝑊
149,93 𝐶 𝑥 4 𝑜𝐶
= 83,36 %

2.3.6 Perhitungan Efektivitas Dengan Metode NTU

exp[ 1−𝐶𝑟 )𝑁𝑇𝑈𝑚𝑖𝑛}−1


Ep =
exp[ 1−𝐶𝑟 )𝑁𝑇𝑈𝑚𝑖𝑛}− 𝐶𝑟
exp[ 1−0,42 )0.38}−1
=
exp[ 1−0.42 )0.38}− 0.42
= 29,83
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil perhitungan efektivitas terhadap penukar panas tipe plate P41 73 TK, diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil perhitungan menunjukan bahwa rata-rata efektivitas dengan metode


LMTD, efektivitas termal dan efektivitas dengan metode NTU berturut-turut
sebesar 83,3 % , 55,6% , 30,3 %.
2. Hasil perhitungan menunjukkan laju perpindahan panas total adalah 230,65 kW

3.2 Saran
Pemeliharaan penukar panas tetap harus dilakukan secara rutin, agar kinerja alat
penukar panas tipe plate P41 73 TK dapat selale bekerja dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Holman, J.P. 1988. Perpindahan

Kalor. Terjemahan E Jasjfi. Jakarta.


Erlangga.

Saunders, E.A.D. 1988. Heat exchangers Selections, Design & Construction. Longman
Scienfic & Technical. Essex-

Lahendong geothermal power plant. Design manual lube oil cooler. Hisaka Daniel E.F
Ngantung. 2006 Efektivitas Penukar Panas Gasketed-Plate LT 26 HS A66 N6 di PLTP
Lahendong Tomohon.

Muaya, G.W.A. Analisis Termal Dari Extraction Ejector Dua tingkat Pada Sistem Tenaga Uap
Di PLTP Lahendong-Silawesi Utara, Skripsi Jurusan Teknik Mesin UNSRAT Manado.

5337 - 10332 – 1 - SM

Anda mungkin juga menyukai