ABSTRACT
Torsi (kgf.m)
0,700
0,600
2.2.9 Specific Fuel Consumption 0,500
0,400
Effective (SFCe) 0,300
Konsumsi bahan bakar efektif atau 0,200
specific fuel consumption effective (SFCe) 0,100
ditentukan dengan persamaan 0,000
(Arismunandar, 1988): 0 5000 10000
FC
SFCe …m .......…...(2-5) Putaran (rpm)
Ne
bensin 15 etanol 15
Dengan :
etanol 20 etanol 25
FC : Penggunaan bahan bakar pada
kondisi tertentu, (kg / jam)
Ne : Daya efektif, (PS) Gambar 4.1 Grafik hubungan torsi
SFCe : sebagai parameter yang biasa terhadap putaran
dipakai sebagai ukuran ekonomi
pemakaian bahan bakar yang Dari grafik torsi terhadap putaran di
dipakai per jam untuk setiap daya atas terlihat bahwa torsi yang dihasilkan
yang dihasilkan. Harga SFCe yang oleh mesin meningkat berbanding lurus
lebih rendah menyatakan efisiensi dengan meningkatnya putaran mesin. Torsi
yang lebih tinggi, (kg / PS jam). yang dihasilkan melalui pembakaran
bahan bakar semakin meningkat,
3. METODE PENELITIAN dikarenakan jumlah bahan bakar yang
Pada penelitian ini mesin yang masuk ke dalam ruang bakar bertambah
digunakan adalah mesin sepeda motor seiring dengan meningkatnya putaran
Honda Legenda 100 cc dengan variasi mesin.
putaran mesin 1500, 2500, 3500, 4500 dan Secara keseluruhan dengan
6000 rpm pada transmisi 4 serta waktu penggunaan bahan bakar Etanol, torsi
pengapian 15o, 20o dan 25o dengan bahan tertinggi yang dihasilkan pada waktu
bakar etanol 96% dengan rasio kompresi pengapian 20˚ sebelum TMA sebesar
11:1. Menggunakan sistem rope break 0,868 kgf.m dan torsi terendah dihasilkan
sebagai alat untuk mengukur torsi dan pada waktu pengapian 15˚ sebelum TMA
sebesar 0,686 kgf.m, pada putaran 6000 dengan meningkatnya putaran mesin. Hal
rpm. ini dikarenakan bertambahnya putaran
Dari grafik di atas dengan mesin seiring dengan jumlah pembakaran
menggunakan bahan bakar Etanol terlihat per menit yang terjadi. Untuk putaran
nilai torsi yang dihasilkan pada waktu mesin yang lebih tinggi kebutuhan bahan
pengapian 15˚, 20˚, dan 25˚ sebelum TMA bakar per waktu semakin banyak sehingga
menunjukkan selisih yang signifikan. Torsi energi yang dihasilkan melalui
terbesar didapat pada waktu pengapian 20˚ pembakaran per waktu akan semakin
sebelum TMA, yang disebabkan campuran besar.
bahan bakar dan udara terbakar sempurna. Dengan penggunaan bahan bakar
Penggunaan bahan bakar bensin pada Etanol daya efektif tertinggi yang
waktu pengapian 15˚ sebelum TMA yang dihasilkan pada putaran 6000 rpm pada
merupakan waktu pengapian standar yang waktu pengapian 20˚ sebelum TMA
dikeluarkan oleh pabrikan sehingga sebesar 7,272 PS dan daya efektif terendah
digunakan sebagai pembanding dengan dihasilkan pada waktu pengapian 15˚
memajukan waktu pengapian sebelum TMA sebesar 5,474 PS,
menggunakan bahan bakar Etanol. Terlihat sedangkan dengan penggunaan bahan
bahwa variasi waktu pengapian bakar bensin daya efektif yang dihasilkan
mempengaruhi torsi yang dihasilkan. Torsi sebesar 6,451 PS pada putaran 6000 rpm.
terbesar dihasilkan pada putaran 6000 rpm Jika kita lihat grafik di atas, pada
dengan waktu pengapian 20o sebelum putaran 3500 rpm dan 4500 rpm bensin
TMA sebesar 0,868 kgf.m lebih besar masih lebih tinggi untuk daya efektif yang
dibandingkan dengan menggunakan bahan dihasilkan. Ini menunjukan bahwa etanol
bakar bensin. Besarnya torsi yang mampu bekerja pada putaran motor yang
dihasilkan dipengaruhi oleh karakteristik lebih tinggi sehingga pada putaran 4500
bahan bakar etanol yang menghasilkan rpm hingga 6000 rpm motor bisa memberi
efisiensi termal yang lebih baik dari pada daya yang lebih besar pada pengapian 20o
bensin pada rasio kompresi 11:1. sebelum TMA, dibandingkan dengan
bensin pada waktu pengapian 15o sebelum
4.2 Pengaruh Waktu Pengapian TMA.
terhadap Daya Efektif Seperti yang terjadi pada torsi, daya
Hubungan Daya Efektif efektif pada waktu pengapian 20˚ sebelum
terhadap Putaran TMA memiliki nilai yang paling besar
dikarenakan tekanan hasil pembakaran
8,000
7,000
dalam ruang bakar yang optimal, sehingga
Daya efektif (PS)
1,80
1,60
1,40 tersebut terjadi akibat hambatan pada torak
1,20 saat menuju TMA sehingga sisa daya dari
1,00
0,80 hasil pembakaran hanya sedikit yang bisa
0,60 diteruskan pada saat langkah usaha
0,40
0,20 sehingga daya yang diteruskan oleh torak
0,00 lebih kecil dari semestinya, maka dari itu
0 5000 10000 mesin membutuhkan suplai bahan bakar
yang lebih banyak untuk mencapai putaran
Putaran (rpm)
bensin 15 etanol 15
konstan yang diinginkan.
Penggunaan bahan bakar bensin pada
etanol 20 etanol 25 waktu pengapian 15˚ sebelum TMA yang
merupakan waktu pengapian standar yang
Gambar 4.3 Grafik hubungan SFCe dikeluarkan oleh pabrikan sehingga
terhadap putaran digunakan sebagai pembanding dengan
memajukan waktu pengapian dengan
Dari grafik di atas terlihat semakin menggunakan bahan bakar etanol. Terlihat
tinggi putaran mesin maka SFCe yang bahwa variasi waktu pengapian
dihasilkan semakin rendah. Semakin mempengaruhi nilai SFCe yang dihasilkan.
rendahnya nilai SFCe yang dihasilkan Nilai SFCe yang dihasilkan dengan
maka tingkat efisiensi penggunaan bahan bahan bakar bensin yakni pada waktu
bakar terhadap daya yang dihasilkan pengapian 15˚(standar) sebelum TMA
semakin baik. pada putaran 6000 rpm sebesar 0,07
Dengan penggunaan bahan bakar (kg/PS.jam) lebih rendah dibandingkan
Etanol nilai SFCe terendah dihasilkan pada dengan menggunakan bahan bakar etanol
pada waktu pengapian maupun putaran
yang sama (Tabel 4.3). hal ini dikarenakan
SFCe adalah penggunaan bahan bakar per
daya yang dihasilkan. Jika dibandingkan
dengan bahan bakar bensin dalam DAFTAR PUSTAKA
keadaan standar masi lebih baik di
bandingkan dengan penggunaan bahan Anonim 1., 1995, New step 1 Training
bakar etanol 96% pada waktu engapian Manual, Toyota Astra Motor.
20osebelum TMA.
Anonim 2., 2003, Bahan Bakar, Indonesia,
Bagian proyek pengembangan
5. KESIMPULAN kurikulum dikmenjur Direktorat
1. Berdasarkan analisa statistik anova pendidikan menengah kejuruan
variasi waktu pengapian dan putaran
Direktorat jenderal pendidikan
mesin menunjukan pengaruh yang dasar dan menengah Departemen
signifikan terhadap torsi, daya, dan pendidikan nasional.
SFCe yang dihasilkan.
http://www.ditpsmk.net
2. Torsi terbesar dengan menggunakan
bahan bakar Etanol diperoleh pada Anonim 3., 1996, Gasoline 2015, fil’s
waktu pengapian 20˚ sebelum TMA, Auto Corner.
sebesar 0,868 kgf.m pada putaran 6000 http://www.repairfaq.org.
rpm. Tapi jika dibandingkan dengan
bahan bakar bensin torsi yang Arismunandar, Wiranto. 1988. Motor
dihasilkan pada putaran 2500 rpm Bakar Torak. Bandung: ITB
sampai 4500 rpm masih lebih baik dari Bandung.
etanol.
3. Daya efektif terbesar dengan bahan Heywood, John B. 1988. Internal
bakar Etanol pada waktu pengapian Combustion Engine Fundamental.
20˚ sebelum TMA, sebesar 7,272 PS Singapore: Mc Graw-Hill book
pada putaran 6000 rpm. Tapi jika company Inc.
dibandingkan dengan bahan bakar Ma’bud, Towilan. 2014, Pengaruh
bensin daya efektif yang dihasilkan
Ignition Timing Dengan Bahan
pada putaran 2500 rpm sampai 4500
rpm masih lebih baik dari etanol. Bakar Lpg Terhadap Unjuk Kerja
4. Specific fuel consumption effective Mesin Bensin Empat Langkah Satu
(SFCe) terendah pada waktu pengapian Silinder. Universitas Mataram.
20˚ sebelum TMA, sebesar 0,08 kg/PS
jam pada putaran 6000 rpm. Jika Machmud, Syahril., Untoro Budi Surono
dibandingkan dengan SFCe bensin dan Leydon Sitorus. 2013. Analisis
pada waktu pengapian 15o sebelum Variasi Derajat Pengapian
TMA pada setiap variasi putaran Terhadap Kinerja Mesin. Jurusan
menghasilkan SFCe yang lebih baik Teknik Mesin Fakultas Teknik
dibandingkan dengan etanol 96%. Universitas Janabadra Yogyakarta.
5. Untuk mendapatkan torsi dan daya
Mara, I. Made dan I. Made Nuarsa. 2001.
yang optimal dengan menggunkan
Diktat Motor Bakar. Mataram:
bahan bakar etanol 96% harus
Jurusan Teknik Mesin. Fakultas
dilakukan modifikasi pada ruang bakar
Teknik. Universitas Mataram.
untuk menaikan rasio kompresi pada
motor, dan memajukan waktu .Putra, Nurliansyah. Husin Bugis dan
pengapian menjadi 20o sebelum TMA. Ranto. 2014. Pengaruh Jenis
Bahan Bakar Bensin Dan Variasi
Rasio Kompresi Pada Sepeda Fakultas Teknik Universitas
Motor Suzuki Shogun Fl 125 Sp Diponegoro.
Tahun 2007. Jurusan Pendidikan
Teknik Kejuruan Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Rachmanto, Tri.,2008, Konsumsi Bahan
Bakar Sfesifik (SFCe) dan Efisiensi
Thermal Mesin Diesel Bahan
Bakar Ganda Multi Silinder Solar-
LPG Dengan Variasi Beban
Bertingkat; Jurusan Teknik Mesin
Universitas Mataram.
Setiyawan, Atok. 2007. Pengaruh Ignition
Timing Dan Compression Ratio
Terhadap Unjuk Kerja Dan Emisi
Gas Buang Motor Bensin
Berbahan Bakar Campuran Etanol
85% Dan Premium 15% (E-85).
Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknologi Industri Institut
Teknolgi Sepuluh November.
Suyatno, Agus. 2010. Pengaruh
Pemanasan Bahan Bakar Dengan
Radiator Sebagai Upaya
Meningkatkan Kinerja Mesin
Bensin. Jurusan Teknik Mesin
Universitas Widyagama Malang.
Wiratmaja, I Gede. 2010. Pengujian
Karakteristik Fisika Biogasoline
Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Pengganti Bensin Murni. Jurusan
Teknik Mesin Universitas Udayana
Yoshua Nanlohy, Hendry. 2012.
Perbandingan Variasi Derajat
Pengapian Terhadap Efisiensi
Termal Dan Konsumsi Bahan
Bakar Otto Engine BE50. Jurusan
Teknik Mesin Universitas Sains
Dan Teknologi Jayapura.
Yunianto, Bambang. 2010. Pengaruh
Perubahan Saat Penyalaan
(Ignition Timing) Terhadap
Prestasi Mesin Pada Sepeda Motor
4 Langkah Dengan Bahan Bakar
Lpg. Jurusan Teknik Mesin