Anda di halaman 1dari 12

Amrullah, Sungkono dan Eko Prastianto, Analisis Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Premium 15

dan Pertamax terhadap Prestasi Mesin

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN


BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX
TERHADAP PRESTASI MESIN
Amrullah, Sungkono, Eko Prastianto
Jurusan Teknik Mesin Universitas Muslim Indonesia
Jl.Urip Sumoharjo KM 05 Kampus II UMI Tlp (0411) 443685/455422
E.mail : amrullah.amrullah@umi.ac.id

Abstrak

Penggunaan bahan bakar sangat berpengaruh terhadap prestasi mesin, bahan bakar
premium dan pertamax memimiliki karakteristik yang berbeda dan perlu dilakukan penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan bakar premium dan
pertamax terhadap prestasi mesin dan emisi gas buang.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengujian Mesin-Mesin Jurusan Mesin Fakultas
Teknik Universitas Muslim Indonesia, dan di mulai bulan Agustus 2016 sampai bulan Oktober
2016. penelitian ini menggunakan mesin bensin Merk Enduro XL Type TQ TD110-115. Dengan
daya mesin 5.0 HP pada putaran maksimum 3750 Rpm. Pada penelitian ini putaran yang di
berikan sebesar 1200 Rpm – 2400 Rpm.
Hasil penelitian yang di hasilkan yaitu semakin besar pembebanan yang di berikan
maka prestasi mesin yang di hasilkan semakin meningkat. Dimana, pemakaian bahan bakar
(Fc) pada bahan bakar premium sebesar 0.292 kg/jam - 0.536 kg/jam dan bahan bakar
pertamax sebesar 0.2306 kg/jam - 0.4647 kg/jam, sedangka nefesiensi thermal (η th) pada
bahan bakar premium sebesar 16.006 % - 44.690 % dan bahan bakar pertamax sebesar 19.288,
31.035, 42.202, 49.598 % serta emisi gas buang yang dihasilkan pertamax lebih besar di
bandingkan dengan bahan bakar premium, dimana nilai carbon monoksida (CO) pada bahan
bakar premium sebesar8 ppm, 8 ppm, 9 ppm, 10 ppm - 11 ppm, dan bahan bakar pertamax
sebesar10 ppm, 10 ppm, 10 ppm,10 ppm –11 ppm.

Kata Kunci: Prestasi, mesin bensin, premium danpertamax, emisi gas buang
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang mesin mobil atau motor kita, kemudian
Mesin mobil maupun motor memerlukan akan menghasilkan tenaga yang lebih tinggi
jenis bensin yang sesuai dengan desain pula. Perlu diketahui, bahwa setiap jenis
mesin itu sendiri agar dapat bekerja dengan mesin mobil ataupun sepeda motor
baik dan menghasilkan kinerja yang memiliki spesifikasi mesin yang berbeda-
optimal. Jenis bensin tersebut biasanya beda. Faktor ekonomi lebih mendesak
diwakili dengan angka / nilai oktan (RON), daripada dampak rusak ke depan pada
misalnya Premium ber-oktan 88, Pertamax mesin kendaraannya atau memang
ber-oktan 92.. Semakin tinggi angka oktan, kurangnya informasi mengenai pemilihan
maka harga per liternya pun umumnya lebih BBM ini. Oleh karena itu, penulis tertarik
tinggi (mahal). Namun belum tentu bahwa untuk melakukan penelitian mengenai
jika mengisi bensin ber-oktan tinggi pada perbandingan antara bahan bakar premium
16 TEKNOLOGI VOLUME 18 NO. 1 APRIL 2018

dan pertamax terhadap prestasi mesin keruang bakar kemudian mengalami


dengan menggunakan media uji berupa peroses pembakaran akibat percikan bunga
motor bensin Merk Enduro XL Type TQ api dari busi, dimana panas yang
TD110 – TD 115. dihasilkan dari pembakaran tersebutlah
2.Tujuan Penelitian yang menjadi sumber tenaga mekanik
1. Mengetahui pengaruh penggunaan untuk menggerakan kendaran tersebut..
Bahan bakar premium dan pertamax 1. Prinsip Kerja Motor Bensin 4
terhadap prestasi motor bensin. Langkah
2.Mengetahui sejauh mana a. Langkah hisap
pengaruh bahan bakar premiu dan pertamax Pada langkah ini bahan bakar yang telah
terhadap emisi ga buang. bercampur dengan udara diisap melalui
3. Batasan Masalah katup isap dan katup buang tertutup dan
1.Motor bensin yang digunakan adalah posisi piston bergerak dari TMA menuju
motor bensin Merk Enduro XL Type TQ TMB, sehingga tekanan dalam silinder
TD110 115. mesin lebih rendah dari tekanan atmosfir.
Bahan bakar yang digunakan adalah bahan dengan demikian maka campuran udara dan
bakar premium dan pertamax. bahan bakar akan terisap ke dalam silinder.
4. Manfaat Penelitian b. Langkah Kompresi
1.Kalangan mahasiswa sebagai alat uji Langkah ini kedua katup isap dan buang
praktikum dibidang konversi energi dan
tertutup dan piston bergerak dari TMB ke
motor bakar.
TMA. Sehingga tekanan dan suhunya akan
2.Kalangan peneliti sebagai referensi bagi meningkat, sehingga sebelum piston
peneliti selanjutnya. mencapai TMA terjadi proses penyalaan
B. TINJAUAN PUSTAKA campuran udara dan bahan bakar yang
Motor bakar merupakan salah satu jenis telah terkompresi oleh busi.
mesin penggerak yang banyak dipakai c. Langkah Usaha
dengan memanfaatkan energi kalor dari Langkah ini terjadi perubahan energi kimia
proses pembakaran menjadi energi menjadi energi gerak dan panas
mekanik. menimbulkan langkah usaha yang
Adapun mesin kalor dengan cara menyebabkan piston bergerak dari TMA ke
memperoleh energi pada proses TMB. Pada saat langkah ini kedua katup
pembakaran di luar disebut mesin dalam kondisi tertutup.
pembakaran luar. d. Langkah Buang
Sebagai contoh mesin uap, dimana energi Langkah ini piston bergerak dari TMB ke
kalor diperoleh dari pembakaran luar, TMA, sedangkan katup buang terbuka dan
kemudian dipindahkan ke fluida kerja katup isap tertutup, sehingga gas sisa
melalui dinding. pembakaran akan terdorong keluar melalui
Keuntungan dari mesin pembakaran dalam saluran buang menuju udara luar.
dibandingkan dengan mesin pembakaran
Proses Pembakaran
luar adalah kontruksinya lebih sederhana, Pembakaran adalah reaksi kimia antara
tidak memerlukan fluida kerja yang banyak bahan bakar dengan oksigen diiringi
dan efesiensi totalnya lebih tinggi. kenaikan panas dan nyala. Pada
Motor bakar merupakan salah satu jenis pembakaran dalam silinder motor,
motor pembakaran dalam, yang sering pembentukan panas itulah yang dibutuhkan.
disebut dengan Internal Combustion Hasil reaksi kimia dibuang sebagai asap,
Engine ( ICE ) yaitu dimana bahan bakar dan tenaga panas itu selanjutnya akan
dan udara dicampurkan dan dihisap
Amrullah, Sungkono dan Eko Prastianto, Analisis Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Premium 17
dan Pertamax terhadap Prestasi Mesin

diubah menjadi tenaga mekanis (Agus, bercabang dan ring (lingkar) berangka
2010 : 24). oktan tinggi (daya bakar lebih sempurna
Oleh karenanya, agar diperoleh output dan instant cepat), nilai oktan diatas 92,
maksimum pada engine dengan tekanan bahkan ada yang 95, sampai 98 lebih.
pembakaran mencapai titik tertinggi Kebanyakan merupakan hasil olah
(sekitar 10º setelah TMA), periode Naphtha jadi ber-angka oktane tinggi atau
perlambatan api harus diperhitungkan pada hasil perengkahan minyak berat menjadi
saat menentukan saat pengapian untuk HOMC.
memperoleh output mesin yang semaksimal Saat ini tengah dibangun RFCC di salah
mungkin. Akan tetapi karena diperlukan satu kilang di Nusantara, Jawa Tengah.
waktu untuk perambatan api, maka Bedanya, dengan TEL volume premium
campuran udara dan bahan bakar harus tetap karena TEL bagaikan aditif yang
dibakar sebelum TMA. Saat terjadinya secara volume tidak menambah volume
pembakaran ini disebut dengan saat Naphtha saat jadi premium ON 88.
pengapian. Loncatan bunga api terjadi Premium + TEL volume sama alias tetap.
sesaat piston mencapai titik mati atas Namun, Naphtha + HOMC akan
(TMA) sewaktu langkah kompresi. Saat menghasilkan volume yang proporsional.
loncatan api biasanya dinyatakan dalam Vomul premium akan bertambah sebesar
derajat sudut engkol sebelum piston volume HOMC yang menaikkan oktan
mencapai TMA (Syahril, dkk, 2013 : 60- number naphtha tersebut mencapai ON 88.
61). Penambahan HOMC adalah untuk meng-
Jika proses sudutpenyalaan dimundurkan upgrad Naphtha lokal (produk ex destilasi
mendekati TMA, maka tekanan hasil minyak mantah Kilang Nusantara agar laku
pembakaran maksimum lebih rendah, bila terjual) jadi BBM akrab lingkungan dan
dibandingkan tekanan hasil n, dan bahkan memenuhi kebutuhan pemerintah.
merusak mesin. Naphtha bisa diupgrade jadi Pertamax 92 –
1. Bahan Bakar 95 bila dibangun kilang plat-format seperti
a. Bahan bakar Bensin Kilang Blue Sky Project Balongan yang
Bensin adalah satu jenis bahan bakar telah beroperasi, atau sejenis itu di seluruh
minyak yang digunakan untuk bahan bakar refinery nusantara.
mesin kendaraan bermotor yang pada Dengan kata lain, bensin terbuat dari
umumnya adalah jenis sepeda motor dan molekul yang hanya terdiri dari hidrogen
mobil. dan karbon yang terikat antara satu dengan
Bahan bakar bensin yang dipakai untuk yang lainnya sehingga membentuk rantai.
Premium asal mulanya adalah naphtha Jika bensin dibakar pada kondisi ideal
(salah satu Produk destilasi minyak bumi) + dengan oksigen berlimpah, maka akan
TEL (sejenis aditif penaik oktan) agar dihasilkan CO2, H2O, dan energi panas.
didapat RON 88. Namun isu lingkungan Setiap kg bensin mengandung 42.4 MJ.
sejak era tahun 2006, mengharuskan TEL Bensin dibuat dari minyak mentah, cairan
(aditif penaik oktan yang mengandung lead berwarna hitam yang dipompa dari perut
alias timbal hita bumi dan biasa disebut dengan petroleum.
yang tidak sehat) di hentikan Cairan ini mengandung hidrokarbon; atom-
penggunaannya. Oleh karena itu TEL atom karbon dalam minyak mentah ini
diganti HOMC (High Mogas Component) berhubungan satu dengan yang lainnya
untuk menaikkankan Oktane ke 88. HOMC dengan cara membentuk rantai yang
merupakan produk naphtha (komponen panjangnya yang berbeda-beda.
minyak bumi) yang memiliki struktur kimia
18 TEKNOLOGI VOLUME 18 NO. 1 APRIL 2018

2. Pertamax dihitung untuk mengetahui prestasi atau


Pertamax (RON 92), Pertamax ditujukan kerja mesin itu sendri. Hal ini maka kita
untuk kendaraan yang mensyaratkan dapat mengetahui prestasi atau kerja mesin.
penggunaan bahan bakar beroktan tinggi Indikator yang dimaksud adalah sebagai
tanpa timbal (unleaded). Pertamax juga berikut:
direkomendasikan untuk kendaraan yang 1.Daya Poros Efektif (Ne)
diproduksi diatas tahun 1990, terutama Ne = τ..ω.....................(kW)
yang telah menggunakan teknologi setara dengan :
dengan electronic fuel injectiondan Ne = daya poros efektif (kW)
xatalytic converters. Pertamax, seperti τ = torsi motor (Nm) = m .g . L
halnya Premium, adalah produk BBM dari m = massa beban (kg)
pengolahan minyak bumi. g = percepatan gravitasi (9,81m/s2)
Pertamax dihasilkan dengan penambahan L = panjang lengan (m)
zat aditif dalam proses pengolahannya di ω = kecepatan sudut (rad/s)
kilang minyak. Pertamax pertama kali 2. 𝜋. 𝑛
= 60
diluncurkan pada tahun 1999 sebagai
n = putaran mesin (Rpm)
pengganti Premix 98 karena unsur MTBE
π = 3,14
yang berbahaya bagi lingkungan. Selain itu,
Pertamax memiliki beberapa keunggulan 2.Tekanan Efekif Rata-Rata (Pu)
60 . 𝑁𝑒
dibandingkan dengan Premium. Pertamax Pu = .........(Pa)
𝑉𝐿 . 𝑧 . 𝑛 . 𝑎
Plus (RON 95), jenis BBM ini mempunyai Pu = tekanan efektif rata-rata (Pa)
nilai oktan tinggi (95). Pertamax dan Ne = daya poros efektif (kW)
Pertamax Plus dipasarkan sejak 10 VL = volume langkah piston (m3)
Desember 2002. Pertamax Plus ditujukan Z = jumlah silinder
untuk kendaraan berteknologi mutakhir n = putaran mesin (Rpm)
yang mensyaratkan penggunaan bahan a = Jumlah siklus (2)
bakar beroktan tinggi dan ramah 3.Pemakaian Bahan Bakar (Fc)
lingkungan. Pertamax Plus sangat 3600 . 𝜌𝑏𝑏 . 𝑉𝑏𝑏
direkomendasikan untuk kendaraan yang Fc = ............(kg/jam)
𝑡
memiliki kompresi ratio lebih besar dari Fc = pemakaian bahan bakar (kg/jam)
10,5 dan menggunakan teknologi electronic ρbb = massa jenis bahan bakar (kg/m3)
fuel injection (EFI), variable valve timing Vbb = Volume bahan bakar (m3)
(VVT-I pada Toyota, VVT pada Suzuki, t = waktu pemakaian bahan bakar (s)
VTEC pada Honda dan 4.Pemakaian Bahan Bakar Spesifik (SFc)
VANOS/Valvetronic pada BMW), 𝐹𝑐
SFc= . ..................(kg/kW. Jam)
turbochargers, serta catalic converters. 𝑁𝑒
(Mahdiansah, 2010). SFc = Pemakaian bahan bakar spesifik
Hasilnya, tenaga mesin yang menggunakan (kg/kW. Jam)
Pertamax lebih maksimal, karena BBM Fc = Pemakaian bahan bakar (kg/jam)
digunakan secara optimal. Sedangkan pada Ne = Daya poros efektif (kW)
mesin yang menggunakan Premium, BBM 5.Debit Aliran Udara (Qu)
terbakar dan meledak, tidak sesuai dengan 𝜋 2 . 𝑔 . 𝜌𝑜𝑖𝑙 . ℎ𝑜 . 𝑅𝑢 . 𝑇𝑢
gerakan piston. Gejala inilah yang dikenal Qu = 4 .do cd√ .
𝑃𝑎
dengan ‘knocking’. …………..........(m3/s)
Parameter Prestasi Kinerja Mesin Qu = debit aliran udara (m3/s)
Bensin π =3,14, do= diameter orifice(0,01m)
Dalam penelitian prestasi atau kerja suatu cd = koefisien discharge (0,60-0,65) yang
mesin ada beberapa indikator yang harus dipilih (0,61)
Amrullah, Sungkono dan Eko Prastianto, Analisis Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Premium 19
dan Pertamax terhadap Prestasi Mesin

g = percepatan gravitasi (9,81 m/s2) Tu = temperatur udara ruang (K)


ρoil = massa jenis cairan manometer (1100 Pu = tekanan udara ruang (Pa)
kg/m3) ho = beda tinggi cairan manometer
Ru= konstanta gas ideal (287 J/kg K)
𝛥ℎ sin 30 (ℎ2−ℎ1) sin 30 LHV = Nilai kalor bahan bakar
= = (41000kJ/kgK)
1000 1000
(ℎ2−ℎ1) . 0,5
= =mH20
1000 C. METODOLOGI PENELITIAN
6.Massa Jenis Udara (ρu)
𝑃𝑢 1. Tempat dan Waktu Penelitian
Ρu = 𝑅𝑢 . 𝑇𝑢 ..........................(kg/m3)
Penelitian telah dilakukan di Laboratorium
ρu = massa jenis udara (kg/m3) Pengujian Mesin-Mesin Jurusan Mesin
Pu = tekanan udara ruang (Pa) Fakultas
Ru= konstanta gas ideal (287 J/kg K) Teknik Universitas Muslim Indonesia dan
Tu = temperatur udara ruang (K) dimulai bulan Agustus 2016 sampai bulan
7.Laju Aliran Udara Aktual (ḿaktual) Oktober 2016.
ḿaktual = ρu. Qu . 3600..........(kg/jam) 2.Alat Penelitian
ḿaktual=laju aliran udara aktual (kg/jam) 1.Stopwatch., 2.Barometer.
ρu = massa jenis udara (kg/m3) 3. Termometer., 4.Tachometer.
Qu = debit aliran udara (m3/s) 5. Multimeter., 6.Manometer.
8.Laju Aliran Udara Teoritis (ḿideal) 7. Fuel gauge, 8.Beban.
𝑛
ḿidea = 60 .ρu .VL............(kg/jam) 3. Prosedur Penelitian
2
ḿideal = Laju aliran udara teoritis (kg/jam) Adapun prosedur penelitian prestasi mesin
n = putaran mesin (rpm) motor bensin merk Enduro XL type TQTD110
ρu = massa jenis udara (kg/m3) adalah sebagai berikut:
VL= volume langkah (1,54 x10-4 m3) 1. Hidupkan mesin, 2,.Mengatur putaran
mesin.
9.Perbandingan Udara Dan Bahan
3.Mengatur pembebanan, mengukur waktu
Bakar (AFR) pemakaian bahan bakar.
ḿ𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 4. Mengukur kebutuhan udara pada
AFR = ...(kgudara/kgbb: manometer.
𝐹𝑐
AFR = Perbandingan udara dan bahan Untuk putaran konstan beban yang berubah-
bakar (kgudara/kgbb) ubah.
ḿaktual= laju aliran udara aktual (kg/jam) 1.Untuk beban konstan putaran yang
divariasikan.
Fc= pemakaian bahan bakar (kg/jam)
2. Mengukur temperatur udara.
10.Efisiensi Volumetrik (ηvol) 3. Mengukur tekanan udara.
ḿ𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 4. Mengulanggi prosedur 2 sampai 7.
ηvo l= x100 % : 5.Matikan mesin.
ḿ𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
ηvol= efisiensi volumetrik (%) D. ANALISA DATA HASIL
ḿaktual= laju aliran udara aktual (kg/jam) PENELITIAN
ḿideal=Laju aliran udara teoritis
(kg/jam) d1. Analisa Data Perhitumgan Bahan
11. Efisiensi Thermal (ηth) Bakar Premium
3600 . 𝑁𝑒 Analisa data penelitian yang diperoleh pada
ηth= x100 % pengujian motor bakar bensin ENDURO
𝐹𝑐 . 𝐿𝐻𝑉
ηth= Efisiensi thermal (%) XL TD 110-115diperoleh data sebagai
Pe = daya poros efektif (kW) berikut:
Fc=pemakaian bahan bakar (kg/jam)
20 TEKNOLOGI VOLUME 18 NO. 1 APRIL 2018

d1.1. Data Data Motor Bensin SFc = Pemakaian bahan bakar


Daya maksimum (P) = 5.0 HP spesifik (kg/kW. Jam)
Perbandingan Siklus (a) = 0,5 Fc = Pemakaian bahan bak = 0,2921
d1.2. Data Penelitian Mesin Bensin kg/ja
Putaran mesin (n) = 2200 rpm Ne = Daya poros efekti = 0,553 k
Jumlah slinder (ᵶ) = 1 buah 0,2921
Jumlah siklus (a) = 0,5 SFc = = 0,5279 kg/kW.jam
0,553
Putaran mesin (n) = 2200 rpm d1.7. Debit Aliran Udara (Qu)
Jumlah slinder (ᵶ) = 1 buah π
Qu = 4.do2 .
d1.3. Daya Poros Efektif (Ne)
Ne = T., Ne = daya poros efektif (kW),T 2 . g . ρoil . ho . Ru . Tu
cd√
= Torsi= m.g.l =1.9,81.0,245 = 2,403 Nm Pu
2𝜋𝑛
 = Kecepatan sudut = Dengan :
60
2 .3.14 .2200 Qu = debit aliran udara (m3/s)
= = 230,267 rad/s
60 π = 3,14
Ne = 2,403. 230,267 = 553,33 watt do = diameter orifice = 0,012 m
d1.4. Tekanan Efekif Udara Rata-Rata 3,14
(Pu) Ao = 0,0122 = 1,130.10-4 m2
4
60 . Ne cd = koefisien discharge = 0,65
Pu = g = percepatan gravitasi = 9,81 m/s2
VL . ᵶ . n . a
Pu = tekanan efektif rata-rata (Pa) ρoil = massa jenis cairan manometer
Ne = daya poros efektif = 0,553 kW = 1100 kg/m3
VL = volume langkah piston Ru = konstanta udar = 287 J/kg K
= 1,94.10-4m3 Tu = temperatur udara ruang
ᵶ = jumlah silinder, = 1 buah = 270c + 27 = 300 K
n = putaran mesin = 2200 rpm Pu = tekanan udara ruang
a = Jumlah siklus = 0,5, maka: = 98658,55Pa
60 . 0,553 ho = beda tinggi cairan manometer
Pe = 𝛥ℎ sin 30 2 . 0,5
1,94.10−4 .1.2200.0,5
= 155.60 kPa
= = = 0,01m
1000 100
d1.5. Pemakaian Bahan Bakar (Fc) maka, Qu =1,130.10-4.
3600 . ρbb . Vbb
Fc =
t 2.9,81.1100.0,01.287.300
Fc = pemakaian bahan bakar (kg/jam) 0,65√
98658,55
ρbb = massa jenis bahan bak
= 0,000105m3/s
= 683kg/m3
d1.8. Massa Jenis Udara (ρu)
Vbb = Volume bahan bak
Pu
= 0,000008 m3 ρu = , ρu = massa jenis
t = waktu pemakaian bahan bakar Ru . Tu
udara (kg/m3)
= 67,33
3600 . 683 . 0,000008 Pu = tekanan udara = 98658,55 Pa
Fc = Ru = konstanta udara = 287 J/kg K
67,33 Tu = temperatur udara ruang = 300 K
= 0,2921 kg/jam 98658,55
d1.6. Pemakaian Bahan Bakar Spesifik ρu = 287 . 300 = 1,146 kg/m3
(SFc)
Fc
SFc = , dengan :
Ne
Amrullah, Sungkono dan Eko Prastianto, Analisis Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Premium 21
dan Pertamax terhadap Prestasi Mesin

d1.9. Laju Aliran Udara Aktual (ḿaktual) LHV = Nilai kalor bahan bakar
ḿaktual = ρu . Qu . 3600 ,…(kg/jam) = 42609 kJ/kg K:
ρu = massa jenis udar =1,146kg/m3 3600 . Ne
ηth= x100 %
Qu = debit aliran udara Fc . LHV
= 0,000105m3/s 3600 . 0,553
= x100 % =16 %
ḿaktual = 1,146.0,000105.3600 0,2923 . 42609
= 4,362 kg/jam d.2. Analisa Data Perhitumgan Bahan
d1.10. Laju Aliran Udara Teoritis Bakar Pertamax
(ḿideal) d2.1. Data Data Motor Bensin
n Daya maksimum (P) = 5.0 HP
ḿideal= . 60 .ρu . VL, …(kg/jam
2 Putaran maksimum (n) = 3750 rpm
n = putaran mesin = 2200 rpm Volume langkah (VL) = 1,94.10-4m3
ρu = massa jenis udara = 1,146kg/m3 Perbandingan kopresi (rv) = 9:1
VL = volume langkah = 1,94.10-4m3 Perbandingan Siklus (a) = 0,5
2200
d2.2. Data Penelitian Mesin Bensin
= . 60 .1,146.1,94.10-4 Putaran mesin (n) = 2200 rpm
2 Jumlah slinder (ᵶ) = 1 buah
= 14,671kg/jam
Jumlah siklus (a) = 0,5
d1.11. Perbandingan Udara Dan Pembebanan (m) = 1 kg
Bahan Bakar (AFR) Diameter orifice (D0) = 12 mm
ḿaktual Panjang lengan (L) = 0,245 cm
AFR = = Perbandingan udara dan
Fc Waktu pemakaian bahan bakar (t)
bahan bakar (kgudara/kgbb) =88,66 s
ḿaktual = laju aliran udara aktual Temperatur udara (T) = 27 0C
= 4,362 kg/ja = 27+273 = 300 K
Fc = pemakaian bahan baka Volume bahan bakar (Vbb) = 8ml
= 0,2921kg/jam Massa jenis bahan bakar (ρbb)
4,362 = 710 kg /m3
AFR = = 14,933kgudara/kgbb
0,2921 Nilai kalor bahan bakar (LHV)
d2.12. Efisiensi Volumetrik (ηvol) = 44791 Kj/Kg
ḿ aktual Tekanan udara ruang (Pu) = 740 mmhg =
ηvol = x100 % = efisiensi 740
ḿideal 101325 = 98658,55 Pa
volumetrik (%) 760
ḿaktual = laju aliran udara actual
= 4,362 kg/jam d2.3. Daya Poros Efektif (Ne)
ḿideal = Laju aliran udara teoriti Ne = T., = daya poros efektif (kW)
=14,671 kg/jam T = Torsi = m.g.l =1.9,81.0,245
4,362 = 2,403 Nm
ηvol = x100 % =28,352% 2𝜋𝑛
14,671  = Kecepatan sudut =
60
d1.13. Efisiensi Thermal (ηth) 2 .3.14 .2200
3600 . Ne = = 230,267 rad/s
60
ηth= x100 %
Fc . LHV Ne = 2,403. 230,267 =553,33 watt
Ne = daya poros efektif (kW)
Fc = pemakaian bahan bakar(kg/jam)
22 TEKNOLOGI VOLUME 18 NO. 1 APRIL 2018

d2.4 Tekanan Efekif Udara Rata ρoil = massa jenis cairan manometer
Rata (Pu) = 1100 kg/m3
60 . Ne Ru = konstanta udara = 287 J/kg K
Pu = Tu = temperatur udara ruang
VL . ᵶ . n . a
Ne= daya poros efektif = 0,553 kW = 270c+273 = 300 K
VL = volume langkah piston Pu = tekanan udara ruang
= 1,94.10-4m3 = 98658,55Pa
ᵶ = jumlah silinder = 1 buah ho = beda tinggi cairan manometer
n = putaran mesin = 2200 rpm 𝛥ℎ sin 30 2 . 0,5
a = Jumlah siklus = 0,5 = 1000 = 100 = 0,01m
60 . 0,553 Qu =1,130.10-4.
Pe =
1,94.10−4 .1.2200.0,5 2.9,81.1100.0,01.287.300
= 155.60 kpa 0,65√
98658,55
d2.5. Pemakaian Bahan Bakar (Fc)
3600 . ρbb . Vbb = 0,000105m3/s
Fc = , (kg/jam) d2.8. Massa Jenis Udara (ρu)
t Pu
ρbb = massa jenis ..bahan bakar ρu = ,dalam (kg/m3)
=710 kg/m3 Ru . T u
Vbb = Volume bahan bakar Pu = tekanan udara ruang
=0,000008 (m3) = 98658,55 Pa
t = waktu pemakaian bahan baka Ru = konstanta udara = 287 J/kg K
= 88,66 (s) Tu = temperatur udara ruang =300 K
3600 . 710 . 0,000008 98658,55
Fc = ρu = = 1,146 kg/m3
88,66 287 . 300
= 0,231 kg/jam d2.9. Laju Aliran Udara Aktual (ḿaktual)
d2.6. Pemakaian Bahan Bakar Spesifik ḿaktual= ρu . Qu . 3600 dalam (kg/jam)
(SFc) ρu = massa jenis udar = 1,146kg/m3
Fc Qu=debit aliran udara= 0,001025m3/s
SFc = = Pemakaian bahan bakar ḿaktual = 1,146.0,001025.3600
Ne
spesifik (kg/kW. Jam) = 4,228 kg/jam
Fc = Pemakaian bahan bakar d2.10. Laju Aliran Udara Teoritis (ḿideal)
n
= 0,231kg/jam ḿideal= . 60 .ρu . VL dalam (kg/jam) n =
Ne = Daya poros efektif = 0,553kW 2
0,231 putaran mesin = 2200 Rpm
SFc = = 0,417 kg/kW.jam ρu = massa jenis udara = 1,146kg/m3
0,553 VL= volume langkah = 1,94.10-4m3=
d2.7. Debit Aliran Udara (Qu) 2200
π . 60 .1,146.1,94.10-4
Qu = .do2 . 2
4 = 14,67kg/jam
2 . g . ρoil . ho . Ru . Tu d2.11. Perbandingan Udara Dan
cd√
Pu Bahan Bakar (AFR)
Qu = debit aliran udara (m3/s) ḿaktual
AFR = , dalam (kgudara/kgbb)
π = 3,14, do = diameter orifice Fc
= 0,012 m ḿaktual = laju aliran udara actual
3,14 = 4,228kg/jam
Ao = 0,0122 m = 1,130.10-4 m2 Fc = pemakaian bahan bakar
4
cd = koefisien discharge = 0,65 = 0,231 kg/jam
g = percepatan gravitasi = 9,81 m/s2
Amrullah, Sungkono dan Eko Prastianto, Analisis Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Premium 23
dan Pertamax terhadap Prestasi Mesin

4,228 d2.13. Efisiensi Thermal (ηth)


AFR = = 18,33kgudara/kgbb 3600 . Ne
0,231
ηth = x100 %
d2.12. Efisiensi Volumetrik (ηvol) Fc . LHV
ḿaktual Ne = daya poros efektif (kW)
ηvol= x100 % Fc =pemakaian bahan bakar (kg/jam)
ḿideal
ḿaktual = laju aliran udara actual LHV = Nilai kalor bahan bakar
= 4,228 kg/jam = 42609 kJ/kg K
ḿideal = Laju aliran udara teoriti 3600 . Ne
ηth = x100 %
=14,67 kg/jam Fc . LHV
4,228 3600 . 0,553
ηvol = x100 % = 28,821% = x100 %= 19,288 %
14,67 0,231 . 44791
4.3.1 Hubungan Torsi (Nm) Dengan Pemakaian Bahan Bakar (Fc) Pada Bahan Bakar
Premium Dan Pertamax, dengan putaran konstan 2200 rpm
0,600
Pemakaian bahan bakar (Fc)

0,500

0,400

0,300
premium
pertamax
0,200

0,100

0,000
0 1 2 3 4 5 6

Torsi (Nm)

Gambar 4.1 Menunjukkan bahwa sedangkan pada bahan bakar pertamax


pemakaian bahan bakar (Fc) mesin dengan torsi (Nm) 2.403 Nm, 4.807 Nm,
berbanding lurus dengan torsi, semakin 7.210 Nm, 9.614 Nm – 12.017 Nm,
tinggi torsi maka semangkin meningkat menghasilkan konsumsi bahan bakar (Fc)
pula pemakaian bahan bakar (Fc) yang di sebesar 0.2306 kg/jam, 0.2867 kg/jam,
gunakan. 0.3162 kg/jam, 0.3587 kg/jam - 0.4647
Pada bahan bakar premium dengan torsi kg/jam.
2.403 Nm, 4.807 Nm, 7.210 Nm, 9.614 Nm – Hal ini di sebabkan oleh singkatnya waktu
12.017 Nm, menghasilkan kondisi bahan pemakaian bahan bakar (Fc), pada kedua
bakar sebesar 0.292 kg/jam, 0.333 kg/jam, bahan bakar yang digunakan.
0.355 kg/jam, 0.419 kg/jam - 0.536 kg/jam,
24 TEKNOLOGI VOLUME 18 NO. 1 APRIL 2018

4.3.2 Hubungan Torsi (Nm) Dengan Efisiensi Volumetric (ηvol) Pada Bahan Bakar
Premium Dan Pertamax pada putaran 2200 rpm

70,000

60,000
Efisiensi volemetrik (%)

50,000

40,000
premium
30,000
pertamax

20,000

10,000

0,000
0 1 2 3 4 5 6
Torsi (Nm)

Gambar 4.2 Menunjukan bahwa efisiensi 0.536 kg/jam dan bahan bakar pertamax
volumetric (ηvol) yang di hasilkan sebesar 0.2306, kg/jam - 0.4647kg/jam,
berbanding lurus dengan torsi yang di sedangkan efesiensi thermal(ηth) pada
berikan, di manna semakin tinggi torsi bahan bakar premium sebesar 16.006, % -
maka akan semakin meningkat pula 44.690 % dan bahan bakar pertamax
efisiensi volumetric (ηvol) yang dihasilkan. sebesar 19.288, % - 49.598 %.
Gambar diatas memperlihatkan bahwa 2. Emisi gas buang yang dihasilka pertamax
pada bahan bakar premium dengan torsi lebih besar di bandingkan dengan bahan
2.403 Nm, 4.807 Nm, 7.210 Nm, 9.614 Nm – bakar premium, dimana nilai carbon
12.017 Nm, menghasilkan efisiensi monoksida (CO) pada bahan bakar
Volumetric premium sebesar 8 ppm - 11 ppm, dan bahan
(ηvol) sebesar 29.736 %, 33.746 %, 34.336 %, bakar pertamax sebesar 10 ppm -11 ppm.
35.676 % -36.967 %, sedangkan pada
DAFTAR PUSTAKA
efisiensi volumetric (ηvol) yang di hasilkan
pada bahan bakar pertamax sebesar 28.821 Bahrudin Yasim dan Yahrib, 2007, Analisis
Pengaruh Bahan Bakar dan Emisi.
%, 31.486 %, 33.746 %, 36.602 % – 40.096 %,
Universitas Muslim Indonesia,
dari kedua bahan bakar yang digunakan
Makassar.
nilai efisiensi volumetric (ηvol) tertinggi
dihasilkan pada bahan bakar pertamax. Haryono, G. 1997. Uraian Praktis
Mengenal Motor Bakar. Penerbit
KESIMPULAN Aneka Ilmu. Semarang
1. Semakin besar pembebanan yang di https://zonalia kimia pasca.Wordpress.
berikan maka prestasi mesin yang di com/kimia –kelas x/semester-
hasilkan semakin meningkat. dimana 2/4minyak-bumi/4bensin/
pemakaian bahan bakar (Fc) pada bahan
Mardiansya Mazhar,2014.,Skripsi“Analisis
bakar premium sebesar 0.292 kg/jam -
Performa Mesin Menggunakan Bahan
Amrullah, Sungkono dan Eko Prastianto, Analisis Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Premium 25
dan Pertamax terhadap Prestasi Mesin

Bakar Premium Terhadap Daya dan Motor Berbahan Bakar Pertamax 92”
Torsi Pada Toyota Kijang Innova Universitas Negri Semarang
Engine 1TR-FE “ Universitas Negri Tirtoatmodjo, Rahardjo. 2001. “Pengaruh
Semarang. Naphtalene Terhadap Perubahan
Pengelola Tim, “ Penunntun Pratikum Angka Oktan Bensin, Unjuk Kerja
Prestasi mesin 1 (Pengujian Motor Motor dan Gas Buangnya”. Jurnal
Bakar)”, Lab Pengujian Mesin-mesin Teknik Mesin Universitas Kristen
Fakultas teknik Jurusan Mesin, Petra
Universitas Muslim Indonesia, www.mobilku.org. 2015. “Harga Petralite,
Makassaar. Spesifikasi,RON,Oktan, Kompresidan
Sururi Eri dan Waluyo Budi, ST., 2010., Kandungan”.
Perbandingan penggunaan bahan Yahrib, Junaedi dan Bahrun Yasim 2017.
bakar premium dan pertamax. Seminar Analisis Pengaruh Bahan Bakar dan
Nasional Tahunan Teknik Mesin Emisi Gas Buang Pada Motor Bensin
(SNTTM) ke-9. GX 160 T (Skripsi), Makassar,
Trio Bagus Purnomo, 2013., “Perbedaan Univeritas Muslim Indonesia
Performa Motor Berbahan Bakar Makassar.
Premium 88 dan
.

Anda mungkin juga menyukai