PENDAHULUAN
energi, karena dengan cara tersebut akan dapat memperkecil pemakaian bahan
Dalam banyak hal efisiensi energi dapat pula lebih dari sekedar pelestarian.
adanya energi alternatif yang dapat mengganti minyak. Pada waktu itu para
pakar mencari energi alternatif yang murah dalam pengolahan dan mudah
alkkohol, atau kembali ke bahan bakar batubara. Setelah satu dasa warsa
bakar gas merupakan bahan bakar baru misalnya biogas yang diolah dari
kotoran hewan termasuk jenis BBG, sebab struktur kimianya hampir sama,
Gas baru merupakan kendaraan uji coba. Namun jika BBG dapat
CO, timah hitam (Pb), belerang dan gas nitrogen serta jelaga yang keluar
dari mulut knalpot. Selain itu methan hydrokarbon yang merupakan bahan
utama dari BBG tidak membentuk kabut yang dapat bereaksi dengan udara.
aman sebab gas yang keluar tidak mudah terbakar jika ada kebocoran.
2
1.2. Tujuan Penelitian
Bahan Bakar Premium dan BBG (Bahan Bakar Gas) Mesin Bensin
1. Mesin motor bensin yang digunakan adalah mesin bensin Merk Enduro XL
Type TQ TD 110.
2. Bahan bakar yang digunakan adalah bahan bakar premium dan GAS 3 kg.
1. Kalangan mahasiswa sebagai alat uji praktikum dibidang konversi energi dan
motor bakar.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin penggerak yang banyak
energi mekanik. Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin kalor yang proses
pembakarannya terjadi dalam motor bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran
yang terjadi sekaligus sebagai fluida kerjanya. Mesin yang bekerja dengan cara
seperti tersebut disebut mesin pembakaran dalam. Adapun mesin kalor yang cara
luar. Sebagai contoh mesin uap, dimana energi kalor diperoleh dari pembakaran
kerja yang banyak dan efesiensi totalnya lebih tinggi. Sedangkan mesin
beragam, mulai dari bahan bakar padat sampai bahan bakar gas, sehingga mesin
pembakaran luar banyak dipakai untuk keluaran daya yang besar dengan bahan
bakar murah. Pembangkit tenaga listrik banyak menggunakan mesin uap. Untuk
4
2.2. Motor Bakar
Motor bakar adalah salah satu jenis mesin kalor yang mengubah Energi
termal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah energi kimia dari bahan
bakar menjadi energi mekanis. sebelum menjadi tenaga mekanis energi kimia
bahan bakar di ubah menjadi energi termal atau panas melalui peroses
pembakaran, antara bahan bakar dengan udara diruang bakar. (Kiyaku Dan
Murdhana 1998) Motor bakar merupakan salah satu jenis motor pembakaran
dalam, yang sering disebut dengan Internal Combustion Engine ( ICE ) yaitu
dimana bahan bakar dan udara dicampurkan dan dihisap keruang bakar kemudian
mengalami peroses pembakaran akibat percikan bunga api dari busi, dimana
panas yang dihasilkan dari pembakaran tersebutlah yang menjadi sumber tenaga
ada juga mesin pembakaran luar yang disebut sebagai External Combustion
Engine ( ECE ) dimana pembakaran bahan bakar terjadi diluar, dimana untuk
proses pembakaran diperlukan mesin tersendiri, dan panas dari hasil pembakaran
tidak langsung diubah menjadi tenaga gerak, tetapi terlebih dulu melalui media
penghantar setelah itu baru diubah menjadi energi mekanik. (Rahmad Nur
Hidayat,2013)
diiringi kenaikan panas dan nyala. Pada pembakaran dalam silinder motor,
5
pembentukan panas itulah yang dibutuhkan. Hasil reaksi kimia dibuang sebagai
asap, dan tenaga panas itu selanjutnya akan diubah menjadi tenaga mekanis
Campuran bahan bakar dibakar oleh bunga api listrik, maka diperlukan
waktu tertentu bagi bunga api untuk merambat di dalam ruang bakar. Oleh sebab
itu akan terjadi sedikit kelambatan antara awal pembakaran dengan pencapaian
(sekitar 10º setelah TMA), periode perlambatan api harus iperhitungkan pada
mesin yang semaksimal mungkin. Akan tetapi karena diperlukan waktu untuk
perambatan api, maka campuran udara dan bahan bakar harus dibakar sebelum
TMA. Saat terjadinya pembakaran ini disebut dengan saat pengapian (Ignition
Timing). Loncatan bunga api terjadi sesaat piston mencapai titik mati atas
(TMA) sewaktu langkah kompresi. Saat loncatan api biasanya dinyatakan dalam
derajat sudut engkol sebelum piston mencapai TMA (Syahril, dkk, 2013 : 60-61).
busi dan menyebar keseluruh arah dalam waktu yang sebanding, dengan 200
sudut engkol atau lebih, untuk membakar campuran sampai mencapai tekanan
pembakaran dari TMA diubah dalam bentuk kerja dengan efisiensi yang tinggi.
6
Kelambatan waktu akan menurunkan efisiensi dan ini disebabkan rendahnya
tekanan akibat pertambahan volume dan waktu penyebaran api yang terlalu
lambat. Bila proses pembakaran dimulai dari awal sebelum TMA (menjauhi
meningkat (kerja piston menuju gas pada ruang bakar). Jika proses sudut
maksimum, bila sudut penyalaan dimulai normal. Hal ini dikarenakan, pada saat
sudut penyalaan yang terlalu dekat dengan TMA, pada saat busi memercikkan
bunga api dan api mulai merambat, gerakan piston sudah melewati TMA,
volume ruang bakar. Efek yang terjadi adalah kecilnya kerja ekspansi yang
Budi Surono dan Leydon Sitorus sangat berpengaruh untuk torsi dan daya,
dimana percikan yang terlalu cepat atau terlalu lambat dalam siklus mesin sangat
konsumsi bahan bakar, dan tenaga mesin. Timing pengapian untuk proses
pembakaran yang sesuai pada mesin akan juga berpangaruh maksimal pada
7
proses pembakaran yang dihasilkan di dalam silinder yaitu untuk menghasilkan
bakar ini melakukan 4 langkah kerja dalam satu siklus. siklus keja motor 4
1. Langkah hisap
Pada langkah ini bahan bakar yang telah bercampur dengan udara di
isap melalui katup isap dan katup buang tertutup dan posisi piston bergerak
dari TMA menuju TMB, sehingga tekanan dalam silinder mesin lebih rendah
dari tekanan atmosfir. Dengan demikian maka campuran udara dan bahan
8
2. Langkah Kompresi
Langkah ini kedua katup isap dan buang tertutup dan piston bergerak
dari TMB ke TMA. Sehingga tekanan dan suhunya akan meningkat, sehingga
sebelum piston mencapai TMA terjadi proses penyalaan campuran udara dan
bahan bakar yang telah terkompresi oleh busi. Pada proses pembakaran ini
terjadi perubahan energi dari energi kimia menjadi energi panas dan gerak.
3. Langkah Usaha
Langkah ini terjadi perubahan energi kimia menjadi energi gerak dan
TMA ke TMB. Pada saat langkah ini kedua katup dalam kondisi tertutup.
9
Gambar 2.3 Langkah Usaha
4. Langkah Buang
buang terbuka dan katup isap tertutup, sehingga gas sisa pembakaran akan
10
2.3. Siklus Udara Volume Konstan (siklus otto)
Motor bensin adalah jenis motor bakar torak yang bekerja berdasarkan
siklus volume konstan, karena saat pemasukan kalor (langkah pembakaran) dan
pengeluaran kalor terjadi pada volume konstan. Siklus ini adalah siklus yang
3
P3
Q in
P2 2 4
P4
Q out
P1 = P2 1
0
V2 = V3 V1 = V4 V
VS VL
Vd
volume konstan)
11
4. Proses (3 – 4) = Langkah ekspansi (kerja)
volume konstan
6. Proses (1-0) langkah buang pada tekanan konstan 0-1 lanka isap
1. Blok Silinder
Blok silinder sebagai bentuk dasar kerja mesin dan biasanya dibuat
dari Cast Iron, tetapi belakangan ini banyak juga blok silinder yang terbuat
radiasi. Beberapa silinder disusun pada blok silinder yakni blok silinder yang
12
2. Kepala Silinder
gasket, bagian bawah kepala silinder dibuat bentuk cekung sebagai ruang
3. Busi
Busi adalah piranti untuk memberikan percikan bunga api dan udara
yang telah di kompresikan didalam ruang bakar. Arus listrik tegangan tinggi
tersebut dari koil pengapian, pada mesin berselinder banyak arus arus
13
Gambar 2.8 Busi
4. Karburator
bakar dan udara didalam silinder. Udara dan bahan bakar dicampurkan
memasuki silinder bahan bakar ini harus bersifat sangat mudah terbakar agar
supaya motor dapat menghasilkan daya yang besar dan ekonomis. Ada
karburator Su, namun semuanya mempunyai prinsip kerja yang sama yaitu
14
5. Torak
Kepala torak biasanya berbentuk datar tetapi ada juga yang berbentuk
cekung yakni untuk mesin 2 tak dan pada sisinya diberikan celah untuk
pemasangan cincin dengan jumlah 2 atau 3 celah torak diberikan bos pada
3. Torak autotermis
4. Torak lonjong
b. Komponen torak
1. Pen torak
2. Rin torak
3. Batang torak
15
6. Poros Engkol
mengubah gerak lurus torak yang diperoleh didalam silinder pada gerak putar
pusat. Putaran pada crank pin dipasangkan batang torak dan crank pin yang
7. Katup
Campuran bahan bakar bensin dan udara masuk keruang bakar disebut
katup masuk atau katup isap dan tempat dimana gas buang keluar disebut
katup buang. Setiap silinder mempunyai katup buang dan katup hisap. Katup-
katup harus tahan terhadap panas, dan dibuat dari bahan nikel chrome ( baja
16
nikel ). Pada umumnya katup berbentuk seperti jamur dan disebut poppet
valve.
a. Komponen Katup
1. Batang katup
2. Pegas katup
17
2.5. Sistem Bahan Bakar
Secara umum sistem bahan bakar pada sepeda motor berfungsi untuk
tersebut ke dalam silinder dalam jumlah volume yang tepat sesuai kebutuhan
dibedakan menjadi dua, yaitu sistem penyaluran bahan bakar dengan sendirinya
(karena berat gravitasi) dan sistem penyaluran bahan bakar dengan tekanan.
Sistem penyaluran bahan bakar dengan sendiri diterapkan pada sepeda motor
sistem ini tidak diperlukan pompa bahan bakar dan penempatan tangki bahan
bakar biasanya lebih tinggi dari karburator. Sedangkan sistem penyaluran bahan
bakar dengan tekanan terdapat pada sepeda motor yang menggunakan sistem
bahan bakar injeksi atau EFI (electronic fuel injection). Dalam sistem ini, peran
karburator yang terdapat pada sistem bahan bakar konvensional diganti oleh
injektor yang proses kerjanya dikontrol oleh unit pengontrol elektronik atau
control module).
18
2.6 Bahan Bakar
Bensin adalah satu jenis bahan bakar minyak yang digunakan untuk
bahan bakar mesin kendaraan bermotor yang pada umumnya adalah jenis
sepeda motor dan mobil. Bahan bakar bensin yang dipakai untuk motor bensin
perbandingan yang bervariasi. Dewasa ini tersedia tiga jenis bensin, yaitu
2. Angka Oktan
yang digunakan sebagai bahan bakar motor bensin. Makin tinggi angka oktan
19
menentukan nilai oktan, ditetapkan dua jenis senyawa sebagai pembanding
Kedua senyawa ini adalah dua diantara macam banyak senyawa yang
diberi nilai oktan 0 (nol). Suatu campuran yang terdiri 80 %isooktana dan
= 80 ( Tirtoatmojo, R. 2004 ).
3. Premium
minyak bumi) + TEL (sejenis aditif penaik oktan) agar didapat RON 88.
Namun isu lingkungan sejak era tahun 2006, mengharuskan TEL (aditif
penaik oktan yang mengandung lead alias timbal hitam yang tidak sehat) di
hentikan penggunaannya. Oleh karena itu TEL diganti HOMC (High Mogas
dan ring (lingkar) berangka oktan tinggi (daya bakar lebih sempurna dan
instant cepat), nilai oktan diatas 92, bahkan ada yang 95, sampai 98 lebih.
Kebanyakan merupakan hasil olah lanjut Naphtha jadi ber-angka oktane tinggi
20
Terbentuknya oktane number tinggi adalah hasil perengkahan
Mengingat Pakai TEL tidak akrab lingkungan, maka solusinya adalah import
HOMC dari luar negeri atau bangun Kilang HOMC. Saat ini tengah dibangun
RFCC di salah satu kilang di Nusantara, Jawa Tengah. Bedanya, dengan TEL
volume premium tetap karena TEL bagaikan aditif yang secara volume tidak
minyak buminya. (Volume TEL nyaris sangat kecil) Premium 88 zaman saat
21
hampir 2 kali lipat). Penambahan HOMC adalah untuk meng-upgrade
Naphtha lokal (produk ex destilasi minyak mantah Kilang Nusantara agar laku
plat-format seperti Kilang Blue Sky Project Balongan yang telah beroperasi,
atau sejenis itu di seluruh refinery nusantara. Bensin adalah salah satu jenis
bahan bakar minyak yang dimaksudkan untuk kendaraan bermotor roda dua,
tiga, dan empat. Secara sederhana, bensin tersusun dari hidrokarbon rantai
lurus, mulai dari C7 (heptana) sampai dengan C11. Dengan kata lain, bensin
terbuat dari molekul yang hanya terdiri dari hidrogen dan karbon yang terikat
antara satu dengan yang lainnya sehingga membentuk rantai. Jika bensin
dibakar pada kondisi ideal dengan oksigen berlimpah, maka akan dihasilkan
CO2, H2O, dan energi panas. Setiap kg bensin mengandung 42.4 MJ. Bensin
dibuat dari minyak mentah, cairan berwarna hitam yang dipompa dari perut
mentah ini berhubungan satu dengan yang lainnya dengan cara membentuk
sifat yang berbeda pula. CH4 (metana) merupakan molekul paling “ringan”;
22
“berat”. Empat molekul pertama hidrokarbon adalah metana, etana, propana,
dan butana. Dalam temperatur dan tekanan kamar, keempatnya berwujud gas,
dengan titik didih masing-masing -107, -67,-43 dan -18 derajat C. Berikutnya,
dari C5 sampai dengan C18 berwujud cair, dan mulai dari C19 ke atas
berwujud padat.
adanya energi alternatif yang dapat mengganti minyak. Pada waktu itu para
pakar mencari energi alternatif yang murah dalam pengolahan dan mudah
alkkohol, atau kembali ke bahan bakar batubara. Setelah satu dasa warsa
bakar gas merupakan bahan bakar baru misalnya biogas yang diolah dari
kotoran hewan termasuk jenis BBG, sebab struktur kimianya hampir sama,
baru merupakan kendaraan uji coba. Namun jika BBG dapat menggeser
penggunaan BBM sampai dengan 75% tentu kita dapat terhhindar dari
kemelut perubahan harga BBM, sehingga sebagian besar minyak kita dapat
24
diekspor, ataupun dapat memperkecil subsidi BBM. Adapun langkah-
gas CO, timah hitam (Pb), belerang dan gas nitrogen serta jelaga yang
keluar dari mulut knalpot. Selain itu methan hydrokarbon yang merupakan
bahan utama dari BBG tidak membentuk kabut yang dapat bereaksi dengan
cukup aman sebab gas yang keluar tidak mudah terbakar jika ada
berbau.
25
Tabel 1. Hasil pengujian motor berbahan bakar BBM dan BBG oleh TIB
Prosentase Perubahan %
NoParameter Prestas i
BBM BBG
1 Daya efektif + 15 -6
2 Torsi + 4,5 - 14,3
3 Tekanan efektif rata-rata + 15,4 - 3,8
4 Emisi gas buang
CO + 6,7 - 78
HC + 85 - 40
5 Laju pemakaian bahan bakar 0 + 18
6 Pemakaian bahan bakar spesifik 13,2 + 38,7
7 Efisiensi thermal +9 - 30,3
8 Air fuel ratio - 14,3 - 20,5
9 Laju pemakaian udara - 5,5 - 22,2
10 Efisiensi volumetris + 11,5 - 20,5
11 Temperatur gas buang + 10 - 21
12 Ruang bakar Banyak kerak Sedikit kerak putih
hitam
13 Minyak pelumas kekentalan 310 K +9 + 29,8
Kekentalan 317 K + 4,4 + 21,1
Titik nyala + 3,3 + 23,3
Titik bakar 0 0
Berat jenis 0 0
Air dan endapan 0 0
Abu sulfat - 15,4 - 58,5
Sisa karbon - 0,9 - 19
(Sumber : PT. Pertamina, 2007)
2. BENEFIT BBG
harganya lebih murah 50% dari harga premium, BBG harus dari deposit karbon.
Besarnya dari deposit karbon dalam bahan bakar dapat menurunkan kualitas
pelumas dalam karter. Boleh dikatakan BBG bebas dari deposit itu, akibatnya
masa pakai pelumas berbahan bakar gas lebih panjang daripada yang
menggunakan premium, demikian juga masa pakai busi dan juga umur turun
mesinnya, kecuali itu kendaraan pun mudah distarter dalam segala cuaca, karena
26
BBG sudah berbentuk gas.
pindahkan ke mobil
pressure maintenance dan gas lift. Dengan menginjeksi gas tersebut ke lapisan
reservoir, akan diperoleh hasil produksi yang lebih efisien. Sedangkan pemakaian
gas untuk gas lift, membantu mengeluarkan minyak mentah dari dalam sumur ke
permukaan. Gas selain dipakai untuk membantu memproduksi minyak, juga mulai
dipakai untuk pembangkit tenaga listrik dan kebutuhan rumah tangga. Berkat
perkembangan teknologi yang begitu pesat melalui suatu proses tekanan dapat
dimanfaatkan sebagai bahan bakar gas. Penemuan- penemuan gas bumi tidak
3. SISTEM KERJA
Isi tabung gas yang biasanya diletakkan pada ruang bagasi, dapat dialirkan
tekanan gas sampai pada tekanan atmosfer. Dari karburator campuran udara gas
diteruskan ke ruang pembakaran. Penyampur (mixer) gas dan udara ini dapat
27
dan mixer mampu memberikan baja aliran BBG yang cukup untuk pengoperasian
memilih regulator dan mixer yang tepat, sampai dengan besar ruang silinder
lain, hanya tinggal soal penempatannya, memang ada perbedaan Spark dan
BBG mempunyai oktane rating 130 sedangkan BBM hanya 90. Untuk
bahan bakar ganda (bi fuel) dibutuhkan alat tambahan elektrik Spark
advance yang bekerja secara ototmatis dan tepat. Sejak dimulai pemakaian
Bahan Bakar Gas, persepsi dan apresiasi masyarakat semakin baik. Pada
Gambar 1 dapat kita lihat hasil uji daya pada Toyota Kijang.
Pada gambar 1 terlihat juga memang ada sedikit penurun daya, namun
perlu diketahui, bahwa harga Bahan Bakar Gas jauh lebih murah
lebih rendah dan lebih sedikit jenisnya. Pada Tabel 1 dapat kita lihat hasil
test laboratorium bahan bakar premium yang dilengkapi dengan kit dan
sementara 1 kgRp. 3.500,- setara dengan 1,3 l premium. Bahan bakar gas
28
(Compressed natural gas) juga lebih bersih karena kandungan karbon
sampai dengan sepuluh prosen. Disamping itu dapat digunakan dua fungsi
karena selain kendaraan tetap menggunakan bahan bakar gas juga dapat
mengalihkan dengan bahan bakar minyak, serta tingkat polusi dengan BBG
juga lebih rendah, ditambah jarak tempuhnya lebih panjang sepuluh prosen.
Ne = τ . ω .................................................................................................(kW)
Dengan :
1. Ne = daya poros efektif (kW)
=m.g.L
m = massa beban (kg)
g = percepatan gravitasi (9,81m/s2)
L = panjang lengan (m)
29
2. π . n
=
60
n = putaran mesin (Rpm)
π = 3,14
Z = jumlah silinder
30
ρbb = massa jenis bahan bakar (kg/m3)
mesin, dinyatakan dalam jumlah bahan bakar yang di gunakan setiap jamnya
untuk menghasilkan satu satuan daya motor yang di hitung dengan persamaan
sebagai berikut:
Fc
SFc = .....................................................................................(kg/kW. Jam)
Ne
Dengan :
Qu =
π
. do . cd
√2 . g . ρoil . ho . Ru. Tu ...................................................(m3/s)
4 Pa
Dengan :
π = 3,14
31
cd = koefisien discharge (0,60-0,65) yang dipilih (0,61)
Dengan :
32
ḿaktual = laju aliran udara aktual (kg/jam)
massa udara yang di gunakan oleh suatu mesin pada langkah isap secara ideal
n
ḿideal = . 60 . ρu . VL ...................................................................... (kg/jam)
2
Dengan :
proses penyebaran nyalah api dalam ruang bakar dan jumblah panas yang dapat
jumlah udara masuk sebenarnya dengan jumlah udara yang masuk secara
teoritis. Kenyataan nya jumlah udara yang seharusnya masuk kedalam ruang
bakar lebih rendah dari jumlah udara yang seharusnya masuk kedalam ruang
ḿaktual
ηvol = x100 %
ḿideal
Dengan :
34
Efesiensi thermal didefenisikan sebagai persentase perbandingan antara
energi kalor menjadi daya efektif dengan jumlah kalor yang di suplai kedalam
3600 . Ne
ηth = x100 %
Fc . LHV
Dengan :
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
35
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia dan di mulai bulan
berikut:
1) Stopwatch.
2) Barometer.
3) Termometer.
4) Tachometer.
5) Multimeter.
6) Manometer.
7) Fuel gauge.
8) Beban.
36
h. Proses kerja : Mesin empat langkah
Gambar 3.1. skema instalasi penelitian (TQ Education and training Ltd.,2003)
Gambar 3.2. Panel alat ukur (TQ Education and training Ltd.,2003
37
1) Hidupkan mesin.
3) Mengatur pembebanan .
38
3.5 Diagram Alir
Mulai
Menghidupkan mesin
Tentukan pembebanan
n = ….. P= kg?
rpm?
T T
Y
Pengolahan data
Selesai
39
DAFTAR PUSTAKA
Bahrudin Yasim dan Yahrib, 2007. Analisis Pengaruh Bahan Bakar dan Emisi. Universitas
Haryono, G. 1997. Uraian Praktis Mengenal Motor Bakar. Penerbit Aneka Ilmu.
Semarang
Sururi Eri dan Waluyo Budi, ST. 2010., Perbandingan penggunaan bahan bakar premium
40